Jelaskan perbedaan reaksi oksidasi dan reduksi dan berikan contohnya

Perbedaan Utama – Reaksi Oksidasi vs Reaksi Reduksi – Oksidasi dan reduksi adalah dua reaksi setengah reaksi redoks. Reaksi redoks adalah reaksi kimia yang terjadi melalui pertukaran elektron antar atom.

Perbedaan utama antara reaksi oksidasi dan reduksi adalah bahwa oksidasi peningkatan keadaan oksidasi atom sedangkan reduksi adalah penurunan keadaan oksidasi atom.

Pengertian Oksidasi

Oksidasi dapat didefinisikan sebagai hilangnya elektron dari atom, molekul atau ion. Kehilangan elektron ini menyebabkan status oksidasi dari spesies kimia menjadi meningkat. Karena reaksi oksidasi melepaskan elektron, seharusnya ada spesies yang menerima elektron. Oleh karena itu, reaksi oksidasi adalah reaksi setengah reaksi besar. Oksidasi suatu spesies kimia diberikan sebagai perubahan keadaan oksidasi. Oksidasi adalah bilangan dengan simbol positif (+) atau negatif (-) yang menunjukkan hilangnya atau perolehan elektron oleh atom, molekul atau ion tertentu.

Di masa lalu, istilah oksidasi diberi definisi “penambahan oksigen ke suatu senyawa.” Ini karena oksigen adalah satu-satunya zat pengoksidasi yang diketahui pada saat itu. Namun, definisi ini tidak lagi akurat karena ada lebih banyak reaksi oksidasi yang terjadi tanpa adanya oksigen. Sebagai contoh, reaksi antara Magnesium (Mg) dan Hydrochloric acid (HCl) tidak melibatkan oksigen, tetapi ini adalah reaksi redoks yang mencakup oksidasi Mg menjadi Mg2+.

Ada definisi historis lain untuk oksidasi yang melibatkan Hidrogen. Artinya, oksidasi adalah proses kehilangan ion H+ . Ini juga tidak akurat karena ada banyak reaksi yang terjadi tanpa pelepasan ion H+.

Oksidasi selalu meningkatkan status oksidasi suatu spesies kimia karena hilangnya elektron. Hilangnya elektron ini menyebabkan muatan atom atau molekul untuk diubah.

Pengertian Reduksi

Reduksi dapat didefinisikan sebagai perolehan elektron dari atom, molekul atau ion. Perolehan elektron ini menyebabkan keadaan oksidasi dari spesies kimia menurun karena reduksi menciptakan muatan listrik negatif ekstra dalam atom. Untuk mendapatkan elektron dari luar, harus ada spesies donor elektron. Oleh karena itu, reduksi adalah reaksi kimia yang terjadi selama reaksi redoks. Reaksi reduksi adalah reaksi setengah.

Perbedaan Antara Reaksi Oksidasi dan Reduksi

Definisi

  • Reaksi Oksidasi: Oksidasi dapat didefinisikan sebagai hilangnya elektron dari atom, molekul atau ion.
  • Reaksi Reduksi: Reduksi dapat didefinisikan sebagai perolehan elektron dari atom, molekul atau ion.

Perubahan Status Oksidasi

  • Reaksi Oksidasi: Keadaan oksidasi meningkatkan oksidasi.
  • Reaksi Reduksi: Keadaan oksidasi menurun dalam reduksi.

Pertukaran Elektron

  • Reaksi Oksidasi: Reaksi oksidasi melepaskan elektron ke sekitarnya.
  • Reaksi Reduksi: Reaksi reduksi mendapatkan elektron dari sekitarnya.

Perubahan Muatan Listrik

  • Reaksi Oksidasi: Oksidasi menyebabkan peningkatan muatan positif dari suatu spesies kimia.
  • Reaksi Reduksi: Reduksi menyebabkan peningkatan muatan negatif dari suatu spesies kimia.

Spesies Kimia Terlibat

  • Reaksi Oksidasi: Oksidasi terjadi pada reduktor.
  • Reaksi Reduksi: Reduksi terjadi pada oksidator.

Kesimpulan

Oksidasi dan reduksi adalah dua reaksi setengah reaksi redoks. Perbedaan utama antara oksidasi dan reduksi adalah bahwa oksidasi meningkatkan keadaan oksidasi atom sedangkan reduksi adalah penurunan keadaan oksidasi atom.

  • Perbedaan Reduktor dan Oksidator

    Perbedaan Utama - Reduktor vs Oksidator. Reduktor dan oksidator adalah senyawa kimia yang terlibat dalam reaksi redoks. Senyawa ini adalah…

  • Perbedaan Reduktor dan Oksidator

    Perbedaan Utama - Reduktor vs Oksidator. Reduktor dan oksidator adalah senyawa kimia yang terlibat dalam reaksi redoks. Senyawa ini adalah…

  • Perbedaan Reduktor dan Oksidator

    Perbedaan Utama - Reduktor vs Oksidator. Reduktor dan oksidator adalah senyawa kimia yang terlibat dalam reaksi redoks. Senyawa ini adalah…

  • Perbedaan Reduktor dan Oksidator

    Perbedaan Utama - Reduktor vs Oksidator. Reduktor dan oksidator adalah senyawa kimia yang terlibat dalam reaksi redoks. Senyawa ini adalah…

Bagi kalian yang sudah kelas 10 MIA pasti sudah pernah dengar tentang apa itu reaksi redoks, kan? Hayoo masih inget, nggak?

Coba Sobat Pintar perhatikan fenomena gambar di atas. Pada gambar tersebut, kita bisa melihat sebuah apel yang sedang mengalami proses pembusukan. Dalam proses kimia, reaksi pembusukan apel tersebut terjadi karena adanya sebuah reaksi yang menyertainya, yaitu reaksi redoks.

Yuk Sobat, kita simak apa sih itu reaksi redoks.

Reaksi Redoks

Apa itu reaksi redoks? Reaksi redoks adalah singkatan dari reaksi reduksi dan oksidasi yang berlangsung pada proses elektrokimia. Boleh dibilang, reaksi redoks adalah singkatan dari reaksi reduksi dan oksidasi. Berikut pengertian dari kedua istilah tersebut.

Pengertian Reduksi

Reduksi adalah reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi dan kenaikan elektron. Dapat dikatakan bahwa reduksi adalah reaksi dimana suatu zat kehilangan oksigen.

Pengertian Oksidasi

Oksidasi adalah reaksi yang mengalami peningkatan bilangan oksidasi dan penurunan elektron. Dapat dikatakan bahwa oksidasi adalah reaksi dimana suatu zat mengikat oksigen.

Perhatikan contoh reaksi berikut ini:

Jelaskan perbedaan reaksi oksidasi dan reduksi dan berikan contohnya

Bagaimana penjelasan reaksi oksidasi dan reduksi pada contoh di atas? Besi (III) oksida (Fe2O3) mengalami reduksi karena kehilangan atom oksigen dan berubah menjadi besi (2Fe). Adapun karbon monoksida (3CO) mengalami reaksi oksidasi karena mengikat atom oksigen dan berubah menjadi karbon dioksida (3CO2).

Konsep Bilangan Oksidasi

Konsep reaksi redoks yang melibatkan perpindahan elektron ini hanya bisa terjadi pada senyawa ionikaja, sedangkan senyawa kovalen tidak. Oleh karena itu, muncul konsep redoks yang ketiga, yaitu berdasarkan perubahan bilangan oksidasi (biloks).

Bilangan oksidasiadalah muatan positif dan negatif pada suatu atom. Unsur yang biloksnya positif, biasanya merupakan atom-atom unsur logam, seperti Na, Fe, Mg, Ca, dan unsur logam lainnya. Sementara itu, unsur yang biloksnya negatif, biasanya atom-atom unsur nonlogam, seperti O, Cl, F, dan unsur nonlogam lainnya.

Berdasarkan konsep perubahan bilangan oksidasi,reaksi reduksiadalah reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi. Sedangkanreaksi oksidasiadalah reaksi yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi.

Terdapat delapan aturan dalam menentukan bilangan oksidasi suatu atom yang harus Sobat ketahui, antara lain adalah sebagai berikut.

1. Bilangan oksidasi unsur bebas dalam bentuk atom dan molekul adalah 0.

Contoh: bebas berbentuk atom
C, Ca, Cu, Na, Fe, Al, Ne = 0

Contoh: bebas berbentuk molekul
H2, O2, Cl2, P4, S8 = 0

2. Bilangan oksidasi ion monoatom (1 atom) dan poliatom (lebih dari 1 atom) sesuai dengan jenis muatan ionnya.

Contoh:
Bilangan oksidasi ion monoatom Na+, Mg2+, dan Al3+berturut-turut adalah +1, +2, dan +3.
Bilangan oksidasi ion poliatom NH4+, SO42-, dan PO43-berturut-turut adalah +1, -2, dan -3.

3. Bilangan oksidasi unsur pada golongan logam IA, IIA, dan IIIA sesuai dengan golongannya.

IA = H, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr = +1.
Contoh:Bilangan oksidasi Na dalam senyawa NaCl adalah +1.

IIA = Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra = +2.
Contoh:Bilangan oksidasi Mg dalam senyawa MgSO2adalah +2.

IIIA = B, Al, Ga, In, Tl = +3
Contoh:Bilangan oksidasi Al dalam senyawa Al2O3adalah +3.

4. Bilangan oksidasi unsur golongan transisi (golongan B) lebih dari satu.

Contoh:
Bilangan oksidasi Cu = +1 dan +2.
Bilangan oksidasi Au = +1 dan +3.
Bilangan oksidasi Sn = +3 dan +4.

5. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk ion = jumlah muatannya.

Contoh:
NH4+= +1

6. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk senyawa = 0.

Contoh:
H2O = 0

7. Bilangan oksidasi hidrogen (H) bila berikatan dengan logam = -1. Bila H berikatan dengan non-logam = +1.

Contoh:
Biloks H dalam AlH3= -1.

8. Bilangan oksidasi oksigen (O) dalam senyawa proksida = -1. Bilangan oksidasi O dalam senyawa non-peroksida = -2.

Contoh:
Biloks O dalam BaO2= -1.

Menentukan Reaksi Reduksi dan Oksidasi Berdasarkan Konsep Kenaikan dan Penurunan Bilangan Oksidasi

Pada reaksi redoks, terdapat unsur-unsur yang bertindak sebagai reduktor dan oksidator. Zat yang mengalami oksidasi itu disebutreduktor, sedangkan zat yang mengalami reduksi disebutoksidator.

Coba perhatikan contoh berikut ini!

Reaksi: Mg(s) + 2HCl ----> MgCl2(aq) + H2(g)

Karena Mg merupakan unsur bebas, jadi biloks Mg = 0. Kemudian, biloks H pada senyawa 2HCl bernilai +1 karena unsur H berikatan dengan unsur lain dan H merupakan golongan IA. Selanjutnya, karena H = +1, berarti Cl = -1 agar total biloks 2HCl = 0.

Di ruas sebelah kanan, biloks Mg pada senyawa MgCl adalah +2 karena Mg berikatan dan merupakan unsur golongan IIA. Karena Cl memiliki indeks 2, maka biloks Cl = -1, agar total biloks MgCl2= 0. Kemudian, karena H2merupakan unsur bebas, maka biloksnya bernilai 0. Unsur Mg mengalami kenaikan biloks dari 0 ke +2, sehingga mengalami reaksi oksidasi. Jadi, unsur Mg disebut sebagai reduktor. Sementara itu, unsur H mengalami penurunan biloks dari +1 ke 0, sehingga mengalami reaksi reduksi. Jadi, HCl disebut sebagai oksidator.

Sobat Pintar jangan lupa download aplikasi Aku Pintar di Play Store atau App Store, ya! Ada fitur Belajar Pintar yang bakal nemenin Sobat belajar di rumah. Simak juga artikel-artikel lainnya, yaa!

Writer: Muhammad Fahmi Ridlo

Editor: Deni Purbowati