[Unpad.ac.id, 13/02/2019] Fenomena “Khuruj” atau “Khuruj fi Sabilillah” merupakan metode dakwah yang dilakukan secara berpindah-pindah tempat yang dilakukan Jamaah Tabligh. Mereka membentuk kelompok yang terdiri dari 6, 9, hingga 12 orang untuk berdakwah keluar kampung halaman dan mendatangi umat di daerah lain. Bahkan, aktivitas khuruj dilakukan hingga mendatangi negara lain. Dosen program studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Hadi Suprapto Arifin, M.Si., saat membacakan ringkasan disertasinya dalam Sidang Ujian Promosi Doktor yang digelar di Ruang Sidang Terbuka Gedung Pascasarjana Fikom Unpad, Jatinangor, Senin (11/2) lalu. (Foto: Tedi Yusup)*Fenomena khuruj Jamaah Tabligh ini menjadi perhatian Dosen program studi Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Hadi Suprapto Arifin, M.Si. Ia mengkaji lebih dalam tentang karakteristik kekuatan dakwah khuruj Jamaah Tabligh dari sudut pandang retorika untuk keperluan studi Doktornya di bidang Ilmu Komunikasi. Disertasi tersebut berjudul “Studi Kasus Dakwah dalam Khuruj Kaum Terpelajar dan Pengusaha Sebagai Karkun Jamaah Tabligh Bandung dari Perspektif Retorika”. Dijelaskan, kelompok khuruj rela meninggalkan keluarga, pekerjaan, bisnis, studi, hingga aktivitas duniawi lainnya untuk berdakwah ke daerah lain. Waktu khuruj mereka dilakukan selama 3 hari setiap bulan, 40 hari setiap tahun, atau 4 bulan sekali seumur hidup. Selama khuruj, mereka melakukan iktikaf di masjid. Meski berperan sebagai penyebar agama Islam, banyak orang menganggap aktivitas khuruj sebagai bidah (bid’ah), tidak logis, konyol, serta menjadi perdebatan panjang. Hadi memaparkan, khuruj pada hakikatnya merupakan aktivitas dakwah untuk membangun suasana iman, mencoba belajar dan meraih amalan nurani yang dilakukan secara bil al-hal maupun bil lisan. Dalam perspektif retorika, dakwah di medan khuruj ini sebagai dakwah bil lisan dalam jenis majelis musyawarah, ta’lim wa ta’allum, mudzakarah, bayan, taqrir dan jaulah. “Karakteristik objek dakwah sebagai komunikan dakwah dalam khuruj cenderung dominan pada jemaah internal dengan karakter sami’na waatho’na dan taat kepada Amir (pimpinan halaqah). Karakteristik efek dakwah dalam khuruj memiliki pengaruh yang luar biasa dalam dimensi pemahaman, keyakinan, dan perilaku khuruj dalam konteks kerja dakwah amal Maqami. Secara keseluruhan dakwah dalam khuruj mewujud pada retorika qurani, baik dalam konteks karakter juru dakwah (mubayyin), materi pesan (maudhu), metode penyampaian (ushlub), dan jamaah (mad’u) berdimensi ruhani sangat efektif dalam mewujudkan pencapaian tujuan amal agama sempurna pada kalangan karkun,” papar Hadi. Hadi melakukan studi selama enam tahun dengan menggunakan pendekatan penelitian studi kasus secara kualitatif. Lokasi penelitian dilakukan di Kota Bandung, di luar Kota Bandung, serta di luar negeri, yaitu Malaysia dan Thailand. Subjek penelitian ini adalah sepuluh informan yang berasal dari kalangan kaum terpelajar dan pengusaha sebagai karkun Jamaah Tabligh dengan menggunakan metode snowball sampling. Disertasi ini dipresentasikan Hadi dalam Sidang Ujian Promosi Doktor yang digelar di Ruang Sidang Terbuka Gedung Pascasarjana Fikom Unpad, Jatinangor, Senin (11/2) lalu. Bertindak sebagai Tim Promotor yaitu: Prof. Dr. Engkus Kuswarno, M.S, Dr. Dadang Sugiana, M.Si., Dr. Agus Rahmat, M.Pd. Tim Oponen Ahli terdiri dari Dr. Siti Karlinah, M.Si., Dr. Atwar Bajari, M.Si., dan Dr. Dadang Rahmat Hidayat, S.Sos., S.H., M.Si., serta representasi guru besar oleh Prof. Dr. Cece Sobana, M.Hum. Hadi yang pernah menjabat sebagai Koordinator/Kepala Humas Unpad periode 1999-2007 ini berhasil meraih gelar Doktor pada bidang Ilmu Komunikasi dengan yudisium “sangat memuaskan”.* Rilis: Wati Sukmawati/am Bola.com, Jakarta - Kosakata bahasa Arab kata kerja dasar, sangat penting untuk dipelajari, dipahami dan dihafalkan bagi yang ingin mahir berbahasa Arab. Namun, bisa dan mahir dalam berbahasa Arab bukan perkara yang gampang. Untuk mempelajari bahasa Arab pastinya memerlukan ketekunan dan ketelatenan. Seperti saat belajar bahasa asing lainnya, kunci bisa mahir ialah mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Satu di antara hal yang perlu dilakukan ialah belajar mengucapkan segala sesuatu, seperti kata kerja. Kamu bisa menyisipkan Fi'il atau kata kerja dasar tersebut ke dalam kata-kata yang akan diucapkan. Rumus yang digunakan dalam kalimat bahasa Arab ialah predikat + subjek + objek. Dalam predikat ini, bisa digunakan kosakata fi’il atau kata kerja yang telah kita pelajari di atas. Jadi, paling tidak kamu bisa mengetahui dan hafal kata kerja bahasa Arab untuk mempraktikkannya. Bisa hafal kosakata tersebut tentu penting, mengingat bahasa dalam kitab suci umat Islam, Al-Qu'ran, sepenuhnya menggunakan Bahasa Arab. Bagi yang ingin menguasainya, ada banyak kata kerja dasar atau Fi'il bahasa Arab yang bisa kamu baca dan hafalkan. Berikut ini kumpulan kosakata bahasa arab kata kerja lengkap beserta cara membacanya, seperti dilansir dari Haloedukasi, Rabu (8/12/2020). Indonesia - Arab - Cara Membaca 1. Bangun tidur ( اِسْتَيْقَظَ – يَسْتَيْقِظُ ) istayqadha – yastayqidhu 2. Bekerja = ( عَمِلَ – يَعْمَلُ ) = ‘amila – ya’malu 3. Belajar = ( تَعَلَّمَ – يَتَعَلَّمُ ) = ta’allama – yata’allamu 4. Berargumen = ( اِحْتَجَّ – يَحْتَجُ ) = ihtajja – yahtajju 5. Berbicara = ( تَكَلَّمَ – يَتَكَلَّمُ ) = takallama – yatakallamu 6. Bercanda = ( مَزَحَ – يَمْزَحُ ) = mazaha – yamzahu 7. Bercerita = ( قَصَّ – يَقُصُّ ) = qashsha – yaqushshu 8. Berdebat = ( جَادَلَ – يُجَادِلُ ) = jaadala – yujaadilu 9. Berdiri = ( قَامَ – يَقُوْمُ ) = qaama – yaqaamu 10. Berdiskusi = ( تَنَاظَرَ – يَتَنَاظَرُ ) = tanaazhara – yatanaazharu 11. Berdoa = ( دَعَا – يَدْعُو) = da’aa – yad’uu 12. Berdusta = ( كَذَبَ – يَكْذِبُ ) = kadzaba – yakdzibu 13. Berenang = ( سَبَحَ – يَسْبَحُ ) =sabaha – yasbahu 14. Beribadah = ( عَبَدَ – يَعْبُدُ ) = ‘abada – ya’budu 15. Berinfak = ( أَنْفَقَ – يُنْفِقُ ) = anfaqa – yunfiqu 16. Berjalan = ( سَارَ – يَسِيْرُ ) saara – yasiiru 17. Berjanji = ( وَعَدَ – يَعِدُ) = wa’ada – ya’idu 18. Berjihad = ( جَاهَدَ – يُجَاهِدُ ) = jaahada – yujaahidu 19. Berjumpa = ( اِلْتَقَى – يَلْتَقِي ) = iltaqaa – yaltaqii 20. Berkhutbah = ( خَطَبَ – يَخْطُبُ ) = khathaba – yakhtubu 21. Berkorban = ( ضَحَّى – يُضَحِّي ) = dhahhaa – yudhahhii 22. Berkumpul = ( ِجْتَمَعَ – يَجْتَمِعُ ) = ijtama’a – yajtami’u 23. Berkurang = ( نَقَصَ – يَنْقُصُ ) = naqasha – yanqushu 24. Berlari = ( جَرَى – يَجْرِي ) = jaraa – yajrii 25. Bermain = ( لَعِبَ – يَلْعَبُ ) = la’iba – yal’abu Indonesia - Arab - Cara Membaca 26. Bermaksiat = ( عَصَا – يَعْصِي ) = ‘ashaa – ya’shii 27. Bermukim = ( أَقَامَ – يُقِيْمُ ) = aqaama – yuqiimu 28. Berpindah = ( اِنْتَقَلَ – يَنْتَقِلُ ) = intaqala – yantaqilu 29. Berpisah = ( اِفْتَرَقَ – يَفْتَرِقُ ) = iftaraqa – yaftariqu 30. Bersandar = ( اِعْتَمَدَ – يَعْتَمِدُ ) = i’tamada – ya’tamidu 31. Bersatu = ( اِتَّحَدَ – يَتَّحِدُ) = ittahada – yattahidu 32. Bersikat gigi = ( تَسَوَّكَ – يَتَسَوَّكُ ) = tasawwaka – yatasawwaku 33. Bersujud = ( سَجَدَ – يَسْجُدُ ) = sajada – yasjudu 34. Bertambah = ( اِزْدَادَ – يَزْدَادُ ) = izdaada – yazdaadu 35. Bertanya = ( سَأَلَ – يَسْأَلُ ) = sa`ala – yas`alu 36. Berteriak = ( صَرَخَ – يَصْرُخُ ) = sharakha – yashrukhu 37. Berubah = ( تَغَيَّرَ – يَتَغَيَّرُ ) = taghayyara – yataghayyaru 38. Berumroh = ( اِعْتَمَرَ – يَعْتَمِرُ ) = i’tamara – ya’tamiru 39. Berupaya = ( سَعَى – يَسْعَى ) = sa’aa – yas’aa 40. Berusaha = ( حَاوَلَ – يُحَاوِلُ ) = haawala – yuhaawilu 41. Berwudhu = ( تَوَضَّاَ – يَتَوَضَّأُ ) = tawadhdha`a – yatawadhdha`u 42. Buang air besar = ( تَغَوَّطَ – يَتَغَوَّطُ ) = taghawwatha – yataghawwathu 43. Buang air kecil = ( بَالَ – يَبُوْلُ ) baala – yabuulu 44. Datang = ( جَاءَ – يَجِيْءُ) = jaa`a – yajii`u 45. Diam = ( سَكَتَ – يَسْكُتُ ) = sakata – yaskutu 46. Duduk = ( جَلَسَ – يَجْلِسُ ) = jalasa – yajlisu 47. Habis = ( اِنْتَهَى – يَنْتَهِي ) = intahaa – yantahii 48. Hadir = ( حَضَرَ – يَحْضُرُ) = hadhara – yahdhuru 49. Hilang = ( ضَاعَ – يَضِيْعُ) = dhaa’a – yadhii’u 50. Ingat = ( تَذَكَّرَ – يَتَذَكَّرُ ) = tadzakkara – yatadzakkaru Indonesia - Arab - Cara Membaca 51. Ingin = ( أَرَادَ – يُرِيْدُ ) = araada – yuriidu 52. Jujur = ( صَدَقَ – يَصْدُقُ ) shadaqa – yashduqu 53. Kehilangan = ( اِفْتَقَدَ – يَفْتَقِدُ ) = iftaqada – yaftaqidu 54. Keliling = ( دَارَ – يَدُوْرُ ) = daara – yaduuru 55. Keluar = ( خَرَجَ – يَخْرُجُ) = kharaja – yakhruju 56. Lulus = ( نَجَحَ – يَنْجَحُ) = najaha – yanjahu 57. Lupa = ( نَسِيَ – يَنْسَى ) = nasiya – yansaa 58. Makan = ( أَكَلَ – يَأْكُلُ ) = akala – ya`kulu 59. Mampu = ( اِسْتَطَاعَ – يَسْتَطِيْعُ) = istathaa’a – yastathii’u 60. Mandi ( اِسْتَحَمَّ – يَسْتَحِمُّ ) = istahamma – yastahimmu 61. Masuk = ( دَخَلَ – يَدْخُلُ ) = dakhala – yadkhulu 62. Melarang = ( نَهَى – يَنْهَى) = nahaa – yanhaa 63. Meletakkan = ( وَضَعَ – يَضَعُ ) = wadha’a – yadha’u 64. Melihat = ( رَأَى – يَرَى ) = raa`a – yaraa 65. Melukai = ( جَرَحَ – يَجْرَحُ ) = jaraha – yajrahu 66. Memahami = ( فَهِمَ – يَفْهَمُ ) = fahima – yafhamu 67. Memasak = ( طَبَخَ – يَطْبَخُ ) = thabakha – yathbakhu 68. Memasukkan = ( أَدْخَلَ – يُدْخِلُ ) = adkhala – yudkhilu 69. Membaca = ( قَرَأَ – يَقْرَأُ ) = qara`a – yaqra`u 70. Membagi = ( قَسَمَ – يَقْسِمُ ) = qasama – yaqsimu 71. Membangun = ( بَنَى – يَبْنِي ) = banaa – yabnii 72. Membangunkan = ( أَيْقَظَ – يُوْقِظُ ) = ayqazha – yuuqizhu 73. Membantu = ( سَاعَدَ – يُسَاعِدُ ) = saa’ada – yusaa’idu 74. Membawa = ( حَمَلَ – يَحْمِلُ ) = hamala – yahmilu 75. Membayar = ( دَفَعَ – يَدْفَعُ ) = dafa’a – yadfa’u Indonesia - Arab - Cara Membaca 76. Membebaskan = ( أَطْلَقَ – يُطْلِقُ ) = athlaqa – yuthliqu 77. Membeli = ( اِشْتَرَى – يَشْتَرِي ) = isytaraa – yasytarii 78. Membenci = ( كَرِهَ – يَكْرَهُ ) = kariha – yakrahu 79. Memberikan = ( أَعْطَى – يُعْطِي ) = a’thaa – yu’thii 80. Membersihkan = ( نَظَّفَ – يُنَظِّفُ ) = nazhzhafa- yunazhzhifu 81. Membuang = ( رَمَي – يَرْمِي ) = ramaa – yarmii 82. Membuat = ( صَنَعَ – يَصْنَعُ ) = shana’a – yashna’u 83. Membuka = ( فَتَحَ – يَفْتَحُ ) = fataha – yaftahu 84. Membutuhkan = ( اِحْتَاجَ – يَحْتَاجُ إلى ) = ihtaaja – yahtaaju ilaa 85. Memerangi = ( حَارَبَ – يُحَارِبُ ) = haaraba – yuhaaribu 86. Memeriksa = ( فَحَصَ – يَفْحَصُ ) = fahasha – yafhashu 87. Memerintah = ( أَمَرَ – يَأْمُرُ ) = amara – ya`muru 88. Memilih = ( اِخْتَارَ – يَخْتَارُ ) = ikhtaara – yakhtaaru 89. Meminang = ( خَطَبَ – يَخْطِبُ ) = khathaba – yakhthibu 90. Meminta = ( طَلَبَ – يَطْلُبُ ) = thalaba – yathlubu 91. Memohon = ( سَأَلَ – يَسْأَلُ ) = sa`aala – yas`alu 92. Memotong = ( قَطَعَ – يَقْطَعُ ) = qatha’a – yaqtha’u 93. Memukul = ( ضَرَبَ – يَضْرِبُ ) = dharaba – yadhribu 94. Memulai = ( بَدَأَ – يَبْدَأُ ) = bada`a – yabda`u 95. Menambah = ( زَادَ – يَزِيْدُ ) = zaada – yaziidu 96. Menangis = ( بَكَى – يَبْكِي ) = bakaa – yabkii 97. Menanti = ( اِنْتَظَرَ – يَنْتَظِرُ ) = intazhara – yantazihu 98. Menasehati = ( نَصَحَ – يَنْصَحُ ) = nashaaha – yanshahu 99. Mencapai = ( بَلَغَ – يَبْلُغُ ) = balagha – yablughu 100. Mencari = ( بَحَثَ – يَبْحَثُ ) = bahatsa – yabhatsu Indonesia - Arab - Cara Membaca 101. Mencicipi = ( ذَاقَ – يَذُوْقُ ) = dzaaqa – yadzuuqu 102. Mencintai = ( أَحَبَّ – يُحِبُّ ) = ahabba – yuhibbu 103. Menciptakan = ( خَلَقَ – يَخْلُقُ ) = khalaqa – yakhluqu 104. Mencium = ( قَبَّلَ – يُقَبِّلُ ) = qabbalaa – yuqabbilu 105. Mencoba = ( جَرَّبَ – يُجَرِّبُ ) = jarraba – yujarribu 106. Mencuci = ( غَسَلَ – يَغْسِلُ ) = ghasala – yaghsilu 107. Mencukur = ( حَلَقَ – يَحْلِقُ ) = halaqa – yahliqu 108. Mendekati = ( اِقْتَرَبَ – يَقْتَرِبُ ) = iqtaraba – yaqtaribu 109. Mendengar = ( سَمِعَ – يَسْمَعُ ) = sami’a – yasma’u 110. Mendidik = ( رَبَّي – يُرَبِّي ) = rabbaa – yurabbii 111. Menemukan = ( وَجَدَ – يَجِدُ ) = wajada – yajidu 112. Mengajar = ( دَرَّسَ – يُدَرِّسُ ) = darrasa – yudarrisu 113. Mengambil = ( أَخَذَ – يَأْخُذُ ) = akhadza – ya`khudzu 114. Mengangkat = ( رَفَعَ – يَرْفَعُ ) = rafa’a – yarfa’u 115. Mengejek = ( اِسْتَهْزَأَ – يَسْتَهْزِئُ ) = istahza`a – yastahzi`u 116. Mengeluarkan = ( أَخْرَجَ – يُخْرِجُ ) = akhraja – yukhriju 117. Mengerjakan = ( فَعَلَ – يَفْعَلُ ) = fa’ala – yaf’alu 118. Mengetahui = ( عَرَفَ – يَعْرِفُ ) = ‘arafa – ya’rifu 119. Menggambar = ( رَسَمَ – يَرْسُمُ ) = rasama – yarsumu 120. Menggoreng ( قَلَا – يَقْلِي ) = qalaa – yaqlii 121. Menghadap = ( قَابَلَ – يُقَابِلُ ) = qaabala – yuqaabilu 122. Menghibur = ( سَلَّى – يُسَلِّي ) = sallaa – yusallii 123. Menghitung = ( حَسَبَ – يَحْسُبُ ) = hasaba – yahsubu 124. Mengikuti = ( اِتَّبَعَ – يَتَّبِعُ ) = ittaba’a – yattabi’u 125. Mengingkari = ( أَنْكَرَ – يُنْكِرُ ) = ankara – yunkiru Indonesia - Arab - Cara Membaca 126. Mengizinkan = ( أَذِنَ – يَأْذَنُ ) adzina – ya`dzanu 127. Mengobati = ( عَالَجَ – يُعَالِجُ ) = ‘aalaji – yu’aaliju 128. Mengubah = ( غَيَّرَ – يُغَيِّرُ ) = ghayyara – yughayyiru 129. Mengulangi = ( أَعَادَ – يُعِيْدُ ) = a’aada – yu’iidu 130. Mengurangi = ( نَقَصَ – يَنْقُصُ ) = naqasha – yanqushu 131. Menikah = ( تَزَوَّجَ – يَتَزَوَّجُ ) = tazawwaja – yatazawwaju 132. Menimpa = ( أّصَابَ – يُصِيْبُ ) = ashaaba – yushiibu 133. Meninggalkan = ( تَرَكَ – يَتْرُكُ ) = taraka – yatruku 134. Meniru = ( قَلَّدَ – يُقَلِّدُ ) = qallada – yuqallidu 135. Menjauhi = ( اِبْتَعَدَ – يَبْتَعِدُ ) = ibta’ada – yabta’idu 136. Menjawab = ( أَجَابَ – يُجِيْبُ ) = ajaaba – yujiibu 137. Menjual = ( بَاعَ – يَبِيْعُ ) = baa’a – yabii’u 138. Menolong = ( نَصَرَ – يَنْصُرُ ) = nashara – yanshuru 139. Mentaati = ( أَطَاعَ – يُطِيْعُ ) = athaa’a – yuthii’u 140. Menulis = ( كَتَبَ – يَكْتُبُ ) = kataba – yaktubu 141. Menutup = ( أَغْلَقَ – يُغْلِقُ ) = aghlaqa – yughliqu 142. Menyalakan = ( أَشْعَلَ – يُشْعِلُ ) = asy’ala – yusy’ilu 143. Menyapu = ( كَنَسَ – يَكْنُسُ ) = kanasa – yaknusu 144. Minum = ( شَرِبَ – يَشْرَبُ ) = syariba – yasyrabu 145. Naik = ( صَعِدَ – يَصْعَدُ ) =sha’ida – yash’adu 146. Pergi = ( ذَهَبَ – يَذْهَبُ ) = dzahaba – yadzhabu 147. Pulang = ( رَجَعَ – يَرْجِعُ ) = raja’a – yarji’u 148. Sakit = ( مَرِضَ – يَمْرَضُ ) maridha – yamridhu 149. Shalat = ( صَلَّى – يُصَلِّي ) shallaa – yushallii 150. Tidur = ( نَامَ – يَنَامُ ) = naama – yanaamu Sumber: Haloedukasi |