Dengan melihat kondisi wilayah Indonesia yang berupa kepulauan ancaman apa yang mungkin muncul

Dengan melihat kondisi wilayah Indonesia yang berupa kepulauan ancaman apa yang mungkin muncul

Dengan melihat kondisi wilayah Indonesia yang berupa kepulauan ancaman apa yang mungkin muncul
Lihat Foto

Kompas.com/ Raja Umar

Foto Dok PSDK Lampulo, Tim patroli KP Hiu 12, Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Lampulo menangkap satu Kapal Ikan Asing (KIA) berbendera Malaysia di perairan Selat Malaka daerah teritorial Indonesia karena menggunkan alat tangkap terlarang jenis trawl dan tidak memiliki dokumen perizinan yang sah dari Pemerintah Indonesia. Jumat (29/09/2019)

KOMPAS.com - Negara maritim adalah negara yang berada dalam kawasan laut yang luas. Selain itu, negara maritim biasanya negara yang memiliki banyak pulau.

Dilansir dari situs Perum Perindo, Indonesia secara geografis sebuah negara kepulauan dengan dua pertiga luas lautan lebih besar daripada daratan.

Hal ini terlihat dengan adanya garis pantai di hampir setiap pulau di Indonesia sepanjang kurang lebih 81.000 kilometer.

Indonesia menempati urutan kedua setelah Kanada sebagai negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia.

Selain itu, dengan aanya kepastian batas wilayah laut dapat terpelihara kedaulatan suatu negara dan penegakkan hukum di wilayah perairan.

Indonesia memiliki perbatasan maritim dengan 10 negara, yaitu India (Landas Kontinen), Thailand (Landas Kontinen), Singapura (sebagian Laut Wilayah), Malaysia (sebagian Laut Wilayah, Landas Kontinen).

Baca juga: Bertemu Mahfud MD, Kepala Bakamla Sampaikan Tantangan Negara Maritim

Kemudian Vietnam (Landas Kontinen), Filipina (ZEE), Palau (ZEE, Landas Kontinen), Papua Nugini (ZEE , Landas Kontinen), Timor Leste (Laut Wilayah, Landas Kontinen, ZEE) dan Australia (ZEE, Landas Kontinen).

Dari buku Indonesia Negara Maritim (2009) karya Wahyono SK kepulauan Indonesia terletak di titik pertemuan jalur komunikasi dunia antara Samudra Pasifik dan Samudra India serta antara Benua Asia dan Benua Australia.

Secara internasional, Indonesia ada di posisi strategis, terutama dalam bidang ekonomi dan militer.

Posisi silang tersebut juga menjadi pintu Indonesia dalam pembangunan ekonomi karena akses ke pasar dunia terbuka dengan luas.

Dengan melihat kondisi wilayah Indonesia yang berupa kepulauan ancaman apa yang mungkin muncul

Bencana dapat disebabkan oleh kejadian alam (natural disaster) maupun oleh ulah manusia (man-made disaster). Faktor-faktor yang dapat menyebabkan bencana antara lain :

Bahaya alam (natural hazards) dan bahaya karena ulah manusia (man-made hazards) yang menurut United Nations International Strategy for Disaster Reduction (UN-ISDR) dapat dikelompokkan menjadi bahaya geologi (geological hazards), bahaya hidrometeorologi (hydrometeorological hazards), bahaya biologi (biological hazards), bahaya teknologi (technological hazards) dan penurunan kualitas lingkungan (environmental degradation) Kerentanan (vulnerability) yang tinggi dari masyarakat, infrastruktur serta elemen-elemen di dalam kota/ kawasan yang berisiko bencana Kapasitas yang rendah dari berbagai komponen di dalam masyarakat

Secara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik yaitu lempeng Benua Asia, Benua Australia, lempeng Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Pada bagian selatan dan timur Indonesia terdapat sabuk vulkanik (volcanic arc) yang memanjang dari Pulau Sumatera ? Jawa – Nusa Tenggara ? Sulawesi, yang sisinya berupa pegunungan vulkanik tua dan dataran rendah yang sebagian didominasi oleh rawa-rawa. Kondisi tersebut sangat berpotensi sekaligus rawan bencana seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir dan tanah longsor. Data menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat kegempaan yang tinggi di dunia, lebih dari 10 kali lipat tingkat kegempaan di Amerika Serikat (Arnold, 1986).

Gempa bumi yang disebabkan karena interaksi lempeng tektonik dapat menimbulkan gelombang pasang apabila terjadi di samudera. Dengan wilayah yang sangat dipengaruhi oleh pergerakan lempeng tektonik ini, Indonesia sering mengalami tsunami. Tsunami yang terjadi di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh gempa-gempa tektonik di sepanjang daerah subduksi dan daerah seismik aktif lainnya (Puspito, 1994). Selama kurun waktu 1600-2000 terdapat 105 kejadian tsunami yang 90 persen di antaranya disebabkan oleh gempa tektonik, 9 persen oleh letusan gunung berapi dan 1 persen oleh tanah longsor (Latief dkk, 2000). Wilayah pantai di Indonesia merupakan wilayah yang rawan terjadi bencana tsunami terutama pantai barat Sumatera, pantai selatan Pulau Jawa, pantai utara dan selatan pulau-pulau Nusa Tenggara, pulau-pulau di Maluku, pantai utara Irian Jaya dan hampir seluruh pantai di Sulawesi. Laut Maluku adalah daerah yang paling rawan tsunami. Dalam kurun waktu tahun 1600-2000, di daerah ini telah terjadi 32 tsunami yang 28 di antaranya diakibatkan oleh gempa bumi dan 4 oleh meletusnya gunung berapi di bawah laut.

Wilayah Indonesia terletak di daerah iklim tropis dengan dua musim yaitu panas dan hujan dengan ciri-ciri adanya perubahan cuaca, suhu dan arah angin yang cukup ekstrim. Kondisi iklim seperti ini digabungkan dengan kondisi topografi permukaan dan batuan yang relatif beragam, baik secara fisik maupun kimiawi, menghasilkan kondisi tanah yang subur. Sebaliknya, kondisi itu dapat menimbulkan beberapa akibat buruk bagi manusia seperti terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan kekeringan. Seiring dengan berkembangnya waktu dan meningkatnya aktivitas manusia, kerusakan lingkungan hidup cenderung semakin parah dan memicu meningkatnya jumlah kejadian dan intensitas bencana hidrometeorologi (banjir, tanah longsor dan kekeringan) yang terjadi secara silih berganti di banyak daerah di Indonesia. Pada tahun 2006 saja terjadi bencana tanah longsor dan banjir bandang di Jember, Banjarnegara, Manado, Trenggalek dan beberapa daerah lainnya. Meskipun pembangunan di Indonesia telah dirancang dan didesain sedemikian rupa dengan dampak lingkungan yang minimal, proses pembangunan tetap menimbulkan dampak kerusakan lingkungan dan ekosistem. Pembangunan yang selama ini bertumpu pada eksploitasi sumber daya alam (terutama dalam skala besar) menyebabkan hilangnya daya dukung sumber daya ini terhadap kehidupan mayarakat. Dari tahun ke tahun sumber daya hutan di Indonesia semakin berkurang, sementara itu pengusahaan sumber daya mineral juga mengakibatkan kerusakan ekosistem yang secara fisik sering menyebabkan peningkatan risiko bencana.

Pada sisi lain laju pembangunan mengakibatkan peningkatan akses masyarakat terhadap ilmu dan teknologi. Namun, karena kurang tepatnya kebijakan penerapan teknologi, sering terjadi kegagalan teknologi yang berakibat fatal seperti kecelakaan transportasi, industri dan terjadinya wabah penyakit akibat mobilisasi manusia yang semakin tinggi. Potensi bencana lain yang tidak kalah seriusnya adalah faktor keragaman demografi di Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2004 mencapai 220 juta jiwa yang terdiri dari beragam etnis, kelompok, agama dan adat-istiadat. Keragaman tersebut merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang tidak dimiliki bangsa lain. Namun karena pertumbuhan penduduk yang tinggi tidak diimbangi dengan kebijakan dan pembangunan ekonomi, sosial dan infrastruktur yang merata dan memadai, terjadi kesenjangan pada beberapa aspek dan terkadang muncul kecemburuan sosial. Kondisi ini potensial menyebabkan terjadinya konflik dalam masyarakat yang dapat berkembang menjadi bencana nasional.

Top 1: Ancaman dan Peluang dalam Menyongsong Poros Maritim Dunia

Pengarang: law.ui.ac.id - Peringkat 139

Ringkasan: Ancaman dan Peluang dalam Menyongsong Poros Maritim Dunia. Research Cluster for Sustainable Ocean Policy (CSOP) menyelenggarakan Seri Kuliah Umum Hukum Laut Internasional “Betwen Threats and Opportunities di Antara Ancaman dan Peluang dalam Menyongsong Poros Maritim Dunia” oleh Laksamana Muda TNI Aan Kurnia, S.Sos (Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut RI) 29 Maret 2018 di Auditorium Djokosoetono FHUI, Kampus UI Depok.. Kondisi geografis indonesia yang berupa kepulauan dan berbatasan langsun

Hasil pencarian yang cocok: 4 Apr 2022 — Kondisi geografis indonesia yang berupa kepulauan dan berbatasan langsung ... Dengan kondisi geografis seperti itu, berbagai ancaman muncul ... ...

Top 2: Negara Kepulauan dan Negara Pulau Hadapi Ancaman Nyata ...

Pengarang: maritim.go.id - Peringkat 161

Hasil pencarian yang cocok: 13 Nov 2017 — Pernyataan Deputi Bidang Kedaulatan Maritim itu sesuai dengan laporan panel antar pemerintah untuk perubahan iklim yang dikutip dari website ... ...

Top 3: Indonesia Negara Maritim dengan Kepulauan Terbesar di Dunia

Pengarang: jabarprov.go.id - Peringkat 174

Ringkasan: BANDUNG- Indonesia dikenal sebagai negara dengan potensi sumber daya alam yang sangat banyak, khususnya di bidang kemaritiman. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia terdiri dari 17.499 pulau dengan panjang garis pantai 81.000 km dan luas perairannya terdiri dari laut teritorial, perairan kepulauan dan perairan pedalaman seluas 2,7 juta km atau 70% dari luas wilayah NKRI. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia (Menko Maritim), Luhut Binsar Panjaitan menjelaskan Indones

Hasil pencarian yang cocok: 3 Nov 2017 — Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia terdiri dari ... km2 yang menambah luas wilayah laut Indonesia menjadi 5,8 juta km2. ...

Top 4: Menuju Poros Maritim Dunia - Kominfo

Pengarang: kominfo.go.id - Peringkat 122

Ringkasan: Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki potensi untuk menjadi Poros Maritim Dunia. Poros Maritim Dunia bertujuan menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang besar, kuat, dan makmur melalui pengembalian identitas Indonesia sebagai bangsa maritim, pengamanan kepentingan dan keamanan maritim, memberdayakan potensi maritim untuk mewujudkan pemerataan ekonomi Indonesia.Untuk menuju negara Poros Maritim Dunia akan meliputi pembangunan proses maritim dari aspek infrast

Hasil pencarian yang cocok: Pilar pertama : pembangunan kembali budaya maritim Indonesia. Pilar kedua : Berkomitmen dalam menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan fokus membangun ... ...

Top 5: POTENSI ANCAMAN KEAMANAN DI PERAIRAN INDONESIA YANG ...

Pengarang: ejournal.unsrat.ac.id - Peringkat 132

Hasil pencarian yang cocok: oleh D Tambunan · 2021 · Dirujuk 1 kali — Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai sekitar 81.900 kilometer, meimiliki wilayah perbatasan dengan banyak negara baik perbatasan darat ( ... ...

Top 6: Tantangan ALKI dalam Mewujudkan Cita-cita Indonesia sebagai Poros ...

Pengarang: ejournal.undip.ac.id - Peringkat 138

Hasil pencarian yang cocok: oleh I Rustam · Dirujuk 35 kali — Hingga kini, berbagai pelayaran dan penerbangan asing dengan bebas berlalu lalang memotong wilayah Indonesia. Ancaman keamanan pada tiga jalur ALKI menjadi ... ...

Top 7: Kebijakan Poros Maritim Jokowi dan Sinergitas Strategi Ekonomi dan ...

Pengarang: ejournal.undip.ac.id - Peringkat 140

Hasil pencarian yang cocok: oleh MN Al Syahrin · Dirujuk 38 kali — Kondisi geografis yang berupa kepulauan dan berbatasan langsung dengan sejumlah negara mengakibatkan banyaknya ancaman yang harus dihadapi Indonesia. ...

Top 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia ... - DPR RI

Pengarang: dpr.go.id - Peringkat 123

Hasil pencarian yang cocok: oleh I BAB · Dirujuk 1 kali — Kurang lebih 6 juta km2 wilayah Indonesia berupa laut yang sangat ... Dengan dorongan desentralisasi dan melihat kondisi wilayah kepulauan. ...

Top 9: Potensi Ancaman Bencana - BNPB

Pengarang: bnpb.go.id - Peringkat 76

Ringkasan: Bencana dapat disebabkan oleh kejadian alam (natural disaster) maupun oleh ulah manusia (man-made disaster). Faktor-faktor yang dapat menyebabkan bencana antara lain :Bahaya alam (natural hazards) dan bahaya karena ulah manusia (man-made hazards) yang menurut United Nations International Strategy for Disaster Reduction (UN-ISDR) dapat dikelompokkan menjadi bahaya geologi (geological hazards), bahaya hidrometeorologi (hydrometeorological hazards), bahaya biologi (biological hazards), bahaya tekn

Hasil pencarian yang cocok: Resiko ancaman tsunami di Indonesia bahkan lebih tinggi dibandingkan Jepang. ... Secara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada ... ...