Jelaskan manfaat fungi kelompok Ascomycota bagi kehidupan manusia

Jelaskan manfaat fungi kelompok Ascomycota bagi kehidupan manusia

wildakhafida26 wildakhafida26

Peranan jamur ascomycota:

-Aspergillus oryzae : membuat adonan roti menjadi empuk.

-Aspergillus wentii : membuat kecap, tauco, asam sitrat.

-Neurospora crassa : membuat oncom.

-Penicillium notatum dan Penicillum chrysogenum : menghasilkan antibiotik penisilin.

Pembahasan:

Berdasarkan cara reproduksinya fungi dikelompokan sebagai empat divisi, yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota.

1. Ascomycota

Karakteristik Ascomycota :

  • Bersel satu atau bersel banyak.
  • Mempunyai alat pembentuk spora yang dianggap askus, yaitu suatu sel yang berupa gelembung atau tabung tempat terbentuknya askospora. Askospora merupakan hasil dari reproduksi generatif.
  • Hifa bersekat-sekat dan di tiap sel umumnya berinti satu.
  • Ada yg brsifat parasit, saprofit, dan ada yang bersimbiosis menggunakan ganggang hijau dan ganggang biru menciptakan lumut kerak.
  • Dinding sel terbuat berdasarkan zat kitin.
  • Reproduksi seksual dan aseksual.

Contoh Ascomycota: Penicillium notatum, buat pembuatan antibiotik penisilin, dan Aspergillus wentii, untuk Pembuatan kecap & Tauco

2. Basidiomycota

Ciri-ciri Basidiomycota :

  • Mempunyai tubuh buah yg bentuknya seperti payung yang terdiri dari bagian batang & tudung. Pada bagian bawah tudung tampak adanya lembaran-lembaran (bilah) yg merupakan loka terbentuknya basidium. Tubuh buah disebut basidiokarp.
  • Hifanya bersekat, mengandung inti haploid.
  • Reproduksi secara seksual (dengan askospora) & aseksual (konidia).
  • Ada yang brsifat parasit, saprofit, & ada yang bersimbiosis dengan ganggang hijau & ganggang biru membentuk lumut kerak.

Contoh Basidiomycota: Volvariela volvacea (fungi merang), & Auricularia polytricha (jamur kuping)

3. Zygomycota

Ciri-ciri Zygomycota :

  • Hifa tak bersekat & bersifat koenositik (memiliki beberapa inti).
  • Reproduksi secara aseksual & seksual.
  • Hifa berfungsi untuk menyerap makanan, yg disebut rhizoid.
  • Dinding sel tersusun menurut kitin.

Contoh Zygomycota: Rhizophus oryzae (Jamur tempe), Mucor mucedo, Saprofit dalam kotoran ternak & makanan  

4. Deuteromycota

Ciri-ciri Deuteromycota :

  • Banyak yg bersifat merusak atau menyebabkan penyakit pada hewan ternak, manusia, & tumbuhan-tumbuhan budidaya.
  • Reproduksi aseksual dengan konidium dan seksual belum diketahui.
  • Hifa bersekat, tubuh berukuran mikroskopis
  • Bersifat parasit pada ternak dan ada yg hayati saprofit pada sampah.

Contoh Deuteromycota: Epidermophyton floocosum, mengakibatkan kutu air, Altenaria Sp. hayati dalam flora kentang.

Karakteristik umum jamur

  • Eukariotik - Ditunjukkan dengan adanya membran inti sel atau dikenal menggunakan sebutan organisme eukariotik.
  • Uniseluler & multiseluler - Spesies jamur sangat banyak. Jamur ada yang tersusun dari satu sel atau dikenal menggunakan uni seluler. Namun, adapula yang tersusun atas banyak sel atau yang dikenal menggunakan multiseluler.
  • Heterotrof - Pada umumnya, jamur mempunyai sifat saprofit. Artinya memperoleh makanan dari residu organisme yang sudah mati.
  • Hifa - Hanya terdapat dalam fungi yang bersifat multiseluler menggunakan bentuk yg memanjang menyerupai benang- benang. Hifa terdiri menurut bagian yang memiliki sekat & yang tidak mempunyai sekat.
  • Dinding sel tersusun atas kitin pada umumnya. Kitin merupakan semacam zat yg menyusun rambut dan kuku atau cangkang.

Cara hidup fungi

  1. Saprofit. Jamur saprofit memperoleh zat organik dari makhluk hidup yang telah mati. Tipe fungi ini dapat diklaim dengan fungi dekomposer.
  2. Parasit. Jamur parasit memperoleh zat organik dari makhluk hidup yang masih hidup yang sebagai inangnya. Tipe jamur ini dalam umumnya dikenal dengan jamur patogen atau penyebab penyakit.
  3. Mutual. Jamur mutual hayati pada inangnya. Meskipun demikian, memiliki sifat yang menguntungkan.

Pelajari lebih lanjut:

Detail Jawaban:

Kelas : X

Mapel : Biologi

Bab : Fungi/Jamur

Kode : 10.4.7

Jelaskan manfaat fungi kelompok Ascomycota bagi kehidupan manusia

Jelaskan manfaat fungi kelompok Ascomycota bagi kehidupan manusia

Jelaskan manfaat fungi kelompok Ascomycota bagi kehidupan manusia

Jelaskan manfaat fungi kelompok Ascomycota bagi kehidupan manusia
Ascomycota

Jelaskan manfaat fungi kelompok Ascomycota bagi kehidupan manusia

Jelaskan manfaat fungi kelompok Ascomycota bagi kehidupan manusia

TaksonomiSuperdomainBiotaSuperkerajaanEukaryotaKerajaanFungiSubkerajaanDikaryaDivisiAscomycota
Jelaskan manfaat fungi kelompok Ascomycota bagi kehidupan manusia

Cavalier-Smith, 1998

Subdivisi/kelas Pezizomycotina [1][4] Arthoniomycetes Dothideomycetes Eurotiomycetes Laboulbeniomycetes Lecanoromycetes Leotiomycetes Lichinomycetes Orbiliomycetes Pezizomycetes Sordariomycetes "Unplaced orders" Lahmiales Medeolariales Triblidiales "Unplaced family" Geoglossaceae Saccharomycotina Saccharomycetes Taphrinomycotina Neolectomycetes Pneumocystidomycetes Schizosaccharomycetes Taphrinomycetes

Ascomycota adalah filum/divisi dari fungi. Ascomycota disebut juga sac fungi. Diberi nama sac fungi karena memproduksi spora dari bagian reproduksi seksual yang berbentuk seperti kantung (sac).[1] Anggota filum ini tersebar di seluruh dunia. Seperti halnya dengan zygomycota, ascomycota juga memiliki konidiospora, konidiosfor, askospora.[2] Ascomycota dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual. Reproduksi seksualnya dengan membentuk askospora di dalam askus, sedang aseksualnya dengan membentuk konidium tunggal atau berantai pada ujung hifa khusus yang disebut konidiofor.[3] Di antara Ascomycota ada yang bersel tunggal, bersel banyak membentuk miselium dan ada pula yang membentuk tubuh buah.[4]

Divisi ascomycota terdiri atas banyak jamur berwarna-warni yang tumbuh pada makanan, merusak buah, tanaman ladang, dan tumbuhan lain. Beberapa Ascomycota menyekresikan enzim selulase dan protease yang dapat merusak kain katun dan kain wool, terutama di tempat yang hangat dan lembap. Keadaan lingkungan tersebut dapat membuat jamur tumbuh dengan baik. Beberapa jamur dari divisi ascomycota juga dapat membawa keuntungan bagi tumbuhan melalui hubungan mutualisme dengan akar tanaman.[1]

Beberapa contoh jamur yang termasuk dalam divisi ascomycota adalah:

  • Neurospora;dikenal sebagai jamur oncom untuk membuat oncom.
  • Aspergillus wentii; digunakan untuk mengubah amilum dan selulosa menjadi glukosa dalam pembuatan kecap dan tauco.
  • Claviceps purpurea; merupakan salah satu jamur anggota divisi Ascomycota yang dapat menyerang tumbuhan dan memproduksi struktur yang disebut ergot. Struktur ini melepaskan mineral beracun yang salah satu bahan aktifnya adalah lysergic acid diethylamide (LSD). Jika zat halusinogen ini termakan oleh manusia, dapat menyebabkan orang tersebut tertawa terbahak bahak, mengalami halusinasi, dan akhirnya mengalami kematian.
  • Saccharomyces sp.; merupakan jamur divisi ascomycota yang mengubah glukosa menjadi alkohol.[1]

Reproduksi Aseksual

Reproduksi aseksual dapat dilakukan dengan pembentukan konidium, fragmentasi, dan pertunasan.[5]

Konidia dan konidiofor yang beragam kadang berkembang dalam sporokarp aseksual dengan karakteristik yang berbeda (mis. acervulus, pycnidium, dan sporodochium).

Reproduksi Seksual

  1. Mula-mula Hifa berbeda jenis saling berdekatan.
  2. Hifa betina akan membentuk Askogonium dan hifa jantan akan membentuk Anteridium, masing-masing berinti haploid.
  3. Dari askogonium akan tumbuh Trikogin yaitu saluran yang menghubungkan askogonium dan anteridium.
  4. Melalui trikogin anteridium pindah dan masuk ke askogonium sehingga terjadi plasmogami.
  5. Askogonium tumbuh membentuk sejumlah hifa askogonium yang dikarion. Pertumbuhan terjadi karena pembelahan mitosis antara inti-inti tetapi tetap berpasangan.
  6. Pada ascomycota yang memiliki badan buah, kumpulan hifa askogonium yang dikariotik ini membentuk jalinan kompak yang disebut Askokarp. Ujung-ujung hifa pada askokarp membentuk askus dengan inti haploid dikariotik.
  7. Di dalam askus terjadi kariogami menghasilkan inti diploid.
  8. Di dalam askus terdapat 8 buah spora. Spora terbentuk di dalam askus sehingga disebut sporaaskus. Spora askus dapat tersebar oleh angin. Jika jatuh di tempat yang sesuai, spora askus akan tumbuh menjadi benang hifa yang baru.
  • Catatan: Di dalam askus terdapat 8 buah spora karena 2 inti diploid melakukan pembelahan meiosis menghasilkan 4 inti haploid. Setiap haploid akan membelah secara mitosis sehingga setiap askus terdiri dari 8 buah spora.

Beberapa Ascomycota penting

  • khamir (ragi roti) Saccharomyces cereviceae, untuk pembuatan roti dan minuman beralkohol.
  • Aspergillus flavus hidup pada biji-bijian konsumsi, dapat membahayakan hati dan karsinogenik.
  • Tuber magnatum atau Truffle putih digunakan dalam kuliner.
  • ragi anggur Saccharomyces ellipsoideus, untuk pembuatan minuman anggur.
  • ragi tuak Saccharomyces tuac, untuk pembuatan tuak dari nira.
  • kapang oncom Neurospora sitophila, untuk pembuatan oncom
  • Neurospora crassa, kapang yang dipakai sebagai organisme model dalam biologi.
  • Morchella esculenta dan Sarcoscypha coccinae, yang tubuh buahnya dapat dimakan.
  • Venturia inaequalis penyebab penyakit yang merusak buah apel.
  • Clavisceps purpurea penyebab penyakit ergot pada tanaman gandum. Gandum yang terkena spesies ini akan menimbulkan ergotisme pada hewan atau manusia yang memakannya.
  • Phaeoacremonium parasitica menginfeksi kayu beberapa jenis gaharu sehingga terbentuk resin yang berbau harum

Referensi

  1. ^ a b c Ferdinand P, Fictor (2009). Praktis Belajar Biologi untuk kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (PDF). Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. hlm. 58–59. ISBN 978-979-068-824-7.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  2. ^ Kistinnah, Idun; Sri Lestari, Endang (2009). Biologi 1 Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas X (PDF). Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. hlm. 162. ISBN 978-979-068-131-6.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  3. ^ Subardi, Nuryani; Pramono, Shidiq (2009). Biologi Untuk Kelas X SMA dan MA (PDF). Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. hlm. 73. ISBN 978-979-068-835-3.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  4. ^ Anshori, Moch; Martono, Joko (2009). Biologi untuk siswa Sekolah Menengah Atas (SMA)-Madrasah Aliyah (MA) Kelas X (PDF). Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. hlm. 137. ISBN 978-979-068-130-9.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  5. ^ Sulistyorini, Ari (2009). Biologi 1 untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X (PDF). Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. hlm. 109. ISBN 978-979-068-132-3.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ascomycota&oldid=18770948"