Bahan makanan yang dihasilkan dengan bantuan neurospora sitophila adalah

Full PDF PackageDownload Full PDF Package

This Paper

A short summary of this paper

27 Full PDFs related to this paper

Download

PDF Pack

Marisa Febrilian Kamis, 14 Maret 2019 | 13:21 WIB

Bahan makanan yang dihasilkan dengan bantuan neurospora sitophila adalah

Oncom makanan fermentasi yang kaya protein (creativecommons.org)

Bobo.id - Indonesia adalah salah satu negara terkaya di dunia dengan makanan fermentasi. Selain tempe, ada oncom makanan fermentasi yang juga tak kalah populer.

Makanan tradisional ini telah diproduksi berabad-abad lalu, lo. Keunikan makanan ini adalah karena mengandung kapang Neuspora sitophila.

Kapang Neuspora sitophila adalah jamur yang berperan dalam proses pembuatan oncom.

Sst! Sebenarnya, oncom dibuat dengan memanfaatkan bahan limbah, seperti bungkil (ampas kedelai, kacang, kelapa) dan ampas tahu.

Baca Juga : 4 Manfaat Kacang Kedelai yang Ada pada Tahu dan Tempe

Setelah itu, semua bahan masuk ke tahap fermentasi dengan menggunakan bantuan kapang sebagai mikroorganismenya.

Pengolahan oncom mirip dengan tempe. Bedanya, pembuatan oncom dinyatakan selesai setelah kapang menghasilkan spora.

Kapang memiliki kemampuan untuk meningkatkan zat gizi bahan pangan melalui proses fermentasi.

Baca Juga : Dari Kedelai Jadilah Makanan Ini!

Gizi makanan yang telah melalui proses fermentasi oleh kapang dapat beberapa kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan bahan asalnya.


Page 2


Page 3

Bahan makanan yang dihasilkan dengan bantuan neurospora sitophila adalah

creativecommons.org

Oncom makanan fermentasi yang kaya protein

Bobo.id - Indonesia adalah salah satu negara terkaya di dunia dengan makanan fermentasi. Selain tempe, ada oncom makanan fermentasi yang juga tak kalah populer.

Makanan tradisional ini telah diproduksi berabad-abad lalu, lo. Keunikan makanan ini adalah karena mengandung kapang Neuspora sitophila.

Kapang Neuspora sitophila adalah jamur yang berperan dalam proses pembuatan oncom.

Sst! Sebenarnya, oncom dibuat dengan memanfaatkan bahan limbah, seperti bungkil (ampas kedelai, kacang, kelapa) dan ampas tahu.

Baca Juga : 4 Manfaat Kacang Kedelai yang Ada pada Tahu dan Tempe

Setelah itu, semua bahan masuk ke tahap fermentasi dengan menggunakan bantuan kapang sebagai mikroorganismenya.

Pengolahan oncom mirip dengan tempe. Bedanya, pembuatan oncom dinyatakan selesai setelah kapang menghasilkan spora.

Kapang memiliki kemampuan untuk meningkatkan zat gizi bahan pangan melalui proses fermentasi.

Baca Juga : Dari Kedelai Jadilah Makanan Ini!

Gizi makanan yang telah melalui proses fermentasi oleh kapang dapat beberapa kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan bahan asalnya.

Tolong di jawabJangan asal-asal ya!!!​

Jelaskan perbedaan posisi gir sepeda saat mengayuh di jalan datar dan jalan nanjak! ​

2. 3868626886E8ec Hewan tingkat rendah pada gambar di samping ini bisa mempertahankan jenisnya dengan berkembang biak secara .... a. parthenogenesis b … . bertunas C. fragmentasi d. pembelahan biner​

tolong di jawab,tapi nama tumbuhannya 2. Kapuk 3. Vanili4. Salak5. Cabai6. Jagungjawab yg tertera ya kak [soalny di sruh grunya]​

manfaat fotosintesis bagi manusia ​

proses pernapasan ikan inspirasi dan ekspirasi ​

2552 cm = m0,01 ÷ 2552 =​

Roda bergigi 18 buah menggerakkan roda lain yang bergigi 54 buah. Jika kecepatan rotasi Roda bergigi 18 buah adalah 6 putaran/sekon dan roda yang berg … igi 54 buah adalah 2 putaran/sekon, keuntungan mekanik roda bergigi tersebut adalah..​

bantuuuuuuuuuiin ini gimana​

23. Perhatikan bagan siklus menstruasi berikut! Peristiwa yang terjadi pada tahapan X adalah .... a. ovum matang diselubungi folikel b. progesteron me … rangsang pembentukan lendir C. estrogen menghambat pembentukan FSH, hipofisis melepaskan LH d. korpus luteum menghentikan produksi hormon estrogen dan progesteron​

Oncom dibuat dari ampas tahu. Pembuatan oncom menggunakan mikoorgansime dari jenis jamur, yaitu Neurospora sitophila. Jamur Neurospora sitophila mengeluarkan enzim yang berfungsi menguraikan ampas kacang kedelai.

Oncom (bahasa Sunda: ᮇᮔ᮪ᮎᮧᮙ᮪) adalah makanan khas Sunda asal Indonesia. Makanan ini adalah produk fermentasi yang dilakukan oleh beberapa jenis kapang, mirip dengan pengolahan terhadap tempe. Perbedaannya adalah bahwa pada oncom hasil olahan dinyatakan siap diperdagangkan setelah kapang menghasilkan spora, sementara pada tempe hasil olahan diperdagangkan sebelum kapang menghasilkan spora (baru dalam tahap hifa).

Bahan makanan yang dihasilkan dengan bantuan neurospora sitophila adalah
Oncom
Bahan makanan yang dihasilkan dengan bantuan neurospora sitophila adalah

Oncom merah

AsalWilayahBanten
Jawa BaratNegara asalIndonesiaRincianJenisbersantap
Bahan makanan yang dihasilkan dengan bantuan neurospora sitophila adalah
Bahan utamaKacang tanah (ms)
Bahan makanan yang dihasilkan dengan bantuan neurospora sitophila adalah
dan Ragi
Bahan makanan yang dihasilkan dengan bantuan neurospora sitophila adalah

Ada dua jenis utama oncom: oncom merah dan oncom hitam. Oncom merah didegradasi oleh kapang oncom Neurospora sitophila[1] atau N. intermedia[2] sedangkan oncom hitam didegradasi oleh kapang tempe Rhizopus oligosporus[1][2] dan/atau jenis-jenis Mucor.[1]

Oncom adalah satu-satunya bahan makanan manusia yang diolah dengan melibatkan jenis Neurospora.[1]

 

Kapang oncom Neurospora sitophila.

Oncom merah umumnya dibuat dari bungkil tahu, yaitu kedelai yang telah diambil proteinnya dalam pembuatan tahu, sedangkan oncom hitam umumnya dibuat dari bungkil kacang tanah yang kadang kala dicampur ampas (onggok) singkong atau tepung singkong (tapioka), agar mempunyai tekstur yang lebih baik dan lebih lunak. Bungkil kacang tanah adalah ampas yang berasal dari kacang tanah yang telah diambil minyaknya dengan proses pemerasan mekanis atau proses ekstraksi. Walaupun kedua bahan substrat tersebut berupa limbah, kandungan gizinya sesungguhnya masih cukup tinggi untuk dapat dimanfaatkan manusia.

Kapang oncom mengeluarkan enzim amilase, lipase dan protease yang aktif selama proses fermentasi dan memegang peranan penting dalam penguraian pati menjadi gula, penguraian bahan-bahan dinding sel kacang, penguraian lemak, serta pembentukan sedikit alkohol dan berbagai ester yang memunculkan aroma sedap dan harum. Protein juga terdegradasi namun tidak penuh dan berakibat meningkatnya daya cerna.

Untuk pembuatan oncom dari bungkil kacang tanah, pertama-tama direndam dalam air bersih selama 3-4 jam, setelah itu ditiriskan, diayak, dan kemudian dicampur dengan tepung tapioka. Selanjutnya, campuran ini dikukus. Setelah masak, adonan diratakan di atas tatakan dari bambu, dan ditaburi dengan ragi setelah dingin. Inkubasi dilakukan setelah ditutup dengan daun pisang bersih dalam suhu ruang yang hangat (25-30 °C[3] ) dan kelembaban tinggi, selama 2 sampai 3 hari.

 

Pepes oncom.

Oncom memiliki kandungan gizi yang relatif baik dan dapat menjadi sumber alternatif asupan gizi yang baik karena harganya murah. Kandungan karbohidrat dan protein tercerna cukup tinggi pada oncom dari bungkil kacang tanah. Selain itu, populasi kapang diketahui dapat menekan produksi aflatoksin dari Aspergillus flavus yang telah mencemari substrat (bungkil). Degradasi yang dilakukan oleh kapang menyebabkan beberapa oligosakarida sederhana seperti sukrosa, rafinosa, dan stakhiosa menurun pesat kandungannya akibat aktivitas enzim α-galaktosidase yang dihasilkan kapang (terutama N. sitophila).[4] Hal ini baik bagi pencernaan karena rafinosa dan stakhiosa bertanggung jawab atas gejala flatulensi yang dapat muncul bila orang mengonsumsi biji kedelai atau kacang tanah.

Hal yang perlu disempurnakan agar daya terima masyarakat meningkat terhadap oncom adalah yang menyangkut penampilan, bentuk, serta warnanya. Untuk lebih meningkatkan daya terima oncom di masyarakat luas, perlu diperhatikan masalah sanitasi bahan baku, peralatan pengolah, dan lingkungan, serta kebersihan pekerja yang menangani proses pengolahan.

Dalam kaitan dengan aflatoksin, penggunaan kapang N. sitophila dalam proses fermentasi bungkil kacang tanah dapat mengurangi kandungan aflatoksin sebesar 50 persen, sedangkan penggunaan kapang Rh. oligosporus dapat mengurangi aflatoksin bungkil sebesar 60 persen. Aflatoksin dihasilkan pada kacang-kacangan dan biji-bijian yang sudah jelek mutunya. Untuk mencegah terbentuknya aflatoksin, sangat dianjurkan menggunakan bahan baku yang bermutu baik.

 

Keripik oncom

Oncom jarang sekali dimakan mentah. Pengolahan yang paling populer adalah digoreng kering seperti tempe. Oncom dapat pula menjadi campuran sambal (disebut sambal oncom). Pengolahan populer yang menggunakan sambal oncom sebagai pengisi adalah comro ("oncom dijero"), penganan khas Pasundan. Oncom juga menjadi bahan campuran pada laksa dan makanan berkuah lainnya.

Oncom dianggap masih kurang termanfaatkan meskipun berpotensi besar sebagai pemasok protein bagi kalangan menengah ke bawah karena harganya yang lebih rendah daripada tempe.

  • Ali Oncom

  1. ^ a b c d Sastraatmadja DD, Tomita F, Kasai T. 2002. Production of high-quality oncom, a traditional Indonesian fermented food, by the inoculation with selected mold strains in the form of pure culture and solid inoculum]. J. Grad. Sch. Agr. Hokkaido Univ 70:111-127.[1]
  2. ^ a b Wood BJB. (ed.) 1998. Microbiology of Fermented Foods Vol. 2. 2nd ed. Blackie Academic and Professional. p. 498.
  3. ^ Nout. 2007. Colonizing fungus as a food provider. Dalam: Dijksterhuis J, Samson RA. (ed.). Food mycology: a multifaceted approach to fungi and food. CRC Press. p. 341.
  4. ^ Fardiaz D, Markakis P. 1981. Oligosaccharides and protein efficiency ratio of oncom (fermented peanut press cake). J. Food Sci. 46:1970—1971.

  • Steinkraus KH. 1996 (ed.). Handbook of indigenous fermented foods. Marcel Dekker Inc. pp. 79–83.
  • (Indonesia) Cara membuat oncom Diarsipkan 2010-08-01 di Wayback Machine.

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Oncom&oldid=21029864"