Efek kurang tidur bagi ibu hamil

Mual, sesak napas, pegal, kesemutan, kram, hingga keinginan untuk buang air kecil sering kali mengganggu Ibu di masa kehamilan, baik siang maupun malam hari. Alhasil, Ibu jadi sering kesulitan untuk tidur. Padahal, sebenarnya kebiasaan begadang ini perlu dihindari, sebab dapat meningkatkan risiko terjadinya beberapa kondisi medis yang cukup berbahaya untuk ibu hamil. Berikut beberapa di antaranya:

  1. Komplikasi Persalinan

Sejumlah peneliti dari University of Pittsburgh Medical Center menemukan adanya hubungan antara durasi dan kualitas tidur Ibu hamil terhadap komplikasi persalinan. Menurut penelitian itu, Ibu yang sering tidur larut malam atau memiliki durasi tidur kurang dari enam jam per malam lebih berisiko mengalami masalah persalinan, seperti keguguran dan prematur. Penyebabnya adalah begadang mengganggu sistem imun di tubuh Ibu .

Bila Ibu sering begadang pada trimester pertama kehamilan, tubuh Ibu bisa mengalami kelelahan akut sehingga kondisi janin pun melemah. Efeknya, risiko keguguran pun semakin besar, Bu.

Sementara, bila begadang sering dilakukan di trimester kedua dan ketiga kehamilan, hal ini bisa memicu terjadinya kelelahan berlebihan sehingga mengakibatkan otot rahim berkontraksi dan risiko kelahiran prematur meningkat.

  1. Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah melebihi 140/90 mmHg. Selain disebabkan oleh faktor keturunan, kondisi lain yang dapat meningkatkan risiko hipertensi adalah kelebihan berat badan, kebiasaan merokok, dan kurang tidur.

Pada ibu hamil, hipertensi menyebabkan penurunan aliran darah ke plasenta yang dapat menyebabkan janin kekurangan oksigen dan gizi dari Ibu. Tak hanya itu, hipertensi juga meningkatkan risiko terjadinya preeklampsia, yaitu kenaikan kadar protein pada urin dan pembengkakan pada tungkai yang berakibat fatal bagi Ibu dan janin, seperti kelahiran prematur dan pertumbuhan bayi yang terhambat. Oleh sebab itu, penting bagi ibu hamil untuk menghindari kebiasaan begadang selama kehamilan demi menurunkan risiko hipertensi yang bisa berujung pada preeklampsia, Bu.

  1. Anemia

Kelancaran produksi sel darah merah juga bisa terganggu jika ibu hamil sering begadang, Bu. Bila kondisi yang dikenal dengan istilah anemia ini terjadi, distribusi oksigen ke seluruh jaringan tubuh, termasuk untuk janin, jadi terhambat. Padahal, janin membutuhkan suplai oksigen dan sari-sari makanan yang cukup supaya tumbuh kembangnya bisa lebih optimal.

Untuk mengatasi anemia, Ibu perlu menambah asupan makanan mengandung zat besi tinggi, seperti daging merah, ayam, ikan, sayuran berwarna hijau gelap, serta kacang-kacangan. Asupan kaya vitamin C juga diperlukan agar zat tubuh bisa lebih cepat menyerap zat besi. Untuk itu, Ibu perlu lebih sering mengonsumsi buah-buahan kaya vitamin C seperti kiwi, jeruk, atau stroberi. Di samping itu, Ibu juga perlu mengurangi kebiasaan begadang yang jadi pemicu anemia.

Nah, kini sudah tahu kan, Bu, mengapa begadang tidak baik dan termasuk salah satu larangan ibu hamil yang perlu dihindari? Oleh sebab itu, usahakan untuk selalu memperoleh tidur yang berkualitas setidaknya delapan jam per hari ya, Bu. Semoga dengan tubuh Ibu senantiasa sehat, agar si Kecil dalam kandungan pun dapat terlahir sehat!

Halodoc, Jakarta – Enggak usah memperdebatkan lagi dampak kurang tidur bagi kesehatan mental dan fisik. Banyak ahli sepakat bahwa bahaya kurang tidur bisa menyebabkan rentetan masalah bagi fisik dan psikis. Mulai dari meningkatnya risiko penyakit kardiovaskular, diabetes, melambatnya kognitif, hingga depresi. Nah, untuk ibu hamil sendiri kurang tidur juga bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan bagi dirinya dan janin.

Omong-omong soal tidur,  menurut ahli dari Divisi Neurologi dan Klinik Gangguan Tidur Boston Medical Center, AS, sebenarnya masyarakat modern (khususnya orang dewasa) saat ini waktu tidurnya lebih sedikit 1,5 jam dibandingkan dengan rata-rata orang dewasa 100 tahun lalu.  Bagaimana di negara kita? Seperti dilansir Daily Mail (2015), rata-rata tidur orang indonesia hanya 6,25 jam perhari. Padahal, menurut  Nation Sleep Foundation setidaknya orang dewasa (18-64 tahun) perlu tidur malam 7-9 jam perhari. Nah, kira-kira apa ya yang bakal terjadi ketika ibu hamil kekurangan tidur?

Bikin Depresi dan Prematur

Sebenarnya ada cara sederhana untuk menjaga kesehatan tubuh, termasuk ibu hamil. Partama olahraga teratur, konsumsi makanan bergizi seimbang, dan terakhir tidur cukup dan berkualitas. Nah, bahaya kurang tidur bagi ibu hamil enggak cuma kelelahan saja. Namun, juga bisa meningkatkan risiko diabetes gestasional (kondisi gula darah yang tidak normal selama kehamilan).

Kamu harus waspada, kondisi ini bisa menyebabkan bayi lahir dengan berat berlebih, kelahiran prematur, atau gangguan pernapasan pada bayi. Menurut studi yang dipublikasi dalam Sleep Medicine Reviews, wanita yang tidurnya kurang dari 6,25 jam semalam, berisiko tiga kali lipat menderita diabetes gestasional daripada mereka yang cukup tidur.

Selain itu, menurut studi yang dipublikasikan dalam US National Library of Medicine – National Institutes of Health, bahaya kurang tidur bagi ibu hamil bisa meningkatkan level sel inflamasi (perdangan) bernama sel cytokines. Nah, tingginya level sel peradangan dalam tubuh ini berhubungan dengan kelahiran prematur dan depresi pascamelahirkan.

Sitem Imun Turun, Tekanan Darah Naik

Selain kedua masalah di atas, ibu hamil yang kurang tidur juga bisa mengalami tekanan darah tinggi (preeklamsia) di trimester berikutnya. Menurut studi dari University of Washington, ibu yang yang kurang tidur dari lima jam dalam 14 minggu pertama kehamilan, berisiko terkena preeklamsia hingga sepuluh kali lipat. Namun, kamu enggak perlu risau, sebab cukup tidur bisa menurunkan tekanan darah antara 10-20 persen. Artinya, semakin tidur cukup, tekanan darah pun bisa normal.

Menurut penelitian lain, ibu hamil yang tidurnya kurang dari enam jam pada malam hari pada trimester pertama,  memiliki tekanan darah sistolik 4 mm/Hg (tekanan darah batas atas) lebih tinggi dibanding ibu hamil yang tidur lebih dari 7 jam.

Bahaya kurang tidur bagi ibu hamil juga bisa memengaruhi sistem imunnya. Penenelitian dari University of Pittsburgh School of Medicine mengatakan, kualitas dan kuantitas tidur yang buruk selama kehamilan, bisa mengganggu proses kekebalan tubuh Ibu. Apalagi bila ibu mengalami depresi, kemungkinan untuk  menderita gangguan tidur lebih besar. Imbasnya, bisa menyebabkan gangguan sistem imun yang sangat merugikan.

Anemia dan Masalah Persalinan

Bahaya kurang tidur bagi ibu hamil juga bisa menyebabkan anemia. Sebab produksi sel darah akan terganggu bila ibu kekurangan tidur. Kalau sudah begitu, distribusi oksigen ke seluruh jaringan tubuh, termasuk janin bisa terhambat. Hal inilah yang bisa membahayakan janin, sebab ia membutuhkan suplai oksigen dan sari-sari makanan agar tumbuh kembangnya bisa optimal. Kalau memang ibu mengidap anemia, mau enggak mau ia mesti menambah asupan zat besi dari berbagai makanan. Misalnya, daging merah, ayam, ikan, atau kacang-kacangan.

Yang bikin resah lagi, kurang tidur bagi ibu hamil bisa menyebabkan proses persalinan berjalan lama. Menurut studi dari UCSF School of Nursing, AS, kurang tidur saat ibu hamil tua cenderung membuatnya mengalami proses kelahiran yang lama. Penelitian itu juga menunjukkan, ibu hamil yang memiliki kebiasaan tidur kurang dari enam jam per malam, mengalami proses kelahiran  rata-rata 29 jam. Sementara ibu hamil yang cukup tidur hanya membutuhkan 17,7 jam.

Punya keluhan seputar kehamilan dan ingin tahu solusinya? Ibu bisa menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc untuk berdiskusi mengenai masalah tersebut. Mudah dan praktis kan? Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Apa yang Terjadi Jika ibu Hamil kurang tidur?

Anemia dan Masalah Persalinan Bahaya kurang tidur bagi ibu hamil juga bisa menyebabkan anemia. Sebab produksi sel darah akan terganggu bila ibu kekurangan tidur. Kalau sudah begitu, distribusi oksigen ke seluruh jaringan tubuh, termasuk janin bisa terhambat.

Berapa jam tidur yang baik untuk ibu hamil?

Selain itu, saat hamil terjadi perubahan hormonal dan fisik yang menyebabkan ibu hamil rentan merasa kelelahan sehingga membutuhkan lebih banyak tidur, yaitu sekitar 7–9 jam.

Jika ibu hamil susah tidur malam Apa Solusinya?

Mandi air hangat sebelum tidur. Banyak minum air putih. Tinggikan posisi kepala saat tidur dengan menggunakan tumpukan bantal. Gunakan pelembab ruangan di kamar tidur.