Berapa kali pengenceran yang dilakukan untuk membuat 250 mL asam cuka jika menggunakan 5 mL asam cuka komersial?

Titrasi merupakan suatu metode analisis kimia yang digunakan untuk menentukan banyaknya suatu larutan dengan konsentrasi yang telah diketahui agar tepat habis bereaksi dengan sejumlah larutan yang dianalisis. Apabila dalam proses titrsi melibatkan reaksi antara asam dengan basa maka disebut titrasi asam-basa, jika melibatkan reaksi reduksi dan oksidasi disebut titrasi rekdoks, dan jika melibatkan pembentuka reaksi kompleks maka disebut titrasi kompleksometri. Titrasi asam basa sering disebut dengan titrasi asidi alkalimetri.

Pembahasan

Titrasi asam basa digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu asam atau basa. Konsentrasi suatu asam ditentukan dengan cara menitrasi asam dengan basa yang telah diketahui kadar atau konsentrasinya. Dalam titrasi asam basa, zat penitrasi disebut sebagai titran atau titer, sedangkan zat yang dititrasi disebut dengan titrat. Titran merupakan larutan baku yang telah diketahui konsentrasinya dan akan diletakkan pada buret. Titrat adalah zat yang dianalisis atau belum dikethaui konsentrasinya, ditempatkan dalam erlenmeyer.

Sebelum titrasi dilakukan, ke dalam titrat ditambahkan indikator asam basa untuk mengetahui titik akhir titrasi. Indikator asam basa akan menunjukkan perubahan warna apabila titik ekuivalen telah tercapai. Titik ekuivalen adalah keadaan yang secara stoikiometri tritan dan titrat tepat habis bereaksi. Saat titik ekuivalen tercapai, konsentrasi asam sama dengan konsentrasi basa, atau jumlah mol ekuivalen basa yang ditambahkan sama dengan jumlah mol ekuivalen asam yang ditambahkan. Apabila dirumuskan secraa matematis :

Va × Ma × a = Vb × Mb × b, dimana :

Va : volume asam

Ma : molaritas asam

a : valensi asam

Vb : volume basa

Mb : molaritas basa

b : valensi basa


Diketahui pada soal larutan asam CH₃COOH dititrasi dengan NaOH 1 Molaritas

Va = 10 mL

∫ asam = 1,2 gram/mL

Vb = (7,9 + 8,1 + 8,0) ÷ 3 = 8,0 mL

Mb = 0,1 Molaritas

Dengan menggunakan persamaan matematis titrasi asam basa, :

Va × Ma = Vb × Mb

10 mL × Ma = 8,0 mL × 0,1 M

Ma = (8,0 mL × 0,1 M) ÷ 10 mL

Ma = 0,08 M (molaritas asam setelah pengenceran dengan 50 mL air)

Untuk menentukan molaritas awal asam, digunakan persamaan :

V₁ × M₁ = V₂ × M₂

1 mL × M₁ = 50 mL × 0,08 M

M₁ = (50 mL × 0,08 M) ÷ 1 mL

M₁ = 4 Molaritas

Kadar asam asetat dalam cuka tersebut adalah :

M = ( 10 × % × ∫ ) ÷ Mr

4 M = ( 10 × % × 1,2 ) ÷ 60

4 × 60 = 10 × % × 1,2

% = ( 4 × 60 ) ÷ ( 10 × 1,2 )

% = 20

Jadi kadar asam asetat dalam cuka yang sebenarnya adalah 20%.


Pelajari lebih lanjut

1. Materi tentang titrasi brainly.co.id/tugas/2426782

2. Materi tentang titrasi asam basa brainly.co.id/tugas/87239

3. Materi tentang indikator asam basa brainly.co.id/tugas/2892122

4. Materi tentang titik ekuivalen brainly.co.id/tugas/10055815

5. Materi tentang kadar zat brainly.co.id/tugas/1222809

-----------------------------


Detil jawaban

Kelas: XI

Mapel: Kimia

Bab: Larutan Asam dan Basa

Kode: 11.7.4


Kata Kunci: titrasi, asam, basa, asam lemah, basa kuat, indikator, molaritas, kadar, indikator asam basa, titik ekuivalen, titik akhir titrasi

1,05 g/cm³
Asam asetat/Kepadatan

Berapa mol cuka?

Asam asetat

Nama
Rumus kimia C2H4O2
Massa molar 60,05 g·mol−1
Penampilan Cairan tak berwarna atau kristal
Bau Menyengat/Seperti cuka

Berapa konsentrasi asam cuka?

Untuk mengetahuinya dilakukan titrasi dengan menggunakan larutan NaOH 0,1 M, Berdasarkan data tersebut, konsentrasi asam cuka adalah 7,5 × 10⁻² M.

Berapa kali pengenceran yang dilakukan untuk membuat 250 mL asam cuka jika menggunakan 5 mili asam cuka komersial?

Contoh Perhitungan: Misalnya 5 mL asam cuka diambil dan diencerkan menjadi sebanyak volume 250 mL maka besarnya faktor pengenceran = 250 ÷ 5 = 50 kali pengenceran. Larutan asam cuka (yang telah diencerkan) tersebut kemudian diambil 25 mL dengan beratnya adalah 45 gram.

pH cuka berapa?

Cuka sangat asam, dengan pH sekitar 2,5.

1,05 g/cm³Asam asetat / Kepadatan

Berapa molaritas cuka?

Jawaban. molaritas asam cuka tersebut adalah 0,8 M dan kadarnya 2,5%.

Berapa pH cuka dapur?

Bagaimana cara menentukan kadar asam asetat dalam cuka?

Penentuan kadar CH3COOH dalam asam cuka pada makanan dapat ditentukan dengan menggunakan metode titrasi netralisasi dengan menggunakan indikator fenolftalein (PP).

Apa yang dimaksud CH3COOH?

Larutan CH₃COOH tergolong elektrolit lemah karena hanya terurai sebagian kecil menjadi ion-ion dalam pelarutnya dan menghasilkan larutan dengan daya hantar listrik yang buruk. Larutan CH₃COOH merupakan larutan asam lemah.

Apa senyawa cuka?

Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3COOH. Asam asetat pekat (disebut asam asetat glasial) adalah cairan higroskopis tak berwarna.

Bagaimana cara menghitung konsentrasi larutan?

Dengan begitu, zat yang akan dilarutkan akan maksimal. Adapun rumus konsentrasi larutan, yaitu C = m/V. Dalam rumus tersebut, C adalah konsentrasi, m adalah massa dari zat terlarut, dan V adalah total dari volume larutan.

Air garam pH nya berapa?

Garam yang bersifat netral, memiliki pH = 7, berasal dari asam kuat dan basa kuat.

pH netral itu berapa?

PH adalah derajat keasaman atau kebasaan suatu larutan, menyatakan logaritma negative konsentrasi ion H dengan bilangan pokok 10. Larutan netral mempunyai PH 7, asam lebih kecil dari 7, basa lebih besar dari 7.Di perairan yang tidak tercemar PH di control oleh ion CO2, Carbonate dan Bicarbonate.

Kenapa pada penentuan asam asetat perlu dilakukan pengenceran?

Pengenceran ini dilakukan untuk memperkecil konsentrasi asam cuka dan memperkecil adanya kontaminasi dari zat-zat pengotor. Pengenceran ini juga bertujuan agar jumlah ion asam asetat di dalam larutan sedikit berkurang, dengan demikian dapat mempercepat proses titrasi nantinya.

CH3COOH termasuk asam apa?

Asam cuka, CH3COOH, adalah salah satu senyawa yang tergolong asam lemah karena hanya terurai sebagian dalam air.

CH3COOH asam lemah apa kuat?

Asam cuka, CH3COOH, adalah salah satu senyawa yang tergolong asam lemah karena hanya terurai sebagian dalam air. Ketika asam cuka dilarutkan dalam air, partikel-partikel zat terlarut yang terbanyak ada dalam larutan adalah ….

CH3COOH termasuk ikatan kimia apa?

Jawaban: Ikatan yang terbentuk pada molekul asam asetat CH₃COOH adalah ikatan kovalen tunggal dan ikatan kovalen rangkap dua.

Cuka termasuk apa?

  1. Mempelajari cara melakukan titrasi sebagai salah satu metode dalam menentukan kadar suatu zat asam atau basa
  2. Menentukan kadar asam dan basa dalam suatu zat larutan dengan menggunakan teknik titrasi

Titrasi adalah cara analisa tentang pengukuran jumlah larutan yangg dibutuhkan untuk bereaksi secara tepat dengan zat yang terdapat dalam larutan lain. Larutan yang diketahui normalitasnya disebut  larutan standart, biasanya dimasukkan dalam buret sebagai zat penitrasi atau titran. Larutan yang akan ditentukan normalitasnya diletakkan dalam Erlenmeyer dan disebut juga sebagai zat yang dititrasi atau analit.

Titrasi dilakukan dengan cara membuka kran buret pelan-pelan. Titik akhir titrasi terjadi pada saat terjadi perubahan warna. Perubahan warna dapat dilihat dengan menggunakan zat penunjuk atau indikator.  Pada saat itulah gram ekivalen dari titran sama dengan gram ekivalen dari zat yang dititrasi, dimana jumlah mol asam setara dengan jumlah mol basa.

Proses penetapan kadar suatu larutan asam dengan larutan standar basa yang diketahui normalitasnya atau sebaliknya disebut titrasi asam-basa. Titrasi asam-basa terdiri atas :

  1. Titrasi asam kuat dengan basa kuat.
  2. Titrasi asam kuat dengan basa lemah.
  3. Titrasi asam lemah dengan basa kuat.

Asam dan garam dari basa lemah dapat dititrasi dengan larutan baku-basa. Proses ini dinamakan alkalimetri. Basa dan garam dari asam lemah dapat dititrasi dengan larutan baku-asam. Proses ini dinamakan asidimetri. Suatu larutan asam dapat ditentukan kadarnya dengan penambahan larutan standar-basa yang tepat ekivalen dengan jumlah basa yang ada. Titik di mana saat tersebut tercapai dinamakan titik ekivalen atau titik akhir teoritis, di mana jumlah asam adalah ekivalen dengan jumlah basa.

Untuk menentukan titik ekivalen ini digunakan indikator asam-basa, yaitu suatu zat yang berubah warnanya tergantung pH-nya. Jika pada suatu titrasi dengan indikator tertentu timbul perubahan warna, maka titik akhir titrasi telah tercapai dan titik tersebut dinamakan titik akhir titrasi.

Alat & Bahan

Statip dan perlengkapannya, buret 50 ml, pipet tetes, labu erlenmeyer 250 ml, labu takar 250 ml, gelas kimia 250 ml, pipet volum 25 ml, pipet tetes  NaOH 0.1 N, HCl 0.1 N, indikator PP 1%, larutan cuka.

Prosedur Kerja

Berapa kali pengenceran yang dilakukan untuk membuat 250 mL asam cuka jika menggunakan 5 mL asam cuka komersial?
Kegiatan 1. Standardisasi larutan NaOH dengan larutan baku asam klorida (HCl).

  1. Isi buret dengan larutan NaOH (sampai tanda batas 50 ml) dengan bantuan corong, kemudian pasang statip seperti yang ditunjukkan oleh Gambar D.1. berikut.
  2. Ke dalam labu erlenmeyer, masukkan 25 ml larutan HCl 0.1 N dan tambahkan 2-3 tetes indikator pp 1%. Perhatikan Gambar D.1.
  3. Titrasi larutan NaOH dari buret ke dalam larutan HCl dalam erlenmeyer dengan hati-hati sambil membuka keran pelan-pelan sampai terjadi perubahan warna dari tak berwarna sampai menjadi merah muda.
  4. Baca skala pada buret dan catat volume NaOH terpakai.
  5. Lakukan lagi titrasi sesuai prosedur nomor 2 – 4 sebanyak 2 kali sehingga diperoleh 3 ulangan.
  6. Isilah data pengamatan anda pada Tabel Hasil Kegiatan di Lembaran Kerja dan carilah nilai rata-ratanya.
  7. Dengan menggunakan nilai rata-ratanya, hitunglah Normalitas NaOH  (N2) dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

V1 x N1 = V2 x N2 → N2 = (V1 x N1) ÷ N1

Dimana: V1 = Volume HCl yang dititrasi; N1 = Normalitas HCl yang dititrasi; V2 = Rata-rata Volume NaOH terpakai; N2 = Normalitas NaOH

Berapa kali pengenceran yang dilakukan untuk membuat 250 mL asam cuka jika menggunakan 5 mL asam cuka komersial?
Kegiatan 2. Menentukan kadar asam cuka

  1. Ambil 5 ml larutan asam cuka perdagangan dengan pipet, kemudian masukan ke dalam labu ukur 250 mL dan tambahkan aquadest sampai volume 250 mL.
  2. Ambil erlenmeyer 250 mL, kemudian timbang erlenmeyer tersebut kemudian tanpa diangkat dari timbangan, re-zero kembali timbangan, lalu pipet 25 mL (gunakan pipet ukur atau pipet volum 25 mL) larutan asam cuka dari dalam labu ukur masukan ke dalam erlenmeyer yang terdapat dalam timbangan, kemudian timbang dan catat hasilnya.
  3. Setelah ditimbang, angkat dari timbangan dan tambahkan 2 tetes indikator pp. Sebelum melakukan titrasi baca dan catat skala terakhir volume NaOH terpakai pada buret. Perhatikan Gambar D.2.
  4. Setelah itu, titrasi larutan tersebut dengan larutan baku NaOH sampai tepat terjadi perubahan warna dan catat volume NaOH yang terpakai.
  5. Lakukan lagi titrasi sesuai prosedur nomor 2 – 4 sebanyak 2 kali sehingga diperoleh 3 ulangan.
  6. Isilah data pengamatan anda pada Tabel Hasil Kegiatan di Lembaran Kerja dan carilah nilai rata-ratanya.
  7. Menentukan nilai faktor pengenceran (fp) dan hitunglah kadar asam asetat dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

fp = (Volume pengenceran) ÷ (Volume asam cuka)

Kadar Asam Cuka (%) = {(fp x mL NaOH terpakai x Mr Asam Cuka) ÷ (Berat sampel x 1000)} x 100%

Dimana: fp  = faktor pengenceran,  Mr Asam Cuka atau Asam Asetat, CH3COOH = 60

Contoh Perhitungan:

Misalnya 5 mL asam cuka diambil dan diencerkan menjadi sebanyak volume 250 mL maka besarnya faktor pengenceran = 250 ÷ 5 = 50 kali pengenceran. Larutan asam cuka (yang telah diencerkan) tersebut kemudian diambil 25 mL dengan beratnya adalah 45 gram. Banyaknya NaOH terpakai untuk menetralkan 25 mL asam cuka tersebut adalah  1.5 mL. Dengan demikian:

Kadar Asam Cuka = {(50 x 1.5 x 60) : (45 x 1000)} x 100% = (4500 ÷ 45000) x 100% = 0.1 x 100% = 10%. Jadi kadar asam cuka tersebut adalah sebesar 10%. 

Pertanyaan:

  1. Jelaskan pengertian titrasi dan bagaimana cara melakukan titrasi yang tepat.
  2. Apa manfaat titrasi dalam analisis kimia ?

Unduh Lembar Kerja Praktikum KEMBALI >>>>