Di bawah ini yang bukan termasuk peralatan dalam penyelamatan di air yaitu

Bukan hanya itu, topi renang juga mencegah telinga kemasukan air dan memudahkan Anda berenang di dalam air.

Jika Anda memiliki rambut panjang, berenang tanpa topi renang cukup mengganggu sebab rambut akan terurai di wajah.

Sekalipun Anda menguncir rambut, rambut bisa mudah terurai saat Anda bermain di kolam. Anda pun harus berulang kali merapikannya.

Berbeda ketika menggunakan topi renang, rambut akan masuk ke dalam topi dan tidak mengganggu pergerakan renang Anda.

4. Pull buoys

Pull buoys adalah peralatan berenang yang digunakan sebagai penjepit kaki. Alat ini berfungsi untuk melatih gerakan tangan saat berenang.

Pull buoys juga bersifat mengapung seperti kickboard, biasanya digunakan dengan dijepit di selangkangan atau di kaki.

Saat menggunakan alat olahraga ini, kaki Anda harus rapat agar pull buoys tidak terlepas.

Karena kaki harus rapat, otomatis kaki tidak bisa membantu Anda bergerak dalam air, satu-satunya yang bisa menarik Anda tetap maju adalah tangan.

Di sinilah kemampuan otot tangan dan bagian tubuh atas Anda akan dilatih. Tangan akan menarik tubuh Anda tanpa bantuan kaki.

5. Kickboard atau pelampung berenang

Di bawah ini yang bukan termasuk peralatan dalam penyelamatan di air yaitu

Pelampung adalah peralatan berenang yang terbuat dari busa atau plastik yang mengapung. Alat ini tersedia tersedia dalam bentuk yang besar atau kecil.

Pelampung renang bukan berarti dikhususkan untuk orang yang tidak bisa berenang, tapi juga untuk memaksimalkan manfaat olahraga renang.

Penggunaan pelampung bisa membantu perenang bisa melatih gerakan kaki. Cara menggunakan pelampung renang ini adalah posisi tangan memegangnya di depan.

Dengan memegang pelampung, Anda akan otomatis mengapung. Menggunakan pelampung dilakukan untuk mengistirahatkan tangan namun melatih tendangan kaki renang Anda.

Pelampung renang ini justru untuk melatih kekuatan kaki bagi yang baru berenang atau yang sudah terlatih.

Perenang pemula ataupun terlatih tetap membutuhkan kickboard untuk melatih kekuatan otot-otot kakinya.

Dengan kickboard biasanya kaki akan terasa lebih cepat pegal karena Anda berenang hanya didorong oleh otot kaki tanpa bantuan otot tangan.

Tips cegah cedera saat berenang

  1. Perhatikan jarak Anda dengan perenang lain.
  2. Pelajari dan gunakan teknik berenang yang tepat.
  3. Tingkatkan kemampuan renang dengan melakukan olahraga lain yang memperkuat otot inti (perut).

6. Fins atau kaki katak

Ingin tendangan kaki Anda saat berenang lebih cepat dan kuat? Peralatan berenang fins adalah alat yang Anda perlukan.

Layaknya sepatu, fins digunakan di kaki dengan bagian ujungnya yang lebih panjang dan melebar.

Alat renang ini akan membuat Anda lebih berat untuk menendang, tetapi sekali tendangan dengan fins membuat Anda bisa melesat lebih jauh dari tendangan biasanya tanpa fins.

7. Peralatan berenang lain yang perlu disiapkan

Selain perlengkapan di atas, Anda juga perlu menyiapkan barang-barang tambahan jika ingin berenang.

Ini meliputi sandal jepit supaya Anda tidak perlu bertelanjang kaki sekaligus mencegah Anda tergelincir di lantai.

Kemudian, bawa juga perlengkapan mandi seperti sabun dan sampo untuk membersihkan tubuh.

Pastikan Anda membersihkan sisa klorin atau kotoran yang menempel pada tubuh. Tak ketinggalan, Anda perlu mengeringkan tubuh dengan handuk bersih.

Sebagai tambahan, jangan lupa untuk membawa air minum dan camilan setalah olahraga agar energi terisi kembali.

Di bawah ini yang bukan termasuk peralatan dalam penyelamatan di air yaitu

Di bawah ini yang bukan termasuk peralatan dalam penyelamatan di air yaitu

Di bawah ini yang bukan termasuk peralatan dalam penyelamatan di air yaitu

Di bawah ini yang bukan termasuk peralatan dalam penyelamatan di air yaitu

PENGERTIAN WATER RESCUE

Water Rescue adalah kegiatan pertolongan atau penyelamatan serta cara pemindahan korban dari perairan seperti kolam, sungai, dan laut.

2. PENYEBAB ORANG TENGGELAM

– Tidak bisa berenang

– Kram/kejang otot

– Panik

– Faktor kesehatan

– Air yang terlalu dalam

– Bunuh diri

3. SYARAT UNTUK MENJADI PENOLONG

Ø Berani

Ø Punya niat

Ø Sehat jasmani dan rohani

Ø Bisa berenang

Ø Punya kemampuan untuk menolong (berpengetahuan)

Ø Fisik yang sehat

Ø Percaya diri

Ø Keahlian

4. HAL YANG HARUS DILAKUKAN SEBELUM MENOLONG KORBAN

A) Pengamatan

· Pengamatan terhadap kondisi air

. Kenali tepi/pinggiran air

· Ketahui kedalaman air

B) Perhatikan kuatnya arus

· Jika ingin memotong atau menyeberang air jangan 90 derajat tetapi ikuti arus.

5. TEHNIK MENOLONG ORANG YANG TENGGELAM

a) Raih

Raih korban dengan tangan/alat tertentu jika korban belum terlalu jauh dengan kita. Usahakan memakai alat yang bisa terapung.

b) Lempar

Lempari korban dengan benda yang bisa terapung dan tarik korban pelan-pelan. Lalu angkat korban keluar dari air.

c) Dayung

Dekati korban dengan perahu lalu angkat korban dari dalam air ke atas perahu.

d) Renang

Dekati korban dengan berenang. Tarik korban dari belakang dan tenangkan. Bawa korban keluar dari air.

ATAU DENGAN CARA BERIKUT :

1. Reach (Pertolongan yang dilakukan dari / pinggir kolam / dermaga dengan cara meraih korban karena posisinya di pinggir atau dengan menggunakan alat sepeti galah, kayu, dan lain-lain).

2. Throw (Lanjutan dari metode reach dimana pertolongan dengan cara melempar alat apung dan penolong berada pada daerah aman).

3. Row (Pertolongan yang dilakukan jika kedua langkah diatas sudah tidak dapat dilakukan, maka penolong harus mendekat kearah korban dengan menggunakan kapal kecil untuk mendekat ke korban lalu melakukan reach / throw).

4. Go (Pilihan terakhir yang harus dilakukan karena tidak tersedianya peralatan yang digunakan untuk mendekat dan posisi korban jauh atau tempat yang tidak memungkinkan untuk menggunakan perahu).

5. Tow / Carry (Paling beresiko tinggi bagi penolong, karena harus langsung kontak dengan korban).

6 ALAT YANG DIGUNAKAN

– Galah

– Pelampung

– Rescue tube

– Rescue bag

– Tabung plastik

– Torpedo buoy

– Ring buoy

– Spinal board

* TAMBAHAN

Musibah atau keadaan darurat adalah kejadian yang selalu tidak diharapkan oleh siapapun tidak terkecuali oleh penolong (rescuer) / tim SAR. Dibutuhkan respon atau penanganan sesegera mungkin dengan tidak melupakan factor keselamatan diri sendiri (safety self), untuk itu kemampuan dan ketrampilan dasar pertolongan air seharusnya tak hanya dimiliki oleh mereka yang bekerja sebagai tim SAR melainkan semua orang sehingga bila terjadi keadaan darurat dapat meminimalisir jumlah korban. Teknik penyelamatan yang baik dan benar tidak hanya mempermudah penolong dalam melakukan penyelamatan namun juga dapat menjamin keselamatan si penolong itu sendiri.

Banyak kasus yang terjadi dimana keselamatan si penolong terancam karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki, tak jarang si penolong harus kehilangan nyawa karena nekat melakukan tindakan penyelamatan hanya dengan modal kemampuan renang. Kemampuan renang merupakan modal utama dan terpenting dalam tindakan pertolongan air, namun harus diperhatikan tak selamanya pertolongan air mengharuskan si penolong berada di dalam air. Berdasarkan prioritas penyelamatan, tindakan pertolongan yang mengharuskan si penolong harus berada di dalam air berada diurutan terakhir. Oleh karena itu, utamakan keselamatan si penolong terlebih dahulu kemudian selamatkan orang lain (korban).

PENYEBAB SESEORANG MENJADI KORBAN TENGGELAM :

1. Tidak bisa berenang. 2. Kelelahan karena berenang. 3. Kram/kejang otot saat berenang.

4. Sebab lain.

APA YANG KITA LAKUKAN?

1. Berteriak sekuat mungkin untuk menarik perhatian orang lain.

2. Hubungi nomor telepon gawat darurat sesegera mungkin.

3. Lakukan pertolongan seaman mungkin JANGAN LAKUKAN masuk kelokasi tersebut tanpa pengaman, kecuali anda mengenal lokasi. Bila tidak yakin dengan kemampuan diri sendiri sebaiknya carilah bantuan.” Lebih baik kehilangan satu orang daripada kehilangan dua orang”, maksudnya ” Jangan menambah korban lebih banyak”.

4. Cari kayu, tali, ring buoy yang dapat menjangkau korban, kalau tidak bisa baru berenang menggunakan gaya bebas dengan kepala diangkat . Penolong saat melakukan pertolongan terhadap korban harus tetap melihat kearah korban atau tempat terakhir korban agar bisa mempelajari situasi dan kondisi disekitar korban.

5. Dekati korban, berhenti berenang dengan mengambil posisi sekitar dua meter dari korban untuk memperkirakan bagaimana kondisi korban, lakukan komunikasi dengan korban, dan sebutkan identitas penolong. untuk kasus korban yang masih sadar, berikut ini adalah kutipan percakapan penolong dengan korban :

” Tenang, saya akan menolong anda, Nama saya Paijo, saya anggota Garda Rescue. Saya akan menolong anda, tolong ikuti perintah saya dan jangan meronta”.

Apabila korban meronta dan berusaha merangkul penolong, maka penolong harus berusaha menjauhi korban, karena dalam kasus ini cukup sering ditemukan si penolong ikut tenggelam juga akibat si korban panik dan meronta ketika berusaha ditolong, baik tenggelam dalam air tawar maupun air laut.

6. Hindari kontak langsung bila korban panik dan lakukan teknik defends and release sampai si korban terlihat kelelahan, baru kemudian lakukan teknik penyelamatan. Teknik ini digunakan bila tindakan korban dapat mengancam nyawa penolong dan dikhawatirkan dapat menambah korban baru. Catatan : Saat menarik korban untuk korban yang tidak bernafas, diberi bantuan nafas mulut ke hidung sebanyak 1 kali dengan hitungan pemberian nafas dengan jeda hitungan ke – 9 hitungan (Ref : ADS International)

7. Membawa korban ke darat dan letakkan ditempat yang aman.

8. Mengecek kesadaran korban dengan cara mengoyang – goyangkan tubuh korban sambil menegur korban.

9. Selanjutnya dilakukan pertolongan dengan suatu rumusan sederhana yang mudah diingat yaitu ABC. Hal ini diartikan sebagai :

A = Airway ( Jalan nafas )

B = Breathing ( Bernafas )

C = Circulation ( Sirkulasi, Peredaran Darah yakni jantung dan pembuluh darah )

10. Selanjutnya korban dibawah ke klinik atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan yang intensif.

Untuk kasus korban yang sadar tapi mengalami kesulitan bernafas maka dilakukan langkah – langkah sebagai berikut :

Posisikan korban pada posisi pulih atau posisi istirahat

Bersihkan benda – benda yang menyumbat rongga mulut korban, contoh : gigi palsu, makanan dll

Kembalikan posisi normal, tekan dahi dan naikkan dagu ( posisi ini bertujuan untuk memperlancar jalan nafas

Bila diperlukan diberikan nafas buatan dua kali dari mulut ke mulut ( untuk menghindari penularan penyakit, contoh Hepatitis, sebaiknya menggunakan alat bantu pemberian nafas dari mulut ke mulut )

Untuk korban yang tidak sadar, mempunyai nafas yang tidak kuat atau belum bernafas, langkah – langkahnya sebagai berikut :

Pada posisi normal dengan dagu terangkat sambil mengecek nadi di leher

Jika tidak ada nadi maka dilakukan pertolongan ABC

Jika nadinya kecil maka lakukan pertolongan AB + Supportive C, gunakan Algoritma syok

Jika nadinya cukup maka lakukan pertolongan A dengan / tanpa B Untuk korban yang tidak sadar, mempunyai nafas yang tidak kuat atau belum

Teknik defends

1. Menghalangi dengan kaki (leg block) 2. Menghalangi dengan tangan (arm block)

3. Elbow lift ( mengangkat siku)

4. Duck away

Untuk korban yang mematuhi perintah, lakukan tehnik penyelamatan dengan cara :

Under arm carry

Tired swimmer carry

Wristow

Hip carry

Hip carry with pistol grip

Double chin carry

Bila korban dapat diajak berkomunikasi dan tidak panik, maka penyelamat dapat melakukan teknik pertolongan Sebagai penolong dalam melakukan pertolongan selalu dianjurkan menggunakan alat bantu, namun demikian seorang penolong harus siap untuk melakukan pertolongan dengan atau tanpa alat bantu.

Jika korban sudah tenggelam, pertolongan harus dilakukan dengan menggunakan alat pertolongan selam atau yang di sebut Teknik Under Water Rescue.

” Penyelamatan Yang Baik Dan Benar Adalah Ketika Anda Siap Dan Tau Atas Tindakan Penyelamatan Yang Akan Anda Lakukan.. “