Kifosis adalah Kelainan pada tulang belakang yang membengkok ke

Jenis kelainan tulang belakang ada tiga, yakni skoliosis, kifosis, dan lordosis.

GridKids.id - Tubuh kita tersusun atas berbagai tulang sebagai penopang.

Tulang-tulang pada tubuh kita tersusun secara beraturan, Kids.

Nah, kalau ada bagian tulang yang enggak berada pada tempatnya, maka bisa memengaruhi postur tubuh kita, lo.

Misalnya, posisi tulang belakang yang normalnya sejajar, lurus ke bawah, dan sedikit melengkung.

Baca Juga: Mengenal Fungsi Tulang dan Bagian-Bagian Tulang Manusia

Nah, kalau kelengkungan tulang belakang enggak normal, maka bisa menyebabkan adanya kelainan tulang belakang, Kids.

Ada beberapa kelaianan pada tulang belakang, yakni skoliosis, kifosis, dan lordosis.

Kita cari tahu penjelasan lebih lanjut tentang apa itu skoliosis, kifosis, dan lordosis, yuk!

Definisi kifosis

Apa itu penyakit kifosis?

Kifosis adalah penyakit kelainan tulang belakang yang menyebabkan punggung bagian atas melengkung berlebihan (membentuk bulatan), sehingga membuat seseorang tampak bungkuk.

Pada kondisi normal, tulang belakang bisa memiliki kelengkungan alami antara 20-45 derajat. Akan tetapi, pada penderita kifosis, derajat kelengkungan tulang belakangnya berada di luar kisaran normal.

Pada sebagian besar kasus, kelainan tulang belakang ini hanya menyebabkan sedikit masalah. Namun, bisa juga bertambah parah sehingga menimbulkan berbagai komplikasi.

Seberapa umumkah penyakit ini?

Penyakit kifosis adalah kelainan tulang belakang yang umum terjadi. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, tapi paling sering menyerang remaja yang sedang mengalami masa pertumbuhan dan wanita lansia.

Jenis-jenis kifosis

Penyakit kelainan tulang belakang ini terbagi menjadi beberapa jenis karena efek yang ditimbulkannya masing berbeda-beda.

Jenis-jenis kifosis tersebut adalah:

Kifosis postural

Jenis kelainan tulang belakang ini umumnya menyerang remaja. Biasanya terjadi pada orang yang memiliki postur atau sikap tubuh yang buruk secara terus-menerus sehingga membuat tulang melengkung berlebihan. Sementara pada orangtua, biasanya penyakit terjadi akibat pengeroposan tulang (osteoporosis).

Kifosis kongenital

Jenis kelainan tulang belakang ini merupakan bawaan lahir. Bayi yang lahir dengan kondisi ini kemungkinan besar mengalami perkembangan tulang belakang yang tidak sempurna selama di dalam kandungan.

Kifosis metabolik

Jenis kelainan tulang belakang ini terjadi akibat tubuh tidak bisa memproses kalsium, magnesium, fosfor, dan mineral penting untuk menjaga tulang tetap kokoh. Akibatnya, tulang jadi lemah, rapuh, dan mudah melengkung secara berlebihan.

Kifosis pascatrauma

Tipe kelainan tulang ini terjadi ketika tulang belakang terluka dan patah. Ini bisa saja terjadi karena terjatuh, kecelakaan kendaraan, atau tertimpa sesuatu yang berat di punggung. Saat tulang retak, tulang bisa runtuh dan menimbulkan kelengkungan yang berlebihan.

Kifosis Scheuermann

Jenis kelainan tulang ini menyebabkan ruas tulang belakang menciptakan bentuk segitiga sehingga membuat tulang belakang melengkung ke depan secara berlebihan.

Tanda-tanda & gejala kifosis

Kifosis adalah kondisi ringan yang sering kali tidak menimbulkan tanda atau gejala. Akan tetapi, beberapa orang mungkin lebih sensitif sehingga merasakan beberapa ciri-ciri kifosis, seperti:

  • Tubuh menjadi bungkuk.
  • Ada punuk di bagian punggung atas.
  • Sakit punggung ringan dan mudah lelah.
  • Kadang tulang punggung terasa kaku dan otot di bagian belakang paha menjadi kencang.

Kapan harus periksa ke dokter?

Jika Anda mengalami nyeri punggung diikuti dengan perubahan pada tulang belakang, segera periksa ke dokter. Semakin cepat ditangani, prosedur pengobatan yang dijalani juga lebih sederhana.

Penyebab dan faktor risiko kifosis

Penyebab kelainan tulang kifosis ini sangat beragam, baik itu karena aktivitas, cedera, atau masalah kesehatan tertentu. Beberapa penyebab kifosis adalah:

Osteoporosis menyebabkan pengeroposan tulang sehingga membuat tulang jadi melemah dan mudah patah. Selain itu, osteoporosis juga membuat tulang mengalami kelengkungan yang tidak normal.

Bila dalam kandungan perkembangan tulang belakang tidak mencapai sempurna, anak bisa lahir dengan kelengkungan tulang belakang yang tidak normal.

  • Memiliki sindrom tertentu

Sindrom seperti Ehlers-Danlos dan sindrom Marfan dapat menyebabkan anak memiliki punggung atas yang melengkung tidak normal.

Jika dilihat dengan tes pencitraan, penderita kifosis akan menunjukkan tulang belakang yang bengkok ke depan.

Kondisi tulang belakang yang bengkok ini dapat terjadi pada usia berapa pun. Namun, paling sering menyerang wanita yang lebih tua.

Pada bayi dan anak remaja, kifosis ini terjadi akibat malformasi atau tulang belakang yang terjepit dari waktu ke waktu.

2. Lordosis

Lordosis adalah kelainan tulang belakang yang menyebabkan kelengkungan berlebihan pada punggung bagian bawah.

Kondisi ini dikenal juga dengan istilah swayback dan akan membuat bokong Anda akan tampak lebih menonjol.

Anak-anak mungkin mengalami tulang belakang yang bengkok ini. Akan tetapi, pada kebanyakan kasus, kondisinya akan membaik seiring waktu.

3. Skoliosis

Skoliosis adalah kelainan tulang belakang yang melengkung berlebihan ke samping. Sebagian besar kasus skoliosis itu ringan, tetapi kondisinya bisa memburuk seiring waktu ketika anak bertambah usia.

Pada kasus parah, kondisi tulang belakang yang bengkok ini bisa melumpuhkan dan mengganggu fungsi paru-paru karena lekukan tulang belakang dapat mengurangi jumlah ruang di dada.

Salah satu jenis skoliosis, yakni levoscoliosis yang bisa menyebabkan tulang belakang bengkok ke sisi kiri tubuh sehingga membentuk huruf C.

Dalam kasus ini, penderita skoliosis perlu berolahraga secara rutin. Selain itu, deteksi dini bisa menjadi salah satu cara mencegah skoliosis bertambah parah.

4. Spondylosis (spondilosis)

Spondylosis adalah degenerasi tulang belakang yang memengaruhi sendi, bantalan tulang, dan tulang belakang itu sendiri. Kondisi ini dapat mengganggu pergerakan tulang belakang dan memengaruhi saraf.

Orang dengan usia lanjut, obesitas, gaya hidup yang tidak aktif, dan kebiasaan merokok memiliki kemungkinan yang cukup besar untuk mengalami spinal disorder ini.

Selain itu, atlet atau orang-orang yang sering melakukan olahraga yang melibatkan tekanan berulang pada punggung bawah, seperti senam, angkat beban, dan sepak bola, juga memiliki risiko tinggi mengalami kondisi tersebut.

Jika sudah begitu, segera periksa ke dokter. Biasanya dokter akan merekomendasikan beberapa pengobatan spondylosis yang sesuai dengan kondisi Anda.

5. Spondylolisthesis (spondilolistesis)

Spondylolisthesis adalah bergesernya tulang belakang, yakni vertebra, dari posisinya akibat adanya fraktur stres terus-menerus.

Bagian tulang belakang yang terkena umumnya adalah punggung bawah. Akan tetapi, area punggung atas atau di bagian belakang leher juga bisa terkena.

Tes yang dilakukan untuk mendiagnosis jenis kelainan tulang belakang

Halodoc, Jakarta - Spinal disorder, atau yang dikenal dengan istilah kelainan tulang belakang merupakan kondisi yang memengaruhi kelengkungan atau posisi susunan tulang belakang. Tulang belakang sendiri terdiri dari 26 tulang vertebra, yang berfungsi untuk melindungi dan menopang sumsum tulang belakang dan saraf. 

Ada sejumlah kondisi yang dapat memengaruhi bentuk dan kondisi tulang belakang, sehingga menimbulkan rasa nyeri dan kerusakan. Hal tersebut otomatis dapat mobilitas gerak tubuh pengidapnya. Beberapa kondisi tersebut adalah lordosis, kifosis, dan skoliosis. Apa yang menjadi penyebab ketiga kelainan tulang belakang tersebut? Ketahui selengkapnya di bawah ini.

Baca juga: Jangan Keliru, Ini Penyebab Sakit Punggung dan Tips Mengatasinya

1. Penyebab Lordosis

Lordosis merupakan kelainan tulang belakang yang menyebabkan tulang belakang bagian bawah melengkung atau bengkok ke depan. Tulang belakang normal juga memiliki lekukan di bagian bawah. Namun, mereka yang mengalami lordosis, lekukan ini terlalu berlebihan. Berikut ini yang menjadi penyebab lordosis: 

  • Spondylolisthesis atau pergeseran salah satu ruas tulang belakang yang condong ke depan dan menutupi tulang di bawahnya. Ini tercatat sebagai penyebab paling umum dari lordosis.
  • Keretakan atau patahnya salah satu ruas tulang belakang bagian bawah akibat osteoporosis. Kelainan ini disertai dengan nyeri punggung belakang, terutama pada area yang retak.
  • Obesitas atau kelebihan berat badan ekstrem yang menyebabkan tulang belakang tidak lagi mampu menopang berat tubuh dengan sempurna.
  • Discitis atau radang piringan sendi tulang belakang, yang umumnya terjadi akibat infeksi. 

Perawatan lordosis tergantung pada seberapa serius lengkungan terjadi. Pengidapnya dapat mengelola kondisi ini dengan terapi fisik dan latihan harian. Namun, kamu harus memeriksakan ke rumah sakit jika lekukannya tetap sama, meski kamu telah membungkuk ke depan. Segera buat janji dengan dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mengatasi kondisi ini. 

Baca Juga: Sakit Tulang Belakang? Waspada Gejala Stenosis Spinal

2. Penyebab Kifosis

Kifosis merupakan kondisi yang terjadi saat tulang belakang bagian atas condong ke belakang dengan lengkungan hingga lebih dari 50 derajat. Pengidap kondisi ini memiliki postur sangat bungkuk dan seakan memiliki punuk di punggungnya. Mereka yang rentan mengalami kondisi ini adalah wanita lanjut usia. Berikut ini beberapa kondisi yang menjadi penyebab kifosis: 

  • Penuaan, terutama jika memang kamu memiliki postur tubuh yang buruk.
  • Kelemahan otot di punggung atas.
  • Penyakit Scheuermann, yang terjadi pada anak-anak dan tidak diketahui penyebabnya.
  • Radang sendi atau penyakit degenerasi tulang lainnya.
  • Osteoporosis, atau hilangnya kekuatan tulang karena usia.
  • Cedera pada tulang belakang.
  • Skoliosis, atau kelengkungan tulang belakang.

Sementara itu, ada beberapa kondisi yang menjadi penyebab kifosis, meskipun jarang dialami. Berikut ini beberapa di antaranya: 

  • Infeksi pada tulang belakang.
  • Cacat lahir, seperti spina bifida.
  • Tumor.
  • Penyakit pada jaringan ikat.
  • Polio.
  • Penyakit Paget.
  • Distrofi otot.

Beberapa perawatan bisa dilakukan untuk membantu meringankan gejala kyphosis, seperti pemberian obat, terapi fisik untuk membantu membangun kekuatan pada otot inti dan punggung, latihan yoga, menurunkan berat badan hingga menjadi ideal, atau pada kasus yang parah bisa dilakukan pembedahan. 

3. Penyebab Skoliosis

Pengidap skoliosis akan memiliki tulang belakang yang tampak bengkok ke samping, seperti membentuk huruf S atau C. Sayangnya, hingga saat ini belum diketahui pasti apa yang menjadi penyebab utamanya. Meski demikian, para ahli melihat kondisi tersebut dikaitkan dengan genetik seseorang. Berikut ini beberapa kondisi yang dikaitkan dengan penyebab skoliosis:

  • Kondisi neuromuskuler, seperti cerebral palsy atau distrofi otot.
  • Cacat lahir mempengaruhi perkembangan tulang tulang belakang.
  • Cedera atau infeksi tulang belakang.

Skoliosis yang terjadi pada anak bisa menjalani perawatan khusus menggunakan kawat khusus. Perawatan ini tidak menyembuhkan skoliosis atau membalikkan struktur tulang, tetapi kondisi ini dapat mencegah kondisi semakin memburuk lebih lanjut. Pada skoliosis yang parah, disarankan untuk dilakukan pembedahan atau operasi fusi tulang belakang guna mencegahnya berkembangnya penyakit semakin parah.

Baca Juga: Redakan Sakit Tulang Belakang dengan Cara Ini

Jika kamu mengalami nyeri punggung yang persisten atau terjadi secara terus-menerus, dan dibarengi dengan adanya perubahan bentuk pada tulang belakang, segera periksakan diri di rumah sakit terdekat, ya. Semakin cepat terdeteksi dan ditangani, proses pengobatan akan jauh lebih mudah. Jika dibiarkan begitu saja, pengidap akan kesulitan untuk duduk, bergerak bebas, mengemudi, atau bahkan berbaring.

Kifosis adalah Kelainan pada tulang belakang yang membengkok ke

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. Lordosis.
Web MD. Diakses pada 2021. Types of Spine Curvature Disorders.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Scoliosis.