Beberapa motif atau pola yang digunakan untuk desain batik seperti di bawah ini kecuali

Beberapa motif atau pola yang digunakan untuk desain batik seperti di bawah ini kecuali
Ilustrasi Batik. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/pzAxe

JABAR | 13 Mei 2020 15:45 Reporter : Novi Fuji Astuti

Merdeka.com - Indonesia sebagai negara yang memiliki keragaman budaya patut bangga memiliki batik sebagai salah satu budaya Indonesia yang kini telah dikenal hingga manca negara. Bisa dibilang batik merupakan kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi yang merupakan warisan nenek moyang bangsa Indonesia sejak dahulu kala.

Sejarah batik di Indonesia sangat berkaitan erat dengan perkembangan Kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Pulau Jawa. Menurut beberapa catatan pengembangan batik banyak dilakukan pada zaman Kesultanan Mataram, hingga berlanjut pada zaman Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta.

Pada mulanya pembuatan batik sangat terbatas mengingat tekniknya yang masih tradisional dan prosesnya yang lama, namun dalam perkembangannya kini pembuatan batik bisa sangat muda karena sudah menggunakan mesin print.

Begitupun dengan motif-motif batik pun mengalami banyak perkembangan. Namun meski demikian ada beberapa motif batik yang sangat terkenal baik karena keindahan motifnya maupun karena filosofi motifnya.

Berikut ini ada 7 jenis batik di Indonesia lengkap dengan filosofi motifnya yang unik dan penuh makna telah dirangkum merdeka.com melalui berbagai sumber pada Rabu, (13/05/2020).

2 dari 8 halaman

Beberapa motif atau pola yang digunakan untuk desain batik seperti di bawah ini kecuali

https://www.gambar.pro

Mega Mendung merupakan salah satu jenis motif batik yang populer di daerah Cirebon. Motif batik dengan pola-pola awan ini menyimpan makna dan filosofi yang mendalam. Pesan nilai kesabaran terselip di balik motif ini. Dalam motif Mega Mendung harus terdapat tujuh gradasi warna yang menjadi pelapis.

Mega Mendung terdiri dari kata Mega yang berarti langit atau awan, serta Mendung atau langit yang meredup biasanya ada di saat akan turun hujan. Gradasi yang ada di motif Mega Mendung tersebut sesuai dengan tujuh lapisan yang ada di langit. Istilah mendung diartikan dalam kehidupan manusia sebagai sifat yang sabar, tidak mudah marah.

3 dari 8 halaman

Beberapa motif atau pola yang digunakan untuk desain batik seperti di bawah ini kecuali
https://www.adittp.com

Pekalongan merupakan salah satu daerah yang terkenal di Indonesia sebagai daerah pengrajin batik dan pusat batik. Berbagai motif batik yang elegan pun banyak dihasilkan di kota Pekalongan. Batik Pekalongan merupakan Batik Pesisir yang paling kaya akan warna.

Ciri khas jenis batik Pekalongan yakni didominasi dengan motif tumbuh-tumbuhan dan hewan. Selain memiliki motif bunga yang cerah, ciri lain dari batik Pekalongan ini juga memiliki motif garis dan juga titik pada setiap hasil kerajiann batik tersebut. Batik Pekalongan menggambarkan ciri kehidupan masyarakat pesisir yang mudah beradaptasi pengaruh budaya luar.

Secara filosofi, para pengrajin batik Pekalongan telah menempatkan hiasan keramik Tiongkok sebagai akulturasi ikatan kebudayaan leluhur yang dalam lukisannya memiliki kefasihan dan kelembutan. Pemilihan ragam hias jenis tumbuhan yang sebagian besar menjadi objek utama dan banyak terdapat pada lukisan keramik Tiongkok.

4 dari 8 halaman

Beberapa motif atau pola yang digunakan untuk desain batik seperti di bawah ini kecuali
https://www.gambar.pro

Kota Solo memiliki banyak motif batik klasik, salah satunya motif Parang Kusumo. Batik Parang Kusumo memiliki ragam hias utama menyerupai sebuah ombak lautan. Ombak yang senantiasa menghantam tebing dan karang tanpa kenal lelah.

Sesuai dengan analogi tersebut, Parang Kusumo memiliki makna bahwa sebuah kehidupan harus dilandasi oleh perjuangan dan usaha. Perjuangan nyata guna dalam rangka untuk mencapai keharuman lahir dan batin.

Bagi orang Jawa, keharuman yang dimaksud keharuman pribadinya tanpa meninggalkan norma yang berlaku dan sopan santun.

5 dari 8 halaman

Beberapa motif atau pola yang digunakan untuk desain batik seperti di bawah ini kecuali
pinterest.com

Batik Sekar Jagad ini merupakan salah satu jenis batik pedalaman yang berasal dari Solo dan Yogyakarta. Sesuai dengan namanya, Sekar Jagad memiliki arti keindahan yang mampu membuat siapa saja yang melihatnya terpesona.

"Kar" dalam Bahasa Belanda berarti peta dan "Jagad" dalam Bahasa Jawa berarti dunia, sehingga motif ini melambangkan keberagaman baik di dalam Indonesia maupun di seluruh dunia. Ada yang menyebut bahwa motif Sekar Jagad sebagai peta dunia karena bentuk motifnya menyerupai pulau-pulau.

6 dari 8 halaman

Motif Batik tambal, sesuai dengan namanya, motif ini mempunyai arti menambal sesuatu atau memperbaiki sesuatu yang telah rusak. Pada zaman dahulu, orang- orang percaya bahwa kain ini bisa membantu menyembuhkan orang yang sakit.

Caranya juga sangat mudah yaitu dengan menyelimuti orang sakit tersebut dengan menggunakan kain motif tambal ini.

7 dari 8 halaman

Batik Lasem berasal dari Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Lasem juga diyakini sebagai daerah yang pertama kali menerima kedatangan warga Tionghoa di Nusantara pada zaman Laksamana Cheng Ho.

Jenis batik ini berbeda dari motif daerah pesisir lainnya. Motif ini memiliki warna yang mencolok. Selain itu juga memiliki gaya perpaduan yang selaras antara gaya China dengan Jawa. Batik ini merupakan perpaduan dan hasil akulturasi dua budaya. Batik Lasem cenderung didominasi dengan warna merah yang kental dengan nuansa China.

8 dari 8 halaman

Batik Singa Barong dari Cirebon memiliki makna berdasarkan nama dan sejarahnya, singa barong merupakan sejenis binatang mitologis atau ajaib. Karena dalam budaya Jawa maupun Bali kata “barong” memiliki arti ajaib. Filosofi dari jenis batik Singa Barong Cirebon sebagai wujud simbol-simbol yang bersifat spiritual.

Sebagian besar tokoh di Keraton Kasepuhan lebih memaknai garuda yang bersayap seperti burak atau bauraq sebagai lambang agama Islam, sedangkan gajah sebagai lambang agama Hindu, dan naga sebagai lambang agama Budha atau budaya Cina, dan yang terakhir adalah singa sebagai lambang agama Protestan atau budaya Eropa Barat.

(mdk/nof)

Motif batik adalah kerangka gambar yang mewujudkan batik secara keseluruhan.[1]

Beberapa motif atau pola yang digunakan untuk desain batik seperti di bawah ini kecuali

motif batik, motif tumbuh-tumbuhan menjalar berpadu dengan motif bunga

Sumber lain menjelaskan bahwa motif batik adalah kerangka gambar pada batik berupa perpaduan antara garis, bentuk dan isen menjadi satu kesatuan yang mewujudkan batik secara keseluruhan.[2] Motif batik disebut juga corak batik atau pola batik.[2] Motif batik tersebut dibuat pada bidang-bidang segitiga, segi empat, dan/atau lingkaran.[2] Motif-motif batik itu antara lain adalah motif hewan, manusia, geometris, dan motif lain. Motif batik sering juga dipakai untuk menunjukkan status seseorang.[2] Membatik merupakan tradisi turun menurun. Karena itu, sering motif batik manjadi ciri khas dari batik yang diproduksi keluarga tertentu.[2]

 

Motif batik cakar ayam dari Yogyakarta

Ada ribuan motif batik yang telah diciptakan oleh para pengrajin dan seniman di Indonesia.[3] Ribuan motif batik tersebut dapat dikelompokkan menjadi 7 kelompok batik Indonesia yaitu:[3]

  1. Motif Batik Parang.[3] Motif batik ini sudah dikenal sejak Mataram Kartasura.[4] Motif batik parang memiliki nilai filofosi yang tinggi berupa petuah agar tidak pernah menyerah sebagaimana ombak laut yang tak pernah berhenti bergerak.[4] Batik Parangpun menggambarkan jalinan yang tidak pernah putus, baik dalam arti upaya untuk memperbaiki diri, upaya memperjuangkan kesejahteraan, maupun bentuk pertalian keluarga.[4] Batik parang dimasa lalu merupakan hadiah dari bangsawan kepada anak-anaknya.[4] Contohnya: Parang Klitik dan Parang Rusak.[3]
  2. Motif Batik Geometri.[3] Motif Batik Geometris adalah motif-motif batik yang ornamen-ornamennya merupakan susunan geometris.[1] Ciri ragam hias motif batik geometris ini adalah motif tersebut mudah dibagi-bagi menjadi bagian-bagian yang disebut satu “raport”.[1] Contohnya: Gambir Saketi, Limaran, Sriwedari, dan Tirta Reja.[3]
  3. Motif Batik Banji.[3] motif ini memiliki makna keteraturan dalam kehidupan atau kunci perhiasan yang terkunci rapat, contohnya: Banji Bengkok.[3]
  4. Motif Batik Tumbuh-tumbuhan Melanjar.[3] Motif ini memiliki makna bahwa kesinambungan antara manusia dan alam yang indah dan harmonis, contohnya: Cokrak-cakrik, Luwung Klewer, Semen Yogya.[3]
  5. Motif Batik Tumbuh-tumbuhan air.[3] Motif ini menggambarkan peran tumbuhan air dalam kehidupan manusia, contohnya: Ganggong, Ganggong Sari.[3]
  6. Motif Batik Bunga.[3] Motif bunga dan daun secara sederhana berartikan suatu keindahan, kecantikan, dan kebahagiaan.[5] Motif yang sederhana seperti dedaunan.[5] Motif ini dapat berarti sebagai wahyu Tuhan untuk menggapai suatu cita-cita. Seperti kenaikan pangkat, penghargaan, kehidupan yang baik, dan rizki yang berlimpah.[5] Contohnya: Kembang Kenikir, Truntum.[3]
  7. Motif Batik Satwa dalam kehidupannya.[3] Ragam hias fauna merupakan bentuk gambar motif yang diambil dari hewan tertentu. Hewan pada umumnya telah mengalami perubahan bentuk atau gaya.[5] Figur-figur binatang yang ada pada batik memiliki makna yang dalam dan berbeda-beda, misalnya figur burung yang menggambarkan suatu kebebasan, figur gajah yang memiliki arti kekuatan yang besar, dan lain sebagainya.[5] Beberapa hewan yang biasa dipakai sebagai objek ragam hias adalah kupu-kupu, burung, kadal, gajah, dan ikan.[5] Ragam hias motif fauna telah mengalami deformasi namun tidak meninggalkan bentuk aslinya.[5] Contohnya: Gringsing, Sido Mukti.[3]

Motif kain batik yang cenderung klasik sebaliknya dipadu dengan motif polos berwarna.[3] Untuk batik bermotif kecil boleh dipadu dengan bahan bermotif lain seperti polkadot atau garis-garis.[3] paduan berani dua motif berbeda merupakan ciri khas gaya remaja yang berani bereksperimen.[3]

Dalam memadukan motif batik, jangan takut untuk bereksperimen.[3] Namun dengan tetap mengkonsepnya terlebih dahulu, supaya tidak menjadi motif batik yang terlihat berantakan.[3] Tidak ada salahnya bermain dengan tabrakan motif batik, memadukan motif dengan motif, misalnya baju kain panjang wanita bermotif bunga hijau merah jambu dipadukan dengan kaos polkadot hijau merah jambu, karena disini masih ada kesamaan yang sama antara baju kain dan kaos.[3] Contoh lain, motif Parang Rusak Merah dipadukan dengan motif batik Lok Can merah bata.[3]

Sebaiknya motif yang ramai memadupadankan batik dengan motif yang lebih sederhana.[3] Seperti motif batik Tumpal hijau dengan aksen merah muda dan merah jambu dipadukan dengan balero batik Garut warna merah jambu bermotif truntum yang lebih sederhana.[3]

  • Batik
  • Informasi Makna dan Motif Batik Indonesia

  1. ^ a b c Muhammad Fadli. "Motif Batik Geometris". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-03. Diakses tanggal 5 mei 2014.  Periksa nilai tanggal di: |accessdate= (bantuan)
  2. ^ a b c d e "Empat Motif Khas Batik". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-03. Diakses tanggal 5 mei 2014.  Periksa nilai tanggal di: |accessdate= (bantuan) Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "kriyalea" didefinisikan berulang dengan isi berbeda Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "kriyalea" didefinisikan berulang dengan isi berbeda Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "kriyalea" didefinisikan berulang dengan isi berbeda Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "kriyalea" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  3. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y Cici Soewardi (2008). Mix & Match Busana Batik Untuk Anak dan Remaja. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hlm. 5. 
  4. ^ a b c d Anne Ahira. "Makna Filosofi Motif Batik Parang". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-03. Diakses tanggal 5 mei 2014.  Periksa nilai tanggal di: |accessdate= (bantuan)
  5. ^ a b c d e f g Suryakanta. [www.http://matoa.org/makna-corak-batik/ "Makna Corak Batik"]. Diakses tanggal 5 mei 2014.  Periksa nilai tanggal di: |accessdate= (bantuan) Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "Suryakanta" didefinisikan berulang dengan isi berbeda

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Motif_batik&oldid=18667537"