Loading Preview Show Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
A. bersekutu, berdoa dan belajar firman Tuhan. B. berkumpul dan mengumpulkan semua harta benda.C.berkumpul bersama sama dan tidak peduli orang lain.D.berkumpul dalam satu rumah dan memberikan persembahan Ibadah dalam kehidupan gereja mula-mula dilakukan di mana?Jawaban. Jawaban: D. Bait Suci dan rumah pribadi. Apa yang dimaksud dengan gereja mula-mula? Gereja mula-mula, Gereja perdana, jemaat perdana, Kekristenan mula-mula, atau Kekristenan perdana merujuk pada Kekristenan pada masa antara penyaliban Yesus (sekitar tahun 30 Masehi) dan Dewan Nicaea Pertama (325 Masehi) pada abad ke-4 M. Sumber sejarah utama mengenai Kekristenan pada abad pertama (Era Apostolik) … Contoh yang paling jelas terdapat dalam jemaat mula-mula di Yerusalem yang diuraikan dalam Kisah Para Rasul 2:41-47. Di dalam ayat itu dikatakan bahwa mereka saling mengajar, bersekutu, beribadah, melayani serta mereka juga menginjil. Gereja ada untuk mendidik, mendorong, memuliakan, memperlengkapi juga menginjil. Mengapa pertumbuhan jemaat mula-mula bisa begitu pesat?1. Karena mereka tekun dan mendengarkan pengajaran firman oleh roh kudus. 2. Mengumpulkan dan membagikan harta miliknya. Jemaat mula mula lahir setelah peristiwa apa? Uga, Pencurahan roh kudus menetapkan hari pentakosta, pertama lahirnya gereja atau jemaat mula-mula, karena banyak orang yang tinggal di Yerusalem menyaksikan peristiwa pencurahan roh kudus, mereka memberi diri untuk dibaptis oleh Rasul berjumlah 300 orang itulah jemaat mula- mula. Kapan gereja mula-mula terbentuk?Gereja mula-mula. Gereja dimulai 40 hari sesudah kebangkitan Yesus (sekitar tahun 30-34 Masehi). Yesus sudah berjanji bahwa Dia akan mendirikan gerejaNya (Matius 16:18), dan dengan datangnya Roh Kudus pada hari Pentakosta (Kisah 2:1-4), “Gereja” (“kumpulan yang dipanggil keluar”) secara resmi dimulai. Jelaskan apa penyebab perpecahan gereja mula-mula?Perpecahan gereja pertama-tama disebabkan oleh perbedaan pandangan tentang menjadi pengikut Kristus. Kubu pertama yang dipimpin oleh Petrus dan Yakobus, Mereka berpandangan bahwa Setiap orang yang mau menjadi Kristen harus terlebih dahulu menjadi orang Yahudi, Harus disunat dan Wajib menjalankan Hukum Taurat. Apa alasan beribadah kepada Tuhan? Ada beberapa alasan mengapa seseorang taat beribadah kepada Tuhan,yaitu: 1.Tuhan sebagai Pencipta segala sesuatu, termasuk manusia,Dia rela menjadi manusia (Yohanes1:1–3,14) supaya dengan jalan demikian Ia memberikan contoh yang sempurna untuk diteladani oleh manusia itu(1Petrus2:21) dalam hal beribadah (Galatia4:4). Berikut ini adalah cara hidup jemaat yang pertama: Berkumpul dan melakukan doa bersama. Setia pada ajaran dari Rasul. Tidak bersifat egois. Pilar antara yang satu dengan yang lain. Bagaimana gereja mula-mula berdiri dalam peristiwa Pentakosta?Pada hari Pentakosta, Roh Kudus dicurahkan sesuai dengan yang dijanjikan Yesus sesudah kenaikannya ke surga. Menurut Alkitab, murid-murid Yesus berhasil mempertobatkan tiga ribu jiwa pada hari tersebut dan hal inilah yang disebut dengan lahirnya gereja mula-mula (Sumber: kitab Kisah Para Rasul pasal ke-2).
Pada waktu membaca kisah kehidupan jemaat mula-mula, sempat terbesit pemikiran, “Wah, apakah kejadian seperti ini masih mungkin untuk terjadi di masa ini?” Dengan jumlah yang bertobat kira-kira tiga ribu orang, tentu bukan hal yang mudah untuk membangun suatu komunitas persekutuan Kristen seperti ini. Kalau berbicara masalah jumlah saja, tiga ribu orang tentu berbeda sekali dengan sepuluh atau dua puluh orang. Untuk mengakrabkan diri satu dengan yang lainnya, jauh lebih mudah ketika memiliki komunitas yang berjumlah lebih sedikit. Alkitab juga mencatat di dalam Kisah Para Rasul Pasal 4, bagaimana kehidupan persekutuan orang percaya semakin bertambah jumlahnya menjadi lima ribu orang. Sekali lagi bukan jumlah yang sedikit dan tidak mudah untuk membangun persekutuan dengan kualitas seperti ini. Lalu saya berpikir, apakah tidak mungkin bagi GRII (khususnya di Pusat) dengan jumlah jemaat yang kira-kira dua tiga ribu orang untuk mengalami hal yang sama seperti jemaat mula-mula? Apakah kejadian kurang lebih dua ribu tahun lalu hanyalah catatan sejarah yang tidak dapat terulang ataukah masih mungkin terulang, bahkan bisa lebih baik lagi penerapannya di masa kini. Sebelum menjawab pertanyaan di atas, ada beberapa hal yang perlu dicermati terkait dengan konteks peristiwa yang terjadi pada saat itu, antara lain: 1. Konteks Demografi 2. Konteks Penganiayaan Seorang penafsir pernah berkata bahwa pada masa itu, iman yang mereka yakini menyebabkan yang berdagang makin dipersulit sehingga banyak sekali jemaat mula-mula yang jatuh miskin akibat iman mereka. Hal inilah yang membuat Alkitab mencatat bagaimana segala kepunyaan mereka adalah milik bersama. Ini sangatlah lumrah mengingat kondisi pada saat itu. Ini bukanlah suatu konsep yang dikatakan komunisme primitif.1 Hal yang paling membedakan gerakan dari Roh Kudus dengan komunisme primitif adalah mereka (jemaat mula-mula) melakukannya secara terus-menerus setiap kali ada yang memerlukannya. Kemurahan hati mereka bukan didasarkan pada hukum. Itulah sebabnya Ananias dan Safira dihukum oleh Tuhan bukan karena mereka tidak bermurah hati, melainkan karena mereka berdusta. Memberi milik sendiri untuk bisa menjadi milik bersama bukanlah suatu keharusan. Hal ini diperkuat oleh statement Petrus pada saat bertanya kepada Ananias dan Safira Kisah Para Rasul 5:4, Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu?…” Dalam Wycliffe Bible Commentary3 dikatakan: “…suatu rasa bersatu yang termanifestasikan dalam saling membagi kekayaan materi. Untuk memenuhi kebutuhan orang-orang Kristen yang miskin, orang-orang percaya yang lebih kaya menjual tanah atau rumah mereka lalu mempersembahkan uang itu untuk dipakai bagi kesejahteraan bersama. Para rasul mengawasi pelayanan kasih ini yang dilaksanakan bukan berdasarkan asas kesetaraan, tetapi pada asas kebutuhan pribadi”. Sehingga berbeda sekali cara hidup jemaat mula-mula dengan prinsip komunisme primitif. Berbicara masalah penderitaan dan penganiayaan, ternyata hal ini menyebabkan kebersamaan dan kesehatian di dalam diri jemaat mula-mula secara tidak langsung mulai terbangun. Hal ini tidaklah mengherankan. Sebagai contoh, apabila kita melirik Negara Tirai Bambu dan melihat bagaimana pesatnya perkembangan umat Tuhan di sana di tengah masa-masa penganiayaan terhadap orang Kristen. Itu sebabnya kita perlu menggunakan kacamata yang berbeda pada saat melihat penderitaan, bukan melihat itu sebagai totally negative, melainkan melihat adanya kesempatan di mana Tuhan bisa membentuk dan mempertumbuhkan umat-Nya melalui hal ini, termasuk jemaat mula-mula. Rasul Paulus menyatakan bahwa “Memang, setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya” (2 Tim. 3:12). 3. Konteks Otoritas Pemimpin Gereja Beberapa konteks di atas memberikan sedikit jawaban kepada kita mengenai kehidupan jemaat mula-mula, ada beberapa yang tidak mungkin terulang kepada kita saat ini. Gereja saat ini pun terdiri dari berbagai multi-etnis dan tersebar di berbagai tempat. Tuhan tidak lagi mengirimkan rasul kepada Gereja-Nya saat ini. Penganiayaan yang dialami Gereja pada saat ini pun berbeda dengan penganiayaan yang dialami oleh jemaat mula-mula. Hal-hal inilah yang tidak mungkin dapat terulang pada masa kini. Namun ada juga beberapa hal yang dapat ditiru dan dicontoh serta dapat diterapkan pada masa kini, antara lain: 1. Bertekun dalam pengajaran 2. Bersekutu 3. Memecahkan roti 4. Berdoa Kehidupan jemaat mula-mula pun tidak terlepas dari permasalahan dan kekurangan. Bob Deffinbaugh di dalam makalahnya mengatakan,2 bahwa salah satu permasalahan dari gereja mula-mula antara lain : 1. Gereja di Yerusalem bukanlah gereja yeng bermisi seperti gereja Antiokhia 2. Gereja belum siap untuk menerima orang non-Yahudi 3. Gereja terlalu bergantung kepada Rasul Mari kiranya kita semua boleh belajar dari kehidupan jemaat mula-mula, ada yang saat ini tidak mungkin dapat kita terapkan lagi, namun ada yang masih dapat kita teladani saat ini dan tetap melihat bahwa gereja merupakan tempat bersekutu dengan Firman, dengan saudara seiman, bersama-sama dengan penderitaan Kristus melalui Perjamuan Kudus, serta bersekutu di dalam doa. Soli Deo Gloria. Dedy Budiharjo Referensi : Wycliffe Bible Commentary: Acts 2:42-47 Silakan memberikan tanggapan, saran ataupun komentar di bawah. |