Budak rabiah yang memberi kurma kepada nabi muhammad berasal dari

Budak rabiah yang memberi kurma kepada nabi muhammad berasal dari

Budak rabiah yang memberi kurma kepada nabi muhammad berasal dari
Lihat Foto

TRIBUNNEWS/ADI SUHENDI

Pekerja bekerja di kebun kurma di kawasan Madinah, Arab Saudi, Sabtu (29/8/2015). Kebun kurma seluas 25 hektare tersebut terletak tidak jauh dari Masjid Kuba di Madinah.

Bila memandang ke sebelah timur Masjid Quba yang berada sekitar 5 kilometer dari Madinah tampak sebuah perkebunan kurma yang memiliki luas areal sekitar 25 hektare. Kebun kurma tersebut menurut pemiliknya Abdul Rahman Al Harby sudah dikelola secara turun-temurun.

Bahkan kebun tersebut diyakini sudah ada sebelum nabi hijrah ke Madinah dari Mekkah. Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun Nabi Muhammad SAW.

Ada sekitar 1.600 pohon kurma tumbuh di perkebunannya. Benteng tembok membentang di jalan utama jalan sebelah timur Masjid Quba sebagai pembatas perkebunan kurma tersebut. Untuk masuk ke areal perkebunan, kita harus menyusuri jalan kecil beraspal di antara rumah-rumah penduduk sekitar kurang lebih 5 menit dari Masjid Quba.

Kemudian kita akan menemukan sebuah gerbang dengan areal parkir yang cukup luas serta sebuah toko kurma dan oleh-oleh khas Madinah bernama Al Barokah.

Di tempat tersebut bale-bale berbahan besi lengkap dengan kursi-kursinya untuk menyambut jemaah yang ingin mengetahui kebun kurma sudah tersedia. Kita bisa bersantai di bawah bungalow sederhana dengan atap daun kurma serta kursi besi yang dibuat melingkar.

Disediakan juga tempat untuk bersantai sebuah saung berukuran sekutar 8 x 4 meter dengan kursi-kursi empuk untuk memanjakan orang yang datang.

Di hadapan kita sudah tampak pohon-pohon kurma dari jenis terkenal seperti ajwa, sekki, dan sokari. Memang bagi orang yang tidak tahu bagaimana membedakan jenis pohon kurma, seolah semuanya sama.

Tetapi letak yang bisa membedakan mana pohon kurma ajwa, sekki, atau sokari dilihat dari bentuk daunnya. Bila dilihat lebih detail ternyata benar daun kurma berbeda-beda ada yang daunnya rapat dan ada juga yang daunnya tidak terlalu rapat.

"Lihat saja daunnya untuk membedakannya, pasti terlihat kurma dari jenis apa," kata pengelola kebun kurma Al Barokah Husam bin Hamdan Al Harby, Sabtu (29/8/2015).

Tampak beberapa pohon yang dekat dari tempat tribun berteduh sedang berbuah. Buahnya masih muda dan berwarna merah. Satu pohon bisa menghasilkan 150 sampai 200 kilogram tergantung jenis kurmanya. Khusus kurma ajwa rata-rata satu pohonnya bisa menghasilkan 150 kilogram dalam satu tahunnya.

Baca tentang

Editor: Tri Wahono

Beberapa saat kemudian, Rasulullah dan Zaid berlindung dan beristirahat di sebuah kebun anggur milik kakak beradik Utbah dan Syaibah.

Siapa nama orang yang mengantar anggur kepada Nabi Muhammad?

Sosok ketiga non muslim teman Nabi Muhammad SAW kali ini adalah Addas, seorang pembantu di kebun anggur milik Utbah. Addas adalah seorang pemuda nasrani pengantar buah anggur untuk Nabi Muhammad yang lelah usai dikejar-kejar penduduk Thaif.

Apa yang dibaca Rasulullah SAW saat hendak memakan anggur yang dibawakan ada?

“Bismillah (Dengan nama Allah),” sabda Rasulullah sebelum memakan anggur tersebut.

Apakah Addas masuk Islam?

Sejumlah literatur menyebutkan bahwa pada akhirnya Addas memeluk Islam. Tempat bertemunya Rasulullah dengan Addas di Thaif itu kini diabadikan dengan dibangun sebuah masjid bernama Masjid Addas.

Apa agama Addas?

Addas adalah seorang budak laki-laki muda Nasrani yang tinggal di Taif, sebuah wilayah pegunungan di selatan Makkah, pada zaman Muhammad. Berasal dari Niniwe, ia menjadi orang pertama dari provinsi barat Taif yang menjadi mualaf.

Di tengah perjalanan meninggalkan kota Thaif Nabi Muhammad bersembunyi di kebun milik siapa?

Mereka melempari batu sehingga Rasulullah harus bersembunyi di kebun anggur. Di sana, Rasulullah disambut baik oleh seorang petani bernama Assad.

Siapakah orang yang merasa kasihan melihat Nabi Muhammad yang sedang beristirahat di kebun kurma miliknya?

Jawaban. Addas, pemuda Kristen yang menghampiri Nabi saat melepas lelah di kebun kurma dalam perjalanan ke Thaif. Nabi yang saat itu berteduh karena dikejar-kejar orang Makkah tidak menghendaki dakwahnya, beristirahat di salah satu kebun kurma milik seorang Kristen.

Addas beragama apa?

Apa yang membuat Addas kagum terhadap Nabi Muhammad?

yang membuat Addas kagum terhadap Nabi Muhammad: terpesona dengan ucapan dan kemampuan nabi mengetahui hal yang menurutnya tidak diketahui kecuali oleh seorang nabi. Hikmah: Sabar, Tawwakal, dan terus berusaha.

Apa yang membuat addas kagum terhadap Nabi Muhammad?

Apa tujuan dakwah Rasulullah saw di Mekah?

Tujuan Dakwah Rasulullah SAW pada periode Mekah adalah agar masyarakat Arab mampu meninggalkan kejahiliyannya dalam bidang agama, moral dan hukum, sehingga menjadi umat yang mempercayai kebenaran utusan Allah SWT dan ajaran agama Islam yang disampaikannya sekaligus agar dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Siapa nama budak pemilik kebun yang memberi makan nabi dan apa agamanya?

Penjelasan: Sang pemilik kebun merasa iba pada Rasulullah. Mereka mengutus budaknya bernama Addas untuk memberi setangkai anggur kepada Rasulullah. Rasulullah menerima pemberian itu dan memakannya, sembari mengucap kata ‘Allah’. Addas yang beragama Nasrani heran dan terus memandangi wajah Rasulullah.

Setelah kembali dari Thaif Nabi Muhammad SAW tidak langsung kembali ke Mekkah beliau bersembunyi dan berlindung di?

Tindakan brutal penduduk Thaif ini membuat Zaid bin Haritsah membelanya dan melindunginya, tapi kepalanya juga terluka akibat terkena lemparan batu. Akhirnya, Rasulullah berlindung di kebun milik ‘Utbah bin Rabi’ah.

Siapa yang menolong Nabi ketika di kebun kurma?

Jawaban. Addas, pemuda Kristen yang menghampiri Nabi saat melepas lelah di kebun kurma dalam perjalanan ke Thaif.

Siapa nama sahabat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang paling banyak memiliki kebun kurma di Madinah?

Abu Dahdah, Sahabat Rasulullah yang Relakan 600 Pohon Kurma.

Klik Untuk Melihat Jawaban


#Jawaban di bawah ini, bisa saja tidak akurat dikarenakan si penjawab mungkin bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban lain dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Semangat Belajar..#


Dijawab oleh ### Pada Sat, 16 Jul 2022 12:22:53 +0700 dengan Kategori Sejarah dan Sudah Dilihat ### kali

Jawaban:

A.mesir

Penjelasan:

Maaf ya kalau salah

Baca Juga: Apa saja nilai karakter yang dapat di petik dari kisah Kerajaan Mataram Islam??


gh.dhafi.link/jawab Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.

patheos.com

Ilustrasi

Red: Chairul Akhmad

REPUBLIKA.CO.ID, Di usia muda, jiwanya sudah cemerlang dengan cahaya iman. Hatinya dipenuhi pengertian dan pemahaman tentang Islam. Pertama kali berjumpa dengan Rasulullah saw, ia langsung jatuh cinta dan menyerahkan seluruh jiwa raganya; menjadi pendamping beliau. Kemana pun beliau pergi, Rabi'ah bin Ka'ab selalu berada di sampingnya.Rabi'ah melayani segala keperluan Rasulullah sepanjang hari hingga habis waktu Isya' yang terakhir. Bahkan lebih dari itu, ketika Rasulullah hendak berangkat tidur, tak jarang Rabi'ah mendekam berjaga di depan pintu rumah beliau. Di tengah malam, ketika Nabi SAW bangun untuk melaksanakan shalat, seringkali ia mendengar beliau membaca Al-Fatihah dan ayat-ayat Alquran.Sudah menjadi kebiasaan Rasulullah saw, jika seorang berbuat baik kepadanya, maka beliau pasti membalasnya dengan lebih baik lagi. Begitulah, beliau membalas kebaikan Rabi'ah dengan kebaikan pula. Pada suatu hari beliau memanggilnya seraya berkata, "Wahai Rabi'ah bin Ka'ab, katakanlah permintaanmu, nanti kupenuhi!" Setelah diam sejenak, Rabi'ah menjawab, "Ya Rasulullah, berilah saya sedikit waktu untuk memikirkan apa sebaiknya yang akan kuminta. Setelah itu, akan kuberitahukan kepada Anda.""Baiklah kalau begitu," jawab Rasulullah.Rabi'ah bin Ka'ab adalah seorang pemuda miskin, tidak memiliki keluarga, harta dan tempat tinggal. Ia menetap di Shuffatul Masjid (emper masjid), bersama-sama dengan kawan senasibnya, yaitu orang-orang fakir dari kaum Muslimin. Masyarakat menyebut mereka "dhuyuful Islam" (tamu-tamu) Islam. Bila ada yang memberi hadiah kepada Rasulullah, maka biasanya beliau memberikannya kepada mereka. Rasulullah hanya mengambil sedikit saja.Dalam hati, Rabi'ah bin Ka'ab ingin meminta kekayaan dunia agar terbebas dari kefakiran. Ia ingin punya harta, istri, dan anak seperti para sahabat yang lain. Namun, hati kecilnya berkata, "Celaka engkau, wahai Rabi'ah bin Ka'ab! Kekayaan dunia akan lenyap. Mengapa engkau tidak meminta kepada Rasulullah agar mendoakan kepada Allah kebajikan akhirat untukmu?"Hatinya mantap dan merasa lega dengan permintaan seperti itu. Kemudian ia datang kepada Rasulullah dan berkata, "Wahai Rasulullah, saya mohon agar engkau mendoakan kepada Allah agar menjadi temanmu di surga."Agak lama juga Rasulullah SAW terdiam. Sesudah itu barulah beliau berkata, "Apakah tidak ada lagi permintaamu yang lain?""Tidak, ya Rasulullah. Tidak ada lagi permintaan yang melebihi permintaanku," jawab Rabi'ah bin Ka'ab mantap."Kalau begitu, bantulah aku dengan dirimu sendiri. Perbanyaklah sujud," kata Rasulullah. Sejak itu, Rabi'ah bersungguh-sungguh beribadah, agar mendapatkan keuntungan menemani Rasulullah di surga, sebagaimana keuntungannya melayani beliau di dunia. Tidak berapa lama kemudian Rasulullah SAW memanggilnya. "Apakah engkau tidak hendak menikah, hai Rabi'ah?" tanya beliau."Saya tak ingin ada sesuatu yang menggangguku dalam berkhidmat kepada Anda, ya Rasulullah. Di samping itu, saya tidak mempunyai apa-apa untuk mahar kawin, dan untuk kelangsungan hidup berumah tangga," jawab Rabi'ah.Rasulullah diam sejenak. Tidak lama kemudian beliau memanggil Rabi'ah kembali seraya bertanya, "Apakah engkau tidak hendak menikah, ya Rabi'ah?"Dan Rabi'ah kembali menjawab seperti seperti semula. Hingga ketiga kalinya Rasulullah memanggil dan bertanya serupa. Rabi'ah menjawab, "Tentu, ya Rasulullah. Tetapi, siapakah yang mau kawin denganku, keadaanku seperti yang Anda maklumi.""Temuilah keluarga Fulan. Katakan kepada mereka bahwa Rasulullah menyuruhmu kalian supaya menikahkan anak perempuan kalian, si Fulanah dengan engkau."Dengan malu-malu Rabi'ah datang ke rumah mereka dan menyampaikan maksud kedatangannya. Tuan rumah menjawab, "Selamat datang ya Rasulullah, dan dan selamat datang utusan Rasulullah. Demi Allah, utusan Rasulullah tidak boleh pulang, kecuali setelah hajatnya terpenuhi!"Rabi'ah bin Ka'ab kemudian menikah dengan anak gadis tersebut. Dan Rasulullah juga menghadiahkan sebidang kebun kepadanya, berbatasan dengan kebun Abu Bakar Ash-Shiddiq. Suatu ketika, Rabi'ah sempat berselisih dengan Abu Bakar mengenai sebatang pohon kurma. Rabi'ah mengaku pohon kurma itu miliknya, sementara Abu Bakar juga mengakui hal yang sama. Ketika perselisihan memanas, Abu Bakar sempat mengucapkan kata-kata yang tak pantas didengar. Setelah sadar atas ketelanjurannya mengucapkan kata-kata tersebut, Abu Bakar menyesal dan berkata kepada Rabi'ah, "Hai Rabi'ah, ucapkan pula kata-kata seperti yang kulontarkan kepadamu, sebagai hukuman (qishash) bagiku!"Rabi'ah menjawab, "Tidak! Aku tidak akan mengucapkannya!" "Akan kuadukan kamu kepada Rasulullah, kalau engkau tidak mau mengucapkannya!" kata Abu Bakar, lalu pergi menemui Rasulullah SAW. Rabi'ah mengikutinya dari belakang. Kerabat Rab'iah dari Bani Aslam berkumpul dan mencela sikapnya. "Bukankah dia yang memakimu terlebih dahulu? Kemudian dia pula yang mengadukanmu kepada Rasulullah?" kata mereka.Rabi'ah menjawab, "Celaka kalian! Tidak tahukah kalian siapa dia? Itulah "Ash-Shiddiq", sahabat terdekat Rasulullah dan orang tua kaum Muslimin. Pergilah kalian segera sebelum dia melihat kalian ramai-ramai di sini. Aku khawatir kalau-kalau dia menyangka kalian hendak membantuku dalam masalah ini sehingga dia menjadi marah. Lalu dalam kemarahannya dia datang mengadu kepada Rasulullah. Rasulullah pun akan marah karena kemarahan Abu Bakar. Kemarahan mereka berdua adalah kemarahan Allah. Akhirnya, aku yang celaka?"Mendengar kata-kata Rabi'ah, mereka pun pergi. Abu Bakar bertemu dengan Rasululah SAW dan menuturkan apa yang terjadi. Rasulullah mengangkat kepala seraya bertanya pada Rabi'ah, "Apa yang terjadi antara kau dengan Ash-Shiddiq?""Ya Rasulullah, beliau menghendakiku mengucapkan kata-kata makian kepadanya, seperti yang diucapkannya kepadaku. Tetapi, aku tidak mau mengatakannya," jawab Rabi'ah.Kata Rasulullah, "Bagus! Jangan ucapkan kata-kata itu. Tetapi katakanlah, semoga Allah mengampuni Abu Bakar!"Rabi'ah pun mengucapkan kata-kata itu. Mendengar kata-kata Rabi'ah, Abu bakar pergi dengan air mata berlinang, sambil berucap, "Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan, wahai Rabi'ah." Mereka pun hidup rukun kembali.

  • kisah para sahabat
  • rabi'ah bin ka'ab
  • rabiah bin kaab

Budak rabiah yang memberi kurma kepada nabi muhammad berasal dari

sumber : 101 Sahabat Nabi karya Hepi Andi Bastoni

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...