Dalam lari jarak pendek teknik posisi badan yang benar adalah

Dalam lari jarak pendek teknik posisi badan yang benar adalah
Teknik dan Posisi Badan Saat Lari Jarak Pendek (Foto: Sportstar)

PARBOABOA - Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat ingin berlari jarak pendek. Termasuk dengan memperhatikan posisi dan postur badan. Salah satunya adalah saat melakukan lari jarak pendek badan condong kedepan dengan sudut berapa derajat untuk mendapatkan kecepatan yang optimal.

Selain itu, teknik mencondongkan badan ke depan juga merupakan salah satu teknik dasar yang harus diperhatikan pelari sebelum melakukan lari jarak pendek. Lari jarak pendek disebut juga dengan lari jarak pendek, adalah salah satu cabang dalam olahraga balap lari. Lari jarak pendek juga merupakan bagian dari cabang atletik dan sering diperlombakan di kejuaraan dunia olahraga.

Lari jarak pendek menggunakan start jongkok, sementara lagi jarak menengah menggunakan start melayang dan lari jarak jauh menggunakan start berdiri. Para pelari yang berkompetisi disebut sebagai sprinter.

Perlombaan lari ini menuntut para sprinter tidak hanya berlari secepat mungkin, tetapi juga memiliki tingkat kekuatan dan daya tahan yang tinggi agar mencapai hasil yang lebih maksimal. Seperti kondisi kaki yang prima sebagai pendorong untuk mempercepat pada saat lari, juga memiliki stamina yang tinggi dan tarikan nafas yang panjang.

Ada beberapa jarak yang bisa dijadikan acuan untuk lari jarak pendek. Lari cepat atau lari jarak pendek biasanya menempuh jarak yang dibagi menjadi tiga kategori, yaitu 100m (short sprint), 200m (medium sprint), dan 400m (long sprint).

Selain itu, lari jarak pendek sering kali menyertakan rintangan dengan panjang yang sama. Lari jarak pendek juga dapat ditemukan pada lari estafet 4x400 meter dan 4x100 meter. Berikut teknik dalam lari jarak pendek yang dapat diperhatikan.

Posisi Badan

Saat ingin melakukan lari jarak pendek, usahakan posisi tubuh sedikit dicondongkan ke arah depan. Ini akan memudahkan start di awal dan juga akan membantu tubuh anda untuk mencapai kecepatan optimal. Ketika melakukan lari jarak pendek badan condong kedepan dengan sudut sekitar 15-20 derajat.

Dengan mencondongkan tubuh agak ke depan merupakan salah satu teknik yang digunakan dalam lari jarak pendek. Berikut adalah beberapa langkah pertama yang harus anda kuasai dalam lari jarak pendek.

1. Berlari dengan bertumpu pada ujung kaki

2. Angkat lutut dan paha hingga cukup tinggi

3. Condongkan badan ke depan sehingga membentuk sudut 15 sampai 20 derajat.

4. Lipat siku dan ayunkan lengan dengan cepat pada saat sedang berlari

5. Lebarkan langkah anda ketika anda sudah berada sekitar 20 meter dari garis start. Posisikan tubuh dengan tetap condong ke depan dan ayunkan lengan dengan cepat.

6. Atur energi yang keluar pada saat start dan ketika sedang berlari di lintasan. Atur energi anda dengan tidak menggunakan terlalu banyak ataupun terlalu sedikit energi. Hal ini akan sangat mempengaruhi stamina yang tersisa selama berlari.

Lari jarak pendek tampaknya dapat dilakukan oleh siapa saja, tetapi ini juga merupakan olahraga yang membutuhkan keterampilan dan latihan yang konsisten.

Tujuannya tentu saja untuk menghindari cedera dan mendapatkan hasil maksimal kinerja tubuh anda. Itulah informasi tentang posisi badan yang diperlukan pada saat lari jarak pendek.

Tag : #olahraga    #lari    #lari jarak pendek    #teknik lari    #sprinter   

Baca Juga

Mengenal Macam Macam Teknik Dasar Bulu Tangkis

Hasil MotoGP Jepang 2022: Miller Juara, Bagnaia Gagal Finis

Sprinter Merupakan Sebutan Bagi Pelari? Simak Jawabannya

Atlet Pemilik Rekor Lari Tercepat di Dunia

POSISI badan pada lari jarak pendek memiliki peranan penting ketika melakukan olahraga tersebut. Jika berniat meningkatkan jarak lari dan waktu Anda, maka perlu mengetahui bagaimana posisi badan bergerak saat melakukan lari jarak pendek.

Menurut laman Fitday, setidaknya ada tiga faktor penting memposisikan badan saat berlari jarak pendek. Pertama faktor cara berdiri, cara melangkah, dan gerakan ke depan.

Bentuk posisi badan yang baik sangat penting bagi pelari yang ingin meningkatkan jarak, daya tahan, dan mempertahankan energi.

Berikut tiga posisi badan pada lari jarak pendek:

3. Pendirian

Momentum: Tubuh Anda harus memanfaatkan gerakan majunya. Jangan berdiri tegak. Saat Anda melompat ke depan, Anda disarankan untuk sedikit condong ke depan. Momentum Anda harus memandu posisi tubuh Anda.

Posisi Kaki: Salah satu bagian penting dari bentuk kaki adalah lutut. Disarankan agar lutut sedikit menekuk. Banyak tekanan berdampak pada lutut, jadi sedikit menekuk dapat mengatasi lompatan dengan lebih baik.

2. Memulai Langkah

Mendarat: Seperti lutut, telapak kaki memiki peran penting, jadi di mana ia mendarat sangat penting. Tempat terbaik untuk mendaratkan kaki adalah tepat di bawah dan tidak di depan tubuh. Tepat di bawahnya akan membantu Anda mempertahankan langkah yang konsisten.

Turun pertama: Banyak pelari menyentuh jari kaki terlebih dahulu dan yang lainnya tumit kaki mereka. Cara terakhir untuk mendarat mungkin yang terbaik, dan itu datar. Cara ini akan menyelamatkan Anda dari stres.

Tambahan: Sepatu lari yang pas sangat penting untuk meningkatkan bentuk.

1. Melangkah

Kecepatan: Tujuannya adalah untuk membuat setiap langkah mudah dan tanpa usaha. Pertahankan tempo maju yang konsisten. Cobalah untuk meningkatkan langkah Anda untuk meningkatkan efisiensi dan jarak Anda.

Waktu: Kecepatan Anda akan berkurang semakin banyak waktu kaki Anda menginjak tanah. Ini bisa membuat Anda lelah lebih cepat. Cobalah untuk mengurangi waktu antara mengangkat kaki Anda ke langkah berikutnya.

Tendangan: Seperti sikap tubuh, tendangan Anda di akhir langkah harus memiliki beberapa tikungan. Kaki lurus memperlambat langkah dan langkah. Berusahalah untuk menendang tumit ke atas saat Anda melangkah ke depan.

Gerakan Lengan: Ada gerakan lengan yang khas, dan itu adalah tangan Anda yang mengepal kecil dengan lengan yang dipompa ke depan dan ke belakang. Namun, untuk meningkatkan bentuk lari, pertanyaan yang harus diajukan adalah apakah penekanan harus diberikan pada gerakan maju atau mundur? Banyak pelari percaya penekanan pada mundur, karena akan mempertahankan langkah dan sikap yang tepat.

Ingatlah bentuk Anda saat bekerja untuk meningkatkan lari jarak pendek Anda. Temukan formula yang nyaman dan yang cocok untuk Anda. Jika Anda merasa formula lari Anda perlu ditingkatkan, terapkan kiat-kiat ini untuk Anda.

  • #Sport Lain
  • #Sportpedia
  • #Atletik
  • #Posisi Badan pada Lari Jarak Pendek

ShareTwitterWhatsappTelegramPinterestDiggLinkedin

Lari jarak pendek atau yang sering disebut dengan lari sprint ialah jenis lari dengan jarak tempuh antara 100 meter hingga 400 meter. Dalam perlombaan, lari jarak pendek ini sering dikelompokkan menjadi tiga nomor, yaitu lari dengan jarak 100 meter, 200 meter, dan 400 meter.

Berbeda dengan lari marathon, jenis lari jarak pendek lebih mendorong kamu untuk memaksimalkan kecepatan, alih-alih mengatur keseimbangan antara ritme lari dan stamina. Hal ini dikarenakan pada lari jarak pendek, kamu dituntut untuk bisa mengerahkan kecepatan lari kamu yang maksimal dari garis awal hingga finish.

Nah, dalam melakukan lari jarak pendek, terdapat 3 teknik dasar yang wajib kamu pelajari. Ketiga teknik dasar tersebut ialah teknik start, teknik saat berlari, dan teknik saat memasuki garis finish.

Mau tahu lebih banyak tentang ketiga teknik lari jarak pendek yang paling mendasar? Simak penjelasannya berikut ini!

Teknik Start

Sumber gambar: Freepik

Secara umum, dalam perlombaan lari terdapat 3 macam teknik start yang digunakan, yaitu start jongkok, start berdiri, dan start melayang. Namun, khusus untuk lari jarak pendek, teknik start yang digunakan adalah teknik start jongkok.

Adapun ketika mengambil start jongkok, kamu bisa menggunakan tiga pilihan teknik start jongkok yang berbeda, yaitu:

1. Start pendek [Bunch Start]

Teknik start pendek dilakukan dengan cara meletakkan kedua tangan dengan jari-jari membentuk huruf V terbalik tepat di belakang garis start. Setelah itu, ambil posisi jongkok lalu letakkan kaki kiri kamu di depan, sementara lutut kaki kanan kamu diletakkan tepat di sebelah kaki kiri dengan jarak sekitar satu kepal.  Namun, jika kamu lebih memilih untuk menggunakan kaki kanan di depan, maka silakan saja.

2. Start menengah [medium start]

Teknik start pendek dilakukan dengan cara meletakkan kedua tangan dengan jari-jari membentuk huruf V terbalik tepat di belakang garis start. Setelah itu, ambil posisi jongkok lalu letakkan kaki kiri kamu di depan, sementara lutut kaki kanan kamu diletakkan tepat di sebelah kanan tumit kaki kiri dengan jarak sekitar satu kepal.  Namun, jika kamu lebih memilih untuk menggunakan kaki kanan di depan, maka silakan saja.

3. Start panjang [long start]

Teknik start pendek dilakukan dengan cara meletakkan kedua tangan dengan jari-jari membentuk huruf V terbalik tepat di belakang garis start. Setelah itu, ambil posisi jongkok lalu letakkan kaki kiri kamu di depan, sementara lutut kaki kanan kamu diletakkan di belakang kaki kiri dengan jarak sekitar satu kepal.  Namun, jika kamu lebih memilih untuk menggunakan kaki kanan di depan, maka silakan saja.

Baca juga: 7 Manfaat Yoga untuk Kecantikan dan Kesehatan Tubuh Kamu

Setelah mengetahui ketiga teknik start jongkok di atas, kamu juga perlu mengetahui tentang bagaimana cara bersikap ketika disebutkan 3 macam aba-aba, yaitu aba-aba bersedia, siap, dan mulai/ya.

Nah, untuk mengetahui apa sebenarnya yang harus kamu lakukan di saat mendengar ketiga macam aba-aba tersebut, berikut informasinya:

Ketika kamu mendengar aba-aba “Bersedia” dari sang wasit/pelatih, maka yang harus segera kamu lakukan ialah:

  1. Segera berada dalam posisi jongkok dengan mengambil posisi teknik start jongkok yang kamu sukai.
  2. Tangan lurus kebawah dan menyentuh tanah. Kemudian atur jarak antara tangan kanan dan tangan kiri selebar bahu.
  3. Jari-jari pada kedua tangan wajib dibentuk menyerupai huruf V yang terbalik, namun usahakan jarak antar jari tidak terlalu rapat.
  4. Condongkan bahu kamu sedikit kedepan
  5. Arahkan seluruh pandangan kamu pula kedepan, lurus
  6. Kaki diletakkan menghadap garis start

Ketika kamu mendengar aba-aba “Siap” dari sang wasit/pelatih, maka yang harus segera kamu lakukan ialah:

  1. Panggul diangkat ke atas melebihi tinggi bahu dengan kaki sedikit diluruskan, dan ambil nafas dalam-dalam sehingga terlihat badan lebih condong kedepan.
  2. Angkat panggul kamu ke atas hingga melebih tinggi bahu dengan kaki sedikit diluruskan
  3. Ambil nafas dalam-dalam dengan tetap menjaga arah pandangan kamu ke depan
  4. Meski telah berada di dalam posisi siap, tetap pastikan kondisi leher dan kepala kamu sedang dalam keadaan yang rileks
  5. Kedua lengan masih dalam keadaan yang tetap sama seperti pada posisi “Bersedia” tadi, namun dengan beban yang lebih.

Ketika kamu mendengar aba-aba “Mulai/ya” dari sang wasit/pelatih, maka yang harus segera kamu lakukan ialah:

  1. Lengan kiri diayunkan ke depan sedangkan lengan tangan kanan diayunkan ke belakang, atau sebaliknya tergantung posisi start jongkok yang kamu ambil
  2. Kaki kiri melakukan tolakan dengan kuat, sementara kaki kanan mulai dilangkahkan dengan cepat. Atau sebaliknya.
  3. Tumpukkan berat badan kamu ke depan.
  4. Perlebar dan percepat langkah kaki kamu dalam 6-9 langkah awal untuk menstabilkan posisi tubuh sebelum melakukan sprint yang sekencang-kencangnya

Teknik saat Berlari

Teknik saat berlari. Sumber gambar: unsplash.com

Setelah mempelajari tentang teknik start pada lari jarak pendek, kamu juga perlu mempelajari teknik-teknik yang digunakan ketika berlari. Berikut ini beberapa contoh teknik yang bisa kamu gunakan di saat berlari sprint jarak pendek:

  1. Selalu posisikan tubuh kamu condong ke depan dengan kaki menolak sekuat tenaga. Hal ini sebaiknya dilakukan agar kamu memperoleh posisi lari yang nyaman serta tidak menguras banyak energi.
  2. Jika memungkinkan, langkahkanlah kaki kamu selebar mungkin saat berlari.
  3. Selain itu, jangan lupa untuk selalu menggerakkan kedua tangan kamu ke arah dagu. Hindari menggerakkannya ke arah bawah.
  4. Gerakkanlah kedua kaki kamu secepat mungkin. Cobalah mencapai batas maksimal kecepatan lari kamu.
  5. Meski sedang berlari, jagalah tubuh kamu untuk tetap rileks agar terhindar dari cedera.

Teknik saat Memasuki Garis Finish

Teknik saat memasuki garis finish. Sumber gambar: pexels.com

Untuk mencapai garis finish, terdapat 4 teknik yang bisa kamu gunakan, yaitu:

  1. Tetap berlari tanpa mengubah sikap. Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk dipraktekkan mengingat kamu tidak perlu melakukan apa-apa selain hanya berlari sampai menyentuh garis finish.
  2. Teknik yang kedua adalah dengan memiringkan badan kamu sedikit, sehingga ada bahu kamu yang tampak mencapai garis finish terlebih dahulu. Ketika kamu sudah dekat dengan garis finish, kamu bisa menggunakan teknik memiringkan badan ini untuk mempercepat kamu menyentuh garis finish, sekalipun hanya sepersekian detik.
  3. Teknik yang ketiga adalah dengan sedikit menjatuhkan tubuh kamu ke depan di saat akan mencapai garis finish. Umumnya, para pelari profesional menggunakan teknik ini ketika mendekati garis finish. Meski begitu, untuk bisa melakukan teknik ini dengan baik, disarankan kamu agar memperbanyak latihan terlebih dahulu.
  4. Terakhir, teknik yang keempat adalah dengan memadukan antara tenik yang kedua dengan teknik yang ketiga. Teknik ini jauh lebih sulit untuk dilakukan karena harus benar-benar memperhatikan keseimbangan tubuh dengan baik.

Ketika mengikuti perlombaan lari jarak pendek, seyogyanya kamu pasti dituntut untuk menang. Oleh karena itu, sebaiknya pelajari dan praktekkanlah dengan sungguh-sungguh ketiga teknik lari jarak pendek di atas. Semoga berhasil ya guys!

Untuk kamu yang hobi lari, yuk beli perlengkapan olahraga dulu. Kamu bisa beli lewat ShopBack dan dapatkan cashback menarik, bisa coba cashback Tokopedia, Shopee, Bukalapak atau Blibli disini.  Selamat mencoba!

Belanja Lewat ShopBack Dapat Cashback

Video yang berhubungan