Gangguan yang menyerang organ mata adalah sebagai berikut kecuali

Penyakit mata adalah gangguan kesehatan yang cukup sering terjadi pada masyarakat. Keluhannya bisa berupa mata merah, gatal, perih, gangguan penglihatan, hingga kebutaan. Dari sekian banyak penyakit mata, ada beberapa penyakit mata yang umum terjadi di Indonesia.

Penyakit mata bisa menyerang siapa saja dan kapan saja. Perawatannya pun beragam, ada yang sembuh dengan sendirinya, ada juga yang membutuhkan pengobatan medis dari dokter spesialis mata. Untuk mengantisipasinya, lakukan pemeriksaan mata secara rutin agar penyakit mata cepat terdeteksi dan diobati sedini mungkin.

Gangguan yang menyerang organ mata adalah sebagai berikut kecuali

Penyakit Mata yang Sering Terjadi

Berikut adalah beberapa penyakit mata yang umum terjadi di Indonesia:

1. Konjungtivitis

Penyakit mata ini terjadi ketika jaringan lunak di sekitar mata meradang dan membuat mata merah, berair, perih, dan gatal. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh iritasi, alergi, atau infeksi. Jika disebabkan oleh infeksi bakteri, mata dapat menjadi bernanah.

Pengobatan konjungtivitis disesuaikan dengan penyebabnya. Jika konjungtivitis disebabkan oleh alergi, penanganannya adalah dengan menjauhi pemicu alergi dan menggunakan obat antihistamin.

Jika disebabkan oleh infeksi virus, konjungtivitis dapat sembuh sendiri dalam beberapa hari. Sedangkan untuk konjungtivis yang disebabkan oleh infeksi bakteri, dibutuhkan pengobatan dengan obat tetes mata atau salep mata antibiotik.

2. Mata Kering

Mata kering bisa terjadi pada siapa saja, tetapi keluhan ini lebih sering dialami oleh lansia dan wanita. Penderita mata kering akan merasakan gejala berupa mata terasa berpasir atau seperti ada benda asing di mata, mata merah, terasa perih atau gatal, dan silau.

Faktor penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari kurangnya produksi air mata, penyakit autoimun, infeksi, iritasi, alergi, kekurangan nutrisi, mata terlalu sering terpapar angin atau sinar matahari, hingga efek samping obat-obatan.

Mata kering bisa ditangani dengan penggunaan obat tetes air mata (artificial tears), atau obat untuk meningkatkan produksi air mata. Selain itu, faktor penyebab mata kering juga perlu diidentifikasi dan diobati.

3. Katarak

Katarak merupakan penyebab kebutaan nomor satu di Indonesia. Penyakit mata ini membuat lensa mata terlihat keruh sehingga pandangan menjadi kabur. Katarak kebanyakan diderita oleh orang berusia 60 tahun ke atas. Namun, pada beberapa kasus, katarak dapat terjadi pada usia yang lebih muda, bahkan pada bayi baru lahir.

Selain karena penuaan yang membuat protein di lensa mata menggumpal, katarak juga bisa disebabkan oleh penyakit diabetes, cedera pada mata, paparan sinar UV, kebiasaan merokok, dan efek samping obat tertentu, seperti kortikosteroid dan terapi radiasi. Jika sudah mengganggu penglihatan, katarak bisa ditangani dengan operasi.

4. Glaukoma

Di Indonesia, glaukoma diperkirakan diderita oleh sekitar 6 juta orang. Glaukoma terjadi ketika saraf optik mata rusak sehingga penderitanya mengalami gangguan penglihatan, bahkan kebutaan. Kerusakan saraf optik tersebut disebabkan oleh peningkatan tekanan di dalam bola mata akibat adanya timbunan cairan di dalam mata.

Glaukoma dapat terjadi di segala usia, tetapi lebih sering menyerang lansia. Penyakit mata ini merupakan salah satu penyebab utama kebutaan bagi orang yang sudah berusia di atas 60 tahun.

Pengobatannya bisa dengan obat minum atau obat tetes mata untuk mengurangi tekanan di dalam bola mata. Langkah pengobatan lainnya bisa dengan operasi, baik operasi laser maupun operasi mata konvensional.

5. Kelainan refraksi (penglihatan buram)

Kelainan refraksi membuat penderitanya kesulitan melihat dengan jelas, karena fokus mata tidak jatuh pada titik yang seharusnya. Normalnya, fokus cahaya atau bayangan suatu objek yang ditangkap mata akan jatuh di bagian belakang mata, yaitu pada retina.

Pada penderita kelainan refraksi, fokus cahaya tidak jatuh tepat di retina. Akibatnya, objek tampak buram. Selain itu, kelainan refraksi juga bisa ditimbulkan oleh perubahan bentuk kornea atau penuaan lensa.

Kelainan refraksi bisa digolongkan menjadi empat jenis, yaitu:

  • Rabun dekat, yaitu penderita tidak dapat melihat objek dekat dengan jelas karena fokus cahaya berada di belakang retina
  • Rabun jauh, yaitu objek yang berada di kejauhan terlihat buram akibat fokus cahaya berada di depan retina
  • Presbiopi atau mata tua, yaitu mata kehilangan kemampuan untuk melihat sesuatu dengan jelas seiring bertambahnya usia, karena otot-otot di sekitar mata yang kehilangan elastisitasnya dan mengeras
  • Astigmatisme atau mata silinder, yaitu kondisi yang terjadi akibat kornea atau lensa mata tidak melengkung seperti lingkaran, melainkan lebih cembung atau cekung

6. Gangguan retina

Gangguan retina dapat memengaruhi bagian mana pun dari retina, yaitu lapisan di belakang mata yang berfungsi menangkap cahaya dan mengirimkan gambar ke otak. Berikut adalah beberapa gangguan retina yang umum terjadi:

  • Ablasi retina, yaitu retina robek atau terlepas akibat adanya cairan berlebih di sekitarnya
  • Retinopati diabetik, yaitu gangguan retina yang terjadi pada penderita diabetes, khususnya pada penderita diabetes yang tidak berobat teratur
  • Epiretinal membrane, yaitu jaringan parut di atas retina
  • Lubang makula, yaitu cacat kecil di tengah retina, yang dapat terjadi ketika mata mengalami cedera
  • Degenerasi makula, yaitu menurunnya kemampuan melihat akibat penuaan, dengan keluhan berupa adanya titik hitam (titik buta) di tengah penglihatan
  • Retinitis pigmentosa, yaitu penyakit degeneratif yang memengaruhi retina, di mana penderitanya dapat merasakan rabun di malam hari, penglihatan terganggu, atau mudah silau

7. Kelainan kornea

Kornea adalah lapisan terluar mata yang membantu mata fokus menangkap sinar atau gambar dari suatu objek, serta melindungi mata dari kuman, debu, dan zat berbahaya. Berbagai kondisi yang dapat menyerang kornea adalah:

  • Cedera mata
  • Alergi
  • Keratitis, yaitu peradangan pada kornea akibat infeksi atau iritasi terhadap zat tertentu
  • Ulkus kornea, yaitu luka atau tukak pada kornea mata akibat infeksi, cedera, atau paparan zat iritatif pada mata
  • Distrofi kornea, yaitu kornea yang kehilangan kejernihannya karena adanya penumpukan zat tertentu pada permukaan atau di belakang lapisan kornea

Selain berbagai penyakit di atas, masih ada banyak jenis penyakit mata yang dapat terjadi. Jika penglihatan Anda tiba-tiba kabur atau mata terasa nyeri, bengkak, dan mengeluarkan cairan, segera periksakan ke dokter mata untuk mendapatkan penanganan yang tepat sesuai penyebabnya.

Kelainan pada mata bisa dialami oleh tiap orang tanpa mengenal batas usia. Meski sebagian kelainan mata bisa pulih dengan sendirinya, tapi sebagian lain ada juga yang membutuhkan pengobatan dari dokter mata.

Kelainan pada mata tidak boleh dianggap remeh. Tanpa penanganan yang tepat, kelainan pada mata dapat membuat Anda kesulitan menjalani kegiatan sehari-hari. Beberapa kelainan mata bahkan dapat menyebabkan kebutaan bila tidak ditangani.

Gangguan yang menyerang organ mata adalah sebagai berikut kecuali

Berbagai Kelainan pada Mata

Mari kita cermati delapan jenis kelainan pada mata yang paling sering dijumpai berikut ini:

1. Rabun jauh

Rabun jauh atau miopia adalah kondisi ketika mata tampak samar melihat benda jarak jauh. Rabun jauh umumnya disebabkan oleh faktor genetik. Untuk mengatasi rabun jauh, diperlukan penggunaan kacamata, lensa kontak, atau operasi laser mata (LASIK).

2. Rabun dekat

Rabun dekat merupakan kebalikan dari rabun jauh, yaitu ketika mata tampak samar melihat objek dari jarak dekat. Umumnya disebabkan faktor genetik dari orang tua yang menderita rabun dekat.Penanganan rabun dekat sama dengan rabun jauh yaitu penggunaan kacamata, lensa kontak, dan operasi laser mata.

3. Rabun senja

Rabun senja adalah kelainan mata yang terjadi saat seseorang tidak bisa melihat di tempat dengan pencahayaan buruk, tempat gelap, ataupun di malam hari.

Beberapa penyebab rabun senja yang masih dapat diatasi oleh dokter, termasuk katarak, kekurangan vitamin A dan rabun dekat. Namun hingga saat ini, belum ada penyembuhan untuk kasus rabun senja yang dialami sejak lahir.

4. Astigmatisme

Astigmatisme merupakan kelainan mata yang disebabkan oleh kelengkungan kornea atau lensa yang tidak sempurna atau tidak rata.

Kondisi ini mengakibatkan perubahan letak jatuhnya cahaya pada retina, sehingga menyebabkan penglihatan menjadi samar atau berbayang. Kelainan mata ini seringkali terjadi karena faktor keturunan.

5. Buta warna

Anda dinyatakan mengalami buta warna jika tidak dapat melihat warna tertentu atau tidak mampu membedakan satu warna dengan warna yang lain (biasanya merah dan hijau).

Kondisi ini terjadi ketika sel kerucut atau sel warna dalam mata tidak bekerja normal. Umumnya buta warna diderita sejak lahir, tapi bisa juga berkembang di usia dewasa akibat pengaruh konsumsi obat-obatan atau dampak penyakit tertentu.

6. Glaukoma

Glaukoma adalah penyakit gangguan pada saraf penglihatan akibat peningkatan tekanan di dalam bola mata. Peningkatan tekanan ini diduga berkaitan dengan tekanan darah tinggi, adanya sumbatan di saluran air mata, atau penggunaan obat mata golongan kortikosteroid secara berlebihan.

7. Konjungtivitis

Konjungtivitis atau sering disebut pink-eye merupakan kelainan mata yang terjadi karena peradangan pada konjungtiva (selaput tipis yang melapisi bola mata dan kelopak mata bagian dalam).

Kondisi ini biasanya disebabkan oleh bakteri, virus, alergi, hingga paparan asap rokok, debu atau barang kosmetik tertentu. Oleh karena itu, biasakan mencuci tangan dengan baik sebagai salah satu pencegahan kelainan mata ini.

8. Katarak

Katarak merupakan kelainan mata yang terjadi akibat penumpukan protein pada lensa mata, sehingga menjadikan penglihatan samar. Jenis katarak yang paling sering terjadi adalah katarak nuklir.Tumpukan protein ini dapat terjadi akibat proses penuaan, radiasi sinar ultraviolet, diabetes, obesitas, cedera mata, atau bisa juga faktor bawaan dari lahir. Operasi katarak merupakan pilihan terapi yang tepat bagi penderita katarak.

Kesehatan mata perlu dijaga sebaik mungkin, agar fungsinya tidak terganggu. Apabila Anda merasakan keluhan atau kelainan pada mata, segera lakukan pemeriksaan ke dokter mata agar dapat diberikan penanganan yang sesuai.