Haruskah bertahan dengan suami yang kasar dalam Islam?

Haruskah bertahan dengan suami yang kasar dalam Islam?

Syaikh Abdul Aziz Ath Tharifi hafizhahullah ketika membahas masalah ini beliau menjelaskan:

Jika suami tidak shalat, maka yang menjadi pertanyaan apakah bolehkah istri tetap bertahan dengannya? Para ulama berbeda pendapat mengenai hukum orang yang meninggalkan shalat, diantara mereka ada yang mengatakan kafir akbar (yang mengeluarkan dari Islam) dan ada yang mengatakan kafir ashghar (yang tidak mengeluarkan dari Islam). Namun mereka sepakat bahwa orang yang yang meninggalkan shalat itu kafir, namun berbeda pendapat mengenai jenis kafirnya.

Ulama yang berpendapat bahwa yang meninggalkan shalat itu kafir ashghar, mereka tidak memandang wajibnya mem-fasakh (membatalkan) pernikahannya. Dan mereka berpendapat bolehnya suami/istri tetap bertahan dengan istri/suami yang tidak shalat, dan boleh juga meninggalkannya.

Dan sebagian ulama berpendapat bahwa yang meninggalkan shalat itu kafir akbar, dan ini diriwayatkan dari sekelompok ulama juga merupakan pendapat mayoritas para salaf. Diantara dalilnya adalah hadits Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dari sahabat Jabir:

بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلاَةِ

“Pembatas antara seorang muslim dengan kesyirikan dan kekafiran adalah meninggalkan shalat”

juga hadits dari sahabat Abdullah bin Buraidah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

الْعَهْدُ الَّذِى بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ

“Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir”

maka mereka berpendapat tidak boleh sama sekali suami/istri bertahan dengan istri/suami yang meninggalkan shalat.

Adapun orang yang terkadang shalat dan terkadang tidak, maka kami memandang dalam masalah ini yang rajih (kuat) orang tersebut tidak kafir. Namun ia telah melakukan dosa yang besar, tetapi tidak sampai kafir. Sebagaimana dalam hadits Nashr bin Ashim dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam mengenai kisah salah seorang lelaki dari kaumnya, diriwayatkan dalam Al Musnad dan ini hal yang ma’ruf.

Maka istri yang ingin mengambil keputusan hendaknya memperhatikan perincian ini.

Sumber: http://www.youtube.com/watch?v=o3_4k2ecEOY

Penerjemah: Yulian Purnama

Artikel Muslimah.Or.Id

Sahabat muslimah, yuk berdakwah bersama kami. Untuk informasi lebih lanjut silakan klik disini. Jazakallahu khairan

🔍 Doa Anak Baru Lahir, Pengertian Tanggung Jawab Dalam Islam, Do'a Untuk Pengantin Baru, Persamaan Jin Dan Manusia, Daftar Ustadz Salafy Yang Direkomendasikan, Bid Ah Adalah, Bin Baz Sesat, Nikmat Apa Yang Kau Dustakan, Bertakwalah Kepada Allah, Calculator Bitcoin Mining

Haruskah bertahan dengan suami yang kasar dalam Islam?

Profil penulis

Haruskah bertahan dengan suami yang kasar dalam Islam?

SOLOPOS.COM - Ilustrasi suami kasar (Theguardian.com)

Tentang Islam diasuh oleh H. Muhammad Amir, S.H., C.N., Ketua Majelis Pembina Yayasan Pendidikan Islam Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo. Tentang Islam juga dimuat di subrubrik Ustaz Menjawab Khazanah Keluarga Harian Umum Solopos, setiap Jumat.

Solopos.com, SOLO — Suami sebagai kepala rumah tangga seyogyanya menjadi sosok pelindung bagi seluruh anggota keluarganya. Tapi, bagaimana jika sang suami memiliki sifat egois dan cenderung angkuh?

PromosiDaihatsu Rocky, Mobil Harga Rp200 Jutaan Jadi Cuma Rp99.000

Simak jawaban ustaz soal cara menghadapi sifat angkuh dan egois suami kali ini, Jumat (7/8/2015). Pembahasan mengenai hal ini pernah dimuat di Harian Umum Solopos edisi Jumat (10/10/2014).

Pertanyaan

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Saya ingin mencurahkan isi hati saya, Pak Ustaz. Saya anggota pengajian Gabungan Muslimah Surakarta sejak tahun 1999 sampai sekarang. Saya ibu rumah tangga, punya anak dua, suami bekerja sebagai anggota satuan pengamanan (satpam) di Kota Solo.

Sebagai anggota satpam dia terkenal galak, angkuh, dan egois. Watak suami saya sering dibawa ke rumah sehingga saya sebagai istri merasa malu, terutama bila ada tamu. Bila berbicara kasar kepada siapa pun, termasuk kepada istri.

Saya pernah mengingatkan suami agar berbicara secara halus, jangan angkuh dan jangan egois. Suami saya malah berkata bahwa dia kepala rumah tangga dan berhak mengatur apa saja, sedangkan saya sebagai istri tinggal manut, tidak boleh membantah.

Pertanyaan saya Pak Ustaz, perbuatan dan tindakan suami yang angkuh, egois, dan kasar apakah dibenarkan dalam Islam? Bagaimana dengan alasan dia sebagai kepala rumah tangga dan berkuasa segala-galanya.

Meskipun suami saya berlaku kasar, egois terhadap saya, akan tetapi saya tetap sabar, tenang. Saya mengikuti nasihat di pengajian gabungan muslimat selama hampir 15 tahun terakhir. Mohon nasihat dan solusi terbaik buat saya sebagai istri serta sebagai ibu rumah tangga. Terima kasih atas jawaban Ustaz.
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.[Ny. Sri Lestari, Perum Josroyo, Jaten]

Ustaz Menjawab

Wa’alaikumsalam warahmatullaahi wabarakaatuh.
Ibu Sri Lestari yang dirahmati Allah, alhamdulillah saya bersyukur Ibu rajin ngaji di pengajian Gabungan Muslimat Surakarta. Mudah-mudahan Ibu tetap istikamah dalam mengikuti pengajian.

Ibu sudah lama mengikuti pengajian, hendaknya Ibu tetap sabar, ikhlas, dan berdoa semoga akhlak dan mental suami Ibu bisa berubah sehingga bisa meninggalkan perilaku yang angkuh, egois, dan kasar.

Mungkin secara psikologis watak seorang anggota satpam harus tegas agar semua tertib dan aman. Bisa jadi watak tersebut dibawa ke rumah, Ibu sebagai korbannya. Saran dan solusi saya dalam menghadapi kasus rumah tangga Ibu ditinjau dari Alquran dan Hadis sebagai berikut.

Pertama, suami adalah kepala rumah tangga. Ia harus bertanggung jawab terhadap nafkah keluarga, sandang, pangan, papan, pendidikan anak-anak, dan mampu membuat situasi rumah tangga menjadi aman dan sejahtera sesuai kemampuannya.

Kedua, Ibu sebagai istri dan sebagai ibu rumah tangga harus selalu menjaga dan melayani kebutuhan suami dan anak-anak sehari-hari. Bila suami berlaku kasar dan egois, istri harus berusaha memperingatkan dengan baik dan bijaksana agar suami sadar bahwa dia telah melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan moral dan akhlak Islam.

Ketiga, pada waktu yang longgar dan santai adakan musyawarah kecil untuk bermuhasabah, introspeksi, mawas diri demi kebaikan bersama. Suami harus menyadari perbuatan angkuh, egois, dan kasar bukan ajaran Islam. Itu ajaran setan.

Setan adalah makhluk jahat yang selalu menggoda manusia agar tersesat dari jalan yang benar dan masuk ke neraka. Setan musuh manusia terbesar dan harus kita lawan.

Keempat, untuk mencapai keluarga sakinah mawadah dan rohmah hendaknya suami istri menjaga akidah Islam secara murni, jangan dicampur dengan syirik; jaga ibadah mahdhoh dan ghoiru mahdhoh; rajin membaca Alquran dengan tadabur; bersedekah walau hanya sedikit; menjaga silaturahmi dan baik dengan tetangga; berbakti dan hormat kepada kedua orang tua; perbanyak wirid, zikir, istigfar, ikhtiar, doa, dan sabar.

Apa yang harus dilakukan jika suami berkata kasar?

Tetap bersikap tenang Jadi, saat ia mulai berkata kasar, usahakan untuk tetap tenang dan tidak tersulut emosi ataupun terlihat marah. Berikan sugesti positif pada pikiranmu sendiri. Lihatlah kemarahannya dari sudut pandang lain dan cobalah pahami kira-kira hal apa yang membuka luka masa lalu dan menyulut kemarahannya.

Apa hukumnya jika suami berkata kasar kepada istri?

Maka haram hukumnya jika seorang suami membuat istrinya menangis tanpa hak dan menyakiti istri. Hal tersebut telah disebutkan di dalam Al-Quran dan Hadits. Saat suami berbuat zalim kepada istrinya, maka dia telah melakukan dosa yang amat besar dan tubuhnya tidak lagi diharamkan dari api neraka.

Apa yang harus dilakukan jika suami main tangan?

5 Cara Menghadapi Pasangan yang Gampang Main Tangan.
Sadarilah bahwa dirimu berharga. Freepik/free picture. ... .
2. Bersikaplah dengan tegas. Freepik/yanalya. ... .
Mintalah dukungan dari keluarga dan sahabat. Freepik/free picture. ... .
Mintalah bantuan dari tenaga ahli. Freepik/free picture. ... .
Bicaralah dengan pihak kepolisian..