Kenapa kalau habis makan kepala pusing

"Sakit kepala bisa diatasi dengan beberapa cara. Mulai dari memenuhi waktu tidur, olahraga, hingga mengonsumsi makanan sehat."

Halodoc, Jakarta - Berbicara pusing, pastinya membicarakan berbagai macam kondisi kesehatan. Mulai dari flu, migrain, vertigo, gangguan saraf, stres, atau kondisi lainnya yang bisa menyebabkan pusing.

Pusing yang terjadi sesekali saja sudah mengganggu, apalagi bila kondisi ini sering terjadi. Pastinya, akan mengganggu aktivitas sehari-hari dan membuat pengidap menjadi tidak nyaman.

Pusing memang tidak selalu menandakan kondisi serius, tapi bukan berarti boleh dihiraukan. Pusing yang sering kambuh juga dapat dipicu dari pola tidur yang tidak cukup dan tingkat stres yang tinggi. Nah, perubahan pola hidup tersebut dapat membantu mengurangi gejala yang ada, seperti yang diungkapkan dalam jurnal dari Therapeutic Advances in Chronic Disease.

Lalu, bagaimana sih cara mengatasi pusing ketika menyerang?

  • Cukupi Cairan Tubuh

Ingat, seperti tubuh terdiri dari cairan, oleh sebab itu sudah semestinya kebutuhan cairan tubuh harus terpenuhi. Di samping itu, kepala sering pusing juga bisa dikarenakan kekurangan cairan. Dehidrasi bisa memperparah kondisi kepala sering pusing. Nah, coba untuk meningkatkan asupan cairan agar terhindar dari kondisi ini.

  • Berbaring Santai

Ketika merasakan pusing saat berdiri, cobalah berbaring sejenak. Berbaring atau tiduran dapat mendorong aliran darah ke otak dan mengurangi penekanan di kaki. Selain itu, hentikan aktivitas yang dilakukan, lalu ambil napas dengan tenang, dan rilekskan pikiran. Bila kepala sering pusing karena vertigo, cobalah pejamkan mata sambil duduk atau berbaring.

  • Kurangi Asupan Kafein, Garam, dan Alkohol

Ketiga hal di atas bisa membuat pusing semakin memburuk. Kafein, garam, dan alkohol bersifat diuretik (meningkatkan kebutuhan untuk buang air kecil). Nah, kondisi ini yang membuat tubuh makin banyak kehilangan cairan tubuh sehingga membuat pusing makin memburuk.

Tidak cuma asupan minuman itu saja yang harus dikurangi. Seseorang yang sering mengalami pusing juga tidak disarankan untuk merokok. Zat-zat di dalam rokok dapat memperburuk kondisi pusing yang sedang dialami.

  • Ganti Atau Hentikan Obat

Tidak menutup kemungkinan, rasa pusing yang dialami berkaitan dengan konsumsi obat yang diberikan oleh dokter. Andaikan kondisi ini terjadi, coba tanyakan pada dokter yang meresepkan obat tersebut. Tanyakan pada dokter mengenai penurunan dosis atau harus menghentikan konsumsi obat tersebut.

  • Makanan Sehat Penambah Energi

Kepala sering pusing bisa disebabkan oleh rendahnya kadar gula dalam darah. Hal ini bisa terjadi ketika seseorang melewatkan waktu makan. Oleh sebab itu, coba untuk konsumsi camilan sehat untuk menambah energi dan gula darah. Mengonsumsi pisang atau cokelat meningkatkan kadar gula darah, sehingga membantu meredakan pusing.

  • Penuhi Waktu Tidur

Jangan heran bila kepala sering tidur kalau waktu tidur yang cukup tidak terpenuhi. Selain menyebabkan kepala pusing, kurang tidur memicu masalah lainnya. Mulai dari sistem imun yang melemah, kesulitan mengatur emosi, hingga menurunnya kualitas hidup.

Ketika pusing menyerang, coba ambil waktu untuk beristirahat sejenak. Cara ini membantu untuk meredakan rasa pusing yang menyerang. Hal yang paling penting, upayakan untuk selalu memenuhi waktu tidur 6-8 jam perharinya.

  • Rutin Berolahraga

Rutin berolahraga menyimpan banyak keistimewaan bagi tubuh. Aktivitas fisik ini dapat meningkatkan sistem imun, memperlancar aliran darah, hingga membuat tubuh lebih rileks. Nah, hal ini yang mampu meminimalkan risiko terserang penyakit yang bisa memunculkan gejala seperti pusing atau sakit kepala.

Bagaimana, tertarik untuk mencoba cara mengatasi pusing seperti hal-hal di atas? Hal yang mesti digarisbawahi, andaikan pusing tidak kunjung mereda, atau bahkan disertai rasa lemas dan keluhan lainnya, segera temui dokter. Pasalnya, bisa saja kondisi tersebut menjadi tanda penyakit-penyakit tertentu.

Masih punya banyak pertanyaan seputar kepala pusing? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter ahli, kapan saja dan di mana saja. Caranya download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!

Referensi: MedlinePlus. Diakses pada November 2019. Dizziness and Vertigo.Therapeutic Advances in Chronic Disease. Diakses pada Desember 2019. Treatment of Chronic Migraine.Web MD. Diakses pada November 2019. Dizziness Treatment.

Pernahkah Anda mengalami pusing setelah makan? Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan istilah vertigo postprandial. 

Meski pusing setelah makan umumnya jarang terjadi, kondisi ini bisa sangat mengganggu bila sewaktu-waktu Anda mengalaminya. Ada beberapa penyebab yang bisa memicu terjadinya pusing setelah makan. Apa saja penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?

Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan Anda merasa pusing setelah makan.

1. Tiba-tiba berdiri setelah duduk

Kebanyakan orang umumnya duduk saat makan. Setelah selesai, tidak sedikit dari mereka yang langsung berdiri untuk melakukan aktivitas lainnya.

Sayangnya, sebagian orang bisa mengalami penurunan tekanan darah secara tiba-tiba saat berdiri setelah duduk sehingga membuat mereka merasa pusing. Kondisi ini disebut dengan hipotensi ortostatik. 

Penyebab pusing setelah makan ini dapat dipicu oleh gangguan sistem saraf, dehidrasi, masalah jantung, obat hipertensi, paparan panas yang berlebihan, pembuluh darah tersumbat, anemia, dan masalah kesehatan lainnya. 

2. Sensitivitas makanan

Sensitivitas terhadap makanan tertentu, seperti cokelat, produk susu, makanan dengan monosodium glutamat, dan kacang, dapat menyebabkan sebagian orang merasa pusing atau mual setelah mengonsumsinya. 

Tak hanya itu, asupan kafein dan alkohol juga bisa memicu terjadinya kondisi ini dengan meningkatkan detak jantung. Oleh sebab itu, Anda harus memerhatikan makanan yang akan dikonsumsi.

3. Hipoglikemia reaktif

Hipoglikemia reaktif terjadi ketika gula darah turun setelah makan dan menyebabkan pusing. Penderita diabetes dan pradiabetes mungkin mengalami penurunan glukosa darah sesudah makan karena tubuh terlalu banyak memproduksi insulin. 

Akan tetapi, orang yang tidak terkena diabetes juga bisa mengalami kondisi ini. Misalnya, seseorang yang pernah menjalani operasi perut mungkin mencerna makanan terlalu cepat sehingga tubuh lebih sulit menyerap glukosa. 

Di samping itu, kekurangan enzim pencernaan tertentu juga bisa menurunkan glukosa darah. 

4. Hipotensi postprandial

Hipotensi postprandial terjadi ketika tekanan darah turun secara tiba-tiba setelah makan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan aliran darah ke perut dan usus sehingga membuat aliran darah menjauh dari bagian tubuh lainnya.

Akibatnya, detak jantung pun bertambah cepat untuk memompa lebih banyak darah ke seluruh tubuh. Bahkan pembuluh darah juga ikut mengencang sehingga menyebabkan Anda merasa pusing setelah makan. 

Gejala-gejala lain, seperti nyeri dada, lemas, mual, dan perubahan pandangan, dapat menyertai kondisi ini. Lansia, penderita hipertensi, penyakit Parkinson, dan orang dengan gangguan sistem saraf merupakan golongan yang lebih rentan mengalami hipotensi postprandial.

5. Penggunaan obat-obatan diabetes

Beberapa obat diabetes, misalnya insulin, dapat menyebabkan pusing jika terlalu banyak menurunkan gula darah. Ketika Anda menggunakan obat tersebut tepat sebelum makan, Anda bisa merasa pusing saat obat mulai bekerja setelah makan.

Penderita diabetes yang sering merasa pusing setelah makan juga harus berkonsultasi dengan dokter untuk mengubah obat atau menyesuaikan dosisnya. Penyesuaian jadwal makan juga mungkin diperlukan.

Baca Juga

  • Anda Gagal Tes Medical Check Up? Ketahui Penyebabnya Berikut Ini!
  • Sering Sakit Kepala Saat Lapar? Ternyata Ini Penyebabnya
  • 10 Buah untuk Penderita Diabetes yang Wajib Dikonsumsi Setiap Hari

Cara mengatasi pusing setelah makan

Mengatasi pusing setelah makan bergantung pada penyebabnya. Berikut beberapa pilihan yang bisa Anda coba:

  • Pilih makanan yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, seperti biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran.
  • Minum air putih, terutama sebelum makan, dapat meningkatkan jumlah volume darah dalam tubuh sehingga tekanan darah cenderung tidak turun. 
  • Konsumsi lebih banyak makanan kecil dengan sering agar tubuh tidak menggunakan banyak energi dan aliran darah untuk mencernanya.
  • Berdiri secara perlahan pada satu jam pertama setelah makan karena pada waktu inilah pusing lebih mungkin terjadi.
  • Hindari mengonsumsi makanan yang dapat memicu pusing, seperti alkohol, kafein, dan makanan tinggi natrium.
  • Jangan makan terburu-buru karena dapat memicu naiknya asam lambung yang menyebabkan pusing

Jika kondisi ini tak kunjung membaik atau sering terjadi, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter guna mendapat penanganan yang tepat.

Bagaimana cara mengatasi pusing setelah makan?

Cara mengatasi pusing setelah makan.
Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Menurut Cleveland Clinic, salah satu cara untuk mengatasi sakit kepala setelah makan adalah dengan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. ... .
Memperbanyak minum air. ... .
Mengonsumsi makanan sedikit tapi sering..

Kenapa kalau habis makan pusing dan lemas?

Glukosa darah yang rendah bisa membuat seseorang merasa pusing atau kelelahan, apalagi jika belum makan dalam waktu yang lama. Sementara, pusing setelah makan jarang terjadi, tetapi gangguan ini tetap saja bisa menyerang. Beberapa kondisi medis dan kepekaan terhadap makanan dapat memicu pusing setelah makan.

Kepala sering pusing apa penyebabnya?

Pusing yang sering muncul sebaiknya tidak disepelekan begitu saja. Sebab, kondisi ini bisa muncul sebagai tanda dari penyakit tertentu. Ada beberapa jenis penyakit yang bisa menyebabkan pengidapnya sering pusing, seperti hipotensi, hipoglikemia, vertigo, anemia, serta dehidrasi.”

Kepala sering pusing dan mual gejala apa?

Jika kamu merasakan pusing serta mual, bisa jadi hal ini menandakan adanya vertigo, migrain, maupun tekanan darah rendah. Pusing dan mual yang datang bersamaan terkadang bukanlag masalah yang serius, tetapi jika kamu merasakan beberapa gejala lainnya yang bersamaan mungkin hal ini menandakan masalah yang serius.