Jarak antara minum kopi dan obat

Kopi adalah minuman berkafein yang dapat berinteraksi dengan obat. Lalu, dampak apa yang terjadi bila mengonsumsi kopi setelah atau sesudah minum obat?

Bagi beberapa orang, minum kopi merupakan ritual penting yang tidak boleh dilewatkan. Saking pentingnya, orang dengan kondisi medis tertentu tidak ingin melewatkan ritual ini dan nekat minum obat setelah mengonsumsi kopi.

Apa yang terjadi pada tubuh bila mengonsumsi kopi setelah atau sesudah minum obat?

1 dari 2

Tidak Boleh Mengonsumsi Kopi Setelah atau Sebelum Minum Obat

Jarak antara minum kopi dan obat

“Sebab beberapa jenis obat bisa berinteraksi dengan kafein dan memengaruhi efektivitas obatnya, bisa juga memicu efek samping jantung berdebar,” jelas tenaga medis yang akrab disapa dr. Vita ini.

Dilansir dari MedsNews, sebuah studi mengungkapkan bahwa kopi dapat mengurangi tingkat penyerapan obat hingga 60 persen.

Menurut studi tersebut, kopi utamanya dapat mengurangi penyerapan obat tiroid dan osteoporosis seperti Levothyroxine serta Fosamax.

Tak hanya itu, salah satu dampak yang paling dikhawatirkan dari mengonsumsi obat bersama kopi adalah kerusakan organ.

Contohnya, minum obat asetaminofen dan kopi dalam waktu berdekatan sangat tidak dianjurkan.

Pasalnya, sebagian besar obat berbentuk pil atau kapsul diformulasikan dengan lapisan kimia yang berfungsi melepaskan zat secara bertahap. Keasaman dari kafein dapat memengaruhi proses pelepasan zat sehingga mengganggu efektivitas obat.

Kafein merupakan zat bersifat diuretik dan stimulan. Lalu, beberapa obat ada juga yang memiliki sifat diuretik dan stimulan.

Ketika keduanya dikonsumsi secara bersamaan, dampak yang diberikan kepada tubuh dapat semakin besar.

Misalnya ketika minum obat migrain dan kopi, keduanya secara alami dapat meningkatkan detak jantung. Efeknya, dada Anda akan merasa semakin berdebar usai minum kopi dan obat migrain.

Artikel Lainnya: Ampas Kopi Ternyata Bermanfaat bagi Kulit Wajah hingga Kaki

2 dari 2

Contoh Obat-Obatan yang Berinteraksi dengan Kopi

Berikut adalah beberapa contoh interaksi kopi dan obat serta reaksi yang bisa muncul.

  • Antibiotik Kuinolon dan Kopi

Dikutip dari US National Library of Medicine, National Institutes of Health, antibiotik kuinolon merupakan obat yang efektif membunuh berbagai jenis bakteri, baik bakteri gram positif maupun bakteri gram negatif.

Diwartakan dari WebMD, ada efek samping yang bisa muncul ketika mengonsumsi obat antibiotik ini bersama kopi. Efek samping tersebut bisa berupa gelisah, sakit kepala, hingga detak jantung yang meningkat cepat.

  • Pil Estrogen dan Kopi

Reaksi serupa juga dapat tubuh rasakan setelah mengonsumsi pil estrogen bersama kopi.

Estrogen dapat menurunkan kemampuan tubuh dalam memecah kafein. Mengonsumsi pil estrogen dan kopi secara bersamaan dapat menyebabkan gelisah, sakit kepala, hingga detak jantung cepat.

Jika mengonsumsi pil yang berfungsi meringankan gejala menopause, Anda juga harus membatasi asupan kafein.

  • Obat untuk Depresi (MAO Inhibitor) dan Kopi

Mengonsumsi kopi setelah minum obat MAO inhibitor bukanlah ide yang tepat. Bila dilakukan secara bersamaan atau dalam waktu dekat dapat memicu tekanan darah tinggi, detak jantung kian cepat, dan gugup.

Artikel Lainnya: Benarkah Kopi Berpotensi Cegah Infeksi Virus Corona?

  • Obat Antidiabetes dan Kopi

Jika obat antidiabetes berfungsi menurunkan kadar gula darah, kopi justru memiliki efek sebaliknya, yakni meningkatkan kadar gula darah.

Oleh karena itu, kopi dapat menurunkan efektivitas obat diabetes. Untuk itu, Anda harus cermat mengontrol kadar gula darah setelah mengonsumsi keduanya.

Itu dia beberapa dampak yang ditimbulkan akibat minum obat setelah minum kopi. Bagi Anda yang ingin minum kopi saat sedang rutin mengonsumsi obat, dr. Vita menganjurkan untuk memberikan jeda 3 hingga 4 jam.

Jika ingin mengetahui informasi lebih lanjut mengenai interaksi kopi dan obat, Anda bisa membaca artikel di aplikasi Klikdokter. Anda juga bisa berkonsultasi kepada dokter via LiveChat.

(OVI/AYU)

kafeinobatkopiInteraksi

LINK UMKM -  Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk. Bagi kebanyakan orang minum kopi adalah kewajiban harian yang tidak bisa diganggu gugat bahkan saat sakit sekalipun.

Pada dasarnya kebanyakan jenis obat tidak boleh dicampur dengan zat lain termasuk kafein yang ada dalam kopi. Interaksi antara obat dan kopi bisa menyebabkan beragam efek samping dan memengaruhi kerja obat dalam mencapai efek terapi yang diinginkan.

Kafein dalam kopi bersifat stimulun untuk merangsang jantung dan otak agar bekerja lebih cepat dari biasanya. Maka dari itu banyak orang minum kopi agar tetap melek dan lebih fokus beraktivitas. Namun sebaiknya, tidak mengonsumsi obat setelah minum kopi, karena bisa mengganggu proses penyerapan obat dalam lambung dan usus halus. Jika dibiasakan khasiat obat yang dikonsumsi menjadi kurang optimal.

Langsung konsumsi obat setelah minum kopi juga bisa membuat jantunf berdetak cepat. Kafein dalam kopi juga bertahan lebih lama di dalam tubuh dibandingkan zat yang terkandung dalam obat.

Setalah konsumsi kopi, sebaiknya tunggu 3-4 jam sebelum minum obat. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah aturan minum obat yang tertera pada label kemasan. Pahami dosis dan waktu konsumsi obat.

Dilansir dari alodokter terdapat 4 dampak yang dapat ditimbulkan akibat konsumsi obat setelah minum kopi, sebagai berikut:

  1. Meningkatkan kadar kafein dalam darah

Konsumsi obat tertentu setelah minum kopi dapat mengganggu proses pemecahan kafein di hati. Akibatnya, kafein tidak terpecah dengan sempurna dan menumpuk di dalam darah.

Kadar kafein yang berlebih di dalam darah dapat menimbulkan efek berupa rasa cemas, tekanan darah meningkat, agitasi, dan jantung berdebar. Salah satu obat yang dapat mengganggu pemecahan kafein adalah pil KB.

  1. Mengurangi penyerapan obat

Kopi mengandung tanin, yaitu senyawa yang dapat mengikat obat dan mengurangi penyerapan obat. Akibatnya, penyerapan zat dari obat yang dibutuhkan tubuh untuk mengatasi kondisi tertentu menjadi tidak maksimal.

  1. Meningkatkan risiko terjadinya efek samping obat

Kafein bersifat stimulun yang dapat merangsang kerja sistem saraf. Hal ini bisa berdampak buruk bila dikombinasikan dengan obat yang juga  bersifat stimulun, seperti teofilin atau pseudoefedrin.

Konaumai kopi setelah mengonsumsi obat-obatan tersebut dapat meningkatkan risiko munculnya efek samping obat, seperti sulit tidur, gelisah, sakit kepala, sesak napas, detak jantung cepat, bahkan denyut nadi tidak beraturan.

Selain itu, konsumsi kopi bersamaan obat-obatan jenis antikoagulan, seperti aspirin, clopidogrel, ibuprofen, dan naproxen, diketahui juga dapat meningkatkan efek samping obat-obatan tersebut. Salah satu efek sampingnya yang berbahaya adalah pendarahan dan syok.

  1. Mengahmbat kerja obat

Kafein juga terbukti dapat menghambat kerja beberapa jenis pbat, seperti pentobarbital dan obat antidepresan misalnya amitriptyline dan imipramine. Hal ini karena adanya efek stimulun pada kafein yang dapat mengambat kerja obat dalam menimbulkan rasa kantuk.

Agar obat dapat bekerja optimal, penting untuk membaca aturan pakai obat yang biasanya tertera pada label kemasan. Terutama jika minum obat tanpa resep dokter yang banyak dijual di apotek atau pasaran.

Pahami dan teliti seberapa banyak dosis yang harus digunakan dan kapan waktu yang dianjurkan untuk mengkonsumsinya. Yang terpenting pastikan juga jika obat yang di gunakan sesuai dengan penyakit yang dimiliki.

***

Berapa lama jarak antara minum kopi dan obat?

Itu sebabnya kafein tidak bisa dikonsumsi setelah Anda meminum obat. Minumlah obat dengan air putih, bukan kopi, teh, susu, minuman ringan bersoda, apalagi minuman keras. Jangan lupa, beri jarak antara minum obat dengan minum kopi. Idealnya, Anda baru boleh minum kopi sekitar 2–3 jam setelah mengonsumsi obat.

Setelah minum kopi apakah boleh minum obat?

Namun sebaiknya, tidak mengonsumsi obat setelah minum kopi, karena bisa mengganggu proses penyerapan obat dalam lambung dan usus halus. Jika dibiasakan khasiat obat yang dikonsumsi menjadi kurang optimal. Langsung konsumsi obat setelah minum kopi juga bisa membuat jantunf berdetak cepat.

Apakah boleh minum kopi sebelum minum obat?

Kapan Waktu yang Tepat Minum Obat Setelah Minum Kopi? Apabila Anda sebelumnya mengonsumsi kopi, setidaknya Anda menunggu jeda selama 3 hingga 4 jam sebelum mengonsumsi obat-obatan.

Berapa lama jarak waktu minum obat?

Apabila dokter memberikan instruksi minum obat 4 kali sehari, minumlah dengan jarak enam jam. Jangan menggandakan dosis obat dengan meminum dua tablet sebanyak dua kali sehari. Untuk beberapa jenis obat, jadwal minum harus benar-benar saklek karena dosis dan konsentrasi obat harus tetap ada secara konstan dalam darah.