Di bawah ini yang tidak termasuk dalam contoh seni teater adalah

Indonesia merupakan salah satu negara yang dikenal akan kekayaan budayanya yang tersebar di berbagai daerah. Salah satu kekayaan budaya yang dimiliki adalah pentas seni teater tradisional yang memiliki berbagai macam tujuan, seperti hiburan, religius, maupun pembelajaran melalui pesan moral.

Dalam konteks tradisi asli Nusantara, teater merupakan bagian dari upacara keagamaan atau acara adat. Dalam konteks ini, “teater” belum menjadi seni pertunjukan. Namun, perkembangan masyarakat yang semakin majemuk membuat teater semakin berdiri sendiri. Ketika itulah teater hadir sebagai seni pertunjukan.

Sebenarnya, teater tradisional dan teater modern tidak memiliki perbedaan jauh. Namun, ada perbedaan yang mencolok, yakni teater tradisional Indonesia cenderung tidak menggunakan naskah cerita yang lengkap seperti naskah teater modern. Dimana, naskah yang ada hanya memuat garis besar ceritanya saja dan para pemain bebas melakukan improvisasi.

Dengan beragamnya daerah dan budaya di Indonesia ini, ada beberapa teater tradisional Indonesia yang bisa ketahui dan masih ada sampai sekarang antara lain :

Mak Yong

Mak Young adalah seni pertunjukan dari kepulauan Riau. Kesenian ini menggabungkan seni drama, seni tari, seni musik, dan penuturan dongeng. Alat musik yang dimainkan terdiri atas sepasang gendang kecil dan besar, gedombak, serunai, gong, simbal, dan rebab. Seluruh pemeran menari sambil bermain peran. Ada yang melakukan gerakan-gerakan lucu.

(Baca juga: Bagaimana Improvisasi Dalam Teater Modern?)

Randai

Kesenian Randai tumbuh di Minangkabau. Kesenian ini berasal dari sastra lisan yang disebut kaba atau bakaba. Kaba berarti “cerita” sedangkan bakaba berarti “bercerita”. Pertunjukan Randai menggabungkan unsur basijobang (permainan sijobang), tonil Belanda, dan seni pencak silat setempat yang ditampilkan pada awal pertunjukan.

Sintren

Teater sintren berasal dari daerah Cirebon. Pertunjukan teater ini cenderung bersifat magis-religius, tampak dari adegan kesurupan pada penari sintrennya. Pertunjukan dipimpin oleh punduh, seorang dukun. Selama pertunjukan penari sintren biasanya memakai kaca mata hitam untuk menutupi kondisi biji mata waktu kesurupan (mendelik).

Kethek Ogleng

Pertunjukan Kethek Ogleng hanya berupa satu cerita utama yakni Kethek Ogleng jatuh cinta kepada Endang Lara Tompe. Kethek Ogleng adalah seekor monyet besar putih yang merindukan Lara Tompe dan berniat menemuinya di Desa Dadaptulis.

Ketoprak

Ketoprak merupakan pertunjukan yang menggabungkan seni peran, olah vocal dan gerak tari. Pada awalnya, ketoprak merupakan potongan-potongan babak yang dipertunjukan secara keliling dengan iringan alat musik lesung (penumbuk padi) dan kentungan bamboo.

Mamanda

Mamanda merupakan seni masyarakat Kutai. Istilah ini diduga berasal dari istilah pamanda atau paman. Dalam pertunjukannya, mamanda selalu menggunakan dua jenis alat musik, yaitu gendang dan biola.

Teater Kondobuleng

Kondobuleng adalah teater tradisional bermuatan simbolis dari Bugis-Makasar. Kondobuleng berarti “bangau putih”. Saat ini, pertunjukan kondobuleng masih dapat disaksikan lewat penampilan kelompok kesenian I Lologading dan masyarakat Paropo-Makasar.

Colonarang

Teater ini muncul para abad ke 19 di Klungkung dalam lingkup istana, tetapi diyakini telah hidup sejak beberapa tahun sebelumnya. Teater ini mengiringi upacara keagamaan dan tolak bala.

Lenong

Lenong adalah teater tradisional khas Betawi. Lenong diiringi musik gambang kromong dengan alat-alat musik seperti gambang, kromong, gong, kendang, kempor, suling, dan kecrekan, serta alat musik unsur tionghoa seperti tehyan, kongayang, dan sukong. Lenong umumnya mengandung pesan moral yaitu menolong yang lemah, membenci kerakusan dan perbuatan tercela.

Jenis-jenis teater terdiri dari 5, yaitu teater boneka, teater dramatik, teater gerak, teaterikal puisi, dan drama musikal. Seperti Liputan6.com kutip dari student-activity.binus.ac.id, berikut jenis-jenis teater yang perlu kamu ketahui:

Teater Boneka

Jenis-jenis teater yang pertama adalah teater boneka, yang sering digunakan untuk mencerikan legenda atau kisah yang bersifat religius. Teater boneka terdiri dari beberapa jenis, yaitu:

- Boneka yang cara memainkannya dengan memasukan tangan kedalam boneka tersebut.

- Boneka tongkat, cara memainkannya dengan menggerakkan tongkat pada boneka dan di pegang dari bawah.

- Boneka tali, boneka tali tentu saja memainkannya dengan menggerakkan kayu silang dan tempat tali boneka yang diikatkan.

Teater Dramatik

Jenis-jenis teater selanjutnya adalah teater dramatik. Dalam teater dramatik, perubahan karakter secara psikologis sangat diperhatikan. Situasi cerita maupun latar belakang dalam pementasan ini dibuat dengan sedetail mungkin dan mengikuti alur plot. Dalam pementasan teater dramatik, aksi dari aktor harus sangat ditonjolkan dan berkaitan dengan kejadian lain agar membentuk keseluruhan cerita.

Teater Gerak

Teater gerak adalah jenis-jenis teater yang berupa pertunjukan dengan unsur utamanya adalah gerak dan ekspresi wajah pemainnya. Teater gerak sangat minim penggunaan dialog, bahkan tidak ada dialog sama sekali. Teater gerak yang paling populer dan bertahan hingga saat ini adalah pantomim, yaitu sebuah pertunjukan yang sunyi karena tidak menggunakan suara sama sekali. Pantomim mencoba mengungkapkan ekspresinya melalui tingkah laku gerak dan mimik para pemainnya.

Teaterikalisasi Puisi

Teatrikalisasi puisi adalah pertunjukan teater yang dibuat berdasarkan karya sastra puisi. Karya puisi yang biasanya hanya dibacakan, di dalam teatrikal puisi dicoba untuk diperankan di atas pentas.

Bahan dasar untuk teatrikalisasi puisi yaitu mementingkan estetika puitik diatas pentas. Tata panggung dan blocking dirancang sedemikian rupa, gunanya untuk menegaskan makna puisi yang dimaksud.

Drama Musikal

Drama musikal adalah pertunjukan teater yang menggabungkan seni tari, musik, dan seni peran. Drama musikal lebih mementingkan tiga unsur tersebut dibandingkan dialog para pemainnya.

Kualitas pemainnya tidak hanya dinilai pada penghayatan karakter melalui untaian dialog saja, tetapi juga melalui keharmonisan lagu maupun gerak tari.

Di bawah ini yang tidak termasuk dalam contoh seni teater adalah

Teater Koma. (Bambang E Ros/Fimela.com)

Bola.com, Jakarta - Seni teater adalah jenis kesenian pertunjukan drama yang dipentaskan di atas panggung. Secara spesifik, seni teater merupakan sebuah seni drama yang menampilkan perilaku manusia dengan gerak, tari, dan nyanyian yang disajikan lengkap dengan dialog dan akting.

Dalam sejarahnya, kata 'teater' berasal dari bahasa Inggris 'theater' atau 'theatre', bahasa Perancis 'théâtre' dan dari bahasa Yunani 'theatron'.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teater mempunyai tiga pengertian, pertama berarti gedung atau ruangan tempat pertunjukan film, sandiwara, dan sebagainya.

Pengertian kedua ialah ruangan besar dengan deretan kursi-kursi ke samping dan ke belakang untuk mengikuti kuliah atau untuk peragaan ilmiah. Pengertian terakhir ialah pementasan drama sebagai suatu seni atau profesi; seni drama; sandiwara; drama.

Sementara secara etimologis, kata 'teater' dapat diartikan sebagai tempat atau gedung pertunjukan. Sedangkan secara istilah, kata 'teater' diartikan sebagai segala hal yang dipertunjukkan di atas panggung untuk konsumsi penikmatnya.

Teater terbagi menjadi beberapa jenis. Apa saja jenis-jenis seni teater tersebut?

Berikut ini rangkuman tentang jenis-jenis seni teater beserta penjelasannya, seperti dilansir dari laman student-activity.binus.ac.id, Senin (20/9/2021).

Dalam teater dramatik, perubahan karakter secara psikologis sangat diperhatikan. Situasi cerita maupun latar belakang dalam pementasan ini dibuat dengan sedetail mungkin dan mengikuti alur plot.

Teater dramatik harus dibuat semenarik mungkin agar penonton minat pada situasi sebuah cerita yang diberikan.

Dalam teater dramatik aksi para aktor dan aktris harus sangat ditonjolkan lantaran akan memengaruhi emosi penonton sehingga pesan dan perasaan dalam cerita dapat disampaikan dengan baik.

Teater boneka merupakan jenis teater yang biasanya sering digunakan untuk menceritakan legenda atau kisah yang memiliki sifat religius. Teater boneka memiliki beberapa jenis serta cara dalam memainkannya.

Dalam memainkan teater boneka biasanya ada beberapa cara yang dilakukan, yakni dengan memasukkan kedua tangan ke dalam boneka tersebut, kemudian terdapat dua tongkat yang nanti akan digunakan sebagai pegangan sang pemain.

Tak hanya itu, dua tongkat tersebut juga digunakan untuk menggerakkan boneka dan dipegang dari bawah.

Teatrikalisasi puisi adalah pertunjukan teater yang dibuat berdasarkan karya sastra puisi. Karya puisi yang biasanya hanya dibacakan di dalam teatrikal, coba untuk diperankan di atas pentas.

Bahan dasar dari teater ini adalah mementingkan estetika puitik di atas pentas. Tata panggung dirancang sedemikian rupa guna menegaskan makna dari puisi yang dibaca.

Teaterikalsasi puisi merupakan kesempatan seniman dalam mengungkapkan ekspresi lewat puisi yang ditunjukkan dalam lakon serta tata artistik yang ada di atas pentas.

Teater gerak adalah pertunjukan teater dengan unsur utamanya adalah gerak dan ekspresi wajah pemainnya. Dalam pementasannya, penggunaan dialog yang sangat minim atau bahkan tidak ada dialog sama sekali, seperti dalam pertunjukan pantomim klasik.

Satu di antara teater gerak yang masih populer ialah pantomim atau pertunjukan yang sunyi karena tak ada suara sama sekali. Pantomim merupakan sebuah seni yang mencoba untuk mengungkap ekspresi pemain lewat gerak serta mimik dari para pemainnya.

Melalui sebuah gerakan itu, makna dan pesan yang hendak ditunjukkan akan terealisasi pula.

Drama musikal adalah pertunjukan teater yang menggabungkan seni tari, musik, dan seni peran. Drama musikal hampir sama dengan opera. Bedanya hanya pada jenis musik yang digunakan.

Drama musikal lebih mementingkan tiga unsur tersebut dibandingkan dialog para pemainnya.

Biasanya, kualitas dari pemain tak hanya dinilai dari penghayatan karakter yang ditunjukkan melalui untaian dialog saja, tetapi juga melalui suatu keharmonisan lagu hingga gerakan tari.

Dalam pertunjukan drama musikal biasanya dijadikan latar belakang sebagai suatu kombinasi antara tari, tata pentas serta alunan musik sehingga pada nantinya ini menjadi alasan mengapa jenis teater ini disebut dengan drama musikal.

Sumber: Binus