Jelaskan apa yang dimaksud dengan Lafal dalam pidato?

Jelaskan apa yang dimaksud dengan Lafal dalam pidato?

Jelaskan apa yang dimaksud dengan Lafal dalam pidato?
Lihat Foto

AP via VOA INDONESIA

Presiden AS Joe Biden berpidato pada upacara pelantikannya di Gedung Capitol, Washington DC, Rabu (20/1/2021).

KOMPAS.com - Pidato adalah aktivitas berbicara atau berorasi di depan umum, dilakukan dengan menyampaikan pendapat atau pemikiran penulis.

Umumnya pidato dilakukan untuk menyatakan peristiwa atau hal yang layak untuk diperbincangkan di depan umum. Contohnya pidato tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal.

Ciri pidato yang baik

Mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), berikut adalah ciri-ciri pidato yang baik:

Sebelum menyusun teks dan berpidato, harus ditentukan terlebih dahulu tujuan jelas yang ingin dicapai. Tujuan tersebut bisa bersifat mengajak, memberi tahu atau menginformasikan, melaporkan berbagai hal, dan lain sebagainya.

Contoh tujuan pidato yang jelas, yaitu pidato ditujukan untuk menyadarkan serta mengajak masyarakat untuk selalu menerapkan gaya hidup yang bersih dan sehat.

  • Isi pidato memuat kebenaran

Pidato dilakukan di depan orang lain atau di depan umum, maka dari itu penting untuk menyusun isi pidato berdasarkan kebenaran, seperti menyampaikan data atau temuan fakta.

Tujuannya agar tidak menjadi kabar bohong. Contohnya jika berpidato tentang gaya hidup sehat, bisa diberi data penting yang bersumber dari hasil penelitian.

Baca juga: 3 Pokok Struktur Pidato

  • Pidato disampaikan dengan jelas dan menarik

Pidato harus disampaikan dengan cara yang jelas dan menarik. Agar pendengar bisa tetap fokus dan lebih mudah memahami isi teks pidato. Contohnya dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan tidak bertele-tele.

  • Intonasi, artikulasi serta volume harus jelas

Dalam penyampaian pidato, penggunaan bahasa sangat penting. Namun, hal ini harus diikuti dengan intonasi, artikulasi serta volume yang jelas.

Contohnya intonasi saat berpidato dengan memperhatikan tanda baca. Artikulasi saat berpidato, misalnya melafalkan huruf konsonan dan vokal dengan jelas. Volume harus disesuaikan, kapan harus keras atau semangat dan kapan harus pelan.

  • Penyampaian pidato disesuaikan dengan latar belakang pendengarnya

Latar belakang pendengar harus diketahui terlebih dahulu sebelum berpidato. Hal ini diperlukan untuk menentukan penggunaan bahasa, tujuan, tema pidato, serta gaya penyampaian.

Baca juga: Pidato: Pengertian, Tujuan, dan Jenisnya

Contohnya jika berpidato di depan anak-anak, gaya penyampaiannya harus lebih cerita serta bahasanya harus lebih mudah dimengerti. Sedangkan jika berpidato di depan orang dewasa, gaya penyampaiannya lebih formal dan menggunakan bahasa baku.

  • Suasa efektif saat berpidato

Saat berpidato, suasana efektif sebisa mungkin harus diciptakan. Misalnya tema pidato tentang ajakan memberantas korupsi, maka orator (orang yang berpidato) harus menyampaikannya dengan menggebu-gebu agar pendengarnya juga ikut bersemangat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Asked by wiki @ 20/08/2021 in B. Indonesia viewed by 31989 persons

Asked by wiki @ 26/08/2021 in B. Indonesia viewed by 21941 persons

Asked by wiki @ 09/08/2021 in B. Indonesia viewed by 11694 persons

Asked by wiki @ 03/08/2021 in B. Indonesia viewed by 9006 persons

Asked by wiki @ 31/08/2021 in B. Indonesia viewed by 5243 persons

Asked by wiki @ 29/07/2021 in B. Indonesia viewed by 4836 persons

Asked by wiki @ 09/08/2021 in B. Indonesia viewed by 4380 persons

Asked by wiki @ 03/08/2021 in B. Indonesia viewed by 3954 persons

Asked by wiki @ 26/08/2021 in B. Indonesia viewed by 3709 persons

Asked by wiki @ 20/08/2021 in B. Indonesia viewed by 3316 persons

Asked by wiki @ 14/08/2021 in B. Indonesia viewed by 3007 persons

Asked by wiki @ 31/07/2021 in B. Indonesia viewed by 2971 persons

Asked by wiki @ 12/08/2021 in B. Indonesia viewed by 2842 persons

Asked by wiki @ 03/08/2021 in B. Indonesia viewed by 2840 persons

Asked by wiki @ 30/07/2021 in B. Indonesia viewed by 2667 persons

2. 3 Apakah kalian mempunyai ciri khas daerah yang sama? Jelaskan! Buku Siswa SD/MI Kelas IV​

perhatikan gambar berikutgambar di atas memberikan informasi mengenai....​

jelaskan Budaya orang orang Brunei dalam bertamu​

Jelaskan budaya orang Brunei Darussalam dalam bertamu​

Membuat rancangan pembelajaran merupakan hal yang penting dilakukan oleh guru, tidak terkecuali pada materi dan pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Buat … lah rancangan pembelajaran yang menerapkan strategi elaborasi!

1. Jelaskan pengertian beragama dan kepercayaan...2. Sebutkan macam macam sikap beragama dan kepercayaan yang ekslusif dan inklusif...3. Sebutkan ciri … ciri sikap beragama dan kepercayaan yang dewasa...4. Sebutkan akibat dari sikap beragama dan kepercayaan yang dewasa...5. Sebutkan salah satu teks ajaran agama dan kepercayaan tentang hidup beragama dan kepercayaan yang dewasa...*KALAU ASAL SAYA REPORT**POIN BESAR (50)*​

ringkasan judul pulang karya toha mohtartolong cepat ya terimakasih​

buatlah satu contoh karangan yang isinya menceritakan diri sendiri3 paragraf saja​

buatlah satu contoh karangan yang isinya menceritakan diri sendiri​

Contoh teks deskripsi tentang sekolah!!min 2!!​

       Pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak. Dapat pula diartikan pidato adalah wacana yang disiapkan untuk dibacakan di depan orang banyak. Pengertian kedua mengacu pada bentuk bahasa tulis/naskah.

Dalam berpidato seseorang dapat menggunakan metode:

1. menghafal (berpidato setelah hafal naskah);

2. naskah (membaca teks yang telah disiapkan sebelumnya);

3. ekstemporan (berdasarkan garis besar gagasan yang telah disiapkan);

4. impromptu (bersifat spontan, tanpa persiapan).

       Jika forum pidato bersifat resmi dan penting, misalnya pidato pejabat, biasanya metode naskah (membaca nyaring/keras-bersuara) yang dipilih. Contohnya adalah pidato kenegaraan dari seorang presiden.


       Agar isi pidato mudah dipahami dan menarik perhatian pendengar, pembaca perlu memerhatikan lafal, nada, intonasi dan sikap.

Lafal

       Lafal adalah cara seseorang atau sekelompok orang mengucapkan bunyi bahasa. Minimal lafal seseorang sesuai lafal masyarakat dari mana ia berasal. Karena lafal orang Bali berbeda dengan lafal orang Jawa dalam bunyi bahasa tertentu. Demikian juga untuk masyarakat atau suku yang lain.

Nada

       Nada adalah tinggi rendah bunyi bahasa/ucapan atau ungkapan keadaan jiwa. Nada pidato di dalam acara resepsi pernikahan berbeda dengan nada pidato dalam upacara bendera, rapat, pidato kenegaraan, ataupun dalam suasana duka.

Sikap

       Sikap di antaranya berupa cara berdiri, cara memegang naskah, cara menatap, dan cara berpakaian yang santun, hormat, dan wajar akan lebih menarik perhatian dan menimbulkan simpati daripada yang sebaliknya.

Intonasi

       Intonasi adalah lagu kalimat. Di dalam intonasi tercakup nada, tempo (cepat lambatnya pembacaan, tekanan (pada bagian yang dianggap penting), jeda (penghentian sesaat), dan volume (keras tidaknya ucapan). Intonasi yang baik akan menghindarkan pembacaan teks pidato dari kemonotonan sehingga tidak menjenuhkan.


Contoh teks pidato:


Assalammulaikum wr. wb.

Salam sejahtera.

Saudara-saudara, para hadirin yang berbahagia, puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada makhluk makhluk-Nya. Dalam kesempatan ini saya akan menyampaikan pidato tentang lingkungan hidup.

Saudara-saudara.

Dengan melihat dan merasakan keadaaan lingkungan sehari-hari, baik langsung maupun melalui media massa, kita layak meyakini bahwa pemerintah negara ini, negara kita, masih belum menunjukkan kinerja optimal dalam mengelola lingkungan hidup, terutama di kota-kota besar. Tingginya polusi udara, krisis air bersih, bencana banjir, penumpukan sampah, pencemaran lingkungan, serta lemahnya penegakan hukum, masih menjadi catatan serius yang harus dibenahi segera. Pemerintah berkewajiban, baik secara politis, ekonomis, maupun sosial memerhatikan hak rakyat soal lingkungan hidup yang sehat, demi terwujudnya pembangunan yang adil dan manusiawi bagi seluruh rakyat, tanpa membedakan struktur kelas. Masalah mengelola lingkungan, saat ini kesadaran masyarakat dan pejabat belum tumbuh sempurna. Belum ada keharmonisan antara program pemerintah dan sikap masyarakat. Sikap dan tindakan mereka, pemerintah dan masyarakat, dalam upaya bersama-sama mengelola lingkungan di daerah sekitarnya sangat minim. Pemikiran sejumlah masyarakat masih terbatas kepentingan mengisi perut sehingga persoalan lingkungan hidup belum disikapi secara penuh. Sangat mudah kita lihat bagaimana warga masyarakat membuang sampah di sembarang tempat, menutup tanah dengan semen rapat-rapat, dan menebang pepohonan, sekecil apa pun pepohonan itu, dengan seenaknya.

Saudara-saudara.

Selain rendahnya kesadaran mengelola lingkungan, juga terjadi stagnasi pengelolaan limbah, baik limbah rumah tangga maupun industri. Limbah masih saja dibuang ke sungaisungai, tanpa ada upaya pengolahan yang optimal. Sampai saat ini, pemerintah masih lebih banyak menghabiskan tenaganya untuk membuat perencanaan pengelolaan lingkungan, tetapi lemah dan tergopoh-gopoh dalam dalam hal implementasi. Parahnya, kelemahan dalam hal political will itu dibarengi rendahnya pengucuran anggaran. Keadaan itu menjadi ironis jika dihubungkan dengan adanya kementerian lingkungan hidup. Timbul pertanyaan, apa yang dikerjakan dan dikemanakan dana di departeman itu? Karena itu, sebaiknya kementerian atau instansi ini perlu mendapatkan kewenangan penuh menangani isu lingkungan hidup baik skala nasional maupun regional. Di sinilah dibutuhkan keberpihakan politik agar setidaknya, anggaran yang tersedia diarahkan ke upaya perbaikan lingkungan hidup.

Saudara-saudara,

Fakta yang tidak terbantahkan adalah delapan puluh persen faktor yang membuat kita sehat terletak pada perilaku dan kualitas lingkungan hidup, bukan berobat ke dokter dan mengonsumsi obat-obatan.

Sekian pidato saya,

Terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

(Diadaptasi dari Republika, 4 Januari 2007)