Berikut ini gerakan yang terdapat dalam gerak berirama adalah

Memahami beberapa gerak dasar senam irama tentunya akan memudahkan setiap orang untuk mempelajarinya. Senam irama sendiri merupakan salah satu cabang olahraga yang dulunya disebut sebagai modern gimnastik.

Sebagian besar orang masih ada yang menganggap kalau senam irama itu sama seperti senam aerobik. Akan tetapi, jika dilihat lebih jauh lagi gerakan dasar senam irama cukup berbeda dengan senam tersebut.

Selain gerakan dasarnya, senam ini juga sering dilakukan berbarengan dengan irama musik. Perpaduan tersebut nantinya akan menciptakan gerak tubuh yang selaras dengan irama musik tersebut.

 Penasaran dengan gerak dasar senam irama dan karakteristiknya? Simak pembahasannya berikut ini.

Apa Itu Senam Irama?

Sesuai dengan namanya, senam irama adalah jenis gerakan senam yang mengikuti iringan musik tertentu sehingga menciptakan gerak senam yang indah dan selaras dengan musik pengiringnya. Senam ini juga sering disebut sebagai senam ritmik.

Senam irama termasuk salah satu jenis cabang olahraga yang diperlombakan dalam Olimpiade. Senam tersebut masuk pada kategori senam artistik.

Advertising

Advertising

Dalam buku berjudul Pendidikan Jasmani & Kesehatan, dijelaskan bahwa senam irama mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Setidaknya, ada tiga orang yang menjadi penggagas adanya senam tersebut.

Pertama pada periode 1811 – 1871, seorang sutradara seni sandiwara bernama Delsarte mengembangkan sebuah gerakan sandiwara yang dibuat-buat dengan gerak tertentu. Gerak tersebut nantinya bakal berkembang menjadi unsur pembentuk senam irama.

Lalu, ada juga senam irama yang digagas oleh Jaques-Dalcroze, seorang guru musik yang ingin menyatakan lagu-lagu dalam bentuk gerakan. Dia menekankan kalau musik memiliki peran lebih besar daripada gerakan. Murid Dalcroze, Bode, berpendapat bahwa gerakan itu harus digerakkan dari dalam ke feri-feri. Maka senamnya terkenal dengan nama Ausdruck Gymnastiek, artinya senam yang dijalankan dengan penuh perasaan.

Pada tahun 1879-1958, senam irama yang terinspirasi dari seni tari mulai dipelopori oleh Rudolf Laban. Senam tersebut mengadopsi beberapa unsur dari tari balet yang mengutamakan keindahan dan keserasian gerakan.

Seiring berjalannya waktu senam irama mulai berkembang dan mengalami beberapa perubahan. Meski demikian, unsur utama dari senam irama meliputi keluwesan, kesinambungan gerakan, dan ketepatan irama. 

Secara umum senam irama bisa dilakukan menggunakan alat dan tanpa alat. Alat tersebut misalnya seperti tongkat, bola, pita, dan sebagainya. Sedangkan untuk rangkaian senamnya bisa dilakukan dengan cara berjalan, berlari, melompat, loncat, serta ayunan, dan putaran tangan.

Jadi berdasarkan penjabaran di atas, senam irama adalah senam yang melalui rangkaian gerak berupa langkah-langkah kaki, dengan ayunan lengan dan sikap badan tertentu. 

Pesenam akan mencocokan geraknya dengan irama musik pengiring, sehingga dapat menciptakan gerak senam yang cantik, harmonis, dan menarik.

Macam-macam Gerak Dasar Senam Irama 

Gerak dasar senam irama hampir mirip seperti senam aerobik. Namun ada beberapa perbedaan mencolok, terutama pada langkah kaki, ayunan tangan, serta sikap badan.

Sebetulnya gerak senam irama sangat banyak. Akan tetapi secara umum gerak dasar senam irama bisa dibagi menjadi tiga jenis, yaitu langkah kaki, ayunan tangan, dan irama langkah kaki disertai ayunan tangan.

Seperti dikutip dari Modul PJOK Kelas X KD 3.7 (2020) terbitan Kemendikbud dan sumber lainnya, simak penjelasan gerak dasar senam irama berikut ini:

Gerak Langkah Kaki

Gerak dasar senam irama yang pertama adalah langkah kaki. Gerakannya mengadopsi dari langkah dasar senam aerobik. Langkah dasar meliputi marching, single step, double step, single lunge, double lunge, knee up, heel touch, toe touch, forward & backward, V step, single diagonal, double diagonal, dan leg cur.

Teknik langkah dasar senam irama bisa dikembangkan dalam aktivitas sehari-hari. Pengembangan tersebut diperlukan agar pesenam mampu melakukannya dengan leluasa.

Gerak Ayunan Tangan

Gerak ayunan tangan ini meliputi chest press, open hand, open up, upright row, over hand, butterfly, dan flexed arm. Gerakan tersebut bisa dilatih sedemikian rupa agar pesenam dapat menguasainya.

Sebenarnya gerak ayunan tangan dalam senam irama ini, diadopsi dari gerak alami ayunan tangan saat beraktivitas. Dengan mencobanya dan terus berlatih, maka hasil dari gerakan tersebut akan terlihat lebih fleksibel.

Irama dan Musikalitas

Menurut buku Modul Tema 14: Bugar dengan Gerak Berirama yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, musikalitas adalah kemampuan seorang pesenam dalam memahami dan menyelaraskan gerakannya secara ritmik sesuai dengan alunan irama musik pengiring. Hal tersebut mencakup juga pada ketukan serta penjiwaannya terhadap musik tersebut.

Jika seorang pesenam dapat melakukan gerakan seirama dengan alunan musik pengiring, maka gerak senam tersebut akan terlihat indah dan menarik.

Itu tadi pembahasan soal gerak dasar senam irama. Kesimpulannya, gerakan senam ini menitikberatkan pada keluwesan, kesinambungan gerakan, dan ketepatan irama dari pesenam dengan musik pengiringnya.

tirto.id - Gerak berirama merupakan aktivitas bergerak yang mendapat iringan dari irama musik. Irama ini berguna sebagai panduan gerak, pemberi motivasi, hingga penyemangat untuk melakukan gerak berirama.

Gerak berirama memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan seperti membakar lemak, mengoordinasikan posisi otot agar kembali ke tempat semestinya, menyeimbangkan organ-organ tubuh, hingga meningkatkan kerja jantung.

Gerak berirama secara lengkap memiliki tiga tahapan dalam proses pelaksanaanya. Tahapan tersebut adalah pemanasan, latihan inti, dan pendinginan.

Setiap tahapan memiliki manfaatnya masing-masing. Berikut penjelasan dari ketiga tahapan gerak berirama:

1. Tahap pemanasan (warming up)

Tahap pemanasan merupakan gerakan yang difungsikan untuk meningkatkan suhu tubuh. Dengan begitu maka otot dan sistem tubuh akan berfungsi lebih baik ketika melakukan gerak berirama. Di samping itu, pemanasan juga dapat mencegah cedera dalam berolahraga apa pun.

Dalam modul PJOK Kelas XII (2020) disebutkan, durasi pemanasan cukup 5-10 menit. Indikasi pemanasan dianggap cukup yaitu suhu tubuh dan denyut nadi meningkat, serta gerak sendi lebih luas. Pemanasan dibagi menjadi dua kelompok yaitu:

a. Dynamic stretching atau peregangan dinamis, yakni peregangan dengan gerakan untuk meningkatkan penguasaan gerak dasar dan mengurangi kekakuan otot. Peregangan ini melibatkan gerakan pada upper body (kepala, bahu, lengan) dan seterusnya menuju lower body (panggul, tungkai, dan kaki). Contohnya s Standing Kicks, Toe Touches, dan High Knees.

b. Stationary stretching, yakni peregangan yang digunakan untuk meningkatkan kelenturan otot.

Dalam gerak berirama, jenis pemanasan yang tepat yaitu pemanasan dinamis. Semua bagian tubuh mendapatkan gerakan pemanasan untuk memperlancar dalam menjalankan gerakan latihan inti.

2. Tahap latihan inti (gerak berirama/ritmik)

Latihan inti merupakan gera inti dari gerakan berirama. Alur gerakannya dimulai dari gerakan ringan yang kemudian secara perlahan berubah menjadi gerakan lebih cepat dan kuat. Gerakannya sering mendapatkan 2-5 kali perulangan.

Mengutip buku PJOK Kelas XI (2017), gerakan inti pada gerak berirama memiliki unsur gerakan melompat, memutar badan, lari-lari kecil, dan variasi gerak anggota badan lainnya.

Manfaat dari latihan inti adalah melatih kekuatan otot dan tubuh, melatih kelentukan dan kelenturan, melatih kelincahan, serta mengoordinasi gerakan otot-otot tubuh dan persendian.

Latihan ini dilakukan dalam durasi 25-55 menit. Rentang denyut nadi melalui gerakan ini berkisar 60 persen hingga 85 persen dari Denyut Nadi Maksimal (DNM) dalam satu menit. Indikasi latihan telah memenuhi target yaitu dengan mengetahui denyut nadi sudah mencapai training zone.

Contoh latihan inti dalam gerak berirama antara lain:

a. Menekuk tangan ke atas kepala, setelah itu tangan diayunkan ke atas dan ke bawah.

b. Tangan kiri ditekuk, kemudian diayunkan secara bergantian ke atas. Dengan gerakan menyerong dari atas ke kanan dan sebaliknya.

c. Menekuk kedua tangan secara horizontal tepat di depan dada, kemudian ditarik ke belakang dan ke depan dada secara kontinyu.

d. Menekuk kedua tangan secara vertikal, dengan disejajarkan searah dada. Kemudian kedua menarik kedua tangan ke arah belakang dan menariknya lagi sejajar arah dada.

3. Tahap pendinginan (cooling down)

Tahap pendinginan merupakan gerakan yang cukup pelan untuk menurunkan denyut jantung agar menurun perlahan.

Hal yang penting di akhir gerak berirama yaitu tubuh harus tetap bergerak agar darah tetap memompa dari sekitar kaki menuju pusat sistem peredaran darah.

Perubahan dan penurunan tingkatan secara bertahap ini mampu menghindari adanya penumpukan asam laktat yang bisa memicu kelelahan dan rasa pegal di bagian tubuh tertentu.

Durasi pendinginan setidaknya 5 menit. Gerakan pendinginan berguna untuk melenturkan otot-otot tubuh, mengatur pernafasan, dan menenangkan hingga mendinginkan keadaan tubuh. Contoh gerakan pendinginan dalam gerak berirama yaitu:

a. Menekuk kaki kiri ke belakang dengan kedua tangan memegang erat. Dilakukan secara bergantian pada kedua kaki.

b. Menekuk kaki kanan sedangkan kaki kiri diluruskan. Kemudian mencondongkan badan ke kanan dan menekuk tangan kanan. Setelah ditekuk diletakkan pada paha kanan, sedangkan tangan kiri menghadap ke atas lurus dan agak dicondongkan. Gerakan dilakukan bergantian kanan dan kiri.

c. Menarik badan ke belakang lewat kanan, kemudian menggandengkan kedua tangan dan diletakan sejajar searah dada. Gerakan ini dilakukan secara bergantian.

Baca juga:

  • Senam Lantai: Cara Serta Rangkaian Gerakan Meroda & Guling Lenting
  • Rangkaian Gerakan Senam Lantai: Guling Depan, Belakang dan Lenting

Baca juga artikel terkait GERAK PENDINGINAN atau tulisan menarik lainnya Ilham Choirul Anwar
(tirto.id - ica/adr)


Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yandri Daniel Damaledo
Kontributor: Ilham Choirul Anwar

Subscribe for updates Unsubscribe from updates