Show
Perbedaan teks sejarah, teks cerita sejarah, dan novel sejarah berdasarkan pengertiannya... Apa yg dimaksud dgn kalimat tunggal dan kalimat majemuk... Perlihatkan Jawaban"apalagi waktu dia menangis, saya ingin selalu masuk ke layar buat mengelus rambut dan memeluk untuk menenangkannya." di dalam kalimat itu yang termasuk verba aktif kata apa... Perlihatkan JawabanTeori dapat diartikan sebagai serangkaian prespektif, konsep, dan dalil yang menghadirkan pandangan sistematis terhadap suatu fenomena, yang kemudian dirumuskan dan dikembangkan serta di evaluasi dan terbukti adanya. Dua macam jenis teori yang menggambarkan perencanaan pembelajaran Merupakan teori yang menjelaskan fenomena-fenomena sebagai hipotesa, seperti teori-teori belajar. Teori atau prinsip pembelajaran deskriptif menempatkan variabel kondisi dan metode pembelajaran sebagai givens dan mendeskripsikan hasil sebagai variabel yang di amati. Degeng (1989) mengartikan teori deskriptif adalah kondisi dan metode pembelajaran sebagai variabel bebas dan parameter kedua variabel ini berinteraksi untuk menghasilkan efek pada variabel hasil pembelajaran, sebagai variabel terikat. Hasil pembelajaran yang dideskripsikan pada teori deskriptif adalah hasil nyata (actual outcomes) sebagai akibat dari digunakannya metode tertentu dibawah kondisi tertentu. Yaitu menentukan tindakan yang menunjukkan hasil yang pasti, seperti teori sistem, teori komunikasi dan teori instruksional. Teori preskriptif adalah teori yang berorientasi pada tujuan, yaitu mempreskripsikan metode pembelajaran yang optimal untuk kondisi yang ditetapkan dan hasil yang dikehendaki. Teori ini menempatkan kondisi dan hasil pada posisi givens serta metode pembelajaran yang optimal ditetapkan sebagai variabel yang di amati. Menurut Degeng (1989) untuk teori preskriptif, variabel kondisi dan hasil yang diinginkan, yang mungkin juga berinteraksi, dan parameter kedua variabel ini digunakan untuk menetapkan metode pembelajaran yang optimal, yang menjadi variabel tergantung. Hasil pembelajaran yang diamati dalam teori preskriptif adalah hasil pembelajaran yang diinginkan (desired outcomes) yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Berdasarkan kedua teori tersebut, maka dapat dijelaskan beberapa teori yang mendasari perencanaan pembelajaran sebagai berikut: 1. Teori-teori BelajarTeori belajar adalah merupakan teori deskriptif, yaitu menjelaskan bagaimana belajar itu ditempatkan. Ada dua kategori utama dari teori belajar yang mempengaruhi susunan dan keputusan-keputusan desain pembelajaran, yaitu teori Behavior dan teori Kognitif. Teori Belajar BehaviorMenurut pandangan behavioristik (seperti Ivan Pavlov, E.L. Torndike, J.B.Watson dan B. F. Skinner), belajar adalah perubahan tingkah laku, dalam cara seseorang berbuat pada situasi tertentu. Teori ini menekankan pada apa yang dapat dilihat yaitu tingkah laku, dan tidak memperhatikan apa yang terjadi didalam fikiran karena tidak dapat di amati. Teori ini berpendapat bahwa manusia sangat dipengaruhi oleh kejadiankejadian didalam lingkungannya, yang akan memberikan pengalamanpengalaman tertentu kepadanya. Oleh sebab itu, belajar disini merupakan perubahan tingkah laku yang terjadi berdasarkan paradigma S-R (Stimulus-Respon), yaitu suatu proses yang memberikan respons tertentu terhadap yang datang dari luar. Penerapan prinsip behaviorisme didalam pendidikan adalah pengajaran terprogram dari Skinner, yang mana materi disajikan dalam unit-unit kecil yang mudah dipelajari siswa. Setiap kali unit tersebut selesai dipelajari maka segera memperoleh umpan balik. Respons yang benar diberi penguatan yang positif. Teori Belajar Kognitif.Di era ini teori belajar kognitif merupakan teori belajar yang paling berpengaruh dalam praktek dan sering digunakan dalam mendesain pembelajaran. Teori ini lebih banyak menekankan pada faktor-faktor yang ada pada siswa dan kurang menekankan faktor-faktor yang ada pada lingkungan, seperti pada teori behavior. Salah satu kontribusi yang paling berpengaruh dari teori belajar kognitif pada praktek desain pembelajaran adalah teori proses informasi. Yang pertama sekali membuat model teori ini adalah Arkitson dan Shifrin (1968). Kemudian R.Gagne (1988) mengembangkannya dengan memberikan ilustrasi pada susunan dan prosesnya. Menurut teori ini, alat indra mengirimkan informasi ke register indrawi untuk disimpan sebentar (satu sampai dua detik), informasi tersebut diberi arti melalui perhatian dan persepsi. Setelah diubah menjadi kodekode, informasi tersebut kemudian masuk kedalam Ingatan Jangka Pendek. Tempat penyimpanan disini terbatas, informasi hanya tinggal sebentar, informasi itu digunakan dan hilang kecuali di ulang-ulang. Informasi yang disimpan untuk diingat kembali dihubungkan dengan pengetahuan yang sudah ada dan karenanya disimpan didalam Ingatan Jangka Panjang, suatu tempat penyimpanan ingatan yang tetap. Bentuk, susunan dan urutan dari respon dibentuk oleh generator respon, lalu informasi tersebut dikirim kembali ketika diperlukan. Yuk Baca: Landasan Perencaan Pendidikan Di Indonesia 2). Teori SistemIstilah sistem berasal dari bahasa Yunani “systema “ yang berarti sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu keseluruhan (a whole), (Tatang, 1996:1). Kita bisa melihat pengaruh teori sistem dalam kebanyakan model-model perencanaan pembelajaran yang terdapat didalam beberapa teori dan model dari belajar individu. Artikel Andrew dan Goodson (1980) yang mengkaji ulang model-model desain instruksional mengatakan bahwa 70% model-model itu menggunakan teori sistem sebagai dasarnya. Briggs (1977) mendefinisikan pendekatan sistem dalam pendidikan adalah sebagai suatu gabungan perencanaan untuk melaksanakan semua komponen-komponen (sub-sistem) dari sebuah sistem desain untuk memecahkan suatu persoalan, atau menemukan sesuatu yang dibutuhkan. Dengan demikian proses desain pembelajaran sebagai suatu sistem adalah sekumpulan komponen-komponen (langkah-langkah) yang direncanakan mereka untuk mengatasi masalah atau kebutuhan pembelajaran yang paling utama. 3). Teori KomunikasiTeori komunikasi memiliki pengaruh yang kuat dalam lapangan perencanaan pembelajaran. Pengaruh ini terutama terlihat dalam membuat keputusan ketika memilih media dan menulis tujuan pembelajaran. Salah satu konstribusi teori komunikasi adalah model bagaimana informasi dikomunikasikan dari seseorang kepada yang lainnya. Dalam pengajaran, pesan pembelajaran mungkin akan dirubah oleh persaingan stimuli atau lemahnya kualitas penyampaian pesan. 4). Teori Instruksional/PembelajaranTeori instruksional merupakan suatu kumpulan prinsip-prinsip yang terintegrasi dan yang memberikan preskripsi untuk mengatur situasi atau lingkungan belajar sedemikian rupa, sehingga dapat membantu siswa mencapai tujuan belajar dengan mudah. Prinsip-prinsip ini dapat diterapkan didalam situasi dimana terdapat guru maupun tidak, seperti halnya pengajaran dengan komputer, pengajaran jarak jauh, pengajaran terprogram, metode belajar secara inkuiri atau bentuk belajar menemukan (discovery). Yuk Baca: Pengertian Perencanaan Pembelajaran, Prinsip Fungsi, Tujuan dan Langkah Menyusunnya Teori ini juga memberikan arahan dalam pemilihan metode mana yang dapat berhasil dan mengapa metode lain tidak akan memberikan hasil yang memadai apabila diterapkan. Teori-teori instruksional bukan hanya memberikan deskripsi mengenai proses belajar, tetapi juga memberikan preskripsi tentang apa yang harus dilakukan guru untuk memperlancar proses belajar siswa. Demikian pembahasan kali ini mengenai teori yang mendasari perencanaan pembelajaran, semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan anda. Daftar Pustaka: Dr. Farida Jaya, M. P. (2019). Perencanaan Pembelajaran. Medan: UIN Sumatera Utara.
PENTINGNYA PERENCANAAN PEMBELAJARAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Lata Belakang Guru merupakan salah satu pihak dalam dunia pendidikan yang memegang peran penting untuk mengarahkan siswa agar berhasil dalam kegiatan proses belajarnya. Berkenaan dengan hal ini, pemerintah menetapkan anggaran 20% dari APBN untuk kemajuan pendidikan. Sehingga negara berharap guru sebagai salah satu unsur penentu keberhasilan belajar siswa bisa menjadi seorang profesional. Kata profesional di atas menuntut guru untuk melakukan perencanaan pembelajaran agar dapat menyampaikan materi pelajaran kepada siswa secara sistematis dan tepat, sehingga dapat tercapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Perencanaan pembelajaran ini kadang-kadang membuat guru malas, misalnya menganggap silabus dan RPP terlalu konseptual, tidak terlalu relevan dengan kenyataan dalam mengajar. Adanya ketidaksinkronan antara tuntutan profesionalisme guru dengan kenyataan, maka seorang guru harus memahami tentang pembelajaran lebih mendalam. Dengan demikian, penulis tertarik untuk membahasnya dalam judul: Pentingnya Perencanaan Pembelajaran. 1.2 Tujuan Penulisan Batasan pembahasan difokuskan pada peran penting perencanaan pembelajaran untuk mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) kelas XII Madrasah Aliyah. Berdasarkan batasan pembahasan di atas, maka penulisan ini bertujuan untuk:
BAB II PERENCANAAN PEMBELAJARAN 2.1 Definisi Memahami definisi Perencanaan Pembelajaran dapat dikaji dari kata-kata yang membangunnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa perencanaan adalah proses, cara, perbuatan merencanakan (merancangkan), sementara pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Begitu juga dalam Oxford Advanced Learner’s Dictionary tertulis bahwa perencanaan adalah the act or process of making plans for something (kegiatan atau proses merencanakan sesuatu), dan pembelajaran adalah the act of teaching something to somebody (kegiatan mengajarkan sesuatu kepada seseorang). Dalam buku yang berjudul Perencanaan Pembelajaran karya Abdul Majid bahwa perencanaan pembelajaran dibangun dari dua kata, yaitu:
Jadi, perencanaan pembelajaran adalah rencana guru mengajar mata pelajaran tertentu, pada jenjang dan kelas tertentu, untuk topik tertentu, dan untuk satu pertemuan atau lebih. 2.2 Komponen Perencanaan Pembelajaran Menurut buku yang berjudul Strategi Belajar Mengajar karya Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain komponen perencanaan pembelajaran terdiri dari: Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan. Tujuan dalam pembelajaran merupakan komponen yang dapat mempengaruhi komponen pengajaran lainnya seperti bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, pemilihan metode, alat, sumber, dan elat evaluasi.
Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar. Karena itu, guru yang akan mengajar pasti memiliki dan menguasai bahan pelajaran yang akan disampaikannya pada anak didik. Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode-metode mengajar mencakup: 1) Metode Proyek; yaitu cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna. 2) Metode Eksperimen; yaitu cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. 3) Metode Tugas dan Resitasi; yaitu metode penyajian bahan di mana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. 4) Metode Diskusi; yaitu cara penyajian pelajaran, di mana siswa-siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama. 5) Metode Sosiodrama; yaitu mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial. 6) Metode Demonstrasi; cara penyajian bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya atau tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan. 7) Metode Problem Solving; yaitu menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan. 8) Metode Karya Wisata; yaitu mengajak siswa belajar keluar sekolah, untuk meninjau tempat tertentu atau objek yang lain. 9) Metode Tanya Jawab; yaitu cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. 10) Metode Latihan; yaitu suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. 11) Metode Ceramah; yaitu cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa. Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Misalnya: bagan, grafik, komputer, OHP, dan lain-lain. Evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya, sedalam-dalamnya, yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa guna mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa yang dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar. Misalnya: tes tulis, lisan, praktek, dan lain-lain. 2.3 Pentingnya Perencanaan Pembelajaran Meminjam kata-kata singkat tapi sangat esensial dari buku Perencanaan Pembelajaran karya Abdul Majid bahwa inti proses pendidikan adalah pembelajaran. Inilah aktivitas rutin yang dilakukan guru sehari-hari. Agar program yang mereka lakukan lebih terarah, mereka musti tahu kurikulum yang dirilis pemerintah. Informasi dari kurikulum itulah sebagai bahan mereka untuk menyusun silabus dan rencana pembelajaran. Guru selayaknya dapat memahami tentang semua aktivitas teknik menyangkut pembelajaran secara baik. Tidak hanya itu, penting juga informasi tentang standar kompetensi yang seharusnya dimiliki guru sendiri. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka sudah pasti dibutuhkan perencanaan pembelajaran yang baik. M. Sobry Sutikno dalam bukunya Pengelolaan Pendidikan Tinjauan Umum dan Konsep Islami menegaskan bahwa perencanaan merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap kegiatan pengelolaan. Tanpa perencanaan, pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Salah satu lembaran kertas mutiara buku Perencanaan Pembelajaran karya Abdul majid mengemukakan beberapa manfaat perencanaan pembelajaran dalam proses belajar mengajar, yaitu:
Melihat manfaat di atas, maka perencanaan pembelajaran sangat perlu dilakukan oleh para guru, sesuai tujuannya yaitu agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan efektif dan efisien. Pembahasan tentang pentingnya Perencanaan Pembelajaran dapat dilihat dalam bentuk skema berikut ini:
Peran penting perencanaan pembelajaran dapat terlihat ketika mengamati keadaan yang mungkin terjadi ketika diterapkannya perencanaan pembelajaran oleh seorang guru atau sebaliknya. Kemungkinan yang akan terjadi dalam proses belajar mengajar ketika seorang guru melakukan perencanaan pembelajaran dengan benar di antaranya:
Berdasarkan lima kemungkinan positif di atas, secara sederhana dapat dinyatakan bahwa proses belajar mengajar dengan perencanaan pembelajaran yang baik akan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Keberhasilan ini akan mendorong siswa dan guru untuk mengembangkan prestasinya di bidang pendidikan lebih baik lagi. Kemungkinan yang akan terjadi dalam proses belajar mengajar ketika seorang guru tidak melakukan perencanaan pembelajaran dengan benar di antaranya:
Berdasarkan lima kemungkinan negatif di atas, secara sederhana dapat dinyatakan bahwa proses belajar mengajar tanpa perencanaan pembelajaran yang baik tidak akan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Kegagalan ini akan menimpa pada siswa dan guru dalam mengembangkan prestasinya di bidang pendidikan. 2.4 Pembuatan RPP Berdasarkan KTSP Enco Mulyasa dalam bukunya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menyatakan bahwa KTSP merupakan singkatan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan karakteristik peserta didik. Masih dalam buku yang sama, dijelaskan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. RPP merupakan komponen penting dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang pengembangannya harus dilakukan secara profesional. Karena adanya relevansi yang sangat kuat antara silabus dan RPP, maka berikut ini dituliskan contoh format silabus dan RPP berdasarkan KTSP untuk mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) kelas XII Madrasah Aliyah: SILABUS Satuan Pendidikan : Madrasah Aliyah Mata Pelajaran : Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Kelas : XII, Semester 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : TIK Satuan Pendidikan : Madrasah Aliyah Kelas / Semester : XII / 2 Waktu : 2 kali pertemuan Kompetensi Dasar Siswa mampu menunjukkan menu dan ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pembuat presentasi Indikator
Materi Standar: Perangkat lunak program presentasi Metode Pembelajaran: Demonstrasi, Tanya jawab Kegiatan Pembelajaran
Sumber Belajar Sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah sebagai berikut:
Penilaian Penilaian dilakukan melalui penilaian proses, tes lisan dan portopolio
Mengetahui Kepala Sekolah Pengajar Komarudin Tasdik BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan:
3.2 Saran Untuk menjadi guru yang profesional sangat ditekankan untuk memahami perencanaan pembelajaran seutuhnya, baik secara teoritis maupun praktis. Guru sangat diharapkan tidak terkungkung dalam kondisi statusquo yang menganggap puas dengan ilmu yang sudah ada, tetapi ia harus lebih aktif lagi dalam mengembangkan kemampuan di bidangnya, baik dalam penyampaian maupun dalam penguasaan materi. Dengan kata lain, guru harus menyukai novelti dan membuang jauh-jauh bersandar penuh pada pengalaman saja. DAFTAR PUSTAKA
Link Terkait Pengantar Pendidikan, Strategi Belajar Mengajar, Perencanaan Pembelajaran, Pengelolaan Pendidikan, Kapitaselekta Pendidikan, Evaluasi Pendidikan, Perkembangan Peserta Didik, Profesi Kependidikan BLOG UTAMA Download (doc) |