Belajar dengan tidak terpengaruh oleh perasaan kemarahan yang sedang melanda jiwanya adalah perilaku

Belajar dengan tidak terpengaruh oleh perasaan kemarahan yang sedang melanda jiwanya adalah perilaku

Wirausaha yang bekerja dengan tidak terpengaruh oleh perasaan/kemarahan yang sedang melanda jiwanya disebut?

  1. kerja ikhlas
  2. kerja cerdas
  3. Kerja tuntas
  4. kerja keras
  5. kerja mawas pada emosi

Jawaban yang benar adalah: A. kerja ikhlas.

Belajar dengan tidak terpengaruh oleh perasaan kemarahan yang sedang melanda jiwanya adalah perilaku

Dilansir dari Ensiklopedia, wirausaha yang bekerja dengan tidak terpengaruh oleh perasaan/kemarahan yang sedang melanda jiwanya disebut kerja ikhlas.

[irp]

Pembahasan dan Penjelasan

Menurut saya jawaban A. kerja ikhlas adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.

Menurut saya jawaban B. kerja cerdas adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.

[irp]

Menurut saya jawaban C. Kerja tuntas adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain.

Menurut saya jawaban D. kerja keras adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan.

[irp]

Menurut saya jawaban E. kerja mawas pada emosi adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah A. kerja ikhlas.

[irp]

Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.

Ilustrasi kerja prestatif. Foto: pixabay

Kerja prestatif adalah sikap yang menunjukkan seseorang ingin maju dalam segala bidang. Sehingga, ia memancarkan sifat terpuji seperti pekerja keras, ingin terus belajar, dan memiliki keyakinan kuat terhadap dirinya sendiri.

Perilaku kerja prestatif diperlukan guna menggapai cita-cita dan impian di masa depan. Mereka yang memiliki perilaku ini selalu berusaha mencapai beberapa prestasi dan target yang telah disusun sebelumnya.

Mengutip buku Menjejak Tapak Kehidupan karya Theresia Vina Anjani, dkk (2020), perilaku kerja prestatif menjadi modal dasar untuk mencapai kesuksesan berwirausaha. Ambisi yang kuat serta perilaku positif cocok untuk diterapkan di dalamnya.

Lantas, mengapa perilaku kerja prestatif sangat dibutuhkan? Agar lebih memahaminya, simaklah penjelasan dalam artikel berikut ini.

Perilaku kerja prestatif menghindarkan seseorang dari zona nyaman. Sehingga, mereka yang memiliki perilaku ini cenderung pekerja keras dan siap menerima tantangan.

Ilustrasi kerja prestatif. Foto: pixabay

Kerja prestatif dapat membuat seseorang berpikiran jauh lebih maju dibadingkan orang lain. Menurut Stephen Covey dalam buku First Things First, ada empat sisi potensi yang dimiliki seseorang dengan perilaku seperti ini, yaitu:

  • Self awarness atau sikap mawas diri.

  • Consciense atau mempertajam suara hati.

  • Independent will atau pandangan mandiri untuk bertindak.

  • Creative imagination atau kreatif dan mudah beradaptasi.

Perilaku kerja prestatif dapat dilihat dalam tindakan nyata. Mengutip buku Panduan Kewirausahaan: Teori, Evaluasi & Wirausaha Mandiri karya Danang Sunyoto, dkk. (2009), berikut penjelasan lengkapnya:

Kerja ikhlas adalah bekerja dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan hasil yang baik. Ini karena Anda menjalani semuanya dengan hati yang tulus.

2. Kerja mawas diri tanpa emosional

Kerja mawas diri tanpa emosional adalah bekerja dengan tidak terpengaruh oleh perasaan atau kemarahan yang sedang melanda jiwanya. Sehingga, hati Anda selalu tenang dan fokus untuk menggapai cita.

Kerja cerdas artinya bekerja harus pandai memperhitungkan resiko. Anda harus mampu melihat peluang dan dmencari solusi dari masalah yang dihadapi. Seingga, Anda dapat mencapai keuntungan yang diharapkan.

Ilustrasi kerja prestatif. Foto: pixabay

Kerja keras artinya dalam bekerja seseorang harus mempunyai sifat mampu kerja atau gila kerja untuk mencapai sasaran yang dituju. Orang tersebut harus bisa memanfaatkan waktu yang optimal, bekerja penuh semangat, dan berusaha keras untuk meraih hasil yang baik.

Kerja tuntas artinya di dalam bekerja, kita mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir. Ini dilakukan agar dapat menghasilkan output dengan maksimal.