Kemampuan dasar yang dibutuhkan untuk membangun komunikasi efektif adalah

DALAM kehidupan sehari-hari kita semua tentu selalu berinteraksi dengan orang lain. Baik orang dalam lingkup keluarga, tetangga, kantor, customer, dan semua orang yang berinteraksi dengan kita. Kesalahan dalam berkomunikasi akan menimbulkan perbedaan persepsi dan penafsiran antara kita dan orang lain (komunikan dan komunikator).

Komunikasi di rumah sakit mempunyai corak yang sangat beragam dan luas sekali, baik antarpetugas maupun dengan pasien atau keluarga, Sehingga ketika kita tidak bisa melakukan komunikasi yang efektif, maka bisa mengakibatkan sesuatu yang tidak pernah kita bayangkan, Bisa berupa kesalahan pemahaman, maupun kesalahan yang lebih fatal lagi.

Apa itu komunikasi efektif, mari kita bahas sedikit tentang komunikasi efektif.Komunikasi efektif (effective communications) adalah komunikasi yang tepat sasaran, Berhasil guna, atau mencapai tujuan — menyampaikan informasi (to inform), mengibur (to entertain), atau membujuk (topersuade).

Barbara Brown dalam “What is Effective Communication?” di laman Live Strong menyebutkan, komunikasi efektif itu melibatkan kejelasan, perkataan langsung, dan aktif mendengarkan (clear, direct speech,active listening). Komunikasi adalah proses berbagi (sharing) informasi, pemikiran, dan perasaan antara orang-orang melalui pembicaraan (speaking), tulisan (writing), atau bahasa tubuh (body languange).

Komunikasi dikatakan efektif jika informasi, pemikiran, atau pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik sehingga menciptakan kesamaan persepsi, mengubah perilaku, atau mendapatkan informasi (menjadi tahu/paham).

LIMA KUNCI KOMUNIKASI EFEKTIF

SMILE (TERSENYUM): Salah satu cara untuk membangun kemampuan berkomunikasi yang baik dengan orang lain adalah dengan menjalin hubungan baik secepat mungkin dengan mereka. Tersenyumlah dan gunakan kontak mata sebagai sinyal positif yang dapat Anda kirimkan ketika anda memulai percakapan.

Pastikan bahwa orang lain merasa bahwa anda sangat senang bisa berbicara dengannya. Sangat penting untuk tahu topik terhangat yang bisa anda diskusikan dengan orang tersebut. Untuk itu, selalu perbarui informasi anda. Jika anda memiliki banyak topik yang anda dapat bicarakan, komunikasi akan berjalan dengan lebih mudah.

BE CLEAR (BICARA JELAS): Bicaralah dengan jelas ketika anda berkomunikasi dengan orang lain. Cobalah untuk menghindari kebiasaan berbicara dengan suara kecil atau parau sehingga orang lain sulit menangkap maksud anda. Cara terbaik untuk melatihnya adalah dengan merekam suara anda saat berbicara. Lalu dengarkan kembali hasil rekaman itu dan putuskan apa yang seharusnya anda ubah dari cara anda bicara.

RELAX (Santai): Anda dapat menjadi komunikator yang baik jika anda dapat berbicara dengan santai (rileks). Jika anda gugup, anda akan berbicara cepat sehingga sulit dipahami. Anda juga dapat membuat orang lain merasa tidak nyaman karena kegugupan anda.hindari membungkukkan bahu, menampilkan wajah gelisah, atau menggerakkan anggota tubuh anda yang lain saat berbicara. Orang yang Anda ajak bicara akan tahu bahwa anda sedang gugup.

VARIATIF (JANGAN MONOTON): Anda tentu tidak ingin orang lain menjadi bosan saat berbicara dengan anda. Anda dapat membuat mereka tertarik dengan menghindari berbicara dengan suara monoton. Anda dapat melakukan sedikit variasi dan mengubah volume saat berkomunikasi.

LISTEN AND UNDERSTAND (DENGAR DAN PAHAMI): Ingatlah, komunikasi adalah proses dua arah. Anda perlu mendengar dan memahami apa yang dikatakan orang lain jika anda ingin berkomunikasi secara efektif dengan mereka. Orang lain juga akan kehilangan minat berbicara dengan anda. Jika anda terus-menerus bicara dan tidak pernah mendengarkan mereka.

Nah, untuk mencapai itu, ada tujuh (7) formula efektif untuk menjadikan komunikasi bisa menghasilkan penyampaian pesan sesuai yang diinginkan, yaitu:

  • Completeness (Lengkap): Komunikasi harus lengkap. Menyampaikan semua fakta yang diperlukan oleh penerima. Dalam dunia jurnalistik, kelengkapan informasi dirumuskan dalam 5W+1H (What, Who, When, Where, Why, How).
  • Conciseness (Ringkas): Menggunakan sesedikit mungkin kata-kata. Menghindari menggunakan kata-kata yang berlebihan dan tidak perlu. Pesan singkat lebih menarik dan mudah dipahami. Gunakan kalimat seefektif mungkin.
  • Consideration (Penuh Pertimbangan): Memperhatikan sudut pandang orang lain, pola pikir, tingkat pendidikan, minat, Kebutuhan, kepentingan, dan emosinya.
  • Clarity/(Jelas): Menggunakan kata-kata yang tepat, bermakna tunggal, dan membingungkan atau menimbulkan persepsi lain.
  • Concreteness (Nyata): Konkret memperkuat kepercayaan. Pesan konkret didukung faktafakta spesifik dan angka. Pesan konkret tidak disalahtafsirkan.
  • Courtesy (Tata Krama): Ini soal cara penyampaian. Pesan disampaikan dengan tulus, sopan, bijak, reflektif, dan antusias, serta mempertimbangkan sudut pandang dan perasaan penerima pesan, termasuk menjaga perasaan dan respek terhadap penerima pesan.
  • Correctness (Benar): Pesan yang disampaikan harus benar dari segi substansi dan tata bahasa, juga tepat dari sisi waktu dan sasaran. (Seven C’s of Effective Communication, managementstudyguide.com).

LIMA HUKUM KOMUNIKASI EFEKTIF: REACH

Rumus lain yang ditawarkan para ahli adalah konsep REACH yang disebut “The 5 Inevitable Laws of Efffective Communication”, yakni Respect, Empathy, Audible, Clear, dan Humble.

  1. RESPECT: Menghargai komunikan atau menjaga harga diri orang lain.
  2. EMPATHY: Kemampuan menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Ini diawali dengan kemampuan mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain. Empati bisa juga berarti kemampuan untuk mendengar dan siap menerima masukan ataupun umpan balik apapun dengan sikap yang positif.
  3. AUDIBLE: Dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik.
  4. CLARITY: Pesan yang disampaikan jelas, tidak menimbulkan multiinterpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi.
  5. HUMBLE: Rendah hati, tidak angkuh atau arogan, tidak merasa “lebih” dari orang lain, termasuk di dalamnya tidak memandang rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, dan lemah-lembut.

Hambatan KomuniKasi Efektif

  • Pesan tidak jelas dan menimbulkan tafsiran/ persepsi lain.
  • Cara penyampaian tidak tepat atau tidak disukasi komunikan.
  • Komunikator dan komunikan tidak siap melakukan komunikasi.
  • Hubungan antara komunikator dengan komunikan tidak baik.
  • Berbicara terlalu lambat dan terlalu cepat (lisan) atau kalimat terlalu kompleks dan naskahnya panjang (tertulis).
  • Terlalu sering muncul “gumaman” (intruding sound) dalam berbicara, seperti emmm, eeee, oooo, dsb. Gumaman akan menimbulkan persepsi, pembicara tidak menguasai materi pembicaraan.

Demikian teknik dasar komunikasi efektif yang diolah  dari berbagai sumber semoga bermanfaat untuk kita dalam berkomunikasi sehari-hari . (*)