Dalam sub unit besar ribosom terdapat bagian yang berfungsi sebagai pengikat peptidyl yaitu bagian

Dalam sub unit besar ribosom terdapat bagian yang berfungsi sebagai pengikat peptidyl yaitu bagian

Dalam sub unit besar ribosom terdapat bagian yang berfungsi sebagai pengikat peptidyl yaitu bagian
Lihat Foto

bio.libretexts.org

Organel sel bakteri, ribosom ditunjukkan sebagai butiran kecil dalam sitoplasma.

KOMPAS.com – Bakteri adalah makhluk hidup yang memiliki sel dan organel penyusunnya. Apakah sel bakteri memiliki ribosom? Bakteri memiliki ribosom. Ribosom bakteri berfungsi sebagai tempat sintesis protein.

Ribosom adalah organel sel yang pening bagi bakteri maupun makhluk hidup lainnya. Dilansir dari Biology LibreTexts, sebuah bakteri diperkirakan memiliki sekitar 15 ribu ribosom dalam tubuhnya.

Karena bakteri merupakan sel prokariotik, maka ribosomnya memiliki ukuran lebih kecil daripada ribosom sel eukariotik.

Untuk lebih mengetahui tentang ribosom pada bakteri, berikut adalah penjelasannya!

Baca juga: Struktur Sel Prokariotik

Struktur ribosom bakteri

Menurut Barbara S. Schuwirth, dkk dalam jurnal Structure of the Bacterial Ribosome at 3.5 A Resolution (2005), ribosom bakteri memiliki ukuran sebesar 21 nanometer dan memiliki inti fungsional RNA yang ditingkatkan oleh protein ribosom dan faktor aksesori.

Ribosom bakteri berada di dalam sitoplasma dan memiliki bentuk bola atau bola yang agak datar.

Dilansir dari Department of Chemistry and Biochemistry The University of Maryland, struktur ribosom bakteri terdiri dari dua sumunit yang dilambangkan dengan 30S (subunit kecil) dan 50S (subunit besar).

Dalam sub unit besar ribosom terdapat bagian yang berfungsi sebagai pengikat peptidyl yaitu bagian

Dalam sub unit besar ribosom terdapat bagian yang berfungsi sebagai pengikat peptidyl yaitu bagian
Lihat Foto

biochem.umd.edu

Subunit kecil (30S) dan subunit besar (50S) ribosom bakteri

Baca juga: Klasifikasi Bakteri

Fungsi ribosom pada sel bakteri adalah translasi RNA dan sintesis atau pembuatan protein.

Translasi RNA

Dilansir dari Brooklyn College, subunit kecil ribosom bakteri (30S) memiliki celah di sepertiga bagian atasnya. Celah tersebut merupakan situs pengikatan mRNA yang dikirim oleh nukleus.

mRNA atau RNA messenger adalah materi genetik bakteri yang bertugas menyampaikan cetak biru protein yang diperlukan oleh nukleus.

mRNA yang terikat pada subunit kecil, kemudian mengalami proses translasi. Di mana informasi urutan basa nukleotida dalam mRNA diterjemahkan oleh ribosom.

Translasi mRNA oleh ribosom bakteri kemudian memberikan informasi bentuk dan fungsi protein yang harus dibuat. Informasi tersebut menjadi cetak biru atau panduan sintesis protein dalam tubuh bakteri.

Baca juga: Sintesis Protein: Proses Transkripsi dan Translasi

Sejalan dengan proses translasi, subunit ribosom besar bakteri (50S) memiliki situs pengikatan tRNA. Di mana, tRNA akan membawa jenis-jenis asam amino yang dibutuhkan sesuai dengan informasi dari mRNA.

Sintesis protein

Fungsi selanjutnya dari ribosom bakteri adalah sintesis atau pembuatan protein. Sintesis protein bakteri didasarkan pada informasi yang dibawa oleh mRNA dari inti sel (nukleus).

Dua subunit ribosom bakteri (30S dan 50S) kemudkan akan bersatu membentuk unit 70S ketika sintesis protein dilakukan.

Asam amino (basa nukleotida) yang dibawa tRNA kemudian akan disusun dalam ribosom sesuai informasi yang dibawa mRNA. Penyusunan asam amino tersebut akan membentuk berbagai jenis protein dengan fungsi yang berbeda untuk kemudian digunakan oleh bakteri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Ribosom adalah organel sel yang berperan penting dalam proses pembuatan protein di dalam sel alias sintesis protein. Terdiri dari dua subunit berbeda, ribosom lebih berperan pada proses translasi dibanding transkripsi sel.

01 Jan 2021|Nina Hertiwi Putri

Ditinjau olehdr. Reni Utari

Ribosom adalah organel yang berperan dalam sintesis protein

Ribosom adalah salah satu bagian dari organel sel yang berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Ribosom bisa ditemukan pada sel eukariotik maupun prokariotik.Pada sel eukariotik, organel ini bisa berada di banyak tempat, temasuk retikulum endoplasma dan sitosol. Sementara pada sel prokariotik, ribosom hanya dapat ditemukan pada sitosol, berhubung pada sel jenis ini tidak terdapat organel yang memiliki membran.

Fungsi ribosom

Fungsi ribosom yang utama adalah sebagai pembuat protein dan yang melakukan sintesis protein di dalam sel. Sel perlu memproduksi protein agar bisa mempercepat proses biologis yang dilaluinya dan untuk bisa berfungsi dengan baik.Protein juga menjadi bagian penting dalam berbagai organ tubuh, termasuk rambut, kulit, dan kuku. Oleh karena itu tanpa adanya ribosom, akan ada banyak fungsi tubuh yang terganggu.Ribosom bisa membuat protein untuk digunakan di dalam sel maupun yang akan dikeluarkan dari sel.Protein yang ada di dalam sel, dibuat oleh ribosom yang berada di sitosol. Sementara itu di luar sel, ada yang diproduksi di retikulum endoplasma maupun amplop nukleus.

Struktur ribosom

Setiap ribosom tersusun atas RNA dan protein. Masing-masing ribosom terdiri dari dua subunit RNA-protein, yaitu subunit kecil dan subunit besar. Keduanya terletak saling tindih, dengan subunit besar berada di posisi atas.Di tengah kedua subunit tersebut, terdapat RNA lagi. Hasilnya, terbentuk ribosom yang terlihat kurang lebih seperti hamburger.Masing-masing subunit ini juga memiliki fungsi sendiri-sendiri. Subunit kecil, misalnya, berperan dalam membaca pesan yang disampaikan oleh mRNA untuk asam amino. Sementara itu, subunit besar, berperan membentuk ikatan peptida.Baca Juga: Penjelasan 13 Organel pada Sel Makhluk Hidup

Cara kerja ribosom

Agar protein yang dibutuhkan oleh setiap sel di tubuh bisa diproduksi, ada satu mekanisme yang perlu berjalan, yaitu sintesis protein. Proses sintesis protein melibatkan DNA dan RNA dan dimulai di dalam nukleus atau inti sel.Sintesis protein terjadi dengan diawali saat enzim yang ada di dalam nukleus membuka bagian DNA yang spesifik agar bisa diakses oleh salinan RNA.Molekul RNA yang sudah menyalin informasi genetik ini kemudian bergerak dari nukleus sel ke sitoplasma yang merupakan lokasi dimulainya proses sintesis.Hasil akhir dari sintesis protein adalah protein yang akan digunakan untuk berbagai fungsi tubuh.Untuk bisa mendapatkan protein yang dimaksud, sintesis dapat dibagi menjadi dua langkah utama, yaitu transkripsi dan translasi.Sesuai namanya, transkripsi protein adalah proses percetakan atau penulisan ulang informasi genetik pembuatan protein dari DNA oleh RNA. Kemudian, RNA yang sudah menyalin informasi tersebut, kembali berproses menjadi produk akhir yang disebut mRNA (messenger RNA).Ibaratnya, DNA adalah orang yang memiliki resep untuk membuat protein. Lalu, tugas RNA lah untuk menyalin resep tersebut agar organel yang lain juga bisa membuat protein dengan tepat.Namun, RNA itu tidak bisa langsung menyebarkan informasi tersebut. Untuk bisa menyebarkan informasi komposisi protein, RNA harus berubah dahulu menjadi messenger RNA.Produk akhir dari proses transkripsi ini adalah mRNA beserta informasi pembuatan protein yang dibawanya. Proses transkripsi terjadi di dalam nukleus alias inti sel, tempat DNA berada.Setelah proses transkripsi selesai, maka masuklah proses translasi. Di tahapan inilah ribosom berperan penting.
Proses translasi diawali dengan masuknya mRNA ke sitoplasma. Sitoplasma adalah cairan yang mengisi bagian sel di luar inti sel. Di sitoplasma, ada berbagai organel sel yang “mengambang”, termasuk ribosom.
Perlu diketahui, ribosom bisa mengambang bebas di sitoplasma, menempel di permukaan luar retikulum endoplasma maupun amplop, atau bagian terluar nukleus.Begitu keluar dari inti sel menuju sitoplasma, mRNA akan langsung melakukan tugasnya, yaitu membawa informasi cara pembuatan protein ke ribosom.Lalu, ribosom akan menggunakan informasi dari mRNA tadi untuk membuat rantai asam amino yang merupakan bahan dasar dari protein. Proses penerjemahan informasi dari mRNA menjadi rantai asam amino inilah yang disebut sebagai translasi.

Baca Juga

Tirosin Adalah Asam Amino yang Penting bagi Tubuh, Bagaimana Mendapatkannya?Asam D-Aspartat untuk Testosteron, Tidak Semua Pria Bisa Merasakan ManfaatnyaKenali Fungsi Tulang Pergelangan Tangan AndaSemua sel, baik itu eukaryotik maupun prokariotik, membutuhkan protein untuk bisa berfungsi. Oleh karena itu, keberadaan ribosom sangatlah penting untuk menjaga sel-sel di tubuh kita tetap sehat.

proteinfungsi organ

Khan Academy. https://www.khanacademy.org/science/biology/structure-of-a-cell/prokaryotic-and-eukaryotic-cells/a/nucleus-and-ribosomes
Diakses pada 21 Desember 2020
Biology for Kids. https://www.khanacademy.org/science/biology/structure-of-a-cell/prokaryotic-and-eukaryotic-cells/a/nucleus-and-ribosomes
Diakses pada 21 Desember 2020
Modul Kemendikbud. https://emodul.kemdikbud.go.id/B-IPA-4/B-IPA-4.pdf
Diakses pada 21 Desember 2020
Modul Kemendikbud. https://emodul.kemdikbud.go.id/C-Biologi-6/C-Biologi-6.pdf
Diakses pada 21 Desember 2020

Mekanisme kontraksi otot berperan penting dalam membuat Anda bisa melakukan berbagai aktivitas. Dengan adanya mekanisme kerja otot berkontribusi mulai dari membuat Anda mampu berlari sampai menyokong kinerja sistem pencernaan dan jantung.

Amilase merupakan enzim penting dalam sistem pencernaan yang terdapat di seluruh sistem cerna, mulai dari mulut hingga usus. Kadarnya yang abnormal dapat mengindikasikan adanya penyakit tertentu.

07 Jul 2021|Yanita Nur Indah Sari

Ayam organik dan ayam probiotik sudah mulai banyak dijual di supermarket. Jenis ayam ini merupakan versi lebih sehat dibanding ayam broiler

03 Des 2019|Azelia Trifiana

Dijawab Oleh dr. R. H. Rafsanjani

Dijawab Oleh dr. Nadieda Ayu

Dijawab Oleh dr. Sarah Fajriah