Dibanding dengan di udara di dalam gelas yang berisi air cahaya mempunyai

Mengapa sendok terlihat patah? – Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemukan fenomena atau gejala alamiah berkaitan dengan ilmu fisika. Kadang-kadang peristiwa fisika tersebut menjadi sesuatu yang aneh dan tidak masuk di akal. 


Dibanding dengan di udara di dalam gelas yang berisi air cahaya mempunyai

Padahal semua itu adalah penciptaan yang Maha Kuasa yang terangkum dalam fenomena fisika.

Pernahkah kita mengamati sebuah sendok makan yang dimasukkan ke dalam gelas berisi air putih? Apa yang terjadi dengan sendok? Mengapa terjadi demikian? Inilah yang menjadi perhatian kita dalam artikel pendidikan kali ini.

Jika sendok dimasukkan ke dalam gelas berisi air putih dengan posisi miring sekitar 45 sampai 60 derajat. Ternyata sendok akan terlihat seperti patah. Peristiwa ini terjadi karena ada peristiwa pembiasan cahaya.



Cahaya itu sebenarnya merambat lurus jika melewati medium (zat perantara) yang sama kerapatan optiknya. Namun jika melewati dua medium berbeda, cahaya tidak lagi merambat lurus melainkan akan membelok. Ini dikenal dengan peristiwa pembiasan (refraksi).

Misalnya, fenomena terlihat patahnya sendok dalam gelas berisi air. Cahaya melewati medium udara dan air. Posisi sendok sebagian berada dalam air dan sebagian lagi di ruang udara. Air adalah medium dengan kerapatan optik lebih besar dari udara.



Sesuai teori pembiasan, cahaya yang berasal dari medium yang lebih renggang ke medium lebih rapat akan dibiaskan mendekati garis normal. Hal ini terjadi pada sendok yang dimasukkan ke dalam gelas berisi air putih. 

Cahaya berasal  dari medium renggang (udara) ke medium lebih rapat (air) sehingga akan mendekati garis tegak lurus bidang gelas. Itulah sebabnya mengapa sendok terlihat patah jika dimasukkan ke dalam gelas berisi air.***

Dibanding dengan di udara di dalam gelas yang berisi air cahaya mempunyai

refleksi


sumber ilustrasi : Foto kegiatan Sains di TK Islam Bakti Semarang

Dibanding dengan di udara di dalam gelas yang berisi air cahaya mempunyai

Dalam kehidupan sehari-hari peristiwa pembiasan cahaya ini sering kita lihat dan temui tanpa kita sadari. Seperti contoh di atas.

PENGERTIAN:

Pembiasan cahaya adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya yang terjadi ketika cahaya melewati bidang batas antara dua medium yang berbeda. Pembiasan terjadi apabila sinar datang membentuk sudut tertentu cahaya datang tidak tegak lurus terhadap bidang batas (sudut datang lebih kecil dari 90 derajat) terhadap bidang batas.

Cahaya sangat penting dalam kehidupan ini. Tanpa adanya cahaya kita tidak dapat melihat segala sesuatu yang ada di sekitar kita. Cahaya mempunyai beberapa sifat yaitu:

  1. Cahaya dapat merambat lurus
  2. Cahaya dapat dipantulkan
  3. Cahaya dapat menembus benda bening
  4. Cahaya dapat dibiaskan
  5. Cahaya dapat diuraikan

Dari sifat-sifat cahaya di atas, akan mengadakan percobaan sederhana tentang pembiasan cahaya. Jadi Pembiasan cahaya atau refraksi adalah peristiwa membeloknya arah rambat cahaya karena ada perbedaan medium, yaitu maksudnya perbedaan kerapatan benda dari udara dan air, dari air ke udara ataupun dari air ke kaca dan dari kaca ke air.

Guru menerangkan melalui media sosial tentang pentingnya cahaya dan apa sifat-sifat dari cahaya dan manfaatmya dalam kehidupan ini.

BAHAN-BAHANNYA:

Setelah itu kita siapkan bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu:

  • Gelas plastik
  • Pensil atau penggaris
  • Air

(Semua bahan-bahan dapat disediakan oleh anak-anak dengan bantuan orang tua, karena bahan-bahan percobaan ini hanya perlengkapan sekolah yang dimiliki oleh anak-anak)

CARA KERJA:

  • Pensil atau penggaris kita taruh di dalam gelas plastik.
  • Kita amati bahwa pensil atau penggaris tersebut masih lurus.
  • Kemudian kita tuang air ke dalam gelas yang ada pensilnya atau penggaris di dalamnya.
  • Saat kita tuang air pelan-pelan, pensil atau penggaris tadi tampak mulai membengkok atau patah.
  • Jadi untuk membuat pensil ataupun penggaris patah, kita tak perlu mengeluarkan tenaga hanya dengan gelas dan air maka pensil atau penggaris tersebut tampak patah.

HASIL PERCOBAAN:

– UNTUK ANAK-ANAK: Percobaan ini memperlihatkan bahwa benda atau medium yang ada di sekitar kita mempengaruhi cahaya yang ada, sehingga mata kita melihat segala sesuatu nampak berbeda dengan aslinya. Anak-anak sangat senang karena merasa seperti bermain sulap.

– UNTUK ORANG TUA: Kegiatan bersama anak-anak selama masa pandemi dapat dijalani dengan riang gembira. Orang tua tetap membimbing anak dalam percobaan ini karena anak-anak TK masih perlu banyak bantuan dan bimbingan dari orang tuanya untuk bisa memahami adanya cahaya yang membelok melalui benda yang tidak sama kerapatannya.

Demikian artikel ini dibuat untuk anak-anak TK kelompok B yang masih perlu bantuan dari orang tua untuk bisa memahami tentang cahaya dalam kehidupan ini. Melalui daring kita belajar bersama. Semoga bermanfaat. Salam… Sains Club!

Jakarta -

Pelangi merupakan salah satu contoh peristiwa alam hasil dari pembiasan cahaya. Apa itu pembiasan cahaya? Mengutip dari laman Science Learning Hub, pembiasan cahaya adalah pembelokan arah cahaya ketika melewati dua zat atau medium dimana kerapatan optiknya berbeda.

Pembiasan juga dipengaruhi oleh kecepatan cahaya yang memasuki dua medium berbeda. Hal ini membuat kecepatan tersebut berubah dan menyebabkan gelombang cahaya berbelok.

Cahaya yang tadinya di udara, masuk ke air sehingga cahaya membelok. Peristiwa pembelokan cahaya yang memasuki medium berbeda inilah yang disebut pembiasan (refraksi).

Pada Modul Fisika SMA yang disusun Irman Yusron (2016), peristiwa pembiasan cahaya dibahas dalam hukum Snellius. Berikut bunyi hukum Snellius:

  1. Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak pada satu bidang datar.
  2. Apabila sinar datang dari medium rapat ke medium kurang rapat, maka sinar akan dibiaskan menjauhi garis normal.
  3. Sebaliknya, jika sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat, maka sinar dibiaskan mendekati garis normal.
  4. Perbandingan sinus sudut datang (i) dengan sinus sudut bias (r) merupakan suatu bilangan tetap. Bilangan tetap ini yang menunjukkan indeks bias.


Indeks bias adalah perbandingan antara kecepatan cahaya di ruang hampa udara dengan kecepatan cahaya pada medium tersebut. Dari hukum di atas, diketahui rumus pembiasan cahaya yaitu:

n1 x V1 = n2 x V2

Keterangan:

n1 adalah indeks bias medium 1 (medium awal)

n2 adalah indeks bias medium 2 (medium akhir)

V1 adalah kecepatan cahaya pada medium 1

V2 adalah kecepatan cahaya pada medium 2


Sementara untuk rumus indeks bias mutlak yaitu

n=c/V


Keterangan:

n adalah indeks bias mutlak medium

c adalah kecepatan cahaya di ruang hampa

V adalah kecepatan cahaya pada medium


Contoh Pembiasan Cahaya

Contoh medium yang dapat membiaskan cahaya adalah air dan udara. Keduanya memiliki kerapatan optik berbeda dimana nilai indeks biasnya menunjukkan kerapatan masing-masing medium. Semakin besar kerapatan medium, semakin besar indeksnya.

Peristiwa yang terjadi karena pembiasan cahaya contohnya pelangi. Fenomena pelangi hadir dari cahaya putih yang terurai. Kamu mungkin sering mendengar bahwa salah satu sifat cahaya yaitu dapat diuraikan.

Nah, cahaya putih sebenarnya tersusun dari bermacam warna yang juga dapat diurai dan dipecah. Inilah yang menyebabkan cahaya putih dikenal sebagai cahaya polikromatik, misalnya sinar matahari.

Ketika cahaya putih terurai, macam-macam warna yang muncul disebut dispersi. Dispersi adalah perbedaan indeks bias cahaya yang membuat cahaya dapat dibiaskan di suatu medium, lalu cahaya tersebut mengeluarkan berbagai warna yang kita sebut pelangi.

Contoh pembiasan cahaya juga dapat kita amati dengan memasukkan pensil ke dalam gelas berair. Cahaya yang masuk ke air dan mengenai pensil, akan dipantulkan oleh pensil. Kemudian terjadi pembelokan cahaya yang keluar dari air menuju mata kita sehingga pensil dalam air terlihat bengkok atau tidak sejajar.

Fenomena pembiasan cahaya lainnya yaitu fatamorgana di tanah atau bidang panjang dan luas, bintang yang terlihat lebih dekat ke bumi dari lokasi asalnya, atau dasar sungai yang jernih sehingga terlihat dangkal.

Simak Video "Konsep Multiverse dalam Sudut Pandang Agama"



(pal/pal)