Berikut yang tidak termasuk syarat syarat media tanam yang baik adalah

Admin - 2019-04-01 08:11:14

Berikut yang tidak termasuk syarat syarat media tanam yang baik adalah

Pertanianku — Berkebun tanaman organik akan sangat menguntungkan Anda dan keluarga. Hasil panennya akan lebih menyehatkan dan aman untuk dikonsumsi. Jika ingin menanam sayuran di rumah, akan lebih baik Anda menggunakan media tanam organik. Sebab, tanaman memenuhi sebagian besar kebutuhan nutrisi melalui media tanamnya. Media tanam juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan oksigen sehingga akar tanam bisa tumbuh dengan sehat. Media tanam yang bagus harus memiliki sifat-sifat fisik, sifat kimia, dan sifat biologi yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Berikut ini 5 syarat yang harus dipenuhi media tanam yang bagus. 1. Menyediakan ruang tumbuh bagi akar dan sanggup menopang tanaman Media tanam harus gembur sehingga akar tanaman bisa tumbuh baik dan sempurna, tetapi masih cukup solid memegang akar dan menopang batang agar tidak roboh. Akar tanaman akan tumbuh subur, tetapi tanaman akan terlalu mudah roboh dan terlepas jika media tanam terlalu gembur. Media tanam yang terlalu padat dan solid menyebabkan akar kesulitan untuk tumbuh sehingga tanaman menjadi kerdil. 2. Memiliki porositas yang bagus Media tanam yang bagus harus mampu menyimpan air dan menyediakan oksigen bagi pertumbuhan tanaman. Media tanam harus mempunyai drainase (kemampuan mengalirkan air) dan aerasi (kemampuan mengalirkan oksigen) yang baik. Media tanam harus bisa mempertahankan kelembapan tanah tetapi harus bisa membuang kelebihan air. Media tanam yang porous mempunyai rongga kosong antarmaterialnya agar bisa ditembus air sehingga air tidak tergenang di dalam pot atau polibag. Namun, di sisi lain material penyusun media tanam harus bisa menyerap air (higroskopis) untuk disimpan sebagai cadangan air dan mempertahankan kelembapannya. 3. Mempunyai kandungan unsur hara yang tinggi Baca Juga: Cara Tepat Memasak Jamur Supaya Tampak Sempurna Media tanam harus mampu menyediakan unsur hara yang cukup bagi pertumbuhan tanaman, baik unsur makro maupun unsur mikro. Ketersediaan unsur hara di dalam media tanam sangat menentukan produktivitas dan kualitas tanaman yang akan dihasikan. Unsur hara ini bisa ditambah melalui proses pemupukan ataupun aktivitas mikroorganisme yang terdapat dalam media tanam. 4. Bebas dari hama dan penyakit tanaman Media tanam yang bagus harus steril dan bebas dari hama dan penyakit. Bahkan, jika memungkinkan, media tanam harus bersih dari benih gulma dan tanaman pengganggu lainnya. Bibit hama dan penyakit tanaman yang terkandung dalam media tanam dapat tumbuh dan berkembang yang menyebabkan kerusakan bahkan kematian pada tanaman. 5. Mengandung mikroorganisme bermanfaat

Media tanam yang bagus harus mempunyai kandungan mikrooganisme tanah yang sangat bermanfaat bagi tanaman seperti mikrorhiza, trichoderma, rhizobium dan lain-lain. Mikroorganisme ini sangat membantu menjaga keseimbangan biologis di dalam media tanam.


Berikut yang tidak termasuk syarat syarat media tanam yang baik adalah
Ada banyak pilihan media tanam yang bisa anda gunakan untuk tanaman hias anda. Hal yang paling penting adalah media yang anda pilih tersebut haruslah sesuai dengan karakter yang dimiliki oleh tanaman hias yang anda miliki sehingga dapat membuat tanaman ini tumbuh dengan subur. Anda perlu memahami karakter yang dimiliki oleh tanaman hias tersebut, misalnya anthurium yang memiliki perakaran kurang kuat sehingga membutuhkan media yang memiliki porositas bagus dan massa jenis rendah. Ada juga tanaman adenium dan euphorbia yang tidak menyukai media yang lembab sehingga membutuhkan rewetability yang baik.

Berikut ini akan saya bahas 8 syarat media tanam yang baik untuk tanaman hias.

1. Daya Pegang Air

Daya pegang air adalah kemampuan media tanam untuk mempertahankan air di dalam ruang porinya sehingga media tanam tidak mudah kering. Hal ini terkait dengan sifat adhesi antara media tanam dan air. Nilai daya pegang air biasanya akan sebanding dengan daya serap hara media tanam. Media tanam dengan daya pegang air buruk akan lebih cepat kering dan kehilangan unsur hara akibat pencucian. Media tanam yang memiliki WHC baik adalah sekam bakar, rock wool, spaghnum moss, peat moss dan coco peat.

2. Rewetability

Rewetability adalah kemampuan yang dimiliki oleh sebuah media tanam agar bisa basah setelah menjadi sangat kering. Kemampuan ini sangat dibutuhkan terutama bagi tanaman yang menyukai media tanam agak kering seperti adenium dan euphorbia. Media tanam dengan rewetability buruk seperti coco peat, rock wool dan kompos daun bambu akan sulit dibasahkan kembali jika sudah sangat kering. Untuk membasahinya kita harus meremas-remasnya terlebih dahulu, lalu merendamnya beberapa lama. Oleh karena itu, penggunaan media tanam tersebut harus dijaga agar tidak mengalami kekeringan.

3. Massa Jenis

Massa jenis merupakan perbandingan antara bobot dan volume suatu benda. Faktor ini biasanya lebih mengarah pada karakter fisik daripada kimia. Media tanam dengan massa jenis rendah memiliki bobot relatif lebih ringan meskipun volumenya besar. Coba bandingkan bobot antara sekam bakar dan zeolit yang berada dalam pot dengan ukuran sama, tentu jauh lebih berat pot yang berisi zeolit. Tanaman hias yang memiliki sistem perakaran kurang baik, sebaiknya jangan ditanam di media yang memiliki massa jenis yang tinggi.

4. Porositas

Porositas adalah banyaknya ruang pori sebagai temapt pertukaran udara di dalam media tanam. Dengan adanya porositas media tanam yang baik, maka akan membuat perakaran tanaman tumbuh sehat. Hal itu disebabkan sistem perakaran tanaman membutuhkan udara untuk melakukan respirasi. Porositas media tanam ini juga beguna untuk menyelamatkan tanaman dari kekeringan akibat terendam air. Jika terendam air terlalu lama, tanaman akan mengalami kekeringan walaupun disekitarnya terdapat air dalam jumlah yang banyak. Hal ini terjadi karena perakaran tanaman menjadi rusak da tidak mampu lagi menyuplai air dari media tanam ke seluruh bagian tubuhnya.

5. Ketersediaan Unsur Hara

Unsur hara atau mineral adalah makanan bagi tanaman. Ketersediaannya dalam media tanam memang dibutuhkan. Namun, kebanyakan pembudidaya tanaman cendrung lebih senang menggunakan media tanam yang mengandung hampir 0% unsur hara sehingga memudahkan dalam menghitung jumlah pupuk yang akan diberikan. Sehingga menghindari kesalahan fisiologis akibat kelebihan atau kekurangan unsur hara. Hal itu biasanya diperlukan untuk memastikan kekompakan pertumbuhan tanaman.

6. Daya Sanggah atau Buffer pH

Daya sanggah pH adalah potensi media tanam untuk mempertahankan pH agar cenderung tetap atau berada pada kisaran tertentu. Media tanam yang memiliki buffer pH yang baik adalah media tanam yang memiliki matriks (penyerap) hara seperti sekam bakar, arang kayu, coco peat dan zeolit.

7. Kapasitas Tukar Kation (KTK)

Nilai KTK adalah nilai kapasitas media tanam dalam bertukar kation yang dimilikinya dengan ion H+ yang dilepaskan oleh tanaman. Untuk menyerap unsur hara dari dalam media tanam, tanaman melepaskan ion H+ ke koloid media tanam sehingga terjadi ketidaksetimbangan potensial osmotik sel dengan koloid tanah dan ketidaksetimbangan potensial listrik di dalam koloid tanah. Kedua hal itulah yang membuat tanaman dapat mengambil unsur hara yang memiliki bobot dan valensi lebih berat dari H+. Kapasitas tukar kation juga dapat mewakili kapasitas pertukaran anion. pasalnya, tanaman juga melepaskan ion OH untuk mengambil NO3 dari dalam media tanam.

8. Sterilitas

Sterilitas adalah kualitas biologis media tanam yang menjamin bahwa media tanam yang digunakan bebas dari kandungan (investasi) hama dan penyakit. Media tanam yang baik adalah media tanam yang bebas dari hama dan penyakit. Media tanam seperti sekam bakar, arang kayu, coco peat, zeolit, rock woll, umumnya sudah bebas dari hal tersebut. Namun, media tanaman yang terbuat dari sisa-sisa atau dekomposisi bahan organik seperti kompos daun bambu dan kompos sekam biasanya masih mengandung hama dan penakit. Media tanam tersebut harus di sterilisasi terlebih dahulu sebelum digunakan. Perlakuan sterilisasi bisa dilakukan secara fisik seperti pasteurisasi atau istilah umumnya dikukus, maupun secara kimia dengan menggunakan pestisida.

tirto.id - Media tanam merupakan salah satu aspek terpenting dalam kegiatan bercocok tanam.

Media tanam mampu menentukan baik buruknya pertumbuhan tanaman yang akhirnya memengaruhi hasil produksi.

Beragam macam media tanam yang juga dipengaruhi dengan berbagai metode bercocok tanam, seperti hidroponik dan aeroponik.

Dilansir dari Kegiatan Pembelajaran 3. Penyiapan Media Tanaman, media tanam dibedakan menjadi media tanam organik dan anorganik.

Media tanam yang termasuk dalam kategori bahan organik biasanya berasal dari komponen organisme hidup, seperti daun, batang, bunga, buah, atau kulit kayu.

Syarat media tanam organik

Ada beberapa syarat saat melakukan media tanam organik, yakni:

1. Media tanam harus bisa menggantikan fungsi tanah bagi tanaman

Dikutip dari laman Ayo Guru Berbagi Kemdikbud, media tanam harus bisa menggantikan fungsi tanah bagi tanaman.

Hal ini disebabkan karena media melalui media tanam, tumbuh-tumbuhan memperoleh sebagian besar nutrisinya.

Kemudian, untuk budidaya tanaman dalam wadah pot atau polybag, media tanam dibuat sebagai pengganti tanah.

2. Media tanam yang baik harus memiliki sifat fisik, kimia, dan biologi

Media tanam yang baik harus memiliki sifat fisik, kimia, dan biologi yang sesuai dengan kebutuhan tanaman.

3. Media tanam mampu menyediakan ruang tumbuh bagi akar tanaman

Selain mampu menyediakan ruang tumbuh bagi akar tanaman, media tanam juga mesti sanggup menopang tanaman. Artinya, media tanam harus gembur agar akar tanaman bisa tumbuh baik dan sempurna.

Jika media terlalu gembur, pertumbuhan akar akan leluasa namun tanaman akan terlalu mudah tercerabut. Sebaliknya apabila terlalu padat, akar akan kesulitan untuk tumbuh.

Jadi, diperlukan media tanam dengan komposisi yang seimbang.

4. Media tanam memiliki porositas yang baik

Memiliki porositas yang baik, artinya media tanam bisa menyimpan air sekaligus mempunyai drainase atau kemampuan mengalirkan air dan aerasi yang baik.

Dalam hal ini berarti, media tanam harus bisa mempertahankan kelembaban tanah tapi harus bisa membuang kelebihan air.

Jika media tanam poros, maka akan menyisakan rongga kosong antarmaterialnya. Lantas, media tersebut bisa ditembus air, sehingga air tidak tergenang dalam pot atau polybag.

Di samping itu, rongga-rongga yang terbentuk harus bisa menyerap air (higroskopis) untuk disimpan sebagai cadangan dan mempertahankan kelembaban.

5. Media tanam menyediakan unsur hara yang cukup baik

Syarat yang selanjutnya ialah, media tanam menyediakan unsur hara yang cukup baik dari unsur makro maupun mikro.

Ditambah lagi, unsur hara sangat penting bagi pertumbuhan tanaman. Unsur hara ini bisa disediakan dari pupuk atau aktivitas mikroorganisme yang ada di dalam media tanam.

6. Media tanam tidak mengandung bibit penyakit

Dalam hal ini, media tanam harus bersih dari hama dan penyakit. Jika ada hama penyakit, dapat membuat tanaman mati.

Meski begitu, media tanam tidak harus steril karena banyak mikrooganisme tanah yang sebenarnya sangat bermanfaat bagi tanaman, tapi harus tetap higienis dari bibit penyakit.

Bahan media tanam organik

Berikut bahan media tanam organik.

a. Tanah (bahan utama)

Tanah yang baik untuk media tanam sebaiknya diambil dari lapisan bagian (top soil). Dua tipe tanahnya, yaitu tanah pasir dan tanah lempung.

Tanah pasir memiliki kemampuan drainase yang baik, sehingga air lebih cepat dialirkan. Tapi kekurangannya, tanah tersebut tidak bisa menyimpan air cadangan.

Di samping itu, tanah lempung lebih sulit ditembus oleh air lantas akan membuat air menggenang dalam media tanam. Kendati begitu, tanah yang baik tidak terlalu berpasir dan tidak terlalu lempung.

Tanah yang baik adalah tanah yang gembur.

b. Kompos atau humus

Kompos adalah bahan organik yang dapat digunakan sebagai penyedia unsur hara bagi tanaman. Kompos yang berfungsi untuk media tanam adalah kompos padat.

Dengan adanya kompos, maka struktur fisik tanah dapat meningkatkan kapasitas tukar kation. Tambahkan kompos yang telah matang agar tidak mendatangkan hama dan penyakit.

Humus, juga bisa digunakan untuk menggantikan kompos. Lantaran, tanah humus memiliki kandungan unsur hara yang tinggi.

c. Arang sekam atau sabut kelapa

Arang sekam adalah hasil pembakaran tak sempurna dari sekam padi. Arang sekam dapat digunakan untuk meningkatkan kapasitas porositas tanah.

Dengan adanya arang sekam, maka struktur media tanam dapat diperbaiki. Lantaran ada partikel yang berpengaruh pada pergerakan air, udara, dan menjamin kelembaban.

Selain itu, arang sekam juga bisa menetralisir keasaman tanah, menetralisir racun, meningkatkan daya ikat tanah terhadap air, merangsang pertumbuhan mikroba yang menguntungkan bagi tanaman, dan menjadikan tanah gembur.

Arang sekam bisa juga digantikan sisa-sisa sabut kelapa (coco peat).

Hal ini disebabkan karena sabut kelapa memiliki karakteristik yang mirip dengan arang sekam. Kendati begitu, sabut kelapa cocok digunakan di daerah yang kering dan curah hujan rendah.

Sabut kelapa bisa diperoleh dari bagian kulit kelapa yang sudah tua.

Baca juga:

  • Rasa Superior di Balik Makanan Organik
  • Benarkah Mengonsumsi Makanan Organik Mengurangi Risiko Kanker?
  • Cara Membuat Cocopeat untuk Media Tanam Cangkok

Baca juga artikel terkait MEDIA TANAM ORGANIK atau tulisan menarik lainnya Ega Krisnawati
(tirto.id - ega/tha)


Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Dhita Koesno
Kontributor: Ega Krisnawati

Subscribe for updates Unsubscribe from updates