Ion yang terdiri lebih dari satu atom dinamakan ion

Pengertian Atom, Ion, Pembentukan dan Macam Ion. Penjelasan mengenai atom dan ion yang meliputi definisi, jenis dan pembentkan ion. Pada materi-materi sebelumnya mungkin kalian sering menemukan kata-kata ion. Nah, sebenarnya apa sih ion itu? Lalu apa hubungannya dengan atom, elektron, proton dan neutron? Yuk mari kita bahas tuntas pada materi atom dan ion kali ini. Namun sebelum kalian siapkan buku catatan, mungkin hari ini kalian juga ingin mempelajari pengertian sifat kimia dan fisika, perbedaan, ciri-ciri dan pemanfaatan logam di website ILMUPELAJARAN.COM.

Pengertian Atom

Apakah kalian tahu apa yang dimaksud dengan atom?

Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom dan awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom terdiri atas proton yang bermuatan positif, dan neutron yang bermuatan netral (kecuali pada inti atom Hidrogen-1, yang tidak memiliki neutron).

Pengertian Ion

Lalu, apakah yang dimaksud dengan ion?

Ion adalah suatu atom atau molekul yang memiliki muatan listrik total tidak nol (jumlah total elektron tidak sama dengan jumlah total proton).

Ion yang bermuatan positif disebut kation, sedangkan ion yang bermuatan negatif disebut anion.

Pada ionisasi fisik dalam suatu media, misalnya gas, “pasangan ion” tercipta dari tumbukan ion, di mana masing-masing pasangan yang terbentuk mengandung elektron bebas dan ion positif.

Selain itu, ion juga dapat tercipta melalui interaksi kimia, misalnya pelarutan garam dalam cairan, atau dengan cara lain, melewatkan arus searah melalui larutan penghantar yang melarutkan anode melalui ionisasi.

BACA JUGA: METODE PEMISAHAN CAMPURAN PADA KIMIA DAN CONTOHNYA

Hubungan Atom dengan Ion

Secara sederhana, ion adalah atom yang memiliki muatan listrik. Ion yang hanya berisi satu atom disebut ion monoatomik atau ion atomik, sementara yang berisi dua atau lebih atom membentuk ion molekuler atau ion poliatomik.

Atom sendiri terdiri dari Proton yang memiliki muatan positif dan Elektron yang bermuatan negatif. Elektron juga dapat meninggalkan atom, sekaligus dapat pula menerima Elektron. Ini terjadi dikarenakan adanya pengaruh dari berbagai macam faktor seperti pemanasan, tersedianya medan listrik, dan juga adanya medan magnet.

Dalam suatu atom dapat dinyatakan netral apabila jumlah dari proton-proton dan elektronnya adalah sama atau seimbang. Jika atom netral berhasil menangkap elektron, maka jumlah daro elektronnya akan menjadi lebih banyak dari jumlah protonnya. Nah, atom yang menangkap elektron inilah yang dinamakan atom yang memiliki muatan negatif.

Sebaliknya, apabila sebuah atom netral melakukan pelepasan elektron , maka jumlah protonnya akan berubah menjadi lebih banyak dari jumlah elektronnya. Nah, atom yang melepaskan inilah yang dinamakan atom yang memiliki muatan positif.

Atom yang bermuatan inilah yang umumnya kita sebut sebagai ion. Dimana atom sendiri akan dapat berubah menjadi ion apabila jumlah proton dan elektronnya tidak seimbang apalagi sama

Ion adalah merupakan atom atau gugus dari atom yang memiliki muatan listrik. Penemuan Ion pertama kali berhasil dilakukan oleh ahli fisika dari jerman, yang bernama Julius Elster dan Hans Friedrich Geitel. Pada saat itu mereka menemukannya pada tahun 1899.

Sedangkan untuk istilah ion sendiri sebenarnya telah diperkenalkan oleh ahli kimia dan fisika inggris Michael Faraday pada tahun 1834 di mana pada saat itu, Faraday menggambarkan sebuah spesies kimia yang sedang bergerak dari satu elektroda ke elektroda yang lain ketika berada dalam larutan berair. Kata ion sendiri diambil dan berasal dari bahasa Yunani ‘ienai’ yang memiliki arti ‘pergi’.

Meskipun pada saat itu Faraday tidak dapat mengidentifikasi partikel apa itu yang bergerak di antara kedua elektroda tersebut, ia tahu bahwa sebenarnya apabila logam dilarutkan ke dalam larutan yang diberikan elektroda, maka akan terdapat materi yang bergerak dibawah aliran listrik disana.

Sebelum kita lebih jauh mengenal ion, setidaknya kalian harus mengetahui terlebih dahulu tentang atom secara dasar. Dalam kondisi tertentu, sebuah atom akan dapat kehilangan satu atau lebih elektron yang dari awal telah dimilikinya. Ketika hal itu terjadi, maka atom yang awalnya netral menjadi tidak lagi bermuatan netral, namun malah sebaliknya dan menjadi bermuatan positif karena jumlah proton akan menjadi lebih banyak daripada elektron. Hal seperti inilah yang dapat kita namakan sebagai kondisi ion suatu atom.

Beberapa molekul yang ada dapat terbentuk melalui ikatan ion. Dimana sebelum berikatan, mula mula atom-atom yang berkeliaran ini akan membentuk ion-ion terlebih dahulu. Misalkan kita ambil contoh adalah: NaCl yang terbentuk dari atom Na dan Cl. Jika diruntut mengenai isinya, atom Na mempunyai 11 elektron, sedangkan ion Na kekurangan satu elektron sehingga muatannya menjadi positif (+1). Atom Na dapat membentuk ion Na+ sebagai kation, dan sedangkan atom Cl akan membentuk ion Cl– sebagai anion.

BACA JUGA: TABEL PERIODIK UNSUR KIMIA, SIMBOL DAN METODE PENGELOMPOKAN

Pembentukan Ion Natrium dan Klorida

Bagaimanakah pembentukan ion natrium dan ion klorida? Atom natrium (Na) di dalamnya mempunyai 11 proton dan 11 elektron. Dan kemudian dilepaskan satu elektron oleh atom natrium, sehingga atom natrium akan kekurangan elektron atau malah menjadi kelebihan proton. Maka dari itu, atom natrium dapat berubah menjadi ion natrium atau Na+.

Atom klor atau Cl memiliki 17 proton dan juga 17 elektron. Atom Cl akan menerima 1 elektron sehingga atom Cl menjadi kelebihan elektron atau membentuk ion klorida (Cl–). Ion Na+ dan ion Cl– ini akan saling berikatan dan dapat membentuk senyawa NaCl dengan reaksi seperti berikut ini:

Atom Cl di dalamnya memiliki sejumlah 17 elektron, agar menjadi stabil, atom harus menerima satu elektron sehingga muatannya menjadi negatif (-1).

Na+ + Cl– → NaCl

Senyawa yang terbentuk dari kumpulan ion positif dan ion negatif disebut senyawa ionik.

Lalu apa sih contohnya senyawa ionik? Nah, berikut ini adalah daftar contoh dari beberapa senyawa ionik:

  • Amonium sulfat ((NH4)2SO4) terbentuk dari ion NH4+ dan ion SO42–
  • Tembaga sulfat (CuSO4) terbentuk dari ion Cu2+ dan SO42–
  • Kalsium karbonat (CaCO3) terbentuk dari ion Ca2+ dan ion CO32–

Lalu apakah semua zat dapat menghasilkan ion? Ternyata tidak, lho. Sebagai contoh misalnya gula, yang apabila gula ini dilarutkan ke dalam air, molekul-molekul pada gula tidak akan dapat terurai dan menjadi ion. Melainkan gula tersebut hanya melarut saja. Senyawa yang seperti ini adalah yang disebut dengan senyawa molekul.

BACA JUGA: PENGERTIAN LARUTAN ADALAH, MACAM-MACAM LARUTAN DAN KESETIMBANGAN KIMIA

Macam-macam Ion

Jika berdasarkan pada muatannya, ion dapat dibagi menjadi tiga yaitu: kation (ion positif), anion (ion negatif), dan oksianion.

Ion Positif (Kation)

Ion ion positif ini umumnya juga dikenal dengan nama lain kation. Yang mana sebagian besar dari ion ini adalah merupakan berbagai unsur logam yang juga mengambil nama dari unsur itu sendiri.

  • Kalium = K+
  • Kalsium = Ca2+
  • Kadmium = Cd2+
  • Magnesium = Mg2+
  • Natrium = Na+

Ada pula beberapa kation non-logam, yang juga tak kalah penting untuk diketahui diantaranya;

  • amonium = NH4+
  • Hidrogen = H+
  • hidronium = H3O+

Kation Multivalen

Beberapa ion dari logam adalah multivalen. Dimana ini artinya mereka dapat menunjukkan lebih dari satu muatan listrik. Penamaan sistematis untuk hal ini adalah menggunakan angka Romawi sebagai berikut:

  • Cu+ = tembaga (I)
  • Cu2+ = tembaga (II)
  • Fe2+= besi (II)
  • Fe3+ = besi (III)
  • Hg+ = merkuri (I)
  • Hg2+ = merkuri (II)
  • Sn2+ = timah (II)
  • Sn4+ = timah (IV)

Ion Negatif (Anion)

Ini adalah unsur non-logam yang umumnya membentuk ion negatif atau juga dapat disebut sebagai anion. Nama-nama dari anion monoatomik umumnya semua memiliki akhiran -ida seperti berikut ini ;

  • Cl– = khlorida
  • S2– = sulfida
  • O2– = oksida
  • I– = iodida
  • H– = hidrida

Ada juga anion poliatomik penting yang juga dapat dibagi menjadi beberapa kategori. Beberapa diantaranya juga mengikuti pola dari anion monoatomik.

  • OH– = hidrosida
  • CN– = sianida

Oksianion

Ini adalah yang paling umum diketahui mengandung oksigen anion atau disebut oksianion. Dalam penamaanya mempunyai nama yang masing-masing berakhiran -at, namun jika yang mengandung sejumlah kecil atom oksigen, maka namanya berakhiran -it, seperti dibawah ini:

  • Fosfat = PO43–
  • Fosfit = PO33–
  • Karbonat = CO32–
  • Nitrat = NO3–
  • Nitrit = NO2–
  • Sulfat = SO42–
  • Sulfit = SO32–

Ion-ion yang ada pada daftar di atas juga dapat digabungkan dengan H+ untuk menghasilkan asam bentuk yang memiliki muatan negatif yang lebih kecil. Dengan pengecualian ion nitrat.