Dalam kegiatan menentukan hal menarik dari teks cerita sejarah dapat dilakukan dengan cara

Dalam kegiatan menentukan hal menarik dari teks cerita sejarah dapat dilakukan dengan cara


A.   Mengidentifikasi Informasi Penting Dalam Teks Cerita Sejarah

Novel sejarah dapat dikategorikan sebagai novel ulang (rekon). Supaya tidak terjadi kesalah pahaman atas frasa “nove ulang”, berikut ini penjelasan tentang jenis-jenis novel ulang. Berdasarkan jenisnya, novel ulang terdiri atas tiga jenis, diantaranya :

1.   Rekon pribadi adalah novel yang memuat kejadian dan penulisanya terlibat secara langsung;

2.  Rekon factual (informasional) adalah novel yang memuat kejadian faktual seperti eksperimen ilmiah, laporan polisi, dan lain-lain;

3. Rekon imajinatif adalah novel yang memuat kisah factual yang dikhalkan dan diceritakan secara lebih rinci.

Berdasarkan penjelasan di atas, novel sejarah tergolong ke dalam rekon imajinatif. Artinya, novel tersebut didasarkan atas fakta – fakta sejarah yang kemudian dikisahkan kembali dengan sudutpandang lain yang tidak muncul dalam fakta sejarah.

1.   Mendata Informasi dalam teks sejarah

Dalam mendata informasi teks cerita sejarah yang harus diperhatikan adalah fakta sejarah dan imajinasi pengarang.

Berikut contoh dalam mendata Informasi teks sejarah dari kutipan novel sejarah yang berjudul “Kemelut di Majapahit” karya SH Mntardja (hal. 22-27).

a) Fakta Sejarah:

  1. Raden Wijaya berhasil menjadi Raja Majapahit pertama bergelar Kertarajasa Jayawardhana.
  2. Ronggo Lawe diangkat menjadi Adipati Tuban.
  3. Sang Prabu menikah dengan empat putri Raja Kertanegara.
  4. Dyah Dara Petak menjadi istri yang kelima
  5. Pasukan Pamalayu dipimpin oleh Mahisa Anabrang atau Kebo Anabrang

b) Imajinasi pengarang:

  1.  Dyah Gayatri memang cantik jelita seperti dewi kahyangan
  2. Terjadilah persaingan diam diam di antara para istri
  3. Nasi yang sudah dikepak Ronggo Lawe dibanting ke atas lantai dan karena dalam kemarahan  tadi Sang Adipati menggunakan kedigdayannya, maka nasi sekepal itu amblas ke dalam lantai.
  4. Dialog-dialog antar tokoh, kemungkinan besar tidak terjadi persis seperti yang digambarkan penulis
  5. Senopati Kebo Anabrang mukanya menjadi merah seperti udang direbus.

     2. Menentukan Hal-hal Menarik dalam Novel Sejarah

Untuk menentukan hal-hal pentinga dalam novel sejarah yang harus diperhatikan adalah dengan membaca teks novel sejarah itu sendiri. Ketika membaca atau mendengarkan pembacaan kutipan novel, tentulah terdapat bagian-bagian menarik. Kemenarikan yang terdapat dalam novel sejarah dapat berupa waktu, tempat, dan tokoh.

3.   Mengidentifikasi struktur teks cerita sejarah

Novel sejarah, seperti juga novel-novel lainnya, termasuk dalam genre teks cerita ulang. Novel sejarah juga mempnyai struktur teks yang sama dengan struktur novel lainnya. Berikut merupakan struktur novel sejarah.

  1. Pengenelan situasi cerita (exposition, orientasi) Dalam bagian ini, pengarang memperkenalkan setting cerita baik waktu, tempat, maupun peristiwa. Selain itu, orientasi juga dapat disajikan dengan pengenalan tokoh, menata adegan, dan hubungan antartokoh.
  2. Pengungkapan peristiwa. Dalam pengungkapan peristiwa disajikan peristiwa awal yang menimbulkan brbagai masalah, pertentangn, atuapun keukaran-kesukran para tokohnya.
  3. Menuji Konflik (rising action)Terjadi peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan, taupun keterlibatan berbagai situasi yang menyebabkan bertambanya kesukaran tokoh.
  4. Puncak konflik (turning point, komplikasi). Bagian ini disebut pula sebagai klimaks. Inilah bagian cerita yang paling besar dan mendebarkan. Pada bagian ini pula, ditentukannya perubahan nasib beberapa tokohnya.
  5. Penyelesaian (evaluasi, resolusi). Sebagai akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan ataupun penilaian sebagai sikap ataupun nasib – nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami puncak konfilik.
  6. Koda. Bagian merupakan komentar terhadap keseluruhan cerita, yang fungsinya sebagai penutup

Berikut contoh analisis struktur teks novel sejarah “Gajah Mada : Bergelut dalam Takhta dan Angkara” (ada di ss)

Orientasi

Dalam kegiatan menentukan hal menarik dari teks cerita sejarah dapat dilakukan dengan cara

Pengungkapan Peristiwa

Dalam kegiatan menentukan hal menarik dari teks cerita sejarah dapat dilakukan dengan cara

        Menuju Konflik

Dalam kegiatan menentukan hal menarik dari teks cerita sejarah dapat dilakukan dengan cara

     Puncak Konflik

Dalam kegiatan menentukan hal menarik dari teks cerita sejarah dapat dilakukan dengan cara


      Penyelesaian/Resolusi

Dalam kegiatan menentukan hal menarik dari teks cerita sejarah dapat dilakukan dengan cara

Dalam kegiatan menentukan hal menarik dari teks cerita sejarah dapat dilakukan dengan cara


     Koda/Penutup

Dalam kegiatan menentukan hal menarik dari teks cerita sejarah dapat dilakukan dengan cara

    4. Membandingkan Novel Sejarah Dengan Teks Sejarah

Dalam novel sejarah dan teks cerita sejarah terdapat beberapa persamaan dan berbedaan Berikut persamaan dan perbedaan antara novel sejarah dengan teks sejarah

Perbedaan novel sejarah dengan teks cerita sejarah

  1. Tokoh pada novel sejarah tidak nyata, sedangkan tokoh pada teks cerita sejarah nyata.
  2. Kejadian pada novel sejarah tidak sepenuh nyata (dapat berupa imajinasi penulisnya), sedangkan kejadian pada teks cerita sejarah nyata sepenuhnya nyata dan benar-benar terjadi.
  3. Sumber atau data pada novel sejarah sebagian besar berasal dari penulisnya (hanya sebagian kecil yang benar-benar nyata dan biasanya hanya merupakan inspirasi saja), sedangkan sumber atau data pada teks cerita sejarah nyata benar-benar berasal dari fakta yang relevan dan valid.
  4. Novel sejarah termasuk dalam karya sastra, sedangkan teks cerita sejarah termasuk dalam karya ilmiah.

               Persamaan novel sejarah dengan teks cerita sejarah

  1.                 Isi dari novel sejarah dan teks cerita sejarah berkaitan dengan sejarah.
  2.                Informasi pada novel sejarah dan teks cerita sejarah berdasarkan pada fakta.

Rerefrensi :

                Bahasa Indonesia : Buku siswa kelas 10/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018.

           Pendahuluan

Kata kunci: teks cerita sejarah/ novel sejarah

Cerita sejarah ini bukanlah pelajaran teks sejarah seperti sejarah Indonesia atau sejarah kebudayaan Islam. Cerita sejarah yang dimaksudkan dalam pelajaran ini adalah novel yang mengangkat peristiwa atau tokoh sejarah dalam dunia nyata menjadi cerita fiksi (dalam novel). Bahan baku cerita ini adalah tokoh dan peristiwa sejarah kemudian oleh pengarang diangkat menjadi cerita novel dibumbui fantasi, khayalan biar menarik. Ini berarti dalam novel ini, ada fakta sejarah dan fiksinya.  Dikatakan fakta sejarah karena tokoh atau peristiwa yang diangkatnya memang benar- benar pernah ada. Dikatakan fiksi karena dalam novel ini diberi fantasi, khayalan oleh pengarang agar ceritanya menarik.

Novel sejarah merupakan sebuah genre yang penting dan sering ditulis di negara- negara Barat. Negara- negara tersebut menanamkan pentingnya sejarah dalam pendidikan. Novel sejarah membantu memperkenalkan dan mengakrabkan suatu masyarakat pada masa lalu bangsanya. Dengan demikian, pendidikan dalam novel dapat menanamkan akar pada bangsanya.

Seorang sastrawan yang sering kali menggunakan kata- kata sejarah sebagai latar belakang untuk mengisahkan tokoh- tokoh fiksinya bermksud untuk mengisahkan kembali seorang tokoh sejarah dalam berbagai dimensi kehidupannya, seperti emosi pribadi tokoh, tragedi yang menimpanya, kehidupan pribadi dan masyarakat, serta pandangan politiknya. Misalnya nove Roro Mendut versi Mangunwijaya dan versi Ajip Rosidil Bumi Manusia, Jejak Langkah, Anak Segala Bangsa, dan Rumah Kaca karya Pramodedya Ananta Toer; Kuantar ke Gerbang karya Ramadhan K.H. yang mengisahkan kehidupan Soekarno ketika menjalin kehidupan rumah tangga dengan Inggit Ganarsih; novel Pangeran Diponegoro: Menggagas Ratu Adil karya Remy Silado. Contoh lain novel The da Vinci Code karya Dan Brown.

Novel sejarah adalah novel yang di dalamnya menjelaskan dan menceritakan fakta kejadian masa lalu yang menjadi asal- musal atau latar belakang terjadinya sesuatu yang memiliki nilai kesejarahan, bisa bersifat naratif atau deskriptof. Novel sejarah termasuk dalam teks naratif jika disajikan dengan menggunakan urutan peristiwa dan urutan waktu. Namun, jika novel sejarah disajikan secara simbolis verbal, novel tergolong ke dalam teks deskriptif.

Mengidentifikasi Informasi dalam Teks Cerita Sejarah

Pernahkan kamu membaca novel berlatar belakang sejarah? Misalnya, novel Arus Balik dan Mangir karya Pramoedya Ananta Toeratau novel- novel sejarah lain yang berlatar belakang sejarah Kerjaan Majapahit berjudul Kemelut Majapahit karya SH. Mintarja.

Membaca novel (termasuk novel sejarah) dapat dilakukan dengan cepat. Perlu diusahakan agar membaca novel selesai dalam kurun waktu tertentu. Misalnya, satu jam selesai sebagai tahap pengenalan dengan membaca cepat. Perlu ditumbuhkan kesadaran terhadap diri sediri bahwa membaca pada mulanya berat, tetapi jika sudah terbiasa akan menjadi ringan. Orang- orang yang sudah terbuasa membaca akan dengan mudah membaca novel dengan cepat.

Novel sejarah dapat dikategorikan sebagai novel ulang (rekon). Supaya tidak terjadi kesalahpahaman atas frasa “novel ulang”, berikut ini penjelasan tentang jenis- jenis novel ulang. Berdasarkan jenisnya, novel ulang terdiri atas tiga jenis, yakni rekon pribadi, rekon faktual, dan rekon imajinatif.

1.    Rekon pribadi adalah novel yang memuat kejadian dan penulisnya terlibat secara langsung.

2.  Rekon faktual (informasional) adalah novel yang memuat kejadian faktual seperti eksperimen ilmiah, laporan polisi, dan lain- lain.

3.  Rekon imajinatif adalah novel yang memuat kisah faktual yang dikhayalkan dan diceritakan secara lebih rinci.

Berdasarkan penjelasan di atas, novel sejarah tergolong ke dalam rekon imajinatif. Artinya, novel tersebut didasarkan atas fakta- fakta sejarah yang kemudian dikisahkan kembali dengan sudut pandang lain yang tidak tidak muncul  dalam fakta sejarah. Misalnya, kegemaran, emosi. dan keluarga.

Dalam menikmati novel sejarah, mula- mula kamu membacanya secara cepat. Dalam hal ini kamu dapat mengamati bagian tokoh sejarah yang dikisahkan, karakter yang digambarkan, dan kejadiannya, misalnya, setelah membaca novel Kuantar ke Gerbang karya Ramadhan K.H terbitan Sinar Harapan tahun 1981, kamu mampu mengenali bahwa novel ini sangat dekat dengan sejarah. Data- data faktual, seperti tempat kejadian dan tokohnya, benar adanya.

Ramadhan K.H. kemudian merekonstruksinya menjadi novel. Novel ini mengisahkan cerita romantis Ibu Inggit dengan Soekarno (Bapak Proklamator Indonesia). Imajinasi pengarang muncul saat ingin memberikan makna tentang peran Ibu Inggit dalam pembentukan seorang pribadi yang kelak akan menjadi presiden pertama negeri ini. Ibu Inggit-lah yang mengayomi, memelihara, dan mengantar Soekarno ke dalam kedudukannya sebagai tokoh nasional. Peran ini bukanlah sebagai “kawan politik”, tetapi sebagai dua sosok yang saling memahami.

Inggit Grnasih yang usinya 12 tahun lebih tua dari Soekarno berperan sebagai istri, kawan, dan ibu yang menginginkan setiap suami, sabahat, dan anak sukses dalam kehidupannya. Peran ini dapat dijalankan secara simpatik oleh Inggit. Soekarno di dalam asuhan kejiwaan ibu Inggit dapat diantarkan ke pintu gerbang pucuk pimpinan nasional. Secara simbolis mengandung makna bahwa Ibu Inggit benar- benar mendampingin suaminya selama masaterberatnya dalam perjuangan. Seokarno dibentuk oleh Ibu Inggit menjelma menjadi pimpinan bangsa. Inilah yang diimajinasikan oleh pengarang, yang secara historis, simbolisasi ini tidak muncul dalam buku- buku sejarah tentang Soekarno dan tentang Inggit Garnasih: bahwa ibu Inggit memagang peranan besar dalam riwayat pembentukan negeri ini. Hanya perannya tidak muncul ke publik karena lebih banyak di belakang layar, “Bagai seorang ibu yang hanya memberi, tetapi tidak pernah meminya.” Ibu Inggit adalah Ibu Indonesia dalam menjelmakan seseorang menjadi pemipin besar.

Plot penceritaan novel sangat bergantung pada tokoh Soekarno selama perjuangannya untuk menjadi tokoh politik penting Indonesia. Tokoh Inggit digunakan hanay untuk mengisahkan kejadian di sekitar Soekarno dan mengungkapkan perasaan dan pikiran seorang istri pejuang nasional yang kurang dikenal secara publik.

Mendata Informasi dalam Teks Cerita Sejarah

Kegiatan mendata informasi penting dalam novel sejarah tentu akan berbeda dengan mendata informasi penting dalam teks sejarah. Informasi penting dalam novel sejarah lebih mengarang kepada fakta sejarah yang dijadikan latar penceritaan serta imajinasi penulis atas fakta tersebut. Seperti dipaparkan pada pengantar sebelumnya, novel Kuantar ke Gerbang karya Ramadhan K.H. mengandung fakta sejarah tentang masa perjuangan awal Soekarno dan kehidupan rumah tangganya dengan Inggit Garnasih . Di samping tokoh, fakta sejarah yang digunakan adalah latar tempat, seperti Sukamiskin (sebuah nama kecamatan di Kota Bandung dan juga menjadi nama Lapas), Banceuy sebuah nama kelurahan di Bandung dekat alun- alun Kota Bandung serta Kota Bandung itu sendiri, Surabaya saat Soekarno melakukan perjalanan dengan kereta api,, Endeh dengan membentuk rombongan sandiwara kisah perjalanan dari Bengkulu ke Padang.

Pusat penceriraan novel sejarah Kuantar ke Gerbang terletak pada tokoh Soekarno. Namun, bukan tentang Soekarno itu sendiri, melainkan kisah kejadian di sekitarnya. Imajinasi pengarang ini secara leluasa banyak mengungkapkan perasaan dan pikiran tokoh Inggit Garnasih. Menurut Sumardjo (1991:57), imajinasi pengarang terhadap tokoh Inggit Garnasih dengan jasa- jasanya sering berubah mennjadi semacam gugatan meskipun ini tak banyak dan hadir secara tersamar (implisit, pen.). Kesan Jacob Sumardjo sangat beralasan karena dalam buku- buku sejarah tentang Soekarno, Inggit Garnasih sangat jarang dikupas. Padahal, jasa- jasanya sangat besar dalam mengantarkan Soekarno ke panggung politik nasional dan menjadi Bapak Bangsa. Penulis mengharapkan agar Inggit Garnasih semakin banyak dikupas dalam sejarah Indonesia.

Menemukan Hal Menarik dalam Novel Sejarah

Ketiga mendengarkan pembacaan kutipan novel, tentulah terdapat bagian- bagian yang menarik. Kemenarikan itu dapat berupa waktu, tempat, tokoh yang mungkin bagi sebagian orang tidak asing.

Untuk mengukur kemampuan mendengarkan, jawablah pertanyaan- pertanyaan berikut:

1.    Kapan latar waktu certa dalam kutipan novel sejarah tersebut dibuat?

2.    Di manakah latar dalam kutipan novel sejarah tersebut dibuat?

3.    Peristiwa apa sajakah yang dikisahkan?

4.    Siapa saja tokoh yang terlibat dalam penceritaan?

5.    Di agian apa sajakah yang menandakan bahwa novel tersebut tergollong ke dalam novel sejarah?

Sumber: Maman Suryaman, dkk. Buku Bahasa Indonesia XII. Puskurbuk Balitbang Kemdikbud