You're Reading a Free Preview Show
Pengertian manajemen jadi hal wajib bagi kamu yang sedang mendalami ilmu ekonomi dan bisnis. Hal ini karena kegiatan manajemen tak bisa dipisahkan sama sekali dengan kedua ilmu tersebut. Pertanyaannya, sudah tahukah kamu apa itu manajemen? Bagaimana ruang lingkup, fungsi, tujuan, dan jenis jenisnya? Jika kamu tau tau, silahkan simak pembahasan dari Tugas Karyawan berikut ini ya! Kami bakal membahasnya hingga tuntas. Simak baik baik! Pengertian ManajemenKetika hendak memahami sesuatu, penting untuk selalu memulainya dari pengertian atau definisi. Pemahaman soal hal ini akan jadi pondasi dalam memahami berbagai hal turunan dalam suatu topik. Termasuk saat kita mau mendalami perihal manajemen. Banyak ahli yang mencoba memberikan definisi soal topik ini. Kita akan kutitipkan beberapa pengertian manajemen menurut para ahli dari berbagai penjuru dunia. Henri Fayol, menyebut bahwa manajemen adalah kegiatan meramalkan,merencanakan, mengatur, memerintahkan, mengkoordinasikan, serta mengendalikan aktivitas orang lain. Sementara itu, FW Taylor memberikan pengertian yang lebih simple. Menurutnya, manajemen merupakan seni untuk mengetahui apa yang harus dilakukan dan melihat bahwa hal itu dilakukan dengan cara yang paling baik. Dalam uraian yang lebih lengkap, Terry dan Franklin memberikan definisi bahwa manajemen adalah proses berbeda yang terdiri dari kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerak, serta pengendalian. Fungsinya untuk menentukan dan mencapai tujuan yang dinyatakan dengan penggunaan manusia dan sumber daya lainnya. Jika kami mencoba meramunya berbagai definisi manajemen menurut ahli, maka manajemen adalah kegiatan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai tujuan. Dengan cara melakukan pengelolaan terhadap tim atau organisasi yang dipimpin. Dengan demikian, dalam bangunan organisasi, kerja manajemen ini adalah domain orang orang yang punya peran pengelolaan. Baik itu pengelolaan sumber daya manusia maupun barang. Sampai sini, apakah kamu sudah mengerti? Idealnya sih belum. Jadi, kamu perlu melanjutkan lagi artikel ini. Ruang Lingkup ManajemenMemahami ruang lingkup manajemen juga hal yang tak kalah penting. Dengan memahaminya, kamu bisa tahu apa saja garis garis besar yang seorang manajer lakukan. Baik dalam sebuah organisasi, perusahaan, dan lainnya. Meskipun ruang lingkup ini dalam tataran yang lebih praktis bisa jadi berbeda, namun secara umum di berbagai bidang sama saja. Ruang lingkup manajemen menurut ahli mencakup beberapa hal berikut: Planning (Merencanakan)Kegiatan merencanakan adalah pekerjaan manajemen di awal. Isinya berupa merencanakan tujuan dan proses yang harapannya akan terwujud. Seorang manajer perlu membayangkan, menggambarkan, hingga mendefinisikan hal hal apa saja yang perlu ia dan timnya lakukan agar semuanya bisa tercapai. Controlling (Pengawasan)Ketika perencanaan mulai tim laksanakan, maka manajemen bukan berarti sudah boleh ongkang ongkang kaki. Lingkup pekerjaannya juga termasuk mengawasi proses yang berjalan. Proses ini tentu saja memerlukan berbagai tools seperti KPI, daftar hadir, catatan harian, dan banyak lagi. Pengawasan ini berlangsung sampai suatu proyek atau tujuan tim benar benar telah terwujud. Maka mungkin dapat kami katakan, biasanya lingkup ini memakan waktu paling lama. Closing (Penutup)Lingkup paling akhir adalah closing. Dalam proses ini manajemen melakukan berbagai bentuk evaluasi dari apa yang ia dan timnya kerjakan. Manajemen berarti mengaudit berbagai hal seputar proyeknya, menyampaikan hasilnya, hingga melakukan penilaian terhadap tim yang mereka pimpin. Wawasan yang ia dapatkan dalam proses pengawasan sangat membantu proses closing. Bahkan berbagai penilaian itu dapat manajemen jadikan dasar dalam membuat rencana tim ke depannya. Tiga lingkup utama manajemen di atas berdasarkan penjelasan Project Management Institute. Lembaga ahli dalam bidang manajemen. Tujuan ManajemenManagement study guide menjelaskan, bahwa ada setidaknya empat tujuan dari manajemen. Ketika proses manajemen berjalan dengan baik, maka keempat tujuan manajemen menurut ahli ini akan terwujud. Sebaliknya, jika prosesnya buruk, maka pasti tujuannya juga tak mungkin tercapai. Berikut ini tujuan utama dari kegiatan manajemen yang perlu kamu tahu: Mendapatkan hasil optimal dengan upaya yang minimalDengan berjalannya proses manajemen, berbagai hal yang tim keluarkan bisa lebih efisien. Tapi di saat yang sama, hasil yang tim dapatkan tetap optimal. Baik itu hubungannya dengan pemikiran dan pemanfaatan sumber daya manusia, keuangan, material, dan sebagainya. Bahkan dalam konteks perusahaan, ini juga akan membuat biaya yang perusahaan keluarkan jadi lebih minim. Tentu sangat bagus untuk peningkatan keuntungan perusahaan bukan? Meningkatkan efisiensi pada faktor faktor produksiAlat alat perusahaan, terutama dalam pabrik, itu pasti ada masa pakainya. Meski harganya mahal, namun dalam kadar tertentu bisa berkurang fungsinya atau bahkan rusak. Hal ini akan sangat merugikan perusahaan bukan? Tentu saja. Nah, dengan proses manajemen yang baik, dampak dampak semacam ini akan dapat terminimalisir. Operasional alat alat produksi ini dapat lebih awet, tidak boros, dan tentu saja menjadikan perusahaan tak perlu sering sering melakukan perbaikan atau pergantian mesin. Kesejahteraan tim bisa lebih maksimalKetika dua tujuan di awal itu teraih, maka pastinya perusahaan akan sehat. Keuntungan yang perusahaan dapat bisa maksimal. Baca Juga: VPN tarumanagara Solusi Aman Login KlikBCA 100% Gratis Nah, hal ini pastinya akan mendorong terwujudnya manfaat maksimal juga bagi anggota tim, yang dalam hal ini karyawan karyawannya. Upah bisa lancar sesuai kesepakatan jumlahnya, pemberiannya tepat waktu, bonus sesuai janji, dan karyawan bisa bekerja dalam jangka panjang. Perbaikan manusia serta keadilan sosialDalam skala yang lebih luas, perusahaan yang menerapkan manajemen dengan baik juga akan berdampak bagi masyarakat secara luas. Perusahaan atau lembaga yang produktif pasti terus membuka lapangan kerja, memberikan pengaruh pada perputaran uang di masyarakat sekitar, dan lainnya. Jadi, untungnya bukan hanya bagi pelaku manajemen saja. Namun juga melebar ke mana mana. Sebaliknya, jika perusahaan buruk manajemennya, ia akan bangkrut, tutup, dan menghambat kemajuan masyarakat. Fungsi ManajemenAda 5 fungsi manajemen menurut ahli. Penjelasan ini berdasarkan uraian Koontz dan O’Donnel. Kami akan coba untuk memberikannya untuk kamu: Fungsi PerencanaanAplikasi manajemen dalam perusahaan dapat membantu organisasi untuk menentukan tindakan di masa depan. Dengan demikian, bisa diputuskan berbagai kegiatan kegiatan paling baik dalam mencapai tujuan. Manajemen akan membantu organisasi menjawab hal hal berikut:
Menjawab pertanyaan pertanyaan di atas tentu saja akan sangat membantu arah organisasi untuk mencapai kesuksesan. Setidaknya, akan mampu menyelesaikan hal hal berikut:
Fungsi PengorganisasianFungsi kedua adalah membantu proses organizing (pengorganisasian). Apa yang dimaksud dengan pengorganisasian? Maksudnya adalah penyatuan berbagai sumber daya yang dimiliki agar mampu menghasilkan sesuatu yang produktif. Meliputi:
Produktivitas yang saling berkaitan antara ketiga hal di atas, dapat terwujud manakala perusahaan atau organisasi melakukan proses manajemen dengan baik dalam aspek pengorganisasian. Rincian proses yang kami maksud antara lain:
Fungsi KepegawaianKetika organisasi sudah berjalan, manajemen juga punya fungsi untuk mempertahankan agar apa yang sudah berjalan itu istiqamah atau awet. Proses kerja itu bisa bertahan bahkan terus berkembang untuk memajukan organisasi. Agar fungsi kepegawaian ini berjalan, jajaran manajer dalam perusahaan perlu melakukan berbagai proses sebagai berikut:
Fungsi pengarahanPenerapan manajemen juga punya fungsi untuk menggerakan organisasi, sehingga seluruh tim bisa bergerak untuk mencapai tujuan. Bagaimanapun anggota tim dalam organisasi atau perusahaan merupakan manusia, yang memiliki akal dan emosi. Manusia bukan robot atau mesin yang bisa otomatis bergerak dengan tombol on off. Jadi, bagian manajemen perlu melakukan berbagai hal berikut:
Fungsi PengontrolanSatu lagi, manajemen juga berfungsi untuk mengontrol seluruh pekerjaan tim. Dengan mengukur kinerja seluruh anggota organisasi berkaitan dengan kesesuaiannya dengan standar yang organisasi inginkan. Tujuan akhirnya, semua bisa berjalan tepat dengan standar. Dengan pengontrolan ini, setiap penyimpangan juga akan dapat tercegah dan bisa segera mendapatkan tindakan. Hal ini menghindari dampak dampak yang mungkin bisa merusak organisasi. Fungsi pengontrolan dalam manajemen ini dapat berjalan jika organisasi atau perusahaan menjalankan hal hal sebagai berikut:
Jenis jenis manajemen berdasarkan gayanyaDalam aplikasinya, orang orang yang menjabat pada posisi manajerial mungkin menerapkan berbagai gaya. Setiap jenis ini punya kelebihan dan kekurangannya masing masing. Secara umum, ada 3 jenis gaya utama. Yakni:
Di dalam masing masing jenis tersebut, ada berbagai turunan jenis lagi. Jika kamu berkesempatan menjadi seorang manajer, kamu bisa menerapkan salah satu di antara jenis jenis manajemen yang ada di bawah ini: Jenis manajemen otokratisGaya manajemen ini adalah gaya dengan pendekatan top down atau atas bawah. Pola komunikasi organisasinya bersifat satu arah dari atasan kepada karyawan. Semua keputusan ada di tangan atasan. Orang orang yang jadi karyawan tidak mendapatkan dorongan untuk mengeluarkan isi kepalanya. Baik itu dalam bentuk pertanyaan, penyampaian ide, maupun berbagai pemikiran lain. Gaya ini juga punya subjenis lagi yang jumlahnya ada 3. Kita akan coba uraikan satu per satu. Gaya manajemen otoritatifUntuk jenis ini, ciri cirinya adalah sebagai berikut:
Kelebihan dari gaya ini:
Kekurangan manajemen jenis ini:
Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, gaya jenis ini hanya cocok saat situasi yang membutuhkan keputusan cepat. Idealnya ketika ada krisis dalam organisasi, gaya manajemen ini akan sukses menghasilkan tujuannya. Gaya manajemen persuasifMengenai ciri dari jenis manajemen ini, maka cirinya sebagai berikut:
Kelebihan gaya ini:
Namun, ada juga beberapa kekurangan dari gaya ini:
Gaya ini bisa saja seorang manajer gunakan dan memberi hasil optimal jika posisinya manajer punya pengalaman lebih banyak ketimbang tim yang ada dalam pengelolaannya. Gaya manajemen paternalistikCiri ciri yang melekat pada gaya ini antara lain:
Beberapa kelebihan dari gaya ini antara lain:
Kekurangan dari paternalistik antara lain:
Gaya semacam ini mungkin akan cocok organisasi gunakan ketika budaya setempat memang memiliki sifat kekeluargaan tinggi (meski bukan keluarga kandung). Dalam masyarakat individualis mungkin malah kurang cocok. Jenis manajemen demokratisBerbeda dengan gaya otokratis, manajemen dengan jenis demokratis tidak memutuskan setiap kebijakan dengan sepihak. Sebaliknya, justru mendorong tim atau karyawan untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Pola komunikasi yang terbangun sifatnya dua arah. dari atasan ke bawahan dan bawahan ke atasan. Secara umum, gaya ini akan meningkatkan kekompakan di antara anggota tim kerja. Dalam tataran lebih teknis, ada beberapa turunan jenis lagi dari gaya ini. Kami akan bahas satu per satu. Gaya manajemen konsultatifUntuk jenis ini, ada beberapa ciri yang melekat. Antara lain:
Kelebihan dari gaya ini:
Adapun kekurangannya antara lain:
Gaya konsultatif ini sangat cocok untuk pihak manajemen gunakan manakala tim yang ia kelola terdiri dari para ahli dengan spesialisasi keterampilan masing masing. Pada saat yang sama, pengalaman manajer terbatas. Gaya manajemen partisipatifUntuk ciri dari manajemen partisipatif antara lain:
Ada beberapa kelebihan dari gaya ini:
Namun, gaya ini juga tak luput dari kekurangan. Kekurangannya antara lain:
Gaya semacam ini sangat cocok apabila diterapkan di dalam organisasi atau perusahaan yang membutuhkan banyak inovasi, misalnya dalam perusahaan IT. Perusahaan bisa mendapatkan banyak manfaat dari gaya jenis ini. Gaya manajemen kolaboratifCiri yang melekat dalam gaya kolaboratif ini antara lain:
Baca Juga: Pengertian, Prinsip, dan 5 Contoh Komunikasi Bisnis Islam Kelebihan dari gaya ini di antaranya:
Sementara itu kekurangannya antara lain:
Sama sebagaimana gaya manajemen demokratis lainnya, manajemen jenis ini juga cocok untuk perusahaan yang ingin banyak inovasi. Gaya manajemen transformasionalKarakter yang melekat pada jenis gaya manajemen ini adalah:
Jika organisasi menerapkan gaya ini, beberapa kelebihan berikut bisa jadi akan teraih:
Sementara untuk kekurangan gaya transformasional ini antara lain:
Gaya manajemen ini sangat cocok untuk perusahaan di bidang industri yang bergerak cepat dan memiliki tuntutan adaptasi tinggi. Misalnya industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG). Gaya manajemen pembinaanBeberapa ciri yang melekat dalam gaya ini adalah:
Di antara sekian banyak kelebihan gaya ini adalah:
Meskipun banyak baiknya, namun gaya ini juga nyatanya punya kekurangan, yakni:
Gaya semacam ini sangat cocok jika perusahaan yang menerapkannya memerlukan sumber daya dengan kualitas mumpuni. Organisasi jadi lebih efektif dan efisien dalam pengelolaan tim. Jenis manajemen laissez faireSecara umum, gaya ini berupa proses manajemen yang cenderung berlepas tangan dalam proses pengawasan. Jadi, tim, staf, atau karyawan yang mereka pimpin punya lebih banyak kontrol dan kewenangan atas berbagai pekerjaannya. Tugas manajer hanya memberikan penugasan serta pendelegasian saja. Mereka hanya ikut campur dengan urusannya timnya manakala timnya memang meminta bantuan mereka. Ada dua gaya turunan dalam manajemen jenis ini. Gaya manajemen delegatifCiri dari gaya delegatif ini antara lain:
Gaya ini sebenarnya ada bagusnya juga. Beberapa kelebihannya antara lain:
Namun, ada beberapa kekurangannya juga dari gaya ini:
Gaya semacam ini cocok cocok saja, andaikata anggota tim diisi oleh orang orang terampil. Dalam artian, mereka sudah punya cukup pengalaman dalam menangani berbagai pekerjaan yang menjadi tugasnya. Gaya manajemen visionerMeski mirip mirip dengan delegasi, gaya visioner memiliki beberapa ciri tersendiri:
Kelebihan dari gaya ini antara lain:
Sementara itu, untuk kekurangannya adalah:
Gaya ini juga cocok bagi industri yang membutuhkan inovasi tinggi dalam prosesnya. Selain itu, bagus juga untuk perusahaan start up kecil yang punya misi ‘mengganggu’ dominasi dari pemain pemain lama atau besar di bidang industri yang mereka geluti. PenutupMateri di atas semoga bisa membuat wawasan pembaca Tugas Karyawan jadi bertambah. Ternyata, dalam ilmu manajemen, bukan hanya pengertian manajemen saja yang menarik untuk didalami. Aspek aspek lain juga tak kalah menarik. Terus update pengetahuan tentang berbagai hal yang berhubungan dengan dunia kerja di Tugas Karyawan. Baca juga: |