Gerak tarian yang arah gerakan dinamika dan tempo setiap penari sama persis disebut gerakan

Gerak tarian yang arah gerakan dinamika dan tempo setiap penari sama persis disebut gerakan

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Kegiatan kedua adalah menggambar apel sesuai ingatan anak dalam mengamati apel di kegiatan pembukaan sebelumnya. Anak diberi kertas dan pewarna, kemud … ian menggambar apel sesuai imajinasi masing-masing. Ketika kegiatan menggambar selesai, guru menanyakan hasil gambar anak kepada anak lainnya. Ada beberapa anak yang menjawab gambar apel temannya sebagai gambar jeruk. Di sisi lain sang pembuat gembar menjawab pertanyaan guru kesekian kalinya dengan mengatakan bahwa gambarnya adalah cacing alaska. Anak menambahkan bulatan-bulatan lain di sekitar apel. Bulatan semakin mengecil ukurannya jika letaknya semakin menjauh dari bulatan yang paling besar. Kegiatan inti ketiga adalah menganyam pola anel menggunakan pita Anak diberi kertas HVS yang​

Seni Keterampilan Anak PAUD4403 No. Soal Skor 15 1 Bacalah baik-baik uraian kasus di bawah ini ! Guru TK Kelompok A melaksanakan kegiatan harian denga … n tema Tanaman dan sub tema buah-buahan (apel). Kegiatan pembukaan mengawali aktivitas hari itu. Setelah aktivitas rutin pembukaan selesai, guru melaksanakan apersepsitentang apel menggunakan apel sesungguhnya yang berbagai ukuran dan warna. Anak diminta mengamati, meraba tekstur, dan merasakan buah apel yang dibawa bu guru. Memasuki kegiatan inti, guru telah menyiapkan kegiatan bermain dalam model kelompok dengan pengaman yang terdiri dari tiga aktivitas inti dan satu pengaman untuk hari ini. Kegiatan in ti pertama adalah kola se pola apel menggunakan potongan kertas. Kegiatan ini tidak dipilih oleh anak, sehingga guru mengarahkan anak untuk memilihya. Anak yang mendapat kegiatan kolase ini menyelesaikan pekerjaannya secepat mungkin tanpa memperhitungkan kerapian dan hasil kolasenya. Kegiatan kedua adalah menggambar apel sesuai ingatan anak dalam mengamati apel di kegiatan pembukaan sebelumnya. Anak diberi kertas dan pewarna, kemudian menggambar apel sesuai imajinasi masing-masing. Ketika kegiatan menggambar selesai, guru menanyakan hasil gambar anak kepada anak lainnya. Ada beberapa anak yang menjawab gambar apel temannya sebagai gambar jeruk. Di sisi lain sang pembuat gembar menjawab pertanyaan guru kesekian kalinya dengan mengatakan bahwa gambarnya adalah cacing alaska. Anak menambahkan bulatan-bulatan lain di sekitar apel. Bulatan semakin mengecil ukurannya jika letaknya semakin menjauh dari bulatan yang paling besar. Kegiatan inti ketiga adalah menganyam pola apel menggunakan pita. Anak diberi kertas HVS yang sudah dipola apel dan ada lungsi untuk memasukkan pakan saat anak menganyam. Keributan terjadi karena ada beberapa anak yang menyerah pada kegiatan menganyam. Mereka kesulitan memasukkan pakan (pita) ke dalam lungsinya (pola apel) karena pitanya terlalu lentur atau kertas pola apelnya robek. Diantara anak ada yang akhirnya meninggalkan kegiatannya tanpa menyelesaikannya ataupun mengulangi yang robek. Kegiatan pengaman di kegiatan inti hari ini adalah meronce menggunakan berbagai media, seperti manik-manik, balok berongga, potongan bambu kuning, pelepah daun pepaya, dan pohon ketela (singkong). Benang anyaman juga terdiri dari berbagai ukuran, besar seperti tali kenur, rafia, benang wol yang disolasi ujungnya, dan tali sepatu. Anak boleh mengerjakan kegiatan meronce jika mereka telah menyelesaikan tiga kegiatan intinya. Namun banyak anak yang akhirnya tergesa- gesa menyelesaikan kegiatan inti 1, 2, dan 3 mereka karena ingin segera melakukan kegiatan meronce. Hingga waktu untuk istirahat tiba, anak-anak masih asyik berkegiatan meronce ini. Kegiatan ditutup dengan kegiatan akhir dengan aktivitas recalling, diskusi, penyampaian pesan-pesan moral berhubungan dengan tema serta kehidupan sehari-hari anak, doa, dan salam. Anak pulang setelah dijemput oleh orang tua masing-masing. Mengacu pada kasus di atas di bagian kegiatan menggambar apel, anak menjawab tentang gambarannya secara berubah-ubah. Jelaskan mengapa jawaban anak berubah-ubah berkaitan dengan penglihatan anak dilihat dari sudut perkembangan tubuhnya!​

7. Hewan domba di ambil bulunya untuk di olah menjadi serat tekstil yaitu ... a. Sutra c. Wol b. Katun d. Nilon jawabannya adalah c.wol ​

1. Sebutkan langkah-langkah dalam membuat pergelaran tari? 2. Jelaskan hubungan seni tari dengan cabang seni lainnya (seni musik, seni rupa, dan seni … teater)? 3. Lakukan pengamatan dan perhatikan pergelaran seni yang ada di Sekolah kamu. Jelaskan bagaimana proses pergelaran seni tersebut?​

25. Busana yang digunakan saat menari Tari Sigeh Pengunten adalah A kain tenun B. kain tapis D. kain ulos E. kain emas C. kebaya​

Tidak dipungkiri lagi bahwa Indonesia sangatlah kaya akan budaya dan alamnya yang sangat indah. Salah satu budayanya yaitu tarian-tarian daerah yang jumlahnya sangat banyak yang tersebar di seluruh pelosok daerah. Dari setiap daerah memiliki ciri khas tarian masing-masing dan mempunyai makna tersendiri. Dari banyaknya tarian daerah di Indonesia dapat di kelompokkan menjadi tari berpasangan dan tari berkelompok.


Gerak tarian yang arah gerakan dinamika dan tempo setiap penari sama persis disebut gerakan
Tari pendet dari Bali Indonesia

Unsur utama dalam seni tari adalah gerak. Gerak tari adalah gerak tubuh manusia yang mengandung unsur keindahan. Unsur-unsur tari antara lain, volume, ruang, dan waktu. Volume dapat diartikan sebagai besar kecilnya gerak suatu tari. Ruang adalah tempat yang luas untuk melakukan gerakan tari. Adapun waktu adalah lamanya gerak tari dibawakan. Seorang penari harus bisa mengetahui dengan pasti tentang volume, ruang, dan waktu yang digunakan untuk menari.

Tari berpasangan adalah tari yang dilakukan oleh dua orang penari dengan karakter yang tidak selalu sama, yang terpenting adalah gerakannya saling berhubungan atau ada keterpaduan jalinan gerak antara keduanya. Persiapan membawakan bentuk tari berpasangan sama dengan persiapan dalam membawakan tari tunggal, ditambah keterlatihan dengan pasangan tari untuk mewujudkan keserasian atau keharmonisan. Ciri-ciri tari berpasangan adalah gerakan saling mengisi dan melengkapi, ada respons gerakantara kedua penari, dan adanya ketepatan gerak menuju pergantian formasi. Berikut macam-macam bentuk gerakan dalam tari berpasangan.


  1. Bentuk gerakan harmonis
    Bentuk gerakan harmonis yaitu gerakan tarian yang sama persis dengan arah gerakan, dinamika, dan tempo antara penari yang satu dan penari yang lain.

  2. Bentuk gerakan berlawanan atau kontras
    Bentuk gerakan berlawanan atau kontras yaitu gerakan tarian yang berbeda arah, dinamika, dan tempo antara penari satu dengan penari yang lainnya.

Contoh tari berpasangan di Indonesia sebagai berikut.

  • Sumatera  : tari piso surit, tari payung, tari tempurung, dan tari piring.
  • Sulawesi   : tari maengket.
  • Bali           : tari oleg tambulilingan, dan tari jogged bumbung.

Tari berkelompok adalah tari yang dilakukan oleh tiga orang atau lebih secara berkelompok. Tari berkelompok membutuhkan kerjasama yang baik, kekompakan gerak, dan permainan komposisi yang sangat menentukan. Gerakannya tidak selalu sama, tetapi merupakan satu jalinan untuk mencapai keterpaduan. Ada dua macam tari kelompok. Yaitu :


  1. Tari kelompok tanpa dialog
    contohnya tari bedhaya, tari serimpi dan sendratari

  2. Tari kelompok berdialog Tari kelompok berdialog terdiri atas dua macam.
    • Tari berdialog prosa, contohnya wayang orang
    • Tari berdialog tembang, contohnya langendriyan

Ada pula yang disebut dengan tari massal, yaitu tari berkelompok yang dilakukan oleh banyak penari (puluhan bahkan ratusan) dengan ragam gerak yang sama. Antara penari yang satu dan yang lain tidak ada jalinan gerak yang saling melengkapi. Busana atau kostumdapat dibuat seragam atau berbeda dengan pembagian disesuaikan dengan komposisi dan pola lantainya.

Contoh tari berkelompok di Indonesia sebagai berikut :


  • Bali     : tari kecak (massal) dan tari janger.
  • Jawa   : tari dawung, gambyong, golek, jaranan, dan seblong
  • Sunda : tari ngaseuk dan tari tarawangsa.




  1. Tari Payung

    Tari payung adalah tarian khas Melayu yang ditarikan secara berpasangan, baik oleh dua orang penari putra atau putri. Terkadang tari ini ditarikan oleh lebih dari dua orang, namun dengan koreografi yang tetap berpasangan. Keunikan tari ini terletakpada sahut-menyahutnya gerak tangan, tubuh, dan kaki yang lincah.


  2. Tari Karonsih

    Tari karonsih adalah tari kreasi baru berdasarkan tari klasik yang ditarikan secara berpasangan oleh seorang penari putra dan seorang penari putri. Tema tari karonsih adalah percintaan. Keunikan gerak tari ini terletak pada sahut-menyahutnya gerak tangan dan tubuh berkesan erotis.


  3. Tari Bedhaya

    Tari bedhaya merupakan tari klasik yang ditarikan oleh tujuh orang atau sembilan penari putri dengan karakter tari putri halus, pakaian kembar, dan tidak menggunakan antawecan (percakapan). Awalnya ditarikan oleh tujuh orang untuk melambangkan jumlah bidadari di kahyangan, kemudian menjadi sembilan orang karena pengaruh agama Islam (disesuaikan dengan jumlah wali). Tarian ini hanya dipertunjukkan di kalangan istana.


  4. Tari Srimpi

    Tari srimpi juga merupakan tari klasik atau tari tradisi keraton yang hanya di pertunjukkan di lingkungan istana. Ditarikan oleh empat orang penari putri dengan karakter putri halus, pakaian kembar, dan tidak menggunakan antawecana. Pada umumnya merupakan tarian penjamuan resmi, namun ada pula yang disakralkan, yaitu tari Srimpi Anglirmendung. Tarian ini hanya ditarikan pada saat kemarau panjang dengan harapan setelah tarian selesai akan segera turun hujan.


  5. Tari Gambyong

    Tari gambyong merupakan tari tradisi dari Surakarta yang biasanya dipertunjukkan dalam resepsi pernikahan, upacara penghormatan tamu, pentas seni, dan sebagainya. Tari gambyong menggambarkan seorang remaja yang berhias diri, ditarikan oleh sekelompok penari putri. Busana tari gambyong terdiri atas kain jarik model wiru dengan angking dan gelung malang.


  6. Tari Golek

    Tari golek bertemakan seorang remaja putri yang tengah berhias diri. Ditarikan secara berkelompok dengan busana terdiri atas jarik yang berwiru disamping, baju rompi, dan berjamang.


yaa sekian dari penjelasan artikel ini, semoga bermanfaat dan juga dapat membantu kita untuk lebih mengenal tarian dan budaya di Indonesia. Serta untuk mengingatkan kepada kita bahwa budaya yang ada di Indonesia ini harus di jaga dan dilestarikan, jangan sampai budaya kita dicuri oleh Negara lain. Terimakasih sudah berkunjung :D