Hasil budaya lokal yang sudah menjadi budaya nasional yaitu

Contoh budaya nasional adalah cabang atau suatu kebudayaan yang dapat merepresentasikan atau mewaikili serta dapat menjadi identitas yang khas bagi suatu bangsa. Seperti yang tertuang dalam TAP MPR No.11 tahun 1998 bahwa kebudayaan nasional adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesi untuk mengembangkan harkat dan martabat bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap kehidupan bangsa. Dengan demikian pembangunan nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.

Budaya nasional merupakan hasil dari asimilasi dan akulturasi dari beberapa kebudayaan yang ada di Indonesia, seperti kebudayaan suku dayak dan kebudayaan suku banjar, kebudayaan lampung dan kebudayaan sumatera selatan ataupun kebudayaan lainnya.

Contoh Budaya Nasional

Pada artikel sebelumnya telah dijelaskan tentang macam-macam kebudayaan Indonesia. Yang mana terdiri dari budaya nasional dan budaya lokal/budaya daerah seperti Rumah adat, upacara adat, lagu daerah yang memiliki karakteristik kebudayaannya masing-masing. Namun pada artikel sebelumnya hanya dijelaskan secara garis besar. Nah, pada artikel kali ini akan dijelaskan masing-masing contohnya. Contoh budaya nasional diantaranya :

  1. Rumah Adat Sumatera Selatan

Sumatera Selatan adalah salah satu provinsi di selatan sumatera yang terkenal dengan budaya sebagai cirikhasnya yang lain. Sebut saja Pempek, Pindang, Tari Gendang Sriwijaya dan lain sebagainya. Di samping itu, salah satu hal yang menjadi identitas masyarakat sulawesi selatan juga identitas bangsa Indonesia ini adalah Rumah Limas. Bangunan Hunian khas Sumatera Selatan ini memiliki filosofi yang kental dengan sejarah dan kearifan budaya Indonesia. Setiap tingkatan bangunan ini memiliki filosofi sendiri.

Nah, setiap tingkatan tersebut dinamai bengkilas. Luas keseluruhan bangunan ini berkisar antara 400 sampai dengan 1000 meter persegi. Luas sekali bukan? Bahan bangunan yang digunakan sebagai konstruksi bangunan ini juga memiliki kualitas yang baik seperti Kayu Tembesu (yang digunakan untuk membuat dinding, lantai dan pintu) sedangkan tiang atau pondasi bangunan ini menggunakan kayu unglen yang tahan air. Pada artikel sebelumnya kita juga telah membahasa mengenai rumah adat yang termasuk ke dalam contoh seni bangunan Indonesia.

Ibukota Indonesia, Jakarta, yang juga disebut sebagai kota Metropolitan juga memiliki budaya khasnya sendiri. Bangunan-bangunan pencakar langit yang memenuhinya pun tidak menutup fakta bahwa Jakarta memiliki rumah adat sendiri. Bahkan tidak hanya satu, namun 4 jenis rumah adat. Diantaranya : Rumah Bapang / Rumah Kebaya, Rumah Gudang, Rumah Joglo dan Rumah Panggung.

Lagi-lagi, hal yang membedakan ke-empat rumah adat tersebut adalah kawasan atau letak geografisnya. Meski begitu, rumah adat betawi yang tercatat dan diakui sebagai salah satu identitas bangsa Indonesia dan masyarakat Jakarta adalah Rumah Bapang / Rumah Kebaya. Dinamai Rumah Kebaya karena memang bentuk atapnya yang jika dilihat dari sisi samping maka akan terlihat seperti lipatan kebaya. Identik dengan teras yang luas, rumah adat ini benar-benar nyaman digunakan sebagai hunian.

Siapa yang tahu nama Rumah Ada Yogyakarta? Tahukah kalian bahwa Rumah Adat Yogyakarta bernama Rumah Bangsal Kencono Keraton? Dibangun oleh Sultan Hamengkubuwono I. Arsitektur bangunan utama pada rumah adat ini secara umum tidak memiliki banyak perbedaan dengan rumah adat jawa tengah. Atap rumah adat ini ditopang oleh 4 tiang di bagian tengah yang disebut Soko Guru. Bahan bangunana yang digunakan untuk bangunan ini jelas memiliki kualitas yang tinggi karena merupakan hunian kerajaan.

Pada bagian atap digunakan bahan sipar atau genting tanah. Warna yang diberikan merupakan warna-warna gelap seperti warna hijau gelap atau hita. Sedangkan warna cokelat diambil dari warna alami kayu. Terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsinya masing-masing, diantaranya Gladhag Pangurakan, Alun-alur lor, Kompleks Mesjid Gedhe Kasultanan, Bangsal Pagelaran, Siti Hinggil Ler, Kamandhungan Ler, Sri Manganti, Kedhatong, Kemagangan, Siti Hinggil Kidul, dll. 

Honai merupakan nama rumah adat Papua. Tahukah kalian bahwa Wilayah Pulau Papua seluas 309.934, 4 Km persegi? Dengan wilayah yang sangat luas tersebut maka tidak heran bahwa Masyarakat Papua hidup dari latar belakang suku yang berbeda. Honai sendiri merupkan sebutan bagi rumah para pria papua dewasa yang berbentuk seperti kerucut dan dibangun dari materila yang murni 100% dari alam. Sedangkan untuk rumah bagi Wanita disebut Ebei dan rumah khusus untuk hewan disebut wamai. Kebudayaan Papua lainnya sangatlah banyak, seperti tarian, lagu daerah dan contoh budaya daerah lainnya.

  1. Bangun Pemuda Pemudi (Lagu Nasional)

Diciptakan oleh Alfred Simanjuntak, lagu ini selalu dikumandankan pada setiap perayaan Kemerdekaan RI 17 Agustus dan juga pada peringatan hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober. Sejarah dari terciptanya lagu ini pada mulanya merupakan Mars dari Sekolah Rakyat Sempurna Indonesia yang hanya berupa nada (tanpa lirik). Kemdian sang pencipta mengubah liriknya yang penuh semangat dan ditujukan tidak hanya bagi sekolah Rakya Sempurna Indonesia namun juga kepada seluruh Rakyat Indonesia. Hal yang melatarbelakangi pencipataan lagu ini adalah pemikirian Alfred mengenai Nasionalisme Pemuda bangsa yang harus terus selalu dipupuk. Lagu Nasional termasuk ke dalam salah satu dari cabang-cabang seni, yaitu seni musik.

  1. Bagimu Negeri (Lagu Nasional)

Almarhum Kusbini mencipatakan lagu ini dengan pesan yang ia sampaikan melalui lirik-lirik lagunya. Bagimu Negeri hanya memiliki 6 baris kalimat yang sederhana namun syarat akan makna. Kedalaman makna lagu ini terlihat dari kepadatan liriknya. Meski memiliki 6 baris kalimat tapi rasanya sudah menggambarkan seluruh tekad dan jiwa semangat dari orang-orang yang menyanyikannya. Lagu ini diangkat menjadi lagu nasional karena dapat memberikan semangat nasionalisme, patriotisme dan rasa cinta yang mendalam kepada negeri ini.

  1. Berkibarlah Benderaku (Lagu Nasional)

Siapa yang tidak kenal Ibu Sud? Banyak sekali lagu yang telah dia ciptakan dan salah satunya adalah lagu Nasional Berkibarlah Benderaku. Lagu ini diilhami dari kegigihan seorang pimpinan kantor RRI (Radio Republik Indonesia) menjelasng Agresi militer Belanda pada tahun 1947. Pada saat itu beliay menolak untuk menurunkan Bendera Merah Putih yang berkibar di kantor RRI meski berada dalam anacaman senjata api pasukan belanda.

Pada masa tahun 80 – 90 an lagu ini terkenal dikalangan anak-anak. Lagu Nasional yang tidak kalah populer adalah Lagu Desaku yang diciptakan oleh L Manik yang merupakan seorang Intelektual dan juga seorang seniman musik tanah air. Lirik lagu yang sederhana membuat lagu ini mudah masuk dan menyerap pada setiap pelantunnya. Beberapa sumber menyebutkan bahwa lagu ini berasal dari Provinsi NTT. Namun, lagu ini disukai dan dihafal oleh orang-orang dari seluruh dalam negeri. Kebudayaan Nusa Tenggara Timur memang sangat beragam, alamnya pun sangat indah sehingga dapat menginspirasi sebuah lagu.

Keroncong merupakan salah satu cabang seni musik khas Indonesia yang terdiri dari instrumen musik dawai, flut dan vokal. Musik keroncong berakar pada fado (sejenis musik portugis) yang diperkenalkan oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa tersebut. Kemudian ketika budak asal Goa (India) datang ke Kampus tugu dan menawan Portugis, pegaruh portugis mulai melemah namun tidak serta merta membuat musik ini hilang begitu saja. Pada tahun 1661 tawanan portugis tersebut di bebaskan dan mereka harus pindah agama dari katholik menjadi protestan. Sejak saat itu kebiasaan menyanyikan lagu Fado ada karena harus bernyanyi ketika dalam gereja protestan. Selanjutnya pada tahun 1880 musik keroncong lahir yang dipengaruhi oleh musik Hawai dan tangga nada mayor lagu Fado.

Siapa yang tak kenal dangdut? Musik yang satu ini rasanya dapat kita dengarkan melalui acara-acara televisi swasta nasional. Tapi tahukah kalian sejarah musik dangdut yang kini menjadi identitas dan cirikhas bangsa Indonesia? Bersumber dari India, Melayu, Arab dan Patrol tetapi sumber kebudayaannya tetap Melayu dan Jawa. Alat musik yang membangun musik ini diantaranya Tabla, Drum Set, Suling, Tamborin, Gitar, Mandolin, Bass, saksofon, terompet, gendang, dll. Populer sejak tahun 1970 sampai dengan saat ini, Dandut sudah sampai ke mancanegara. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa musik dangdut dipengaruhi oleh beberapa kebudayaan, seperti kebudayaan Melayu dan kebudayaan suku jawa.

Itulah penjelasan mengenai contoh budaya nasional yang dapat kita pelajari dan dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Sudah sepatutnya kita melestarikan budaya nasional dan mengapresiasi setiap budaya yang dimiliki bangsa ini. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat belajar seni dan budaya.

Berbagai Warisan Budaya Indonesia yang Diakui Dunia – Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman warisan budaya yang dapat menjadi nilai penting bagi bangsa Indonesia dan layak untuk dilestarikan. Tidak hanya memiliki warisan budaya yang unik, namun berbagai kebudayaan milik bangsa Indonesia juga sudah mendunia.

Warisan budaya tersebut merupakan hasil turun temurun dari satu generasi ke generasi lainnya dalam usahanya untuk melestarikan kebudayaan yang ada. Namun, apa itu warisan budaya? Simak informasi berikut untuk lebih mengetahui tentang pengertian dari warisan budaya, jenis, serta berbagai contoh dari warisan budaya Indonesia yang sudah diakui oleh dunia.

Pengertian dari Warisan Budaya

Warisan budaya atau yang dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah cultural heritage memiliki definisi yaitu seluruh tanda material, baik artistik atau simbolik yang diserahkan dari masa lalu untuk setiap kebudayaan yang ada serta sekaligus untuk seluruh umat manusia.

Selain itu, dalam Definition of Cultural Heritage: References to Documents in History, Jukka Jokilehto mengemukakan pendapatnya mengenai warisan budaya yang dijadikan sebagai konstituen dari penegasan serta pengayaan sebuah identitas budaya, yang dikatakan sebagai warisan milik seluruh umat manusia. Dengan adanya warisan budaya, ia menganggap bahwa setiap tempat menjadi dapat dikenali serta menjadi sebuah bangunan yang menggambarkan pengalaman manusia.

Jenis dari Warisan Budaya

Warisan Budaya yang ada dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis berdasarkan segi kebendaannya, yang terdiri dari warisan kebudayaan kebendaan dan warisan kebudayaan tak benda. Berikut pengertian dari kedua jenis warisan budaya tersebut.

1. Warisan kebudayaan kebendaan

Jenis yang pertama adalah warisan kebudayaan kebendaan yang merupakan berbagai hasil dari karya manusia yang sifatnya dapat dipindahkan maupun tidak dapat dipindahkan, benda cagar budaya juga termasuk ke dalam jenis warisan kebudayaan ini.

Contoh dari warisan kebudayaan kebendaan adalah berbagai candi serta situs peninggalan bersejarah, alat musik tradisional yang ada, senjata tradisional, serta berbagai hal lain.

2. Warisan kebudayaan tak benda

Jenis yang kedua adalah warisan kebudayaan tak benda yang merupakan jenis dari warisan budaya yang hanya dapat ditangkap oleh panca indera lain di luar indera peraba. Jenis warisan kebudayaan ini juga termasuk ke dalamnya budaya yang sifatnya abstrak dan tidak dapat ditangkap oleh panca indera seperti contohnya berbagai konsep maupun ilmu budaya.

Contoh dari warisan kebudayaan tak benda adalah lukisan tradisional, tarian tradisional, lagu dari daerah, bahasa daerah, dan masih banyak lagi.

Berikut ini beberapa contoh dari warisan budaya asli bangsa Indonesia yang sudah secara resmi diakui oleh dunia. Warisan ini telah secara resmi diakui oleh UNESCO atau kepanjangan dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization.

1. Pencak Silat

(sumber: pixabay)

Warisan Budaya Indonesia yang pertama adalah pencak silat yang merupakan sebuah bentuk dari seni bela diri yang berkembang di negara Indonesia yang memiliki berbagai aliran. Awal mulanya dari seni bela diri mulai dikenal di berbagai belahan dunia dikarenakan aktor laga Indonesia yang mulai menunjukkan kemampuannya melalui kancah internasional

Dilansir Antara yaitu pada hari Jumat, 13 Desember 2019, seni pencak silat secara resmi masuk ke dalam daftar Intergovernmental Committee UNESCO. Hal ini disampaikan oleh Direktur Warisan serta Diplomasi Budaya yaitu Nadjamuddin Ramly.

Penetapan pencak silat ini dilakukan oleh Pemimpin Sidang Komite Warisan Budaya Takbenda UNESCO yang ke empat belas yaitu Madam Claudia Lopez Sorzano sebagai wakil Menteri Kebudayaan dan Rekreasi di Kolombia.

2. Angklung

(sumber: pixabay)

Warisan Budaya Indonesia yang kedua adalah alat musik angklung. Angklung merupakan alat musik yang terbuat dari bahan bambu yang berasal dari tanah Sunda. Alat musik ini memang dikenal dengan keunikannya, karena untuk memainkan alat musik ini harus dengan cara menggoyangkannya hingga mengeluarkan atau menghasilkan nada tertentu.

Keberadaan alat musik angklung di Indonesia saat ini masih cukup populer, dimana seringkali dapat kita lihat pada edukasi di sekolah dan beberapa kesempatan masih adanya pengenalan mengenai alat musik angklung yang masih terus dilakukan untuk menjaga kelestariannya.

Selain itu, sebagai salah satu apresiasi untuk alat musik angklung ini bahkan terdapat museum angklung yang bernama Saung Angklung Udjo yang berlokasi di kota Bandung. Alat musik angklung sendiri juga telah diakui sejak tahun 2010 oleh UNESCO.

Hasil budaya lokal yang sudah menjadi budaya nasional yaitu
Hasil budaya lokal yang sudah menjadi budaya nasional yaitu

3. Perahu Pinisi

(sumber: worldofghibli.id)

Warisan Budaya Indonesia yang ketiga adalah perahu pinisi. Perahu pinisi, merupakan perahu layar yang merupakan hasil warisan dari tradisi maritim masyarakat Bugis dan telah menjadi bagi dari Warisan Budaya Takbenda di UNESCO sejak tahun 2017 yang masuk ke dalam kategori daftar perwakilan.

Perahu pinisi ini juga secara rutin dibawa untuk mengelilingi dunia oleh para taruna AL atau angkatan laut. Selain itu, teknik pembuatan perahu pinisi sendiri masih secara turun temurun diajarkan oleh para pelaut Bugis yang masih ada hingga saat ini.

(sumber: tribunnews.com)

Warisan Budaya Indonesia yang keempat adalah tari saman. Tari saman merupakan jenis tarian yang merupakan bagian dari tradisi masyarakat di Gayo, Aceh. Tarian Saman sendiri telah menjadi bagian dari Warisan Budaya Takbenda miliki UNESCO sejak tahun 2011.

Tarian Saman pada umumnya ditampilkan oleh sekelompok pria dengan ciri khas melakukan gerakan yang berselang seling. Selain itu, pada umumnya tarian saman ini ditampilkan pada upacara keagamaan. Namun, tak jarang pula tarian saman ini ditampilkan di Istana Negara dalam perayaan hari raya nasional.

Tari Saman saat ini merupakan salah satu warisan budaya yang dimasukkan ke dalam kategori budaya yang membutuhkan perlindungan mendesak. Hal ini dikarenakan para seniman yang mempelajari dan mendalami tari saman sudah mulai memasuki usia tua, dan generasi yang dapat melanjutnya sudah hampir tidak ada lagi.

5. Noken

(sumber: daenggassing.com)

Warisan Budaya Indonesia yang kelima adalah noken. Noken merupakan sebutan yang digunakan untuk tas rajut tradisional yang berasal dari Papua. Noken sendiri sudah diakui di berbagai dunia sebagai bagian dari tradisi provinsi yang letaknya paling timur dari negara Indonesia tersebut.

Namun, banyak orang masih belum mengetahui bahwa pembuatan serta penggunaan tas noken ini sudah semakin berkurang dan jarang. Hal ini membuat noken masuk menjadi salah satu warisan budaya Indonesia yang masuk ke dalam daftar Warisan Budaya Takbenda di UNESCO yang ada pada kategori yang membutuhkan perlindungan mendesak.

Pembuatan dari noken sendiri semakin berkurang dikarenakan beratnya persaingan dengan tas yang dibuat secara massal di pabrik serta sulitnya untuk mencari dan mendapatkan bahan baku untuk membuatnya. Hal ini yang menyebabkan nilai tradisi yang ada menjadi luntur.

6. Keris

(sumber: lawas.net)

Warisan Budaya Indonesia yang keenam adalah keris. Keris merupakan sebuah senjata tradisional yang berasal dari pulau Jawa dan masuk ke dalam daftar ICH UNESCO pada tahun 2008, walaupun sebelumnya telah diproklamirkan pada tahun 2015.

Keris sendiri masuk ke dalam daftar perwakilan. Hal ini dikarenakan keris masih seringkali dipakai dan digunakan pada upacara khusus maupun pada kehidupan sehari-hari. Pada umumnya, keris juga bisa digunakan sebagai bagian aksesoris dari busana adat maupun digunakan sebagai benda pusaka yang sudah diwariskan oleh generasi secara turun temurun. Selain itu, masyarakat pulau Jawa sendiri masih memelihara dan mempercayai tradisi ritual untuk mencuci keris yang dilakukan setahun sekali.

7. Tari Bali

(sumber: budayalokal.id)

Warisan Budaya Indonesia yang ketujuh adalah tari bali. Dalam daftar ICH UNESCO yang ada pada tahun 2015, terdapat tiga genre tari Bali yang masuk ke dalamnya. Tiga genre tari Bali tersebut terdiri dari tarian keramat, tarian semi-keramat, dan tarian hiburan semata.

Tarian Bali ini sendiri seringkali identik dan tidak dapat dipisahkan dengan upacara serta berbagai ritual penting yang ada di Bali. Sehingga, seringkali aspek kesenian tari ini menjadi salah satu daya tarik utama bagi para wisatawan yang datang untuk berkunjung maupun berlibur ke pulau dewata ini.

Selain itu, tarian bali ini menjadi salah satu kesenian dasar yang diajarkan kepada anak-anak di pulau Bali yang dimulai sejak usia dini sehingga nilai kebudayaan yang ada tidak luntur dan tetap terlestarikan.

8. Batik

(sumber: womantalk.com)

Warisan Budaya Indonesia yang kedelapan adalah batik. Batik sendiri merupakan sebuah kain yang memiliki berbagai motif dan merupakan salah satu kebanggaan nusantara yang telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi atau yang dikenal dengan Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity yang dikeluarkan oleh UNESCO sejak tanggal 2 Oktober 2009.

Hingga saat ini, batik seringkali digunakan dan menjadi bagian dari busana nasional. Setiap orang dapat dengan mudah memasukkan elemen batik serta mengenakan batik di berbagai kesempatan. Namun, di masa lalu kain batik merupakan sesuatu yang dianggap sebagai warisan budaya yang cukup sakral.

Selain itu, dalam teknik pembuatan kain batik ini pada umumnya diwariskan dari generasi ke generasi secara turun temurun. Begitu pula dengan motif yang ada di kain batik yang dapat mewakili status sosial dari seseorang yang menggunakannya.

Beberapa jenis batik, seperti batik saudagar yang dibuat oleh masyarakat kelas pedagang, batik petani yang pada umumnya dibuat serta dikenakan oleh para petani, serta batik keraton yang secara khusus dibuat dan hanya dikenakan oleh keluarga kerajaan.

9. Wayang Kulit

(sumber: travelmagma.com)

Warisan Budaya Indonesia yang kesembilan adalah wayang kulit. UNESCO menetapkan wayang kulit sebagai salah satu dari warisan budaya Indonesia yang indah dan juga berharga tepatnya pada tahun 2003. Hingga saat ini, pertunjukan wayang kulit ini sendiri masih dapat ditemukan di tanah Jawa.

Wayang kulit juga pada umumnya dimainkan pada berbagai acara, seperti acara pernikahan, acara sunatan, maupun sebagai bentuk hiburan tahunan di sebuah pedesaan serta pinggiran sebuah kota.

Tradisi wayang kulit ini juga seringkali dikaitkan dengan penyebaran agama serta berbagai nilai moral. Sebagian besar cerita mengenai hal tersebut berasal dari kisah epik Mahabharata, Ramayana, maupun cerita Panji. Pelakon wayang ini sendiri juga diajarkan secara turun temurun dari generasi ke generasi dan pada umumnya disebut sebagai dalang yang merupakan bentuk profesi seseorang yang memainkan wayang tersebut.

Hasil budaya lokal yang sudah menjadi budaya nasional yaitu
Hasil budaya lokal yang sudah menjadi budaya nasional yaitu

10. Gamelan

(sumber: musicaybellasartes.wordpress.com)

Warisan Budaya Indonesia yang kesepuluh adalah gamelan. Selain alat musik angklung, gamelan juga sudah diakui oleh UNESCO tepatnya pada tahun 2014 sebagai salah satu warisan budaya Indonesia.

Alat musik gamelan ini pada umumnya dimainkan secara ensembel yang terdiri dari beberapa alat musik lain seperti saron, gambang, gong, dan gendang. Semua alat musik gamelan tersebut dimainkan melalui cara dipukul. Alat musik gamelan sendiri awal mulanya berkembang di zaman Hindu Budha dan biasanya digunakan untuk mengiringi sebuah tarian, permainan wayang, maupun tembang.

11. Subak

(sumber: mongabay.co.id)

Warisan Budaya Indonesia yang kesebelas adalah subak yang merupakan sebuah sebutan untuk sistem irigasi yang ada di persawahan tradisional yang dipertahankan oleh masyarakat Bali yang ada hingga saat ini.

Subak sendiri secara resmi diakui oleh UNESCO pada tahun 2012 sebagai salah satu warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia. Subak tersebut terdiri dari empat kawasan yang merpakan sebuah satu kesatuan yang terdiri dari Catur Angga Batukuru di Kabupaten Tabanan, Pura Taman  Ayun di Kabupaten Badung, Hulu Sungai Pakerisan, Pura Ulun Danu Batur, Kabupaten Gianyar, dan Danau Batur yang ada di Kabupaten Bangli.

Penetapan yang dilakukan oleh UNESCO mengenai subak sendiri, dilakukan pada sidang UNESCO yang saat itu digelar di St. Petersburg, Rusia. Hal ini dikarenakan, sistem subak memiliki ciri khas keunikannya yaitu berupa pengaturan irigasi yang dianggap adil bagi masing-masing pemilik sawah.

12. Sekaten

(sumber: nasional.republika.co.id)

Warisan Budaya Indonesia yang kedua belas adalah sekaten yang merupakan tradisi yang sering dilakukan oleh masyarakat Solo dan Yogyakarta untuk merayakan Isra’ Mi’raj. Ritual Sekaten ini pada umumnya dilakukan di sekitaran alun-alun yang ada di bagian utara Keraton Surakarta serta Keraton Yogyakarta.

Pada umumnya, tradisi sekaten terdiri dari beberapa rangkaian acara. Namun, yang paling ditunggu oleh para warga adalah momen dimana rebutan gunung-gunungan yang berisikan hasil bumi. Karena tradisi ini memiliki nilai budaya yang sangat kental, tradisi sekanten diresmikan oleh UNESCO sebagai warisan budaya tepatnya pada tahun 2014.

13. Lumpia

(sumber: kulinerkota.com)

Warisan Budaya Indonesia yang ketiga belas adalah lumpia. Namun, lumpia sendiri merupakan salah satu kuliner yang diadaptasi dari budaya Tionghua. Makanan lumpia ini dapat ditemukan di berbagai negara Asia Tenggara lain seperti Vietnam dan juga Thailand.

Namun, negara Indonesia sendiri sudah melekat dengan lumpia ini sendiri, sehingga adanya beberapa modifikasi yang dilakukan pada resep untuk menjadikan lumpia sebagai makanan khas dari Indonesia.

Hingga saat ini, lumpia masih seringkali menjadi jajanan tradisional yang digemari di berbagai kota seperti Bandung, Solo, Semarang, dan berbagai daerah Jawa lainnya. Oleh sebab itu, makanan lumpia telah diakui oleh UNESCO sebagai salah satu bagian dari warisan budaya Indonesia yang diresmikan pada tahun 2014.

14. Pantun

(sumber: theinsidemag.com)

Warisan Budaya Indonesia yang keempat belas adalah pantun yang ditetapkan oleh UNESCO pada tepatnya tanggal 17 Desember 2020 sebagai warisan budaya tak benda. Penetapan pantun yang dilakukan ini menjadi salah satu dari sebelas tradisi budaya tak benda bagi negara Indonesia yang telah diresmikan dan diakui oleh UNESCO.

15. Candi Borobudur

(sumber: bold travel)

Warisan Budaya Indonesia yang kelima belas adalah Candi Borobudur. Candi Borobudur sendiri berbentuk komplek yang diakui sebagai cagar budaya warisan dunia sejak tahun 1991 oleh UNESCO. Komplek candi borobudur ini sendiri juga pernah masuk ke dalam daftar tujuh keajaiban yang ada di dunia.

Candi Borobudur berlokasi di Magelang, Jawa Tengah dan situs ini merupakan bukti dan salah satu peninggalan arkeologi terpenting yang ada dari masa wangsa Syailendra dari masa lalu.

Hasil budaya lokal yang sudah menjadi budaya nasional yaitu
Hasil budaya lokal yang sudah menjadi budaya nasional yaitu

16. Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto

(sumber: inibaru.id)

Warisan Budaya Indonesia yang keenam belas adalah Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto yang berlokasi di Sumatera Utara. Tambang Batu Bara ini ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan dunia pada sesi ke 43 Pertemuan Komite Warisan Dunia UNESCO yang berlokasi di Baku, Azerbaijan tepatnya pada tanggal 6 Juli 2019.

Ombilin sendiri merupakan tambang batu bara yang paling tua di Asia Tenggara. Oleh sebab itu, situs ini terpilih karena dianggap dapat mewakili jejak pertukaran teknologi lokal yang berkaitan dengan Eropa yang melakukan eksploitasi batu bara di masa akhir pada abad ke-19 hingga dengan masa awal pada abad ke-20.

17. Candi Prambanan

(sumber: wisataoke.com)

Warisan Budaya Indonesia yang ketujuh belas adalah Candi Prambanan yang merupakan salah satu candi lain selain Candi Borobudur yang diakui oleh UNESCO sebagai cagar budaya warisan dunia. Candi Prambanan sendiri merupakan hasil arsitektur Hindu yang seringkali dikaitkan dengan legenda Lara Jonggrang.

Hasil budaya lokal yang sudah menjadi budaya nasional yaitu
Hasil budaya lokal yang sudah menjadi budaya nasional yaitu

18. Situs Manusia Purba Sangiran

(sumber: wowkeren.com)

Warisan Budaya Indonesia yang kedelapan belas adalah situs manusia purba sangiran. Sangiran sendiri merupakan sebuah situs arkeologi yang berlokasi di lembah Sungai Bengawan Solo tepatnya di Jawa Tengah. Situs Manusia Purba Saringan sendiri diakui secara resmi pada tahun 1996 oleh UNESCO sebagai cagar budaya dunia.

Sangiran sendiri juga seringkali dianggap sebagai situs purbakala terpenting yang ada bagi ilmu arkeologi serta sejarah. Berbagai penemuan fosil di dalamnya disejajarkan dengan situs Zhoukoudian yang ada di China, Willandra Lakes yang ada di Australia, Olduvai Gorge yang ada di Tanzania, serta Sterkfontein yang ada di Afrika Selatan.

Baca juga artikel terkait “Warisan Budaya Indonesia yang diakui Dunia” ;

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien