Faktor eksternal penyebab terjadinya perubahan ditunjukkan pada pilihan

Jika kita membicarakan mengenai perubahan sosial sudah tentu ada pembahasan mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi perubahan sosial itu sendiri. Faktor – faktor tersebut bisa berasal dari dalam atau berasal dari luar individu maupun kelompok terkait. Apa sajakah faktor – faktor yang mempengaruhi perubahan sosial tersebut. Secara umum, faktor perubahan sosial yang terjadi di masyarakat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri hingga akhirnya mengakibatkan terjadinya perubahan sosial pada penduduk, inovasi produk, konflik hingga pemberontakan.

Setiap individu yang tinggal dalam lingkungan masyarakat pasti mengalami proses sosial salah satunya dengan melakukan interaksi. Oleh karena itu, cepat atau lambat interaksi tersebut akan turut mengubah pola pikir masyarakat ke tingkat lebih cepat dalam hal menghadapi perubahan. Perubahan penduduk juga bisa dilihat dari jumlah penduduk yang meningkat di suatu daerah mengakibatkan menurunnya sikap ramah tamah, kelompok sekunder semakin bertambah, struktur kelembagaan lebih rumit dan masih banyak lainnya.

Penemuan merupakan suatu tambahan dari ilmu pengetahuan terhadap perbendaharaan pengetahuan di dunia yang sudah diverifikasi. Penemuan sendiri bisa dikatakan sebagai salah satu bentuk tambahan baru yang ada di dalam kebudayaan sebab meskipun kenyataan tersebut sudah ada sebelumnya, pada kenyataannya baru menjadi bagian setelah kenyataan tersebut ditemukan. Sebuah penemuan baru jika telah mendapat pengakuan dari masyarakat dikenal dengan sebutan inovasi dan untuk memperoleh pengakuan tersebut membutuhkan waktu yang lama.

Konflik sosial juga menjadi salah satu faktor terjadinya perubahan sosial. Konflik sosial akan sering terjadi di dalam sebuah lingkungan masyarakat multikultural seperti yang ada di Indonesia. Ada banyak hal yang menyebabkan terjadinya konflik sosial di masyarakat, misalnya perbedaan kepentingan seseorang, perbedaan agama, perbedaan kepentingan politik dan masih banyak lainnya. Hal ini pernah terjadi di Indonesia saat terjadi kerusuhan 22 Mei 2019, kasus pelanggaran HAM di Papua dan lain sebagainya.

  • Revolusi atau Pemberontakan

Pemberontakan sendiri bisa menjadi salah satu faktor terjadinya perubahan sosial. Sebab pemberontakan dapat mengubah sebagian besar peraturan atau tatanan yang sudah. Revolusi atau pemberontakan pernah terjadi di Indonesia yang dilakukan oleh PKI (Partai Komunis Indonesia) hingga mengakibatkan jatuhnya kepemimpinan di masa Orde Lama. Sebagai akibat adanya pemberontakan tersebut terjadilah demo secara besar – besaran untuk membubarkan PKI karena dianggap telah melanggar Pancasila.

Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor penyebab perubahan sosial yang berasal dari luar lingkungan masyarakat itu sendiri. Faktor – faktor tersebut dapat berasal dari faktor alam, peperangan hingga pengaruh dari kebudayaan masyarakat lain.

  • Faktor Alam yang Ada di Sekitar Lingkungan Masyarakat

Alam memiliki peran yang cukup penting dalam mempengaruhi perubahan sosial di masyarakat. Kita tahu jika alam merupakan tempat penyedia segala macam kebutuhan yang dibutuhkan oleh manusia, mulai dari makanan hingga tempat tinggal. Seiring berjalannya waktu jumlah penduduk juga mengalami peningkatan. Tidak heran jika kebutuhan akan sumber daya alam juga ikut meningkat akibatnya alam juga ikut terkena dampaknya. Salah satu contohnya pengalihan lahan hutan untuk perumahan sehingga berakibat terjadi bencana alam seperti tanah longsor hingga banjir.

Perang yang terjadi di suatu wilayah turut mempengaruhi perubahan sosial baik untuk setiap individu maupun masyarakat yang tinggal di daerah peperangan. Sudah tentu jika perang akan melibatkan keseluruhan komponen masyarakat dan membawa perubahan pada masyarakat tersebut baik skala kecil maupun skala besar. Hal ini akan semakin terlihat untuk masyarakat yang mengalami kekalahan, sudah tentu akan ada budaya pemaksaan yang dilakukan oleh negara pemenang.

  • Pengaruh yang Berasal Dari Kebudayaan Masyarakat Lain

Di zaman serba maju saat ini, penyebaran informasi juga dapat berlangsung dengan cepat dan hal itu juga mempengaruhi kebudayaan masyarakat lainnya. Dengan adanya internet, masyarakat akan lebih mudah mengakses informasi baik dalam mencari informasi maupun berkirim pesan. Maka tidak heran jika pos atau mengirim surat sudah tidak digunakan lagi. Tidak hanya itu saja, kerja sama yang dilakukan antara dua negara atau lebih secara tidak langsung memperkenalkan kebudayaan dari masing – masing negara sehingga bisa mempengaruhi perubahan sosial dalam masyarakat.

Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt ada beberapa faktor yang juga berpengaruh terhadap perubahan sosial antara lain lingkungan fisik, struktur sosial, kontak dan isolasi, sikap dan nilai hingga kebutuhan yang dianggap perlu.

Di sepanjang sejarah kehidupan di muka bumi, hampir sebagian besar kelompok manusia mengubah lingkungan fisik dengan cara melakukan migrasi. Migrasi menuju lingkungan berbeda bisa menimbulkan perubahan yang cukup besar di segi kebudayaan. Migrasi sendiri banyak dilakukan oleh masyarakat primitif yang sangat bergantung pada lingkungan fisik guna mempertahankan kelangsungan hidup anggotanya.

Bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir atau berada di kawasan lintas negara sudah tentu akan mengalami perubahan sosial dengan cepat. Sebab akan ada banyak unsur kebudayaan yang berasal dari negara lain yang masuk lalu berbaur di dalamnya. Tidak heran jika masyarakat atau negara yang mengalami hubungan dengan negara – negara lain lebih mudah dan cepat mengalami perubahan terlebih dahulu. Berbeda jauh dengan masyarakat yang tinggal di wilayah pedalaman. Mereka cenderung melakukan penolakan dan mempertahankan kebudayaan yang mereka anut selama ini.

Struktur sosial juga mempengaruhi tingkat perubahan sosial yang ada di masyarakat secara perlahan, meskipun pengaruhnya tidak dapat dilihat secara langsung. Ada kalanya birokrasi digunakan untuk menekan perubahan, tetapi nyatanya birokrasi yang terlalu terpusat sangat mendukung pengembangan dan difusi perubahan. Jika terdapat suatu kebudayaan yang memiliki hubungan cukup erat dengan unsur budaya lainnya, bukan tidak mungkin jika perubahan yang terjadi akan sangat sulit dilakukan dan beresiko tinggi.

Untuk masyarakat modern, perubahan merupakan sesuatu yang sangat wajar untuk dihadapi. Namun bagi suatu masyarakat yang berubah dengan cepat biasanya akan mudah memahami perubahan sosial. Akan ada beberapa anggota masyarakat yang memiliki sikap skeptis dan kritis dalam menghadapi beberapa bagian kebudayaan tradisional mereka dan sudah tentu akan melakukan berbagai macam eksperimen – eksperimen baru.

  1. Kebutuhan yang Diperlukan

Kebutuhan merupakan sesuatu yang bersifat subjektif. Suatu kebutuhan dianggap nyata jika kebutuhan tersebut sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Artinya jika seseorang belum merasa butuh, orang tersebut sudah tentu akan menolak perubahan. Dan hanya kebutuhan yang dianggap perlu bagi masyarakat tertentu.

Demikian penjelasan mengenai faktor – faktor penyebab perubahan sosial yang dapat dijelaskan. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat.

Faktor Eksternal Penyebab Perubahan Sosial – Mempelajari perubahan sosial budaya dalam masyarakat tentu kita mempelajari pula sebab-sebab terjadinya perubahan-perubahan itu.

Perubahan sosial dapat disebabkan karena faktor-faktor internal maupun faktor-faktor eksternal. Pada pembahasan kali ini akan dijelaskan tentang faktor-faktor eksternal penyeban terjadinya perubahan sosial.

Faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut.

1) Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain

Faktor eksternal penyebab terjadinya perubahan ditunjukkan pada pilihan

Hubungan yang dilakukan secara fisik antara dua masyarakat mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh timbal balik.

Hal ini berarti tiap-tiap masyarakat mempengaruhi masyarakat lain, tetapi juga menerima pengaruh dari masyarakat lain yang bersangkutan.

Apabila hubungan tersebut berlangsung melalui alatalat komunikasi massa seperti radio, televisi, film, majalah, dan surat kabar, terjadi kemungkinan pengaruh hanya datang dari satu pihak, yaitu dari masyarakat yang secara aktif menggunakan alat-alat komunikasi tersebut.

Sementara pihak lain hanya menerima pengaruh dan tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan pengaruhnya.

Hubungan pengaruh mempengaruhi dalam masyarakat baik langsung maupun tidak langsung ini mampu memunculkan perubahan sosial budaya. Dalam proses ini terjadi penyerapan dan penyebaran yang akhirnya menghasilkan kebudayaan baru.

Contohnya kehidupan sosial pasangan yang berbeda kewarganegaraan. Hubungan secara fisik yang sering mereka lakukan menciptakan kebudayaan baru dalam gaya hidup, perilaku, dan cara pandang.

Selain itu, adanya majalah yang berasal dari luar membawa perubahan pada life style anak muda Indonesia.

2) Kondisi Alam Fisik yang Berubah

Faktor eksternal penyebab terjadinya perubahan ditunjukkan pada pilihan

Contoh terjadinya banjir di Jakarta pada awal tahun 2008 mengakibatkan ribuan warga harus mengungsi ke daerah yang aman. Terjadinya gempa bumi, gunung meletus, tsunami, musibah banjir menjadikan kondisi alam fisik berubah. Berubahnya kondisi alam memicu munculnya perubahan sosial budaya pada masyarakat yang bersangkutan.

Di tempat pengungsian, mereka harus beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik maupun sosial. Kondisi ini mengakibatkan perubahan-perubahan pada lembaga kemasyarakatan.

3) Peperangan

Faktor eksternal penyebab terjadinya perubahan ditunjukkan pada pilihan

Peperangan juga dapat menyebabkan perubahan sosial budaya. Peperangan terjadi antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain di luar batas-batas negara.

Akibat peperangan kehidupan masyarakat menjadi menderita, penuh ketakutan dan kecemasan, harta benda menjadi hancur yang akhirnya membawa kemiskinan.

Negara yang menang dalam peperangan akan memaksa negara yang kalah untuk menerima kebudayaannya yang dianggap lebih tinggi sehingga struktur masyarakat mengalami perubahan.

Perubahan seperti ini tampak pada perubahan-perubahan yang terjadi pada negara-negara yang kalah dalam Perang Dunia II, seperti Jerman dan Jepang.

Jerman mengalami perubahan di bidang kenegaraan, yaitu terpecahnya Jerman menjadi Jerman Barat dan Jerman Timur. Sementara Jepang berubah dari negara agraris-militer menjadi suatu negara industri.

Baca Juga :