Jelaskan secara singkat Prosesi Upacara Kasada suku Tengger

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Selain pemandangan alamnya yang indah, Bromo juga menyimpan tradisi dan warisan budaya yang kaya, salah satunya Upacara Kasada. Upacara penyucian alam ini menjadi salah satu tradisi yang dipersembahkan pada para leluhur oleh Suku Tengger, penganut agama Hindu.

Setiap satu tahun sekali, upacara ini rutin diadakan. Biasanya upacara ini diadakan di Pura Luhur Poten di lereng Gunung Bromo. Ada pun poten ini merupakan lahan berupa lautan pasir yang terdapat 3 bangunan, misalnya saja candi untuk pemujaan.

Bisa dibilang, upacara ini menjadi ciri khas yang sudah ada secara turun temurun dari masyarakat di wilayah Gunung Bromo. Lalu seperti apa proses upacara Kasada ini?

Upacara Kasada: Waktu, Tempat, dan Urutan Pelaksanaan Oleh Suku Tengger

Makna dan Waktu Upacara

Upacara diadakan pada Raya Radya Kasada. Ada pun tanggal pelaksanaannya ini yakni antara hari ke-14, 15, dan 16 pada bulan 10 penanggalan Jawa, biasa disebut juga Bulan Kasada. Lebih spesifiknya lagi, upacara dimulai saat purnama muncul, dimulai tengah malam hingga menjelang dini hari.

Bagi Suku Tengger, upacara ini menjadi salah satu momen persembahan pada leluhur atau Hyang Widhi. Hal ini bertujuan agar masyarakat terhindari dari musibah, bisa mendapatkan keselamatan serta keberkahan.

Di sisi lain, menurut masyarakat setempat makna mendalam berupa penghargaan pada alam juga menjadi salah satu tujuan dari upacara ini. Karenanya, Suku Tengger sangat menjaga kebersihan alam dan wilayah Bromo yang indah. Bagi mereka, Bromo dianggap sebagai pusat dari dunia.

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Anggapan ini diturunkan dari generasi ke generasi. Bahkan, masyarakat setempat pun memiliki aturan pembangunan rumah dan sanggar untuk menghadap kea rah Bromo.

Artikel Terkait: Jadi Spot Liburan Atta dan Aurel, Intip 6 Situs Wisata Bromo yang Wajib Dikunjungi Ini!

Pelaksanaan Upacara

Proses pelaksanakaannya sendiri dimulai dengan berjalan secara beriringan menuju kawah gunung. Sambil berjalan, Suku Tengger membawa sesajen lalu dilemparkan ke kawah Gunung Bromo.

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Masyarakat membawa beragam hasil tani maupun ternak menggunakan tempat yang disebut dengan Ongkek. Tempat ini memang dibuat khusus hanya untuk Upacara Kasada. Nantinya, hasil ternak maupun tani ini yang akan dilemparkan ke kawah Bromo sebagai bagian dari persembahan.

Dipercaya bisa mendapatkan keberkahan, ritual ini pun menjadi momentum dari banyak orang, khususnya suku Tengger pedalaman untuk mendapatkan ongkek berisi sesajen. Tak sedikit masyarakat yang datang dan memesan tempat jauh-jauh hari agar bisa menyaksikannya.

Secara runut, upacara ini memiliki beberapa tahapan. Upacara akan dimulai dari ritual Puja, Manggala Upacara, Ngulat Umat, Tri Sandiya, Muspa, Pembagian Bija, Diksa Widhi dan terakhir persembahan sesaji ke kawah Gunung Bromo.

Ongkek yang telah siap pun dibawa secara beriringan oleh Suku Tengger. Mereka berjalan dari Pendopo Agung sampai ke Pura Luhur Poten yang jaraknya 8 km.

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Dukun akan memberikan mantra keselamatan saat singgah. Dengan diiringi gamelan dan penerangan obor, sesaji pun dilemparkan ke kawah. Puncak dari upacara ialah adanya penampilan sendratari Rara Anteng Jaka Seger di panggung terbuka Desa Ngadisari.

Artikel Terkait: 10 Destinasi Wisata di Dieng yang Unik Serta Tips Aman Travelling di Masa Pandemi

Lokasi Penting Pelaksanaan Upacara Kasada

Saat prosesnya, ada tiga tempat penting yang dilalui, di antaranya

1. Rumah Dukun Adat

Pertama, upacara ini diadakan di rumah dukun adat. Dukun adat di rumahnya melakukan ritual yang disebut semeninga. Ini merupakan persiapan untuk memberitahu para Dewa bahwa upacara sudah siap dan akan segera dimulai.

2. Pura Luhur Poten

Tempat berupa lahan padang pasir untuk prosesi upacara. Di Kawasan ini, ada beberapa tempat penting seperti:

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

  • Mandala Utama sebagai tempat pemujaan persembahyangan.
  • Mandala Madya yang menjadi bagian tengah sebagai tempat persiapan, dan pengiring upacara. Terdiri dari bagian bangunan Kori Agung Candi Bentar, dan Bale Kentongan.
  • Mandala Nista merupakan sisi peralihan bagian luar menuju dalam poten.

3. Kawah Gunung Bromo

Inti dari upacara ini sebetulnya diadakan di kawah gunung Bromo. Sesaji yang dibawa masyarakat akan dilemparkan. Hal ini menjadi salah satu ungkapan rasa syukur dari masyarakat.

Artikel Terkait: 7 Adat Pernikahan Termahal di Indonesia, dari Suku Mana Sajakah?

Itulah berbagai hal menarik mengenai Upacara Kasada yang dilaksanakan secara rutin oleh Suku Tengger. Sungguh kaya ya, warisan budaya Indonesia!

****

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Baca Juga:

Kenalkan Ragam Budaya pada Anak, Yuk, Kenalkan 36 Gambar Rumah Adat di Indonesia

10 Jenis Alat Musik Tradisional Suku Dayak Kalimantan, Unik dan Merdu!

5 Ritual atau Tradisi Kehamilan di Berbagai Daerah Indonesia

Jelaskan secara singkat Prosesi Upacara Kasada suku Tengger

Jelaskan secara singkat Prosesi Upacara Kasada suku Tengger
Lihat Foto

ANTARA FOTO/ZABUR KARURU

Masyarakat suku Tengger melarung sesajen ke kawah Gunung Bromo pada Upacara Yadnya Kasada, Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (18/7/2019). Upacara Kasada merupakan upacara adat masyarakat Suku Tengger sebagai bentuk ucapan syukur kepada Sang Hyang Widi sekaligus meminta berkah dan menjauhkan dari malapetaka.

KOMPAS.com – Ritual Adat Yadnya Kasada digelar pada Kamis (18/7/2019).

Rangkaian ritual masyarakat adat Tengger di Pura Luhur Poten dan puncak Gunung Bromo, Probolinggo, telah digelar sejak Jumat, 12 Juli lalu.

Ritual Kasada ini menjadi daya tarik wisata di Bromo setiap tahunnya.

Untuk kamu yang belum tahu seputarUpacara Yadnya Kasada berikut ini fakta-faktanya:

1. Dilakukan dengan Melarung Sesaji

Jelaskan secara singkat Prosesi Upacara Kasada suku Tengger

Jelaskan secara singkat Prosesi Upacara Kasada suku Tengger
Lihat Foto

ANTARA FOTO/ZABUR KARURU

Masyarakat Suku Tengger melarung sesajinya berupa hasil pertaninan ke kawah Gunung Bromo pada Upacara Yadnya Kasada, Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (30/6/2018). Upacara Kasada merupakan upacara adat masyarakat Suku Tengger sebagai bentuk ucapan syukur kepada Sang Hyang Widi sekaligus meminta berkah dan menjauhkan dari malapetaka.

Ritual upacara Yadnya Kasada diikuti oleh warga di empat kabupaten. Warga melarung aneka hasil bumi dan sesaji ke dalam kawah Gunung Bromo.

Tujuannya agar terhindar dari musibah dan diberikan kemakmuran oleh leluhur.

2. Sesaji ini berupa hasil bumi, mulai dari hasil pertanian , perkebunan, ternak hewan dan masih banyak lagi

Sesaji yang dilarung ini merupakan hasil kekayaan Suku Tengger setiap tahunnya. Sedikit rezeki yang mereka dapatkan, dikeluarkan sebagian untuk acara Yadnya Kasada.

Jelaskan secara singkat Prosesi Upacara Kasada suku Tengger

Jelaskan secara singkat Prosesi Upacara Kasada suku Tengger
Lihat Foto

ANTARA FOTO/ZABUR KARURU

Sesajen masyarakat suku Tengger diletakkan di bibir kawah Gunung Bromo pada Upacara Yadnya Kasada, Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (18/7/2019). Upacara Kasada merupakan upacara adat masyarakat Suku Tengger sebagai bentuk ucapan syukur kepada Sang Hyang Widi sekaligus meminta berkah dan menjauhkan dari malapetaka.

Hal itu merupakan bentuk syukur Suku Tengger atas nikmat dan rezeki yang sudah didapat. Sesaji ini berupa hasil bumi, mulai dari hasil pertanian , perkebunan, ternak hewan dan masih banyak lagi.

3. Diperebutkan oleh banyak orang

Jelaskan secara singkat Prosesi Upacara Kasada suku Tengger

Jelaskan secara singkat Prosesi Upacara Kasada suku Tengger
Lihat Foto

KOMPAS.com / RONNY ADOLOF BUOL

Beberapa warga Suku Tengger mencoba menangkap sesaji yang dilemparkan ke dalam Kawah Bromo oleh penganut Hindu Tengger, saat Yadnya Kasada digelar pada 20-21 Juli 2016.

Sesaji yang dilarung ke Kawah Bromo diperebutkan oleh puluhan orang usai dukun, tokoh masyarakat dan warga Suku Tengger memanjatkan doa meminta keselamatan, keberkahan dan kesejahteraan. 

Sebelum sesaji dilempar, jajanan dan makanan beserta lauk-pauknya diletakkan di bibir kawah. Di atas makanan tersebut, dupa ditancapkan dan dinyalakan.

Saat sesaji dilemparkan ke dalam kawah, beberapa orang turun ke lereng kawah yang labil. Mereka bertaruh nyawa untuk menangkap sesaji yang dilemparkan dari bibir kawah. Mereka telah menyiapkan sejenis jaring dan bahkan membentangkan terpal agar sesaji bisa ditangkap.

 4. Tetap dilakukan tanpa kompromi

Jelaskan secara singkat Prosesi Upacara Kasada suku Tengger

Jelaskan secara singkat Prosesi Upacara Kasada suku Tengger
Lihat Foto

AFP PHOTO / JUNI KRISWANTO

Dua ekor ayam dilarung oleh anggota Suku Tengger ke kawah Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, sebagai persembahan dalam peringatan Yadnya Kasada, Senin (10/7/2017). Yadnya Kasada merupakan ritual adat persembahan Suku Tengger kepada Jaya Kusuma, putra sulung Roro Anteng dan Joko Seger yang sesuai penanggalannya jatuh pada hari ke-14 Bulan Kasada.

Ritual Yadnya Kasada akan terus dilestarikan, apa pun kondisinya. 

Warga percaya bahwa ritual di Gunung ini tetap harus dilakukan meski status gunung sedang waspada, erupsi, turun hujan deras maupun angin kencang.

Di pelaksanaan Yadnya Kasada tahun 2019 ini Gunung Bromo dalam status Level II Waspada. Humas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Sarif Hidayat menyebutkan pelaksanaan upacara tetap dilaksanakan karena merupakan adat.

"Ya tetap dilaksanakan karena itukan ritual kasodo ya larung ke kawah bromo.. itu tradisi ritual adat mereka yg sudah di laksanakan turun menurun," ujarnya pada KompasTravel, Kamis (18/07/2019).

Baca juga: Eksotika Bromo Tembus Top 30 Events, Meriah Meski Hujan Abu

 5. Dilaksanakan setahun sekali dan berdasarkan Kisah Roro Anteng dan Joko Seger

Jelaskan secara singkat Prosesi Upacara Kasada suku Tengger

Jelaskan secara singkat Prosesi Upacara Kasada suku Tengger
Lihat Foto

KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Warga luar Suku Tengger menangkap dengan jaring sesaji yang dilemparkan warga Tengger ke dalam kawah Gunung Bromo dalam puncak perayaan Yadnya Kasada di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (21/7/2016). Perayaan Yadnya Kasada sebagai ritual penghormatan leluhur dan wujud terima kasih warga Tengger atas hasil bumi tetap dilakukan walaupun Gunung Bromo berstatus Waspada.

Upacara Yadnya Kasada atau Kasodo digelar setahun sekali setiap bulan Kasada hari-14 dalam penanggalan kalender tradisional Hindu Tengger.

Upacara sesembahan atau sesajen ini adalah untuk Sang Hyang Widhi dan para leluhur, terutama Roro Anteng dan Joko Seger.

Dikutip dari Kompas.com (22/07/2016) Supoyo, Ketua Adat Suku Tengger mengisahkan cerita legenda Gunung Bromo yang dipercaya masyarakat Tengger bahwa Raden Kusuma, putra bungsu dari Jaka Seger dan Lara Anteng, bersedia dilempar dan dikorbankan ke kawah Bromo.

Syaratnya, setiap malam bulan purnama tanggal 14-15 malam purnama bulan Kasada, dia meminta hasil bumi untuk dilempar ke kawah Bromo.

Permintaan itu lantas disanggupi oleh Jaka Seger dan Lara Anteng yang kemudian dilestarikan sampai saat ini.

"Jadi sesaji saat Kasada itu, selain bentuk interaksi dan ucapan terima kasih, juga merupakan janji Suku Tengger kepada Bromo," kata Supoyo.

6. Tembus top 30 Events

Jelaskan secara singkat Prosesi Upacara Kasada suku Tengger

Jelaskan secara singkat Prosesi Upacara Kasada suku Tengger
Lihat Foto

KOMPAS.com/A. Faisol

Salah satu penampilan seni budaya yang memeriahkan Eksotika Bromo 2019.

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia memasukkan Eksotika Bromo yang merupakan kegiatan menyambut Yadnya Kasada sebagai Top 30 Events Calender of Event Wonderful Indonesia 2019.

Sebelumnya Eksotika Bromo hanya masuk Top 100 Events.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.