Deskripsikan apa yang dimaksud daerah aliran sungai (DAS serta berikan tiga contoh DAS di Indonesia)

Daerah Aliran Sungai (disingkat DAS) adalah suatu kawasan yang dibatasi oleh pembatas topografi (punggung bukit) di mana air yang berasal dari air hujan yang jatuh, terkumpul dalam kawasan tersebut. DAS menerima, menyimpan, dan mengalirkan air hujan yang jatuh di atasnya ke sungai.[1]

Deskripsikan apa yang dimaksud daerah aliran sungai (DAS serta berikan tiga contoh DAS di Indonesia)

Contoh daerah aliran sungai.

Air Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah air yang mengalir pada suatu kawasan yang dibatasi oleh titik-titik tinggi di mana air tersebut berasal dari air hujan yang jatuh dan terkumpul dalam sistem tersebut.[2]

Air pada DAS merupakan aliran air yang mengalami siklus hidrologi secara alamiah. Selama berlangsungnya daur hidrologi, yaitu perjalanan air dari permukaan laut ke atmosfer kemudian ke permukaan tanah dan kembali lagi ke laut yang tidak pernah berhenti tersebut, air tersebut akan tertahan (sementara) di sungai, danau/waduk, dan dalam tanah sehingga akan dimanfaatkan oleh manusia atau makhluk hidup.[2]

Air hujan yang dapat mencapai permukaan tanah, sebagian akan masuk (terserap) ke dalam tanah (infiltrasi), sedangkan air yang tidak terserap ke dalam tanah akan tertampung sementara dalam cekungan-cekungan permukaan tanah (surface detention) untuk kemudian mengalir di atas permukaan tanah ke tempat yang lebih rendah (runoff), untuk selanjutnya masuk ke sungai. Air infiltrasi akan tertahan di dalam tanah oleh gaya kapiler yang selanjutnya akan membentuk kelembaban tanah. Apabila tingkat kelembaban air tanah telah cukup jenuh maka air hujan yang baru masuk ke dalam tanah akan bergerak secara lateral (horizontal) untuk selanjutnya pada tempat tertentu akan keluar lagi ke permukaan tanah (subsurface flow) yang kemudian akan mengalir ke sungai.[2]

Batas wilayah DAS diukur dengan cara menghubungkan titik-titik tertinggi di antara wilayah aliran sungai yang satu dengan yang lain.

  1. Banjir
  2. Produktivitas tanah menurun
  3. Pengendapan lumpur pada waduk
  4. Saluran irigasi
  5. Proyek tenaga air
  6. Penggunaan tanah yang tidak tepat (perladangan berpindah, pertanian lahan kering dan konservasi yang tidak tepat)
  1. Metode Isohyet, yaitu garis dalam peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki jumlah curah hujan yang sama selama periode tertentu. Digunakan apabila luas tanah lebih dari 5000 km²
  2. Metode Thiessen, digunakan bila bentuk DAS memanjang dan sempit (luas 1000–5000 km²)
  1. Hulu sungai, berbukit-bukit dan lerengnya curam sehingga banyak jeram.
  2. Tengah sungai, relatif landai,terdapat meander. Banyak aktivitas penduduk.
  3. Hilir sungai, landai dan subur. Banyak areal pertanian.

DAS dibedakan menjadi dua, yakni:

  • DAS gemuk: DAS jenis ini memiliki daya tampung yang besar, adapun sungai yang memiliki DAS seperti ini cenderung mengalami luapan air yang besar apabila terjadinya hujan di daerah hulu.
  • DAS kurus: DAS jenis ini bentuknya sempit, sehingga daya tampungnya pun kecil. Manakala hujan turun di daerah hulu, tidak terjadi luapan air yang tidak terlalu hebat.

Bentuk DAS ada tiga jenis, yaitu:

  • Bentuk Bulu Ayam: DAS bentuk bulu ayam memiliki debit banjir sekuensial dan berurutan. Memerlukan waktu yang lebih pendek untuk mencapai mainstream. Memiliki topografi yang lebih curam daripada bentuk lainnya.[2]
  • Bentuk Kipas: DAS berbentuk kipas memiliki debit banjir yang terakumulasi dari berbagai arah sungai dan memiliki waktu yang lebih lama daripada bentuk bulu ayam untuk mencapai mainstream. Memiliki topografi yang relatif landai daripada bulu ayam.[2]
  • Bentuk parallel / Kombinasi: DAS bentuk kombinasi memiliki debit banjir yang terakumulasi dari berbagai arah sungai di bagian hilir. Sedangkan di bagian hulu sekuensial dan berurutan.[2]

  1. ^ UGM (10 September 2016). "Konservasi DAS". Diakses tanggal 11 Agustus 2022. 
  2. ^ a b c d e f MODEL MATEMATIS PERUBAHAN KUALITAS AIR SUNGAI DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) CISADANE, Repository IPB.

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Daerah_aliran_sungai&oldid=21513498"

Selain sungai, kita juga mengenal daerah aliran sungai atau DAS. Dikutip dari Dinamika Hidrosfer (2018), DAS adalah wilayah yang dikelilingi dan dibatasi oleh topografi berupa punggung bukit atau pegunungan. Lalu, apa bedanya DAS dengan sungai? Sungai adalah aliran air permukaan yang berbentuk memanjang. Sungai adalah bagian DAS. DAS tak hanya meliputi aliran airnya, namun juga bentang alam di sekitar aliran sungai.

DAS juga dikenal dengan sebutan watershed atau daerah tangkapan (catchment area). Ada garis batas yang tak terlihat untuk membatasi DAS dan daerah lain. Batas itu biasanya berupa punggung bukit atau pegunungan.

Batas DAS biasanya tak sama dengan batas administrasi wilayah. Suatu DAS bisa berada pada satu wilayah maupun beberapa wilayah. Ada DAS yang meliputi beberapa wilayah kota, kabupaten, provinsi, bahkan negara. Suatu DAS terdiri dari beberapa sub-DAS. Sub-DAS juga bisa dibagi lagi menjdi sub-sub-DAS.

Bentuk DAS
Pada umumnya bentuk DAS dapat dibagi menjadi empat macam. Dilansir dari Dasar-Dasar Hidrologi (1990), berikut empat bentuk DAS.

1.Bulu burung atau memanjang

Aliran air dari beberapa anak sungai mengalir ke sungai utama. Aliran dari tiap-tiap anak sungai itu tidak saling bertemu pada titik yang sama. Potensi terjadinya banjir di DAS bentuk ini kecil karena aliran airnya tidak langsung bertemu pada satu titik. Namun apabila terjadi banjir, akan berlangsung cukup lama.

3. Radial (Menyebar)

Bentuk DAS menyerupai kipas atau lingkaran. Aliran air dari beberapa anak sungai terkonsentrasi di satu titik. Banjir besar sering terjadi di titik pertemuan aliran air anak-anak sungai.


3. Paralel (Sejajar)

DAS dengan bentuk paralel memiliki dua jalur aliran sungai utama yang kemudian bersatu di hilir. Potensi banjir DAS bentuk paralel tinggi karena aliran air bertemu pada satu titik.

4. Kompleks

Dalam satu DAS terdiri atas tiga bentuk yakni bulu burung atau memanjang, radial, dan paralel.

Deskripsikan apa yang dimaksud daerah aliran sungai (DAS serta berikan tiga contoh DAS di Indonesia)

(ra-sda)

Pengertian DAS (Daerah Aliran Sungai) Pembahasan Lengkap – Kali ini mari kita bahas tentang DAS atau Deskripsi Aliran Sungai. Disini akan dijelaskan pengertian dar DAS, faktor-faktor yang mempengaruhinya dan contoh-contoh DAS yang ada di Indonesia. Simak ulasannya.

Mari kita bahas pengertian DAS dengan seksama.

Pengertian Daerah Aliran Sungai (DAS)

Kumpulan sungai pada suatu sistem cekungan dengan aliran keluar atau muara tunggal membentuk daerah aliran sungai (DAS). Daerah aliran sungai adalah wilayah tampungan yang masuk kedalam wilayah air sungai. Batas wilayah DAS diukur dengan cara menghubungkan titik-titik tertinggi diantara wilayah aliran sungai yang satu dengan yang lain.

Kini sekitar delapan juta hektare lahan yang terdapat di 36 DAS wilayah Indonesia kini berada dalam kondisi yang kritis. Sebagian areal hutan, khususnya didaerah hulu sungai, telah berubah menjadi semak belukar bahkan gundul. Sampai sekarang, kerusakan DAS itu terus berlangsung.

Faktor-faktor yang mempengaruhi DAS adalah iklim, jenis batuan yang dilalui DAS, banyak sedikitnya air yang jatuh ke alur pada waktu hujan. Adapun cepat atau lambat air hujan terkumpul di alur sangat tergantung pada bentuk lereng DAS. Didalam wilayah daetah aliran sungai terdapat bentukan alam seperti meander, dataran banjir, dan delta.

Perhitungan banyaknya hujan di DAS dapat dilakukan dengan menggunakan dua cara berikut;

1. Isohyet, digunakan jika luas DAS lebih besar dari 5000km². Isohyet adalah garis dan peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai jumlah curah hujan sang sama selama suatu periode tertentu.

2. Thiessen, digunakan kalau bentuk DAS tidak memanjang dan sempit, dengan luasan 1000 – 5000km².

Daerah-daerah aliran sungai dibagi 3 yaitu didaerah hulu sungai, daerah tengah sungai, dan didaerah hilir sungai. Biasanya, DAS di hulu sungai berbukit-bukit dan lerengnya curam, sehingga banyak ditemukan jeram. Daerah ini banyak digunakan untuk areal ladang sayur perkebunan, atau hutan yang merupakan daerah penyangga. Disekitar aliran sungai banyak pemukiman penduduk.

DAS dibagian tengah sungai, keadaannya relatif landai sehingga jalur transportasi komunikasinya relatif mudah. Daerah ini merupakan aktivitas penduduk, seperti perdagangan, perindustrian, dan merupakan pusat-pusat pemukiman penduduk penduduk. Didaerah hilir sungai, DAS merupakan daerah yang landai dan subur. Oleh karena itu, daerah ini dimanfaatkan untuk pemukiman dan areal pertanian seperti tanaman padi, jagung, kelapa dll.

Deskripsikan apa yang dimaksud daerah aliran sungai (DAS serta berikan tiga contoh DAS di Indonesia)

Contoh DAS di Indonesia

Contoh-contoh DAS di Indonesia:

1. DAS Ciliwung, yang mempunyai hulu di Bogor dan hilir di Jakarta.
2. DAS Bengawan Solo, yang mempunyai hulu di Wonogiri dan hilir di Gresik.
3. DAS Mahakam, yang mempunyai hulu di Pegunungan Bawui dan hilir di Samarinda.

Mungkin sampai disini pembahasan singkat kita mengenai Pengertian DAS (Daerah Aliran Sungai) Pembahasan Lengkap, disana sudah dijelaskan juga apa saja faktor yang mempengaruhi DAS dan contoh-contoh DAS yang ada di Indonesia. Semoga bermanfaat, terimakasih.

Baca juga: