Show
Semua penyebab perubahan dalam tubuh kita dikenal dengan rangsang (stimulus). Rangsang dapat dibedakan mejadi dua, yaitu:
Umumnya rangsang akan diterima oleh alat tubuh yang khusus menerima rangsang, yaitu indera atau disebut juga reseptor. Reseptor yang bertugas sebagai penerima rangsangan dibedakan menjadi:
Berikut ini akan dibahas beberapa reseptor yang penting, yaitu:
1. KinestesisKinestesis adalah indera yang terdapat pada otot, tulang, dan sendi. Indera ini termasuk proprioreseptor. Kinestesis dapat membantu koordinasi sikap tubuh. Misalnya kita dapat memakai baju walaupun mata tertutup. 2. Indera Peraba (Mekanoreseptor / Tangoreseptor)Indera peraba disebut tangoreseptor/mekanoreseptor dan terdapat di kulit. Ini semua merupakan eksteroseptor, sedangkan yang terdapat di dalam tubuh sebagai intereseptor adalah yang dapat merasakan haus, lapar, dan lain sebagainya. Indera peraba dan perasa tersebar di seluruh permukaan kulit, tetapi tidak sama banyak. Pada ujung jari terdapat amat banyak, demikian pula pada telapak tangan, telapak kaki, bibir, dan alat kelamin. Pada kulit bagian dermis terdapat indera yang digunakan untuk menerima berbagai rangsangan:
3. Indera Pengecap dan Pembau (Kemoreseptor)Pengecap (lidah) adalah indera yang berfungsi untuk menangkap rangsangan senyawa kimia yang larut dalam air. Sedangkan indera pembau (bukan pencium) berfungsi menangkap zat-zat kimia yang menguap (hidung). Keduanya termasuk kemoreseptor.
Perlu dipahami bahwa sebenarnya area pengecap pada lidah tidak dibatasi seperti itu. Semua area pada lidah bisa mengecap semua rasa. Tetapi ada area tertentu yang lebih peka terhadap rasa tertentu seperti area-area di atas. 4. Indera Pendengar (Phonoreseptor)Reseptor pendengaran atau fonoreseptor berupa sel-sel berbentuk rambut. Fungsi sel rambut adalah untuk menerima rangsangan getaran dan mengubahnya menjadi impuls sensorik yang selanjutnya ditransmisikan ke pusat pendengaran. Alat pendengaran manusia berupa telinga. Baca juga yang ini : Sistem Transportasi (4) : Golongan darah ABO Struktur telinga manusia Terdiri atas telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. 1. Telinga luar, bagian-bagiannya: – daun telinga – saluran telinga yang dindingnya dapat menghasilkan minyak serumen. 2. Telinga tengah (ruangan timfani) terdiri atas: – gendang telinga/selaput pendengaran (membran timfani). – tulang-tulang pendengaran yang terdiri atas:– martil(maleus) – landasan (inkus) – sanggurdi (stapes) – saluran Eustachius, yaitu saluran penghubung antara ruang telinga dengan rongga faring. 3. Telinga dalam (Labyrinth) terdiri atas: Struktur rumah siput (koklea) Rumah siput berupa saluran spiral terbagi atas 3 daerah, yaitu: 1. Skala vestibuli yang terletak di bagian dorsal 2. Skala media terletak di bagian tengah 3. Skala timfani terletak di bagian ventral Antara skala yang satu dengan skala yang lain dipisahkan oleh: – membran vestibularis: memisahkan skala vestibuli – skala media. – membran tektoral memisahkan skala media – skala timfani. – membran basilaris: memisahkan skala timfani – skala vestibuli. Struktur koklea Struktur organ Corti Organ corti terdapat pada skala media, terdiri atas: – sel-sel rambut saraf pendengaran yang terdapat di dalam selaput dasar – membrana tektoralis atau selaput atas. Selaput atas terletak di atas sel-sel rambut, merupakan penerus getaran dari fenestra ovali ke sel-sel rambut lewat cairan limfe yang terdapat pada skala media. – organ keseimbangan: terdiri atas kanalis semi sirkularis (saluran setengah lingkaran), sakulus, dan utrikulus. Rangsang getaran yang diterima ujung saraf pendengaran diteruskan oleh saraf koklea ke otak. Di dalam koklea terdapat 24.000 alat corti, yang masing-masing mempunyai kepekaan menerima frekuensi tertentu. Kita hanya dapat mendengar suara dari 20 sampai 20.000 Hertz, tetapi ada orang-orang tertentu yang dapat mendengar antara 16 sampai 20.000 Hertz. Mekanisme transmisi pendengaran Suara dari luar dapat sampai pada skala media dengan beberapa cara: a. Penghantaran udara: getaran suara luar menggetarkan membran timfani. Kemudian oleh tulang pendengaran akan diteruskan ke fenestra ovali (tingkap oval) dan akan menggetarkan cairan limfe pada koklea. Akibatnya, sel-sel rambut dari organ korti terangsang, menghasilkan impuls dan diteruskan oleh saraf auditorius ke pusat pendengaran di otak b. Penghantaran tulang: getaran yang terjadi pada tulang-tulang tubuh kita (misalnya tulang tengkorak) akan menyebabkan bergetarnya cairan limfe pada koklea. Gangguan pada pendengaran Tuli atau kurang tajam pendengaran, dapat disebabkan oleh: a. Tuli konduksi, dapat terjadi karena: – penyumbatan saluran telinga oleh minyak serumen – penebalan atau pecahnya membrana timfani – pengapuran tulang pendengaran – kekakuan hubungan stapes pada fenesta ovali. b. Tuli saraf dapat disebabkan oleh: – kerusakan saraf auditorius – kerusakan saraf pendengaran Alat keseimbangan pada telinga Reseptor keseimbangan terdapat dalam kanalis semisirkularis, utrikulus, dan sakulus. a. Kanalis semisirkularis (saluran setengah lingkaran) Suatu struktur yang terdiri atas 3 tulang setengah lingkaran, tersusun menjadi satu kesatuan dengan posisi berlainan, yaitu ada yang horisontal, vertikal atas dan vertikal belakang. Setiap kanalis berisi endolimfe, dan pada setiap pangkalnya membesar disebut ampula, dan berisi reseptor keseimbangan yang disebut cristae ampularis. Pada cristae ampularis terdapat cupula yang berhubungan langsung dengan sel-sel reseptor keseimbangan. Kelembaman endolimfe yang terdapat dalam kanalis semisirkularis akan menyebabkan ia bergerak ke arah yang berlawanan dengan arah putaran/gerakan sehingga kita dapat merasakan adanya perubahan posisi tubuh. b. Sakulus dan utrikulus Merupakan alat keseimbangan statis (statoreseptor) yaitu berfungsi memberikan respons terhadap perubahan kedudukan tubuh, misalnya tegak, miring, dan lain-lainnya. Pada dasar utrikulus terdapat makula (organ otolith). Kedudukan otolith ini akan berubah bila posisi kepala berubah. 5. Indera Penglihat (Fotoreseptor)Indera penglihat disebut juga fotoreseptor. Sel fotoreseptor yang terdapat pada retina dapat dibedakan dua macam, yaitu sel batang (basilus) bertugas menerima rangsangan cahaya yang tidak berwarna, dan sel kerucut (konus) yang bertugas menerima rangsangan cahaya yang berwarna atau terang. Sel fotoreseptor bertugas menerima dan mengubah rangsangan cahaya menjadi impuls, yang selanjutnya oleh otak diubah menjadi sensasi penglihatan. 1. Struktur bola mata Dinding bola mata terdiri atas 3 lapis, yaitu:
Di dalam bola mata terdapat:
2. Struktur retina Tersusun atas 3 lapisan, yaitu:
Akson dari sel-sel ganglion berkumpul membentuk saraf optikus. Tempat berkumpulnya akson-akson tersebut bintik buta. Sedang dibagian lain dari retina terdapat suatu daerah yang banyak mengandung sel kerucut dan sel batang. Di tengahnya berupa lekukan yang hanya mengandung sel kerucut, disebut fovea sentralis (bintik kuning).
Baca juga yang ini : Sistem Ekskresi (1): Sistem ekskresi pada hewan rendah Gangguan indera penglihatan Mata dikatakan normal bila dapat memfokuskan sinar sejajar yang masuk ke mata tepat pada bintik kuning. Keadaan ini disebut mata emmertrop. Bila sinar yang datang tidak jatuh tepat pada bintik kuning, maka akan menimbulkan gangguan penglihatan. Berikut ini beberapa jenis gangguan penglihatan :
|