Show
youtube. com Identifikasi masalah merupakan suatu langkah awal sebelum menentukan rumusan masalah dalam suatu penelitian. Menurut Suriasumantri , identifikasi masalah adalah tahap permulaan dari penguasaan masalah di mana objek dalam suatu jalinan tertentu bisa kita kenali sebagai suatu masalah. Sedangkan menurut Amien Silalahi, mengartikan identifikasi masalah sebagai usaha mendaftar sebanyak-banyaknya pertanyaan terhadap suatu masalah yang sekiranya bisa ditemukan jawabannya. Sumber Identifikasi Masalahhttp://strategidanbisnis .comBanyak sekali literatur yang bisa dijadikan sebagai sumber dalam pembuatan identifikasi masalah. Namun menurut Ranjit Kumar, setidaknya ada tiga macam sumber, yaitu: Yaitu masalah yang tedapat pada diri manusia itu sendiri. Misalnya tidak punya uang, tidak punya rumah dan lain-lain. Dari situ kita bisa identifikasi masalahnya menjadi misalnya: – Mendeteksi raut wajah mahasiswa yang tidak punya uang dengan face rocognition system – Model bisnis di internet yang cocok untuk mahasiswa “bokek” Teknik dan struktur kerja yang tidak bagus juga bisa dijadikan sumber identifikasi masalah penelitian. Misalkan dalam sebuah toko, cara penghitungan laporan keuangan masih menggunakan cara manual. Dari kasus tersebut, kita bisa membuat identifikasi masalah dimana nantinya kita buat sebuah aplikasi atau sistem dengan melibatkan ahli di dalamnya. Yang mana nantinya aplikasi tersebut berguna sebagai pencatat otomatis uang masuk dan keluar pada toko tersebut. Baca Juga Tips Menyusun Diet Bergizi untuk Kesehatan dan Kecantikan Contoh lain sistem parkir di Mall yang tidak bisa mendeteksi area parkir yang masih kosong bisa juga dijadikan sumber identifikasi masalah dalam penelitian. Keadian-kejadian yang ada disekeliling kita juga bisa dijadikan identifikasi masalah yang menarik. Misalkan kita punya temen yang mempunyai online shop namun pengunjung per harinya masih sedikit. Ini merupakan fenomena yang umum terjadi disekeliling kita, untuk meningkatkat traffic bisa menggunakan teknik SEO (Search Engine Optimizatio). Dari sini kita bisa memberi judul ” Tips Meningkatkan Pengunjung Online Shop dengan Teknik SEO” misalnya. Contoh Identifikasi Masalah Dalam Penelitian2017age.blogspot. comContoh 1 : Dalam contoh ini, sumber identifikasi masalah yang diambil adalah fenomena yang terjadi di sekeliling kita yaitu maraknya kasus asusila di kalangan anak dibawah umur. Berikut ini contoh lengkap identifikasi masalahnya.
1. Latar Belakang Dewasa ini marak sekali kasus-kasus asusila yang melibatkan anak di bawah umur. Berita-berita tentang pemerkosaan disiarkan hampir setiap hari di televisi-televisi nasional. Yang lebih miris lagi adalah, adanya seorang anak yang menjadi korban pelecehan oleh bapaknya sendiri. Fenomena apakah ini? Orang tua yang seharusnya menjaga malah menghancurkan masa depan cerahnya. Kasus seperti ini tidak hanya terjadi satu atau dua kali. Hampir setiap hari kita mendengarnya seakan sudah menjadi konsumsi publik. Banyak yang mengecam dan mengutuk perbuatan tersebut, namun sepertinya tindakan seperti itu saja tidak cukup. Karena nyatanya kasus-kasus serupa terus bermunculan. Yang lebih mengegerkan lagi adalah berita tentang pemerkosaan yang dilakukan 5 bocah SD terhadap teman sebayanya. Korban dan pelaku sama-sama masih dibawah umur. Bagaiamana mungkin bocah yang harusnya masih polos bisa berfikiran kearah itu? Salah satu yang menyebabkan itu adalah, mudahnya mereka mengakses konten-konten yang tidak senonoh. Baik itu melalui internet maupun acara televisi. Tentu ini menjadi PR besar bagi pemerintah dan juga orang tua untuk terus selalu menjaga dan memberikan pemahaman agama sedari kecil. 1.2 Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang telah ditulis, kami memberikan identifikasi masalah yang akan dijadikan bahan penelitian sebagai berikut:
Contoh 2 : Dalam contoh kedua ini saya akan memberikan contoh identifikasi masalah tentang sistem pendidikan dan kurikulum di Indonesia.
1. Latar Belakang Seperti yang kita tahu sistem pendidikian di Indonesia dari dulu hingga sekarang begitu-begitu saja. Maksudnya adalah siswa diwajibkan mempelajari semua hal meski itu bukanlah bakat atau minatnya. Semua ilmu pengetahuan ditumpuk dalam satu otak. Dari kurikuulum 75,84,94,94 Suplemen, Kurikulum Berbasis Kompetisi (KBK) dan Kurikulum 2006, semuanya sama. Yang beda hanya namanya saja. Efek dari perubahan kurikulum seharusnya adalah perubahan guru dalam mengajar. Namun pada kenyataannya, sistem mengajar guru dari kurikulum ’75 hingga 2006 tidak mengalami perubahan. Perubahan kurikulum yang diharapkan akan mengubah wajah pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik, nyatanya tidak mempunyai pengaruh apa-apa. Lalu dengan kenyataan seperti ini, masih layakkah pendidikan di indonesia kita ikuti? Padahal sebenarnya kalau kita mau keluar dari arus, ada banyak sekali model pendidikan yang lebih baik dari sekedar mengikuti kurikulum pemerintah. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifiksikan beberapa masalah yang akan dijadikan bahan penelitian selanjutnya.
Demikian dua contoh identifikasi masalah yang semoga bisa membantu kamu dalam mengerjakan tugas penelitian.
|