Dalam melakukan tolak peluru, teknik yang sangat diperlukan adalah ….

Dalam melakukan tolak peluru, teknik yang sangat diperlukan adalah ….

Tolak peluru adalah salah satu olahraga cabang atletik. (pixabay)

adjar.id - Pernahkah Adjarian melakukan olahraga tolak peluru?

Di bangku sekolah, tolak peluru biasanya mulai diajarkan di tingkat SMP.

Tolak peluru merupakan salah satu nomor lempar dalam cabang atletik.

Tolak peluru adalah olahraga dengan gerakan menolak atau mendorong sebuah peluru dengan satu tangan agar mencapai jarak sejauh-jauhnya.

Kalau berdasarkan KBBI, tolak peluru adalah olahraga dengan menolakkan peluru (alat yang bundar seperti bola yang terbuat dari besi atau kuningan beratnya untuk putri 4 kg, untuk putra 7 1/4 kg).

Sama seperti jenis olahraga lainnya, diperlukan teknik khusus untuk dapat melakukan tolak peluru.

Nah, kali ini kita akan belajar tentang teknik melakukan tolak peluru gaya O Brein.

Simak tekniknya satu per satu, yuk!

"Tolak peluru adalah olahraga yang menolakkan peluru."

Baca Juga: 5 Teknik Dasar Bola Basket, Mulai dari Dribbling hingga Pivot

Teknik Tolak Peluru O Brein (Awalan Belakang)

Berikut ini teknik dalam melakukan tolak peluru gaya O Brein atau gaya awalan belakang.


Page 2

Dalam melakukan tolak peluru, teknik yang sangat diperlukan adalah ….

Tolak peluru adalah salah satu olahraga cabang atletik. (pixabay)

1. Sikap awal membelakangi awalan dan membungkuk. Kemudian lemparkan kaki kiri ke belakang, bersamaan dengan menggeser kaki kanan ke belakang.

2. Ketika kaki kanan menyentuh tanah, tekuk lutut dalam, tubuh membungkuk lebih rendah, dan letakkan kaki kiri jauh di belakang.

3. Luruskan kaki kanan dan berat badan ke kaki kiri.

4. Luruskan kaki kiri, barengi dengan putaran bahu kiri yang disusul dengan tolakan peluru yang dipegang oleh tangan kanan, dan tambahkan dorongan pergelangan tangan dan jari-jari.

"Salah satu teknik tolak peluru O Brein adalah sikap awal membelakangi awalan dengan tubuh membungkuk."

Hal yang Perlu Diperhatikan saat Melempar Peluru

Selain beberapa teknik lempar peluru di atas, ada pula beberapa hal lain yang perlu diperhatikan ketika kita melempar peluru, Adjarian.

Baca Juga: Macam-Macam Prinsip Dasar dalam Gerakan Meroda

Berikut ini beberapa di antaranya.

1. Pandangan ke atas, badan tegak, dan kaki kiri lurus.

2. Bahu kiri selalu lebih tinggi daripada bahu kanan.

3. Sudut lemparan atau tolakan adalah 40 derajat.

4. Ada gerak lanjutan atau disebut follow through.

Nah, itulah gambaran mengenai teknik tolak peluru O Brein, Adjarian.

Sekarang kita jawab pertanyaan berikut, yuk!

Pertanyaan
Apa itu tolak peluru?
Petunjuk: Cek halaman 1.

Tonton video ini, yuk!

tirto.id - Tolak peluru merupakan salah satu nomor dalam cabang olahraga atletik. Olahraga ini termasuk dalam kategori di nomor lempar.

Dalam praktiknya, olahraga tolak peluru dilakukan dengan cara menolak, mendorong, serta melemparkan peluru, yang berupa bola berbahan logam, sejauh mungkin. Penolakan peluru dilakukan dari titik lempar hingga menuju lokasi pendaratan dengan menggunakan teknik tertentu.

Kendati terlihat sederhana, tolak peluru sebenarnya termasuk olahraga berat. Sebab, bobot peluru yang dilempar tidak ringan. Beratnya mencapai 5 kilogram (junior putra), 3 kilogram (junior putri), 4 kilogram (senior putri) dan 7,257 kilogram (senior putra).

Selain itu, setidaknya terdapat 2 faktor yang melatarbelakangi tolak peluru masuk kategori olahraga berat. Kedua faktor berkaitan dengan gerak dasar dalam olahraga ini.

Baca juga: Gerak Dasar Lompat Kangkang: Rangkaian Gerakan dan Tahapannya

Dalam melakukan tolak peluru, teknik yang sangat diperlukan adalah ….

Pertama, postur tubuh atlet akan mempengaruhi jarak lemparan peluru. Atlet berpostur tubuh besar cenderung memiliki energi yang lebih besar juga, kendati yang punya fisik kecil maupun sedang mungkin saja mahir dalam olahraga lempar peluru.

Kedua, penguasaan teknik lempar peluru akan menentukan jauh atau tidaknya tolakan peluru. Dengan demikian, atlet bertubuh kecil atau sedang dapat melakukan tolakan jauh jika menguasai teknik tolak peluru dengan mahir.

Fungsi Tangan Kiri dalam Tolak Peluru

Atlet tolak peluru ditekankan memakai tangan dominannya untuk menolakkan peluru ke sektor lemparan. Adapun mayoritas atlet menggunakan tangan kanannya untuk menolakkan peluru, kecuali jika ia kidal. Karena itu, sering muncul pertanyaan apa fungsi tangan kiri dalam tolak peluru, jika atlet lebih dominan memakai tangan kanan.

Meskipun tidak digunakan, tangan kiri (tangan yang tidak dominan) tetap memiliki fungsi penting dalam olahraga tolak peluru. Fungsi tangan kiri ini adalah untuk menjaga keseimbangan atlet.

Baca juga: Macam-macam Gerak Dasar Permainan Bola Voli dan Bola Basket

Fungsi utama tangan kiri muncul setelah atlet menolakkan peluru. Tepatnya, dalam posisi pendaratan kaki kanan, sementara kaki kiri ditarik ke belakang bersamaan dengan lengan kiri sang atlet.

Dengan demikian, tangan kiri dapat menjaga keseimbangan atlet agar tidak terjatuh saat melakukan tolak peluru. Jika atlet kehilangan keseimbangan usai menolak peuru, ia berisiko terjatuh, dan mengalami cedera engkel.

Selain itu, tangan kiri, khususnya di bagian bahu, berfungsi sebagai penahan sehingga tolakan menjadi maksimal. Tangan kiri berperan menjaga keseimbangan atlet sehingga bisa mendaratkan peluru ke sektor lemparan secara lebih tepat.

Teknik Dasar Tolak Peluru dan Penjelasannya

Untuk melakukan olahraga tolak peluru, setidaknya ada 3 teknik dasar yang harus dikuasai. Penguasaan 3 teknik dasar itu bisa menentukan jangkauan lemparan peluru.

Ketiganya mencakup teknik memegang peluru, teknik meletakkan peluru di leher, dan teknik menolakkan peluru. Dalam praktiknya secara berurutan ialah: atlet memegang peluru dengan benar; meletakkan peluru di leher; dan melemparkan peluru hingga menjangkau sasaran lokasi pendaratan.

Meskipun begitu, teknik dasar tolak peluru tak sesederhana itu. Penjelasan yang lebih lengkap mengenai 3 teknik dasar tolak peluru tersebut adalah sebagai berikut.

1. Teknik Memegang Peluru

Dalam olahraga tolak peluru, terdapat tiga teknik memegang peluru. Atlet dapat menggunakan salah satu dari tiga teknik tersebut dalam melakukan tolak peluru. Berikut ini cara melakukan ketiga teknik itu.

a. Teknik memegang peluru jenis pertama

  • Taruh peluru di telapak tangan.
  • Pegang erat peluru menggunakan jari-jari tangan dengan posisi jari-jari dikembangkan.
  • Gunakan jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis untuk memegang peluru.
  • Letakkan jari kelingking di bagian samping peluru dalam posisi menekuk.
  • Ibu jari berada di posisi biasa untuk menjaga keseimbangan peluru.
  • Berikan tenaga lebih pada ibu jari agar bisa menahan peluru lebih kuat sehingga tidak jatuh.

b. Teknik memegang peluru jenis kedua

Teknik kedua dilakukan dengan merapatkan jari-jemari, termasuk kelingking, kemudian tempelkan pada bagian belakang peluru. Letakkan ibu jari di bagian samping peluru agar seimbang.

c. Teknik memegang peluru jenis ketiga

Tektik ketiga dilakukan dengan cara merapatkan jari-jari dalam posisi sedikit lebih renggang. Teknik ini cocok untuk atlet yang memiliki telapak tangan kecil.

2. Teknik Meletakkan Peluru di Leher

Setelah memutuskan teknik memegang peluru yang paling cocok, tempelkan peluru di leher samping kanan, kecuali bagi orang kidal di leher samping kiri. Letakkan ibu jari dengan menempel di atas tulang di bagian bahu atau tulang selangka.

Posisikan siku dalam kondisi lurus dan sejajar dengan bahu. Kemudian, miringkan kepala ke arah peluru agar kedudukannya stabil dan mantap.

3. Teknik Menolak Peluru

Penguasaan teknik menolak peluru yang tepat akan menghasilkan lemparan peluru sejauh mungkin. Karena itu, atlet perlu menguasai teknik-teknik menolak peluru sebagai berikut.

a. Sebelum melempar peluru, atlet berdiri tegak dan rileks dengan posisi menghadap ke samping lapangan.

b. Kaki direnggangkan sampai selebar bahu.

c. Kemudian, kaki kanan ditekuk dan berat badan bertugas menumpu di kaki kanan.

d. Persiapan menolak peluru dilanjutkan dengan menempelkan tangan kanan yang memegang peluru di bahu, tepat di bawah rahang dengan siku membentuk sudut 90 derajat

e. Pada saat bersamaan, tangan kiri ditekuk dengan siku menghadap ke arah tolakan.

f. Ketika tangan memegang peluru, kaki yang dekat dengan lokasi lemparan digerakkan dengan cara diayun. Tujuannya adalah untuk ancang-ancang penolakan peluru.

g. Pada saat bersamaan, atlet memutar pinggangnya ke sisi sektor lemparan hingga pinggul mendorong tubuh condong ke depan.

h. Lalu, pandangan fokus ke lokasi lemparan peluru.

i. Ketika menolakkan peluru, atlet menggerakkan kaki kanannya ke depan sebagai tumpuan, menggantikan kaki kiri yang dijadikan ancang-ancang.

j. Kemudian, kaki kiri lurus ke belakang, rileks, serta lutut kanan sedikit ditekuk. Pandangan tetap fokus ke lokasi lemparan peluru.

k. Saat menolakkan peluru, atlet memutarkan badannya ke arah sektor pendaratan.

l. Pada saat yang sama, kaki kanan menolak dan melonjak dengan tenaga yang cukup besar untuk mendorong peluru.

m. Setelah itu, lontarkan peluru dengan sudut tolakan 40 derajat ke arah atas.

o. Setelah peluru dilontarkan, kaki mendarat lagi ke tanah dengan posisi sedikit menekuk.

p. Di saat bersamaan, posisi badan ditujukan ke arah depan dengan pandangan tertuju ke arah jatuhnya peluru.

Baca juga artikel terkait CABANG ATLETIK atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
(tirto.id - hdi/add)


Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom
Kontributor: Abdul Hadi

Subscribe for updates Unsubscribe from updates