Apa sajakah penyakit yang timbul akibat alat reproduksi yang tidak terjaga kebersihannya

Kesehatan sistem reproduksi sangat krusial bagi setiap orang. Hal ini juga berpengaruh terhadap pengambilan keputusan seseorang terutama terkait dengan memiliki keturunan. Ada beberapa penyakit pada sistem reproduksi dan cara pencegahannya yang perlu diantisipasi.

17 Aug 2020|Azelia Trifiana

Ditinjau olehdr. Anandika Pawitri

Sistem reproduksi wanita rentan mengalami gangguan kesehatan

Penyakit pada sistem reproduksi

Kesehatan sistem reproduksi sangat krusial bagi setiap orang. Hal ini juga berpengaruh terhadap pengambilan keputusan seseorang terutama terkait dengan memiliki keturunan. Ada beberapa penyakit pada sistem reproduksi dan cara pencegahannya yang perlu diantisipasi.Beberapa penyakit pada sistem reproduksi terjadi ketika perempuan memasuki fase menstruasi, beranjak dewasa, hingga saat berada di fase menopause. Faktor hormonal juga turut berpengaruh terhadap kondisi ini.

Penyakit pada sistem reproduksi

Beberapa penyakit pada sistem reproduksi yang paling umum terjadi, seperti:Penyakit ini terjadi ketika ada jaringan yang tumbuh di dinding uterus. Orang yang menderita endometriosis akan merasa nyeri terutama saat sedang menstruasi bahkan berpengaruh terhadap kesuburannya. Dibandingkan dengan perempuan subur, mereka yang menghadapi kesulitan memiliki keturunan 8 kali lebih rentan mengalami endometriosis.Cara mencegah endometriosis bisa dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, olahraga teratur, hindari stres, dan juga memilah apa saja yang dikonsumsi sehari-hari. Makanan bergizi berperan penting terhadap kesehatan reproduksi seseorang.Jangan sepelekan kanker yang disebabkan human papillomavirus atau HPV yaitu kanker serviks. Setiap tahun, puluhan ribu perempuan menderita kanker serviks. Kondisi ini dapat berpengaruh terhadap kesuburan seseorang. Namun, bisa dicegah dengan rutin melakukan pap smear terutama bagi yang sudah aktif berhubungan seksual dan melakukan vaksinasi HPV.Terkadang perempuan baru menyadari memiliki penyakit pada sistem reproduksi berupa PCOS ketika sedang menjalani program hamil. PCOS adalah singkatan dari polycystic ovary syndrome, yaitu munculnya kantong berisi cairan di salah satu atau kedua ovarium.PCOS ini berkaitan dengan hormon. Untuk mencegahnya, biasanya dokter akan menyarankan menjalani gaya hidup sehat dan aktif bergerak sehingga kesehatan sistem reproduksi lebih terjaga.Fibroid rahim atau uterine fibroid juga merupakan salah satu penyakit pada sistem reproduksi yang kerap terjadi. Hanya saja, penderitanya kerap tidak mengalami gejala apapun. Dokter biasanya mendeteksi adanya fibroid ini saat melakukan pemeriksaan USG.Kedua jenis infeksi menular seksual di atas kerap terjadi dan mengganggu kesehatan reproduksi seseorang. Jika dibiarkan, penyakit seperti gonorrhea dan chlamydia bisa saja menyebabkan radang panggul. Dalam jangka panjang, masalah infeksi menular seksual juga bisa memicu infertilitas.Cara menghindari tertular infeksi menular seksual bisa dengan melakukan seks aman dengan memakai alat kontrasepsi. Selain itu, tidak gonta-ganti pasangan juga penting untuk memastikan tidak ada risiko penularan infeksi menular seksual.Sebagian besar kasus HIV pada perempuan diperoleh dari kontak langsung saat berhubungan seksual dengan pasangan. Tak hanya itu, berbagi jarum dengan orang yang terinfeksi juga merupakan media penularan HIV. Menghindari kedua pemicu itu juga merupakan cara mencegah penularan HIV/AIDS.Berkat majunya pengobatan modern, HIV bisa diatasi seperti halnya penyakit kronis lainnya. Tak sedikit penderita HIV yang kualitas hidupnya tetap baik bahkan memiliki keturunan. Dengan perawatan infertilitas khusus, kemungkinan menularkan virus pada bayi cukup rendah.Tak hanya pria dengan disfungsi ereksi, perempuan pun bisa mengalami disfungsi kehidupan seksual. Mulai dari seks terasa nyeri, tidak menarik, hingga banyak lagi kondisi yang dapat berpengaruh terhadap kesuburan.Cara mencegah terjadinya disfungsi seksual ada pada komunikasi. Jangan ragu mendiskusikan hal ini tak hanya kepada pasangan, tapi juga tenaga profesional. Dengan demikian, bisa diketahui akar masalah mengapa seseorang mengalami disfungsi seksual dan tak bisa menikmati hubungan intim dengan pasangan.

Catatan dari SehatQ

Beberapa jenis penyakit pada sistem reproduksi dan cara pencegahannya terletak pada gaya hidup. Menjalani gaya hidup sehat secara konsisten sangat baik untuk kesehatan, tak hanya kesehatan reproduksi saja.Menjaga berat badan ideal tidak terlalu berat atau kurus juga berpengaruh terhadap peluang seorang perempuan memiliki keturunan. Bahkan bagi mereka yang tidak sedang menjalani program hamil sekalipun, kesehatan reproduksi sangat krusial dan berpengaruh terhadap aktivitas sehari-hari.

penyakitkesehatan wanitahiv

WebMD. https://www.webmd.com/women/ss/slideshow-women-reproductive-problems
Diakses pada 1 Agustus 2020
CDC. https://www.cdc.gov/reproductivehealth/womensrh/healthconcerns.html
Diakses pada 1 Agustus 2020
Better Health. https://www.betterhealth.vic.gov.au/campaigns/womens-sexual-and-reproductive-health
Diakses pada 1 Agustus 2020

Lidah adalah indra pengecap yang bertugas membedakan rasa. Namun, sejumlah gangguan bisa mengganggu kemampuan indra perasa. Apa saja?

11 Agu 2021|Rena Widyawinata

Eritrasma adalah penyakit yang menyerang lipatan kulit dan dapat disembuhkan dalam waktu 2-4minggu. Simak gejala eritrasma dan cara mencegahnya

Banyak sekali mitos yang beredar seputar perubahan badan setelah berhubungan seksual. Padahal, hal yang paling pasti dari bercinta pertama kali hingga malam pertama adalah tidak akan mengubah penampilan Anda.

25 Feb 2021|Azelia Trifiana

Dijawab Oleh dr. Evelin Kwandang

Dijawab Oleh dr. Lidya Hapsari

Apa sajakah penyakit yang timbul akibat alat reproduksi yang tidak terjaga kebersihannya
Ilustrasi pria. ©2012 Shutterstock/luckyraccoon

JATIM | 2 Desember 2020 16:20 Reporter : Rakha Fahreza Widyananda

Merdeka.com - Sistem reproduksi manusia tentunya juga rentan mengalami masalah berupa penyakit, kelainan, serta gangguan. Penyakit pada sistem reproduksi manusia akan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, yang meliputi virus, bakteri, tumor ataupun memang karena disfungsi organ reproduksi yang juga disebabkan oleh adanya zat-zat kimia yang tentunya memang masuk ke dalam tubuh.

Penyakit pada sistem reproduksi adalah berbagai jenis penyakit yang terjadi pada organ-organ reproduksi. Organ-organ reproduksi wanita meliputi sel telur, ovarium, tuba fallopi, uterus dan vagina. Organ reproduksi pria terdiri dari sperma, testis, epididimis, vas deferens, uretra, dan penis.

Penyakit pada sistem reproduksi tentunya perlu kita cegah dan ketahui sejak dini, agar nantinya penyakit ini juga tak semakin berbahaya dan juga dapat menjadi ancaman bagi kesehatan diri kita. Dilansir dair Liputan6.com, berikut ini kami telah rangkum 10 penyakit pada sistem reproduksi pria dan wanita:

2 dari 5 halaman

Apa sajakah penyakit yang timbul akibat alat reproduksi yang tidak terjaga kebersihannya

boldsky.com

1. Vaginitis

Penyakit pada sistem reproduksi wanita yang pertama adalah vaginitis. Vaginitis adalah penyakit pada sistem reproduksi wanita dengan kondisi vagina yang mengalami infeksi. Infeksi pada vagina disebabkan oleh beberapa jenis mikroorganisme, yaitu seperti bakteri, jamur, dan parasit.

Penyakit pada sistem reproduksi ini bisa menyerang vagina langsung atau melalui perineum. Penyakit vaginitis bisa disebabkan oleh jamur Candida Albicans, bakteri Gardnerella, parasit Trichomonas Vaginalis, dan virus.

Penderita dari vaginitis sendiri akan memiliki beberapa gejala yang dapat diamati, seperti nyeri hebat pada vagina, disuria, pruritas di vulva, ruam bibir vagina, edema vukva, vagina bau busuk, dan perdarahan vagina.

2. Condiloma Accuminata

Condiluma accuminata merupakan penyakit pada sistem reproduksi wanita yang dapat disebabkan oleh adanya virus yang disebut dengan human papiloma.

Virus tersebut juga merupakan virus penyebab kutil. Wanita yang mengalami penyakit condiloma accuminata sebaiknya segera diobati. Hal ini dikarenakan obat condiluma accuminta bisa berkembang menjadi kanker pada organ lainnya seperti rahim wanita.

3. Kanker Ovarium

Penyakit pada sistem reproduksi yang berikutnya adalah kanker ovarium. Kanker ovarium biasanya berawal dari kista ovarium yang merupakan tumor jinak dan kecil yang ada di dalam rahim.

Kista ovarium yang paling sering terjadi adalah kista dermoid, kista lutein, dan kista cokelat. Tumor jinak atau kista ovarium tersebut lambat laun akan berkembang menjadi semakin besar dan ganas yang menjadi kanker ovarium.

Tumor ganas atau ovarium (kanker ovarium) dengan ukuran yang besar akan dapat menyebabkan kelainan letak janin. Penyebab penyakit kanker ovarium disebabkan oleh gaya hidup yang keliru, asupan, kurang olahraga, dan lainnya. Berhati-hatilah kamu jika memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur karena itu merupakan gejala dari penyakit kanker ovarium.

3 dari 5 halaman

4. Kanker Serviks

Penyakit pada sistem reproduksi wanita berikutnya adalah kanker serviks. Kanker serviks adalah penyakit pada sistem reproduksi wanita yang juga umum terjadi. Penyakit ini disebabkan karena adanya sel-sel abnormal yang tumbuh pada lapisan epitel serviks. Sel abnormal tersebut akan terus tumbuh dengan ganas.

Hal tersebut membuat jaringan yang ada di sekitar leher rahim jadi kurang berfungsi. Pengobatan kanker serviks umumnya dilakukan dengan mengangkat rahim, oviduk, ovarium, sepertiga dari vagina (bagian atas).

5. Kanker Payudara

Penyakit pada sistem reproduksi wanita yang terakhir adalah kanker payudara. Penyakit ini sangat rentan menyerang wanita sebab jaringan lemak yang ada pada payudara akan jauh lebih besar jika dibandingkan dengan pria.

4 dari 5 halaman

Apa sajakah penyakit yang timbul akibat alat reproduksi yang tidak terjaga kebersihannya
©Pixabay

6. Prostatitis

Penyakit pada sistem reproduksi pria yang pertama adalah prostatitis. Prostatitis adalah penyakit pada sistem reproduksi pria di mana kelenjar prostat mengalami infeksi.

Penyebab dari prostatitis adalah bakteri. Bakteri yang menginfeksi kelenjar prostat pria adalah E. coli, Klebsiella, dan Proteus. Pria yang mengalami prostatitis akan memiliki beberapa gejala seperti sulit ejakulasi, gagal ereksi, disuria, dan demam.

7. Epididimitis

Penyakit pada sistem reproduksi pria yang selanjutnya adalah epididimitis. Penyakit ini umumnya terjadi karena adanya infeksi pada organ reproduksi pria. Epididimitis adalah kondisi di mana bagian epididimis mengalami peradangan.

Beberapa bakteri yaitu Chlamydia trachomatis, E. coli, dan Neisseria gonorrhoeae adalah jenis bakteri yang sering menyebabkan penyakit epididimitis. Penyakit ini sering menimpa para pria yang suka berganti-ganti pasangan seks.

Ada beberapa gejala dari penyakit epididimitis, yaitu nyeri pada testis, ada darah di dalam sperma, sakit saat ejakulasi, nyeri pada testis, dan disuria.

5 dari 5 halaman

8. Sifilis

Penyakit pada sistem reproduksi pria yang selanjutnya adalah sifilis.  Penyakit sifilis juga biasa disebut ‘raja singa’. Sifilis bisa terjadi karena aktivitas seksual. Selain itu, bisa juga karena transfusi darah. Bakteri yang menyebabkan sifilis adalah bakteri Reponema Pallium.

9. Gonorhea

Gonorhea atau yang biasa disebut dengan kencing nanah merupakan penyakit pada sistem reproduksi pria yang sering terjadi. Penyebab dari gonorhea adalah bakteri Neisseria Gonorrheae. Penyakit ini ditularkan melalui aktivitas seksual yang bebas dan menyimpang.

10. Hipogonadisme

Penyakit pada sistem reproduksi pria yang terakhir adalah hipogonadisme. Hipogonadisme adalah kondisi di mana testis pria tidak dapat memproduksi hormon testosteron yang cukup. Masalah ini bisa dialami sejak janin berkembang di perut.

(mdk/raf)