Hari dikumpulkannya seluruh manusia yang telah dibangkitkan dari kuburnya disebut

Kamis, 16 Juni 2022 - 21:06 WIB

Ilustrasi umat manusia ketika dikumpulkan di Padang Mahsyar, hari yang sulit dan berat bagi manusia karena jarak matahari didekatkan oleh Allah Taala. Foto/Ist

Saat bumi berguncang, gunung-gunung berterbangan, laut diempaskan maka berakhirlah kehidupan dunia yang umurnya sementara. Malaikat Israfil meniup Sangkakala sebagai tanda terjadinya hari Kiamat Al-Kubra.

Tak ada manusia yang bisa lari darinya hingga ibu-ibu yang menyusui pun meninggalkan bayinya. Tidak ada yang berkuasa saat itu kecuali Allah 'Azza wa Jalla.

Al-Qur'an mengingatkan tentang dahsyatnya Hari Kiamat Al-Kubra ini. Di antaranya, Surah Al-Waqi'ah (hari kiamat), Al-Haqqah (kenyataan hari kiamat), Al-Qiyamah (hari berbangkit), An-Naba' (berita besar), At-Takwir (menggulung), Al-Infitar (terbelah), Al-Insyiqaq (terbelah), Al-Ghasyiyah (hari pembalasan), Az-Zalzalah (kegoncangan). Masih banyak lagi ayat-ayat yang menceritakan peristiwa Kiamat.

Baca Juga: Beginilah Keadaan Umat Islam pada Hari Kiamat

Bagi umat muslim, Hari Kiamat merupakan satu dari 6 Rukun Iman yang wajib diimani. Adapun rentetan peristiwa menjelang Kiamat telah disebutkan oleh Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم lewat satu hadis shahih diriwayatkan Imam Muslim dan beberapa perawi hadis lainnya.

Ilustrasi kehidupan akhirat. Foto: Unsplash

Dalam Islam, seseorang yang telah meninggal dunia akan kembali dibangkitkan oleh Allah SWT setelah datangnya peristiwa kiamat yang sangat dahsyat. Hari dibangkitkannya umat manusia itulah yang disebut dengan Yaumul Ba'ats.

Mengutip Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti oleh Muhammad Ahsan dan Sumiyati (2018: 11), ketika Yaumul Akhir (hari kiamat) datang, maka Allah akan membangkitkan setiap manusia dari alam kubur di Hari Kebangkitan atau Yaumul Ba'ats untuk diarahkan menuju Padang Mahsyar.

Yaumul Ba'ats merupakan periode pertama dari Yaumul Akhir. Peristiwa ini terjadi di antara Alam Barzah (alam kubur) dan Yaumul Mahsyar (hari berkumpulnya manusia di padang Mahsyar).

Ilustrasi pengertian Yaumul Ba'ats terdapat dalam Alquran. Foto: Unsplash

Yaumul Ba'ats atau dikenal sebagai Hari Kebangkitan adalah suatu hari di mana manusia dibangkitkan kembali dari alam kubur pada waktu kiamat.

Masih banyak manusia yang meragukan adanya hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur. Keraguan manusia tentang hal tersebut telah diungkap oleh Allah dalam Alquran surat An-Nahl ayat 38 yang berbunyi:

وَاَقْسَمُوْا بِاللّٰهِ جَهْدَ اَيْمَانِهِمْۙ لَا يَبْعَثُ اللّٰهُ مَنْ يَّمُوْتُۗ بَلٰى وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا وَّلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَۙ

Artinya: "Dan mereka bersumpah dengan (nama) Allah dengan sumpah yang sungguh-sungguh, 'Allah tidak akan membangkitkan orang yang mati.' Tidak demikian (pasti Allah akan membangkitkannya), sebagai suatu janji yang benar dari-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui."

Kemudian, Allah menyatakan secara tegas tentang adanya hari dibangkitkannya manusia dalam Alquran surat Al-Qiyamah ayat 3-4 yang berbunyi:

اَيَحْسَبُ الْاِنْسَانُ اَلَّنْ نَّجْمَعَ عِظَامَهٗ ۗ

بَلٰى قٰدِرِيْنَ عَلٰٓى اَنْ نُّسَوِّيَ بَنَانَهٗ

Ayat 3: "Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang-belulangnya?"

Ayat 4: "(Bahkan) Kami mampu menyusun (kembali) jari-jemarinya dengan sempurna."

Setiap umat Muslim diwajibkan memiliki keyakinan yang kokoh dan teguh bahwa kehidupan dunia tidak kekal. Kehidupan yang kekal adalah kehidupan sesudah alam berakhir. Pada saat itulah umat manusia dibangkitkan untuk diminta pertanggungjawaban selama hidup di dunia.

Ilustrasi makna Yaumul Ba'ats terkandung dalam Alquran. Foto: Unsplash

Dalam Tahdzibul Lughah yang ditulis oleh Muhammad bin Ahmad bin Al-Azhari menyebutkan bahwa kata البعث yaitu Al-Ba’ts’ atau Al Ba'ats dalam bahasa Arab itu memiliki dua aspek makna.

Pertama, الْإِرْسَال artinya pengutusan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Alquran surat Al-A'raf ayat 103 yang berbunyi:

ثُمَّ بَعَثْنَا مِنْ بَعْدِهِمْ مُوسَى

Artinya: “Kemudian, Kami utus Musa setelah mereka.”

Makna dari kata بَعَثْنَا (ba’atsnaa) tersebut adalah أرسلنَا (arsalnaa), yang artinya kami telah utus.

Kedua, Al-Ba'ats memiliki makna bahwa Allah menghidupkan kembali orang yang telah mati. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 56 yang berbunyi:

ثُمَّ بَعَثْنَاكُم مِنْ بَعْدِ مَوْتِكُمْ

Artinya: “Kemudian, Kami bangkitkan kalian setelah kematian kalian.”

Maksud dari kata بَعَثْنَاكُم (ba’atsnaakum) adalah أحييناكم yang artinya kami hidupkan kalian.

Adapun pengertian Al-Ba’ats secara istilah adalah Allah menghidupkan orang-orang yang telah meninggal dan mengeluarkan mereka dari kuburnya untuk dihisab dan diberi balasan.

Dalam kitab Al-‘Aqaid Al-Islamiyah yang ditulis oleh Sayyid Sabiq menyebutkan bahwa pengertian Al-Ba’ats adalah pengembalian manusia secara ruh dan jasad sebagaimana di dunia.

Definisi lainnya dari Al-Ba’ats adalah pengembalian jasmani dan dihidupkannya kembali para hamba pada hari kiamat. Kata Al-Ba’ats ini memiliki persamaan makna dengan kata An-Nusyur yang artinya kembali hidup setelah kematian.

Dari beberapa makna di atas, Yaumul Ba'ats dapat dimaknai sebagai hari dikembalikannya jasmani manusia dan dihidupkan kembali untuk menjalani proses hisab, peradilan, dan pemberian balasan terhadap seluruh hamba Allah pada hari kiamat.

Dalil tentang Yaumul Ba'ats

Ilustrasi membaca dalil tentang Yaumul Ba'ats dalam Alquran. Foto: Unsplash

Penjelasan tentang Yaumul Ba’ats sebagai hari kebangkitan umat manusia di kehidupan setelah kematian telah diterangkan oleh Allah lewat firman-Nya dalam beberapa surat di Alquran.

Mengutip laman Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), adapun ayat-ayat Alquran tentang hari kebangkitan beserta penjelasannya dapat ditemukan dalam surat-surat berikut ini.

وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَإِذَا هُم مِّنَ ٱلْأَجْدَاثِ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يَنسِلُونَ

Artinya: "Lalu ditiuplah sangkakala (yang kedua kalinya), maka seketika itu mereka keluar dari kuburnya (dalam keadaan hidup), menuju kepada Tuhannya.”

Ayat tersebut menjelaskan bahwa semua makhluk hidup akan binasa dengan tiupan sangkakala yang pertama, lalu tiupan sangkakala kedua untuk membangkitkan mereka dari kematian.

Ketika itu, semua makhluk hidup yang telah mati akan keluar dari kuburnya dalam keadaan hidup dan berjalan menuju kepada Tuhannya untuk dihisab dan menerima putusan.

2. Surat Al-Zalzalah Ayat 6

يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ ٱلنَّاسُ أَشْتَاتًا لِّيُرَوْا۟ أَعْمَٰلَهُمْ

Artinya: “Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.”

Ayat tersebut menjelaskan bahwa saat manusia keluar dari kuburnya untuk menuju tempat hisab dalam keadaan berkelompok-kelompok. Kondisi mereka beragam, sebagian merasa tenang dan sebagian yang lain begitu gundah dan ketakutan.

Mereka digiring ke surga atau neraka untuk diperlihatkan kepada mereka balasan semua perbuatannya yang telah Allah janjikan selama di dunia.

وَقَالَ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ وَٱلۡإِيمَٰنَ لَقَدۡ لَبِثۡتُمۡ فِي كِتَٰبِ ٱللَّهِ إِلَىٰ يَوۡمِ ٱلۡبَعۡثِۖ فَهَٰذَا يَوۡمُ ٱلۡبَعۡثِ وَلَٰكِنَّكُمۡ كُنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ

Artinya: “Sungguh, kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari berbangkit. Maka inilah hari berbangkit itu, tetapi kamu tidak mengetahuinya.”

Ayat tersebut menjelaskan perasaan orang kafir bahwa mereka hidup di dunia sangat singkat tidaklah benar. Itu adalah usaha mereka untuk berbohong di depan Allah. Kebohongan mereka itu dibantah oleh orang-orang yang dikaruniai ilmu dan iman.

Mereka yang telah diberi ilmu dan iman mengisi hidupnya dengan perbuatan baik sebagai persiapan untuk menghadapi hari kebangkitan tersebut. Oleh sebab itu, mereka tidak merasa masa hidup mereka di dunia singkat, tetapi cukup.