Apa yang dimaksud dengan strategi individual?

Pembelajaran Individual

Pembelajaran Individual atau Pengajaran Perseorangan merupakan suatu strategi untuk mengatur kegiatan belajar mengajar sedemikian rupa sehingga setiap siswa memperoleh perhatian lebih banyak dari pada yang dapat diberikan dalam rangka pengelolaan kegiatan belajar mengajar dalam kelompok siswa yang besar. Menurut duane (1973) pengajaran individual merupakan suatu cara pengaturan program belajar dalam setiap mata pelajaran, disusun dalam suatu cara tertentu yang disediakan bagi tiap siswa agar dapat memacu kecepatan belajarnya dibawa bimbingan guru.

Adanya perbedaan individual menunjukkan adanya perbedaan kondisi belajar setiap orang, agar individual dapat berkembang secara optimal dalam proses belajar diperlukan orientasi yang paralel dengan kondisi yang dimilinya dituntut penghargaan akan individualitas. Dalam pengajaran beberapa perbedaan yang harus diperhatikan, yakni:

1.              Perbedaan umur

2.              Perbedaan intelegensi

3.              Perbedaan kesanggupan dan kecepatan

4.              Perbedaan jenis kelamin

Perbedaan individual tersebut harus mendapat perhatian guru agar berhasil dalam pemberian pembelajaran kepada siswa. Untuk mengetahui itu guru harus mengenal perbedaan yang ada pada siswa, antara lain dengan cara tes, mengunjungi rumah orang tua siswa, sosiogram, dan case studi.

Model Pembelajaran

Pada dasarnya merupakan bentuk pembelanjaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau binhkai dari penerapan suatu pendekatan, metode dan teknik pembelajaran 4 kelompok model pembelajaran yaitu :

a.       Model interaksi social

Pembelajaran yang berinteraksi langsung antara guru dan siswanya

b.      Model pengolahan informasi

Mengolah informasi yang akan di sampaikan kepada siswanya dan mengolah pelajaran yang akan disampaikan kepada siswanya, mana yang baik ataupun yang kurang baik bagi siswa.

c.       Model Personal

Pembelajaran yang langsung kepada siswanya secara perorangan.

d.      Model modifikasi tingkah laku

Setiap melakukan pembelajaran sebaiknya selalu mengganti suasa agar siswa tidak cepat bosan terhadap pelajaran yang akan diajarkan.

Pengajaran individual dapat mencakup cara-cara pengaturan sebagai berikut:

1.      Rencana Studi Mandiri (Independent Study plans)

Guru dan siswa bersama-sama mengadakan perjanjian mengenai materi pelajaran yang akan dipelajari dan apa tujuannya. Para siswa mengatur belajarnya sendiri dan diberikan kesempatan untk berkonsultasi secara berkala kepada guru untuk memperoleh pengarahan atau bantuan dalam menghadapi tes dan menyelesaikan tugas-tugas perseorangan.

2.      Studi yang Dikelola Sendiri (Self-Directed Study)

Siswa diberi sejumlah daftar tujuan yang harus dicapai serta materi pelajaran yang harus dipelajari untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dilengkapi dengan daftar kepustakaan. Pada waktu-waktu tertentu siswa menempuh tes dan dinyatakan lulus apabila telah memenuhi kriteria yang ditetapkan.

3.      Program Belajar yang berpusat pada siswa (Learner-Centered Program)

Dalam batas-batas tertentu siswa diperbolehkan menentukan sendiri materi yang akan dipelajari dan dalam urutan yang bagaimana. Setelah siswa menguasai kemampuan-kemampuan pokok dan esensial, mereka diberi kesempatan untuk belajar program pengayaan.

4.      Belajar Menurut Kecepatan Sendiri (Self-Pacing)

Siswa mempelajari materi pelajaran tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran khusus yang telah ditetakan oleh guru. Semua siswa arus mencapai tujuan pembelajaran khusus yang sama, namn mereka mengatur sendiri laju kemajuan belajarnya daam mempelajari materi pelajaran tersebut.

5.      Pembelajaran yang ditentukan oleh siswa sendiri. (Student-Determined Instruction)

Pengaturan pembelajaran tersebut menyangkut: penentuan tujuan pembelajaran (umum dan khusus), pilihan media pembelajaran dan nara suumber, penentuan alokasi waktu untuk mempelajari berbagai topik, penentuan laju kemajuan sendiri, mengevaluasi sendiri pencapaian tujuan pembelajaran, dan kebebasan untuk memprioritaskan materi pelajaran tertentu.

6.      Pembelajaran Sesuai Diri (Individual Instruction)

Strategi pembelajaran ini mencakup enam unsur dasar, yaitu, kerangka waktu yang luwes, adanya tes diagnostik yang diikuti pembelajaran perbaikan (memperbaiki keselahan yang dibuat siswa atau memberi kesempatan kepada siswa untuk ;melangkah bagian materi pelajaran yang telah dikuasainya, pemberian kesempatan kepada siswa untuk memilih bahan belajar yang sesuai, penilaian kemajuan belajar siswa dengan menggunakan bentuk-bentuk penilaian yang dapat dipilih dan penyediaan waktu mengerjakan yang luwes, pemilihan lokasi belajar yang bebas, dan adanya bentuk-bentuk kegiatan belajar bervariasi yang dapat dipilih.

7.      Pembelajaran Perseorangan Tertuntun (Indivully Prescribed Instruction)

Sistem pembelajaran ini didasarkan pada prinsip-prinsip pembelajaran terprogram. Setiap siswa diarahkan pada program belajar masing-masing berdasarkan rencana kegiatan belajar yang telah disiapkan oleh guru atau guru bersama siswa berdasrkan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan dirumuskan secara operasional. Rencana kegiatan ini berkaitan dengan materi pelajaran yang harus dipelajari atau kegiatan yang harus dilakukan siswa.

8.      Metode dan teknik yang digunakan

a.       Metode Tanya Jawab

Tanya jawab ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang perlu dijawab oleh anak didik. Dengan metode ini, antara lain dapat dikembangakan keterampilaan mengamati, menginterprestasi, mengklasifikasi, membuat kesimpulan dan menerapkan. Metode Tanya jawab mempunyai tujuan agar siswa dapat mengerti atau mengingat ingat tentang apa yang dipelajari.

b.      Metode Tugas

Metode tugas adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Masalah tugas yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan didalam kelas, dihalaman sekolah, dan diperpustaan ataupun dirumah asalkan tugas itu dapat dikerjakan. Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran yang terlalu banyak sementara waktu sedikit. Tugas biasanya bisa dilaksanakan dirumah, disekolah, dan diperpustakaan. Tugas bisa merangsang anak untuk aktif belajar, baik secara individual ataupun kelompok.

c.       Metode Latihan

Metode latihan yang disebut juga metode training merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan–kebiasaan tertentu, juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik.

d.      Metode Pembiasaan

Metode pembiasaan adalah sebuah cara yang dapat dilakukan untuk pembiasaan anak didik berfikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntunan ajaran agama Islam.

e.       Metode Keteladanan

Keteladanan dalam bahasa arab di sebut uswah, iswah, atau qudwah, qidwah yang berarti perilaku baik yang dapar ditiru oleh orang lain (anak didik). Metode keteladanan memiliki peranan yang sangat signifikan dalam upaya pencapaian keberhasilan pendidikan.

Teknik yang biasa digunakan dalam Pembelajaran Individual

Teknik yang digunakan dalam pembelajaran individual adalah teknik bertanya dan memberi motivasi, menimbulkan rasa keinginan tahuan seorang siswa. Sedangkan pendekatan yang tepat dalam pembelajaran individual adalah pendekatan konstruksivisme, pendekatan masalah, dan realistik.

Daftar Pustaka
Rooijakkers, AD.1980. Mengajar Dengan Sukses. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Purwoto.2003. Srategi Pembelajaran Matematika. Surakarta : Sebelas Maret University Press


Pratiwi, Alifah Budi. 2014. “Pengajaran Individual dan Klasikal” (online), (http://aliphimath.blogspot.co.id/2014/04/pengajaran-individual-dan-klasikal.html, diakses tanggal  06 April 2014)


Page 2

Bagaimana Pembelajaran Klasikal dan juga Penerapannya?


Sebagian besar pengajar di sekolah - sekolah menengah dan di perguruan tinggi diberikan secara klasikal. Artinya, pengajar memberi penjelasan kepada sejumlah siswa atau mahasiswa secara lisan. Banyak yang menganggap, bentuk pengajaran klasikal tersebut merupakan bentuk yang paling tepat. Selain karena dipandang efisien, mereka dahulu pun diajar dengan bentuk pengajaran seperti itu. Pada dasarnya dengan bentuk pengajaran klasikal seorang pengajar dapat mengajar suatu kelompok dengan jumlah murid yang tak terbatas. Selama pengajaran klasikal ...  

 Read More

Skenario Pembelajaran Eksponen Menggunakan Metode Pembelajaran Problem Based Learning

Pembelajaran ini diawali dengan memperkenalkan dan mengingantkan apa yang disebut dengan bilangan berpangkat atau eksponen, bilangan pokok atau dasar, dan mengajak siswa menyimpulkan definisi bilangan berpangkat. Sehingga siswa dapat menerapkanya dalam permasalahan yang ada dikehidupan sehari-hari...  

Read More 


 Kurikulum 1984 (CBSA)

Kurikulum 1984 banyak dipengaruhi oleh aliran Humanistik, yang memandang anak didik sebagai individu yang dapat dan mau aktif mencari sendiri, menjelajah, dan meneliti lingkungannya.  Pada kurikulum ini posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar. Dari mengamati sesuatu, mengelompokkan,  mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active Learning (SAL)...

Read More