Contoh Soal dan jawaban sistem PERHITUNGAN biaya berdasarkan proses

Makalah Lengkap Perhitungan Biaya Proses dan Contoh Soa Beserta Jawabannya

Materi Perhitungan Biaya

Halu Sahabat Makanomi pada kesempatan ini, admin kembali lagi memerikan informasi mengenai dunia pendidikan yaitu contoh soal dan jawaban perhitungan biaya berdasarkan pesanan, dimaana kelanjutan dari posringan kemarin yaitu pertanyaan metode perhitungan akuntansi biaya berdasarkan proses. Semoga teman setia makanomi dapat memahami berbagai kasus tentang sistem perhitungan biaya. sehingga dengan mudah dapat menyelesaikan persoalan tugas diskusi baik berbentuk essay atau pilihan ganda.

Di samping itu juga di postingan ini admin berbagi Makalah Lengkap Perhitungan Biaya Proses dan contoh soal perhitungan biaya berdasarkan proses.  semoga dengan makalah ini teman-teman tahu cara menghitung unit ekuivalen dalam akuntansi biaya dan mengapa unit ekuivalen diperlukan dalam sistem perhitungan biaya proses. segala yang admin bagikan hanya bertujuan untuk membantu sobat dalam menyelesaikan segala soal diskudi sulit atau susah dalam menghadapu ujian uas dan uts.

Sistem perhitungan biaya berdasarkan proses (process costing) ppt - Laporan keuangan yang baik sangat mmembantu manajemen dalam melakukan penambilan keputusan-keputusan penting bagi kemajuan perusahaan atau organisasi yang dipimpin. Dalam rangka menyiapkan laporan keuangan yang baik, maka diperlukan kemampuan yang mumpuni dari jajaran manajemen dalam melakukan perhitungan biaya-biaya yang terkait. Salah satu sistem perhitungan biaya tersebut adalah perhitungan biaya berasarkan  peroses. Contoh perhitungan biaya produksi Excel

Bab 6 sistem perhitungan biaya berdasarkan proses (process costing) - Perhitungan biaya dalam proses atau process costing termasuk dalam salah satu desain sistm yang penting dalam pembuatan laporn keuangan, sehingga laporan tersebut dapat digunakan sebagai salah satu sumber informasi yang akurat oleh manajemen demi menentukan keputusan- keputusan penting bagi kemajan perusahaan. Bagi perusahaan/ industri yan memproduksi produk yang homogen (sejenis) secara terus- menerus, perhitungan biaya dalam proses atau process costing menjadi alternatif yang efektif dalam menentukan harga pokok penjualan.

Pengertian Perhitungan Biaya Produksi

Sebuah perusahaan yang melakukan kegiatan produksi untuk suatu barang dan jasa guna dijual kembali dan menghasilkam keuntungan. Kegiatan tersebut tentu membutuhkan biaya, inilah yang bisa disebut dengan biaya produksi sebuah perusahaan. 

Pada dasarnya biaya produksi merupakan biaya-biaya yang dilakukan pada proses produksi perusahaan. Biaya tersebut meliputi bahan baku, overhead pabrik dan biaya tenaga kerja langsung. Ketiga unsur biaya tersebut sangat berpengaruh pada kegiatan produksi yang dilakukan oleh perusahaan.

Rangkuman Perhitungan Biaya

Contoh siklus sistem PERHITUNGAN biaya berdasarkan proses costing - Pada dasarnya ada 2 sistem perhitungan harga pokok produk yaitu metode harga pokok pesanan dan metode harga pokok proses. Metode harga pokok pesanan di gunakan jika perusahaan menproduksi bermacam-maca m produk yang berbeda-beda atas dasar permintaan atau pesanan dari konsumen seperti, perusahaan percetakan, mebel atau konveksi. Sedangkan metode harga pokok proses digunakan jika perusahaan jika memproduksi produk yang serupa dan berulang terus menerus dalam jumlah besar seperti pabrik semen atau pabrik pupuk.

Salah satu pertimbangan pertama bagi perusahaan dalam memilih salah satu metode adalah proses produksi yang akan dijalankan perusahaan. Metode harga pokok proses akan berjalan baik jika produk yang relative seragam memelalui serangkaian proses dan menerima jumlah biaya produksi yang relative seimbang pada tiap proses. Dalam prakteknya, suatu perusahaan sangat mungkin menggunakan 2 metode secara bersamaan. Misalnya pada tahap proses produksi awal biaya dikumpulkan atas dasar proses dan kemudian pada tingkat proses penyelesaian berikutnya, biaya akan dikumpulkan atas dasar pesanan-pesanan tertentu

Karakteristik Proses Manufaktur

1. Pengertian karakteristik proses manufaktur

Kalkulasi biaya proses bekerja dengan baik pada produk yang relative homogen melalui serangkaian proses dan menerima porsi biaya produksi yang seimbang. Pabrik manufaktur yang besar, serperti kimia, makanan dan industry ban, menggunakan kalkulasi biaya proses.

Beberapa pengaturan industri mungkin perlu menggunakan kombinasi dari kalkulasi biaya pesanan dan kalkulasi biyasa proses. Penggunaan prosedur berdasarkan pesanan untuk membebankan biaya bahan keproduk dan pndekatan proses untuk membebankan biaya konversi di kenal sebagai kalkulasi biaya operasi (operation costing).

Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa karekteristik metode harga pokok proses meliputi.

  • Untuk menghitung harga pokok suatu atau beberapa produk yang sama secara terus-menerus untuk jangka waktu lama.
  • Biaya dikumpulkan per departemen.
  • Menggunakan laporan biaya departemen sebagai dasar untuk menghitung harga pokok per unit

2. Jenis proses manufaktur

Pada perusaan pabrikasi, unit-unit biasanya melewati serangkaian departemen produksi atau manufaktur, setiap departemen ata proses beroperasi membawa produk pada satu langkah penyelesaian. Pada setiap departemen, bahan, tenaga kerja, dan operhead akan diperlukan. Setelah menyelesaikan proses tertentu, barang-barang yang selesai sebagian ditransfer kedepartemen berikutnya. Setelah melewati departemen terakhir, barang telah jadi dan ditransfer kegudang

  • Pemrosesan berurutan (sequential processing)

    Dalam perusahaan yang mengadopsi sistem penentuan harga pokok proses, barang diproduksi melalui serangkaian tahapan atau proses manufaktur. Setiap tahap melaksanakan satu atau dua aktivitas pembuatan produk dengan mengkonsumsi bahan baku, tenagak kerja, dan   overhead dalam dosis yang sama. Setelah selesai satu tahap, maka akan diteruskan ketahap pemprosesan berikutnya, sampai menghasilkan produk jadi yang akan ditransfer kegudang produk jadi. Preses ini disebut dengan pemprosesan berurutan (sequential processing).

  • Pemprosesan paralel (paralel processing)

    Proses pembuatan produk dapat pula dilakukan dengan pola yang disebut pemprosesan paralel (paralel processing). Hal ini terjadi kalau perusahaan menghasilkan lebih dari dua jenis produk, yang menggunakan beberapa peralatan produksi yang sama.

3. Arus biaya melalui akun dalam kalkulasi biaya proses

Arus biaya manufaktur untuk sistem biaya proses pada umumnya sama dengan sistem biaya pesanan. Ketika bahan baku dibeli, arus biaya bahan tersebut dimasukan dalam akun persediaan bahan baku. Demikian juga, bahan baku, tenaga kerja langsung, dan arus biaya overhead yang di terapkan dimasukkan pada akun Barang dalam Proses (work-in-process). Apabila barang telah diselesaikan, maka biaya dari barang itu ditransferdari barang dalam proses ke akun barang jadi. Akhirnya, seperti harga pokok penjualan, biaya atau harga pokok barang jadi ditransfer ke akun Harga Pokok Penjualan. Pada umumnya ayat jurnal paralel tersebut diuraikan dalam sistem kalkulasi biaya pesanan (job-order costing).

Contoh :

Contoh Soal dan jawaban sistem PERHITUNGAN biaya berdasarkan proses

4. Akumulasi Biaya dalam Laporan Produksi

Dalam kalkulasi biaya proses, biaya di akumulasi oleh depertemen selama periode waktu tertentu. Laporan produksi adalah dokumen yang mengikhtisarkan kegiatan produksi yang dilakukan dalam depertemen produksi selama periode waktu ditentukan. Laporan produksi berisi informasi tentang biaya transfor masuk dari depertemen sebelumnya dan juga biaya yang ditambahkan dalam depertemen tersebut seperti bahan langsung, tenega kerja langsung dan overhead. Laporan produksi merupakan buku pembantu dari akun barang dalam proses.

Laporan produksi menelusuri arus unit dari satu departemen, mengidentifikasikan biaya yang dibebankan kedepartem, memperlihatkan perhitungan biaya per unit dan mengungkapkan disposisi biaya departem untuk periode pelaporan.

Laporan produksi menyediakan informasi tenteng unit fisik yang diproses dalam satu depertemen dan juga tentang biaya produksi atau manufaktur yang berkaitan dengannya Jadi laporan produksi dibagi menjadi 2 meliputi :

1. Bagian informasi unit memiliki 2 subdivisi utama:

  • Unit yang dipertanggung jawabkan.
  • Unit yang dihitung.

2. Bagian informasi biaya memiliki 2 subdivisi utama:

  • Biaya yang dipertanggung jawabkan.
  • Biaya yang diperhitungkan.

Dampak Persediaan Barang dalam Proses terhadap Kalkulasi biaya Proses

Perhitungan biaya per unit yang dilaksanakan selama suatu periode adalah bagian terpenting dari laporan produksi. Biaya per unit ini dibutuhkan baik untuk menghitung harga pokok barang yang ditransfer keluar dari departemen ataupun untuk menilai persediaan akhir barang dalam proses. Namun, kehadiran persediaan barang dalam proses menimbulkan masalah diantaranya :

1. Mendefinisikan unit produksi.

Menentukan beberapa unit yang diproduksi selama periode berjalan tetapi tidak ada dalam persediaan akhir adalah suatu masalah. Hal ini ditangani melalui konsep unit produksi ekuivalen.

Unit produksi ekuivalen, menurut definisinya adalah barang dalam proses akhir belum diselesaikan. Jadi, unit yang telah diselesaikan dan ditrasfer keluar selama periode tidak identik (ekuivalen) dengan persediaan akhirbarang dlam proses, dan biaya yang dikenakan pada kedua unit boleh tidak sama. Dalam menghitung biaya per unit, output atsau keluaran periode berjalan harus ditentukan. Masalah utama dari kalkulasi biaya proses adalah membuat penentuan ini.

Penyelesaiannya adalah menghitung unit output ekuivalen, adalah unit jadi yang telah diproduksi dari sejumlah total upaya manufaktur yang dilakukan selama periode berjalan menurut ketentuan.  Penetapan unit output ekuivalen untuk unit yang ditransfer keluar adalah mudah, unit tidak dapat ditransfer keluar jika belum selesai. Jadi, setiap unit yang ditransfer keluar merupakan suatu unit ekuivalen. Akan tetapi, unit yang tersisa dalam persediaan akhir barang dalam proses adalah yang belum selesai. Jadi, seseorang dalam bagian produksi harus memperhatikan barang dalam proses akhir untuk mengestimasi tingkat penyelesaiannya.

Contoh:

# Terdapat 600 unit barang dalam proses akhir adalah 25% selesai. maka unit ekuivalen dari barang tersebut adalah (600 unit x 25%) = 150 unit.

# Terdapat 1000 unit ekuivalen pada bulan oktober. maka unit ekuivalen dalam proses akhir adalah (1000 unit + 150 unit) = 1150 unit.

# Biaya produksi departemen : $11500 / unit output : 1150 = Biaya per unit : $10

# jika barang yang ditransfer keluar adalah 1000 unit maka biaya yang dikeluarkan adalah ($10 x 1000 unit) = $10000

#jika barang dalam proses akhir sebanyak 600 unit maka biaya yang dikeluarkan sebesar  ( $10 x 150 unit) = $1500

2. Bagaimana harga pokok atau biaya persediaan awal barang dalam proses harus diperlakukan.

Untuk mengatasi masalah ini dengan cara menggunakan 2 metode yaitu metode rata-rata tertimbang dan metode kalkulasi biaya FIFO.

Akumulasi Biaya Proses

Tujuan penting dari system perhitungan biaya mana pun adalah menetukan biaya dari barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Sistem perhitungan biaya sebaiknya ekonomis untuk dioperasikan dan membebankan sejumlah biaya ke setiap produk sedemikian rupa sehingga mencermikan dengan wajar biaya dari sumber daya yang digunakan untuk memproduksi produk tersebut. Oleh karena setiap perusahaan memiliki perbedaan dalam hal teknologi manufaktur, organisasi produksi dan bauran produk, maka bisa diperkirakan bahwa system perhitungan biayanya juga berbeda. System perhitungan biaya sebaiknya disesuaikan agar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.

Dalam system perhitungan biaya berdasarkan pesanan, produk di pertanggungjawabkan dalam batch. Setiap batch diperlakukan sebagai pesanan yang terpisah, dan pesanan tersebut merupakan objek biayanya. Ketika semua unit dari produk yang dihasilkkan dalam suatu pusat biaya adalah serupa (homogen) pencatatan biaya untuk setiap batch produk yang terpisah tidak lagi di perlukan, dan juga tidak praktis untuk dilakukan. Ketimbang perhitungan biaya berdasarkan pesanan, perhitungan biaya berdasarkan proses dapat digunakan. Dalam system perhitungan biaya berdasarkan proses bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik dapat dibebankan ke pusat biaya. Biaya yang dibebankan kesetiap unit ditentukan dengan cara membagi total biaya yang dibebankan kepusat biaya tersebut dengan total unit yang diproduksi

Perhitungan biaya per departemen

Dalam perusahaan manufaktur, produksi dapat terjadi dibeberapa departemen. Setiap departemen melakukan suatu operasi tertentu yang mengarah pada penyelesaian produk. Dalam system perhitungan biaya berdasarkan proses, bahan baku, tenaga kerja dan overhead pabrik umumnya dibebankan ke departemen produksi. Tetapi, jika suatu departemen dibagi menjadi dua pusat biaya atau lebih, perhitungan biaya berdasarkan proses tetap dapat digunakan, selama unit-unit produk yang dihasilkan dalam pusat biaya selama periode tersebut berdasarkan homogeny. Misalnya saja, suatu departemen produksi yang memiliki empat lini perakitan, dimana setiap lni menghasilkan produk yang berbeda, dapat menggunakan perhitungan biaya berdasarkan proses. Setiap lini perikatan dapat diperlakukan sebagai pusat biaya yang terpisah. Hal ini mengharuskan adanya catatan yang terpisah untuk mencatat biaya yang terjadi disetiap lini perakitan

Laporan Biaya Produksi

Dalam perhitungan biaya berdasarkan proses, semua biaya yang dapat dibebankan ke departemen diikhtisarkan dalam laporan biaya produksi departemen. Laporan biaya produksi (cost of production report) adalah kertas kerja yang menampilkan jumlah biaya yang diakumulasikan dan di bebankan ke produksi selama satu bulan atau periode lain. Laporan tersebut juga merupakan sumber informasi untuk menyusun ayat jurnal ikhtisar guna mencatat biaya dari unti-unit yang ditransfer dari satu departemen produksi kepada departemen proseksi lain dan akhirnya ke persediaan barang jadi.

Laporan biaya produksi untuk suatu departemen dapat memiliki banyak bentuk atau format, tetapi sebaiknya laporan tersebut menunjukan ;

  1. biaya total dan biaya per unit dari pekerjaan yang diterima dari satu atau beberapa departemen lainnya
  2. biaya total dan biaya per unit dari bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik yang ditambahkan oleh departemen tersebut.
  3. biaya dari persediaan barang dalam proses awal dan akhir, dan
  4. biaya yang ditransfer ke departemen berikutnya atau ke persediaan barang jadi.

Sistem Perhitunan Biaya Berdasarkan Proses dengan Asumsi Aliran Biaya FIFO

Pembuatan laporan biaya produksi dengan asumsi aliran biaya masuk pertama keluar pertama (first in, first out-FIFO) ditunjukan dengan data American Chair Company yang telah digunakan pada ilustrasi rata-rata tertimbang. 

Metode Perlakuan Persediaan Awal Barang dalam Proses

Dalam menghitung biaya per unit periode berjalan untuk satu departemen, dua pendekatan yang berkaitan dengan output periode sebelumnya dan biaya periode sebelumnya akan ditemukan pada barang dalam proses awal:

Kesimpulan

Pada umumnya, sistem perhitungan biaya berdasarkan proses lebih ekonomis dibandingkan denan sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan. Sebaliknya, sistem perhitungan biaya berdasarkan proses hanya ddapat digunakan apabila yang diproduksi dalam satudepartemen atau pusat biaya adalah produk sejenis atau hmogen. Konsep akumulasi biaya proses kemuian diilustrasikan engan contoh-contoh laporan biaya prouksi dan ayat jurnal umum teerkait yan diperlukan untuk mencatat pembebanan ke departemen produksi untuk biaya yan terjadi selama periode berjalan dan untuk mentransfer biaya dari satu departemen  ke departemen lain dan akhirnya ke persediaan barang jadi.

Laporan biaya produksi (cost of production report) adalah kertas kerja yang menampilkan jumlah biaya yang diakumulasikan dan di bebankan ke produksi selama satu bulan atau periode lain. Laporan tersebut juga merupakan sumber informasi untuk menyusun ayat jurnal ikhtisar guna mencatat biaya dari unti-unit yang ditransfer dari satu departemen produksi kepada departemen proseksi lain dan akhirnya ke persediaan barang jadi.

Saran

Demikianlah makalah kami susun, jika terdapat kesalahan dalam makalah kami, kami meminta maaf. Dan kami akan selalu menunggu kritik dan saran dari pembaca guna perbaikan makalah kami selanjutnya, atas kritik dan saran pembaca kami mengucapkan terima kasih.

Daftar Pustaka

  • Hansen, Akuntansi Manajemen, Jakarta, P.T. Gelora Aksara Pratama, 1999.
  • Bambang Hariadi, Akuntasi Manajemen suatu sudut pandang, Yogyakarta, BPFE-Yogyakarta, 2002.
  • Krismiaji, Dasar-Dasar Akuntansi Manajemen, Yogyakarta, AMP YKPN, 2002.

Makalah Perhitungan Biaya

Bab 6 sistem perhitungan biaya berdasarkan proses (process costing)

Bagaimana tahap tahap perhitungan biaya berdasarkan proses?

Tahapan Process Costing.
Analisis Persediaan. Tahapan pertama dalam menghitung process costing adalah dengan menganalisa persediaan dan juga arus biaya persediaan. ... .
Konversi Biaya Persediaan. ... .
3. Hitung Biaya yang Berlaku. ... .
4. Hitung Biaya Per Unit. ... .
Tentukan Biaya Untuk Produk yang Sudah Selesai dan Masih Setengah Proses..

Kapan perusahaan menggunakan sistem perhitungan biaya berdasarkan proses?

Dalam penggunaannya, sistem perhitungan biaya berdasarkan proses digunakan dalam perusahaan yang memproduksi produk homogen (satu jenis produk) dalam jumlah besar dan dilakukan secara terus menerus (jangka panjang).

Apa Itu perhitungan biaya proses?

Metode perhitungan biaya proses ini berfokus pada pembebanan biaya ke unit sesuai urutan produksinya. Produk yang diproduksi pertama kali akan dikenakan biaya terlebih dahulu dan kemudian menjadi produk pertama yang dikirim atau dikeluarkan.

Apa syarat utama dalam perhitungan biaya proses?

Kriteria utama untuk menggunakan perhitungan biaya berdasarkan proses adalah identifikasi atas suatu unit bisnis yang memproduksi hanya satu jenis produk setiap kalinya. Pada aliran produk secara berurutan, semua produk di produksi melalui proses yang sama dalam urutan yang sama.