Contoh topik sejarah yang menggunakan konsep berpikir diakronik ditunjukkan pada nomor

Menurut Galtung, sejarah adalah ilmu diakronis berasal dari kata diachronich; ( dia dalam bahasa latin artinya melalui/ melampaui dan chronicus artinya waktu ).

Contoh topik sejarah yang menggunakan konsep berpikir diakronik ditunjukkan pada nomor

Diakronis artinya memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang.

Kronologi adalah catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktu terjadinya. Kronologi dalam peristiwa sejarah dapat membantu merekonstruksi kembali suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu secara tepat, selain itu dapat juga membantu untuk membandingkan kejadian sejarah dalam waktu yang sama di tempat berbeda yang terkait peristiwanya.

Pengertian Diakronik

Diakronik adalah suatu metode atau cara mempelajari sejarah dengan melalui, melintasi, melampaui dan menjelajah waktu, sehingga bisa menguraikan peristiwa sejarah secara detail. Kata diakronik sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu “Dia” yang diartikan “Melintasi” dan kata “Charons” yang berarti “waktu”, jadi diakronik diartikan sebagai melintasi, melalui atau menjelajahi waktu.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Semantik adalah

Pengertian lain dari diakronik adalah cara berfikir secara kronologi atau berurutan dalam menganalisa suatu kejadian, kronologis disini merupakan catatan kejadian yang berurutan sesuai waktu saat kejadiannya. Diakronik sering disamakan dengan kronologi karena supaya kita mempelajari suatu sejarah bisa teratur mengenai kejadian-kejadiannya dan tidak acak-acakan, sehingga kita mengetahui kronologi waktu kejadian sejarah tersebut secara berurutan.

Jadi dapat disimpulkan, tujuan diakronik yakni untuk mengajarkan kita cara berfikir secara kronologis, secara teratur dan berurutan atau supaya kita mempelajari sejarah sesuai urutan terjadinya peristiwa dalam sejarah tersebut.

Seperti halnya kita mempelajari masa-masa saat perjuangan kemerdekaan Indonesia dari penjajah Jepang, maka kita menggunakan batasan tahun antara tahun 1942 sampai dengan 1945 dan dari rentang tahun tersebut kita akan mencari dan merinci kejadian apa yang terjadi pada saat itu.

Konsep berpikir diakronik seperti:

  1. Memandang kejadian dalam masyarakat sebagai suatu yang terus bergerak yang memiliki hubungan sebab-akibat.
  2. Mempelajari kehidupan di masyarakat secara memanjang dan memiliki dimensi waktu.
  3. Dapat menguraikan proses perubahan peristiwa yang terus terkadi dari waktu-ke waktu.

Ciri-Ciri Diakronik

Metode berfikir diakronik pada sejarah memiliki beberapa ciri seperti:

  • Mempelajari suatu kejadian sejarah seiring dengan berlalunya waktu.
  • Sering digunakan pada ilmu mempelajari sejarah.
  • Cakupan kejiannya sangat luas.
  • Umumnya kajiannya bersifat historis atau sejarah.
  • Kajiannya memanjang dan memiliki dimensi waktu.
  • Mementingkan proses saat terjadinya suatu peristiwa.
  • Sifatnya dinamis.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Komprehensif : Pengertian Dan ( Penggunaan – Contoh )

Cara Berpikir Diakronik dalam Mempelajari Sejarah

Sejarah itu diakronis maksudnya me­manjang dalam waktu, sedangkan ilmu-ilmu sosial itu sinkronis maksudnya melebar dalam ruang. Sejarah mementingkan proses,sejarah akan membicarakan satu peristiwa tertentu dengan tempat tertentu, dari waktu A sampai waktu B.

Contoh:

  1. Perkembangan Sarekat Islam di Solo, 1911-1920
  2. Terjadinya Perang Diponegaro, 1925-1930
  3. Revolusi Fisik di Indonesia, 1945-1949
  4. Gerakan Zionisme 1897-1948

Contoh Diakronik

Sejarah bersifat diakronik berarti memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang, sejarah akan membicarakan satu peristiwa tertentu dengan tempat tertentu, dari waktu A sampai waktu B. Sejarah akan diceritakan secara kronologis waktunya. Sejarah bersifat diakronik digunakan untuk menceritakan kronologis suatu peristiwa di satu tempat. Hal ini berbeda dengan sejarah bersifat sinkronis yang menekankan suatu kejadian pada saat tertentu. Untuk mempermudah dalam pemahaman.

Berikut ini terdapat beberapa contoh diakronik, terdiri atas:

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : 

1. Kronologi Pertempuran Ambarawa (20 Oktober – 15 Desember 1945)

  1. Tentara Sekutu yang diboncengi NICA mendarat di Semarang pada tanggal 20 Oktober 1945.
  2. Tanggal 23 November 1945 ketika matahari mulai terbit, mulailah terjadi tembak-menembak antara para pejuang kemerdekaan dengan pasukan Sekutu.
  3. Kolonel Soedirman mengadakan rapat dengan para Komandan Sektor TKR dan Laskar pada tanggal 11 Desember 1945.
  4. Serangan mulai dilancarkan pada tanggal 12 Desember 1945 pukul 4.30 pagi.
  5. Pertempuran berakhir pada tanggal 15 Desember 1945 dan Indonesia berhasil merebut Ambarawa. Sekutu dibuat mundur ke Semarang.

2. Kronologi Pertempuran Surabaya (27 Oktober – 20 November 1945)

  1. Tentara Inggris bersama NICA mendarat di Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945.
  2. Setelah insiden perobekan bagian biru bendera Belanda, pada tanggal 27 Oktober 1945 meletuslah pertempuran pertama antara Indonesia melawan tentara Inggris.
  3. Gencatan senjata antara pihak Indonesia dengan pihak tentara Inggris ditandatangani pada tanggal 29 Oktober 1945.
  4. Setelah gencatan senjata, bentrokan-bentrokan tetap saja terjadi sampai berpuncak pada terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby (pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur) pada tanggal 30 Oktober 1945 sekitar pukul 20.30.
  5. Pengganti Mallaby, Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh mengeluarkan ultimatum pada 10 November 1945 untuk meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan.
  6. Ultimatum itu tidak dihiraukan. Pada tanggal 10 November 1945 pagi tentara Inggris melancarkan serangan besar-besaran.

3. Kronologi Pertempuran 5 Hari di Semarang (15 Oktober – 19 Oktober 1945)

  1. Tawanan Jepang kabur pada hari Minggu, 14 Oktober 1945.
  2. Tersiar kabar bahwa sumber air minum di Semarang telah diracun. Dr Kariadi yang hendak memeriksa sumber air dibunuh oleh tentara Jepang.
  3. Terjadi pertempuran yang berlangsung selama lima hari mulai dari 15 Oktober 1945.

4. Perang Padri (1821-1837)

Peristiwa penting yang terjadi:

  1. Terjadi perang antara kaum padri dan kaum adat, namun terjadi perjanjian perdamaian pada tanggal 15 juli 1825 di Padang yang mengharuskan tentara Belanda ditarik ke Jawa.
  2. Pada tahun 1834 belanda mengerahkan pasukan untuk menggempur pusat pertahanan kaum padri di bonjol.
  3. Pada tanggal 25 oktober 1837 Tuanku Imam Bonjol tertangkap dan diasingkan ke Minahasa hingga wafatnya.

5. Perang Diponegoro (1825-1830)

Peristiwa penting yang terjadi:

  1. Pemerintahan kolonial berencana membangun jalan untuk melancarkan sarana transportasi dan militer di Yogyakarta.
  2. Pada tanggal 20 juli 1825 perang Tegalrejo dikepung oleh serdadu Belanda.
  3. Diponegoro dan pengikutnya menyusun strategi gerilya.
  4. Belanda menerapkan strategi Benteng Stelsel pada tahun 1827.
  5. Tahun 1829 Kiai Maja ditangkap.
  6. Pangeran Diponegoro tertangkap di Magelang pada 25 maret 1930.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Perlawanan Rakyat Indonesia

Tujuan Diakronik

Tujuan diakronik yaitu untuk mengajarkan kita cara berfikir secara kronologis, secara teratur dan berurutan. Beberapa ciri-ciri diakronik seperti:

  • Mempelajari suatu kejadian sejarah seiring dengan berlalunya waktu.
  • Cakupan kajiannya sangat luas.
  • Kajiannya selalu bersifat historis.
  • Mementingkan proses saat terjadinya suatu peristiwa.

Demikianlah pembahasan mengenai Contoh Diakronik – Pengertian, Ciri, Tujuan dan Cara Berpikir semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Butuhkan

Menurut Galtung, sejarah adalah ilmu diakronis berasal dari kata diachronich; [ dia dalam bahasa latin artinya melalui/ melampaui dan chronicus artinya waktu ].

Diakronis artinya memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang.

Kronologi adalah catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktu terjadinya. Kronologi dalam peristiwa sejarah dapat membantu merekonstruksi kembali suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu secara tepat, selain itu dapat juga membantu untuk membandingkan kejadian sejarah dalam waktu yang sama di tempat berbeda yang terkait peristiwanya.

Pengertian Diakronik

Diakronik adalah suatu metode atau cara mempelajari sejarah dengan melalui, melintasi, melampaui dan menjelajah waktu, sehingga bisa menguraikan peristiwa sejarah secara detail. Kata diakronik sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu “Dia” yang diartikan “Melintasi” dan kata “Charons” yang berarti “waktu”, jadi diakronik diartikan sebagai melintasi, melalui atau menjelajahi waktu.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Semantik adalah

Pengertian lain dari diakronik adalah cara berfikir secara kronologi atau berurutan dalam menganalisa suatu kejadian, kronologis disini merupakan catatan kejadian yang berurutan sesuai waktu saat kejadiannya. Diakronik sering disamakan dengan kronologi karena supaya kita mempelajari suatu sejarah bisa teratur mengenai kejadian-kejadiannya dan tidak acak-acakan, sehingga kita mengetahui kronologi waktu kejadian sejarah tersebut secara berurutan.

Jadi dapat disimpulkan, tujuan diakronik yakni untuk mengajarkan kita cara berfikir secara kronologis, secara teratur dan berurutan atau supaya kita mempelajari sejarah sesuai urutan terjadinya peristiwa dalam sejarah tersebut.

Seperti halnya kita mempelajari masa-masa saat perjuangan kemerdekaan Indonesia dari penjajah Jepang, maka kita menggunakan batasan tahun antara tahun 1942 sampai dengan 1945 dan dari rentang tahun tersebut kita akan mencari dan merinci kejadian apa yang terjadi pada saat itu.

Konsep berpikir diakronik seperti:

  1. Memandang kejadian dalam masyarakat sebagai suatu yang terus bergerak yang memiliki hubungan sebab-akibat.
  2. Mempelajari kehidupan di masyarakat secara memanjang dan memiliki dimensi waktu.
  3. Dapat menguraikan proses perubahan peristiwa yang terus terkadi dari waktu-ke waktu.

Ciri-Ciri Diakronik

Metode berfikir diakronik pada sejarah memiliki beberapa ciri seperti:

  • Mempelajari suatu kejadian sejarah seiring dengan berlalunya waktu.
  • Sering digunakan pada ilmu mempelajari sejarah.
  • Cakupan kejiannya sangat luas.
  • Umumnya kajiannya bersifat historis atau sejarah.
  • Kajiannya memanjang dan memiliki dimensi waktu.
  • Mementingkan proses saat terjadinya suatu peristiwa.
  • Sifatnya dinamis.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Komprehensif : Pengertian Dan [ Penggunaan – Contoh ]

Cara Berpikir Diakronik dalam Mempelajari Sejarah

Sejarah itu diakronis maksudnya me­manjang dalam waktu, sedangkan ilmu-ilmu sosial itu sinkronis maksudnya melebar dalam ruang. Sejarah mementingkan proses,sejarah akan membicarakan satu peristiwa tertentu dengan tempat tertentu, dari waktu A sampai waktu B.

Contoh:

  1. Perkembangan Sarekat Islam di Solo, 1911-1920
  2. Terjadinya Perang Diponegaro, 1925-1930
  3. Revolusi Fisik di Indonesia, 1945-1949
  4. Gerakan Zionisme 1897-1948

Contoh Diakronik

Sejarah bersifat diakronik berarti memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang, sejarah akan membicarakan satu peristiwa tertentu dengan tempat tertentu, dari waktu A sampai waktu B. Sejarah akan diceritakan secara kronologis waktunya. Sejarah bersifat diakronik digunakan untuk menceritakan kronologis suatu peristiwa di satu tempat. Hal ini berbeda dengan sejarah bersifat sinkronis yang menekankan suatu kejadian pada saat tertentu. Untuk mempermudah dalam pemahaman.

Berikut ini terdapat beberapa contoh diakronik, terdiri atas:

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : 

1. Kronologi Pertempuran Ambarawa [20 Oktober – 15 Desember 1945]

  1. Tentara Sekutu yang diboncengi NICA mendarat di Semarang pada tanggal 20 Oktober 1945.
  2. Tanggal 23 November 1945 ketika matahari mulai terbit, mulailah terjadi tembak-menembak antara para pejuang kemerdekaan dengan pasukan Sekutu.
  3. Kolonel Soedirman mengadakan rapat dengan para Komandan Sektor TKR dan Laskar pada tanggal 11 Desember 1945.
  4. Serangan mulai dilancarkan pada tanggal 12 Desember 1945 pukul 4.30 pagi.
  5. Pertempuran berakhir pada tanggal 15 Desember 1945 dan Indonesia berhasil merebut Ambarawa. Sekutu dibuat mundur ke Semarang.

2. Kronologi Pertempuran Surabaya [27 Oktober – 20 November 1945]

  1. Tentara Inggris bersama NICA mendarat di Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945.
  2. Setelah insiden perobekan bagian biru bendera Belanda, pada tanggal 27 Oktober 1945 meletuslah pertempuran pertama antara Indonesia melawan tentara Inggris.
  3. Gencatan senjata antara pihak Indonesia dengan pihak tentara Inggris ditandatangani pada tanggal 29 Oktober 1945.
  4. Setelah gencatan senjata, bentrokan-bentrokan tetap saja terjadi sampai berpuncak pada terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby [pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur] pada tanggal 30 Oktober 1945 sekitar pukul 20.30.
  5. Pengganti Mallaby, Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh mengeluarkan ultimatum pada 10 November 1945 untuk meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan.
  6. Ultimatum itu tidak dihiraukan. Pada tanggal 10 November 1945 pagi tentara Inggris melancarkan serangan besar-besaran.

3. Kronologi Pertempuran 5 Hari di Semarang [15 Oktober – 19 Oktober 1945]

  1. Tawanan Jepang kabur pada hari Minggu, 14 Oktober 1945.
  2. Tersiar kabar bahwa sumber air minum di Semarang telah diracun. Dr Kariadi yang hendak memeriksa sumber air dibunuh oleh tentara Jepang.
  3. Terjadi pertempuran yang berlangsung selama lima hari mulai dari 15 Oktober 1945.

4. Perang Padri [1821-1837]

Peristiwa penting yang terjadi:

  1. Terjadi perang antara kaum padri dan kaum adat, namun terjadi perjanjian perdamaian pada tanggal 15 juli 1825 di Padang yang mengharuskan tentara Belanda ditarik ke Jawa.
  2. Pada tahun 1834 belanda mengerahkan pasukan untuk menggempur pusat pertahanan kaum padri di bonjol.
  3. Pada tanggal 25 oktober 1837 Tuanku Imam Bonjol tertangkap dan diasingkan ke Minahasa hingga wafatnya.

5. Perang Diponegoro [1825-1830]

Peristiwa penting yang terjadi:

  1. Pemerintahan kolonial berencana membangun jalan untuk melancarkan sarana transportasi dan militer di Yogyakarta.
  2. Pada tanggal 20 juli 1825 perang Tegalrejo dikepung oleh serdadu Belanda.
  3. Diponegoro dan pengikutnya menyusun strategi gerilya.
  4. Belanda menerapkan strategi Benteng Stelsel pada tahun 1827.
  5. Tahun 1829 Kiai Maja ditangkap.
  6. Pangeran Diponegoro tertangkap di Magelang pada 25 maret 1930.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Perlawanan Rakyat Indonesia

Tujuan Diakronik

Tujuan diakronik yaitu untuk mengajarkan kita cara berfikir secara kronologis, secara teratur dan berurutan. Beberapa ciri-ciri diakronik seperti:

  • Mempelajari suatu kejadian sejarah seiring dengan berlalunya waktu.
  • Cakupan kajiannya sangat luas.
  • Kajiannya selalu bersifat historis.
  • Mementingkan proses saat terjadinya suatu peristiwa.

Demikianlah pembahasan mengenai Contoh Diakronik – Pengertian, Ciri, Tujuan dan Cara Berpikir semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Butuhkan

PENILAIAN HARIAN 2

1.     Kata sejarah ada bermacam-macam arti, antara lain pohon, keturunan, asal-usul, silsilah atau riwayat, babad, tambo, ataupun tarikh. Dalam bahasa Jerman sejarah disebut geschichte yang memiliki arti ….

A.    sesuatu yang telah terjadi

B.    ilmu yang menelaah hal ihwal manusia dalam urutan kronologis

C.    informasi atau pencarian

D.    kehidupan manusia

E.    peristiwa yang benar terjadi

Pembahasan:

2.     Perhatikan keterangan-keterangan berikut!

1]    Berpendapat sejarah berbeda dengan puisi dan filsafat.

2]    Dikenal sebagai Bapak Sejarah.

3]    Berpendapat sejarah bergerak dengan berputar seperti lingkaran yang menceritakan perputaran peristiwa/kejadian.

4]    Menegaskan pengertian sejarah dalam buku teksnya What is History.

Keterangan-keterangan yang berhubungan dengan Herodotus ditunjukkan pada nomor ….

A.    1] dan 2]

B.    1] dan 3]

C.    2] dan 3]

D.    2] dan 4]

E.    3] dan 4]

Pembahasan:

3.     Ahli yang berpendapat bahwa sejarah adalah kejadian atau peristiwa yang tidak dapat terulang kembali terangkai menjadi suatu kesatuan fakta-fakta yang saling berkaitan dan berpengaruh besar terhadap kehidupan adalah ….

A.    Muh. Yamin

B.    Moh. Ali

C.    Nugroho Notosusanto

D.    Roeslan Abdulgani

E.    Sartono Kartodirdjo

Pembahasan:

4.     Ahli yang mendefinisikan sejarah adalah ilmu yang mempelajari kehidupan masyarakat dan perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya adalah ....

A.    R.G. Collingwood

B.    Bernheim

C.    Wilhem Bauer

D.    Hegel

E.    Britannica

Pembahasan:

5.     Menurut Kuntowijoyo, sejarah bersifat empiris berdasarkan pada ….

A.    pengamatan

B.    pengalaman

C.    pengamatan dan pengalaman manusia

D.    kebudayaan manusia

E.    kebiasaan manusia

Pembahasan:

6.     Menurut Kuntowijoyo dalam bukunya berJudul Pengantar Ilmu Sejarah, sejarah se bagai ilmu memiliki ciri dan karakteristik yaitu bersifat empiris, mempunyai teori, mempunyai objek, mempunyai generalisasi, dan mempunyai metode. Empiris berasal dari bahasa Yunani yaitu empeiria yang artinya ....

A.    peristiwa

B.    pengalaman

C.    pemikiran

D.    sasaran

E.    kesimpulan

Pembahasan:

7.     Sebagai manusia kita harus belajar sejarah karena setidaknya kita akan mendapatkan pengalaman dan pelajaran yang berharga dari sebuah peristiwa. Pendapat tersebut menurut ....

A.    Kuntowijoyo

B.    Sartono Kartodirdjo

C.    Nugroho Notosusanto

D.    Moh. Ali

E.    Muh. Yamin

Pembahasan:

8.     Salah satu syarat peristiwa yang terjadi pada masa lampau dapat dikategorikan sebagai peristiwa sejarah jika memenuhi syarat objektif. Objektif artinya ….

A.    tidak ada peristiwa lain yang sama

B.    memiliki arti dalam perkembangan ilmu pengetahuan

C.    memiliki arti dalam kehidupan berbangsa

D.    memiliki arti dalam kehidupan bermasyarakat

E.    sebuah peristiwa didukung oleh fakta sejarah bahwa peristiwa tersebut benar-benar terjadi yang dapat menunjukkan

Pembahasan:

9.     Ahli yang berpendapat bahwa sejarah sebagai disiplin ilmu dan juga sebagai seni tidak dapat dipisahkan serta saling melengkapi adalah ….

A.    Wilhelm Dllthey

B.    Charles A. Beard

C.    Sir John Seeley

D.    Baverley Southgate

E.    Henry Pirenne

Pembahasan:

10. Perhatikan nama-nama berikut!

1]    G.R. Elton

2]    Benedetto Croce

3]    Henry Pirenne

4]    Hegel

5]    Baverley Southgate

Ahli yang berpendapat mengenai sejarah berdasarkan studi disiplin ilmu yang bersumber pada ilmu-ilmu filologi, epigrafi, dan arkeologi ditunjukkan pada nomor ....

A.    1] dan 2]

B.    1] dan 3]

C.    2] dan 3]

D.    3] dan 4]

E.    4] dan 5]

Pembahasan:

11. Menurut Kuntowijoyo, generalisasi memiliki dua tujuan, yaitu untuk saintifikasi dan simplifikasi. Tujuan saintifikasi mengandung arti bahwa sejarah juga melakukan ....

A.    penyimpulan umum

B.    penyederhanaan bacaan

C.    penelitian

D.    studi lapangan

E.    laporan hasil penelitian

Pembahasan:

12. Perhatikan keterangan-keterangan berikut!

1]    Sejarah sebagai ilmu bantu.

2]    Fungsi rekreatif

3]    Fungsi inspiratif

4]    Fungsi instruktif

5]    Sejarah sebagai pendidikan keindahan.

Fungsi sejarah sebagai ilmu ditunjukkan pada nomor ....

A.    1], 2], dan 3]

B.    1], 3], dan 5]

C.    2], 3], dan 4]

D.    2], 4], dan 5]

E.    3], 4], dan 5]

Pembahasan:

13. Perhatikan keterangan-keterangan berikut!

1]    Peristiwa itu hanya terjadi satu kali.

2]    Peristiwa itu tidak terulang lagi secara persis.

Keterangan-keterangan tersebut menunjukkan bahwa sejarah merupakan peristiwa yang....

A.    sakral

B.    abadi

C.    penting

D.    unik

E.    besar pengaruhnya

Pembahasan:

14. Perhatikan contoh topik sejarah berikut!

1]    Sejarah Kerajaan Kutai [Abad IV-XIV]

2]    Sejarah Kerajaan Demak [Abad XV-XVI]

3]    Monumen Rengasdengklok

4]    Teks Proklamasi

Contoh topik sejarah yang diakronik ditunjukkan pada nomor ….

A.    1] dan 2]

B.    1] dan 3]

C.    2] dan 3]

D.    3] dan 4]

E.    4] dan 5]

Pembahasan:

Diakronik adalah berpikir secara kronologis [berurutan] menganalisa sesuatu

15. Kronologi merupakan urutan peristiwa yang telah terjadi. Dalam sejarah, kronologi dapat membantu proses rekonstruksi suatu peristiwa berdasarkan ….

A.    hasil temuan

B.    banyaknya hasil temuan

C.    urutan waktu secara tepat

D.    urutan penemuan

E.    banyaknya orang yang menemukan

Pembahasan:

ESAI

1.     Bagaimana pendapat Benedetto Croce mengenai sejarah?

Jawab:

Menurut Benedetto Croce sejarah merupakan rekaman kreasi jiwa manusia di semua bidang, baik teoritikal maupun praktikal. Kreasi spiritual ini senantiasa lahir dalam hati dan pikiran manusia genius, budayawan, serta pemikir yang mengutamakan tindakan, dan pembaru agama.

2.     Menurut Snelbecker yang dikutip dari Basri M.S., sebuah teori mempunyai beberapa fungsi. Kemukakan fungsi tersebut!

Jawab:

Berikut beberapa fungsi dalam sebuah teori menurut Snelbecker yang dikutip Basri M.S.

Untuk menyistematiskan penemuan-penemuan penelitian menjadi pendorong peneliti untuk menyusun hipotesis, sedangkan hipotesis mendorong peneliti untuk mencari jawaban-jawabannya.

Membuat ramalan atas dasar penemuan-penemuan.

Menyajikan penjelasan, yaitu untuk menjawab pertanyaan ”mengapa?”.

3.     Kemukakan ciri-ciri yang dimiliki sejarah sebagai sebuah peristiwa!

Jawab:

Berikut ciri-ciri yang dimiliki sejarah sebagai sebuah peristiwa.

Abadi, Peristiwa sejarah merupakan peristiwa abadi karena peristiwa tersebut tidak dapat berubah-ubah dan tetap dikenang sepanjang masa.

Unik, Peristiwa sejarah merupakan peristiwa yang unik karena peristiwanya tidak sama dengan peristiwa lainnya dan tidak dapat terulang lagi.

Penting, Peristiwa sejarah merupakan peristiwa yang penting karena berpengaruh bagi banyak orang.

4.     Selain memiliki manfaat, sejarah sebagai ilmu juga memiliki fungsi penting bagi kehidupan manusia. Kemukakan fungsi sejarah sebagai ilmu!

Jawab:

Berikut fungsi sejarah sebagai ilmu.

Fungsi Rekreatif

Sebagai sebuah ilmu, sejarah memiliki fungsi rekreatif. Dengan sejarah kita dapat mengetahui kehidupan masyarakat pada masa lampau. Oleh karena itu, sejarah dapat menjadi sarana rekreasi ke masa lampau. Peninggalan-peninggalan sejarah dapat menjadi sarana rekreasi dan pendidikan tentang keindahan, contohnya pada waktu Anda berkunjung di Candi Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa Tengah. Anda akan berimajinasi menuju masa kebesaran dinasti Syailendra. Selain itu, Anda juga dapat menikmati peninggalan sejarah dari dinasti Syailendra yang menunjukkan nilai estetika.

Fungsi Inspiratif

Sejarah dapat dijadikan sebagai bahan inspirasi dan motivasi bagi generasi penerus bangsa. Dengan fungsi inspiratif, sejarah dapat memperkuat identitas bangsa [nation building]. Adanya kisah-kisah kepahlawanan para tokoh masa lalu menjadi kebanggaan bersama yang dapat membangkitkan motivasi generasi penerus untuk terus berjuang dan mengabdi pada bangsa dan negara. Dengan belajar sejarah dapat membangkitkan semangat kebangsaan generasi penerus bangsa. Fungsi Instruktif

Arti sejarah juga memiliki fungsi instruktif adalah sejarah dapat digunakan sebagai penunjang dalam proses pembelajaran, contohnya pada waktu membahas sistem pemerintahan di Indonesia, seorang guru harus menjelaskan sistem pemerintahan di Indonesia sejak awal kemerdekaan sampai saat ini. Tanpa adanya pemahaman yang benar tentang sejarah pemerintahan, pem- belajaran mengenai sistem pemerintahan menjadi kurang mendalam.

5.     Kemukakan contoh topik sejarah yang diakronik!

Jawab:

Contoh topik sejarah yang diakronik antara lain Sejarah Kerajaan Kutai [abad IV–XIV], Sejarah Kerajaan Mataram Kuno [abad VIII–X], dan Sejarah Kerajaan Demak [abad XV–XVI].

6.     Bagaimana definisi sejarah menurut Roeslan Abdulgani dalam bukunya sosialisme Indonesia?

Jawab:

Definisi sejarah menurut Roeslan Abdulgani dalam bukunya Sosialisme Indonesia adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang menyelidiki perkembangan masyarakat di masa lampau secara sistematis. Ilmu sejarah ibarat penglihatan tiga dimensi yaitu sebagai berikut.

Penglihatan ke masa silam.

Penglihatan ke masa sekarang.

Penglihatan ke masa yang akan datang, atau dengan kata lain, dalam penyelidikan masa silam tidak dapat melepaskan diri dari kenyataan-kenyataan masa sekarang yang sedang dihadapi, dan sedikit banyak kita tidak dapat melepaskan diri dari perspektif masa depan.

7.     Peristiwa yang terjadi pada masa lampau dapat dikategorikan sebagai peristiwa sejarah jika memenuhi beberapa syarat. Kemukakan beberapa syarat tersebut!

Jawab:

Berikut beberapa syarat peristiwa yang terjadi pada masa lampau dapat dikategorikan sebagai peristiwa sejarah.

a. Objektif

Objektif artinya sebuah peristiwa didukung oleh fakta sejarah yang dapat menunjukkan bahwa peristiwa tersebut benar-benar terjadi. Peristiwa sejarah bukanlah peristiwa rekaan atau hasil imajinasi. Buktinya dapat berupa foto, rekaman, kesaksian pelaku sejarah, atau arsip.

b. Unik

Unik artinya tidak ada peristiwa lain yang sama dengan peristiwa yang terjadi pada waktu itu.

c. Penting

Penting artinya setiap peristiwa memiliki arti penting dalam perkembangan ilmu pe- ngetahuan serta kehidupan berbangsa dan bermasyarakat. Fakta sejarah tidak hanya berupa angka, artefak, atau peristiwa, tetapi juga mengandung pelajaran serta hikmah tertentu bagi kehidupan manusia pada masa kini dan masa depan.

8.     Kemukakan sifat khas sejarah sebagai peristiwa!

Jawab:

Berikut sifat khas sejarah sebagai peristiwa.

Terdapat hubungan sebab akibat atau kausalitas dari setiap peristiwa.

Kebenaran sejarah bersifat subjektif karena masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mencari kebenaran hakiki.

Sengaja peristiwa dan aktivitas yang terjadi pada masa lalu dilukiskan berdasarkan

urutan waktu [kronologis].

9.     Sejarah memiliki manfaat secara intrinsik dan ekstrinsik. Kemukakan manfaat sejarah secara ekstrinsik!

Jawab:

Berikut manfaat sejarah secara ekstrinsik.

a. Sejarah sebagai pendidikan moral.

b. Sejarah sebagai pendidikan penalaran.

c. Sejarah sebagai pendidikan politik.

d. Sejarah sebagai pendidikan kebijakan.

e. Sejarah sebagai pendidikan perubahan.

f. Sejarah sebagai pendidikan masa depan.

g. Sejarah sebagai pendidikan keindahan.

h. Sejarah sebagai ilmu bantu.

10. Sebagai sebuah seni sejarah mengutamakan nilai estetika. Namun sejarah sebagai seni juga mempunyai kekurangan-kekurangan. Kemukakan kekurangan-kekurangan sejarah sebagai seni tersebut!

Jawab:

Berikut kekurangan-kekurangan sejarah sebagai seni.

a. Berkurangnya Ketepatan dan Objektivitas Penulisan sejarah sebagai seni meng- akibatkan sejarawan banyak menggunakan imajinasi sehingga kesesuaian antara fakta dan tulisan sejarah diragukan dan banyak dipengaruhi pandangan individual. Akibatnya, penulisan sejarah tidak berdasarkan fakta yang akurat dan kurangnya hubungan sebab akibat. Ketepatan dan objektivitas sangat perlu dalam penulisan sejarah. Ketepatan berarti kesesuaian antara fakta dan tulisan sejarah, sedangkan objektivitas berarti tidak ada pandangan yang individual.

b. Penulisan Sejarah Akan Terbatas

Penulisan sejarah yang terlalu dekat dengan seni akan terbatas pada objek-objek yang dapat dideskripsikan saja sehingga sejarah yang seharusnya menuliskan sebuah ke- benaran tanpa disadari akan berkurang karena kurangnya penataan dan pengaturan imajinasi. Oleh karena itu, penulisannya akan lebih menekankan kepada ekspresi budaya daripada merekam masa lampau apa adanya. Hal itu disebabkan oleh terlalu banyaknya unsur sastra sebagai karya imajinatif

Page 2

Beranda / Fasilitas

Video yang berhubungan