Berikut ini adalah bukan keuntungan energi alternatif yaitu

Berikut ini adalah bukan keuntungan energi alternatif yaitu

Selasa, 19 Juni 2012 - Dibaca 73409 kali

Pemanfaatan energi matahari sebagai sumber energi alternatif untuk mengatasi krisis energi, khususnya minyak bumi, yang terjadi sejak tahun 1970-an mendapat perhatian yang cukup besar dari banyak negara di dunia. Di samping jumlahnya yang tidak terbatas, pemanfaatannya juga tidak menimbulkan polusi yang dapat merusak lingkungan. Cahaya atau sinar matahari dapat dikonversi menjadi listrik dengan menggunakan teknologi sel surya atau fotovoltaik. Potensi energi surya di Indonesia sangat besar yakni sekitar 4.8 KWh/m2 atau setara dengan 112.000 GWp, namun yang sudah dimanfaatkan baru sekitar 10 MWp. Saat ini pemerintah telah mengeluarkan roadmap pemanfaatan energi surya yang menargetkan kapasitas PLTS terpasang hingga tahun 2025 adalah sebesar 0.87 GW atau sekitar 50 MWp/tahun. Jumlah ini merupakan gambaran potensi pasar yang cukup besar dalam pengembangan energi surya di masa datang. Komponen utama sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan menggunakan teknologi fotovoltaik adalah sel surya. Saat ini terdapat banyak teknologi pembuatan sel surya. Sel surya konvensional yang sudah komersil saat ini menggunakan teknologi wafer silikon kristalin yang proses produksinya cukup kompleks dan mahal. Secara umum, pembuatan sel surya konvensional diawali dengan proses pemurnian silika untuk menghasilkan silika solar grade (ingot), dilanjutkan dengan pemotongan silika menjadi wafer silika. Selanjutnya wafer silika diproses menjadi sel surya, kemudian sel-sel surya disusun membentuk modul surya. Tahap terakhir adalah mengintegrasi modul surya dengan BOS (Balance of System) menjadi sistem PLTS. BOS adalah komponen pendukung yang digunakan dalam sistem PLTS seperti inverter, batere, sistem kontrol, dan lain-lain. Saat ini pengembangan PLTS di Indonesia telah mempunyai basis yang cukup kuat dari aspek kebijakan. Namun pada tahap implementasi, potensi yang ada belum dimanfaatkan secara optimal. Secara teknologi, industri photovoltaic (PV) di Indonesia baru mampu melakukan pada tahap hilir, yaitu memproduksi modul surya dan mengintegrasikannya menjadi PLTS, sementara sel suryanya masih impor. Padahal sel surya adalah komponen utama dan yang paling mahal dalam sistem PLTS. Harga yang masih tinggi menjadi isu penting dalam perkembangan industri sel surya. Berbagai teknologi pembuatan sel surya terus diteliti dan dikembangkan dalam rangka upaya penurunan harga produksi sel surya agar mampu bersaing dengan sumber energi lain. Mengingat rasio elektrifikasi di Indonesia baru mencapai 55-60% dan hampir seluruh daerah yang belum dialiri listrik adalah daerah pedesaan yang jauh dari pusat pembangkit listrik, maka PLTS yang dapat dibangun hampir di semua lokasi merupakan alternatif sangat tepat untuk dikembangkan. Dalam kurun waktu tahun 2005-2025, pemerintah telah merencanakan menyediakan 1 juta Solar Home System berkapasitas 50 Wp untuk masyarakat berpendapatan rendah serta 346,5 MWp PLTS hibrid untuk daerah terpencil. Hingga tahun 2025 pemerintah merencanakan akan ada sekitar 0,87 GW kapasitas PLTS terpasang. Dengan asumsi penguasaan pasar hingga 50%, pasar energi surya di Indonesia sudah cukup besar untuk menyerap keluaran dari suatu pabrik sel surya berkapasitas hingga 25 MWp per tahun. Hal ini tentu merupakan peluang besar bagi industri lokal untuk mengembangkan bisnisnya ke pabrikasi sel surya. (Sources : http://www.litbang.esdm.go.id)

Bagikan Ini!

Energi telah menjadi kebutuhan vital masyarakat yang sangat dibutuhkan untuk menopang kehidupannya dan mendukung kegiatannya sehari-hari. Misal, untuk memasak makanannya, manusia membutuhkan energi panas atau untuk memenuhi kebutuhan air di perkotaan, masyarakat membutuhkan energi listrik untuk menyalakan dan menjalankan pompa air.

Energi listrik yang umumnya dipakai oleh masyarakat Indonesia berasal dari pembangkit tenaga listrik yang menggunakan bahan bakar fosil. Kelemahan penggunaan bahan bakar fosil adalah pembakarannya menghasilkan gas rumah kaca sehingga menambah konsentrasi gas rumah kaca di bumi penyebab peningkatan suhu bumi dan pemanasan global.

Bumi sudah semakin panas, sehingga manusia sudah harus memikirkan untuk beralih dari bahan bakar yang tidak ramah lingkungan ke bahan bakar yang ramah lingkungan. Pemanfaatan tenaga panas matahari bisa dijadikan pilihan.

Berikut ini adalah bukan keuntungan energi alternatif yaitu
Sumber : Koleksi Knowledge Center Perubahan Iklim

Matahari adalah sumber energi yang berjumlah besar dan bersifat terus-menerus (tidak habis), khususnya energi elektro magnetik yang dipancarkan oleh matahari. Penggunaan tenaga surya tidak membutuhkan pembakaran sehingga tidak menghasilkan gas buang berupa gas rumah kaca.

Pemanfaatan energi matahari dilakukan dengan mengubah sinar matahari menjadi energi panas atau listrik untuk memenuhi kebutuhan energi manusia. Pemanfaatan tenaga surya dilakukan dengan mengubah sinar matahari secara langsung menjadi panas atau energi listrik. Dua tipe dasar tenaga matahari adalah sinar matahari dan photovoltaic, yaitu tenaga matahari.

Bahan dasar untuk menangkap sinar matahari dan mengubahnya menjadi energi adalah bahan semi konduktor. Umumnya bahan yang digunakan adalah bahan silikon. berwarna hitam. Bahan dasar silikon ini dibuat menjadi lempengan dan dipasangi tiang agar bisa diarahkan langsung pada matahari. Silikon adalah bahan yang dapat merefleksikan matahari seperti kaca.

Cara kerja lempengan silikon kaca atau yang bidas disebut sebagai solar panel adalah kaca-kaca silikon besar mengkonsentrasikan cahaya matahari ke satu garis atau titik. Konsentrasi cahaya matahari akan menghasilkan panas. Lalu, panas yang dihasilkan digunakan untuk menghasilkan uap panas. Panasnya tekanan uap digunakan untuk menjalankan turbin yang kemudian menghasilkan listrik.

Penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Rumah Tangga, Sumber: Net News

Pada awal penelitian pemanfaatan tenaga surya, solar panel biasanya digunakan untuk penggunaan energi dalam jumlah besar seperti industri. Tetapi, semakin hari masyarakat semakin sadar bahwa mereka tidak dapat mengandalkan energi yang berasal dari bahan bakar fosil. Hal ini yang mendasari ide solar panel dibuat dalam ukuran kecil untuk penggunaan rumah tangga. Saat ini sudah banyak penyedia solar panel untuk penggunaan skala rumah tangga.

Untuk penggunaan jangka panjang, penggunaan solar panel ini terhitung sangat murah. Dengan menggunakan solar panel, msayarakat dapat menghemat energi listrik.

Sumber :
  • http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim-global/Energi-Bersih/Energi_matahari/
  • Hasil wawancara dengan CV Diartona dalam Pekan Nasional Perubahan Iklim, 4 Agustus 2017.

Berikut ini adalah bukan keuntungan energi alternatif yaitu

Ilustrasi energi. (Photo by American Public Power Association on Unsplash)

Bola.com, Jakarta - Energi alternatif adalah istilah yang merujuk pada semua energi yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar konvensional.

Jadi, energi alternatif biasanya digunakan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar hidrokarbon yang mengakibatkan kerusakan lingkungan akibat emisi karbondioksida yang tinggi.

Tak hanya itu, kondisi tersebut juga yang berkontribusi besar terhadap pemanasan global. Adapun istilah alternatif merujuk pada teknologi lain yang digunakan pada bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi.

Dalam sejarahnya, transisi penggunaan energi alternatif berdasarkan faktor ekonomi, hadirnya suatu sumber energi baru bertujuan untuk menggantikan sumber energi yang lama yang makin langka dan mahal, tidak ekonomis lagi, atau tidak dapat diakses lagi.

Di Indonesia, ada berbagai macam sumber energi alternatif terus dikembangkan. Sumber daya energi yang utama di Indonesia berasal dari fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas yang saat ini jumlahnya makin terbatas.

Ada banyak macam-macam energi alternatif yang saat ini terus dikembangkan. Selain dapat mengurangi penggunaan energi konvensional dan dampak kerusakan lingkungan, energi alternatif mempunyai berbagai manfaat lain yang dapat berguna untuk kehidupan manusia.

Berikut ini rangkuman tentang kelebihan-kekurangan energi alternatif, manfaat dan macam-macamnya, seperti dilansir dari laman Gurupendidikan dan Sudutenergi, Senin (22/3/2021). 

Pada dasarnya, energi alternatif pasti memiliki kekurangan, di samping manfaatnya yang tidak merusak lingkungan. Adapun beberapa kelebihan dan kekurangan dari energi alternatif, di antaranya yaitu:

Kelebihan Energi Alternatif

  • Energi alternatif merupakan energi terbarukan, yang mana sumber energinya tidak akan terjadi kelangkaan
  • Bersifat ramah lingkungan
  • Pasokannya berlimpah
  • Menjadi sumber energi gratis
  • Mampu menggantikan penggunaan batu bara, sebagai sumber energi utama yang dapat merusak lingkungan.

Kekurangan Energi Alternatif

  • Kurang efisien
  • Biaya awal instalasi yang cukup tinggi
  • Energi alternatif kurang bisa diandalkan karena bergantung pada alam.

Manfaat lain dari energi alternatif yang perlu diketahui:

  • Mampu menggantikan penggunaan batu bara sebagai satu di antara sumber energi, yang dapat menyebabkan pemanasan global dengan energi biomassa.
  • Dapat mengubah bahan kimia menjadi energi listrik tanpa melalui pembakaran yang mampu menghasilkan karbondioksida atau emisi gas lainnya.
  • Dapat digunakan sebagai metanol, propane, gas alam, etanol, bensin, atau hidrogen yang menjadi gas yang dapat diperbaharui. Perawatan teknologinya terbilang sangat mudah.
  • Dapat digunakan secara bersamaan sebagai sumber hybrid yang jauh lebih efisien.
  • Energi matahari bisa diolah menjadi panel surya yaitu suatu alat yang fungsinya adalah menangkap energi panas, yang biasanya dipasang di bagian atap suatu rumah.
  • Perputaran baling-baling dari energi angin akan menghasilkan suatu energi listrik yang dibutuhkan manusia.

1. Energi Biomassa

Biomassa adalah sumber energi yang berasal dari makhluk hidup, contohnya seperti sisa atau pembuangan kotoran manusia dan hewan. Hasil pengolahannya yang berupa gas disebut sebagai biogas.

2. Energi Matahari

Energi matahari termasuk daftar macam-macam energi alternatif yang bisa digunakan sebagai pengganti energi fosil. Sinar dan panas yang dipancarkan oleh matahari bisa dimanfaatkan sebagai sumber tenaga listrik.

Untuk menghasilkan energi ini, dibutuhkan panel unsur semikonduktor yang dapat menyimpan panas atau sering disebut dengan panel surya.

3. Energi Air

Energi air atau disebut dengan hydropower, merupakan sumber energi yang dihasilkan dari kekuatan air. Untuk menghasilkan energi ini biasanya dilakukan dengan membuat bendungan untuk menampung air.

Air dalam bendungan tersebut kemudian digabungkan dengan pipa air yang diarahkan menuju turbin. Makin banyak air yang mengalir pada turbin, energi yang dihasilkan akan makin besar.

4. Energi Angin

Macam-macam energi alternatif selanjutnya juga bisa didapat dari kekuatan angin. Energi angin tersebut bisa digunakan sebagai energi listrik setelah disambungkan dengan generator.

Energi dengan kekuatan angin tersebut lebih ramah lingkungan dibandingkan energi alternatif lain karena sama sekali tidak menimbulkan limbah. Jenis energi tersebut biasanya dihasilkan dengan menggunakan kincir angin.

5. Energi Panas Bumi

Seperti halnya dengan energi matahari, energi panas bumi memanfaatkan daya panas dari dalam bumi. Kondisi Indonesia yang memiliki banyak gunung dan pegunungan menjadi keuntungan tersendiri.

Aktivitas vulkanik yang terjadi pada gunung di Indonesia sangat bermanfaat dalam pengolahan energi panas bumi.

6. Energi Gelombang

Energi gelombang dihasilkan dari pemanfaatan gelombang laut yang sedang pasang. Penggunaannya memang tidak merusak lingkungan, tetapi dalam memanfaatkan gelombang ini membutuhkan anggaran yang cukup besar untuk membangun reaktornya.

Walau mempunyai potensi yang tinggi, energi jenis ini mempunyai kendala tersendiri, yaitu kecepatan ombak yang tidak stabil bisa memengaruhi proses produksi energi yang dilakukan.

Tak hanya itu, untuk menghasilkan energi yang satu ini juga dibutuhkan anggaran yang cukup besar.

Sumber: Gurupendidikan, Sudutenergi

Berikut ini adalah bukan keuntungan energi alternatif yaitu

Berikut ini adalah bukan keuntungan energi alternatif yaitu

Berikut ini adalah bukan keuntungan energi alternatif yaitu

Berikut ini adalah bukan keuntungan energi alternatif yaitu

Berikut ini adalah bukan keuntungan energi alternatif yaitu

Berikut ini adalah bukan keuntungan energi alternatif yaitu

Berikut ini adalah bukan keuntungan energi alternatif yaitu

Berikut ini adalah bukan keuntungan energi alternatif yaitu

Berikut ini adalah bukan keuntungan energi alternatif yaitu

Berikut ini adalah bukan keuntungan energi alternatif yaitu

Berikut ini adalah bukan keuntungan energi alternatif yaitu

Berikut ini adalah bukan keuntungan energi alternatif yaitu

Berikut ini adalah bukan keuntungan energi alternatif yaitu

Berikut ini adalah bukan keuntungan energi alternatif yaitu

Berikut ini adalah bukan keuntungan energi alternatif yaitu

Berikut ini adalah bukan keuntungan energi alternatif yaitu

Berikut ini adalah bukan keuntungan energi alternatif yaitu

Berikut ini adalah bukan keuntungan energi alternatif yaitu

Berikut ini adalah bukan keuntungan energi alternatif yaitu

Berikut ini adalah bukan keuntungan energi alternatif yaitu

Berikut ini adalah bukan keuntungan energi alternatif yaitu

Berikut ini adalah bukan keuntungan energi alternatif yaitu

Berikut ini adalah bukan keuntungan energi alternatif yaitu

Berikut ini adalah bukan keuntungan energi alternatif yaitu

Berikut ini adalah bukan keuntungan energi alternatif yaitu

Berikut ini adalah bukan keuntungan energi alternatif yaitu

Berikut ini adalah bukan keuntungan energi alternatif yaitu

Berikut ini adalah bukan keuntungan energi alternatif yaitu

Berikut ini adalah bukan keuntungan energi alternatif yaitu

Berikut ini adalah bukan keuntungan energi alternatif yaitu