Gerakan melengkungkan punggung dan juga menggerakkan kaki dengan secara ritmik yang disebut

Gerakan melengkungkan punggung dan juga menggerakkan kaki dengan secara ritmik yang disebut

Pertunjukan tari Flamenco di Spanyol (M Resha Pratama/detikcom)

Madrid - Pertunjukan Flamenco menarik untuk disaksikan ketika traveling ke Madrid, Spanyol. Flamenco merupakan tarian khas dari Negeri Matador itu.

Suara derap sepatu itu terdengar dari sudut gang di Gran Via, pusat Kota Madrid. Tak cuma itu, lantunan gitar serta pekik suara bak menyeruak di antara keramaian malam di Kota Madrid.

Langkah kaki saya terhenti di sebuah restoran yang terlihat jadul dari luar. Tak banyak orang yang mengantre di sana dan saya pun coba menghilangkan rasa penasaran akan restoran khas Spanyol tersebut. Usai memasuki pintu, saya berjalan menuruni anak tangga dan melihat di sebelah kanan ruang yang cukup luas dengan set panggung di tengahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di sekitar panggung itu terdapat meja-meja untuk para pengunjung yang ingin menikmati santap makan. Rasa-rasanya seperti berada dalam sebuah klub malam tapi ini bukan, ini adalah restoran bernama Torres Bermejas.

Beralamat di Calle de Mesonero Romanos, Madrid, Restoran Torres Bermejas bisa menjadi tempat wisata di Spanyol untuk traveler mengenal budaya tradisional Spanyol yang bernama Flamenco. Lalu, apa itu Flamenco?

Flamenco adalah tarian tradisional Spanyol. Meski demikian, Flamenco merupakan salah satu tarian pergaulan tradisional yang berasal dari Andalusia, di wilayah selatan. Akar dari tarian Flamenco berasal dari budaya kaum Gipsi Andalusia dan budaya Islam Persia.Seiring perkembangan tarian ini di wilayah lain, tradisi musik lokal ikut mempengaruhi, seperti unsur musik tradisional Castilia. Keberagaman ini menjadikan Flamenco sebuah tarian dengan genre musik yang indah, kuat, ritmik dan anggun. Flamenco juga terus beradaptasi hingga akhirnya kini jadi salah satu atraksi wisata di kota Madrid.Lalu seperti apa sih Flamenco? Biasanya bakal ada sejumlah penari menggunakan alat musik kastanyet untuk menambah warna musik. Tapi ada pula yang tidak, karena dirasa mengurangi keindahan tarian.Penari Flamenco mementaskan tarian dengan improvisasi dan gerakan penuh semangat untuk menciptakan pertunjukan yang enerjik dan menarik. Mereka mengenakan pakaian berwarna mencolok dan menari secara solo, berpasangan atau berkelompok.

Gerakan melengkungkan punggung dan juga menggerakkan kaki dengan secara ritmik yang disebut
(M Resha Pratama/detikcom)

Dalam sebuah pertunjukan Flamenco, biasanya ada seorang pemetik gitar, penyanyi, dan penari. Penari pria diharuskan menari dengan penampilan maskulin, sedangkan wanita menari dengan sikap tenang, bangga, dan dengan sensualitas yang terkendali.Pertunjukan meliputi gerakan kaki yang cepat, gerakan tangan gemulai, menepuk tangan, dan menjentikkan jari. Beragam gerakan khas tarian Flamenco itu diperlihatkan dengan menjunjung tinggi lengan dan menyimpulkan tangan (filigrano), melengkungkan punggung dan menggerakkan kaki secara ritmik (zapateado). Lagu dan tari diiringi oleh selingan tepuk tangan dan jentikan jari.

Gerakan melengkungkan punggung dan juga menggerakkan kaki dengan secara ritmik yang disebut
(M Resha Pratama/detikcom)

Intisari pertunjukan tradisional ini adalah menyanyi, menari dan memainkan alat musik. Menyanyi dinamakan cante flamenco, sedangkan bermain gitar namanya toque flamenco. Terkadang bisa juga musik saja yang dimainkan tanpa adanya tarian.Nah, berapa biaya yang harus disiapkan untuk menonton Flamenco? Untuk tarif menonton di Torres Bermejas, traveler minimal harus mengeluarkan uang 30 Euro atau sekitar Rp 482 ribu untuk menonton acara tersebut plus mendapat minuman.

Gerakan melengkungkan punggung dan juga menggerakkan kaki dengan secara ritmik yang disebut
(M Resha Pratama/detikcom)

Jika ingin sambil menikmati tapas, makanan ringan khas Spanyol, harganya 55 Euro atau sekitar Rp 885 ribu untuk sekali pertunjukan yang memakan waktu sekitar dua jam tersebut. Biaya paling mahal harus dikeluarkan jika ingin menikmati santap makan malam lengkap, mulai dari 65 Euro (Rp 1,04 juta) hingga 70 Euro (Rp 1,12 juta).Memang harganya terlihat mahal, tapi nominal tersebut takkan ada bandingannya dengan pengalaman yang didapat saat menyaksikan gerakan para penari, hentakkan kaki, dentingan senar gitar, serta suara melengking para pendukung Flamenco tersebut. Tertarik mencobanya? Traveler bisa mendatangi restoran mulai 18.30 malam waktu setempat karena show pertama akan digelar pukul 19.00 dan show kedua pada pukul 21.00.

Gerakan melengkungkan punggung dan juga menggerakkan kaki dengan secara ritmik yang disebut
(M Resha Pratama/detikcom)

(krn/fay)

madrid spanyol tari tempat wisata di spanyol

BERITA TERKAIT

BACA JUGA

Gerakan melengkungkan punggung dan juga menggerakkan kaki dengan secara ritmik yang disebut

Gerakan melengkungkan punggung dan juga menggerakkan kaki dengan secara ritmik yang disebut

Gerakan melengkungkan punggung dan juga menggerakkan kaki dengan secara ritmik yang disebut

Gerakan melengkungkan punggung dan juga menggerakkan kaki dengan secara ritmik yang disebut

Gerakan melengkungkan punggung dan juga menggerakkan kaki dengan secara ritmik yang disebut

Gerakan melengkungkan punggung dan juga menggerakkan kaki dengan secara ritmik yang disebut

Gerakan melengkungkan punggung dan juga menggerakkan kaki dengan secara ritmik yang disebut

Gerakan melengkungkan punggung dan juga menggerakkan kaki dengan secara ritmik yang disebut

Flamenco adalah sebuah pertunjukkan musik dan tari yang berasal dari Spanyol.[1][2][3][4] Kesenian ini berkembang di Andalusia sejak abad ke-14.[2][3] Pada saat ini, kesenian Flamenco dipentaskan di panggung dengan iringan permainan gitar dan kastanyet pada pesta-pesta rakyat.[2] Pertunjukkan Flamenco mendapat penghargaan sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO pada tanggal 16 November 2010 di Nairobi, Kenya.[5]

Gerakan melengkungkan punggung dan juga menggerakkan kaki dengan secara ritmik yang disebut

Flamenco

Flamenco dibawa dari India sebagai tarian istana Moor pada abad ke-14 dan kemudian dikembangkan oleh kaum Gipsi (Gitanos atau Flamencos) yang tinggal di Andalusia dengan memodifikasi gaya klasik.[2][3][4] Seperti tarian India, Flamenco terbagi atas improvisasi dengan aturan-aturan ketat.[4] Asal istilah Flamenco tak diketahui.[4]

Intisari lagu dalam pertunjukkan ini dinamakan cante, yakni menyanyi dengan diiringi gitar dan tarian dalam 3 buah kategori:[3]

  • cante jondo atau cante grande (besar, agung) yang berciri khas sedih dan berhubungan dengan tema-tema kematian, kesakitan dan religius untuk mengungkapkan keputusasaan dan penderitaan.[3][4] Orang-orang Gipsi yang tertindas konon mengutarakan emosi dan suara penderitaan dengan sempurna.[4]
  • cante intermedio (menengah), memasukkan unsur-unsur yang mengharukan.[3]
  • cante chico (kecil), pertunjukkan dengan tema cinta, kegembiraan dan kehidupan pedesaan.[3]

Sedangkan, intisari tariannya dinamakan:

  • alegrias, agung.[4]
  • bullerias, humor.[4]
  • farruca, kuat dan beremosi.[4]

Beberapa penari menggunakan kastanyet untuk menambah warna musik, namun ada pula penari yang tidak memakai alat musik tersebut karena dianggap dapat mengurangi keindahan tarian.[2] Penari Flamenco mementaskan tarian dengan improvisasi dan gerakan penuh semangat untuk menciptakan pertunjukkan yang enerjik dan menarik.[2] Mereka mengenakan pakaian berwarna mencolok dan menari secara solo, berpasangan atau berkelompok.[2] Pertunjukkan tari meliputi gerakan kaki yang cepat, gerakan tangan yang gemulai, menepuk tangan, dan menjentikkan jari.[2] Intisari pertunjukkan Flamenco adalah menyanyi, menari dan memainkan alat musik.[2] Menyanyi dinamakan cante flamenco dan bermain gitar dinamakan toque flamenco.[2] Kadang-kadang musik dimainkan tanpa tarian.[2]

Gerakan-gerakan khas tari Flamenco diperlihatkan dengan menjunjung tinggi lengan dan menyimpulkan tangan (filigrano), melengkungkan punggung dan menggerakan kaki secara ritmik (zapateado).[4] Lagu dan tari diiringi oleh selingan palmadas ringan (tepuk tangan) dan pitas (jentikkan jari).[4]

Para penari sering kali menari dengan menunjukkan duende, dimana mereka seakan-akan dirasuki emosi dari musik dan tarian.[3] Duende ditampilkan pada saat pementasan cante jondo dalam suasana ilusif dengan menuangkan emosi dan impresi seperti gunung berapi yang akan meletus.[4] Penari pria diharuskan menari dengan penampilan maskulin, sedangkan wanita menari dengan sikap tenang, bangga, dan dengan sensualitas yang terkendali.[4]

Tarian dan musik diiringi dengan tepuk tangan, jentikkan jari, dan teriakan penyemangat (jaleo).[3] Pemain gitar menampilkan compás (ritme dasar) dan memainkan irama sesuai dengan perubahan perasaan penyanyi atau penari.[4] Walaupun banyak penari telah menggunakan kastanyet, para aficionados merasa bahwa hal tersebut agak mengurangi keindahan tarian dan mengganggu gerakan filigrano.[4]

Pada abad ke-20, Flamenco dikembangkan dari bentuk tari rakyat solo menjadi bentuk seni teater oleh para penari seperti Pastora Imperio, La Argentina, Argentinita, Vicente Escudero, Carmen Armayo dan sebagainya.[4]

  1. ^ Oxford Advanced Learner’s Dictionary. Oxford University Press. 2005. hlm. 585. ISBN 0-19-431651-3. 
  2. ^ a b c d e f g h i j k The World Book Encyclopedia, F. World Book, Inc. 2006. hlm. 226. ISBN 0-7166-0106-0. 
  3. ^ a b c d e f g h i Steven, Mark A (2000). Merriam Webster's-Collegiate Encyclopedia. Merriam Webster, Inc , Springfield, Massachusetts. hlm. 583. ISBN 0-87779-071-5 Periksa nilai: checksum |isbn= (bantuan). 
  4. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p Encyclopedia Americana, Volume 11. Grolier Incorporated. 1995. hlm. 369–370. ISBN 0-7172-0126-0. 
  5. ^ (Inggris)UNESCO Nyatakan Tarian Flamenco Spanyol, Masakan Prancis Warisan Kekayaan Dunia, voanews. Diakses pada 5 Januari 2011.

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Flamenco&oldid=20921378"