Jelaskan keterkaitan antara fenomena gempa bumi dengan perubahan sosial tidak direncanakan

Jakarta -

Teori perubahan sosial menjelaskan terkait perubahan yang terjadi dalam kehidupan. Cepat atau lambat, kecil atau besar, perubahan pasti terjadi sesuai tuntutan zaman.

Berikut pengertian perubahan sosial dan contohnya:

1. Pengertian

Berdasarkan teori perubahan sosial dari Farley (1990) dalam Sztompka, perubahan sosial merupakan perubahan kepada pola perilaku, hubungan sosial, lembaga dan struktur sosial pada waktu tertentu. Hal tersebut terkait adanya perubahan kepada interaksi dalam masyarakat keika mereka melakukan tindakan dalam masyarakat itu sendiri.

Kemudian, menurut Gillin dalam Leibo (1986) perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi pada kehidupan manusia yang diterima, berorientasi kepada perubahan kondisi geografis kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun difusi dalam penemuan-penemuan hal-hal yang baru.

Terakhir, menurut Adam Smith (Midgley:2005) menyatakan perubahan akan terjadi berkaitan dengan perekonomian masyarakat yang mengalami pergantian. Maka dari itu, perubahan sosial adalah proses modifikasi struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat.

Adapun, faktor penyebab perubahan sosial terdiri dari dua hal, yakni masyarakat sendiri (internal) berupa bertambah atau berkurangnya penduduk dan penemuan baru. Kedua adalah faktor pendorong yang datang dari luar masyarakat (eksternal). berupa bencana alam, dan peperangan.

(pay/pal)

x ABSTRAK Perubahan sosial masyarakat dalam menghadai bencana merupakan suatu persoalan yang muncul di daerah rawan bencana. Perubahan yang dimaksud berupa perubahan sikap dalam menghadapi bencana sehingga sebisa mungkin dikemudian hari dapat meminimalisir resiko yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perubahan sosial masyarakat Kota Banda Aceh dalam menghadapi bencana, pra tsunami, tsunami, dan pasca tsunami yang ditinjau dari pengetahuan, kepercayaan, dan tindakan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, dimana yang menjadi informan diperoleh dengan metode purposive sampling. Untuk menganalisis penelitian ini, peneliti menggunakan Teori Kontruksi Sosial. Data dikumpulkan dengan cara wawancara dan studi kepustakaan, serta selanjutnya dianalisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah perubahan sosial masyarakat Kota Banda Aceh pra tsunami, tsunami, pasca tsunami dalam menghadapi bencana terjadi sangat dinamis. Perubahan tersebut terlihat pada bagaimana pengetahuan, kepercayaan, dan tindakan masyarakat dalam cara menghadapi bencana yang terus berubah mulai dari periode pra tsunami, saat terjadi tsunami, dan pasca tsunami. Pada saat periode pra tsunami, pengetahuan, kepercayaan, tindakan masyarakat sangat dipengaruhi oleh faktor agamis dan doktrin kultural yang turun temurun. Sehingga pada saat terjadinya bencana masyarakat cenderung menggunakan kontruksi sosial yang ada sebagai suatu cara mereka dalam menghadapi bencana. Hasilnya, akibat dari minimnya pengetahuan dalam hal menghadapi bencana khususnya tsunami, maka bencana tersebut menelan banyak korban jiwa. Namun pasca tsunami pengetahuan, kepercayaan, dan tindakan masyarakat dalam menghadapi bencana berubah, hal ini dikarenakan proses dealektis yang terjadi dengan masuknya pemahaman baru tentang cara menghadapi bencana yang bersifat sekuler dan berbasiskan ilmu pengetahuan empiris. Hal ini mempengaruhi pengetahuan, kepercayaan, dan tindakan mereka dalam menghadapi bencana. Sehingga masyarakat meninggalkan cara-cara lama mereka yang sangat beresiko dan mengkontruksikan cara baru tersebut kedalam diri mereka sehingga hal ini membawa sebuah perubahan sosial masyarakat dalam menghadapi bencana. Kata kunci: Perubahan Sosial, Masyarakat, Bencana xi ABSTRACT Social change of society in the face of disaster is an emerging issue of disaster-prone areas. Change is in the form of a change in attitude in the face of natural disasters so that as much as possible in the future to minimize the risk may occur. This study aimed to determine how social change of society in Banda Aceh in the face of disaster such as pre-tsunami, tsunami, and post-tsunami in terms of knowledge, beliefs, and actions. This study used qualitative descriptive research which the informants were attained by applying purposive sampling method. To analyze this study, the researcher used the Social Construction Theory. Data were collected through conducting interviews and literature study, and then data were analyzed by using a qualitative approach. Results from this study were the social change of Banda Aceh society in pre-tsunami, tsunami and post-tsunami in dealing with disaster is very dynamic. These changes are reflected in how knowledge, beliefs, and actions of the society in a way that continues to change the face of disaster ranging from pre-tsunami period, when the tsunami hit, and after the tsunami happened. At the time of the pre-tsunami period, knowledge, trust, and society actions are greatly influenced by religious and cultural doctrine in hereditary. So that at the time of the disaster, the society tends to use social construction as a way they deal with disasters. As a result, having poor knowledge of the particular tsunami disaster was claimed that it gets many victims. But after getting tsunami knowledge, beliefs, and actions of society for disasters have changed, it is because the dialectic process happened with the inclusion of a new understanding on how to face disasters in secular and based on empirical science. This influences on knowledge, beliefs, and their actions in the face of disaster. So that people leave their old and very risky ways and construct new way into them in order to bring a social change of society in the face of disaster.

Keywords: Social Change, Society, Disaster

Jelaskan keterkaitan antara fenomena gempa bumi dengan perubahan sosial tidak direncanakan
Kerusuhan Mei 1998. ©REUTERS

SUMUT | 5 November 2020 12:01 Reporter : Ani Mardatila

Merdeka.com - Perubahan sosial mengacu pada perubahan signifikan dari waktu ke waktu dalam pola perilaku dan nilai budaya serta norma. Kata "perubahan" menunjukkan perbedaan dalam segala hal yang diamati selama beberapa periode waktu.

Karena itu, perubahan sosial berarti perbedaan yang dapat diamati dalam fenomena sosial apa pun selama periode waktu tertentu. Perubahan sosial juga berarti variasi dari setiap aspek proses sosial, pola sosial, interaksi sosial, atau organisasi sosial. Ini adalah perubahan dalam struktur kelembagaan dan normatif masyarakat.

Perubahan adalah hal yang pasti terjadi pada suatu komunitas masyarakat di tingkat apapun. Suatu tatanan sosial tertentu tidak berlanjut selama beberapa dekade, katakanlah ratusan tahun atau lebih. Pasti ada beberapa perubahan.

Berikut selengkapnya merdeka.com merangkum bentuk-bentuk perubahan sosial yang perlu Anda ketahui:

2 dari 3 halaman

Teori perubahan sosial sudah banyak dipelajari karena menyangkut berbagai lini. Berikut pengertian perubahan sosial dari para penulis dikutip dari Sztompka (2011: 5).

1. Menurut Macinos, perubahan sosial adalah transformasi dalam organisasi masyarakat, dalam pola berpikir dan dalam perilaku pada waktu tertentu.

2. Menurut Parsell, pengertian perubahan sosial adalah modifikasi atau transformasi dalam pengorganisasian masyarakat.

3. Menurut Ritzer, pengertian perubahan sosial mengacu pada variasi hubungan antarindividu, kelompok, organisasi, kultur, dan masyarakat pada waktu tertentu.

4. Menurut Farley, perubahan sosial adalah perubahan pola perilaku, hubungan sosial, lembaga, dan struktur sosial pada waktu tertentu.

5. Kingsley Davis mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya, timbulnya pengorganisasian buruh dalam masyarakat dalam kapitalis telah menyebabkan perubahan-perubahan dalam hubungan antara buruh dan majikan dan seterusnya menyebabkan perubahan-perubahan dalam organisasi ekonomi dan politik.

6. Gillin and Gillin mengatakan perubahan-perubahan sosial sebagai suatu cara sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, kompensasi penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.

7. Koenig, S mengatakan bahwa perubahan sosial mengacu pada modifikasi yang terjadi dalam pola hidup suatu bangsa.

3 dari 3 halaman

Bentuk-bentuk perubahan sosial juga dibagi menjadi beberapa jenis. Berikut penjelasannya dilansir dari Modul Pembelajaran Sosiologi Universitas Negeri Yogyakarta :

Perubahan Sosial secara Lambat

Perubahan evolusi terjadi dalam waktu yang lama secara perlahan dan bertahap dan melalui proses evolusi. Perubahan seperti itu tidak terlalu drastis atau luar biasa. Mereka berjalan secara bertahap seperti proses pengkondisian dan orang-orang belajar menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut secara bertahap.

Perubahan tersebut terjadi tanpa ada kehendak tertentu dari masyarakat yang bersangkutan. Penyebab perubahan sosial evolusioner ini yaitu karena masyarakat menyesuaikan diri terhadap kebutuhan-kebutuhannya. Contohnya yaitu perubahan alat komunikasi maupun sistem transportasi.

Perubahan Sosial secara Cepat

Bentuk-bentuk perubahan sosial yang kedua yaitu perubahan sosial secara cepat. Perubahan sosial ini merupakan kebalikan dari perubahan evolusioner. Ketika perubahan di berbagai sektor sistem sosial kita terjadi secara tiba-tiba, drastis, dan cukup untuk membedakannya dari perubahan bertahap dan lambat, itu disebut perubahan sosial revolusioner.

Perubahan ini terjadi bisa karena sudah direncanakan sebelumnya atau tidak sama sekali. Revolusi biasanya diawali oleh ketegangan ketegangan atau konflik dalam masyarakat.

Contohnya yaitu peristiwa terjadinya revolusi industri di Inggris, di mana terjadi pada tahap produksi yang awalnya tanpa mesin, kemudian berubah menjadi tahap produksi menggunakan mesin.

Perubahan Sosial Kecil

Perubahan sosial kecil merupakan perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung / berarti bagi masyarakat karena tidak berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan dan lembaga kemasyarakatan.

Perubahan Sosial Besar

Perubahan sosial besar merupakan perubahan yang dapat membawa pengaruh besar dalam berbagai aspek kehidupan serta menimbulkan perubahan pada lembaga kemasyarakatan seperti yang terjadi pada masyarakat yang mengalami proses modernisasi - industrialisasi. 

Perubahan Sosial yang Direncanakan (Dikehendaki)

Bentuk-bentuk perubahan sosial berikutnya yaitu perubahan sosial yang direncanakan. Perubahan sosial yang direncanakan adalah perubahan yang diperkirakan atau direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang akan mengadakan perubahan di dalam masyarakat.

Pihak-pihak yang menghendaki perubahan dinamakan Agent of change ( agen perubahan), yaitu seseorang atau sekelompok orang yang telah mendapat kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin dari satu atau lebih lembaga - lembaga kemasyarakatan, serta memimpin masyarakat dalam mengubah sistem sosial.

Suatu perubahan yang dikehendaki atau yang direncanakan selalu berada di bawah pengendalian serta pengawasan Agent of change tersebut.

Cara-cara mempengaruhi masyarakat dengan sistem yang teratur dan direncanakan terlebih dahulu dinamakan rekayasa sosial ( social engineering) atau yang biasa disebut sebagai perencanaan sosial.

Perubahan Sosial yang Tidak Direncanakan (Tidak Dikehendaki)

Bentuk-bentuk perubahan sosial yang terakhir yaitu perubahan sosial yang tidak direncanakan. Perubahan sosial yang tidak direncanakan ( tidak dikehendaki) merupakan perubahan yang berlangsung tanpa direncanakan / dikehendaki oleh masyarakat dan di luar jangkauan pengawasan masyarakat.

Konsep perubahan yang dikehendaki dan tidak dikehendaki tidak mencakup pengertian apakah perubahan-perubahan tadi diharapkan atau tidak diharapkan oleh masyarakat.

Karena bisa terjadi, perubahan yang tidak direncanakan / tidak dikehendaki ternyata diharapkan dan diterima oleh masyarakat, misalnya saja reformasi yang terjadi di Indonesia.

(mdk/amd)