Bagaimana cara membuktikan keimanan kepada al-quran

BUKTI BERIMAN DENGAN AL-QUR’AN

Posted: Oktober 2, 2016 in Ilmu Al-Qur'an

Pengertian Al-Qur’an.

  1. Kitab yang memuat firman Allah semata. Tidak ada di dalamnya perkataan siapapun selain firman Allah. (QS An-Nisa’: 82)
  2. Kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad saw. dengan perantaraan malaikat Jibril dalam bahasa Arab. (Q.S. Asy-Syu’ara: 192-195)
  3. Kitab yang diturunka sebagai pedoman hidup untuk seluruh umat manusia sampai akhir zaman. (Q.S. Az-Zumar: 41 dan Q.S. Al-Anbiya’: 107)
  4. Kitab yang membacanya saja (apalagi mengerti arti dan maknanya) termasuk ibadah yang berpahala besar.

Bukti kemukjizatan dan kebenaran Al-Qur’an

Bukti-bukti kemukjizatan Al-Qur’an itu, antara lain bisa dilihat pada:

  1. Fashahah dan balaghahnya, keindahan susunan dan gaya bahasanya yang tidak ada tara bandingannya. Tantangan Allah agar manusia, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama untuk menciptakan satu surat saja yang semisal Al-Qur’an, hingga kini tidak ada yang sanggup menjawabnya. (Q.S. Al-Baqarah: 23)
  2. Di dalamnya terdapat berita dan janji mengenai masa yang akan datang, yang kemudian terbukti kebenarannya. Misalnya kabar akan terjadinya perang antara bangsa Rum dan Persi. Kemenangan di pihak Rum setelah sebelumnya mereka kalah dalam peperangan terdahulu. Hal ini disebutkan dalam Q.S. Rum: 2-5, yang diturunkan tidak lama setelah kekalahan bangsa Rum.
  3. Di dalamnya terdapat fakta-fakta ilmiah yang tidak mungkin diketahui manusia di tanah Arab pada waktu itu; namun fakta-fakta tersebut kemudian di belakang hari, khususnya di masa modern saat ini terbukti kebenarannya. Seperti tentang kejadian manusia (Q.S. Al-Mukiminun: 12-14), peredaran matahari (Q.S. Yasin: 38), teori kesatuan alam (Q.S. Al-Anbiya’: 30), kejadian alam (Q.S. Fushshilat: 11), pembagian atom (Q.S. Yunus: 61), berkurangnya oksigen di angkasa (Q.S. Al-An’am: 125), terjadinya perkawinan pada tiap-tiap benda (QS. Adz-Dzariyat: 49), QS. Asy-Syu’ara: 7 dan Q.S. Yasin: 36), selimut janin (Q.S. Az-Zumar: 6), perkawinan dengan lantaran angin (Q.S. Al-Hijr: 22), sel-sel mani (Q.S. Al-‘Alaq: 1-2), perbedaan sidik jari manusia (Q.S. Al-Qiyamah: 3-4), hukum tegangan permukaan air (Q.S. Al-Furqon: 53 dan Q.S. Ar-Rohman: 18-19). Baca uraiannya pada kitab “At-Tibyan fi Ulumil Qur’an” karya Syekh Muhammad Ali Ash-Sha
  4. Pembawanya hanyalah seorang Nabi yang “ummi” (tidak tahu baca tulis), tidak pernah belajar di sekolah rendah apalagi perguruan tinggi, tidak dikenal memiliki guru seorang ulama atau cendekiawan, dan tidak memiliki alat-alat informasi yang bisa memungkinkan untuk belajar dari jarak jauh. Dari mana Muhammad mendapatkan Al-Qur’an yang berisi fakta-fakta ilmiah yang hebat? Tentu tidak lain dari wahyu Allah swt.!
  5. Terjamin keselamatan dan kemurniannya sepanjang masa. Terbukti dengan banyaknya orang yang bisa menghafalnya, termasuk anak kecil yang tidak tahu bahasa Arab sekalipun. Kitab mana setebal Al-Qur’an yang mudah dan banyak dihafal manusia? Ini bukti kebenaran firman Allah dalam Q.S. Al-Hijr: 9 dan Q.S. Al-Qomar: 22 yang sekaligus juga bukti kebenaran Al-Qur’an sebagai wahyu Allah dan sebagai mukjizat Nabi Muhammad saw.

Bukti beriman dengan Al-Qur’an

Di antara bukti-bukti itu adalah:

Hal ini dilakukan dengan cara mempelajari dan mengajarkan kepada orang lain. Yang ia pelajari dan ajarkan itu meliputi:

  1. Bacaannya
  2. Pemahamannya
  3. Penerapannya
  4. Menghafal dan menjaganya
  5. Mendidik diri dengannya
  6. Tunduk menerima hukum-hukumnya
  7. Mengajak (menyeru) orang kepadanya
  8. Menegakkannya di bumi

Untuk itu, mari kita segera mengambil peran di dalam Gerakan Pengamalan Al-Qur’an ini. Mari !!!

Yogyakarta, 22 Juni 2016

Mangun Budiyanto

Tlp. 08156886278

Bagaimana cara membuktikan keimanan kepada al-quran
kaidah tafsir mufrad

BincangSyariah.Com – Beriman kepada kitab-kitab Allah swt. adalah rukun iman yang ketiga. Dan salah satu kitab yang harus kita imani adalah kitab Al-Qur’an. Lalu bagaimana cara kita beriman kepada Al-Qur’an itu?

Syekh Thahir Al-Jazairi di dalam kitabnya Al-Jawahirul Kalamiyah Fi Idhahil ‘Aqidah Al-Islamiyyah mengatakan bahwa cara beriman kepada Al-Qur’an adalah sebagai berikut.

أعتقد أن القرآن أشرف كتاب أنزله الله سبحانه وتعالى على أشرف أنبيائه محمد صلى الله عليه وآله وسلم وهو آخر الكتب الإلهية نزولا. وهو ناسخ لجميع الكتب قبله وحكمه باق الى يوم القيامة. لايمكن أن يلحقه تغيير ولا تبديل وهو أعظم آية على نبوة نبينا محمد صلى الله عليه وآله وسلم لكونه أعظم المعجزات.

Saya meyakini bahwa Al-Qur’an adalah kitab paling mulia yang diturunkan oleh Allah swt. kepada Nabi yang paling mulia, yakni Muhammad saw. Kitab Al-Qur’an adalah kitab ketuhanan yang paling akhir turun. Ia menaskh (menghapus) semua kitab-kitab terdahulu, dan hukumnya kekal sampai hari Kiamat. Tidak mungkin ada perubahan dan pergantian di dalamnya. Dan Al-Qur’an adalah tanda kenabian Nabi kita Muhammad saw. yang paling agung karena ialah mukjizat yang paling besar.

Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa:

  1. Al-Qur’an adalah kitab Allah swt.
  2. Al-Qur’an adalah kitab paling mulia yang diturunkan kepada manusia yang paling mulia, Nabi Muhammad saw.
  3. Al-Qur’an adalah kitab yang paling akhir diturunkan
  4. Al-Qur’an adalah kitab yang mengamandemen semua kitab-kitab sebelumnya.
  5. Hukum-hukum atau syariat yang ada di dalam Al-Qur’an akan kekal sepanjang masa.
  6. Al-Qur’an tidak mungkin berubah/dirubah selamanya
  7. Al-Qur’an adalah mukjizat Nabi Muhammad yang paling agung/besar.

Wa Allahu A’lam bis Shawab.

Bagaimana cara membuktikan keimanan kepada al-quran
Cara Beriman kepada Kitab-kitab Allah sebelum Al Quran di antaranya dengan mengimani keberadaan kitab Taurat, Zabur dan Injil serta memelajari Al Quran dengan baik dan benar. (Foto: Freepik)

Kastolani Minggu, 05 Desember 2021 - 19:21:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT sebelum Al Quran merupakan rukun Iman yang ketiga. Muslim wajib meyakini keberadaan kitab-kitab Allah SWT yang diturunkan atau diberikan kepada para nabi pilihannya. 

Beriman kepada kitab-kitab Allah disebutkan dalam Al Quran, Surat Ali Imran ayat: 3

BACA JUGA:
7 Ayat Alquran tentang Kedudukan Wanita, Latin, Arti & tafsir

نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَاَنْزَلَ التَّوْرٰىةَ وَالْاِنْجِيْلَۙ

Artinya: "Dia menurunkan Al-Kitab (al-Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil". (QS.Ali Imran ayat 3).

Ibnu Katsir menjelaskan dalam ayat tersebut bahwa Allah SWT yang menurunkan Al Quran kepada Nabi Muhammad SAW, dengan sebenarnya. Yakni tidak ada kebimbangan dan tidak ada keraguan padanya, melainkan ia benar-benar diturunkan dari sisi Allah. 

Dia menurunkannya dengan sepengetahuan-Nya, sedangkan para malaikat menyaksikannya; dan cukuplah Allah sebagai saksi. Kitab-kitab sebelum Al Quran yang diturunkan dari langit buat hamba-hamba Allah dan para nabi. Kitab-kitab tersebut membenarkan Al Quran melalui apa yang diberitakannya dan apa yang disiarkan-nya sejak zaman dahulu kala. 

Begitu pula sebaliknya, Al Quran membenarkan kitab-kitab tersebut, karena Al Quran sesuai dengan apa yang diberitakan oleh kitab-kitab tersebut yang isinya antara lain membawa berita gembira yang sangat besar, yaitu janji Allah yang akan mengutus Nabi Muhammad Saw dan menurunkan Al-Quran yang agung kepadanya.

Cara beriman kepada kitab-kitab Allah sebelum Al Quran juga disebutkan dalam Hadits. Rasulullah SAW meminta umatnya untuk mengimani kitab-kitab Allah SWT yang diturunkan sebelum Al Quran. 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ أَهْلُ الْكِتَابِ يَقْرَءُونَ التَّوْرَاةَ بِالْعِبْرَانِيَّةِ وَيُفَسِّرُونَهَا بِالْعَرَبِيَّةِ لِأَهْلِ الْإِسْلَامِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تُصَدِّقُوا أَهْلَ الْكِتَابِ وَلَا تُكَذِّبُوهُمْ وَقُولُوا آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ الْآيَةَ

Dari Abu Hurairah berkata, Ahli kitab membaca Taurat dengan bahasa ibrani dan menafsirkannya dengan bahasa Arab untuk pemeluk Islam! Spontan Rasulullah Shallallahualaihiwasallam bersabda: "Jangan kalian benarkan ahli kitab, dan jangan pula kalian mendustakannya, dan katakan saja (Kami beriman kepada Allah, dan apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu) ." (HR. Bukhari) [ No. 7362 Fathul Bari] Shahih.

Berikut cara beriman kepada kitab-kitab Allah SWT sebelum Al Quran dapat dilakukan dengan:

a. Memercayai keberadaan kitab Taurat, Zabur , Injil dan Al Quran.

Memercayai kitab-kitab sebelum Al Quran merupakan rukun iman ketiga dalam ajaran Islam. Karena itu, Muslim wajib mengimani kitab-kitab Allah SWT yang diturunkan kepada para nabi sebelum Al Quran. 

b. Mempelajari isi kandungan Al Quran.

Mempelajari isi kandungan Al Quran merupakan salah satu cara beriman kepada kitab-kitab Allah SWT. Dengan memahami isi kandungan Al Quran, akan menambah keimanan seseorang.

c. Mempraktikkan ajaran Al Quran dalam kehidupan sehari-hari.

Cara beriman kepada kitab-kitab sebelum Al Quran berikutnya adalah dengan mempraktikkan ajaran yang terkandung dalam Al Quran dalam kehidupan sehari-hari di antaranya menghargai orang lain dan menjaga toleransi.

d. Membaca Al Quran dengan baik dan benar.

Cara beriman kepada kitab-kitab sebelumnya lainnya yakni membaca Al Quran dengan baik dan benar dengan memelajari Ilmu tajwid. Belajar ilmu tajwid ini fardu kifayah namun membaca Al Quran dengan baik dan benar adalah fardu ain bagi tiap Muslim. Sebab, membaca Al Quran dengan baik ganjarannya atau pahalanya sangat besar yakni 10 kali per huruf.

Mengenal Kitab-Kitab Sebelum Al Quran

Di antara kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para Rasul-Nya adalah Taurat, Zabur, Injil dan Al Quran.

1. Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa as,

Allah SWT berfirman:

وَآتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَجَعَلْنَاهُ هُدًى لِبَنِي إِسْرَائِيلَ أَلا تَتَّخِذُوا مِنْ دُونِي وَكِيلا  

Artinya: Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman)". (QS. Al Isra: 2)

Adapun isi pokok Kitab Taurāt adalah: 

1. Jangan ada padamu Tuhan lain dihadirat-Ku. 

2. Jangan membuat patung ukiran dan jangan pula menyembah patung karena Aku Tuhan Allah mu. 

3.Jangan kamu menyebut Tuhan Allāh mu dengan sia-sia. 

4. Ingatlah akan hari sabat (sabtu), supaya kamu sucikan dia. 

5. Berilah hormat kepada bapak ibumu. 

6. Jangan membunuh sesama manusia.

7. Jangan berzina. 

8. Jangan mencuri.

9. Jangan menjadi saksi palsu. 

10. Jangan berkeinginan memiliki hak orang lain. 

2. Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud as,

Kitab Zabur merupakan wayhu Allah yang diturunkan kepada Nabi Daud Alaihisalam (as) untuk membimbing umat Yahudi atau Bani Israil. Kitab Zabur menggunakan bahasa Qibti dan diturunkan di daerah Yerusalem pada abad 10 SM. 

{وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِي الزَّبُورِ مِنْ بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الأرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصَّالِحُونَ (105) إِنَّ فِي هَذَا لَبَلاغًا لِقَوْمٍ عَابِدِينَ (106) }

Artinya: Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauhul Mahfuz, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh. Sesungguhnya (apa yang disebutkan) dalam (surat) ini benar-benar menjadi peringatan bagi kaum yang menyembah (Allah). (QS. Al Anbiya: 105-107).

Adapun isi kitab Zabur yang berisi nasihat kebaikan bagi manusia untuk merawat bumi dengan baik serta menjadi hamba-hamba Allah yang saleh. 

3. Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa as dan

Injil adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Isa as sebagai pedoman dan petunjuk hidup bagi Bani Israil. Firman Allah SWT:

وَقَفَّيْنَا عَلَى آثَارِهِمْ بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرَاةِ وَآتَيْنَاهُ الْإِنْجِيلَ فِيهِ هُدًى وَنُورٌ وَمُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرَاةِ وَهُدًى وَمَوْعِظَةً لِلْمُتَّقِينَ

Artinya: Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan kami telah memberikan kepadanya kitab Injil, sedangkan di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang mene­rangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu kitab Tau­rat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa. (QS. Al Maidah: 46)

Isi pokok Kitab Injil adalah ajaran untuk hidup dengan zuhud dan menjauhi kerakusan dan ketamakan dunia. Ini dimaksudkan untuk meluruskan kehidupan orang-orang Yahudi
yang materialistis.

4. Kitab Suci Al Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW

Al Quran adalah kitab yang diturunkan kepada nabi terakhir, yakni Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk dan pedoman hidup umatnya. 

Berbeda dengan kitab-kitab sebelumnya yang hanya terbatas untuk satu kaum, Al Quran tidak hanya diturunkan untuk bangsa Arab, melainkan untuk seluruh umat manusia. 

Firman Allah SWT: 

تَبٰرَكَ الَّذِيْ نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلٰى عَبْدِهٖ لِيَكُوْنَ لِلْعٰلَمِيْنَ نَذِيْرًاۙ

Artinya: Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (yaitu al-Quran) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. (QS. Al-Furqan: 1)

Al-Quran disebutkan dengan nazzala yang menunjukkan makna turun secara berulang-ulang dengan ulangan yang banyak, sedangkan kitab-kitab terdahulu disebutkan dengan nazala. Karena kitab-kitab terdahulu diturunkan sekaligus, sedangkan Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur, terpisah-pisah, dan terinci ayat demi ayat, hukum demi hukum dan surat demi surat. Hal ini lebih berkesan dan lebih mendapat perhatian yang sangat dari orang yang Al-Quran diturunkan kepadanya.

Dalam ayat lain, Allah SWT berfirman:

إِنَّا أَنزلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

Artinya: Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Qur’an dengan berbahasa Arab agar kalian memahaminya. (QS. Yusuf: ayat 2).

Al Quran menurut Istilah adalah Wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhamad SAW secara berangsur-angsur melalui malaikat Jibril dan membacanya adalah ibadah. Rasulullah banyak menerima wahyu dari Allah baik seca ra langsung maupun perantara Malaikat Jibril dan dibukukan, tetapi tidak disebut Al Quran dan membaca tidak dinilai ibadah.
Fungsi Al Quran sebagai kitab Allah Swt menempati posisi sebagai sumber pertama dan utama dari seluruh ajaran Islam, baik yang mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri,hubungan manusia dengan Allah Swt, hubungan manusia dengan sesamanya, dan hubungan manusia dengan alam.

Keistimewaan Al Quran:

Sebagai pedoman hidup umat manusia, al-Qur’an memiliki beberapa keistimewaan dan kelebihan dibanding kitab-kitab suci lainnya, diantaranya:
a. Al Quran memuat ringkasan dari ajaran-ajaran ketuhanan yang pernah dimuat kitabkitab suci sebelumnya seperti Taurat, Zabur, Injil dan lain-lain. 

Juga ajaran-ajaran dari Tuhan yang berupa wasiat. Al-Quran juga m engokohkan perihal kebenaran yang pernah terkandung dalam kitab-kitab suci terdahulu yang berhubungan dengan peribadatan kepada Allah Yang Maha Esa, beriman kepada para rasul, membenarkan adanya balasan pada hari akhir, keharusan menegakkan hak dan keadilan, berakhlak luhur serta berbudi mulia dan lain-lain.

b. Al Quran memuat kalam-kalam Allah yang dijadikan pedoman hidup manusia sepanjang masa sehingga Al Quran memang dikehendaki Allah untuk kekal. Kewajiban kita menjaganya dari serangan pihak-pihak yang menginginkan al-Quran musnah dan mengubah kemurniannya. 

c. Al-Quran adalah sumber ilmu pengetahuan. Sehingga seluruh fenomena yang terjadi di alam semesta yang merupakan ciptaan Allah juga tidak akan pernah kontradiktif dengan apa yang Dia ciptakan. 

Dari sudut inilah, maka kita menyaksikan sendiri betapa banyaknya kebenaran yang ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern ternyata sesuai dan cocok dengan apa yang terkandung dalam Al-Quran. 
d. Al Quran diturunkan oleh Allah SWT dengan suatu gaya bahasa yang istimewa, mudah, tidak sukar bagi siapa pun untuk memahaminya dan tidak sukar pula mengamalkannya, asal disertai dengan keikhlasan hati dan kemauan yang kuat. 

Allah SWT menghendaki agar Al Quran dapat disyiarkan kepada akal pikiran dan seluruh pendengaran sehingga dapat menjadi kenyataan dan perbuatan.

Wallahu A'lam


Editor : Kastolani Marzuki

Bagaimana cara membuktikan keimanan kepada al-quran
​ ​