Setelah proses EVT fase berikutnya yang dihadapi adalah

PRODUK KREATIF dan KEWIRAUSAHAAN SMK/MAK Kelas XII BAB I Produksi Massal Semakin banyak jumlah manusia, tentu semakin anyak pula tuntutan kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Hal ini yang menyebabkan proses produksi harus berjalan seara terus menerus dan dalam proses yang banyak atau massal. Produksi massal merupakan proses produksi pada bidang yang beragam dan didistribusikan secara manufaktur. Knsep produksi massal dapat diterapkan pada berbagai jenis produk, dari cairan dan partikel partikel ditangani dalam jumlah besar (seperti makanan, bahan bakar, bahan kimia dan mineral) sampai bagian bagian padat yang kecil kecil (seperti pengencang) ke perakitan bagian bagian kecil tersebut (seperti peralatan rumah tangga dan mobil) Kompetensi dasar 3.10 Menganaisis perencanaan produsi massal 4.10 Membuat perencanaan produksi massal 3.11 Menentukan indikator keberhasilan tahapan produksi massal 4.11 Menerapkan proses produksi massal 4.12 Melakukan produksi massal PETA KONSEP Produksi Massal Meliputi: Aspek Produsi Mempelajari : -Proses produksi -Tujuan proses prduksi -Jenis jenis proses produksi Perencanaan Produksi Massal Mempelajari : -Dimensi Spesifik Dunia Usaha Pengembangan Produk -Hubungan Antara Perencanaan Dengan Kontrol Produksi -Fase Dalam Perencanaan Produk -Keuntungan dan Kerugian Produksi Massal Indikator Keberhasilan Produksi Massal Mempelajari: -Produktivitas -Kapasitas Produksi Proses Produksi: -Perangkat Keras -Perangkat Lunak -Multimedia Produksi massal merupakan suatu metode yang paling umum diterapkan di dalam produksi produk perangkat keras. Dengan adanya produksi massal produk - produk perangkat keras, perangkat lunak, multimedia, dapat diproduksi dalam jumlah banyak dan dalam waktu relatif cepat. Namun, produksi massal harus direncanakan dengan matang. Hal ini dikarenakan proses produksi massal merupakan produksi yang berkesinambungan. Jika terdapat kesalahan dalam satu tahap produksi massal, maka tahap lain akan ikut terkena imbasnya. Untuk lebih jelasnya , simaklah materi berikut ini! A. Aspek Produksi Aspek produksi massal merupakan aspe yang dapat menjangkau berbagai macam area ilmu. Namun, anda dapat membedakan produksi massal dengan produksi kerajinan atau industri rumahan. Aspek aspek dalam produksi massal, seperti ini produksi dan standardisasi ukuran, telah lama ada bahkan sebelum era revolusi industri. Namun, adanya era revolusi industri, menandai terciptanya mesin mesin yang dapat membantu pekerjaan manusia. Selain itu, telah membuka jalan bagi manusia dalam melangsungkan produksi massal dalam waktu singkat. 1. Proses Produksi Produksi merupakan sebuah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan dari suatu barang dan jasa. Adapun, proes produksi merupakan suatu metode atau cara dan teknik yang diubah untuk mendapatkan atau menghasilkan suatu hasil atau produk. 2. Tujuan Proses Produksi Ada beberapa tujuan dari proses produksi, yaitu sebagai berikut. a. Memenuhi Kebutuhan Manusia Kebutuhan yang beragam dari setiap manusia mengharuskan tersedianya beranekaragam jenis barang serta jasa yang harus dipenuhi dalam kegiatan produksi. b. Memperoleh Keuntungan atau Laba Dengan proses produksi, produsen akan menghasilkan barang dan jasa. Produsen juga akan memperoleh keuntungan dengan jalan menjual barang atau jasa tersebut. Kuntungan atau laba yang diperoleh, diharapkan sebanyak banyaknya sehingga dapat digunakan kembali untuk proses prduksi selanjutnya. c. Menjaga Kelangsungan Hidup Bersama Dengan adanya produksi barang atau jasa, produsen akan memperoleh pendapatan dari setiap penjualan yang akan dilakukan. Hal ini akan digunakan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan mereka termasuk kesejahteraan karyawan. d. Meningkatkan Mutu dan Jumlah Produksi Terjaganya mutu atau kualitas produk yang baik akan membuat konsumen untuk menggemari produk tersebut. Sehingga, jumlah konsumen akan meningkat dan berdampak pada pemesanan dan produksi yang makin banyak pula. e. Mengganti Barang yang Rusak Apabila terdapat beberapa barang yang rusak, baik rusak yang disebabkan oleh aus, rusak karena dipakai, atau rusak karena bencana alam. Semua akan diganti dengan cara memproduksi barang yang baru. 3. Jenis Jenis Proses Produksi Proses produksi berdasarkan jenisnya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya sebagai berikut. a. Proses Produksi Secara Terus Menerus Pada pola produksi secara terus - menerus, proses akan selalu sama setiap hari, tanpa adanya perubahan. Terdapat urutan yang pasti dari bahan baku sampai menjadi produk akhir. Berikut contoh dari proses produksi secara terus - menerus. 1) Usaha Tekstil 2) Usaha Kertas 3) Garmen Ada beberapa ciri ciri pada proses produksi yang dilakukan secara terus menerus, diantaranya sebagai berikut. 1) Produksi dengan jumlah yang besar dengan variasi yang kecil. 2) Penyusunan peralatan atas dasar urutan pekerjaan dari bahan mentah menjadi produk akhir. 3) Adanya mesin mesin bersifat khusus untuk menghasilkan produk produk tertentu. 4) Pengaruh operator kecil 5) Tidak membutuhkan banyak karyawan 6) Adanya kemacetan pada suatu bagian akan mengakibatkan kemacetan pada bagian lainnya. 7) Memerlukan ahli perawatan yang cukup baik 8) Variai produk akhir kecil b. Proses Produksi Secara Terputus Berikut beberap ciri ciri pross produksi secara terputus putus 1) Menghasilkan produk yang lebih kecil dengan variasi yang banyak 2) Produksi berdasarkan pesanan 3) Penyusunan fasilitas produksi berdasarkan fungsinya 4) Mesin bersifat general purpose machine (mesin bersifat umum/serbaguna) 5) Adanya pngaruh karyawan yang benar 6) Apabila terjadi kemacetan pada suatu bagian, hal ini tidak akan berimbas pada bagian lainnya. 7) Diperlukan pengendalian proses yang baik 8) Diperlukan bahan mentah yang cukup tinggi 9) Peralatan bersifat fleksibel dengan tenaga manusia 10) Diperlukan ruangan yang cukup besar B. Perencanaan Produksi Massal Dalam sebuah produksi, perencanaan merupakan suatu hal yang perlu dipertimbangkan dengan matang. Perencanaan sebuah produk merupakan sebuah prose menciptakan ide produk dan menidaklanjuti produk tersebut sampai kepasaran untuk diperkenalkan. Pada tahap ini, perusahaan harus memiliki strategi cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya. Termasuk diantaranya ekstensi produk atau perbaikan, distribusi, perubahan harga, dan promosi. Kesuksesan ekonomi produk massal suatu perusahaan tergantung kepada kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan. Kemudian, secara tepat menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya yang rendah. Hal ini bukan merupakan tanggung jawab bagian pemasaran, bagian manufakktur, atau bagian desain saja, melainkan merupakan tanggung jawab yang melibatkan setiap elemen perusahaan. Metode pengembangan produk berdasarkan kepada permintaan atau persyaratan serta spesifikasi produk oleh pelanggan maka kemungkinan produk tersebut tidak diterima oleh pelanggan menjadi lebih kecil. Dari sudut pandang investor pada perusahaan yang berorintasi laba, usaha pengembangan produk dikatakan sukses jika produk dapat diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba. Namun, laba seringkali sulit untuk dinilai secara cepat dan langsung. 1. Dimensi Spesifik Usaha Pengembangan Produk Ada lima dimensi spesifik yang berhubungn dengan laba dan biasa digunakan untuk menilai kinerja usaha pengembangan produk. Lima dimensi tersebut adalah sebagai berikut: a. Kualitas Produk Kualitas produk yang dihasilkan dari upaya pengembangan produk dapat memuaskan kebutuhan pelanggan. Hal ini akan berdampak terhadap pangsa pasar dalam menentukan harga yang harus dibayar oleh pelanggan. b. Biaya Produk Biaya produk merupakan modal yang digunakan untuk produksi setiap unit, seperti peralatan atau alat bantu. Biaya produk menentukan besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan pada volume penjualan tertentu. c. Waktu Pengembangan Produk Waktu pegembangan produk akan menentukan perusahaan dalam berkompetisi. Hal ini akan menunjukkan daya tanggap perusahaan terhadap perubahan teknologi, sehingga akan menentukan kecepatan perusahaan untuk menerima pengembalian ekonomis dari usaha yang dilakukan tim pengembangan. d. Biaya Pengembangan Produk Dalam proses produksi, biaya pengembangan produk merupakan aset yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan produk denganlebih efektif dan ekonomis di masa yang akan datang. Perancangan dan pembuatan suatu produk, baik produk, baik produk yang baru ataupun produ yang sudah ada merupakan bagian yang sangat besar dari semua kegiatan teknik yang telah ada. Kegiatan ini dapat dari persepsi tentang kebutuhan manusia, kemudiaan disusul oleh penciptaan suatu konsep produk, perancangan produk, pengembangan dan penyempurnaan produk. Kegiatan tersebut diakhiri dengan pembuatan dan pendistribusian produk tersebut. 2. Hubungan Antara Perencanaan dengan Kondisi Produksi Ada beberapa permasalahan dalam perencanaan produksi, diantaranya sebagai berikut: a. Fasilitas produksi apa saja yang diperlukan b. Cara membagi alat alat produksi tersebut agar dapat digunakan dalam proses produksi c. Cara agar alat alat produksi tersebut dapat digunakan untuk membuat produk yang diinginkan dan dalam jumlah yang diinginkan. Secara umum, perencanaan produksi berkaitan dengan dua aspek, yaitu aspek penjadwalan dan perencanaan tugas, serta tata letak atau hubungan antarsumber daya. Perencanaan produksi bersifat dinamis. Artinya, perencanaan produksi selalu berubah ubah, sesuai dengan adanya perubahan rencana yang mungkin terjadi. Adapun kontrol produksi merupakan mekanisme untuk mengawasi agar produksi bisa berjalan sesuai dengan rencana. Kontrol produksi memiliki fungsi fungsi penting, diantaranya sebagai berikut. a. Menjaga agar proses produksi bisa berjalan sesuai dengan rencana b. Mengamati kemajuan produksi dan mencatat kekurangan kekeurangannya c. Menganalisis data yang dicatat dan menghitung kesalahan kesalahannya d. Mengambil langkah langsung untuk mengoreksi kesalahan kesalahan yang ada pada proses produksi e. Meneruskan laporan kontrol produksi kepada bagian perencanaan untuk ditindaklanjuti. Supaya lebih jelasnya, berikut bagan yang menunjukkan hubungan antara perencanaan produksi dengan kontrol produksi. PERENCANAAN (planning) peroganisasian (organizing) kepepimpinan (leading) PENENDALIAN (controlling) 3. Fase dalam perencanaan produk Fase dalam perencanaan produk merupakan suatu kegiatan dalam proses perancangan. Fase fase dalam proses perancangan produk berbeda satu dengan yang lainnya. Setiap fase terdiri dari beberapa kegiatan yang dinamakan langkah langkah dalam fase. Berikut beberapa fase dalam proses perancangan produk. a. Mengidetifikasi Peluang Peluang produk dapat diperoleh melalui empat cara, dintaranya sebagai berikut. 1) Produk baru 2) Turunan dari produk yang sudah ada 3) Perbaikan produk yang sudah ada 4) Produk yang pada dasarnya baru Identifikasi peluang dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. 1) Keluhan pelanggan terhadap produk sejenisnya yang sudah ada 2) Analisis keunggulan dan kelemahan produk pesaing 3) Usulan pelanggan yang dikumpulkan secara otomatis 4) Adanya kecendrungan dalam gaya hidup, demgrafi, dan teknologi b. Mengevaluasi dan Memprioritaskan Proyek Ada empat perspektif dasar yang berguna dalam mengevaluasi dan memprioritaskan peluang peluang bagi produk baru, yaitu sebagai berikut. 1) Strategi bersaing Strategi bersaing merupakan sebuah pendekatan pasar dan produk dengan memperhatikan para pesaing usaha. Strategi ini digunakan untuk memilih peluang. Pada umumnya, perusahaan melakukan diskusi tingkat manajemen untuk membahas strategi dalam menghadapi persaingan usaha. Berikut beberapa strategi yang mungkin untuk diterapkan. a) Kepemimpinan yang berbasis pada teknologi b) Kepemimpinan berbasis efisiensi biaya c) Fokus pelanggan d) Produk tiriuan 2) Segmentasi pasar Pembagian pasar kedalam segmen membuat perusahaan dapat memetakan selera pelanggan terhadap suatu produk pesaingnya. Pemetaan produk produk pesaing dan milik sendiri kedalam segmen segmen akan membantu perusahaan dalam memperkirakan kelemahan produk pesaingnya. 3) Perkembangan teknologi Pada perusahaan dengan produk berupa teknlogi , keputusan perencanaan yang utama adalah penentuan waktu untuk menggunakan teknologi baru dalam kegiatan produksi massal. 4) Perencanaan platform produk Platform produk yang baik dapat menjadi dasar dalam pembuatan sebuah produk turunan yang mampu memenuhi selera pasar. Keputusan mengenai platfrom produk berkaitan erat dengan usaha pengembangan produk serta implementasi teknologi dalam membuat suatu produk. Guna pengembangan produk, maka perusahaan dapat menggunakan peta jalur teknologi. Peta jaluur teknlogi merupakan cara untuk menunjukkan perkiraan penggunaan teknologi dimasa depan dan teknologi yang tepat digunakan untuk pasar. 5) Evaluasi peluang produk baru Evaluasi peluang produk dilakukan berdasarkan beberapa aspek, diantaranya sebagai berikut. a) Ukuran pasar (unit pertahun x harga rata rata) b) Tingkat pertumbuhan pasar (persen per tahun) c) Intensitas persaingan (jumlah pesaing dan kekuatannya) d) Pengetahuan perusahaan mengenai pasar e) Pengetahuan perusahaan mengenai tekonologi f) Kesesuaian dengan produk perusahaan lain g) Kesesuaian dengan kemampuan perusahaan 6) Menyeimbangkan portofolio proyek pengembangan Metode penyeimbang portofolio akan melibatkan pemetaan portofolio sesuai dengan dimensi dimensi yang berguna, sehingga manajer akan mempertimbangkan dampak atas keputusan perencanaan produk. Pendekataan pemetaan yang dikemukakan oleh cooper et al (1998) melibatkan dimensi seperti resiko teknis, pengembalian finansial, daya tarik pasar dan sebagainya. C. Pengalokasian Sumber Daya dan Perencanaan Waktu Aspek pengalokasian sumber daya dan perencanaan waktu terbagi menjadi aspek aspek berikut. 1) Pengelolaan sumber daya Perencanaan produk secara mendalam dan menyeluruh akan membantu perusahaan dalam menggunakan sumber daya yang sudah dianggarkan. 2) Penentuan waktu proyek Ada beberapa faktor dalam mempertimbangkan penentuan waktu proyek, yaitu seagai berikut. a) Penentuan waktu pengenalan produk b) Kesiapan teknolog c) Kesiapan pasar d) Persaingan dalam penawaran produk e) Penyelesaian perencanaan proyek pendahuluan Tahap penyelesaian perencanaan dilakukan setelah suatu proyek disetujui . kegiatan ini melibatkan tim yang disebut tim yang disebut sebagai tim inti. Pada fase ini, perusahaan harus mampu membuat menjelaskan visi produk. Penulisan visi produk harus memakai bahasa yang memiliki makna umum. Untuk memberikan detail jelas suatu visi, maka tim inti harus mampu membuat sebuah pertanyaan misi, asumsi, serta batasannya. 1) Pernyataan misi berikut beberapa hal dalam pernyaan misi. a) Uraian ringkas pada produk. Produk ringkas yang mencakup manfaat produk utama untuk pelanggan namun menghindari penggunaan konsp produk secara spesifik. b) Sasaran utama bisnis, mencakup waktu, biaya dan kualitas c) Pangsa pasar merupakan identifikasi pasar utama dan pasar kedua yang perlu dipertimbangkan dalam suatu pengembangan. 2) Asumsi dan batasan Asumsi dan batasan diperlukan agar pengembangan teknis prduk menjadi lebih terarah. Berikut beberapa permasalahan yang perlu diperimbangkan dalam menyatakan asumsi dan batasan a) Manufaktur Mempertimbangkan kemampuan, kapasitas, dan batasan operasional manufaktur b) Pelayanan Pelayanan pelanggan sangat menentukan keberhasilan perusahaan, sehingga perusahaan perlu harus mampu menyusun strategi dalam memberikan pelayanan prima kepada pelanggan c) Lingkungan Sasaran aspek lingkungan menyatakan bahwa seluruh komponen akan di manufaktur kembali atau didaur ulang atau keduanya sehingga tidak akan ada komponen yang sia sia Perkiraan tersebut harus melalui tes yang disebut reality check. Dengan adanya reality check, perusahaan dapat membandingkan keocokan antara visi misi produk dengan kebutuhan pasar. Jika tidak sesuai, maka harus dilakukan perbaikan. 4. Keuntungan dan Kerugian Produksi Massal Produksi massal memiliki keuntungan dan kerugian, yaitu sebagi berikut. a. Keuntungan Ada beberapa keuntungan dari kegitatan produksi massa, diantaranya sebagai berikut. 1) Akuransi dan Otomatis Tinggi Diantara keuntungan akurasi dan otomatis tinggi adalah sebagai berikut. a) Banyak barang standar yang diproduksi b) Barang barang yang diproduksi merupakan barang yang memiliki tingkat akurasi tinggi dan otomatis tertinggi. 2) Kurang Biaya Tenaga Kerja Salah satu keuntungan bagi perusahaan dengan memproduksi produk massal adalah dapat membuat biaya tenaga kerja lebih sedikit. 3) Tingkat Produksi Cepat Tingkat produksi yang cepat dapat dipasarkan lebih cepat. 4) Sedikitnya Pengeluaran Per Unit Produksi massal yang menggunakan peralatan efiien akan menggunakan biaya lebih sedikit. b. Kerugian Selain memiliki keuntungan, produksi massal juga memiliki kekurangan atau kerugian, diantaranya sebagai berikut. 1) Sumber Daya yang Terbuang Sumber daya yang terbatas dapat merupakan suatu kerugian atau masalah yang cukup serius bagi suatu perushaan. Tidak selamanya mein yang digunakan kan berjalan lancar tanpa kendala. Ketika mesin mengalami kerusakan, tentu dibutuhkan tenaga pengganti yang cukup banyak. 2) Tidak Ada Jaminan Barang yang diproduksi secara massal tidak memiliki jaminan ketika dipasaran akan menjadi produk yang laris dikalangan konsumen. Apabila barang yang telah diproduksi ternyata bukan barang yang digemari oleh konsumen, hal ini tentu akan mejadi sia sia dan perusahaan akan mengalami kerugian yang besar. 3) Lebih Banyak Untuk Bahan Dalam produksi massal, membutuhkan penggunaan alat mesin otomatis yang membutuhkan banyak investasi. Selain itu, dibutuhkan pula bahan baku khusus agar tingkat produksi menjadi leih cepat. Hal ini tentu dibutuhkan biaya lebih daripada produksi biasanya. 4) Kurang Beragam Salah satu ciri dari produksi massal adalah kesamaan dari produk yang dihasilkannya. Hal ini, tentunya akan membuat konsumen merasa jenuh atau bosan terhadap produk yang sama. c. Indikator Keberhasilan Produksi Massal Indikator keberhasilan produksi massal merupakan bagian dari kegiatan manajemnen produksi. Untuk mengetahui derajat keberhasilan dalam melaksanakan strategi perencanaan produksi yang sudah disusun, perlu dilakukan penguura atas produktivitas efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan operasi produksi massal. Produktivitas sebagai rasio keluaran (output) terhadap masukan (input) yang bertujuan untuk menilai kierja proses produksi. Pengukuran keberhasilan dalamm produksi massal meliputi hal – hal berikut. 1. Produktivitas Ada beberapa hal yang terkait di dalam aspek produktivitas. Untuk lebih memahaminya, perhatikan uraian berikut. a. Perhitungan Produktivitas dalam Perusahaan Produktivitas diartikan sebagai perbandinga antara volume keluaran dengan volume masukan. Dengan kata lain, produktivitas diukur dari tingkat efisiensi produksi masukan, seperti tenaga kerja dan mdal. Produktivitas merupakan dasar dari persaingan dan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena pentingnya produktivitas, data statistik produktivitas digunakan untuk membandingkan kesuksesan perusahaan satu dengan yang lain. Produktivitas merupakan elemen penting dalam membuat model kapasitas produksi suatu perusahaan. Produktivitas juga dapat digunakan untu meramalkan pertumbuhan ekonomi suatu perusahaan. Cara mengukur produktivitas ada bermacam macam, tergantung pada tujuan perhitungan dan data yang tersedia. Salah satu perhitungan produtivitas yang paling umum digunakan adalah menghitung produksi kotor pekerja selama 1 jam kerja. Perhitungan ini dapat menghitung seberapa efisien penggunaan tenaga erja untuk menghasilkan produksi keluaran. b. Dimensi Keberhasilan Produktivitas Faktor utama yang menentukan produktivitas tenaga kerja ada enam, yaitu sikap kerja, tingkat keterampilan, hubungan antara tenaga kerja dan pimpinan, manajemen produktivitas, efisiensi tenaga kerja, dan kewirausahaan. Berikut penjelasan mengenai kenam dimensi tersebut. 1) Dimensi Sikap Kerja Dimensi sikap kerja dioperasionalkan menjadi tiga indikator penelitian yang terdiri dari indikator indikator sikap dalam melayani, sikap dalam melaksanakan pekerjaan, dan sikap inisiatif kerja. 2) Dimensi Tingkat Keterampilan Dimensi tingkat keterampilan dioperasionalkan menjadi tiga indikator penelitian yang terdiri dari indikator indikator keterampilan pencapaian tugas, ketrampilan melaksanakan program, dan keterampila mengevaluasi pencapain proram. 3) Dimensi Hubungan antara Lingkungan Kerja Dimensi hubungan antara lingkungan kerja dioperasionalkan menjadi tiga indikator penelitian yang terdiri dari indikator indikator hubugan kerja denagn pimpinan, hbungan kerja dengan antar bagian, dan hubungan kerja dengan rekan sekerja. 4) Dimensi Manajemen Produktivitas Dioperasionalkan menjadi 3 indikator penelitian yang terdiri dari indikator-indikator koordinasi pekerjaan, komunikasi antar bagian, dan tanggungjawab pekerjaan. 5) Dimensi Efisiensi tenaga kerja Dioperasionalkan menjadi 3 indikator penelitian yang terdiri dari indikator-indikator jumlah tenaga kerja, pemanfaatan tenaga kerja, dan pemanfaatan waktu tenaga kerja. 6) Dimensi Kewiraswastaan Dioperasionalkan menjadi 3 indikator penelitian yang terdiri dari indikator-indikator kemampuan melihat potensi daerah, kemampuan melihat potensi diri, dan kemampuan melihat potensi organisasi. 2. Kapasitas Produksi Kapasitas adalah hasil produksi atau volume pemrosesan (throughput), atau jumlah unit yang dapat ditangani, diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas pada suatu periode waktu tertentu. Kapasitas sering menentukan persyaratan modal sehingga mempengaruhi sebagian besar dari biaya tetap. Kapasitas juga menentukan apakah permintaan dapat dipenuhi, atau apakah fasilitas yang ada akan berlebih. Oleh karena itu, dengan tujuan pencapaian tingkat utilisasi tinggi dan tingkat pengembalian investasi yang tinggi, penetapan ukuran fasilitas sangat menentukan. a. Jenis jenis kapasitas Ada beberapa jenis kapasitas produksi, yaitu sebagai berikut. 1) Kapasitas Desain Merupakan kapasitas yang bisa diperoleh oleh suatu desain produk jika desain produk tersebut dialokasikan kepada sumber daya yang cocok 2) Kapasitas Efektif Merupakan kapasitas yang dapat diperoleh jika dihitung dari efektivitas desain dan sumber daya yang diperoleh. 3) Kapasitas Pemanfaatan Merupakan kapasitas efetif dari produk yang sedang digunakan. b. Mengelola Permintaan Penempatan produk yang baik dan fasilitas yang dibangun sesuai dengan penempatanya. Namun, pada pelaksanaannya, dapat terjadi ketidakcocokan ini dapat berarti permintaan melebihi kapasitas atau kapasitas melebihi permintaan. Berikut beberapa kasus dan penyelesaian didalam pengelolaan permintaan. 1) Jika Permintaan Melebihi Kapasitas Jika permintaan melebihi kapasitas, perusahaan dapat membatasi permintaan dengan menaikkan harga, membuat pendjawalan dengan lide time yang panjang, dan mengurangi bisnis dengan keuntungan marjinal. Walaupun demikian, karena fasilitas yang tidak mencukupi ini mengurangi keuntungan dibawah yang mungkin dapat dicapai, solusi jangka panjang biasanya dilakukan dengan cara meningkatkan kapasitas. 2) Jika Kapasitas Melebihi Permintaan Jika kapasitas melebihi prmintaan, perusahaan mungkin menginginkan untuk merangsang permintaan melalui pengurangan harga atau pemasaran yang agresif, atau mungkin menyesuaikan diri terhadap pasar melalui perubahan produk. 3) Penyesuaian pada Permintaan Musiman Sebuah pola permintaan musiman atau siklus permintaan merupakan tantangan dalam pemenuhan kapasitas produksi. D. Proses produksi Proses produksi adalah suatu kegiatan yang menggabungkan berbagai faktor produksi yang ada dalam upaya menciptakan suatu produk, baik itu barang atau jasa yang memiliki manfaat bagi konsumen. Sifat proses produksi adalah mengolah, yaitu mengolah bahan baku dan bahan pembantu secara manual dengan menggunakan peralatan, sehingga menghasilkan suatu produk yang nilainya lebih dari barang semula. Produk atau barang adalah hasil kegiatan produksi yang mempunyai sifat siat fisik dan kimia, serta ada jangka waktu antara saat diproduksi dengan saat produk tersebut dikonsumsi atau digunakan. Adapun jasa adalah hasil dari kegiatan produksi yang tidak mempunyai sifat sifat baik fisik maupun kimia serta tidak ada jangka waktu antara saat produksi dengan saat dikonsumsi. 1. PERANGKAT KERAS Pada bagian ini, akan dibahas mengenai diagram alir produksi massal. Tentu saja, setiap perusahaan memiliki diagram alir produksi massal yang berbeda beda. Namun, kali ini akan diambil contoh diagram alir produksi massal pada produk chip komputer. a. Dari pasir menuju batangan Proses produksi massal chip komputer dimulai dari pengolahan silikon. Pertama tama, silikon dibersihkan dari material lain sehingga menghasilkan silkon murni. Kemurnian silikon akan berpengaruh terhadap performa chip komputer tersebut. Silikon murni lalu dipanaskan sampai mencair. Setelah itu, campur “benih” silikon dengan silikon yang sudah dicairkan. Pencampuran tersebut akan menghasilkan lempengan silikon. Setelah itu, lempengan silikon tersebut ditempelkan pada sebuah wafer. Wafer adalah bahan dasar dari komponen microsystem. Wafer biasanya berbentuk lempengan tipis berbentuk lingkaran dengan garis di salah satu sisinya. b. Pengolahan dari Barang Setengah Jadi Menuju Barang Jadi Setelah menjadi lempengan , chip setengah jadi tersebut diolah dengan cara membuat sekat pada lapisan dasar chip dan implatansi ion pada chip untuk mengubah karakteristik elektrisnya. Diantara langkah langkah ini, area pada chip dibuat pola dengan melalui proses fotolitogrof. Proses tersebut menghasilkan goresan goresan. Goresan goresan tersebut menjadi tanda bagian mana saja dalam chip yang bisa dibuang atau tidak. Langkah terahir pada proses manufaktur chip adalah pemebrian lembar perlindungan pada seluruh wafer dilakukan untuk mengetahui fungsi chip. Setelah mengetahui mana chip yang bagus mana yang tidak, chip kemudian dipotong dari wafer menggunakan pisau khusus. 2. PERANGKAT LUNAK Salah satu contoh produksi massal pada perangkat lunak adalah kustominasi massal (mass costumization). Kustominasi massal merupakan kemampuan menawarkan suatu produk atau jasa yang telah disesuaikan, baik secara individu dengan menggunakan sumber daya produksi yang sama dengan mass production. Kustomisasi massal (mass customization) dapat menyesuaikan produk dengan cepat bagi nasabah, produksi efisiensi dari produk massal, dan waktu produksi lebih cepat. Dengan demikian, kustomisasi masa merupakan produk yang dibuat berdasarkan pesanan, namun bisa juga diproduksi secara massal. Dalam kaitannya dengan perangat lunak, kustomisasi massal memusatkan kegiatannya pada cara untuk memproduksi dan mempertahankan beberapa produk perangkat lunak, memanfaatkan kesamaan kesamaan yang ada pada software tersebut dan mengatur apa saja aspek aspek khusus yang terdapat pada tiap tiap software. Praktik kostumisasi pada softwer sama dengan praktik kostumisasi massal pada produk otomotif dengan produksi dilakukan pad lini tunggal. Lini tunggal tersebut menghasilkannya berbeda, padahal sama secara isi. a. Pendekatan Kostumisasi Massal Ada beberapa pendekatan kostumisasi massal menurut Gilmor dan joseph, yaitu sebagai berikut. 1) Customizer Kolaboratif Customizers Kolaboratif, yaitu pendekatan dimana pelanggan/individu melakukan dialog untuk membantu mengartikulasikan kebutuhan mereka dan untuk membuat produk yang disesuaikan untuk mereka. 2) Customizers Adaptive Customizer adptive suatu pendekatan manufactur yang menawarkan produk standar, namun masih dapat disesuaikan. Produk dirancang dalam bentuk standar tersebut dibuat sedemikan rupa sehingga pengguna masih dapat mengubahnya sendiri. 3) Customizer Cosmetic Customizer Cosmetic, yaitu menyajikan produk standar berbeda untuk berbeda pelanggan. Pendekatan kosmetik tepat ketika pelanggan menggunakan produk cara yang sama dan hanya berbeda dalam bagaimana mereka ingin disajikan. menawarkan standar yang dikemas khusus untuk setiap pelanggan. 4) Customizer Transparan Customizer Transparan menyediakan pelanggan dengan produk/layanan unik tanpa membiarkan mereka mengetahui secara eksplisit bahwa produk - produk dan jasa telah disesuaikan untuk mereka. b. Keutungan kostumisasi massal Kostumisasi massal memiliki beberapa keuntungan, diantaranya sebagai berikut. 1) Memaksimalkan market share dengan memaksimalkan kepuasan konsumen 2) Menekan biaya persediaan dan material waste (bahan yang sudah tidak ada manfaatnya). Penekanan biaya ini diakibatkan karena material dan input lainya didorong untuk melakukan produksi secara just in time (sistem produksi yang dirancang untuk menghemat biaya dan meningkatkan produktivitas perusahaan) sehingga inventory dari finish product pun rendah. 3) Meningkatkan cash flow (arus kas) 4) Waktu respons yang lebih pendek. Waktu dari diterimanya order hingga dilakukan pengiriman sangat pendek. Selain itu, sistem produksi yang fleksibel dapat mengadaptasi permintaan yang berbeda dengan cepat. c. Tantangan dalam Penerapan Kostumisasi Massal pada Perangkat Lunak Banyak perusahaan perangkat lunak yang meraih kesuksesan dengan menerapkan metode kostumisasi massal. Namun, kesuksesan mereka bukan berarti tanpa tantangan. Penerapan kostumisasi massal biasanya memakan waktu bertahun – tahun dan menghabiskan biaya yang besar hingga jutaan, bahkan miliarn. Sringkali, teknisi dan ahli rekayasa perangkat lunak harus diberi pelatihan tentang kostumisasi massal perangkat lunak selama berbulan bulan. Seringkali juga terdapat restruturisasi perusahaan dan penambahan alat untuk kostumisasi massal. Meskipun menyimpan banyak keuntungan, kostumisasi massal juga menyimpan banyak resiko. Eratnya hubungan antara potensi kentungan dan resiko akan sangat terasa pada interaksi antara pihak marketing dengan teknisi. Pihak pemasaran seringkali mengetahui potensi keuntungan dalam penerapan kostumisasi massal. Menurut pihak pemasaran, kostumisasi massal memiliki potensi meyakinkan dalam tengah bagi pemenuhan permintaan konsumen. Namun, bagi pihak teknisi, kostumisasi massal adalah kegiatan yang penuh resiko dan membuang - buang uang. d. Menyederhanakan Kostumisasi Massal Software Dengan menggunakan prinsip pemisahan, para produsen perangkat lunak berusaha menyederhanakan kostumisasi massal perangkat lunak. Dengan mencampurkan antara sistem teknologi tunggal dan teknologi formal yang memfokuskan kegiatannya pada kostumisasi massal perangkat lunak, perusahaan perangkat lunak dapat merih kuntungan dengan waktu dan biaya lebih sedikit. e. Infrastruktur pada Kostumisasi Massal Teknologi kostumisasi massal seperti Biglever Software Gear menyediakan insfrastruktur dan lingkungan pengembangan untuk membuat Lini Produksi kostumisasi massal. Jika melihat dari analogi kostumisasi massal otomatis yang menggunakan Lini Produksi tunggal untuk memproduksi berbagai macam model produk, gears digunakan untuk membuat perangkat lunak tunggal (lini produksi) yang dari situ berbagai macam model sistem perangkat lunak dapat diproduksi. Misalnya, suatu perusahaan memiliki tiga perangkat lunak tunggal yang digunakan untuk tiga segmen pasar yang berbeda. Oleh karena setiap segmen paar memiliki tenggang waktu produksi yang berbeda, perusahaan perangkat lunak akan mempertahankan ketiga perangkat lunak tersebut n nantinya akan dibuat menjadi berbagai macam model turunan. Namun, sistem produksi seperti hal tersebut dapat membuat resikotersendiri terutama pada aspek pemasaran. Dengan menggunakan gears, ketiga perangkat lunak tunggal tersebut disatukan kemali menjadi satu perangka lunak gabungan yang merupakan satu lini produksi tunggal yang leih besar. Aspek – aspek yang berbeda dari ketiga perangkat lunak tersebut lalu digunakan sebagai dasar penciptaan variasi turunan produk. Dengan semua hal itu, kostumisasi massal akan bis diterapkan hanya dengan menekan satu tombol. 3. MULTIMEDIA Bentuk produsi maassal pada bidang multimedia sangatlah beagam. Kemajuan teknologi yang begitu pesat, memungkinkan teriptanya benda – benda baru yang memiliki kecanggihan yang luar biasa. Salah satunya adalah produksi massal layar Organic light – Emitting diode (OLED) fleksibel untuk smartphone. OLED atau diode cahaya organik merupakan sebuah semikonduktor sebagai pemancar cahaya yang terbuat dari lapisan organik. OLED digunakan dalam teknologi elektroluminensi, seperti pada tampilan layar atau sensor. Teknologi elektroluminensi merupakan proses konversi dari energi listrik menjadi radiasi elektromagnetik. Teknologi ini terkenal fleksibel dengan ketipisannya yang mencapai kurang dari 1 mm. Teknologi OLED ditemukan oleh ilmuwan Perusahaan Eastmen Kodak, Dr. Ching W. Tang pada tahun1979. Riset diindonesia mengenai teknologi ini dimulai pada tahun 2005. OLED diciptakan sebagai teknologi alternatif yang mampu mengungguli generasi tampilan layar sebelumnya tampilan kristal cair (Liquid Crystal Display atau LCD) . OLED terus dikembangkan dan diaplikasikan kedalam peranti teknologi tampilan. OLED merupakan alat penting dalam teknologi elektrominensi. Teknologi tersebut memiliki dasar konsep pancaran cahaya yang dihasilkan oleh peranti akibat adanya medan listrik yang diberikan. Teknologi OLED dikembangkan untuk memperoleh tampilan yang luas, flesiel, murah dan dapat digunakan sebagai layar yang efisien untuk berbagai keperluan layar tampilan. Jumlah warna dari cahaya yang dipancarkan oleh peranti OLED berkemang dari satu warna menjadi multi – warna. Fenommena ini diperoleh dengan membuat variasi tegangan listrik yang diberikan kepada piranti OLED. Sehingga, peranti tersebut memiliki prospek untu menjadi peranti alternatif, seperti teknologi tampilan layar datar berdasarkan kristal cair. Soal Latihan A. Pilihlah jawaban yang benar! 1. IBM Endicott adalah pabrik yang berlokasi di ... A. New York B. Washington C. California D. Chicago E. Detroit 2. IBM 650 dianggap menjadi komputer yang maju pada zamannya. Hal ini tak lepas dari fikturnya, yaitu ... A. Mampu mengolah perintah hanya dalam beberapa detik B. Mampu mengulang kembali proses jika terdapat eror di dalam sistem C. Tidak pernah salah dalam mengolah perintah D. Dilengkapi dengan grafik 3 dimensi E. Harganya murah dibanding komputer lain 3. Hal berikut yang bukan termasuk dalam keuntungan produksi massal adalah ... A. Produksi massal adalah proses otomatis, yakni hanya dijalankan oleh mesin B. Menekan biaya pengeluaran untuk pegawai C. Tingkat produksi menjadi meningkat D. Banyak modal yang dapat ditinkatkan dengan mengurangi beban biaya pegawai E. Mesin untuk produksi massal biasanya berharga murah 4. Aspek utama dalam perecanaan produksi massal adalah ... A. Fasilitas produk B. Harga barang C. Jenis produksi D. Karyawan yang akan direkrut E. Perkiraan keuntungan yang akan diperoleh 5. Pak Marno ingin membangun usaha yang berkaitan dengan prodsuksi aksesori komputer, seperti mouse, keyboard, kipas komputer, dan lain – lain. Jadi, jenis produksi yang dipilih oleh perusahaan Pak Marno adalah ... A. Batch production B. Continous prodution C. Repetitive production D. Small party production E. Mixed model production 6. Frank J. Sprage adalah penemu ... A. Listrik B. Motr dc C. Motor ac D. Dinamo E. Sepeda 7. Mesin tenaga listrik lebih disukai daripada mesin uap karen ... A. Tidak memakan biaya B. Murah C. Mampu memproduksi banyak produk D. Hadir dengan berbagai varian E. Mampu mengolah data 8. Perusahaan minyak bumi banya menerapkan sistem integrate verikal karena ... A. Mereka memiliki banyak modal B. Mereka memiliki banyak pekerja C. Mereka mampu melakukan monopoli atas semua hal berkaitan dengan minyak bumi D. Mereka hanya mampu mengalami kerugian akibat desentralisasi E. Mereka hanya mampu menerapkan sistem tersebut 9. Berikut kelemahan dalam sistem integrate vertikal adalah ... A. Harus menanggung semua atas kerugian B. Tidak mampu menerapkan monopoli C. Harus mengolah bahan baku sendiri D. Tidak efektif dan efisien E. Harus menerapan sistem monopoli 10. Menciptakan ide produk dan mentindaklanjuti sampai produk diperkenalkan pasar disebut ... A. Perencangan produksi B. Penghimpunan produksi C. Pelaporan produksi D. Pemurnian produksi E. Produksi massal 11. Perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama periode tertentu disebut ... A. Kapasitas B. Produktivitas C. Proses D. Produksi E. Optimalisasi 12. Rumus produktivitas adalah ... A. Input + output B. Input – output C. Input x output D. Input Output E. Input x output 2 13. Berikut yang termasuk ke dalam dimensi produktivitas, kecuali ... A. Dimensi siap kerja B. Dimensi tingkat keterampilan C. Dimensi hubungan antara lingkungan kerja D. Dimensi manajemen produktivitas E. Dimensi keamanan 14. Perhatikan faktor – faktor berikut! 1) Ukuran pasar 2) Tingkat pertumbuhan pasar 3) Intetitas persaingan 4) Jumlah pegawai 5) Jenis produksi yang ingin diterapkan Berdasarkan penjelasan diatas, yang bukan merupakan bagian dari evaluasi terhadap suatu produk adalah ... A. (1), (2), dan (3) B. (4), dan (5) C. (1), (3), dan (5) D. (5) saja E. (1) dan (3) 15. Perhatikan kriteria – kriteria berikut: (1) Produktivitas (2) Kapasitas (3) Keuntungan (4) Jenis produksi Perhatikan kriteria – kriteria penjelasan diatas, yang bukan merupakan indikator keberhasilan produksi adalah ... A. (1), dan (2) B. (2), (3), dan (4) C. (1) dan (3) D. (2) dan (4) E. (4) saja B. Jawablah soal – soal berikut dengan benar! 1. Apakah yang dimaksud repetitive process? 2. Sebutkan kelemahan – kelemahan sistem produksi terputus – putus! 3. Sebutkan faktor – faktor yang mempengaruhi kualitas produk! 4. Jelaskan pengertian dari immediate capacity! 5. Menurut anda, apa yang terjadi output suatu produk kurang dari input dalam suatu produk? 6. Sebutkan keuntungan mass customization! 7. Jelaskan yang dimaksud customizers kolaboratif! 8. Jelaskan yang dimaksud customizers adaptive! 9. Jelaskan yang dimaksud customizer cosmetic! 10. Sebutkan kelebihan proses produksi continue! Tugas Proyek! Kerjakan tugas berikut secara mandiri! Bayangkanlah Anda memiliki perusahaan yang bergerak di bidang hardware! Lalu gambarlah logo perusahaan Anda dan berilah keterangan maksuddari logo yang Anda buat dan hubungan antara logo yang Anda buat dengan jenis usaha yang Anda dirikan! Buatlah dikertas folio! Setelah itu, kumpulkanlah kepada guru Anda! BAB II Perakitan Produk Barang / Jasa Dalam produksi manufaktur, proses desain erupakan suatu langkah awal yang dilakukan. Sebagian besar biaya yang dituangkan pada proses ini. Proses perakitan biasanya merupaan proses yang paling banyak menghabiskan biaya yang besar karena desain produk yang kurang tepat serta jumlah komponen yang terlalu banyak. Oleh karena itu, perlu dilakukan peninjauan terhadap produk combination switch yang mempunyai jumlah komponen total sebanyak 164 komponen. Kompetisi Dasar 3.13 menerapkan metode perakitan produk barang / jasa 4.13 melakukan perakitan produk barang / jasa. Perakitan produk barang / jasa Meliputi: Perakitan barng / jasa mempelajari:  prinsip perakitan  macam – macam perakitan  faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Perakitan  metode – mtode dalam perakitan proses perakitan produk perangkat keras (Hardware) mempelajari:  Tooling  Engineerin Validaton and Testing (EVT)  Design Validation and Testing (DVT)  Production Validation and Testing (PVT)  Line Balancing (keseimbangan lintasan) Proses Perakitan Produk Perangkat Lunak (software)  Lini Produksi Perangkat Lunak dan Daur Ulang Perangkat Lunak mempelajari:  Organisasi Produksi Perangkat Lunak  Keuntungan Produksi Perangkat Lunak  Kekurangan Produksi Perangkat Lunak  Proses perakitan Perangkat Lunak Proses Perakitan Komputer Berbasis Multimedia 3D  Definisi 3d  Definisi Blender  Adobe Flash CS6  Perakitan Komputer Pada bab ini, akan dibahas tentang langkah – langkah perakitan hardware, software, dan multimedia. Proses perakitan hardware, sofware dan multimedia tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Tentu, diperlukan ketelitian dan ketekunan. Hal ini dikarenakan komponen – komponen dalam perakitan tentunya tidaklah semudah atau sederhana yang anda bayangkan. Untu lebi jelasnya marilah pelajari materi berikut dengan seksama! Lini perakitan adalah sebuah proses pemabrikan dibagian – bagian (biasanya yang memiliki suku cadang) suatu produk yang dirakit dan digabungkan satu persatu denngan urutan tertentu hingga menjadi produk akhir. Proses ini menghasilkan tingkat produksi yang lebih cepat daripada metode biasa. Hal in dikarenakan untuk membuat suatu produk jadi, seluruh bagian produk tersebut dirakit oleh satu orang ahli. A. Perakitan Barang/Jasa Pada sebuah industri manufaktur, perakitan merupakan sebuah proses yang pasti dilakukan. Perakitan disini merupakan suatu proses penyatuan berbagai bagian atau komponen menjadi satu kesatuan, sehingga memiliki fungsi tertentu. Kegiatan prakitan dalam proses manufaktur terdiri dari pasangan semua bagian – bagian komponen menjadi sutu produk, proses perencangan, proses inspeksi, pengujian fungsional, pemberian nama atau label, pemisahan hasil perakitan yang baik dan hasil perakitan yang buruk, serta pengepakan dan penyiapan untuk pemakaian akhir. Perakitan merupakan pross khusus bila dibadingkan dengan proses manufaktur lainnya, misalnya proses permesinan dan pengelasan. Proses permesinan dan pengelasan biasanya hanya memakai 1 proses manufaktur, sedangkan pada perakitan biasanya meliputi berbagai proses manufaktur. Gambar 2.1 proses perakitan handphone 1. Prinsip Perakitan Lini perakitan (assembly line) merupakan suatu proses manufaktur yang setiap bagian disusun berdasarkan urutan untuk menghasilkan produk jadi agar lebih cepat daripada metode manufakturing biasa. Dalam metode lini perakitan, pergerakan pekerja diusahakan menjadi sedikit mungkin, komponn – komponen yang akan dipasang biasanya diletakkan diatas konveyor dan berjalan sesuai urutan proses manufaktur produk tersebut. Proses lini perakitan dikenalkan oleh Henry Ford sebagai pendiri perusahaan mobil ford. Berikut beberapa prinsip asembly line yang akan dikemukakan oleh Henry Ford. a. Meletakkan peralatan da pekera dalam urutan pekerjaan/operasional sehingga setiap bagian/komponen dapat dipasang scara berurutan sampai dengan proses akhir. b. Area kerja untuk pemasangan komponen dibuat secara nyaman, sehingg pekerja dapat secara mudah memasang komponen ke dalam rangkaian produk yang berjalan diatas konveyor. Dalam metode lini perakitan banyak sekali penghematan waktu yang diperoleh. Pekerja dapat memasang komponen secara terus – menerus tanpa harus menunggu proses akhir. Setiap pekerja mempunyai tanggung jawab memasang komponen sesuai urutanya dan dapat melanjutkan pekerjaan produk lainnya tanpa menunggu produk akhir tersebut selesai. Sistem konveyor diinspirasi oleh industri penyembelihan hewan ternak. Pekerja hanya berdiri dalam satu tempat dan daging hasil penyembelihan bergerak sesuai katrol yang digunakan untuk mengangkat daging tersebut. Gambar 2.3 Penggunaan sistem konveyor di pabrik Namun, walau terlihat mudah dan sederhana, metode perakitan tetap membawa kerugian, terutama bagi pada pekerjanya. Pekerja dapat merasa jenuh karena harus melakukan pekerjaan yang sama sepanjang hari. Dalam sehari, pekerja dapat melakukan kegiatan yang sama sebanyak seratus kali untuk memasang komponen pada bagian yang sama. Permasalahan lainnya yang timbul adalah sempitnya ruang gerak pekerja karena tata letak yang buruk tanpa memperhatikan faktor ergonomi. Selain beberapa kerugian tersebut, lini perakitan juga memiliki beberapa hal positif. Berikut beberapa manfaat dalam menggunakan lini perakitn, yaitu sebagai berikut. a. Pekerja tidak perlu mengangkat beban erat b. Tidak ada posisi membungkuk yang menyebabkan kelelahan fisik pekerja c. Tidak memerlukan pelatihan khusus dalam penggunaan lini perakitan d. Pekerjaan yang sangat mudah dan dapat dilakukan oleh semua orang e. Meningkatkan produktivitas yang cukup signifikan sehingga dapat menaikkan upah per hari pekerja. 2. Macam – Macam Perakitan Dalam dunia industri, terdapat beberapa macam perakitan yang sering digunakan. Berkut beberapa macam perakitan yang sering digunakan. a. Perakitan Manual Perakitan Manual adalah suatu proses perakitan yang dilakukan secara konvensinal dengan tenaga manusia dengan menggunakan peralatan sederhana tanpa adanya bantuan alat – alat khusus. b. Perakitan Otomatis Selain terdapat perakitan secara manual dengan kemajuan tenologi diciptakan suatu alat perakit otomatis. Perakitan otomatis yang diciptakan untuk memudahkan kinerja pekerja. Perakitan otomatis ini merupakan perakitan yang dikerjakan dengan sistem otomatis, seperti otomasi, elektronik, mekanik, dan gabungan mekanik dan elektronik (mekatronik), serta membutuhkan alat bantu yang lebih khusus. Selain perakitan manual dan otomatis, terdapat jenis perakitan lain yang dibedakan menurut jenis produk yang akan dilakukan perakitan, yaitu sebagai berikut. 1) Perkitan Produk Tunggal Perkitan Produk Tunggal adalah perakitan dengan produk hanya satu jenis saja. 2) Perakitan Produk Seri Perakitan Produk Seri adalah prerakitan yang dilakukan dalam julah massal dalam bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya, proses perakitan produk elektronik, mobil, motor dan lain – lain. 3. Faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Perakitan Dalam kegiatan perakitan, terdapat faktor – faktor yang harus diperhatikan. Tujuannya agar dalam proses perakitan tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan barang tidak dapat berfungsi semestinya. Ada beberapa faktor – faktor yang mempengaruhi lini perakitan, terutama pada produk yang berkaitan dengan perangkat keras, yaitu sebagai beriut. a. Jenis Bahan Yang Mengalami Perakitan Setiap jenis bahan mempunyai sifat – sifat khusus dari bahan lainnya, sehingga sewaktu dilakukan peraitan jenis baha sebelumnya harus diketahui sifat – sifatnya. Sifat – sifat bahan akan sangat berpengaruh terhadap pemilihan metode penyambungan. Misalnya jenis bahan plastik sebagai pelapis kabel komputer, keyboard dan mouse. b. Kekuatan Yang Dibutuhkan Pertimbangan kekuatan yang dibutuhkan untuk suatu kontruksi, sbaiknya telah dihitung sewaktu merenanakan kontruksi sambungan yang akan dikrjakan. Hal ini dengan mempertimbangkan untuk apa kontruksi itu digunakan. Dengan dasar ini, anda dapat memilih metode penyambungan dalam perakitan. Dasar pertimbangan ini adalah dengan meninjau proses kerja yang mudah dan sesuai untuk kekuatan kontruksi sambungan yang diminta. c. Pemilihan Metode Penyambungan Pemilihan Metode Penyambungan ini sangat era hubungannya dengan jenis bahan dan kekuatan samungan yang dibutuhkan seab setiap metode penyambungan mempunyai keistimewaan tersendiri. Apabila anda salah dalam memilih metode penyambungan, akibat komponen yang anda rakit urang baik hasilnya atau kemungkinan rusak. Misalnya, pada penyambungan komponen komputer. d. Pemilihan Metode Penguatan Penguatan pelat bertujuan untuk memberikan kekakuan pada pelat yang mengalami proses pembentukan. Oleh karena bahan dasar pelat ini relatif tipis biasanya membutuhkan penguatan – penguatan pada pelat, baik pada tepi maupun bodi. Pemilihan penguatan ini disuaikan dengan bentuk kontruksi yang dihasilkan, seperti dalam pembuatan silinder dari bahan pelat tipis, tepi silinder akan menghasilkan ketajaman dan mudah lentur,kondisi ini akan memberikan pertimbangan untuk menambah kawat pada tepi silinder tersebut. Penambahan kawat dengan lipatan ini akan memberikan tepi pelat menjadi tidak tajam dan kuat. e. Penggunaan Alat Bantu Perakitan Alat – alat bantu dalam perakitan harus mempertimbangkan bentuk – bentuk kontruksi. Kontruksi yang terdii dari jumlah komponen yang banyak membutuhkan alat bantu perakitan. Alat bantu ini terutama dibutuhkan untuk memproduksi suatu alat dalam jumlah yang relatif besar. Alat bantu yang dibutuhkan seperti jigdan fixture. Alat – alat bantu sederhana yang dibutuhkan diantaranya klem penjepit dan mal – mal. f.Toleransi Toleransi dalam perakitan dipertimbangkan berdasarkan pasangan antara elemen yang dirakit menjadi komponen yang lebih besar. Toleransi untuk pasangan ini dikenal dengan istilah interchange ability (sifat mampu menukar). Patokan dasar dalam perakitan harus ditentukan terlebih dahulu sebagai acuan dasar untuk merangkai komponen lain. g. Bentuk/Tampilan Tampilan suatu produk sangat mempengaruhi terhadap nilai jual produk itu sendiri. Tampilan pada dasarnya diawali dari gambar atau desainnya. Tampilan di sesuaikan dengan penggunaan kotruksi dilapangan. h. Ergonomis Ergonomis dalam perakitan adalah kesesuain antara produk dengan kenyamanan si pemakai (end user). Artinya, apabila produk ini digunakan tidak menimbulkan cepat letih, membahayakan, membosankan, dan sebagainya. i. Finishing Finishing atau pekerja akhir merupakan bagian yang sangat penting dalam proses perakitan. Finishing ini akan memberikan tampilan terhadap nilai jual produk. 4. Metode – Metode Dalam Perakitan Dalam perakitan, banyak cara yang dapat digunakan dalam merakit suatu produk. Hal ini biasa disebut metode perakitan. Berikut beberapa metode dalam perakitan yang umumnya digunakan. a. Metode Casacade Metode Casacade adalah metode perakitan antara komponen dengan langkah yang berurutan. Pada prinsipnya, metode ini banyak digunakan untuk sistem penggabungan antara komponen dengan menggunakan rivet atau paku keling. Dalam proses penggabungan antara komponen terbuat dari bahan – bahan pelat tipis. Proses rivetting ini banyak menggunakan alat sederhana, yakni perangkat penembak paku. Alat ini menjepit paku yang sudah dimasukkan dalam lubang hasil pengeboran pelat yang akan disambung. Selanjutnya, alat ini ditekan secara bertahap sampai batang paku terputus. b. Metode Keseimbangan Metode Keseimbangan dalam perakitan adalah proses penyambungan komponen – komponen dengan mengunakan spot welding. Penggunaan perakitan dengan las pot ini banyak digunakan untuk penyambungan pelat – pelat tipis. Aplikasi proses penyambungan dengan spot welding ini digunakan diindustri mobil dan kereta api. Selain itu, industri pesawat terbang yang menggunakan bodinya dari baha pelat – pelat tipis. Keseimbangan yang dimaksudkan dalam proses ini adalah posisi sambungan di beberapa titik harus dilakukan secara seimbang. c. Metode Bongkar Pasang (Knock Down) Metode Bongkar Pasang (Knock Down) merupakan metode yang banyak digunakan untuk perakitan. Metode bongkar pasang ini memiliki tujuan sebagai berikut! 1) Memudahkann dalam mobilitas atau campuran 2) Memudahkan untuk proses perawatan atau pengganti komponen bagian – bagian dalam 3) Memudahkan dalam operasional pekerjaan 4) Kontruksi menjadi lebih sederhana 5) Penggunaan lebar bahan dan jenis dapat dengan mudah diterapkan dalam perakitan. Proses perakitan dengan metode knock down ini umumnya menggunakan sambungan baut, mur, ataupun sekrup. Perakitan dengan metode ini harus dilakukan secara teliti, terutama dalam hal pengeboran lubang – lubang yang akan dirakit. Pengeboran lubang – lubang biasanya dilakukan dengan memberi posisi dasar pemasangan. Lubang yang tidak tetap lebih besar dari lubang yang tetap. 5. Desain Manufaktur Dalam bidang perakitan, desain merupakan manufatur Design for manufakturabillity (DFM) desain produk untuk semua aspek dari proses manufaktur dalam rangka untuk mengoptimalkan kemampuan manufaktur dari desai awal. Tujuan desain untuk manufaktur memiliki beberapa tujuan, diantaranya sebagai berikut. a. Meningkatkan mutu produk b. Mengurangi biaya produk c. Mengurangi waktu yang dibutuhka untuk pengembangan produk. Dalam desain untuk manufaktur juga harus memperhatikan prinsip dasar desain untuk manufaktur dan tahapan dalam desain untuk manufaktur. a. Prinsip Dasar dari Mesin Manufaktur 1) DFM dan Optimasi Proses DFM terjadi bersamaan dengan rekayasa teknik yang digunakan untuk menurunkan arus siklus hidup produk yang memperhatikan bagian terdepan dari proses NDP (New Product Development). DFM mengoptimalkan proses desain produk awal dalam tahap konsep desain. Tujuannya untuk memastikan bahwa produk dapat diproduksi dengan mudah. Dalam proses ini, desain produk sebisa mungkin disederhanakan dengann pengubahan pada fitur agar sesuai dengan kemampuan fasilitas manufaktur. Desain produk dapat dioptimalkan dengan menerapkan prinsip - prinsip DFM yang digunakan sebagai standar penggunaan part, eliminasi dari komponen yang tidak perlu ,integrasi dari beberapa komponen, pilihan perakitan komponen dengan mudah, penggunaan snap fist, dan sebagainya. Prosedur ini tidak hanya menghasilkan suatu produk yang mudah untuk manufaktur, tetapi juga yang menggunakan bahan lebih sedikit, lebih baik, dan lebih murah, untuk memproduksi. Dengan demikian, akan diperoleh keuntungan kompetitif dalam pasar dunia saat ini. 2) Keseluruhan Proses adalah Kuncinya Desain untuk manufaktur dilakukan melalui kerjasama dari berbagai departemen fungsional (crossfunction tim/tim lintas fungsioal). Tim lintas fungsional mewakili manufaktur yang memastikan bahwa lingkaran manufaktur difokuskan pada tujuan dalam perancangan proses. Departemen fungsional tidak lagi bekerja sebagai intitas yang terpisah. Sebagai gantinya, mereka beromunikasi dan menyelesaikan tugas – tugas dalam usaha bersama. 3) Perubahan dalam Proses Desain Perubahan dalam proses desain untuk perusahaan manufaktur harus bersedia menjalani apabila adanya perubahan. Hal ini meliputi perubahan yang meliputi penyatuan desain dan pengembangan proses dan struktur organisasi tradisional agar sesuai dengan prinsip – prinsip DFM. Proses yang berurut harus berintegrasi dengan keseluruhan desain proses. Karyawan dijauhkan dari sikap individualis dan dilatih untuk menjadi pemain dalam tim. Desainer harus di didik tentang operasi manufaktur dan semua pegawai harus sadar tentang bagaimana mereka membuat pilihan yang nantinya akan mempengaruhi operasi dalam pengembangna proses. Tujuannya agar semua perubahan yang terjadi, serta harus ada komitmen kuat dari manajemen di atasnya. 4) Pengetahuan Manufaktur dala Tahap Pengebangan Konsep dan Desain Dalam proses manufaktur DFM, seseorang harus menetapkan fungsi desain dengan pengetahuan yang lebih dari operasi manufaktur. Metode yang paling efektif adalah dengan memilliki manufaktur yang mewakili bagian dalam keseluruhan proses dan pengembangan desain. Perwakilan ini harus menetapkan fungsi desain dengan toleransi manufaktur, proses, prosedur, batasan, penjadwalan, dan waktu produksi. Jika memungkinkan, supplier dan informasi material harus tersedia pada tim desain. Sebagai pemeriksaan akhir pada desain, orang yang melakukan manufaktur haru dapat meninjau desain produk dan spesifikasi dalam tahap perluasan konsep dan prototipe. 5) Penggunaan Siste Intelligent CAD dan Teknologi Komputer Lainnya Pada DFM Teknologi komputer merevolusi desain dan pengembangan proses selama beberapa dekade belakangan ini. Peningkatan penggunaan sistem Computer Aided Design (CAD) dan kemajuan teknologi telah membantu desainer membuat DFM yang lebih mudah. Banyak desain yang dimodelkan dan dianalisis pada sistem CDA sehingga memungkinkan permasalahan desain yang biasanya tidak ditemukan pada tahap modelling. Modifikasi komputer lebih mudah dan seacara dramastis lebih murah daripada modifikasi desain pada tahap kedua, yaitu proses pengembangan produk. Intelijensi buatan yang merupakan awal untuk diintegrasikan kedalam banyak sistem CAD. Hal ini memberikan desainer informasi penting dalam batasan manufakturing dan operasi sebaik informasi pada aspek lainnya dalam proses pengembangan selama pendesainan komponen. Hal ini akan memungkinkan desainer untuk mengembangkan desain yang dapat dimanufaktur sejak awal. b. Tahapan dalam Desain Manufaktur Ada lima tahapan dalam proses desain manufaktur produk perangkat keras, yaitu sebagai berikut. 1) Mengestimasi Biaya Manufaktur Biaya manufaktur adalah penjumlahan dari semua pengurangan untuk semua input dari sistem dan untuk biaya yang timbul dari waste. Berikkut beberapa cara untuk mengklasikan biaya. a. Biaya komponen (Component costs) Biaya yang dikeluarkan untuk membeli komponen dari produk. Komponen dapat berupa komponen standar maupun komponen custom. b. Biaya perakitan (Assembly costs) Biaya yang dikeluarkan untuk merakit produk. c. Overhead costs Biaya yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi. 2) Mengurangi Biaya Komponen Terdapat beberapa strategi untuk meminimalisasi biaya komponen, diantaranya dengan melakukan desain ulang komponen untu mengurangi tahapan proses, melakukan analisis skala ekonomi, serta menggunakan komponen dan proses standar. 3) Mengurangi Biaya Pendukung Perakitan Beberapa pendekatan untuk mengurangi biayaa perakitan adalah dengan mengintegrasikan part, memaksimalkan kemudahan perakitan (maximize ease of assembly), serta mempertimbangkan customer assembly. 4) Mengurangi Biaya Pendukung Produksi Salah satu aspek penting dari DFM adalah mengantisipasi kemungkinan kesalahan produksi. Strategi ini disebut error proofing. Salah satu jenis kesalahan adalah yang disebabkan oleh bagian – bagian yang sedikit berbeda, diantaranya sedikit berbeda ukuran, mirror image, ataupun part yang memiliki sedikit perbedaan pada komposisi material. Pendekatan untuk menghindari kesalahan produksi adalah dengann menghilangkan perbedaan atau dengan memberi identitas kepada part – part tersebut. 5) Mempertimbangkan Akibat dari Keputusan – Keputusan DFM terhadap Faktor – Faktor Lain Meminimalisasi biaya produksi bukan satu satunya tujuan dari proses pengembangan produk. Faktor lain yang penting untuk dipertimbangkan adalah pengaruh DFM terhadap waktu dan biaya pengembangan produk serta ualitas produk. B. Proses Perakitan Produk Perangkat Keras (Hardware) Proses manufaktur perangkat krasa adalah proses yang memiliki banyak langkah dan tingkatan, mulai dari konsep sampai produksi massal. Semua langkah tersebut harus dilaksanakan dengan sempurna dan kesalahan sedikit pun. Namun, seiring berjalan nya waktu, proses tersebut menjadi semakin mudah. Berembangnya alat – alat seperti Ardiuno (alat pecinta prototipe) dan printer 3 dimensi akan membuat kegiatan manufaktur terasa mudah. Meskipun demikian, tetap saja proses manufaktur produk perangkat keras adalah proses yang tidak mudah. Sebagai gambaran, proses yang dibutuhkan untuk membangun prototipe sampai fase produksi massal membutuhkan waktu 4-6 minggu. Hal ini dikarenakan dalam manufaktur dan perakitan perangkat keras, membangun satu tau dua prototipe memubutuhkn waktu lebih lama dari produksi massal produksi lainnya. Tingginya permintaan untuk berinovasi menjadi salah satu penyebab sulitnya membangun prototipe perangkat keras. Berbagai perusahaan perangkat keras menamai proses produksi pada produk perangkat keras dengan nama berbeda – beda. Namun, semua nama tersebut dapat dikerucutkan menjadi proses – proses berikut. 1. Tooling Dalam produksi perangkat keras yang menggunakan plastik sebagai bagian dari komponennya, mesin injeksi mplding mutlak harus dimiliki. Dalam proses injeksi molding, plastik cair yang diberi tekanan besar akan diletakkan pada cetakan dari bahan metal sesuai dengan cetakan yang diinginkan oleh perusahaan. Plastik dikeluarkan dari cetakan berbahan metal ketika plastik tersebut mendingin dan mengeras. Proses cetakan dari plastik memakan waktu yang cuup lama. Selain itu, harus memerlukan peralatan lain jika ingin mencetak bahan yang bukan brasal dari plastik. 2. Engineering Validation and Testing (EVT) Engineering Validation and Testing (EVT) merupakan langkah untuk memperbaiki cetakan pada yang dilakukan pada fase tooling. Selain perbaikan, cetakan tersebut akan mengalami uji coba. EVT adalah proses perakitan yang dimulai dengan menggunakan bagian – bagian asli, bukan bagian – bagian prototipe. Jadi pihak perusahaan akan mendapatkan kesan pertama dari produk tersebut, serta kesalahan – kesalahan apa yang masih ada dalam produk tersebut yang selanjutnya akan menjalani proses perbaikan. Proses EVT sendiri akan memakan waktu 6 minggu. 3. Design Validation and Testing (DVT) Setelah proses EVT dilewati dan memastikan bahawa komponen – komponen perangkat keras berfungsi sebagaimana mestinya, proses berikkutnya adalah ses Design Validation and Testing (DVT). Pada fase ini, dilakukan ulasan tentang desain produk, uji coba tahap akhir, dan menyusun rencana lii perakitan. Fase DVT tidak boleh dikatakan selesai hingga Anda benar – benar yakin mampu untuk melakukan manufaktur dan lini perakitan atas komponen – komponen yang lulus dari tes tahap awal sampai akhir. Proses ini memerlukan produksi komponen – komponen dan perbaikan secara berulang – ulang. Biasanya, proses DVT memakan watu 6 minggu. 4. Production Validation and Testing (PVT) Setelah melewati proses EVT dan DVT, proses selanjutnya adalah Production Validation and Testing (PVT). Pada prose ini, yang mengalami uji coba uan produknya, melainkan perencanaan lini perakitan dan proses produksi. Pada proses PVT, anda harus mampu memperbaiki lini perakitan dan proses produksi. Selain itu, Anda harus mampu menentukan proses mana yang memerlukan cabang, kelemahan dari lini perakitan tertentu, dan lain – lain. Semua hambatan dalam lini perakitan dan proses produksi harus diselesaikan didalam fase PVT. 5. Line Balancing Line Balancing merupakan suatu analisis dalam melakukan sebuah perhitungan keseimbangan hasil produksi membagi beban antarproses secara berimbang. Sehingga, tidak ada proses yang ideal akibat terlalu lama menunggu keluarnya produk dari proses sebelumnya. Tujuan utama Line Balancing adalah untuk membentuk dan menyeimbangkan beban kerja yang dialokasikan pada tiap – tiap stasiun kerja. Jika tidak dilakukan keseimbangan seperti ini maka akan mengakibatkan ketidakefisienan kerja di beberapa stasiun kerja. Antara stasiun kerja satu dengan stasiun kerja lain memiliki beban kerja yang tidak seimbang. Dengan demikian, masalah keseimbangan lintasan peraitan (balancing line) adalah bagaimana agar suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan beban kerja yang sama pada setiap stasiun kerja, sehingga menghasilkan keluran produk yang sama per satuan waktu. a. Tujuan Keseimbangan Lintasan Dalam mengatasi permasalahan, diperlukan adanya proses produksi yang mampu berjalan efektif dan efisien. Di sinilah adanya tujuan penyeimbangan lintasan dalam proses produksi. Tujuan penyeimbang lintasan umumnya untuk merencanakan keseimbangan dalam sebuah lintasan yang meliputi usaha untuk mencapai suatu kapasitas yang optimal. Hal tersebut agar tidak terjadi pemborosan fasilitas (waktu, tenaga, dan material). Tujuan penyeimban lintasan akan tercapai apabila terjadi hal – hal berikut. 1) Lintasan bersifat seimbang, setiap stasiun kerja mendapatkan beban kerja sama nilainya yang diukur dengan waktu. 2) Jumlah waktu operator menunggu dari proses sebelumnya minimum disetiap stasiun kerja sepanjang lintasan proses. 3) Jumlah stasiun yang ada dilintasan memiliki waktu yang seimbang. b. Istilah dalam Line Balancing Ada beberapa istilah dalam Line Balancing, yaitu sebagai berikut. 1) Precedence Diagram Precedence Diagram digunakan sebelum melangkah pada penyelesaian menggunakan metode keseimbangan lintasan. Precedence Diagram merupakan gambaran seacara grafir urutan operasi kerja serta ketergantungan pada operasi kerja lainnya. Tujuannya, untuk memudahkan pengontrolan dan perencanaan kegiatan yang terkait di dalamnya. Adapun tanda yang dipakai dalam Precedence Diagram adalah sebagai berikut. a) Simbol lingkaran dengan huruf atau nomor didalamnya untuk mempermudah identifikasi asli dari suatu proses operasi. b) Tanda panah menunjukkan ketergantungan dan urutan proses operasi. Hal ini operasi yang ada dipangkal panah berarti mendahului operasi kerja yang ada pada ujung anak panah. c) Angka di atas simbol lingkaran adalah waktu standar yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap proses operasi. 2) Assembly Product Assembly Product adalah produk yang melewati urutan work station (stasiun kerja) dan setiap work station memberikan proses tertentu hingga selesai menjadi produk akhir pada perakitan akhir. 3) Waktu Tunggu Operator atau pekerja tentu saja menunggu untuk melakukan proses kerja ataupun kegiatan operasi selanjutnya yang akan dikerjakan. Selisih atau perbedaan antaa cycle time (CT) da station time (ST), atau CT dikurangi station time (ST). waktu tunggu = n.Ws-∑ 𝑤1 Keterangan : n = jumlah stasiun kerja Ws = waktu stasiun kerja terbesar Wi = waktu sebenarnya pada stasiun kerja i = 1,2,3, ..., n 4) Keseimbangan Waktu Senggang (Balance Delay) Balance Delay merupakan ukuran dari ketidakefisienan lintasan yang dihasilkan dari waktu menganggur sebenarnya yang disebabkan oleh pngalokasian yang kurang sempurna diantara stasiun - stasiun kerja. Balance Delay dapat dirumuskan sebagai berikut. D = n.C - ∑t1 x 100% (n,1i) Keterangan : D = Balance Delay C = Waktu Siklus N = Jumlah Stasiun Kerja ∑t = Jumlah Semua Waktu Operasi Ti = Waktu Operasi 5) Efisiensi Stasiun Kerja Merupakan Rasio antara Waktu Operasi Tiap stasiun kerja (Wi) dan waktu operasi stasiun kerja terbesar (Ws). Efisiensi stasiun kerja dapat dirumusan sebagai berikut. Efisiensi stasiun kerja = x 100% 6) Line Efficiency Line efficiency merupakan rasio dari total waktu stasiun kerja dibagi dengan siklus dikalikan jumlah stasiun kerja atau jumlah eisiensi stasiun kerja dibagi jumlah stasiun kerja. Line efficiency dapat dirumuskan sebagai berikut. Keterangan : ST = waktu stasiun kerja K =jumlah stasiun kerja CT = siklus kerja 7) Work Station Work station merupakan tempat pada lini perakitan dilakukan. Setelah menentukan interval waktu siklus, jumlah stasiun kerja yang efisien dapat ditetapkan dengan rumus sebagi berikut Keterangan : Ti = waktu operasi (elemen) C = waktu siklus stasiun kerja Kmin = jumlah stasiun kerja minimal 8) Smoothes Index (SI) Si adalah suatu index yang menunjukkan kelancaran relatif dari penyeimbangan lini perakitan tertentu Keterangan : STmaks = maksimum waktu di stasiun Sti = waktu stasiun distasiun kerja ke – i.c. c. Metode Penyeibangan Lintasan Perakitan Dalam penyeimbangan lintasan terdapat beberapa metode atau cara pendekatan ynag berbeda – beda. Akan tetapi, mempunyai tujuan yang pada dasarnya sama, yaitu mengoptimumkan lintasan agar didapat penggunaan tenaga kerja dan fasilitas yang sebaik mungkin. Secara umum, terdapat tiga metode dasar keseimbangan lintas perakitan, yaitu sebagai berikut. 1) Metode Matematis Metode matematis merupakan metode yang dapat menghasilkan suatu solusi optimal. 2) Metode Probabilistik Pada metode probabilistik, simulasi solusi yang dihasilkan adalah solusi – solusi yang feasible. 3) Metode Heuristik Metode Heuristik pertama kali digunakan oleh Simon dan Newll untu menggambarkan pendekatan tertentu untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan. d. Metode Waktu Operasi Terpanjang (Largest Candidate Rules) Metode Waktu Operasi Terpanjang (Largest Candidate Rules) merupakan metode paling sederhana. Metode ini melakukan pendekatan penyeimbangan lini produksi berdasarkan waktu operasi terpanjang akan diprioritaskan penempatannya dalam stasiun kerja. Prinsip dasarnya adalah menggabungkan proses – proses atas dasar pengurutan operasi dari waktu proses terbesar. Sebelum dilakukan penggabungan proses – prose, harus ditentukan dahulu waktu siklus yang diperlukan. Waktu siklus ini akan dijadikan pembatas dalam penggabungan operasi dalam stasiun kerja. Adapun langkah – langkah yang harus dilakukan pada metode ini adalah sebagai berikut. 1) Urutkan semua elemen kerja yang paling besar waktunya hingga yang paling kecil. 2) Elemen kerja pada stasiun kerja pertama diambil dari urutan yang paling atas. Elemen kerja pindah ke stasiun kerja berikutnya, apabila jumlah elemen kerja telah melebihi waktu siklus. 3) Lanjutkan proses langkah (2) lebih kecil dari atau sama dengan, hingga semua elemen kerja telah berada dalam stasiun kerja dan memenuhi ≤ waktu siklus. C.Proses Perakitan Produk Perangkat Lunak (Software) Perusahaann perekayasa perangkat lunak memiliki harapan atas krisis perangkat lunak dengan menggunakan metode “daur ulang perangat lunak”. Banyak perusahaan perangkat lunak menerapakan daur ulang perangkat lunak. Salah satunya adalah dengan menerapakan metode OOP (Object Oriented Programing/pemrograman berorientasi objek). Pendekatan OOP menggunakan teknik polimorfisme, enkapsulasi, dan teknik pewarisan. Dengan tenik – teknik tersebut, perusahaan perangkt lunak dapat membuat coding yang memiliki modularisasi tingkat tinggi dan dapat didaur ulang. Namun, daur ulang perangkat lunak memiiki beberapa kendala, yakni pada aspek produktivitas perangkat lunak, kualitas perangkat lunak, biaya dan lama pembuatan. Teknik – teknik yang digunakan hanya dapat berjalan efektif dalam perangkat lunak skala kecil. Jadi, teknik daur ulang perangkat lunak masih belum menjadi solusi atas krisis perangkat lunak. Dalam kurun beberapa tahun, pendekatan baru dalam daur ulang perangkat lunak mulai digunakan. Pendekatan ini dinamakan dengan pengembangan lini produk perangkat lunak. Pendekatan ini dapat diterapkan pada produksi daur ulang perangkat lunak skala besar. Pengembangan lini produksi perangkat lunak adalah serangkaian metode dan tenik dalam pembuatan perangkat lunak dimana perusahaan membuat sekumpulan sistem perangkat lunak turunan yang berasal dari perangkat lunak tunggal. 1. Lini Produksi Perangkat Lunak dan Daur Ulang Perangkat Lunak Pengembangan lini produksi perangkat lunak memang terlihat hampir sama dengandaur ulang perangkat lunak. Dalam daur ulang perangkat lunak, perusahaan menggunakan repositori (sekumpulan paket aplikasi) yang merupakan tempat menyimpan perangkat lunak hasil dari lini produksi. Repositori tersebut berisi tentang komponen, modulasi, dan algoritma yang dapat dipakai oleh pembuat program. Kekurangan dari sistem tersebut adalah bahwa programmer sering kali kesulitan dalam mncari komponen, modulasi, dan algoritma yang dapat disesuaikan dengan aplikasi baru. Cara seperti itu tidak dipakai lagi dalam lini produksi perangkat lunak. Dalam lini produksi perangkat lunak, repositori berisi tentang artefak program, model domain, arsitektur program, komponen, test case (sekumpulan input test), dan model performa. Semua hal tersebut dianggap sebagai aset inti. Aset inti tersebut yang menjadi dasar dari pembuatan variasi produk, sehingga produksi tidak akan melibatkan penulisan kode program yang baru, layaknya pada sistem daur ulang perangkat lunak. Pendekatan lain yang memiliki banyak kesamaan dengan lini produksi adalah pendekatan “Tiru dan Miliki (Clone and Own)”. Namun, pendekatan ini hanya terfokus pada satu produk, bukan satu rangkaian produk, sehingga dianggap kurang memiliki variasi dibandingkan dengan lini produksi perangkat lunak. Dalam pendekatan “Tiru dan Miliki”, programmer berusaha mencari produk lama yang hampir sama dengan memuat program baru. Namun, jika dibandingkan dengan metode lini produksi, pendekatan tiru dan miliki kelemahan lebih banyak. Berikut kelemahan dari metode ini dibanding dengan metode lini produksi a. Pada lini produksi, semua artefak di dalam aset inti digunakan kembai. Adapun dalam metode tiru dan miliki, pendaurulangan hanya terletak pada kode saja. b. Pada lini produksi perangkat lunak, semua aset inti dikembangkan dan divariasi sesuai dengan kebutuhan sekarang. Pada metode tiru dan miliki, hanya sebagian – bagian yang berkaitan dengan produk yang mengalami perkembangan. Jadi, ada kemungkinan suatu saat programmer akan kesulitan membuat kostumisasi karena pengembangan bagian tidak merata dan tidak seperti lini produksi. c. Pada metode tiru dan miliki, terdapat pemutusan antarproyek untuk membuat informasi dasar bagi produk baru. Sehingga pemeliharaan program akan dilakukan dalam jalur yang terpisah. Tentu saja hal ini menambah beban biaya dalam produksi perangkat lunak. 2. Organisasi Produksi Perangkat Lunak Salah satu proses yang kerap digunakan dalam proses lini produksi perangkat lunak adalah proses Accelerated System Application dan Products (ASAP). ASAP pertama kali diimplementasikan oleh konsorsium perusahaan di enam negara eropa pada tahun 1999 – 2001. ASAP adalah proses memperbanyak sistem tunggal dengan domain proses untuk kegiatan pengembangan dan penggunaan aset program milik bersama. Bagian penting lain dari lini produksi perangkat lunak adalah keharusan agar pengaturan aset proram perusahaan dikendalikan dengan tanggung jawab tinggi. Berikut adalah struktur organisasi yang bisa digunakan untuk mendukung teriptanya lini produksi yang efektif. a. Model Bagian Pengembangan Pada model bagian pengembangan, kegiatan pengembangan perangkat lunak (software) dipusatkan pada satu bagian departemen. Developer dapat ditugaskan pada proyek platform dan proyek yang berkaitan dengan produk, tergantung kebutuhan perusahaan. Model seperti ini dapat secara efektif dijalankan pada perusahaan kecil yang memiliki developer sekitar 20 orang. b. Model Unit Bisnis Dalam model unit bisnis, tim pengembangan dibagi menjadi beberapa unit. Setiap unit memfokuskan kegiatan pada produk tertentu dengan lini produksi tertentu pula. Model ini sangat berguna apabila dalam lini produksi terdapat pengubahan dan pembagian asset program. Model unit bisnis sangat berguna apabila suatu perusahaan memiliki staf developer sekitar 30-100 orang. Kelemahan dari model unit bisnis adalah unit tidak berfokus pada platform, sehingga aset inti akan mengalami pengikisan. Pengikisan aset inti sama dengan penurunan produk. c. Model Unit Rekayasa Domain Model Unit Rekayasa Domain adalah bentuk lama dari lini produksi perangkat lunak. Pada model ini, terdapat kelompok proyek platform yang di serahi tanggung jawab dala pemeliharaan dan pengembangan aset ini. Kelompok proyek platform memiliki kedudukan terpisah dengan unit proyek produk. Selain itu, terdapat kelompok lain bernama unit rekayasa produk yang bertanggung jawab dalam pengembangan dan evoluasi produk. Kekurangan dari model ini adalah bahwa developer lebih sesuai dengan permintaan pelanggan. Namun, model unit rekayasa domain dapat diterapkan apabila sebuah perusahaan memiliki developer dari 100 orang. d. Model Unit Rekayasa Domain yang Disusun Secara Hierarkis Model ini memiliki kesamaan dengan model unit rekayasa domain, namun memiliki tambahan pada keberadaan hierarki dalam lini produksi dan rekayasa domain. Model ini brguna untuk menambah variasi produk dan untuk menampung staf yang jumlahnya ratusan. Model ini hanya dapat diterapkan pada perusahaan besar. 3. Keuntungan Produksi Perangkat Lunak Berikut beberapa keuntungan dalam penerapan produksi peranngkat lunak. a. Keuntungan bagi Chief Executive Officer CEO mendapatkan keuntungan dari produktivitas yang lebih tinggi, waktu pemasaran produk yang lebih banyak, dan kemampuan produk dalam menangkap segmen pasar baru. b. Keuntungan bagi Manajer Teknis Manajer teknis mendapat keuntungan dengan adanya peningkatan dalam aspek kemudahan produksi dan tertatanya peran dan tanggung jawab di setia bagian. c. Keuntungan bagi Chief Operating Office (COO) COO mendapatkan keuntungan dari efisiensi penggunaan tenaga kerja, stasiun kerja yang terus mengalir, dan kemampuan untuk menjamah pasar, teknologi, dan produk baru. d. Developer Software Developer Software mendapatkan keuntungan dari kepuasan kerja yang lebih tinggi karena mereka dapat fokus dalam mengembangkan produk baru. e. Developer Aset Inti Developer Aset Inti mendapatkan keuntungan dari jabatannya. Developer Aset Inti adalah posisi yang dianggap tinggi dalam hierki lini produksi software, sehingga kepuasan kerja mereka akan meningkat. f. Pemasar Pihak pemasar akan mendapatkan keuntungan dari produk perangkat lunak berkualitas tinggi, sehingga penjualan akan dapat dilakukan dengan mudah. g. Pelanggan Pelanggan akan mendapat produk yang terjamin kualitasnya. h. Pengguna Akhir Pengguna akhir mendapat keuntungan berupa perangkat lunak yang memiliki sedikit kecatatan. 4. Kekurangan Produksi Perangkat Lunak Berikut beberapa kelemahan dari produksi perangkat lunak. a. Pelatihan pegawai untuk mengimplementasikan lini produksi akan memakan biaya yang sangat besar. Hal tersebut karena pelatihan pegawai tidak hanya terfokus pada pelatihan perangkat lunak, tetapi kepada pengenalan lini produksi dan prosedur – prosedurnya. b. Keengganan atau kebingunan para pegawai jka mereka membuat produk yang benar – benar baru. Hal tersebut karena mereka terbiasa mengembangkan produk yang berasal dari satu ini. c. Lini produksi biasanya sukses diterapkan oleh perusahaan – perusahaan mapan. 5. Proses Perakitan Perangkat Lunak Berikut beberapa proses perakitan perangkat lunak. a. Analisis Masalah Analisis masalah menentukan apakah produk perangkat lunak yang dibuat sesuai dalam lingkup perakitan perangkat lunak atau tidak. b. Spesifik Produk Spesifik produk menjelaskan penjelasan persyaratan produk dengan cara memberi gambar pada perbedaan persyaratan lini produksi perangkat lunak. Spesifikasi produk dilakukan dengan mekanisme spesifikasi. c. Desain Produksi Memetakan perbedaan persyaratan dan perbedaan lini arsitektur produk dengan menggunakan metode mekanisme spesifikasi. d. Implementasi Produk Metode yang digunakan untuk mengembangkan produk berdasarkan pada sejauh mana perbedaan yang terdapat pada lini produksi perangkat lunak. e. Pengembangan Produk Membuat, mendaur ulang, dan memodifikasi sumber daya pembuatan perangkat lunak. f. Pengujian Produk Membuat dan mendaur ulang aset pengujian ( seperti test case, set data, dan skrip data) dengan bantuan alat pengukuran data. D. Proses Perakitan komputer Berbasis Multimedia 3D Multimedia merupakan bentuk interaksi antara teks, suara, gambar statis, animasi, serta video. Multimedia juga dapat diartikan sebagai gabungan dari berbagai media. Dengan menggunakan multimedia, informasi dapat ditampilkan secara serentak melalui berbagai media. Anda dapat melihat informasi pada layar berupa teks maupun gambar dan video pada waktu yang bersamaan. Anda dapat mendengar paparan dalam bentuk suara melalui speaker (pengeras suara). Berdasarkan pengertian – pengertian multimedia yang dikemukakan tersebut dapat disimpulkan bahwa multimedia merupakan suatu gabungan antara teks, gambar, grafis, animasi, audio, dan video, serta cara penyampaian interatif. Sehingga dapat membuat suatu pengalaman belajar bagi anda seperti dalam kehidupan nyata. 1. Definisi 3D Menurut Agus Suheri dalam bukunya yang berjudul “Animasi Multimedia Pembelajaran”, animasi merupakan kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa hingga menghasilkan gerakan. Animasi mewujudkan ilusi (illusion) bagi pergerakkan dengan memaparkan atau menampilkan satu urutan gambar yang berubah sedikit demi sedikit (progressively) pada kecepatan tinggi. Animasi digunakan untuk memberi gambaran pergerakan bagi suatu objek. Animasi membolehkan suatu objek yang tetap atau statik dapat bergerak dan kelihatan seolah – olah hidup. Animasi multimedia merupakan proses pembentukan gerak dari berbagai media atau objek yang divariasikan dengan efek – efek dan filter, gerakan transisi, dan suara- suara yang selaras dengan gerakan animasi tersebut. Animasi memiliki banyak jenis. Salah satu jenisnya adalah animasi 3 dimensi (3D). Pengertian dari animasi 3D adalah manipulasi gambar atau ojek 3D dalam bentuk animasi menggunakan kaidah permodelan (modeling), pemetaan (mapping), pencahayaan (lighting), penggunaan kamera (camera), aniamasi (animation), dan proses render (rendering) yan terdapat dalam perisin animasi 3D. 2. Definisi Blender Blender merupakan software pembuat model dan animasi 3D. Blender adalah grafis 3D aplikasi yang dapat digunakan untuk pemodelan, texturing rendering (pemberian tekstur), editing, dan membuat aplikasi 3D intraktif termasuk permainan video, film animasi, atau cek visual. Selain itu, blender juga dapat dimanfaatkan sebagai game engine, yaitu software untuk membuat game. Blender dapat diperoleh secara gratis disitus resminya www.blender.org . (zaki, 2016:1) 3. Adobe Flash CS6 Flash sudah dipakai luas sejak puluhan tahun yang lalu. Sebagian kalangan menggunakannya utuk membuat animasi untu halaman website, proyek perusahaan, SC interaktif, game, dan lain – lain. Saat ini, sudah berembang pengunaan flash untuk pembuatan game di mobile device seperti handphone, PDA, dan lain – lain. 4. Perakitan Komputer Perkembangan teknologi sangat pesat saat ini. Hal ini juga memengaruhi spesifikasi komputer yang dibutuhkan. Multimedia adalah salah satu bidang pekerjaan yang memerlukan komputer dengan spesifikasi hardware yang mumpuni agar dapat bekerja secara maksimal. Berikut spesifikasi yang sebaiknya Anda sematkan dalam komputer tersebut. a. Motherboard Motherboard merupakan suatu perangkat yang bisa dikatakan seagai rumah bagi otak komputer. Selain itu, motherboard juga menjadi tempat utama yang mengatur cara kerja banyak komponen elektronik secara teknis, seperti Basic Input Output System (BIOS), Random Acces Memory (RAM), prosesor, chipset, dan Video Graphics Array (VGA). Sebagai rumah bagi otak komputer, motherboard harus memiliki kekuatan besar untuk menampung semua perangkat yang ada didalamnya. Untuk kebutuhan multimedia yang tangguh, idealnya gunakan motherboard ASRock H18M-DGS atau ASRock Z87 EXTREME untuk kekuatan yang lebih maksimal. b. Prosesor (processor) Prosesor merupakan otak dari sebuah komputer. Prosessor bertugas sebagai tugas pengatur semua kegiatan pada komputer. Prosesor berupa integrated Circuit (IC) yang menjadi pusat semua sistem dari sebuah komputer. Berdasarkan perkembangannya, ada dua perusahaan besar yang memproduksi prosesor yang sudah dikenal dipasaran, yaitu Intel dan AMD. Pemilihan merek biasanya disesuaikan dengan selera masing – masing karena keduanya memliki kelemahan dan keunggulannya masing – masing. Hal penting lain yang harus diperhatikan pada saat membeli perangkat ini, pastikan socket – nya sesuai dengan motherboard. Prosesor memiliki bagian – bagian penting, yaitu sebagai berikut. 1) Aritcmatics Logical Unit (ALU) Aritcmatics Logical Unit (ALU) berfungsi melakukan perhitungan aritmatikanya secara keseluruhan. 2) Control Unit (CO) Control Unit (CO) berfungsi sebagai pengatur jalannya data yang masuk dan keluar. 3) Memory Unit (MU) Memory Unit (MU) merupakan komponen kecil, tetapi memiliki kapasitas penyimpanan dengan kecepatan tinggi. Kemampuan otak menjadi kunci penting berjalannya sistem komputer, maka Anda harus pastikan bahwa prosesor yang dipilih juga memiliki kapasitas tinggi. Sebenarnya untuk pemula di bidang multimedia, prosesor dual core sudah cukup. Akan tetapi, jika memiliki budget yang tinggi, akan lebih baik memilih prosesor Core i7 atau AMD Vishera FX -6300 3.5Ghz untuk hasil lebih maksimal. c. Random Access Memory (RAM) Random Access Memory (RAM) merupakan memori akses bebas. Fungsinya untuk mempercepat akses penyimpanan data dan sebagai penyimpanan sementara. Keberadaan memori ini sangat bermanfaat karena sebelum data tersimpan pada harddisk, data akan terkunci oleh RAM. Jadi, apa saja yang dilakukan pada komputer akan terdeteksi oleh penyimpanan data sementara ini. Ada tiga jenis RAM, yaitu Double Data Rate (DDR), DDR 2, DDR 3, dan DDR 4. Perbedaan ketiga jenis RAM tersebut terletak pada tingkat kecepata yang dimiliki. Cepat dan lambatnya sistem kerja komputer juga sangat dipengaruhi oleh kapasitas RAM. Umumnya, RAM yang digunakan pada komputer multimedia 4 giga byte, yaitu Team Elite Dual Channel 4GB (2X2GB) atau 8 giga byte dengan spesifikasi Corsair DDR3 Dominator Platinum PC17000. d. Hard Disk Hard disk merupakan komponen komputer yang sudah tidak asing lagi di dengar, bahkan oleh orang awam yang tidak terlalu mengerti tentang dunia teknologi komputer. Fungsi hard disk adalah untuk menyimpan data di dalam komputer. Berikut beberapa jenis hard disk yang biasa digunakan untuk komputer multimedia. 1) SATA Merupakan jenis hard disk yang banyak di gemari oleh pelaku multimedia karena proses penyimpanan nya cukup cepat dan jarang terjadi delay. 2) SSD Hard disk jenis ini terbaru dan jauh lebih cepat dari SATA meskipun ukuran hard disk lebih kecil, tetapi solid. Kapasitas simpan yang dibutuhkan untuk komputer multimedia cukup besar karena untuk menyimpan data – data berat. Hard disk yang dibutuhkan sekitar 500 – 1000 giga (iTera). e. Video Graphic Array (VGA) Video Graphic Array (VGA) dari VGA yang merupakan pengolah sinyal digital menjadi tampilan grafis pada monitor. Komputer yang digunakan untuk multimedia diwajibkan memasang VGA card karena fungsinya sebagai penerjemah data berupa grafis ke layar monitor. Hal ini dilakukan karena multimedia tidak lepas dari gambar dan vidio, sehingga keberadaan VGA sangat mempengaruhi hasil resolusi gambar. Saat ini, terdapat dua produsen yang memproduksi komponen ini, yaitu ATI dan nVIDIA. VGA memiliki beberapa bagian, yaitu sebagai berikut. 1) Graphich Prossecing Unit (GPU) , fungsinya untuk mengubah dan mengolah data menjadi titik – titik warna yang jumlahnya sangat banyak, sehingga menjadi satu kesatuan gambar yang sempurna. Dengan format Phae Alternating Line (PAL) 1 fram jumlahnya 24 fixel (titik), sedangkan 1 frame sama dengan 24detik. Jadi, dapat dibayangkan berapa titik – titik warna yang harus diubah untuk menjadi tampilan gambar yang baik. 2) Analog Converter, fungsinya mengubah data gambar menjadi sinyal analog yang dapat terbaca pada layar monitor. 3) Video Memory, fungsinya sebagai penyimpanan data sementara 4) Bus Interface, sebagai tempat VGA card pada motherboard 5) Fan, fungsinya untuk membantu dalam proses pendinginannya VGA card karena VGA card memiliki beban kerja berat, sehingga membuatnya cepat panas. 6) Display Interface merupakan slot yang berfungsi untuk menghubungkan VGA dengan monitor. Ada tiga jenis colokan yang biasanya dipakai, yaitu High Definitin Multimedia Interface (HDMI), VGA, dan Digital Visual Interface (DVI). VGA terdiri atas 2 jenis, aitu on board dan add on, bedanya hanya menyatu dan terpisah dengan motherboard. VGA card yang direkomendasikan untuk kelengkapan multimedia adalah Zotac Geforge GTX 750 Ti milik nVidia atau MSI AMD radeon R7 – 250 dari ATI. Saat ini, VGA sudah mengalami perkembangan dengan kemampua 3 dimensi yang mampu membaca akselerasi 3D. Kemampuan 3D sangat bermanfaat bagi pekerja multimedia seperti grafis, animasi, interior design, bahkan pencinta game. f. CD/DVD Read Only Memory (ROM) DVD ROM merupakan tempat untuk CD/DVD apabila dibutuhkan. CD/DVD ROM digunakan untuk membaca cakram CD/DVD. ROM dapat digunakan untuk menulis data pada CD atau DVD. g. Casing CPU dan Power Supply Casing CPU merupakan kotak atau rumah yang berfungsi untuk melindungi kmponen – koponen dalam komputer secaea keseluruhan. Komputer satu dengan lainnya harus dihubungkan dengan kabel – kabel kecil yang akan sangat berbahaya apabila tidak dikemas dengan rapi. Casing harus kuat , sehingga apabila terjadi benturan yang tidak disengaja, semua komponen komputer tetap aman. Power supply DC pada komputer. Power supply merupakan jantung dari komputer. Tanpa power supply, komputer tidak akan hidup atau menyala. Soal latihan A. Pilihlah jawaban yang benar! 1. Pekerja hanya memiliki ruang gerak sebesar badannya saja dalam perusahaan perakitan. Hal tersebut menyalahi prinsip assembly line karena ... A. Pekerjaan yang dilakukan tidak sesuai dengan urutan operasional perusahaan B. Area kerja kurang nyaman C. Pekerja kurang mendapatkan jam istirahat yang cukup D. Pekerjaan yang dilakukan menjadi tidak efektif E. Pekerja dapat bermalas – malasan karena merasa tidak dihargai 2. Perhatikan beberapa fungsi dari assembly line berikut ini! 1) Pekerja tidak perlu repot mengangkat barang 2) Pekerja tidak perlu khawatir akan kesehatannya karena mereka tidak perlu sering membungkuk 3) Pekerja tidak perlu mendapat pelatihan khusus 4) Pekerjaan menjadi lebih cepat dan efisien karena dibantu oleh mesin 5) Pekerja menjadi tidak mengeluh dengan pekerjaannya. Yang merupakan fungsi assembly line dalam kaitannya dengan kenaikan upah adalah pernyataan nomor ... A. (1), (2), dan (3) B. (4) C. (2) dan (4) D. (5) E. (3) dan (5) 3. Istilah yang mengacu pada hubungan antara nilai ekonomis dengan kenyamanan para pemakaiannya adalah... A. Agronomis B. Ergonomis C. Ekonomi D. Makroekonomis E. Mikroekonomis 4. Penyusunan casing CPU biasanya menggunakan alat penghubung seperti sekrup. Metode perakitan tersebut menggunakan ... A. Metode cascade B. Metode keseimbangan C. Metode bongkar pasang D. Metode deain E. Metode manufaktur 5. Berikut ini merupakan komponen dalam bisnis produk CPU komputer,kecuali ... A. Sekrup B. PCB C. Power supply D. Pegawai untuk merakit produk E. Biaya pengiriman / transportasi 6. Perakitan manual sebagian besar pekerjaannya dilakukan oleh ... A. Manusia B. Hewan C. Makhluk hidup D. Robot E. Mesin 7. Mobil adalah jenis produk yang termasuk kedalam jenis produk ... A. Seri B. Tunggal C. Beragam D. Berbeda E. Varian 8. Hal berikut yang bukan manfaat dari lini perakitan , yaitu... A. Pekerja tidak perlu mengangkat beban berat B. Tidak perlu membungkuk C. Pekerja tidak perlu diberi pelatihan khusus D. Membuka lapangan pekerjaan yang mampu dilakukan oleh siapa saja E. Dampak produk tersebut dalam memberikan lapangan pekerjaan 9. Ergonomis berkaitan dengan ... A. Kenyamanan pengguna B. Lingkungan C. Tata tertib pemakaian D. Dampak suatu produk terhadap biota E. Dampak produk tersebut dalam memberikan lapangan pekerjaan 10. Metode perakitan komponen dengan langkah berurutan disebut ... A. Metode cascade B. Metode seimbang C. Metode bongkar – pasang D. Metode bonkar E. Metode maintenance 11. Tujuan line balancing adalah ... A. Berikut yang termasuk Melambatkan kerja perakitan B. Menyeimbangkan lini perakitan dengan stasiun kerja C. Memanfaatkan pegawai sedikit mungkin D. Mengurangi pengeluaran E. Menambah keuntungan perusahaan 12. istilah di dalam line balancing, kecuali ... A. Assamble product B. Work elemen C. Waktu operasi (Ti) D. Work station E. Work rate 13. Jumlah metode dalam line balancing adalah ... A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5 14. Lini perakitan yang aktivitasnya ditunjukkan pada tabel berikut memiliki waktu siklus 8 menit. Efisiensi lini yang seimbang ini adalah .. Tugas Waktu (Menit) Tugas – tugas sebelumnya D, E, F Watu total A. 87,5 B. 77,5 C. 67,5 D. 57,5 E. 47,5 15. Perhatikan beberapa metode berikut! (1) Metode Matematis (2) Metode Probabilistik (3) Metode Heuristik (4) Metode Helgesson – Birnie (5) Metode Region Approach Adapaun yang termasuk dalam metode heuristik, kecuali nomor ... A. (1) dan (3) B. (1), (2) dan (3) C. (3) dan (5) D. (1) dan (5) E. (4) dan (5) B. Jawablah soal – soal berikut dengan benar! 1. 2. 3. 4. 5. Jelaskan keuntungan dalam penerapan lini perakitan menurut Henry Ford! Siapa yang menyarankan implementasi lini perakitan pada Perusahaan Ford! Jelaskan langkah – langkah dalam metode Killsridge – Wester! Sebutkan simbol – simbol yang dipakai dalam Line Balancing! Apa yang akan terjadi jika suatu pekerja mengerjakan pekerjaan yang sama dengan berulang – ulang dan terus – menerus dalam keadaan yang selalu dibatasi ruang geraknya! 6. Jelaskan nilai tambah dalam perakitan perangkat lunak! 7. Jelaskan keutungan perakitan perangkat lunak dalam kaitannya dengan produktivitas kerja! 8. Jelaskan langkah – langkah dalam proses perakitan perangkat lunak! 9. Sebutkan dua jenis perakitan pada perangkat lunak! 10. Jelaskan apa yang dimaksud perakitan! Tugas Proyek Kerjakan tugas berikut secara berelompok! 1. Buatlah sebuah 3D animasi indonesia 2. Anda dapat membuat animasi berdasarkan kisah dongeng atau cerita rakyat yang beredar di wilayah sekitar Anda, atau yang ada di Indonesia! Misalnya dengan memilih salah satu dari cerita rakyat berikut ini! A. B. C. 3. Buatlah tahap – tahap dalam pembuatan animasi tersebut! 4. Buatlah dalam bentuk makalah! 5. Persentasikan di depan kelas dengan guru sebagai pembimbing dan penilai! BAB III Prosedur Pengujian Produk Barang/Jasa Pada bisnis manufaktur, proses pengujian suatu produk sangatlah mutlah dilaukan. Tujuannya, untuk memberikan penilaian yang lebih terperinci. Produk yang lolos pengujian berarti produk tersebut layak dikonsumsi atau digunakan untuk konsumen. Adapun produk yang tidak lolos, perlu diadakan pengulangan atau perbaikan. Kompetensi Dasar 3.14 menganalisis prosedur pengujian kesesuaian fungsi produ / jasa 4.14 melakukan pengujian poduk barang / jasa 3.15 mengevaluasi kesesuain hasil produk dengan rancangan 4.15 melakukan pemeriksaan produk sesuai dengan kriteria kelayakan produk / standar operasional Peta konsep Prosedur pengujian barang/jasa Meliputi: Pengujian produk tujuan pengujian produk keuntungan dan kerugian pengujian produk pihak yang berperan dalam pengujian produk standardisasi Pengujian Perangkat Keras meliputi: definisi standardisasi proses standardisasi standardisasi dalam produk perangkat keras pengendalian Mutu (quality control) standardisasi pengujian perangkat lunak meliputi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. prinsip pengujian perangkat lunak karakteristik perangkat lunak melakukan perencanaan perangkat lunak indikator pengujian perangkat lunak metode pengujian perangkat lunak strategi pengujian perangkat lunak jaminan mutu perangkat lunak tantangan dalam jaminan mutu siswa ruang lingkup jaminan mutu perangkat lunak faktor – faktor dalam jaminan mutu perangkat lunak pengukuran kualitas perangkat lunak uji durabilitas smartphone 1. Tumbing barrel test 2. Drop test 3. Jean friction test 4. Soft press test 5. Plug matching 6. Onnector durability 7. Twisting test 8. 9. 10. Button test Cable bending Temperatur test Konsep pengujian adalah proses yang menganalisis prosedur statistik, membentuk ulang, dan mengubah ide – ide mengenai ide dasar untuk produk. Sebelum produk diperkenalkan dipasar, perlu dilakukan pengujian produk. Hal ini membantu untuk mengembangkan titik yang menyatakan kualitas produk, posisi, dan khalayak yang ditargetkan. Studi mengenai reaksi terhadap produk membantu Anda dalam banyak hal, seperti suka, alasan untuk membeli, dan banyak hal lagi. Hal tersebut memfasilitasi konsumen untuk mengevaluasi dan mereka juga dapat memberikan masukan selama proses pengembangan. Pengujian konsep ini juga dikenal sebagai alat manajemen untuk menguur keberhasilan. A. Pengujian Produk Pengujian produk dilakukan karena produsen ingin mengetahui nilai dan dayaguna barang tersebut sebelum dilempar kepasaran. Pengujian produk adalah strategi untuk meningkatkan aspek perlindungan konsumen. Pengujian produk merupakan tonggak awal datangnya era konsumsi modern. Pengujian produk dapat dilakukan oleh pembuat produk yang bekerja sama dengan peneliti independen atau peneliti yang ditunjuk oleh pemerintah. Pengujian produk memakai dasar metode pengujian ilmiah. Namun, terdapat pula beberapa pihak yang melakukan pengujian poduk dengan metode ciptaannya sendiri demi memenuhi kriteria – kriteria tertentu. Pada test perbandingan, dua atau lebih sampel produk yang sama dijadikan objek eksperimen dalam suatu kodisi yang sama. 1. Tujuan pengujian produk Ada beberapa tujuan dari pengujian produk, yaitu sebagai berikut. a. Memastikan bahwa persyaratan spesifikasi,regulasi, dan kontrak dapat terpenuh b. Meutuskan apakah produk tersebut sudah berjalan dijalur yang semestinya. c. Alat demontrasi produk d. Menetapkan kesesuaian produk terhadap penggunaan akhir e. Menyediakan dasar komunikasi teknis suatu produk f. Menyediakan informasi perbandingan dengan produk - produk lain. g. Upaya meniptakan produk yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum h. Membantu pemecahan masalah terhadap kendala produk i. Menentukan potensi penghematan dalam produksi suatu produk 2. Keutungan dan pengujian produk Pengujian produk serig kali menjadi perhatian utama karena pengujian produk dianggap gagal dalam memperbaiki kegagalan produk lama. Pihak manajemen yng bertanggung jawab karena mereka melakukan pegujian produk dengan cara- cara yang baku dan tak sesuai dengan perkembangan jaman. Banya yang menganggap bahwa manajemen penguji produk akan merugikan suatu produk, sebagai pengganti menyukseskan suatu produk. Alasan lain atas kritik terhadap pengujian produk adalah bahwa pengujian bahwa pengujian hanya mengurusi masalah – masalah yang kurang penting atas suatu produk. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa pengujian produk dapat membawa keuntungan, baik bagi produk itu sendiri maupun bagi konsumen. Berikut adalah keuntungan dan kerugian pengujian produk. a. Keuntungan Pengujian Produk Berikut beberapa keuntungan dalam pengujian produk 1) Menjajal Strategi Pemasaran Jika produsen produk perangkat keras hanya menjual satu produk saja, misalnya produksi keyboard, perusahaan tersebut akan mengalami masalah dalam aspek pemasaran. Setiap perusahaan memiliki standar dan selera sendiri dalam memilih merek keyboard yang mereka anggap cocok digunakan. Adanya pengujian produk, Anda bisa mengetahui strategi pemasaran mana yang akan dapat diterapkan. Selain itu, produsen produk perangkat keras dapat membuang fitur – fitur yang tidak dibutuhkan oleh konsumen, yaitu masyarakat umum. Jadi, produsen produk perangkat keras dapat menghemat biaya produksi dan mengetahui konsumen jenis apa yang dapat dijadikan sasaran penjualan. 2) Memberikan Informasi Mengenai Produk Dengan melakukan pengujin produk, perusahaan produsen perangkat keras akan mendapatkan masukan dari para konsumen mengenai produk yang akan diluncurkan. Mengapa demikian? Karena konsumen dan penguji adalah pihak yang paling mengetahui performa dari perangkat keras terseut. 3) Sebagai Upaya Untuk Mengatur Strategi Merek Konsumen membeli produk tersebut memiliki merek yang terkenal atau memiliki reputasi dalam aspek keamanan dan performa produk. Dengan melakukan pengujian produk, perusahaan dapat mengetahui persepsi konsumen mengnai produk perangkat keras dalam kaitannya dengan keamanan dan performanya. 4) Membantu Produsen Mencermati kesalahan Perusahaan tidak akan pernah tahu catat apa yang ada di dalam suatu produk sampai produk tersebut dipegang oleh para konsumen dan penguji. Dengan adanya pengujian produk, produsen produk perangkat keras dapat dimengrerti catat apa saja yang bisa menyebabkan terjadinya pengembalian barag atau penggunaan garansi produk. b. Kerugian Pengujian Produk Berikut beberapa risiko dan potensi kerugian dalam melakukan pengujian produk. 1) Pengujian Produk Cenderung dapat Membuat Perusahaan Membayar Biaya Ekstra Pengujian produk selalu memberikan risiko bagi suatu perusahaan. Risiko dalam proses pengujian produk biasanya berupa sampel, ukuran sampel yang tak sesuai, kesalahan pengukuran, dan kesalahan dalam mendeskripsikan produk yang diuji kepada konsumen. Namun, potensi kesalahan – kesalahan yang timbul dapat diatasi oleh metode analisis yang tepat. Masalah yang lebih bear akan timbul jika pengujian produk bersinggungan dengan tujuan bisnis perusahaan. Sebagai contoh, pengujian produk yang memakan waktu sangat lama akan menurunkan tingkat permintaan suatu produk. Jadi, perusahaan akan merugi akiat turunnya permintaan atas produk tersebut. 2) Permasalahan dalam Penerapan Pengujian Produk Banyak pihak yang khawatir terhadap permasalahan – permasalahan yang dapat timbul dalam pengujian produk. a) Menguji produk yang salah. Artinya, para penguji produk melakukan pengujian pada aspek yang salah dalam suatu produk b) Melakukan perbandingan dengan produk yang salah. Artinya, melakukan pngujian dengan pesaing bisnis yang lebih lemah. c) Menanyai pihak yang salah. Artinya, melakukan wawancara dengan pihak yang tidak mengetahui seluk beluk atas produk tersebut. d) Melakukan pengujian pada lingkungan pasar yang berbeda dari lingkungan pasar asli produk tersebut. e) Melakukan pengujian kepada segmen konsumen yang tida sesuai dengan produk. f) Melakukan pengujian dengan penerapan harga yang keliru 3. a. Pihak yang Berperan dalam Pengujian Produk Ada beberapa pihak yang berperan dalam pengujian produk diantaranya sebagai berikut. Pemerintah Peran pemerintah dalam pengujian produk adalah dengan menetapkan hukum yang menyatakan kewajiban produsen untuk menjelaskan dan menjamin keamanan produknya. Sehubungan dengan perangkat keras, pemerintah mengatur standardisasi perangkat keras dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelnggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik. Gambar 3.2 kantOr kementrian Komunikasi dan Informatika RI di jakarta yang berwenang mengurus dibidang komunikasi dan informatika di indonesia. b. Perusahaan Peran pemerintah dalam pengujian produk adalah menyediakan produk dan layanan yang sesuai dengan standar perusahaan. Biasanya, standar yang diterapkan adalah standar fakultarif (artinya, perusahaan tersebut menetapkan aturan untuk dirinya sendiri), dan standar wajib (dikeluarkan pemerintah). Di dunia internasional, pengujian produk juga harus dilakukan melalui suatu badan penetap standar internasional yang dikenal International Organitation for Standardization (ISO). Dalam kaitannya dengan perangkat keras, pengujian produk harus dilakukan sesuai dengan ISO 27001. Dalam hal ini, ISO juga bekerja sama dengan komunikasi elektronik international (IEC/International Electrotechnical Commision) ISO/IEC 27001, atau selengkapnya “ISO?IEC 27001:2005 – information technolgy - - Security techineques - - Information security management systems - Requirements” adalah suatu standar sistem manajemen keamanan informasi. Information security manageminient system (ISMS) yang diterbitkan oleh ISO dan IEC pada Oktober 2005. Standar yang berasal dari BS 7799 – 2 ditunjukkan untuk digunakan bersama dengan ISO/IEC 277002, yang memberikan daftar tujuan pengendalian keamanan spesifik. Organisasi yang mengimplementasikan ISMS sesuai dengan pedoman praktik terbaik pada ISO?IEC 27002 kemungkinan juga akan memenuhi peryaratan pada ISO?IEC 27001 walaupun sertifikasinya tetap opsional dan terlepas satu sama lain, kecuali jika diminta oleh para pemangku kepentingan organisasi. C. Standardisasi Pengujian Perangkat Keras Standardisasi pengujian perangkat keras perlu diperhatikan. Untuk mengetahui standardisasi pengujian perangkat keras, pahamilah uraian definisi standardisasi, proses standardisasi dalam produk perangkat keras, dan pegedalian mutu berikut. 1. Definisi Standardisasi Standardisasi adalah suatu proses dalam menentukan ukuran yang wajib diikuti dalam proses produksi suatu barang. Standardisasi dapat juga berupa proses pembentukan standar teknis yang bisa menjadi standar spesifikasi, standar cara uji, standar definisi, prosedur standar (atau praktik), dan lain – lain. Standardisasi berasal dari kata “standar” yang memiliki arti ukuran yang digunakan sebagai dasar pembanding kuantitas, kualitas, nilai, dan hasil karya. Dalam arti yang lebih luas, standar meliputi spesifikasi, baik produk, bahan maupun proses. Suatu produk harus standar, harus atau sedapat mungkin diikuti kegiatan maupun hasilnya boleh dikatakan dapat diterima umum oleh penggunaan stande atau ukuran ini adalah hasil kerja sama pihak – pihak yang berkepentingan dalam industri dimana perusahaan itu berada. Misalnya, jika seluruh dunia memproduksi keran dan pipa air dalam bentuk dan ukuran yang berbeda, tidaklah mungkin berbagai pipa saling bersambung. Hal tersebut karena masing – masing pipa tidak serasi dengan pipa lainnya maka itulah diperlukan adaptor. Jika setiap produsen pipa dan keran air boleh memproduksi pipa semaunya tanpa memperhatikan ukuran pipa produsen lain, hasilnya akan terjadi kekacauan. Standardisasi diimplmentasikan ketika perusahaan mengeluarkan produk baru kepasar. Dengan menggunakan standardisasi, perusahaan dapat dengan mudah Rute produksi adalah rute yang menetapkan operasi, operasi urutan, pusat – pusat berkomunikasi melalui pedoman yang ditetapkan dala rangka untuk menjaga pokus. Metode ini dibuat untuk memfasilitasi prosesdan tugas manufaktur. Ada empat teknik yang berbeda untuk standardisasi, yaitu penyederhanaan atau variasi kontrol, kodifikasi, nilai rekayasa, dan statistik proses kontrol. 2. Proses Standardisasi Proses standardisasi meliputi proses perencanaan kegiatan dan fungsi untuk mempersiapkan seperangkat rencana dan intruksi untuk menghasilkan bagian -bagian dalam sebuah produk. Perencanaan dimulai dengan gambar teknik, spesifikasi, bagian atau daftar bahan dan ramalan permintaan. Hasil dari perencanaan ini adalah sebagai berikut. a. Rute Produksi kerja, standar, dan perkakas. Rute ini yang menjadi masukan utama untuk sistem manufaktur perencanaan sumber daya untuk mendefinisikan operasi untuk tujuan pengendalian produksi aktivitas dan menentukan sumber daya yang diperlukan untuk persyaratan kapasitas perencanaan tujuan. b. Proses Perencanaan Proses perencanaan yang biasanya menyediakan lebih rinci, intruksi kerja langkah demi langkah, termasuk dimensi yang terkait dengan operasi individu, parameter permesinan, set – up intruksi, dan pemeriksaan jaminan kualitas. c. Fabrikasi dan Perakitan Fabrikasi dan perakitan untuk mendukung pembuatan gambar (sebagai lawan dari gambar teknik untuk menentukan bagian). Perencanaan proses manual didasarkan pada pengalaman seorang insinyur manufaktur dan pengetahuan tentang sarana produksi, peralatan, kemampuan mereka, proses, dan perkakas. Proses perencanaan sangat memakan waktu dan hasilnya bervariasi berdasarkan orang yang melakukan perencanaan. 3. Standardisasi dalam Produk Perangkat Keras Standardisasi produk perangkat keras dan lunak diatur dalam dokumen bernama IT Hardware and Software Standards serta ISO. a. IT hardware and Software Standard IT hardware and Software Standard merupakan sebuah dokumen yang berisi tentang spesifikasi wajib yang ada pada suatu produk perangkat keras dan lunak. Standardisasi tersebut berguna untuk memastikan ketahanan dan efisiensi perangkat keras dan lunak. b. ISO 9001 ISO 9001 adalah sistem standar manajemen mutu yang dirancang untuk membantu organisasi atau perusahaan dalam memastikan bahwa organisasi atau perusahaan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dan stakeholder – nya, serta dapat memenuhi persyaratan perundangan, hukum, dan peraturan yang terkait dengan produk atau jasanya. ISO 9001 berkaitan erat dengan dasar – dasar dari sistem manajemen mutu. Badan sertifikasi adalah pihak ketiga yang memberikan konfirmasi secara independenyang menyatakan bahwa organisasi sudah memenuhi persyaratan ISO 9001. Terdapat lebih dari satu juta perusahaan atau organisasi di seluruh dunia yang telah disertifikasi dan menjadikan ISO 9001 sala satu alat manajemen yang paling banyak digunakan di dunia saat ini. ISO 9001:2015 adalah standar dokumen (standar persyaratan) yang mencantumkan persyaratan yang harus dijalankan oleh organisasi dan harus dijaga implementasinya. Ada beberapa dokumen standar yang berbeda dalam family ISO 9000, tetapi hanya ISO 900: 2015 yang bisa disertifikasi. ISO 9001: 2015 adalah standar terbaru dari Sistem Manajemen Mutu pada ISO 9001. Sertifikasi ISO 9001: 2015 adalah suatu standar internasional untuk Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu atau sertifikasi Sistem Manajemen Kualitas. Sertifikasi ISO 9001: 2015 menetapkan persyaratan – persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sertifikasi Sistem Manajemen Kualitas. Sertifikasi tersebut bertujuan untuk menjamin bahwa organisasi akan memberikan produk (barang dan atau jasa) yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh badan standar interasional dunia, yaitu ISO. Bila sudah lulus audit dan meraih sertifikasi ISO 9001: 2015 berarti organisasi atau perusahaan tersebut telah memenuhi persyaratan – persyaratan yang ditetapkan. Hal ini dapat memenuhi kebutuhan spesifik dari pelanggan, dimana organisasi yang dikontrak itu bertanggung jawab untuk menjamin kualitas produk – produk tertentu atau merupakan kebutuhan dari pasar tertentu, sebagaimana ditentukan oleh organisasi. Sertifikasi ISO 9001: 2015 bukan merupakan standar produk karena tidak menyatakan persyaratan – persyaratan yang harus dipenuhi oleh produk (barang dan/atau jasa). Tidak ada kriteria penerimaan produk dalam klausul Sertifikasi ISO 9001: 2015, sehingga Anda tidak dapat menginspeksi suatu produk terhadap standar – standar produk. Sertifikasi ISO 9001: 2015 hanya merupakan standar sertifikasi sistem manajemen mutu atau sertiikasi sistem manajemen kualitas. Dengan demikian, apabila ada perusahaan yang mengiklankan bahwa produknya telah memenuhi standar internasional, merupakan hal yang salah dan keliru. Hal tersebut karena manajemen perusahaan hanya boleh menyatakan bahwa sertifikasi sistem manajemen kualitasnya telah memenuhi standar internasional, bukan produknya yang berstandar internasional karena tidakada kriteria pengujian produk dalam sertifikasi ISO 9001: 2015. Bagaimana pun diharapkan bahwa produk yang dihasilkan dari suatu sertifikasi sistem manajemen kualitas internasional akan berkualitas dari suatu sertifikasi sistem manajemen kualitas internasional akan berkualitas baik (standar) juga memenuhi harapan pelanggan. Persyaratan – persyaratan dan rekomendasi dalam ISO 9001 diterapkan pada manajemen organisasi yang memasok produk. Jadi, akan mempengaruhi bagaimana produk itu di desain, dirakit, ditawarkan, dan lain – lain. 1) Beberapa Prinsip Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu Berdasarkan Sertifikasi ISO 9001: 2015 Sertifikasi sistem manajemen mutu atau sertifikasi sistem manajemen kualitas internasional berdasarkan sertifikasi ISO 9001: 2015 lahir berlandaskan delapan prinsip sertfikasi sistem manajemen mutu atau sertifikasi sistem manajemen kualitas. Prinsip – prinsip ini dapat digunakan oleh manajemen senior sebagai suatu kerangka kerja (framework) yang membimbing organisasi menuju peningkatan kinerja. Prinsip - prinsip ini berdasarkan pengalaman kolektif dan pengetahuan dari ahli – ahli internasional yang berpartisipasi dalam komite teknik ISO/TC 176, yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan mempertahankan standar sertifikasi ISO 9001: 2015. Ada beberapa prinsip manajemen kualitas yang menjadi landasan penyusunan sertifikasi ISO 9001: 2015, yaitu sebagai berikut. a) Prinsip 1: Fokus pelanggan b) Prinsip 2: Kepepimpinan c) Prinsip 3: Keterlibatan orang lain d) Prinsip 4: Pendekatan proses bisnis e) Prinsip 5: Pendekatan sistem terhadap manajemen organisasi f) Prinsip 6: Peningkatan terus – menerus (continue processes improvement) g) Prinsip 7: Pendekatan faktual dalam pembuatan keputusan h) Prinsip 8: Hubungan pemasok yang saling menguntungkan 2) Lima Bagian Utama Sistem Manajemen Organisasi dalam Sertifikasi ISO 9001: 2015 Lima bagian utama yang menjabarkan sistem manajemen organisasi sebagaimana diatur dalam Sertifikasi ISO 9001:2015. Sertifikasi ISO 9001: 2015 juga menjabarkan bagaimana seharusnya sebuah sistem manajemen organisasi yang memenuhi standar sertifikasi ISO 9001: 2015, yaitu sebagai berikut. a) Sistem manajemen kualitas b) Tanggung jawab manajemen c) Manajemen sumber daya d) Realisasi produk e) Pengukuran, analisis, dan peningkatan. 4. Pengendalian Mutu (Quality Control) Pengendalian mutu (quality control) merupakan suatu proses penilaian dan pengawasan kualitas atas hal – hal yang berkaitan dengan produksi. ISO 9000 mendefinisikan pengendalian mutu sebagai “Bagian dari manajemen kualitas yang berfokus pada pemenuhan standar kualitas suatu produk”. Berikut hal – hal yang terdapat pada pengendalian mutu. a. Aspek Pendekatan Pengendalian Mutu Berikut beberapa aspek tentang pendekatan pengendalian mutu. 1) Elemen elemen produksi seperti pengendalian, manajemen pekerjaan, proses produksi, performa pekerjaan, dan kriteria integritas. 2) Kompetensi produksi, seperti pengetahuan, keahlian, pengalaman, dan kualifikasi pekerjaan 3) Elemen lunak, seperti pegawai, integritas, kebiasaan di dalam perusahaan, motivasi, semangat tim, dan hubungan kualitas 4) Pengendalian produksi, meliputi inspeksi visual. Inspeksi visual dilakukan oleh pihak pengendali mutu. Setelah diinspeksi, pengendali mutu akan membuat daftar dan deskripsi mengenai kecacatan produk, seperti retak dan goresan. Daftar tersebut lalu digunakan sebagai contoh produk yang tak lolos kualifikasi mutu. b. Tujuan Pengendalian Mutu Penekanan pada pengendalian mutu terletak pada penngujian produk untuk mendapatkan produk yang cacat. Pada pemilihan produk yang akan diuji, biasnya dilakukan pemilihan produk secara acak (menggunakan teknik sampling). Setelah menguji produk yang cacat, hal tersebut akan dilaporkan kepada manajemen pembuat keputusan apakah produk dapat dirilis atau ditolak. Hal ini dilakukan guna menjamin kualitas dan merupakan upaya untuk meningkatkan dan menstabilkan proses produksi (dan proses – proses lainnya yang terkait) untuk menghindari, atau setidaknya meminimalkan, isu – isu yang mengarah kepada kecacatan - kecacatan ditempat pertama, yaitu pabrik. c. Pendekatan dalam Pengendalian Mutu Berikut pendekatan – pendekatan dalam pengendalian mutu yang banyak digunakan di berbagai perusahaan. Tabel. Pendekatan – pendekatan pengendalian mutu Nama pendekatan Statistical Quality (SQC) Digunakan pertama kali Control Tahun 1930 – an Total Quality Control (TQC) Tahun 1956 Statistical Process Control Tahun 1960 – an (SPC) Commpany – Wide Quality Tahun 1968 Control (CWQC) Total Quality Management Tahun 1985 (TQM) Enam Sigma (6ᵟ) d. Tahun 1986 Penjelasan Pendekatan ini memakai metode statistik untuk mengendalikan mutu suatu produk. TQC dipopulerkan oleh Armand V Felgenbaum. Dia menuliskan konsep TQC dalam bentuk artikel di Hardvard Bussiness review. Setelah itu, dia mnulis buku dengan judul Total Quality Control. Dalam TQC, pengendalian mutu tidak hanya dilakukan kepada produk saja, namun seluruh departemen dalam perusahaan. Menggunakan diagram control untuk memonitor proses produksi dan umpan balik yang didapatkan oleh operator produksi atas suatu bentuk produksi. Metode total quality control yang dijalankan jepang. Pendekatan ini pertama kali diterapkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Pendekatan ini menggunakan sebagian teknik SQC untuk menghasilkan perbaikan secara terus – menerus di dalam suatu perusahaan. Pendekatan SQC yang diterapkan di bidang bisnis. Pengendalian Mutu pada Produk Perangkat keras Perangkat keras masih menjadi hal yang penting walaupun dunia ini sedang dikuasai perangkat lunak. Oleh karena itu, perusahaan harus selalu melakukan pengendalian mutu terhadap perangkat keras di dalam lingkungan virtual untuk menghindari perhentian sementara (outage). Pada rekayasa dan manufaktur, pegendalian mutu atau pengendalian kualitas melibatkan pengembangan sistem untuk memastikan bahwa produk dan jasa dirancang dan diproduksi untuk memenuhi atau melampaui persyaratan dari pelanggan. Sistem – sistem ini sering dikembangkan bersama dengan disiplin bisnis dan rekayasa lainnya dengan mengunakan pendekatan lintas fungsional. ISO 9000 dan Total Quality Management (TMQ) adalah contoh standar dan pendekatan yang digunakan untuk pengendalian mutu. Beberapa teknik telah dikembangkan untuk memelihara pengendalian mutu, diantaranya pemeriksaan total, mengecek noda, pengendalian mutu secara statis, dan nol cacat. Sebagai teknik pengendalian mutu, pemeriksaan total melibatkan kelengkapan dan pemeriksaan total pekerjaan yang dipoduksi oleh masing – masing karyawaan untuk menentukannya, atau tidaknya standar mutu minimum telah dicapai. Jika bukan, ukuran mengoreksi barangkali akan diambil. Pemeriksaan total diinginkan untuk tertentu jenis pekerjaan ketatausahaan. Seperti yang umum dilakukan saat pemeriksaan total adalah koreksi cetakan pekerjaan diketik. Contoh lainnya adalah pekerjaan ketatausahaan yang sering menerima total pemeriksaan adalah verifikasi kalkulasi seperti ilmu hitung penting dan hasil menyusu data statistik. Oleh karena itu, sifat alami beberapa bentuk pekerjaan ketatausahaan, pemeriksaan total mungkin tidak perlu. Keberhasilan pengendalian mutu dapat diukur dari indikator – indikator sebagai berikut. 1) Relevansi Hubungan kegiatan perusahaan dan produk yang dihasilkannya dengan kebutuhan masyarakat pengguna yang menjadi target kegiatan. 2) Efisiensi Kehematan penggunaan sumber daya dana, tenaga, dan waktu untuk produksi dan penyajian produk perangkat kera yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat pengguna. 3) Efektivitas Kesesuaian perencanaan dengan hasil yang di capai, atau ketepatan sistem, metode, dan prosedur yang digunakan untuk menghasilkan produk yang direncanakan. 4) Akuntabilitas Dapat tidaknya kinerja tersebut dipertanggungjawabkan 5) Kreativitas Kemampuan mengadakan inovasi, pembaruan, atau menciptakan sesuatu yang sesuai dengan perkembangan zaman, termasuk kemampuan evalusi diri. 6) Empati Kemampuan perusahaan memberikan pelayanan sepenuh dan setulus hati kepada semua khalayak sasaran. 7) Ketanggapan Kemampuan perusahaan memprhatikan dan memberikan respons terhadap keadaan serta kebutuhan masyarakat pengguna dengan cepat dan tepat. 8) Produktitas Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan produk perangkat keras yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat pengguna. D. Standardisasi Pengujian Perangkat Lunak Pengujian perangkat lunak (Software Testing) adalah aktivitas – aktivitas yang bertujuan untuk mengevaluasi atribut – atribut atau kemampuan sebuah program atau sistem dan penentuan apakah sesuai denngan hasil yang diharapkan. Pengujian adalah proses pemeriksaan program dengan tujuan tertentu dalam menemukan kesalahan sebelum diserahkan ke pengguna. 1. Prinsip Pengujian Perangkat Lunak Berikut prinsip – prinsip dalam pengujian perangkat lunak. a. Semua Pengujian Harus Dapat Ditelusuri Hingga ke Persyaratan Pelanggan Tujuan utama pengujian perangkat lunak adalah untuk mengungkap kesalahan. Artinya, kesalahan paling fatal apabila perangkat lunak tidak dapat memenuhi syarat yang di tentukan oleh pelanggan. b. Pelannggan Harus Direncanakan Lama Sebelum pengujian Perencanaan pengujian dapat dimulai setelah model persyaratan telah dilengkapi. Definisi detail tenntang cast dapat dimulai segera setelah model desain ditetapkan. Dengan demikian, pengujian dapat direncanakan dan dirancang sebelum pengkodean dilakukan. c. Prinsip Pareto Berlaku untuk Pengujian Perangkat Lunak Prinsip pareto mengimplikasikan bahwa 80% dari semua kesalahan yang ditemukan selama pengujian, hanya dapat ditelusuri 20% dari semua modul program. Selain itu, Anda sulit untuk mengetahui modul yang mengalami kesalahan dan mengujinya dengan teliti. d. Pengujian Harus Mulai dari “yang Terkeil” dan Berkembang ke Pengujian “yang besar” Pengujian biasanya dilakukan terhadap modul program individual. Saat pengujian berlangsung, seluruh modul yang terintegrasi lebih mudah diuji. e. Tidak Ada yang Namanya Pengujian Mendalm Jumlah jalur permutasi pada perangkat lunak yang sangat besar. Oleh karena itu, sulit untuk melakukan pengujian terhadap semua jalur skema pengujian. Akan tetapi, setidaknya andadapat mengetahui bahwa logika yang tertuang dalam perancangan perangkat lunak itu telah tepat dan memastikan semua kondisi telah teruji. f. Pengujian Harus Dilakukan oleh Pihak Ketiga yang Independen Adalah Pengujian Paling Efektif Arti paling efektif di sini adalah pengujian yang memiiki peluang tertinggiuntuk menemukan kesalahan. Perekayasa perangkat lunak yang membuat sistem bukanlah orang yang paling tepat untuk melakukan semua pengujian bagi perangkat lunak. 2. Karakteristik Perangkat Lunak Ada beberapa karakteristik pada perangkat lunak yang dapat dikenai pengujian, yaitu sebagai berikut. a. Operabilitas. Makin baik suatu perangkat lunak bekerja, makin efisien dia dapat diuji. b. Observasi. Apa yang Anda lihat adalah apa yang Anda uji. c. Kontrolabilitasi. Makin baik suatu perangkat lunak, dapat dikontrol main banyak pengujian yang dapat diotomatisasi dan dioptimalkan. d. Dekomposabilitas. Dengan mengontrol ruang lingkup pengujian, Anda dapat dengan lebih cepat mengisolasi masalah dan melakukan pengujian kembali secara lebih halus. e. Kesederhanaan. Makin sedikit yang diuji, maka makin cepat Anda dapat mengujinya. f. Stabilitas. Makin sedikit perubahan, makin sedikit gangguan dalam pengujian. g. Kemampuan untuk dapat dipahami. Makin banyak informasi yang Anda miliki, makin baik pengujian yang akan dilakukan 3. Melakukan Perencanaan Perangkat Lunak Adapun langkah – langkah yang sering dilakukan dalam perencanan pengujian perangkat lunak adalah sebagai berikut. a. Memproleh dokumen requirements, desain yang fungsional, desain internal, dan dokumen lain yang diperlukan b. Memproleh kebutuhan biaya dan pengaturan jadwal c. Menentukan anggota tim yang akan melakukan pengujian beserta tanggung jawab mereka. d. Mengidentifikasi risiko yang ditimbulkan oleh aplikasi, menetapkan prioritas pengujian, serta menetukan batasan dan lingkup tes. e. Menentukan pendekatan pengujian dengan menggunakan metode, pengintegrasian, dan fungsional tertentu. f. Menentukan kebutuhan lingkungan pengujian (perangkat keras, perangkat lunak, komunikasi, dan lain – lain) g. Menentukan data yang diperlukan dalam pelaksanaan pengujian h. Menentukan (hal – hal) yang dibutuhkan untuk mempermudah pengujian i. Mengidentifikasi tugas dan penanggung jawab terhadap tugas tersebut. j. Menetapkan perkiraan jadwal dan batas waktu k. Melakukan pengelompokkan terhadap data masukan, analisis, dan jenis kesalahan (error) l. Menyiapkan pegujian dan membuat dokumen perancanaan yang telah ditinjau dan disepakati m. Menyiapkan lingkungan test dan tools, untuk memperoleh user manual/referensi yang diperlukan guna sebagai pemandu dalam pelaksanaan pengujian n. Memperoleh dan menginstal perangkat lunak o. Melakukan pengujian p. Melakukan evaluasi dan melaporkan hasil dari pengujian q. Mencari kesalahan lain yang berhubungan dengan kesalahan yang ditemukan seelumnya r.Melaksanakan pengujian ulang jika dibutuhkan s. Melakukan pemeliharaan terhadap hasil pengujian dan membuat perencanaan ulang pengujian, lingkungan test, maupun testware (suatu perangkat lunak yang digunakan untuk mengetes perangkat keras dan perangkat lunak lainnya) 4.Indikator Pengujian Perangkat Lunak Dalam melaksanakan pengujian perangkat lunak, terdapat beberapa hal untuk menentukan keberhasilan dari pengujian yang dilakukan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian berikut. a. Pengujian tersebut Memiliki Probabilitas yang Tinggi untuk Menemukan Kesalahan. Penguji perangkat lunak harus memahami perangkat lunak yang diuji sehingga dapat menemukan dan menentukan kemungkinan penyebab terjadi nya kesalahan dalam perangkat lunak. b. Pengujian yang Baik Tidak Redundan Mengingat adanya batasan waktu dalam melakukan sebuah pengujian, efektivitas harus dipertimbangkan. Jadi, diupayakan dalam pengujian hanya dilakukan untuk kasus yang berbeda. c. Pengujian yang Baik Haruslah “Jenis Terbaik” Pengujian harus dapat menentukan jenis pengujian terbaik yang dapat digunakan untuk menemukan banyak jenis kesalahan pada perangkat lunak. d. Pengujian yang Baik Tidak Boleh Terlalu Sederhana maupun Terlalu Kompleks Pengujian harus dilakukan terpisah untu test case yang berbeda. Jangan dilakukan secara bersama – sama. 5. Metode Pengujian Perangkat Lunak Berikut metode – metode yang biasa digunakan oleh peguji peragkat lunak dalam menguji perangkat lunak. a. White Box Testing White Box Testing merupakan cara pengujian dengan melihat ke dalam modul untuk meneliti kode – kode program yang ada dan menganilisis apakah ada kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang tidaksesuai dengan proses bisnis yang dilakukan, baris – baris program, variabel, dan parameter yang terlibat pada unit tersebut akan dicek satu persatu dan perbaiki kemudian di – compile ulang. Pengujian white box menggunakan metode desain test case yang menggunakan struktur control desain procedural untuk memperoleh test case. 1) Manfaat pengujian White Box Testing bagi Perekayasa Dengan White Box Testing, perekayasa dapat melakukan cara berikut. a) Memberikan jaminan bahwa semua jalur independen pada suatu modul telah digunakan paling tidak satu kali b) Mengunakan semua keputusan logis pada sisi true and false c) Mengeksekusi semua loop pada batasan perekayasa dan pada batas operasional perekayasa. d) Mengunakan struktur data internal untuk menjamin validitas. 2) Manfaat Pengujian White Box Testing untuk Analisis sistem Saat menggunakan metode white box, analisis sistem akan dapat antara lain sebagai berikut. a) Menjamin seluruh Independent path di dalam modul yang dikerjakan sekurang – kurangnya sekali b) Mengerjakan seluruh keputusan logikal c) Mengerjakan seluruh loop yang sesuai dengan batasannya d) Mengerjakan seluruh struktur data interna yang menjamin validitas 3) Kekurangan White Box Testing Berikut kelemahan – kelemahan dalam white box testing a) Jumlah biaya untuk white box testing lebih besar daripada biaya yang dibutuhkan untuk black box, untuk ukuran perangkat lunak yang sama b) Belum mampu melakukan tes ketersediaan, keandalan, daya tahan beban, dan pengujian – pengujian lain yang berhubungan dengan kebutuhan faktor – faktor untuk operasi, revisi, dan transisi. b. Black Box Testing Black box testing adalah metode pengujian perangkat lunak yang tes fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja (lihat pengujian white box). Black box testing berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Penyajian tersebut juga pengujian behavioral atau pengujian partisi. Pengujian ini memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangakai input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. 1) Tujuan Black Box Testing Pada block box testing berusaha menemukan hal – hal berikut. a) Fungsi – fungsi yang tidak benar atau hilang b) Kesalahan interface c) Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal d) Kesalahan kinerja e) Inilisiasi dan kesalahan terminasi f) Kesalahan performasi g) Kesalahan inilisiasi dan tujuan akhir 2) Keuntungan dan Kelemahan Penerapan Black Box Testing Adanya pengaplikasi teknik black box, dapat diperoleh serangkai test case yang memenuhi kriteria berikut. a) Test case yang mengurangi, dengan harga lebih dari satu, jumlah test case tambahan yang harus didesain untuk mencapai pengujian yang dapat dipertanggungjawabkan b) Test case yang memberi tahu tentang mengenai kehadiran atau ketidak hadiran kelas kehadiran, daripada memberi tahu kesalahan yang berhubungan hanya dengan pengujian spesifik Namun, disisi lain block box testing menyimpan kelemahan. Ketika penguji melakukan black box testing penguji tidak akan pernah yakin apakah perangkat lunak yang diuji telah benar – benar lolos pengujian. c. Gray Box Testing Gray box testing dalam metode pengujian perangkat lunak yang merupakan kombinasi dari blok box testing dan white box testing. Perbedaan gray box testing dengan white box testing dan block box testing adalah sebagai berikut. Pada block box testing, struktur internal dari item yang sedang diuji tidak diketahui penguji dan white box testing struktur internal dikenal. Pada pengujian gray box testing, struktur internal sebagian dikenal. Ini melibatkan memiliki akses ke internal data srtuktur dan algoritma untuk tujuan merancang diuji kasus, tetapi pengujian pada pengguna atau tingkat black box. Grey – box, berusaha menggabungkan kedua metode white box dan block box, mengambil kelebihan keduanya, mengurangi kekurangan keduanya. Teknik verifikasi modern menetapkan combine – method ini. 6. Strategi Pengujian Perangkat Lunak Strategi untuk pengujian perangkat lunak mengintegrasikan metode design test case perangkat lunak ke dalam sederetan langkah yang direncanakan dengan baik. Hasilnya adalah kontruksi perangkat lunak yang berhasil. Semua strategi pengujian harus menggabungkan perencanaan pengujian, design test case, kumpulan data resultan, dan evaluasi. 7. Jaminan Mutu Perangkat Lunak Jaminan mutu perangkat lunak adalah sebuah aktivitas untuk menjadi kualitas perangkat lunak yang dikembangkan. Sejak munculnya era teknologi informasi, mulai dikenal berbagai macam produk yang bersifat “maya”, yaitu sebuah produk yang daat dilihat, tetapi tidak dapat disentuh selayaknya produk – produk nyata yang Anda kenal selama ini (seperti mobil, motor, sendok, piring, dan sebagainya). 8. Tantangan dalam Jaminan Mutu Perangkat Lunak Seperti yang disampaikan oleh Galin (2004), menjaga kualitas perangkat lunak memiliki tantangan tersendiri karena memiliki karakteristik yang berbeda dengan produk industri. a. Kompleksitas (Complexity) Sebuah perangkat lunak memiliki tingkat kompleksitas tinggi karena di dalam nya sangat mungkin terdapat ribuan fungsi operasi. b. Vasibilitas Produk (Product Visbility) Produk perangkat lunak dikatakan invisible product karena dalam mendeteksi produk cacat sangat tidak mungkin melalui penglihatan mata (by sight). c. Sifat Pengembangan dan Proses Produksi (Nature of Development and Production Process) Kesempatan untuk mendeteksi produk yang cacat hanya mungkin dilakukan pada fase pengembangan. Berbeda dengan produk industri, dimana kesempatan untuk mendeteksi produk cacat dapat dilakukan di semua fase pengembangan dan produksi. 9. Ruang Lingkup Jaminan Mutu Perangkat Lunak Jaminan mutu perangkat lunak diaplikasikan secara menyeluruh pada proses pengembangan perangkat lunak. Jaminan mutu perangkat lunak meliputi sebagai berikut. a. Analisis, perancangan, pengodean, metode, dan peralatan yang diuji b. Tinjauan ulang teknikal secara formal yang diaplikasikan pada setiap tahapan pengembangan perangkat lunak. c. Strategi uji coba dengan banyak tahapan (multitiered). d. Pengawasan terhadap dokumentasi perangkat lunak dan perubahan yang dialaminya. e. Suatu prosedur untuk menjamin pemenuhan standar pengembangan perangkat lunak (jika ada) f. Mekanisme pengukuran dan laporan 10. Faktor – Faktor Dalam Jaminan Mutu perangkat Lunak Ada beberapa faktor yang mempengaruhi jaminan mutu perangkat lunak, yaitu sebagai berikut. a. Correctness. Artinya, besarnya program dapat memuaskan spesifikasi dan objektivitas dari misi pelanggan. b. Reliability. Artinya, besrarnya program dapat diharapkan memenuhi perangkat fungsi – fungsi yang dikehendaki. c. Efficiency. Artinya, jumlah sumber – sumber dan kode yang dibutuhkan program untuk menjalankan fungsi – fungsi. d. Integrity. Artinya, besarnya pengontrolan pengaksesan oleh seseorang yang tidak mempunyai otorisasi terhadap perangkat lunak atau data. e. Usability. Artinya, effort usaha yang dibutuhkan untuk mempelajari, mengoperasikan, menyiapkan input, dan menginterpretasikan output program. f. Maintainability. Artinya, usaha yang dibutuhkan untuk menempatkan dan menetapkan suatu kesalahan pada pogram. g. Flexibility. Artinya, usaha yang dibutuhkan untuk memodifikasi program yang dioperasikan. h. Testability. Artinya, usaha yang dibutuhkan untuk menguji program untuk menjamin telah dijalankannya program yang diharapkan. i. Portability. Artinya, usaha yang dibutuhkan untuk mentransfer program dari lingkungan sistem perangkat lunak dan / perangkat keras ke perangkat ke lingkungan lain. j. Reusability. Artinya, besarnya program dapat digunakan oleh aplikasi lain. k. Interoperability. Artinya, usaha yang dibutuhkan untuk memasangkan satu sistem dengan yang lain. 11. Pengukuran Kualitas Perangkat Lunak Berikut beberapa cara pengukuran kualitas perangkat lunak. a. Auditability. Artinya, mudah untuk dicek mengenai konfirmasi standar. b. Accuray. Artinya, presisi komputasi dan pengontrolan. c. Communication commonality. Artinya, derajat penggunaan interface, protokol, dan bandwidth yang standar. d. Completeness. Artinya, derajat pencapaian implementasi full dari fungsi yang dibutuhkan. e. Conciseness. Artinya, kepadatan program dalam lines of code. f. Concistency. Artinya, penggunaan teknik dokumentasi dan perancangan yang seragam. g. Data commonality. Artinya, penggunaan struktur dan tipe data standar. h. Error tolerance. Artinya, akibat yang timbul pada saat program menemui kesalahan. i. Execution Eficiency. Artinya, kinerja waktu eksekusi pada program. j. Expandability. Artinya, derajat dimana perancangan terprosedur, data, arsitektur dapat diperluas. k. Generality. Artinya, kelonggaran aplikasi dari komponen program l. Hardware independence. Artinya, derajat dimana perangkat lunak dipisahkan dari perangkat keras atau yang mengoperasikannya. m. Instrumentation. Artinya, derajat dimana program memonitor operasinya sendiri dan mengidentifikasikan kesalahan yang timbul. n. Modularity. Artinya, kemandirian fungsional dari komponen program. o. Operability. Artinya, kemudahan pengoperasian program. p. Security. Artinya, ketersediaan mekanisme yang mengontrol atau memproteksi program dan data. q. Self – Documentation. Artinya, derajat dimana source code menyediakan dokumentasi yang berarti. Simplicity r.. Artinya, derajat dimana program dapat dimengerti dengan mudah. s. Software sistem independence. Artinya, derajat dimana program berdiri sendiri dari fitur bahas perograman, karakteristik sistem pengoperasian, dan batasan lainnya yang tidak standar. t. Traceability. Artinya, kemampuan untuk menelurusi representasi peranangan atau komponen program aktual, kembali ke kebutuhan. u. Training. Artinya, derajat dimana perangkat lunak dapat membantu pngguna yang baru dalam mengaplikasikan sistem. D Uji Durabilitas Smartphone Telepon pintar (smartphone) merupakan telepon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi, bahkan menyerupai komputer. Beberapa tahapan uji durabilitas smartphone sebelum diproduksi, yaitu sebagai berikut. 1. Tumbling Barrel Test Tumbling barrel test, smartphone dimasukkan ke dalam sebuah mesin dengan wadah berputar layaknya sebuah mesin cuci. Hal ini untuk menguji ketangguhan dari smartphone tersebut. Pengujian ini dilakukan hingga mencapai 100 kali putaran. 2. Drop Test Pada drop test, smartphone diletakkan di sebuah mesin penjepit, lalu dibanting secara cepat ke permukaan keras dengan ketinggian 1-2 meter. Pengujian ini dilakukan pada setiap sisi – sisi smartphone baik di depan, belakang, atas, bawah, sisi kiri, maupun sisi kanan. 3. Jean Friction Test Jean friction test merupakan pengujian ketahanan smartphone saat mengalami guncangan. Adapun dalam pengujian ini, smartphone disimulasikan berada dalam tas pengguna. Kemudian, smartphone akan diguncang dalam mesin pengujian sebanyak 200 kali putaran. 4. Soft Press Test Pada soft press test, smartphone diuji dengan diberikan tekanan secara perlahan – lahan saat smartphone berada di saku celana ataupun tempat lain dengan keadaan tertindih. Smartphone akan diberikan beban sekitar 25kg dengan pengujian sebanyak 2.000 kali. 5. Plug Matching Plug matching adalah tes untuk menguji durabilitas lubang – lubang konektor, baik pada smartphone seperti lubang microUSB dan jack earphone, serta lubang USB pada konektor charger. Pada pengujian ini, lubang konektor pada dengan plug dari aksesori (kabel USB dan jack earphone) akan dipasang dan dilepas secara berulang hingga sebanyak 10.000 kali. 6. Connector Durability Connector durability juga merupakan pengujian durabilitas pada konektor. Pada pengujian ini posisi konektor dalam keadaan terpasang dan diberikan tekanan dari berbagai arah. Hal ini untuk memastikan agar konektor terpasang kuat sehingga tidak ada kondisi konektor patah di bagian dalam atau konektor tidak dapat berfungsi dengan baik. 7. Twistig Test Pada twisting test, smartphone diputar dengan menggunakan mesin secara perlahan – lahan seperti layaknya orang sedang memeras pakaian basah. Pengujian ini memperlihatkan kekuatan fleksibilitas smartphone. Tujuannya agar terhindar dari risiko ponsel patah atau seperti kasus bend-gate (smartphone menjadi bengkok). Tes ini dilakukan selama 500 kali menggunakan mesin. 8. Button test Setiap tombol fisik pada smartphone diuji dan ditekan sebanyak 1 juta kali. Hal ini membuktikan bahwa tombol fisik seperti tombol power dan juga volume pada smartphone bisa berfungsi dengan baik dalam jangka waktu yang sangat lama. 9. Cable Bending Aksesori smartphone seperti kabel USB juga ikut diuji durabilitasnya. Pengujian dilakukan, yaitu dengan menarik kabel sebanyak 10.000 kali, dengan simulasi dayatarik, yaitu beban seberat 200 gram. 10. Temperature Test Temperature test tentu juga sangat penting dalam menentukan daya tahan si smartphone. Di lab pengujian, suhu pada smartphone tidak hanya dilakukan dalam satu tahapan, tetapi dalam beberapa tahapan dengan simulasi berbeda. Mulai dari pengujian dengan suhu standar, yaitu dari -20°C - 5°C, suhu etreme mulai dari -40°Cs - 150°C, dan hast test dengan suhu 105°C – 146°C. Selain itu, smartphone juga diuji dalam keadaan charging, yaitu dalam ruang power test chamber dengan suhu -40°C – 70°C. Pengujian yang terakhir adalah sun – ray chamber untuk menguji warna cat pada body perangkat dengan simulasi sinar matahari. Soal Latihan A. Pilihlah jawaban yang benar! 1. ISO yang berkaitan dengan pengendalian keamanan Sistem Infotmasi adalah Sistem ISO ... A. 27001 B. 9001 C. 9001 : 2015 D. 27001 :2013 E. 23754 2. Pihak menguji laptop produk X melakukan pengujian segmen pasar kelas menengah ke bawah. Dalam salah satu kuesionernya, mereka memberikan pertanyaan sebagai berikut “Apakah dengan harga produk laptop X sebesar Rp.15.670.000.00 dapat dikatakan sebagai laptop dengan harga terjangkau, dengan melihat dari performa dan kegunaan yang diberikan?” kebanyakan partisipan kuesioner menjawab dengan pertanyaan “Laptop produk X terlalu mahal untuk harga Rp.15.670.000.00. kesalahan yang terdapat dalam pengujian tersebut adalah ... A. Menguji produk yang salah B. Melakukan perbandingan dengan produk yang salah C. Menanyai pihak yang salah D. Melakukan pengujian pada lingkungan pasar yang berbeda dari lingkungan pasar asli produk tersebut E. Melakukan pengujian kepada segmen konsumen yang tidak sesuai dengan produk. 3. Perhatikan pernyataan berikut! (1) Menjajal strategi pemasaran (2) Memberikan informasi mengenai produk (3) Sebagai upaya untuk mengatur strategi merek (4) Membantu produsen mencermati kesalahan (5) Memberikan diskon Pernyataan yang bukan merupakan keuntungan dalam pengujian produk adalah nomor ... A. (1), (2) dan (3) B. (1), (3) dan (5) C. (5) D. (4) dan (5) E. (1) dan (4) 4. Dokumen persyaratan dan batasan produk berfungsi sebagai ... A. Landasan bagi produsen untuk membuat spesifikasi produk B. Menghukum produsen yang tidak mematuhi dokumen tersebut C. Perhitungan harga bagi produsen D. Memberikan kesempatan bagi produsen untuk mengembangkan produk mereka E. Memberikan batasan agar setiap perusahaan dapat bersaing dengan adil 5. Untuk memenuhi syarat fungsional dan performa, produsenn produk perangkat keras akan melakukan ... A. Penulisan dokumen persyaratan dan batasan B. Melakukan penilaian pengujian C. Melakukan pengujian performa D. Melakukan penilaian ketahanan E. Melakukan peraturan mengenai perangkat keras 6. ISO dibagi menjadi .... jenis. A. 6 B. 7 C. 8 D. 9 E. 10 7. Standar ISO menyangkut aspek terminologi, keserasian atau kompatibilitas, serta keselamatan mempercepat pemancaran inovasi dan pengembangannya dalam produk yang dapat dimanufaktur dan terpasarkan. Pertanyaan berikut merupakan manfaat ISO bagi ... A. Pengusaha B. Konsumen C. Pemerintah D. Penemu E. Pejabat di bidang perdagangan 8. Standar yang berlaku di Indonesia adalah ... A. JIS B. SNI C. ASTM D. DIN E. BSI 9. BSI merupakan badan standar di negara ... A. Inggris B. Irlandia C. Indonesia D. India E. Iran 10. Penyusunan standar ISO harus memenuhi .... tahap. A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5 11. Kerja sama tim merupakan bagian dari aspek .... dalam kegiatan pengendalian mutu. A. Elemen produksi B. Kompetensi produksi C. Elemen lunak D. Pengendalian produksi E. Ekspansi produksi 12. Batas toleransi produk dicetuskan pada tahun .... A. 1830 B. 1840 C. 1850 D. 1860 E. 1870 13. Pendekatan dalam pengendalian mutu dibedakan menjadi .... jenis. A. 6 B. 7 C. 8 D. 9 E. 10 14. Pendekatan SQC pertama kali dilakukan oleh perusahaan telekomunikasi bernama .... A. Nokia B. Sony C. Motorola D. Apple E. Xiaomi 15. Perhatikan beberapa istilah berikut! (1) Relevansi (2) Efisiensi (3) Kreativitas (4) Harga (5) Banyaknya konsumen Istilah yang bukan merupakan aspek yang menjadi indikator dalam keberhasilan pengendalian mutu produk adalah nomor ... A. (1), (2) dan (3) B. (3) dan (5) C. (3), (4) dan (5) D. (4) dan (5) E. (5) B. Jawablah soal – soal berikut denga benar! 1. Sebutkan pelaksanaan prinsip involvement of peoplel! 2. Jelaskan pengertian tiga pengendalian mutu! 3. Jelaskan tiga karakteristik perangkat lunak yang dapat diuji! 4. Jelaskan prinsip – prinsip pengujian perangkat lunak! 5. Jelaskan apa yang dimaksud white box testing! 6. Sebutkan hal – hal yang menjadi bagian di dalam proses standardisasi! 7. Uraikan macam – macam biaya kegagalan! 8. Tuliskan isi ISO/IEC 17025! 9. Sebutkan ruang lingkup jaminan mutu! 10. Sebutkan sasaran pengujian perangkat lunak! Ulangan Akhir Semester A. Pilihlah jawaban dengan benar! 1. Pengujian produk sering disebut istilah ... A. Pengujian produsen B. Pengujian kualitas C. Pengendalian mutu D. Pengujian komparatif E. Pengendalian kualitas 2. Berikut yang merupakan kegunaan dari pengujian produk, kecuali ... A. Meningkatkan kinerja produk B. Mengukur efek penuaan kualitas produk dalam penyimpangan C. Memantau kualiatas produk dari tahun ke tahun D. Mendapat pasar konsumen E. Memberikan gambaran daya terima konsumen terhadap produk 3. Keunggulan prouduk dibanding para pesaingnya akan memiliki keuntungan dala beberapa hal berikut, kecuali ... A. Membantu memperkuat pasang merek B. Memperbesar dampak positif dari semua aktivitas pemasaran C. Efisiensi proses produksi D. Memungkinkan pembelian berlanjut dari konsumen E. Memuaskan pelanggan dan meminimalkan pengembalian produk 4. Peran pemerintah dalam pengujian produk, yaitu ... A. Menetapkan peraturan perundang – undangan B. Menetapkan standar produk sebelum proses produksi C. Ikut mengevaluasi perencanaan produksi sehingga sesuai standar D. Melibatkan penguji luar negri dallam meningkatkan mutu produksi dalam negeri E. Menerapkan standardisasi yang bersifat fakultarif. 5. Pengujian produk yang dilakukan oleh orang – orang yang nantinya produk tersebut akan digunakan disebut ... A. Uji lingkungan nyata B. Uji perbandingan C. Uji kegunaan nyata D. Uji pasar E. Uji konsumen nyata 6. Berikut persyaratan yang harus dipenuhi agar pengujian produk akurat dan dapat diterapkan, kecuali ... A. Pendekatan sistem B. Data normatif C. Perusahaan penelitian yang sama D. Populasi sampel yang relavan E. Variabel kepuasan konsumen 7. Metode pengujian produk yang sering digunakan untu menekan biaya pengujian produk, yaitu ... A. Monadic testing B. Sequential monadic desaign C. Paired comparison designs D. Protimonadic designs E. Paired monadic testing 8. Sifat dari metode pengujian paired comparison designs, yaitu ... A. Mencoba dua jenis produk dan menilainya secara berurutan B. Mencoba produk dan menilainya C. Membandingkan produk dengan produk lain D. Menguji perubahan produk dan untuk pengujian yang kompetitif E. Penilaian produk pertama lebih teliti dari produk kedua 9. Metode pengujian produk yang menggambarkan proses pemilihan konsumen sebenarnya adalah ... A. Monadic testing B. Sequential monadic designs C. Paired comparison designs D. Protimonadic designs E. Paired monadic testing 10. Kelemahan dari metode sequential monadic adalah ... A. Membutuhkan biaya tinggi B. Kurang mencerminkan pemakian produk dalam kehidupan sehari – hari C. Tidak mampu memberikan pengukuran tunggal yang akurat D. Peniliaian pada produk yang diuji pertama akan lebih teliti dari produk kedua E. Hanya dapat digunakan untuk menguji perubahan produk 11. Proses menyatukan dua komponen atau lebih menjadi bentuk akhir produk adalah ... A. Merakit B. Menyambung C. Meramu D. Menyusun E. Mendesain 12. Berikut yang termasuk prinsip proses perakitan, kecuali ... A. Pasangkan semua bagian komponen menjadi suatu produk B. Proses pengencangan C. Pemberian nama label D. Proses inpeksi dan pengujian fungsional E. Proses standardisasi dan evaluasi produk 13. Metode perakita antarkomponen dengan langkah yang berurutan, yaitu ... A. Keseimbangan B. Cascade C. Knock down D. Perakitan dengan pemilihan E. Perakitan dapat ditukar – tukar 14. Proses penyambungan komponen pada metode keseimbangan menggunakan ... A. Riveting B. Jug screw C. Spot welding D. Press fits E. Threaded fasteners 15. Pada metode perakitan individual, proses pemasangan komponen dilakukan secara ... A. Bersamaan dan acak B. Berurutan sesuai dengan pasangannya C. Acak tanpa urutan D. Sesuai dengan ukurannya E. Sendiri – sendiri tanpa memperhatikan pasangannya 16. Metode perakitan yang smua komponennya diuat secara massal dan menurut standar tertentu adalah ... A. Perakitan dengan pemilihan B. Perakitan secara individual C. Perakitan yang dapat ditukar – tukar D. Perakitan cascade E. Perakitan knock down 17. Perhatikan beberapa komponen berikut! (1) Sekrup (2) Las (3) Spot Welding (4) Penyolderan (5) Brazing Pada perakitan threaded fasteners, komponen dirakit dengan menggunakan ... A. (1) B. (2) dan (3) C. (2) dan (4) D. (3) E. (3), (4), dan (5) 18. Perhatikan suhu dibawah ini! (1) 150° C (2) 250° C (3) 300° C (4) 350° C (5) 450° C Suhu yang dibutuhkan untuk mencairkan logam pengisi sambungan pada proses brazing, yaitu ... A. (1) B. (1), (2), dan (3) C. (2) dan (4) D. (2) dan (3) E. (5) 19. Berikut ini yang termasuk kegunaan dari peta proses perakitan, yaitu ... A. Mengidentifikasi kualitas produk rakitan B. Mengetahui aliran bahan C. Mengetahui jumlah kegiatan yang dialami oleh bahan D. Alat analisis untuk mengidentifikasi tempat yang tidak efisien E. Alat untuk memperbaiki tata letak dan metode kerja 20. Labang – lambang terletak dengan arah vertikal pada peta proses perakitan, yaitu ... A. Terjadinya perubahan proses dan akhir proses B. Terjadinya perubahan proses dan perpindahan tempat C. Tidak ada perubahan proses dan merupakan akhir proses D. Tidak ada perubahan proses dan perpindahan tempat E. Arah aliran material 21. Berikut yang termasuk fungsi dari perencanaan produksi adalah ... A. Menjamin rencana pengujian produk B. Alat untuk memonitor hasil prduksi C. Mengukur kapasitas tenaga kerja D. Meminimalkan produktivitas E. Meminimalkan inventarisasi pabrik 22. Perencanaan produksi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar memerlukan kegiatan ... A. Analisis pangsa pasar B. Evaluasi produk C. Survei selera konsumen D. Perhitungan jumlah produk E. Analisis distribusi 23. Faktor – faktor yang berada dalam kekuasaan pimpinan perusahaan disebut ... A. Faktor internal B. Faktor internal C. Humanitas D. Manajerial E. Kebijakan dalam 24. Penelitian proses produksi bertujuan untuk ... A. Memperbaiki terhadap proses produksi yang sedang berjalan B. Perbaikan prduk yang sudah ada C. Mencari gagasan dalam pengembangan produk D. Menguji proses poduksi E. Melihat tingkat kelayakan finansial produk 25. Berikut yang termasuk kegiatan menetapkan skala produksi, kecuali ... A. Penetapan waktu B. Penetapan kualitas produk C. Menghitung keperluan biaya D. Penetapan peralatan E. Penetapan persediaan bahan baku 26. Biaya yang menentukan apakah produk atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan mutu yang telah ditetapkan disebut biaya ... A. Pencegahan B. Kegagalan C. Pengkajian D. Keharusan E. Pengembangan 27. Pendekatan total quality management pertama kali diterapkan pada tahun ... A. 1968 B. 1998 C. 1986 D. 1970 E. 1980 28. ISO 9001 merupakan ISO yang membahas ... A. Pengendalian mutu produk B. Keamanan produk C. Aspek produk dalam kaitannya dengan lingkungan D. Tata cara mengubah limbah produk E. Perusahaan dalam hubungannya dengan kepegawaian 29. Pengertian kreativitas dalam kaitannya dengan pengendalian mutu adalah ... A. Hubungan kegiatan perusahaan dan produk yang dihasilkannya dengan kebutuhan masyarakat pengguna yang menjadi target kegiatan B. Kesesuaian perencanaan dengan hasil yang dicapai, atau ketetapan sistem, metode, dan prosedur yang digunakan untuk menghasilkan produk yang direncanakan C. Kemampuan mengadakan inovasi, pembaruan, atau menciptakan sesuatu yang sesuai dengan perkembangan zaman, termasuk kemampuan evaluasi diri D. Kemampuan perusahaan memberikan pelayanan sepenuh dan setulus hati kepada semua khalayak sasaran E. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan produk perangkat keras yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat pengguna 30. Berikut yang termasuk elemen produksi suatu produk, kecuali ... A. Pengendalian B. Manajemen pekerjaan C. Proses produksi D. Performa pekerjaan E. Pengujian produk B. Jawablah soal – soal berikut dengan benar! 1. 2. 3. 4. Jelaskan sifat produksi massal! Sebutkan keuntungan produksi massal! Tuliskan kegiatan dari perencanaan produksi menurut Sukaria Sumalingga! Uraikan hal – hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan perakitan pada proses produksi agar produk yang dihasilkan berkualitas baik! 5. Ditinjau dari cara kerjanya, keseimbangan lintasan perakitan dapat dibedakan menjadi sistem tradisional dan sistem manufaktur. Jelaskan perbedaan dari kedua sistem tersebut! 6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Benchmark! 7. Jelaskan apa yang dimaksud ketahanan produk! 8. Sebutkan tujuan pengujian produk! 9. Sebutkan indikator keberhasilan pengendalian mutu! 10. Jelaskan pengertian pengendalian mutu! BAB IV Strategi Pemasaran dan Promosi Banyak cara yang dapat dilakukan untuk membangun strategi pemasaran yang tepat dan lebih unggul dari yang dilakuan pesaing. Setiap hari ada ide – ide baru dari para pemasar dalam mempromosikan produk mereka. Jika strategi pemasarannya baik, pesan yang ada didalamnya akan sampai ke pelanggan dengan baik pula. Hal tersebut akan menarik pelanggan untuk membeli dan setia pada produk mereka. Menjaga kesetiaan pelanggan merupakan suatu hal yang diharapkan oleh suatu perusahaan. Membangun keikutsertaan pelanggan dapat menjadi hal penting dalam strategi pemasaran. Jika pelanggan merasa terlibat dalam merek Anda, mereka cenderung akan percaya dan loyal. Kompetensi dasar 3.16 11.14 3.17 11.15 3.18 11.16 memahami paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa menyusun paparan deskritif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa menentukan media promosi membuat media promosi berdasarkan segmentasi pasar menyeleksi strategi pemasaran melakukan pemasaran Peta konsep Strategi Pemasarana Meliputi: Hakikat Pemasaran Mempelajari :  aspek – aspek dalam pemasaran  elemen dalam pemasaran  lingkungan pemasaran  strategi pemasaran  peran iklan dalam pemasaran promosi dan media promosi mempelajari:  tujuan promosi  media promosi pemasaran pada perngkat keras mempelajari:  strategi pemasaran dalam produk perangkat keras  media pemasaran dalam produk perangkat keras  evaluasi pemilihan media promosi pada usaha perangkat keras pemasaran pada perangkat lunak mempelajari:  aspek pemasaran perangkat lunak  perencanaan pemasaran (marketing plan)  cara – cara dalam memasarkan produk perangkat lunak pemasaran dalam multimedia mempelajari:  strategi pemasaran  kunci manajemen pemasaran pernahkah Anda mendengar kata – kata pemasaran? Pemasaran merupakan suatu hal penting dalam bisnis. Hal tersebut dikarenakan pemasran merupakan ujung tombak dari sebuah perusahaan. Aspek pemasaran bertanggungjawab agar setiap produk dapat terjual sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan. Dengan menerapkan strategi pemasaran strategi pemasaran yang baik, perusahaan dapat menghasilkan keuntungan maksimal. Lalu, bagaimanakah aspek pemasaran di dalam perusahaan perangkat keras, perangkat lunak, serta multimedia? Bagaimanakah bentuk strategi yang tepat untuk masing – masing produk? Untuk lebih jelasnya, marilah pelajari bab berikut dengan seksama! A.Hakikat Pemasaran Pemasaran merupakan suatu bentuk atau sistem pertukaran. American Marketing Association mendefinisikan pemasaran sebagai kegiatan dan proses menciptakan, mengomunikasikan, menyampaikan, dan menukar produk yang memiliki nilai di mata konsumen, klien, partner, dan masyarakat uum. Pemasaran dibuat untuk menjaga kepuasan konsumen. Dengan berfokus pada kegiatan konsumsi, dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah salah satu faktor dasar dalam manajemen bisnis. 1. Aspek – aspek dalam Pemasaran Ada beberapa aspek dalam pemasaran, yaitu sebagai berikut. a. Orientasi pada Produk Produsen selalu menekankan pada kualitas produk. Dengan kata lain, selama produk yang dihasilkan tetap berada pada standar yang tinggi, konsumen akan membeli produk tersebut. Pengenalan produk akan berhasil dengan maksimal jika produsen memiliki pandangan yang bagus tentang kebutuhan dan keinginan konsumen. b. Orientasi pada Penjualan Produsen yang fokus pada pengenalan penjualan akan lebih mementingkan aspek penjualan daripada konsumen. Produsen tersebut akan lebih mementingkan promosi daripada produk yang akan memenuhi kebutuhan konsumen. Jadi, produsen akan menjual barang yang sudah ada dan memberikan promosi yang mewah agar konsumen mau membelinya dengan harga tinggi. c. Orientasi pada Pemasaran Orientasi pada pemasaran adalah orientasi yang paling sering digunakan di dalam pemasaran kontemporer. Pada orientasi pemasaran ini, produsen akan menyuplai produk yang sekiranya dapat menjadi kebutuhan konsumen. d. Orientasi pada Konsumen Banyak produsen yang masih berdiri dengan menciptakan produk yang dapat di beli dan dibutuhkan oleh konsumen. Dengan, kata lain, mengikuti selera konsumen menjadi kunci dalam orientasii terhadap konsumen. e. Orientasi pada Perusahaan Bagian pemasaran dianggap sebagai bagian terpenting dalam perusahaan pada orientasi ini. Informasi dari bagian pemasaran akan digunakan sebagai panduan bagi divisi lain di dalam perusahaan. f.Kerja sama yang Saling Menguntungkan Perusahaan mendapatkan biaya kembali dan keuntungan dalam transaksi pasar. Adapun konsumen mendapatkan barang atau produk yang mereka inginkan,kepercayaan, dan garansi atas produk dari produsen. Hal itulah yang dimaksud dengan kerja sama yang saling menguntungkan. 2. Elemen dalam Pemasaran Pada awal tahun 1960-an, Professor Neil Border, seorang dosen Universitas Hardvard mempelajari hal yang dapat dilakukan oeh perusahaan untuk mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli barang dan jasa. Borden mnegusulkan bahwa segala aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dikelompokkan menjadi istilah yang disebut dengan marketing mix (auran pemasaran). Kemudian, Profesor Jerome E McCarthy membuat rumusan empat elemen marketing mix yang terdiri atas sebagai berikut. a. Produk Produk berkaitan dengan spesifikasi baranga atau jasa. Cakupan aspek produksi meliputi garansi, jaminan, dan fitur pendukung produk. b. Harga (Pricing) Harga mengacu pada penetapan harga dan diskon pada suatu produk. Harga tidak harus berkaitan dengan uang. Namun, harga adalah sesuatu yang bisa dijadikan alat tukar dalam mendapatkan produk terseut. Misalnya, energi, waktu, dan lain – lain. Harga adalah sesuatu yang harus dibayar oleh konsumen untuk mendapatkan suatu produk. c. Distribusi (Placement) Distibusi adalah cara suatu produk sampai ke konsumen. Unsur distribusi meliputi barang yang akan dijual, unsur geografis atas produk yang dijual, dan segmen pasar tempat produk tersebut dilempar. d. Promosi Promosi berkaitan dengan aspek periklanan, promosi penjualan (termasuk di dalamnya promosi yang bersifat pendidikan, publisitas, dan penjualan pribadi). Dalam aspek promosi, terdapat istilah pemerekan (branding). Pemerekan adalah metode yang digunakan dalam mempromosikan suatu produk, merek, atau perusahaan. Pemerekan tersebut digunakan untuk membuat suatu rencana pemasaran. 3. Lingkungan Pemasaran Lingkungan pemasaran suatu perusahaan terdiri atas tiga macam. Berikut ketiga macam lingkungan pemasaran. a. Lingkungan Makro Lingkungan makro dalam pemasaran terdiri atas berbagai jenis faktor yang terwujud dalam skala makro. Skala – skala tersebut antara lain skala ekonomi, sosial, politik, teknologi, atau fenomena. Metode umum yang digunakan dalam membuat penilaian terhadap lingkungan makro adalah metode PESTLE atau metode politik, ekonomi, sosial, teknologi, legal, dan ekologi. Pada analisis PESTLE, perusahaan dapat menganalisis isu politik, budaya, dan sosial di dalam lingkungan nasional maupun internasional. b. Lingkungan Mikro Lingkungan mikro adalah lingkungan yang terdapat di dalam produsen itu sendiri, atau pihak – pihak yang dekat dengan produsen. Lingkungan mikro biasanya terdiri atas sebagai berikut. 1) Konsumen 2) Pegawai 3) Supplier 4) Media Berbeda dengan lingkungan makro, perusahaan/produsen memegang kontrol yang besar dalam lingkungan mikro. 4. Strategi Pemasaran Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya. Oleh karena itu, dalam menjalankan usaha kecil diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya. Hal tersebut dikarenakan pada saat kondisi kritis, justru usaha kecil yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. Ada beberapa hal yang patut diperhatikan dala perenapan strategi pemasaran yaitu sebagai berikut. a. Perencanaan Pemasaran Pembahasan tentang strategi perusahaan, tidak bisa lepas dari perencanaan, arahan, atau acuan gerak langkah perusahaan untuk mencapai satu tujuan. Ada beberapa langkah dalam merencanakan pemasaran bagi usaha baru, yaitu sebagai berikut. 1) Langkah 1 (Penentuan Kebutuhan dan Keinginan Konsumen) Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, perlu dilakukan penelitian pasar atau riset pemasaran. Riset pasar harus diarahkan pada kebutuhan konsumen. Misalnya, barang atau jasa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen, berapa jumlahnya, kualitasnya yang bagaimana, siapa yang membutuhkan, dan kapan mereka memerlukan. Riset pasar dimaksudkan untuk menentukan segmen pasar dan karakteristik konsumen yang dituju. 2) Langkah 2 (Memilih Pasar Sasarana Khusus (Special Target Market) Setelah mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, langkah berikutnya adalah pasar sasaran khusus. Ada tiga jenis pasar sasaran husus, yaitu sebagai berikut. a) Pasar individual ( Individual Market ) b) Pasar Khusus ( Niche Market ) c) Segmentasi pasar ( Market Segmentation ) Dari tiga altematif pasar sasaran tersebut, khusus untuk perusahaan kecil dan usaha baru lebih baik memiliki pasar khusus (niche market) dan pasar idividual (individual market). Adapun untuk perusahaan menengah dan besar lebih baik memilih segmen pasar (segmentation market) 3) Langkah 3 (Menempatkan Strategi Pemasaran dalam Persaingan) Penerapan strategi pemasaran sangat tergantung pada keadaan lingkungan peraingan pasar yang ada setiap hari. Keberhasilan dalam segmentasi pasar sangat tergantung pada potensi yang menggambarkan permintaan dari lingkungan persaingan. Ada enam strategi untuk memenuhi permintaan dari lingkungan yang bersaing, diantaranya sebagai berikut. a) Berorientasi pada pelanggan (customer orientation) b) Kualitas (quality),, ialah mengutamakan Total Quality Management (TQM), yaitu efektif, efisien dan tepat. c) Kenyamanan (convenience), yaitu memfokuskan perhatian pada kesenangan hidup, kenyamanan, dan kenikmatan. d) Inovasi (innovation), yaitu harus berkonsentrasi untuk berinovasi dalam produk, jasa, maupun proses. e) Kecepatan (speed), atau disebut juga Time Commpression Management (TCM). 4) Langkah 4 (Pemilihan Strategi Pemasaran) Strategi pemasaran merupakan paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi pemasaran. Untuk menarik konsumen, wirausaha bisa merekayasa indikator – indikator yang terdapat dalam bauran pemasaran (marketing mix), yaitu keinginan konsumen (probe), produk (product), harga (price), tempat / lokasi (place), dan promosi (promotion). b. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Langkah pertama dalam kegiatan pemasaran, yaitu meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal tersebut dapat berupa jumlah, daya beli, tempat konsumennya, dan berapa permintaan. Hal tersebut merupakan informasi penting bagi pemasaran produk baru. Menurut Peggy Lambing dan Chales L.Kuehl (2000:153), keunggulan bersaing perusahaan baru terletak pada perbedaan (diferensiasi) perusahaan tersebut dengan pesaingnya dalam hal berikut. 1) Kualitas yang lebih baik 2) Harga yang lebih murah dan bisa ditawar 3) Lokasi yang lebih cocok, lebih dekat, dan lebih cepat 4) Seleksi barang dan jasa yang lebih menarik 5) Pelayanan yang lebih menarik dan lebih memuaskan konsumen. 6) Kecepatan, baik dalam pelayanan maupun dalam penyalurann barang. 5) Peran Iklan dalam Pemasaran Peran iklan dalam pemasaran sangat berpengaruh. Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian berikut. a. Fungsi Iklan Iklan sangat penting karena memiliki fungsi komunikasi yang kritis, yaitu sebagai berikut. 1) Menginformasikan Iklan membuat konsumen sadar akan adanya produk baru, memberikan informasi mengenai merek tertentu dan menginformasikan karakteristik serta keunggulan suatu produk. Pada tahap awal dari kategori produk, iklan sangat diperlukan untuk membangun permintaan primer. Iklan merupakan bentuk komunikasi yang efisien karena mampu meraih khalayak luas dengan biaya yang relatif rendah. 2) Membujuk Beberapa iklan menggunakan iklan perbandingan (comparative advertising) yang memberikan perbandingan atribut dari dua atau lebih merek / produk secara eksplisit. Iklan yang efektif akan membujuk konsumen untuk mencoba menggunakan atau mengonsumsi suatu produk. Iklan dapat mempengaruhi permintaan primer yang membentuk pemintaan untuk seluruh kategori produk. Sering kali iklan ditunjukkan untuk membangun permintaan sekunder, yaitu permintaan untuk merek perusahaan tertentu. 3) Mengingatkan Iklan dapat membuat konsumen ingat pada merek/produk perusahaan. Ketika timbul kebutuhan yang berkaitan dengan produk tertentu, konsumen akan mengingat iklan tentang produk tersebut. Oleh karena itu, konsumen tersebut akan menjadi kandidat pembeli. 4) Memberikan Nilai Tambah Iklan memberikan nilai tambah terhadap produk dan merek tertentu dengan cara memengaruhi persepsi konsumen. Iklan yang efektif akan memberikan nilai tambah produk sehingga produk dipersepsikan lebih mewah, bergaya, bergengsi bahkan melebihi apa yang ditawarkan oleh produk lain. Hal ini berarti secara keseluruhan memberikan kualitas yang lebih baik dari produk lainnya. 5) Mendukung Usaha Promosi Lainnya Iklan dapat digunakan sebagai alat pendukung usaha promosi lainnya seperti sebagai alat untuk menyalurkan sales promotion, pendukung sales representative, dan meningkatkan hasil dari komunikasi pemasaran lainnya. b. Syarat iklan Ada beberapa syarat iklan, yaitu sebagai berikut. 1) Objektive dan jujur 2) Jelas dan mudah dipahami 3) Tidak menyinggung pihak lain 4) Menarik perhatian orang banyak. c. Jenis – Jenis Iklan Iklan dapat dibedakan berdasarkan beberapa hal. Berdasarkan jenis media yang digunakan, iklan dapt digolongkan sebagai berikut. 1) Iklan cetak Iklan cetak adalah jenis iklan yang dipublikasikan menggunakan media cetak seperti koran, majalah, tabloid,dan lain – lain. Berdasarkan ruang yang digunakan dalam media surat kabar, majalah, dan tabloid, iklan dapat dibedakan menjadi tiga bentuk berikut. a) Iklan baris Iklan baris adalah iklan yang hanya dibuat dalam beberapa baris. Umumnya, terdiri atas 3-4 baris dengan luas tidak lebih dari satu kolom. Biayanya relatiif lebih murah karena dihitung perbaris. Untuk menghemat biaya dan semua informasi dapat tersampaikan, bahasa yang digunakan dalam iklan ini umumnya singkat, penuh makna, dan sederhana. Hal yang diiklankan dalam iklan baris biasanya iklan lowongan pekerjaan, barang, jasa, dan sebagainya. b) Iklan kolom Iklan kolom adalah iklan yang dibuat dalam bentuk kolom. Iklan ini lebih tinggi dari pada iklan baris. Iklan ini kadang – kadang juga dilengkapi dengan gambar, simbol, atau lambang yang mendukung isi iklan. Hal yang diiklankan berupa iklan barang dan jasa, loker, dan lain – lain. 2) Iklan Advertorial Iklan advertorial adalah jenis iklan yang dikemas seperti berita. 3) Iklan Displai Bentuk iklan displai lebih besar daripada kolom. Pada iklan ini, ditampilkan gambar dan tulisan yang lebih besar daripada iklan lainnya. 4) Iklan Elektronik Iklan elektronik adalah iklan yang dipublikasikan melalui media elektronik. Iklan elektronik dapat di golongkan sebagai berikut. a) Iklan radio Iklan radio adalah iklan yang dipublikasikan melalui radio berupa kombinasi dari bunyi kata – kata (voice) dan efek suara (sound effect). Iklan ini hanya dapat di dengar. b) Iklan televisi Iklan televisi adalah iklan yang dipublikasikan melalui televisi berupa kombinasi dari suara, gambar, dan gerak. Iklan ini dapat dilihat dan di dengar. c) Iklan internet Iklan internet adalah iklan yang dipublikasikan melalui internet. Iklan ini dapat di dengar dan dilihat. B.Promosi dan Media Promosi Promosi merupakan kegiatan yang ditunjukkan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka mengetahui produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka. Tujuan utama promosi, yaitu untuk menarik minat pembeli untuk membeli produk yang ditawarkan. 1. Tujuan Promosi Ada beberapa tujuan dari promosi. Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian berikut. a. Tujuan Promosi Penjualan Internal Salah satu tujuan promosi adalah mendorong karyawan untuk lebih tertarik pada produk dan promosi perusahaan. Adapun tujuan internalnya adalah untuk meningkatkan atau mempertahankan moral karyawan, melatih karyawan, kerja sama, serta semangat bagi usaha promosinya. Promosi penjualan juga dapat menambah dan melengkapi kegiatan – kegiatan bagian humasa dengan memberikan berapa peralatan dan materi yang diperlukan untuk melaksanakan program humas internal. Contoh peralatan yang mendukung program tersebut antara lain slide, film, brosur, dan selebaran. b. Tujuan Promosi Penjualan Perantara Usaha – usaha promosi penjualan dengan perantara dapat digunakan untuk memperlancar atau mengatasi perubahan – perubahan musiman dalam pesanan. Selain itu, untuk mendorong jumlah pembelian yang lebih besar, mendapat dukungan yang luas dalam saluran terhadap usaha promosi, serta memperoleh tempat dan ruang gerak yang lebih baik. Tujuaannya, untuk mengatasi fluktuasi yang bersifat musiman dalam pesanan. Misalnya, ditawarkan kepada perantara dua unit gratis apabila ia membeli 10 unit atau memberikan potongan musiman 25%. Teknik promosi semacam ini dapat mendorog jumlah penambahan yang lebih besar. c. Tujuan Promosi penjualan Konsumen Promosi penjualan konsumen dilakukan untuk mendapatkan orang yang bersedia mencoba produk baru dan untuk meningkatan volume penjualan. Misalnya, mendapat potongan 20% apabila membeli satu produk. Tujuan lainnya adalah untuk mendorong penggunaan produk yang ada, menyaingi produk yang dilakukan oleh pesaing, dan mempertahankan penjualan. Jadi, promosi penjualan perusahaan yang ditunjukkan pada konsumen dapat dibedakan ke dalam dua kelompok berikut. 1) Kegiatan yang ditujukan untuk mendidik atau memberitahukan konsumen. 2) Kegiatan yang ditujukan untuk mendorong para konsumen. Untuk memberitahukan informasi produk konsumen, perusahaan dapat menyediakan buku kecil, mengadakan demontrasi, dan menawarkan jasa konsultasi. Namun, untuk mendorong para konsumen, perusahaan dapat memberikan contoh barang atau hadiah. 2. Media Pomosi Media promosi adalah sarana yang digunakan untuk mengomunikasikan suatu prduk/jasa/perusahaan ataupun lainnya untuk dapat diketahui masyarakat lebih luas. Adanya promosi ini, diharapkan seseorang dapat mengetahui, mengakui, memiliki, dan meningkatkan diri pada suatu barang/jasa/perusahaan yang menjadi sasarannya. Salah satu bagian penting dari promosi, yaitu menentukan media promosi paling tepat. Berikut beberapa media promosi. a. Poster Poster biasanya dibuat dengan warna – warna kontras dan kuat serta ditempel pada dinding atau bidang datar. Poster dibuat dengan tujuan untuk menarik perhatian. b. Billboard Pemasangan billboard (papan iklan) bisa menggunakan struktur mandiri yang permanen, maupun ditempel pada kontruksi bangunan permanen. c. Baliho Baliho banyak digunakan untuk promosi jangka pendek atau bersifat insidential. Misalnya, pemilihan umum, pemilihan presiden, dan pemilihan kepala daerah. Selain itu, dapat juga digunakan untuk mempromosikan kegiatan tertentu. Misalnya, pertandingan olahraga dan pesta olahraga. d. Banner Banner tidak hanya ditempel di dinding, tetapi dapat juga di pasang pada dudukan yang ringan sehingga mudah dipindahkan. e. Kaus Kaus promosi adalah medium standar yang sudah pasti dilakukan oleh perusahaan dalam melakukan promosi. Bentuk yang paling sederhana dari kaus promosi adalah pemuatan logo atau tagline perusahaan di bagian depan atau bagian belakang kaus promosi. C. Pemasaran pada Perangkat Keras Industri perangkat keras adalah industri yang mengalami perubahan yang cepat dan siklus hidup produk yang pendek. Selain itu, industri perangkat keras memiliki persaingan yang hebat. Sebagai akibatnya, teknologi yang dgunakan juga ikut mengalami perubahan. Pada era ini, teknologi pada industri perangkat keras memakai teknologi standar terbuka. Tentu saja hal tersebut membuat para produsen perangkat keras kesulitan dalam memberikan solusi terkait (proprietary solution) kepada konsumennya. Oleh karena itu, produsen perangkat keras menyiasatinya dengan menjalin kerja sama dengan perusahaan – perusahaan lain dengan membuat perjanjian mitra bisnis. 1. Strategi Pemasaran dalam Produk Perangkat Keras Ada beberapa bentuk trategi pemasaran dalam perangkat keras, yaitu sebagai berikut. a. Memanfaatkan Program Afiliasi Program afiliasi adalah program yang dapat memberikan tracking URL kepada -pihak – pihak yang Anda inginkan. Ketika mereka mengirimkan traffic melalui tautan yang Anda kirimkan, anda harus membayar mereka komisi dari penjualan produk perangkat keras Anda. Banyak produsen perangkat keras memilih metode program afiliasi karena saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Produsen tidak perlu membayar para pengiklan tersebut dengan bayaran langsung agar mereka mau mengiklankan produk yang diproduksi. Pihak pengiklan akan mendapatkan jumlah uang yang besar jika mereka mampu merekrut banyak konsumen. Program afiliasi dapat dibuat melalui wesite yang Anda buat sendiri. Jika masih belum mampu membuat program afiliasi, ada beberapa website yang dapat berfungsi sebagai pihak yang membantu program afiliasi, misalnya sebagai berikut. 1) Shareasale.com 2) Cj.com 3) Idevaffiliate.com (custo installation) 4) Cake.com b. Metode Dropship Droship adalah sebuah teknik pemasaran dengan keadaan penjual tidak menyimpan stok barang. Jika penjual mendapatkan order, penjual tersebut langsung meneruskan order dan detail pengiriman barangnya ke distributor/supplier/produsen. Berikut beberapa metode yang dapat ditempuh bagi produsen produk perangkat keras agar bisa sukses dalam menerapkan metde dropship. 1) Metode Blind Ship Metode blind ship adalah metode dropship dengan produsen tidak mencantumkan label produk yang dibuat. 2) Dropshipping dengan Mencantumkan Label Mencantumkan label pada produk dapat menambah kepercayaan konsumen dan pihak perantara (dropshipping). Dropshipping dengan mencantumkan label merupakan cara pemasaran yang ampuh bagi mereka yang masih memulai dalam membangun perusahaan penyedia perangkat keras. c. Metode Pasar Promosi Adanya metode promosi dapat mempengaruhi perusahaan lain yang lebih besar untuk membeli produk perangkat keras yang Anda buat. Label atau logo perangkat keras yang anda gunakan memakai logo perusahaan yang membeli produk anda. Namun, dengan kesepakatan tertentu, Anda bisa menempelkan logo Anda pada produk yang Anda buat. Setelah itu, Anda bisa meminta perusahaan yang lebih besar untuk mengikutsertakan produk yang Anda buat sebagai bonus atau pemberian kepada konsumen. Bekerja sama dengan perusahaan lain dengan metode promosi menjadi cara yang tepat dalam menghabiskan produk yang Anda buat. Hal ini dikarenakan perusahaan yang lebih besar selalu membeli produk lain dalam jumlah yang besar. 2 Media Pemasaran dalam Produk Perangkat Keras Ada beberapa media pemasaran dalam produk perangkat keras, yaitu sebagai berikut. a. Nawala Nawala adalah strategi pemasaran yang efektif bagi perusahaan perangkat keras. Kunci untuk membuat nawala yang bisa menarik minat konsumen, yaitu mengedepankan nilai guna perangkat keras yang Anda jual agar hubungan antara produsen dengan konsumen dapat dibangun dengan sempurna. b. Katalog Katalog menjadi media yang efektif dalam memasarkan produk perangkat keras.anda dapat mengetahui produk – produk yang Anda tawarkan sehingga konsumen dapat memutuskan sendiri apakah produk yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan mereka atau tidak. c. Pemasaran Melalui Mesin Pencarian Pemasaran melalui sistem pemasaran dapat mengiring konsumen untuk mengunjungi website usaha yang Anda buat. Pemaaran dengan mesin pencairan dapat membantu Anda dalam menemukan yang sekiranya tertarik dengan produk Anda. Konsumen dapat mencari produk Anda melaui penggunaan kata kunci dalam mesin pencarian, seperti kata “printer” dan ‘laptop”. 3. Evaluasi Pemilihan Media Promosi pada Usaha Perangkat Keras Pertimbangan penentuan media iklan harus berdasarkan hal – hal berikut. a. Jenis Produk Produk yang mempunyai tampilan unik dan mampu membangkitkan emosional akan lebih cocok dan serasi jika dipromosikan dengan iklan. b. Pesaing produk Pesaing usaha gencar memberikan hadiah kepada pelanggan. Hal tersebut membuat perusahaan harus dengan cepat merespons dengan program yang seimbang supaya tidak ditinggalkan oleh konsumen. Evaluasi media cukup penting dilakukan. Evaluasi tersebut meliputi evaluasi berbasis standar promosi, evaluasi berbasis pola efek/pengaruh, evaluasi berbasis metodologi, pra – test evaluation, pro tes evaluation, dan post – test evaluation. Berikut jenis – jenis evaluasi dalam memilih media iklan. a. Evaluasi Berbasis Standar Promosi Pada dasarnya, tindak evaluasi merupakan perbandingan nilai. Pada kegiatan perbandingan diperlukan standar atau ukuran keberhasilan, yaitu pernyataan tujuan atau anggaran promosi. b. Evaluasi Berbasis Pola Efek/Pengaruh Kampanya program promosi tidak secara langsung memberikan pengaruh. Selalu ada tenggang waktu antara eksekusi program dan hasil kinerja program. c. Evaluasi Berbasis Metedologi Penentuan waktu evaluasi akan memberikan informasi yang berbeda. Metode evaluasi dapat dilakukan sebelum (pra-test) pada saat (pro-test) atau sesudah (post-test) program promosi dilakukan. D. Pemasaran pada Perangkat Lunak Pemasaran pada perangkat lunak harus memperhatikan aspek perencanaan pemasaran, dan cara – cara dalam memasarkan produk perangkat lunak. Berikut penjelasan mengenai aspek, perencanaan pemasaran, dan cara memasarkan produk perangkat lunak. 1. Aspek Pemasaran Perangkat Lunak Orientasi dasar pemasaran terletak pada pertanyaan apakah produk yang dibuat oleh produsen dapat memenuhi kebutuhan konsumen atau tidak. Berdasarkan orientasi dasar tersebut, bagian – bagian dari orientasi dapat dibedakan sebagai berikut. a. Segmentasi Pasar Segmentasi pasar adalah pembagian segmen di suatu pasar berdasarkan pembeli. Pada umumnya, demografi, tingkat penghasilan, psikografis, dan kelas sosial menjadi dasar dalam melakukan segmentasi pasar, seseorang dapat meraih laba maksimum dan stategi pemasaran akan berjalan dengan lancar. b. Analisis Pasar dan Peramalan Permintaan Analisis pasar merupakan hal yang cukup penting. Analisis ini menjadi aktivitas pemasaran makin tepat sasaran. Selain itu, Anda juga dapat lebih memahami beberapa hal seperti situasi, jenis produk, keadaan, dan bentuk promosi yang akan Anda berikan kepada konsumen. c. Analisis Pesaing Analisis pesaing adalah salah satu hal yang cukup signifikan. Analisis ini menjadi peneentu posisi suatu produk dalam suatu pasar. Pesaing adalah perusahaan yang memproduksi atau memasarkan barang yang serupa atau tak jauh berbeda dengan produk Anda. Kenali pesaing potensial dan pesaing umum Anda. Buatlah strategi pemasaran berdasarkan kekuatan serta kelemahan mereka. Dengan melakukan indentifikasi terhadap peluang dan ancaman terhadap bisnis Anda. 2. Perencanaan Pemasaran (Mareting Plan) Perencanaan pemasaran harus sudah direncanakan dari sumber daya pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran. Perencanaan pemasaran merupakan sebuah proses sistematis dalam merancang dan mengoordinasi keputusan pemasaran. Rencana pemasaran ini memberikan fokus bagi pengumpulan informasi, format bagi penyebar luasan informasi, dan struktur bagi pengembangan dan pengoordinasian respons strategis perusahaan. Perencanaan yang harus disiapkan seperti yang dijelaskan oleh seorang dosen manajemen Amerika Serikat William Bygrave, yaitu analisis situasi perusahaan dan lingkungannya, analisis dan penilaian peluang, kekuatan, kelemahan, dan kendala yang dihadapi oleh pasar. Sebelum menyusun perencanaan pemasaran, wirausahawan harus mengetahui selu – beluk atau konsep – konsep pemasaran dan segala informasi telah dikumpulkan. a. Karakteristik Perencanaan Pemasaran Karakteristik dari suatu perencanaan pemasaran yang baik harus memenuhi beberapa kriteria berikut. 1) Harus didasarkan pada fakta dan asumsi yang benar tentang target pasar, dan lokasinya, serta berapa besar kemungkinan daya serapnya. 2) Teknik promosi yang efektif 3) Perubahan harga di pasar 4) Saluran distribusi 5) Keadaan saingan 6) Streanghts, Weakness, Opportunities, and Threats (SWOT) dari perusahaan. 7) Perlengkapan sumber – sumber yang diperlukan, seperti sumber daya manusia, keuangan, dan fasilitas perawatan. b. Konsep AIDA + S dalam Perencanaan Pemasaran Setiap kegiatan bisnis harus diusahakan agar wirausaha memperhatikan konsep AIDA + S. AIDA + S merupakan singkatan dari: A = Attention (perhatian) I D A S = Interest ( tertarik) = Desire (keinginan) = Action (tindakan) = Satisfaction (kepuasan) Konsep tersebut berlaku untuk setiap keinginan yang dilaksanakan oleh bisnis yang dapat menarik hati konsumen atau langganan. Contoh kegiata tersebut antara lain kegiatan membuat suatu produk yang memuaskan konsumen, kegiatan melayani konsumen pada sebuah pertokoan, atau kegiatan – kegiatan lainnya. Hal yang pertama kali terjadi dalam perencanaan pemasaran, yaitu perhatikan (attention). Misalnya, pada saat konsumen lewat di depan sebuah toko. Konsumen tersebut memperhatikan satu jenis barang yang panjang di etalase depan toko. Selanjutnya, muncul minat konsumen (interest) terhadap barang tersebut, lalu dia masuk ke toko. Setelah masuk ke toko, dia mencari pelayan dan minta ambilkan barang yang dia inginkan. Hal ini berarti keinginannya (desire) makin meningkat. Kemudian dia menanyakan berapa harganya, tawar – menawar, dan terjadi kesepakatan harga lalu langsung dibayar (action). Barang dibawa pulang kerumah lalu dipakai (seandainya bentuk pakaian atau dimakan kalau bentuk makanan). Setelah barang tersebut dikonsumsi maka muncul dua kemungkinan konsumen tersebut, yaitu puas atau tidak puas terhadap barang yang dia beli. Tujuan dari strategi pemasaran, yaitu menimbulkan kepuasan bagi konsumen. Jika konsumen puas terhadap barang tersebut, konsumen akan melakukan pembelian ulang. Jika konsumen tidak puas, dia tidak akan melakukan pembelian ulang dan akan memberikan reaksi negatif. Selain itu, dia juga akan menginformasikan reaksi negatif itu kepada keluarganya, sahabatnya sehingga pemasaran produk tersebut tidak mencapai sasaran. Hal ini dapat menimbulkan kegiatan bagi perusahaan. c. Langkah – Langkah dalam Membuat Perencanaan Pemasaran Berikut langkah – langkah dalam membuat perencanaan pemasaran. 1) Membuat Executive Summary Pihak – pihak yang bekerja sama dengan Anda, tentu mengerti tentang perusahaan Anda. Anda harus menjelaskan garis besar mengenai seluk – beluk perusahaan yang Anda jalankan melalui perencanaan pemasaran. 2) Tentukan Target Customer Supaya perusahaan Anda dapat memasarkan produk ataupun jasa yang ditawarkan kepada pelanggan dengan baik dan tepat sasaran, Anda harus menentukan target customer pada perencanaan pemasaran yang Anda susun. Makin spesifik perencanaan yang Anda buat, makin mudah juga untuk menarik perhatian target konsumen. Anda juga dapat melakukan penelitian kecil tentang prilaku konsumen yang tentunya akan berguna untuk menjalankan kegiatan pemasaran. 3) Jelaskan Unique Selling Preposition (USP) Paparkan secara seksama beberapa keunikan pada produk maupun jasa yang Anda tawarkan. Adanya Uniqe Selling Preposition (USP) produk maupun jasa yang diuraikan dalam perencanaan pemasaran, Anda telah menyediakan pembanding produk dan jasa dari perusahaan Anda dengan pesaing Anda. 4) Tetapan Strategi Harga dan Positioning Anda dapat menentukan ‘prositioning’ yang tepat untuk produk maupun jasa yang Anda tawarkan dalam perencanaan pemasaran. Anda juga dapat menentukan kisaran harga yang tepat untuk produk dan jasa yang Anda miliki sehingga dapat memberi image yang tepat untuk produk Anda. 5) Rencanakan Kegiatan Distribusi yang Jelas Sesudah menentukan harga dan positioning serta perilaku konsumen pada tahap penentuan target konsumen, Anda dapat merencanakan kegiatan distribusi untu menjual produk dan jasa Anda. Anda bisa memilih media berjualan ataupun kegiatan penjualan yang cocok untuk diterapkan pada produk dan jasa yang ditawarkan. Hal ini menjadi salah satu bagian dari perencanaan pemasaran yang harus dilakukan. 6) Tawarkan Apa yang Dapat Anda Berikan Selain USP pada produk maupun jasa yang Anda tawarkan, Anda juga bisa memberikan penawaran lainnya kepada target konsumen maupun pelanggan lama Anda, seperti vocher belanja, free trial, maupun paket dengan harga khusus. Adanya peawaran yang terantum pada perencanaan pemasaran, Anda dapat merencanakan kapan penawaran tersebut dilakukan. 7) Buat Daftar Keperluan Pemasaran Demi mencapai angka penjualan yang tinggi, Anda harus memikiran hal – hal yang akan dibutuhkan oleh tim pemasaran ketika menyusun perencanaan pemasaran untuk memasarkan produk maupun jasa yang Anda memiliki. Hal – hal yang dapat dijadikan untuk melakukan kegiatan pemasara adalah website, brosur, dan kartu nama. 8) Susun Strategi Pemasaran Supaya kegiatan pemasaran yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar, ada baiknya jika Anda segera menyusun strategi promosi yang sesuai dengan bidang perusahaan Anda dalam perencanaan pemasaran yang akan Anda susun. Anda dapat membuat iklan di televisi dan press release di berbagai media, baik online maupun tradisional. Selain itu, Anda juga dapat menyusun event yang diselenggarakan pada momen dan tempat yang sesuai dengan target konsumen. 9) Siapkan Strategi Pemasaran Online Marketing Jangan melupakan kegiatan pemasaran online. Pada era modern ini, banyak sekali pengguna internet yang mencari informasi agar dapat memenuhi kebutuhannya. Anda dapat melakukan strategi – srategi seperti penggunaan keyword, optimalisasi search engine, dan memasang iklan berbayar di sejumlah situs. Selain itu, Anda juga dapat melakukan kegiatan pemasaran melalui media sosial dan menantumkannya secara detail dalam perencanaan pemasaran. 10) Rancang Conversion Strategy Apabila Anda ingin menambah angka penjualan, Anda dapat menggunakan conversion strategy dalam perencanaan pemasaran Anda. Conversion strategy adalah suatu cara yang dapat mengubah calon konsumen yang potensial untuk menggunakan produk maupun jasa yang ditawarkan. Untuk melakukannya, Anda dapat mengubah kata – kata pada brosur atau website agar menjadi lebih persuasif. Selain itu, Anda juga dapat memperkuat social proof (merasa, bersikap, dan berperilaku benar jika bertindak sama dengan kebanyakan orang) dengan menambah testimonial pada website Anda. 11) Jalin Kerja Sama Anda dapat menjalin kerja sama dengan perusahaan lainuntuk mencapai kesukseskan bersama – sama. Caranya dengan mencari tahu berbagai perusahaan yang memiliki produk maupun jasa yang bersifat komplementer (saling melengkapi) dengan produk maupun jasa yang Anda tawarkan. Berikan mereka alasan mengapa mereka harus bekerja sama dengan Anda. Buatlah rencana ini menjadi lebih detail ketika disisipkan dalam perencanaan pemasaran yang Anda susun. 12) Coba Refferal Strategy Supaya produk Anda makin dikenal maka Anda harus menjalankan refferal strategy (strategi rujukan) dengan baik. Hal tersebut dapat membuat setiap pelanggan akan mencertitakan kepuasannya pada saat mennggunakan produk atau jasa yang Anda tawarkan. Tahap pertahap dalam perencanaan pemasaran harus jelas, sperti dengan memberikan hadiah atau penawaran khusus bagi para pelanggan yang terus memberikan pelanggan baru bagi Anda. 13) Rincian Strategi untuk Meningkatkan Penjualan Guna meningkatkan angka penjualan, Anda harus menyiapkan strategi yang cocok untuk diaplikasikan pada usaha Anda dalam penyusunan perencanaan pemasaran. Anda dapat membuat paket hemat untuk jasa atau produk Anda. Selain itu, Anda juga dapat melakukan kampanye tersendiri untuk jasa dan produk yang Anda tawarkan. 14) Gunakan Retention Strategy Guna mempertahankan pelanggan, Anda dapat menggunakan strategy retensi (retention strategy) seperti mengirimkan newsletter setiap bulannya, atau memberikan berbagai hadiah untuk pelanggan setia/tetap. Strategi tersebut harus dicantumkan secara detail dalam perencanaan pemasaran sehingga semua kegiatan promosi berada dalam jalur yang jelas. 15) Perkiraan Rincian Rencana Keuangan Perincian rencana keuangan yang Anda buat, tentu tidak akan tepat 100%. Namun, dengan membuat perkiraan ini dalam perencanaan pemasaran, Anda dapat membayangkan secara garis besar rencana kegiatan yang akan Anda lakukan beberapa bulan atau beberapa tahun ke depan. 3. Cara – Cara dalam Memasarkan Produk Perangkat Lunak Produk perangkat lunak memerlukan aspek pemasaran agar dapat meraih keuntungan. Namun, sering kali wirausahawan belum bisa mengetahui metode – metode yang dapat digunakan untuk memasarkan produk perangkat lunak. Berikut metode – metode yang dapat diterapkan dalam memasarkan produk perangkat lunak. a. Pertahanan Search Engine Optimization (SEO) Berikut cara atau upaya – upaya yang perlu dilakukan untuk mempertahankan peringkat di Search Engine Optimization (SEO). 1) Meningkatkan popularitas link. 2) Menambahkan konten segar. 3) Memonitor hasil website. 4) Menguji berbagai kata kunci. 5) Luangkan waktu dalam memperbaiki desain dan kegunaan situs. Jika Anda tidak beralih ke bantuan SEO profesional, sebaiknya Anda tidak menerapkan straegi pemasaran perangkat lunak secara eksekusif pada metode ini. b. Kirimkan Shareware Anda ke Situs Download Software dan Direktori Promosikan perangkat lunak Anda dengan mengirimkannya sebanyak mungkin ke situs unduhan dan direktori. Buat file Portable Application Description (PAD) yang bagus, karena akan memudahkan keseluruhan proses pengiriman dan para webmaster akan menghargainya juga. Perhatikan lalu lintas (traffic) yang Anda dapatkan dari situs ini dan investasikan waktu kepada mereka yang benar – benar memberi Anda pelanggan. Salah satu keuntungan utama mengirimkan perangkat lunak Anda ke situs download pemasaran perangkat lunak, yaitu mendapatkan lebih banyak tautan balik dan meningkatkan populritas tautan yang meningkatkan peringkat dan pemasaran perangkat lunak paling penting yang dapat membantu meningkatkan lalu lintas Anda. Jika anda merasa terlalu memakan waktu, mintalah bantuan seseorang yang profesional. c. Marketing Affliate Terdapat jaringan afiliasi yang luas di internet. Afiliasi adalah orang – orang yang akan mempromosikan dan menjual produk perangkat lunak Anda dari situs web mereka dengan imbalan komisi kecil untuk setiap penjualan. Anda harus mencoba memasarkan perangkat lunak dengan menggunakan metode ini karena Anda membayar afiliasi Anda pada hasil. Kompetensi dapat dilakukan berdasarkan nilai tertentu untuk setiap kunjungan (bayar per klik), perdaftar (bayar per lead), atau komisi untuk setiap pelanggan atau penjualan (bayar per penjualan), atau kombinasi apa pun. Terdapat beragam afiliasi dan metode untuk mempromosikan produk perangkat lunak Anda. d. Bayar Per Klik Kampanye Mesin pencari (earch engine) sebaiknya menempatkan iklan di dekat hasil penelusuran dan diatas halaman. Ini disebut iklan bayay per klik. Metode ini banyak di sukai tetapi terdapat banyak kecurangan klik. e. Menulis Buletin dan Siaran Pers Keberhasilan sistem distribusi buletin e-mail bergantung pada database. Anda harus terus memperbaruinya dan akurat. Anda dapat menargetkan kampanye e-mail Anda ke klien dan afiliasi. Berkonsentrasi untuk membuat kampanye yang berbeda untuk setiap segen yang ditergetkan. Selalu minta izin untuk tetap berhubungan dengan klien dan afiliasinya. Biarkan klien tahu yang diharapkan dai buletin Anda mengenai konten dan frekuensi yang telah ditetapkan. Anda juga dapat memanfaatkan banyak situs web yang menawarkan layanan hubungan masyrakat termasuk penerbitan siaran pers gratis. Anda dapat memilih cara klasik untuk memublikasikan materi mengenai peluncuran produk atau berita yang terkait dengan perusahaan Anda, di majalah surat kabar atau perangkat lunak. f. Terlibat dalam Forum Online dan Blog Luangkan waktu dala berlangganan forum atau kelompok diskusi yang membahas tema terkait perangkat lunak. Banyak orang mengunjungi forum dan blog untuk mencari informasi. Sebuah posting blog yang membahas tema yang sedang dibahas, berisis informasi yang relevan, dan disajikan secara profesional bisa sangat menarik bagi para konsumen. Berikan alamat situs web, nama produk, dan kemungkinan lokasi file PAD Anda. Gunakan slogan yang terkait dengan produk perangkat lunak yang ingin Anda promosikan. g. Menulis dan Mengirimkan Artikel Terdapat banyak publikasi online di internet sehingga Anda bisa memublikasikan artikel terkait pemasaran perangkat lunak. Hal itu merupakan cara mudah untuk mendapatkan eksposur bebas dan mengonsolidasikan citra Anda. Sebuah artikel bagus harus terlihat profesional. Tulislah judul yang menarik dan fokus pada konten. Hindari duplikasi informasi yang ditemukan di internet. Artikel Anda harus sederhana, bermakna, dan asli. E. Pemasaran pada Multimedia Pemasaran diera digital tidak sederhana memindahkan media promosi dari bentuk cetak ke dalam konten digital. Setiap perusahaan memiliki tugas baru, tanggung jawab baru, dan gaya baru yang belum pernah ada sebelumnya. Terlebih lagi perkembangan teknologi dan fasilitas skarang ini berkembang sanat pesat. 1. Strategi Pemasaran Ada beberapa strategi pemasaran pada multimedia, di antaranya sebagai berikut. a. Pemasaran 1.0: of Advertising Pada awal kemunculan teknologi informasi, perusahaan besar berlomba – lomba untuk menampilkan brand mereka melalui iklan, menggunakan media cetak (koran/majalah), televisi, maupun radio. Model iklannya pun relatif seragam, penyampaian satu arah, konten pada umumnya hanya berisi product knowledge, serta hanya fokus pada tampilan, bukan pesan. b. Pemasaran 2. 0: Digital Marketing Bertambah pesatnya perkembangan internet serta pertumbuhan penggunaannya, model pemasaran hadir dengan konten – konten digital. Konten – konten digital tersebut misalnya e-mail marketing, web marketing, online ads, dan e-commerce. c. Pemasran 3.0: Modern Marketing Makin banyak pilihan dan makin canggihnya teknologi, membuat persaingan semakin ketat. Oleh karena itu, metode mengguanakan konsumen sebagai media promosi menjadi salah satu kunci utama. 2. Kunci Manajemen Pemasaran Berkembangnya model pemasaran, tentu bukan hal yang mudah untuk memilah dan memilih metode pemasaran yang tepat. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan dalam mengelola pemasaran di era modern. a. Sosial Media Media sosial telah mngubah pola komunikasi antara brand dngan konsumennya. Media sosial bukan lagi masalah keindahan gambar, product knowledge, tetapi lebih menekankan pada kualitas interaksi yang bisa diciptakan. Adanya vitur real – time seperti live via Instagram/YouTube, webinar online, serta group chat, sangat memudahkan bisnis untuk bisa hadir dalam keseharian knsumen. Hal seperti inilah yang akan menjadi kunci keberhasilan pemasaran menggunakan media sosial yang Anda miliki. b. Content Marketing Tidak banyak orang yang mau membeli produk Anda, jika Anda menawarkan prduk secara langsung dan formal. Adanya content marketing telah mengubah paradigma pemasaran tradisioanal menjadi lebih natural. Adanya pemasaran melalui konten – konten tertentu, baik itu infografis, video, atau foto sekalipun, akan mengakibatkan brand Anda bisa hadir di tengah customer tanpa harus menggunakan tangan perusahaan secara langsung. Salah satu caranya, yaitu membuat orang lain suka dengan isi informasi tersebut dan mau menyebarkannya secara sukarela. c. Mobile Mindset Tren akses internet dari smartphone (mobile web) makin menyebar mendominasi dibanding komputer dekstop sehingga membuat bisnis mana pun harus lebih fokus terhadap situasi ini. Oleh karena itu, Anda harus mengetahui bagaimana pemasaran yang dilakukan sesuai dan terintegrasi di semua platform mana pun, khususnya smartphone. d. Data Era digital saat ini telah memunginkan para merketer (penjual) untuk dapat mengetahui lebih dalam mengenai konsumen. Tidak hanya kebutuhan konsumen, bahkan kebiasaan, demografi serta prilaku konsumen juga dapat membntu dalam merumuskan strategi pemasaran yang paling tepat. Sebuah perusahaan yang memiliki pengelolaan data yang baik serta pemanfaatan yang tepat. Sebuah perusahaan yang meiliki pengelolaan data yang baik serta pemanfaatan yang tepat tentu bisa menciptakan performa pemasaran yang jauh lebih efektif, efisien, dan tepat sasaran. Soal latihan A. Pilihlah jawaban yang benar! 1. Perhatikan pernyataan berikut! (1) Kualitas yang lebih baik (2) Harga yang lebih murah dan bisa ditawar. (3) Lokasi yang lebih cocok, lebih dekat, dan lebh cepat. (4) Tempat tinggal pemilik (5) Struktur organisasi. Yang bukan termasuk perbedaan perusahaan dengan perusahaan lain dalam kaitannya dengan keunggulan bersaing adalah pernyataan nomor ... A. (1), (2), dan (3) B. (2) dan (5) C. (3) dan (4) D. (4) dan (5) E. (5) saja 2. Pasar sasaran khusus dibagi menjadi tiga macam, yakni ... A. Pasar individu, pasar publik, dan pasar khusus B. Pasar individual, pasar khusus, dan segmentasi pasar C. Segmentasi pasar, pasar umum, dan pasar khusus D. Pasar umum, pasar biasa, dan pasar tradisional E. Pasar niche, pasar umum, dan pasar publik 3. Lingkungan mikro dalam aspek pemasaran dibagi menjadi ... A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5 4. Faktor – faktor yang berkaitan dengan aspek pengambilan keputusan dan perencanaan produsen disebut ... A. Aliran pemasaran B. Proses pemasaran C. Lingkungan pemasaran D. Lingkungan mikro E. Analisis pemasaran 5. Hal berikut yang termasuk ke dalam lingkungan mikro pemasaran, kecuali ... A. Konsumen B. Pegawai C. Supplier D. Media E. Aspek ekonomi 6. Elemen terakhir dalam kegiatan persuasi adalah ... A. Pendalaman B. Persetujuan C. Perubahan perilaku D. Mengingat pesan E. Kemarahan 7. Berdasarkan saluran komunikasinya, wacana dibedakan menjadi dua, yaitu ... A. Lisan dan tulisan B. Deskripsi dan persuasif C. Persuasif dan naratif D. Iklan dan promosi E. Strategi dan manajemen 8. Berdasarkan jumlah peserta yang terlibat pembicaraan dalam komunikasi, wacana di bedakan menjadi ... A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5 9. Cerita yang didasarkan pada urutan suatu kejadian atu peristiwa disebut ... A. Argumentasi B. Narasi C. Peruasi D. Estetika E. Deskripsi 10. Hal berikut yang merupakan unsur penting dalam wacana narasi, kecuai ... A. Kejadian B. Tokoh C. Konflik D. Alur E. Penjelasan 11. Kombinasi visual, video, gerak, perhatian audiensi tinggi, jangkauan luas, prestisius, prestisnya tinggi, biaya rendah per tiap orang yang terpapar, mencapai perhatian yang tingi, dan mencapai citra yang positif. Pernyataan – pernyataan tersebut yang merupakan kelebihan dari media promosi adalah ... A. Televisi B. Radio C. Neon box D. Kertas E. Surat kabar 12. Hal berikut merupakan kelemahan televisi, kecuali ... A. Biaya tinggi B. Segmentasi pasar terlalu rumit C. Kurang dapat menyeleksi audiens D. Biaya produksi tinggi E. Hanya berupa media promosi audio 13. Salah satu contoh media promosi peer to peer adalah ... A. Televisi B. Radio C. Surat kabar D. Neon box E. Handphone 14. Daur hidup produk disebut juga ... A. Tahap perkenalan B. C. D. E. Tahap pertumbuhan Tahap kedewasaan Tahap Kemunduran Tahap kematian 15. Perhatikan beberapa situs – situs berikut! (1) Shareasale.com (2) Cj.com (3) Idevaffiliate,com (4) Cake.com (5) Jualbeli.com Situs yang tidak dapat membantu Anda dalam membuat program afiliasi adalah ... A. (1), (2), dan (3) B. (3) dan (5) C. (5) D. (4) E. (1) dan (5) B. Jawablah soal – soal berikut! 1. Apa yang dimaksud program afiliasi! 2. Sebutkan empat situs yang dapat membantu Anda dalam membuat program afiliasi? 3. Sebutkan syarat – syarat iklan yang baik! 4. Mengapa iklan dapat berfungsi sebagai informasi bagi konsumen? 5. Sebutkan enam syarat dalam strategi pemasaran! 6. Sebtutkan tiga jenis pasar khusus! 7. Sebutkan karakteristik perencanaan pemasaran! 8. Jelaskan yang dimaksud promosi! 9. Jelaskan strategi pemasaran pada multimedia! 10. Sebutkan kunci utama dalam pemasara multimedia! Tugas Proyek! Buatlah iklan pada media promosi pamflet menenai sebuah produk perangkat lunak berbentuk antivirus! Gambarkan iklan terseut pada boks yang disediakan! BAB V Perkembangan Usaha Perkembangan usaha adalah suatu bentuk usaha agar dapat berkembang menjadi lebih baik lagi dan agar mencapai pada satu titik atau puncak menuju kesukseskan. Banyak hambatan yang dihadapi dalam menjalankan usaha, seperti kekurangan modal, tenaga kerja ahli atau terampil, dan kinerja keuangan usaha yang buruk. Namun, hambatan – hambatan itu semua dapat diatasi dengan cara mengembangkan dan menerapkan strategi pengembangan usaha yang baik. Pengemabangan usaha bukan saja melibatkan modal yang banyak atau tenaga erja terampil, melainan juga harus melibatkan niat dari diri Anda sendiri. 3.19 menilai perkembangan usaha 4.19 membuat bagan perkembangan usha Peta konsep Perkembangan usaha Meliputi:  pengembangan usaha mempelajari: - unsur dalam pengembangan usaha - tahapan dalam pengembangan usaha - hal – hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan usaha - permasalahan dan solusi dalam pengembangan  menganalisis perkembangan usaha mempelajari: - ciri – ciri perusahaan yang berkembang - indikator perkembangan usaha  perkembangan produk perangkat keras mempelajari: - tips dalam mengembangkan usaha perangkat keras - membuat laporan perkembangan usaha  pengembangan produk perangkat lunak mempelajari: - metodologi produk perangkat lunak - model Rapid Application Development (RAD) - kiat mengelola perkembangan produk perangkat lunak  pengembangan produk multimedia mempelajari: - tahap 1 (tujuan) - tahap 2 (desain) - tahap 3 (pengumpulan materi) - tahap 4 (pembuatan) - tahap 5 (pengujian) - tahap 6 (distribusi) Pada bab ini, Anda diharapkan dapat mengetahui tata cara mengembangkan usaha dan produk perangkat lunak, perangkat keras, serta multimedia. Anda tahu bahwa perangkat lunak, perangat keras, serta multimedia merupakan perangkat yang mengalami perkembangan terus – menerus. Tanpa adanya perkembangan, produk software ataupun hardware akan mudah dibobol oleh virus. Lalu, apa saja cara – cara dalam mengembangkan usaha dan produk perangkat lunak, perangkat keras, serta multimedia? Mari Anda pelajari bab berikut dengan seksama! A. Pengembangan Usaha Pengembangan usaha merupakan tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang pertumbuhan potensial, dukungan, dan pemantauan pelaksanaan peluang pertumbuhan usaha tetapi tidak termasuk keputusan tentang strategi dan implementasi dari peluang pertumbuhan usaha. Perusahaan dapat memanfaatkan keahlin, teknologi, atau kekayaan intelekteual. Tujuannya, untuk memperluas kapasitas mereka dalam mengidentifikasi, meneliti, menganalisis, dan membawa ke pasar bisnis baru dan produk baru, pengembangan bisnis berfokus pada implementasi dari rencana bisnis strategis melaui ekuitas pembiayaan, akuisi/disvestasi teknologi, produk, dan lain – lain. 1. Unsur dalam Pengembangan Usaha Pengembangan usaha dibangun dalam dua aspek. a. Unsur dari Pihak Dalam (Pihak Internal) Ada beberapa unsur pengembangan usaha dari pihak dalam usaha diri sendiri, di antaranya sebagai berikut. 1) Adanya niat dari wirausaha untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih besar. 2) Mengetahui teknik memproduksi barang seperti banyak barang yang harus diproduksi, cara yang digunakan untuk mengembangkan barang/produk, dan lain – lain. 3) Membuat anggaran yang bertujuan mengetahui seberapa besar pemasukan dan pengeluaran produk. b. Unsur dari Pihak Luar (Pihak Eksternal) Unsur – unsur pengembangan usaha dari pihak luar antara lain sebagai berikut. 1) Mengikuti perkembangan informasi dari luar. 2) Mendapatkan dana yang tidak hanya mengandalkan dari dalam, seperti meminjam dari luar. 3) Mengetahui kondisi lingkungan sekitar yang baik dan kondusif untuk usaha. 4) Harga dan kualitas ialah unsur strategi paling umum ditemui. Strategi ini bisa digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa berkualitas prima dan harga yang sesuai atau menghasilkan barang berbiaya rendah dan menjualnya dengan harga murah pula. 5) Cakupan jajaran produk. Suatu jajaran produk atau jasa yang bervariasi memungkinkan pelanggan untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam satu tempat saja. Hal ini juga bisa mendorog perekonomian yang akhirnya akan memberi keuntungan kepada konsumen. 2. Tahapan dalam Pengembangan Usaha Pengembangan usaha memiliki beberapa level atau tingkat yang berbeda. Level atau tigkatan tersebut menjadi produk, komersial, dan korporasi. Berikut ini akan dijelaskan tentang tingkatan – tingkatan yang ada pada pengembangan usaha. a. Tingkat Produk Pada level produk pengembangan usaha berarti mengembangkan produk atau teknologi baru. Meskipun tngkat pengembangan dapat berbeda dari perusahaan ke perusahaan. Tingkat perkembangan usaha dibagi menjadi satu kategori, yaitu perkembangan inkremental. Perkembangan inkremental. Perkembangan inkremental adalah perkembangan yang meningkatkan fungsi platform atau teknologi. b. Tingkat Komersial Coba bentuk pengembangan usaha di tingkat komersial adalah berburu pelanggan baru di segmen pasar yang baru. Dengan demikian, pekerjaan ini memerlukan individu yang kuat dan mampu menangani banyak masalah. Tingkat berikutnya dari pengembangan usaha komersial adalah organisasi penjualan. Saluran atau organisasi penjualan dapat terdiri dari mitra, agen seperti, distributor, pemegang lisensi, franchise, atau cabang Anda sendiri nasional atau internasional. Tingkat pengembangan tingkat usaha komersial adalah rantai nilai. Pada pengembangan rantai nilai tingkat usaha komersial adalah rantai nilai. Pada penembangan rantai nilai tingkat usaha yang dilakukan adalah mengembangkan penawaran produk secara keseluruhan. c. Tingkat Koporasi Bila organisasi harus memutuskan apakah akan membuat atau membeli kompetensi organisasi tertentu pada bidang pengembangan bisnis perusahaan. Fokusnya adalah ukan pada produk maupun komersial tingkat, melainkan pada korporasi tingkatan usaha Pada dasarnya, tingkat pengembangan usaha ini adalah tentang merger dan akuisisi (M & A), usaha patungan (JV), saham langsung investasi (DEI), dan aliansi strategis. Tingkat korporasi berkaitan dengan analisis bisnis portofolio, keuangan perusahaan, hukum kontrak, hukum pajak, hukum sosial, anti kepercayaan hukum, manajemen perubahan, dan manajemen budaya. 3. Hal – Hal yang Harus Diperhatikan dalam Pengembangan Usaha Saat bisnis telah berkembang, pelaku bisnis layak untuk memikirkan ekspansi. Selain memperluas jaringan, ekspansi bisnis juga diperlukan untuk efisiensi serta menambah laba usaha. Terkadang, ekspansi bisnis dapat mengantarkan pelaku bisnis pada kegagalan (bangkrut). Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memutuskan untuk ekspansi bisnis. a. Buat Perencanaan Membuat perencanaan apapun dalam dunia bisnis merupakan hal yang sebaiknya dilakukan oleh wirausahawan, termasuk ketika ingin melakukan ekspansi. Namun, kenyataannya banyak pelaku bisnis yang tidak melakukannya. Hanya dengan modal spekuasi, mereka berani mengambil keputusan untuk berekpansi dan itu adalah kesalahan besar. Sebagai panduan membuat perencanaan, buatlah jawaban atas pertanyaan – pertanyaan berikut. 1) Apa permintaan riil bagi produk (barang atau jasa) Anda saat ini? 2) Apa permintaan proyeksi bagi produk (barang atau jasa) tersebut dalam jangka waktu 2 hingga 5 tahun ke depan? 3) Seerapa besar pertumbuhan yang Anda butuhkan untuk memenuhi permintaan terseut? 4) Bagaimana aktivitas kompetitor bisa merubah bisnis Anda dalam 2 sampai 5 tahun ke depan? 5) Apa rencana cadangan Anda dalam menanggapi permintaan yang tidak seperti biasanya? 6) Berapa banyak penambahan pegawai yang Anda butuhkan dan kapan waktu yang tepat untuk memperkejakan mereka? 7) Apa cara terbaik untuk ekspansi yang tidak menggangu cash flow? 8) Dimana batas kapasitas ekspansi yang dapat menekan biaya? b. Jangan Berlebihan Ekspansi memang akan mengantarkan suatu usaha memasuki level yang lebih tinggi. Namun, sebaiknya jangan berlebihan dalm membuat perencanaan. Gunakan logika dalam merancang perencanaan ekspansi dibanding ambisi. Dengan adanya perencanaan yang matang, tujuan pengembangan usaha akan mudah dilakukan. Perencanaan ekspansi diuat dengan proyeksi bisnis untuk lima tahun ke depan. Pikirkan pula segala macam risiko yang kemungkinan terjadi ketika proses ekspansi itu berlangsung. c. Saran dari Profesional Walau ekspansi atau perluasan usaha berjalan secara natural dan dianggap sudah sesuai dengan perencanaan yang telah disusun secara sistematis, namun saran dari ahli tetap penting. d. Rancang Jadwal Manajemen Proyek Ekpansi Ketika merancang jadwal manajemen untuk kegiatan ekspansi, Anda harus memperhatikan hal – hal berikut. 1) Identifikasika proyek 2) 3) 4) 5) 6) Cantumkan tanggal atau membut timeline. Jabarkan tanggung jawab Rancang jadwal tinjauan reguler. Rinci prosedur pengaturan proyek. Rancang financial dan waktu tidak terduga. e. Informasikan Konsumen Ekspansi usaha tentu akan menyita waktu dan perhatian sehingga dapat memengaruhi operasional usaha. Karena itu, konsumen harus mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh wiraushawan ketika melakukan ekspansi. Paparkan rencana eksapansi dan waktu pencapaiannya. Bila memungkinkan sampaikan juga gangguan – gangguan yang bisa saja terjadi yang memengaruhi pelayanan konsumen ketika proses ekspansi itu sedang berlangsung. Jangan lupa untuk memberi tahu konsumen manfaat yang dapat mereka peroleh dengan keputusan ekspansi. Selain itu, jelaskan juga bagaimana ekspansi itu bisa memengaruhi mereka. Yakinlah selalu bahwa apa yang sedang Anda lakukan semata – mata demi keputusan konsumen. f. Umumkan Ekspansi yang Telah Dilakukan Ketika ekspansi telah berhasil dicapai, umumkan kepada konsumen dan media massa. Beri tahu mereka prestasi bisnis serta peningktan yang telah diraih serta informasikan juga keunggulan ekspansi dan apa efeknya bagi konsumen. 4. Permasalahan dan Solusi dalam Pengembangan Usaha Berikut permasalahan yang sering dijumpai dalam pengembangan usaha beserta solusinya. a. Permasalahan dalam pengembangan usaha Berikut permasalahan – permasalahan yang sering dijumpai dalam mengembangkan usaha. 1) Faktor Kurangnya Permodalan Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha. Kuranya permodalan UKM (Usaha Kecil dan Menengah) karena pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang mengandalkan modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas. Adapun modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh karena persayaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi. 2) Kesulitan dalam Pemasaran Produk Kesulitan memasarkan produk dapat berakibat berlebihnya penyimpanan produk di gudang atau over produk. Jadi, tidak ada pemasukan bagi si pengusaha. 3) Persaingan Usaha yang Makin Ketat Persaingan usaha yang semakin ketat mendesak para pengusaha bersaing dengan pengusaha lainnya. Jika hal ini tidak diantisipasi maka pengusaha yang kalah bersaing akan megalami gagal produk. 4) Kesulitan Bahan Baku Kesulitan bahan baku merupakan faktor yang sangat penting dalam proses pengembangan usaha. Jika tidak ada bahan baku, dapat dipastikan perusahaan tidak bisa melakukan kegiatan usahanya. b. Solusi dalam Pengembangan Usaha Ada beberapa solusi yang bisa ditawarkan di dalam mengembangkan usaha, di antaranya sebagai berikut. 1) Modal dapat diperoleh bukan hanya dari dalam, tetapi bisa juga dari luar, seperti pinjaman bank, hibah, dan sebagainya. 2) Membuat saluran pemasaran yang luas seperti memasarkan barang tidak hanya di dalam negeri saja, tetapi juga bisa diekspor ke luar negeri. Dengan demikian, produk Anda akan lebih mudah dikenal oleh masyarakat. 3) Menerapkan strategi usaha seperti yang telah dibahas sebelumnya seperti menerapkan strategi penjualan. Contohnya membuat diversifikasi produk dan penemuan produk baru. 4) Membuat lokasi usaha dengan mempertibangkan mudahnya memperoleh suatu bahan baku untuk mengembangkan usaha. Dengan kata lain, memilih lokasi yang strategis dalam usaha. 5) Merekrut tenaga ahli dengan cara melakukan seleksi yang ketat kepada calon pelamar di perusahaan Anda. Dengan demikian, Anda bisa mendapatkan tenaga yang benar – benar ahli di bidangnya. B. Menganalisis Perkembangan Usaha Keberhasilan usaha dapat disamakan dengan perkembangan perusahaan. Istiah diartikan sebagai suatu proses peningkatan kuantitas dari dimensi perusahaan. Perkembangan usaha adalah pross dalam pertambahan jumlah karyawan, peningkatan modal, dan lain – lain. Berikut ciri – ciri perusahaan yang berkembang dan indikator dari pengembangan suatu usaha. 1. Ciri – Ciri Perusahaan yang Berkembang Perusahaan yang berkembang dapat dilihat dari beberapa faktor. Namun, ada tiga ciri – ciri utama yang dapat diperlihatkan dari perusahaan yang berkembang, yaitu sebagai berikut. a. Kinerja Keuangan Pada dasarnya, kinerja keuangan perusahaan diperlukan sebagai alat ukur untuk mengukur financial health (Kesehatan Perusahaan). Kinerja keuangan perusahaan digunakan sebagai media pengukuran subjektif yang menggambarkan efektivitas penggunaan aset olah sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnis utamanya dan meningkatkan pendapatan. Laporan keuangan merupakan gambaran dari suatu perusahaan pada waktu tertentu (biasanya ditunjukkan dalam periode atau siklus akuntansi), yang menunjukkan kondisi keuangan yang telah dicapai suatu perusahaan dalam periode tertentu. Dengan kata lain, laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, yaitu merupakan suatu ringkasan dari transasi – transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain, serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil – hasil yang telah dicapai oleh perusahaan. Dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan akan tergambar aktivitas perusahaan. Oleh karena itu, laporan keuangan perusahaan, merupakan hasil dari suatu proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk komunikasi dan digunakan sebagai alat pengukur kinerja perusahaan. Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap para penyandang dana dan untuk mencapi tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Penilaian kinerja perusahaan yang ditimbulkan sebagai akibat dari proses pengambilan keputusan manajemen merupakan persoalan yang komples karena menyangkut efektivitas pemanfaatan modal dan efisien dari kegiatan perusahaan yang menyangkut nilai serta keamanan dari berbagai tuntutan yang timbul terhadap perusahaan. Jadi, dalam menilai kinerja keuangan perusahaan, dapat digunakan suatu ukuran atau tolak ukur tertentu. Biasanya, ukuran yang digunakan adalah rasio atau indeks yang menghubungkan dua data keuangan. Adapun jenis perbandingan dalam analisis rasio keuangan meliputi dua bentuk, yaitu membandingkan rasio masa lalu, saat ini maupun masa yang akan datang untuk perusahaan yang sama. bentuk yang lainnya, yaitu dengan perbandingan rasio antara satu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis. b. Perluasan Pasar Penetrasi pasar adalah nama yang diberikan kepada suatu strategi pertumbuhan dimana perusahaan berfokus pada penjualan produk – produk yang ada di pasar – pasar yang telah ada sebelumnya. 1) Mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar produk ini. Hal ini dapat dicapai oleh kombinasi dari strategi harga yang kompetitif, iklan, promosi penjualan, dan mungkin lebih banyak sumber daya pribadi yang dimanfaatkan untuk menjual. 2) Aman dari dominasi pertumbuhan pasar. 3) Restrukrusasi pasar yang matang oleh manuver dari kompetior, ini memerlukan kapanye promosi, didukung oleh sebuah strategi harga yang dirancang untuk membut pasar kurang enari bagi kompetitor. 4) Meningkatkan penggunaan oleh pelanggan yang ada. Contohnya, memperkenalkan program loyalitas konsumen implementasi penetrasi pasar sebagai strategi pemasaran dikondisikan sebagai “bisnis seperti biasa”. Penetrasi pasar haruslah dieksekusi pada bisnis yang berfokus hanya pada pasar dan produk. Hal yang diperlukan adalah kepintaran pemasaran untuk mendapatkan informasi tentang kompetitor dan kebutuhan pelanggan. Oleh karena itu, strategi ini akan memerlukan banyak investasi baru dalam penerapannya, sebab harus didahului oleh riset pasar. Kegiatan perluasan pasar dapat dilakuka melalui dua cara, yaitu sebagai berikut. 1) Pengembangan Pasar (Market Development) Pengembangan pasar adalah nama yang diberikan kepada suatu strategi pertumuhan unit bisnis yan berusaha untuk menjual produk – produk yang telah ada di pasar – pasar yang baru. Terdapat banyak cara untuk mengaplikasikan strategi ini, antara lain sebagai berikut. a) Geografis pasar baru, misalnya produk ekspor ke negara yang baru b) Dimensi atau kemasan produk yang baru c) Saluran distribusi yang baru d) Menerapkan kebijakan harga yang berbeda untuk menarik pelanggan baru atau membuat segmen pasar yang baru 2) Pengembangan Produk (Product Depelopment) Pengembangan produk adalah nama yang diberikan kepada suatu strategi pertumbuhan sebuah unit bisnis untuk memperkenalkan produk baru ke pasar – pasar yang telah ada. Hal ini mungkin memerlukan strategi pengembangan kompetensi baru dan memerlukan program pemasaran yang baru pula untuk mengembangkan produk yang dapat diubah / dikembangkan kepasar yang telah ada. c. Pengembangan Usaha Pengembangan usaha adalah tugas dan proses persiapan analisis tentang peluang pertumbuhan potensial, dukungan, dan pemantauan pelaksanaan peluang pertumbuhan usaha, tetapi tidak termasuk keputusan tentang strategi dan implementasi dari peluang pertumbuhan usaha. Pengembangan usaha dapat dilakukan melalui cara – cara sebagai berikut. 1) Go Public Perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber pendanaan, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Alternatif pendanaan dari dalam perusahaan, umumnya menggunakan laba perusahaan. Adapun alternatif pendanaan dari luar perusahaan dapat berasal dari keditur berupa utang, maupun pendanaan yang bersifat penyertaan dalam bentuk saham (equity). Umumnya, pendanaan melalui mekanisme penyertaan dilakukan dengan menjual saham perusahaan kepada masyarakat atau sering dikenal dengan go public. Perusahaan perlu melakukan persiapan internal dan penyiapan dokumentasi sesuai dengan persyaratan untuk go public atau penawaran umum, serta memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM – LK). Penawaran umum (go public) merupakan kegiatan penawaran saham atau efek lainnya yang dilakukan oleh emiten (perusahaan yang akan go public) untuk menjual saham kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh Undang – Undang Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya. Penawaran umum mencakup kegiatan – kegiatan berikut. a) Periode pasar perdana, yaitu etika efek ditawarkan kepada pemodal oleh penjamin emisi melalui para agen penjual yang ditunjuk. b) Penjatahan saham, yaitu pengalokasian efek pesanan para pemodal sesuai dengan jumlah efek yang tersedia. c) Pencacatan efek di bursa, yaitu saat efek tersebut mulai diperdagangkan di bursa. Adapun proses penawaran umum saham dapat dikelompokkan menjadi empat tahapan, yaitu sebagai berikut. a) Tahapan persiapan Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka memperiapkan segala sesuatu yang berkiatan dengan proses Penawaran Umum. Pada tahap paling awal perusahaan yang akan menerbitkan saham terlebih dahulu melakukan Rapat Umum Pemegang Usaha (RUPS) untuk meminta persetujuan para pemegang saham dalam rangka Penawaran Umum Saham. Setelah mendapat persetujuan, selanjutnya emiten melakukan penunjukkan menjamin pelaksana emisi serta lembaga dan profesi penunjang pasar, yaitu sebagai berikut. 1) Penjamin pelaksana emisi (lead underwriter), yaitu pihak yang paling banyak keterlibatannya dalam membantu emiten dalam rangka penerbitan saham. Kegiatan yang dilakukan penjamin pelaksana emisi, antara lain : menyiapkan berbagai dokumen , membantu menyiapkan prokpektus, dan memberikan jaminan atas penerbitan. 2) Akuntan publik (auditor independent) yang bertugas melakukan audit atau pemeriksaan atas laporan keuangan calon emiten. 3) Penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan menentukan nilai wajar dari aktiva tetap tersebut. 4) Konsultan hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum (Legal opinion). 5) Notaris untuk membuat akta – akta perubahan anggaran dasar, akta perjanjian – perjanjian dalam rangka penawaran umum dan notulen – notulen rapat. b) Tahap pengajuan pernyataan pendaftaran Pada tahap ini, dilengkapi dengan dokumen – dokumen pendukung calon emiten menyampaikan pendaftaran kepada BAPEPAM – LK hingga BAPEPAM – LK meyatakan pernyataan pendaftaran menjadi efektif. c) Tahap penawaran saham Tahapan ini merupakan tahapan umum karena pada waktu inilah emiten menawarkan saham kepada masyarakat investor. Investor dapat membeli saham tersebut melalui agen – agen penjual yang ditunjuk. Masa penawaran paling cepat satu hari kerja, dan paling lama lima hari kerja. Perlu diingat bahwa tidak seluruh keinginan investor terpenuhi dalam tahapan ini. Misal, saham yang dilepas ke pasar perdana sebanyak 100 juta, saham sementara yang ingin dibeli seluruh investor berjumlah 150 juta saham. Jika investor tidak mendapatkan saham pada pasar perdana, investor terebut dapat membeli di pasar sekunder, yaitu setelah saham dicatatkan di bursa efek. d) Tahap pencatatan di bursa efek Setelah selesai penjualan saham di pasar perdana, selanjutnya saham tersebut di catatkan di bursa efek Indonesia. 2) Kartel Kartel adalah kelompok produsen independen yang bertujuan menetapkan harga, membatasi suplai, dan kompetisi. Berdasarkan hukum antimonopoli, kartel dilarang di hampir semua negara. Namun, kartel tetap ada baiknya dalam lingkup nasional maupun internasional serta formal maupun informal. Berdasarkan definisi ini, satu entitas bisnis tunggal yang memegang monopoli tidak dapat dianggap sebagai suatu kartel, walaupun dapat dianggap bersalah jika menyalahgunakan monopoli yang dimilikinya. Kartel biasanya timbul dalam kondisi oligopoli, yaitu terdapat sejumlah kecil penjual dengan jenis produk yang homogen. 3) Trust Trust adalah peleburan beberapa badann usaha menjadi sebuah perusahaan baru sehinga diperoleh kekuasaan yang besar dan monopoli. Contohnya, bank Mandiri merupakan gabungan dari Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Pembangunan Indonesia, Bank Ekspor Impor Indonesia. 4) Holding Company Holding Company adalah suatu PT besar yang menguasai sebagian besar sero atau saham perusahaan lainnya. Meskipun secara yuridis badan usaha yang dikuasai tetap berdiri sendiri namun diatur dan dijalankan sesuai dengan kebijakan PT yang menguasai. 5) Joint Venture Joint Venture adalah penggabungan beberapa badan usaha untuk mendirikan satu bentuk usaha bersama dengan modal bersama pula serta bertujuan untuk menggali kekayaan alam dan mendidik tenaga ahli untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar. 6) Merger Merger adalah proses difusi atau penggabungan dua perseroan dengan salah satu diantaranya berdiri dengan nama perseroannya sementara yang lain lenyap dengan segala nama dan kekayaannya dimasukkan dalam perseroan yang tetap berdiri. 7) Akuisisi Akuisisi adalah pembelian suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau oleh kelompok investor. Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku atau jaminan produk akan diserap oleh pasar. 2. Indikator Perkembangan Usaha Usaha yang berkembang dapat dilihat dari beberapa indikator, antara lain sebagai berikut. a. Jumlah Pelanggan dari Waktu ke Waktu Mengalami Peningkatan Hal ini menandakan bahwa peminat atau konsumen/pelanggan yang menyukai produk/jasa yang diproduksi oleh perusahaan. b. Jenis dan Jumlah Barang/Jasa yang Dijual Makin Bertambah Hal ini menandakan keuntungan dari penjualan perusahaan selama ini mencapai target yang diinginkan atau ditentukan sebelumnya. c. Jangkauan Penjualan Makin Luas Pelanggan atau konsumen produk/jasa yang datang dari luar rayon wilayah perusahaan menandakan makin luasnya jangkaun penjualan produk/jasa. Makin banyaknya pelnggan produk perusahaan menandakan perusahaan makin dikenal dan tentunya perkembangan perusahaan makin baik. d. Modal yang Dimiliki Makin Banyak Seiring berkembangnya usaha maka modal usaha juga akan semakin bertambah banyak. Perusahaan bisa membua cabang – cabang baru tanpa perlu melakukan pinjaman modal. e. Aset Usaha Barang Berharga pun Bertambah Perkembangan usaha bisa juga dilihat dari bertambahnya barang – barang aktiva dan barang berharga lainnya, yang dapat digunakan untuk kelangsungan usaha dalam jangka panjang. C.Pengembangan Produk Perangkat Keras Untuk mengembangkan produk perangkat keras, Anda harus memahami tips dan membuat laporan perkembangan usahanya. Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian berikut. 1. Tips dalam Mengembangkan Usaha Perangkat Keras Impian dari setiap wirausahawan adalah untuk mengembangkan usahanya, termasuk agi para pengusaha di bidang perangkat keras. Namun, makin besar suatu perusahaan, berarti makin besar suatu perusahaan, berarti makin banyak tantangan yang diterima. Tida jarang tantangan – tantangan tersebut menyebabkan banyak perusahan perangkat keras terjebak e dalam jurang kebangkrutan. Kunci dari pengembangan usaha yang stabil adalah berpikir dengan strategis. Anda harus memiliki strategi yang dirumuskan secara matang, selain itu, Anda harus membuat keputusan jangka panjang. Perubahan gaya pada perangkat keras lebih cepat daripada yang Anda duga. Jadi, Anda harus tau bagaimana langkah – langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk menjaga laju pertumbuhan bisnis perangkat keras yang Anda bangun. a. Modifikasi Produk Lama untuk Menciptakan Produk Baru Pangsa pasar mana yang mungkin tertarik dengan perangkat keras yang Anda produksi? Tentu saja, jawaban dari pertanyaan tersebut tergantung pada seberapa luas jangkauan konsumen produk perangkat keras yang Anda buat. Misalnya, Anda adalah produsen gaming mouse dengan harga di atas Rp.1.000.000,00. Berdasarkan fakta tersebut, Anda bisa menentukan bahwa produk mouse yang dibuat akan menarik minat para gaer kelas menengah ke bawah, Anda bisa memodifikasi mouse buatan Anda dengan komponen – komponen yang lebih murah. b. Pertahankan Konsumen Kebanyakan perusahaan kecil mengembangkan usaha dengan mencari sebanyak mungkin konsumen. Kenyataannya, cara tersebut sudah tidak efektif lagi. Banyak data membuktikan bahwa biaya untuk merekrut konsumen baru 5 kali leih tinggi daripada biaya untuk mempertahankan konsumen lama. Pelanggan lama adalah pelanggan yang sudah lama mengerti suatu produ dan memercayai produk tersebut. Pertahankan untuk memperhatikan kebutuhan dan anjuran dari para pelanggan lama, Anda dapat memotong biaya yang lebih besar untuk menarik konsumen itu. Produsen perangkat keras harus senantiasa memperhatikan aspek – aspek dalam produknya yang dapat memenuhi keutuhan konsumen. c. Lakukan Segalanya untuk Konsumen Jika Anda ingin memperbarui komponen produk perangkat keras yang Anda buat, atau membuat perangkat keras dapat memiliki fitur yang berbeda. Pastia konsumen akan menyukainya. Membangun perangkat keras bukan hal yang mudah. Perangkat keras adalah rangkaian dari berbagai macam ilmu. Selain itu, dengan memperkerjakan orang yang ahli dalam bidangnya, Anda dapat meningkatkan perfora produk yang Anda buat. 2. Membuat Laporan Perkembangan Usaha Membuat laporan perkembangan usaha sangat penting dalam mengetahui sejauh mana kesehatan suatu usaha. Laporan tersebut juga bisa dijadikan sebgai tanggung jawab, jika Anda meminjam dana kepada pihak peminjam. Adanya laporan perkembangan usaha, pihak peminjam akan percaya bahwa usaha yang Anda buat telah berjalan dan berkembang dengan stabil. Berikut contoh laporan pengembangan usaha. D. Pengembangan Produk Perangkat Lunak Pengembangan perangkat lunak dapat diartikan sebagai proses membuat suatu perangkat lunak baru untuk menggantukan perangkat lunak lama secara keseluruhan atau memperaiki perangkat lunak yang telah ada. Supaya lebih cepat dan tepat dalam mendeskripsikan solusi dan mengembangkan perangkat lunak, juga hasilnya mudah dikembangkan dan dipelihara, pengembangan perangkat lunak memerlukan suatu metodologi khusus. Metodologi pengembangan perangkat lunak adalah suatu proses pengorganisasian kumpulan metode dan konvensi notasi yang telah didefinisikan untuk mengembangkan perangkat lunak. Pada prinsipnya, pengembangan produk perangkat lunak bertujuan untuk membantu menghasilkan perangkat lunak yang berkualitas. 1. Metodologi Produk Perangat Lunak Metodologi pengembangan perangkat lunak (atau disebut juga model proses atau pradigma rekayasa perangkat lunak) adalah suatu strategi pengembangan yang memadukan proses, metode, dan perangkat (tools). Metode – metode rekayasa perangkat lunak, memberikan teknik untuk membangun perangkat lunak. Berkaitan dengan serangkaian tugas yang menyangut analisis kebutuhan, kontruksi program, desain, pengujian, dan pemeliharaan. Untuk menyelesaikan masalah di dalam pengembangan perangkat lunak, tim perekayasa harus menggabungkan strategi pengembangan yang melingkupi lapisan proses, metode, dan alat bantu. Model proses rekayasa perangkat lunak dipilih berdasarkan sifat aplikasi dan proyeknya, metode dan alat – alat bantu yang akan dipakai, serta kontrol dan penyampaian yang dibutuhkan. a. Model Sekuensial Linear Metode pengembangan perangkat lunak dengan pendekatan pada perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan seuensial mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan. Model ini melingkupi aktivitas – aktivitas berikut. 1) Rekayasa dan Permodelan Sistem/Informasi Perangkat lunak adalah bagian dari sistem yang lebih besar, pekerjaan dimulai dari pembentukan kebutuhan – kebutuhan untuk seluruh elemen sistem dan memilah pengembangan perangat lunak. Hal ini penting, ketika perangkat lunak harus berkomunikasi dengan perangkat keras, orang, dan basis data. 2) Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak Pengumpulan kebutuhan dengan fokus pada perangkat lunak, meliputi: domain informasi, fungsi yang dibutuhkan, unjuk kerja/performansi, dan antarmuka. Hasilnya harus di dokumentasi di – review ke pelanggan. 3) Desain Ada empat atribut untuk program, yaitu struktur data, asrsitektur perangkat luna, prosedur detail, dan karakteristik antarmuka. Proses desain mengubah kebutuhan – kebutuhan menjadi bentuk karakteristik yang di mengerti perangkat lunak sebelum dimulai penulisan program. Desain ini harus terdokumentasikan dengan baik dan menjadi bagian konfigurasi perangkat lunak. 4) Generasi Kode Penerjemah perancangan ke bentu yang dapat dimengerti oleh mesin dengan menggunakan bahasa pemprograman. 5) Pengujian Setelah kode program selesai, pengujian dapat dilakukan. Pengujian memfokuskan pada logika internal dari perangkat lunak, fungsi eksternal dan mencari segala kemungkinan kesalahan, serta memeriksa apakah sesuai dengan hasil yang diinginkan. 6) Pemeliharaan Pemeliharaan merupakan bagian paling akhir dari siklus pengembangan dan dilakukan seteag perangkat lunak digunakan. Pemeliharaan perangkat lunak mengaplikasikan setiap fase program sebelumnya dan tidak membuat yang baru. Kegiatan pemeliharaan diantaranya sebagai berikut. a) b) c) 1) 2) 3) 4) Corrector maintenance, yaitu mengoreksi kesalahan pada perangkat lunak, yang baru terdeteksi pada saat perangkat lunak digunakan. Adaptive maintenance, yaitu penyesuaian dengan lingkaran baru. Misalnya, sistem operasi atau sebagai tuntunan atas perkembangan sistem komputer. Perfektive maintenance, yaitu bila perangkat lunak sukses digunakan oleh pemakai. Pemeliharaan ditujukkan untuk menambah kemampuannya, seperti memberikan fungsi – fungsi tambahan, peningkatan kinerja, dan sebagainya. Model sekuensial adalah pradigma rekayasa perangkat lunak yang paling luas dipakai dan paling tua. Kelemahan model ini antara lain sebagai berikut. Proyek yang sebenarnya jarang mengikuti alur sekuensial seperti diusulkan sehingga perubahan yang terjadi dapat menyebabkan hasil yang sudah di dapat tim harus diubah kembali karena sering menyebabkan masalah baru. Linear sequential model mengharuskan semua kebutuhan pemakai sudah dinyatakan sebagai eksplisit di awal proses, tetapi kadang – kadang tidak dapat terlaksana karena kesulitan yang dialami pemakai saat akan mengungkapkan semua kebutuhannya. Pemakai harus bersabar karena versi dari program tidak akan di dapat sampai akhir rentang waktu proyek. Adanya waktu menganggur bagi pengembang karena harus menunggu anggota tim proyek lainnya menuntaskan pekerjaannya. a. Model Prototipe Model ini dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pendekatan prptptyping model digunakan jika pemakai hanya mendefinisikan objektif umum dari perangkat lunak tanpa merinci kebutuhan input, pemrosesan, dan output – nya. Sementara pengembangan tidak begitu yakin akan efisiensi algoritma, adaptasi sistem operasi, atau bentuk antarmuka manusia, dan mesin yang harus diambil. Cakupan aktivitas dari prototyping model adalah sebagai berikut. 1) Mendefinisikan objektif secara keseluruhan dan mengidentifikasi kebutuhan yang sudah diketahui. 2) Melakukan perencangan secara cepat sebagai dasar untuk membuat prototipe. 3) Menguji coba dan mengevaluasi prototipe kemudian melakukan penambahan dan perbaikan – perbaikan terhadap prototipe yang sudah dibuat. Secara ideal, prototipe berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk mengidentifiasi kebutuhan perangkat lunak. Bila prototipe yang sedang bekerja dibangun, pengembang harus menggunakan fragmen – fragmen program yang ada atau mengaplikasikan alat – alat bantu yang memungkinkan program bekerja secara cepat. 2. Model Rapid Application Development (RAD) Model Rapid Application Development (RAD) merupakan model proses pengembangan perangat lunak secara linear sequential yang menekankan siklus pengembangan yang sangat singkat atau pendek. Jika kebutuhan dipahami dengan baik, proses RAD memungkinkan tim pengembangan menciptakan sistem fungsional yang utuh dalam periode waktu yang sangat pendek (kira – kira 6090 hari) Pendekatan RAD menekankan cakupan berikut. a. Pemodelan Bisnis (Bussines Modelling) Aliran informasi diantara fungsi – fungsi bisnis dimodelkan dengan suatu cara untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan, seperti informasi apa yang mengendalikan proses bisnis? Ke mana informasi itu pergi? Siapa yang memprosesnya. b. Pemodelan Data (Data Modelling) Aliran informasi yang di definisikan sebagai bagian dari fase pemodelan bisnis di saring ke dalam serangkaian objek data yang dibutuhkan untuk menopang bisnis tersebut. Karakteristik atau atribut dari masing – masing objek diidentifikasi dan hubungan antara objek – objek tersebut didefinisikan. c. Pemodelan Proses (Process Modelling) Aliran informasi yang didefinisikan dalam fase permodelan data ditranformasikan untuk mencapai aliran informasi yang perlu bagi implementasi sebuah fungsi bisnis. Gambaran pemrosesan diciptakan untuk menambah, memodifikasi, menghapus, atau mendapatkan kembali sebuah objek data. d. Pembuatan Aplikasi Selain menceritkan perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemrograman generasi ketiga yang konvensional, RAD lebih banyak memroses kerja untuk memakai lagi komponen program yang telah ada atau menciptakan komponen yang bisa dipakai lagi. Pada semua kasus, alat – alat bantu otomatis dipakai untuk memfasilitasi kontruksi perangkat lunak. e. Pengujian dan Pergantian (Testing and Turnover) Karena proses RAD menekankan pada pemakaian kembali, banyak komponen yang telah diuji. Hal ini mengurangi keseluruhan waktu pengujian. Namun, komponen baru harus diuji. 3. Kiat Mengelola Pengembangan Produk Perangkat Lunak Membuat sebuah perangkat lunak tidak semudah yang dibayangkan. Tidak cukup dengan memanggil satu programer atau lebih kemudian mereka diberi tugas membuat program. Banyak kejadian bahwa setaun bekerja, pogrammer pindah ke perusahaan lain. Jadi, hasil pekerjaannya ini dibawa atau dihapus dengan alasan perangkat lunak tersebut adalah hasil ciptaannya. Akibatnya, saat programmer pengganti meneruskan warisan pekerjaannya itu ia akan memerlukan waktu yang cukup lama untuk mempelajarinya. Hasilnya sudah jelas, bukan penghematan biaya, melainkan pembekakan biaya, dan ditambah dengan kerugian waktu. Bercemin dari kejadian diatas, lalu muncul pertanyaan, bagaimanakah cara mengelola pengembangan perangkat lunak yang baik? Ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebelum Anda dapat melakukan pengembangan perangkat lunak yang baik, yaitu sebagai berikut. a. Source Code Management Pengelolaan source code dimasudkan agar versioning dapat dilakukan. Setiap kali ada perubahan versi, versi yang lama akan tetap disimpan sebagai back – up. Perlu juga ada keamanan yang menjamin bahwa hanya source code yang sudah baik saja yang dapat di – compile dan diuji. Setiap perubahan versi memerlukan catatan – catatan mengenai perubahan yang dilakukan dan alasan perubahannya. Jadi, di masa mendatang tidak terjadi kesalahan yang sudah pernah dilakukan. b. Bug Report Saat pengujian program, setiap bug yang ditemukan ditulis di dalam bug report. Pada bug report langah – langkah terjadinya bug harus dituliskan untuk memudahkan programmer dalam menemukan bug. Bug report ini diberi keterangan, tentang tingkat keseriusan dari bug tersebut yang biasa disebut dengan severity. Pada bug report, perlu juga diberikan priority number. Priority number digunakan programmer untuk menentukan hal yang harus diperbaiki terlebih dahulu. c. User Requirement User requirement tetap perlu dibuat guna mebatasi lingkup pekerjaan dan menghindari pengerjaan ulang (rework). Selain membatasi scope of work, user requirement juga akan memperbaiki desain sistem. Pada saat pengoperasian mendetail, sering terjadi ketidaksamaan antara orang yang satu dengan yang lainnya. Oleh karen itu, setiap kali ada permintaan perubahan sistem yang akan dibuat harus dikonfirmasikan terlebih dahulu oleh pengguna. E. Pengembangan Produk Multimedia Berikut beberapa tahapan pengembangan produk multimedia agar memiliki hasil yang baik. 1. Tahap 1 (Tujuan) Tahap 1 menentukan tujuan yang meliputi hal – hal seperti berikut. a. Tujuan aplikasi (informasi, hiburan, pelatihan, dan lain – lain) b. Identifikasi pengguna (users) c. Bentuk aplikasi (persentasi, imperatif, dan lain – lain) d. Spesifikasi umum (ukuran aplikasi, dasar perencangan, terget yang ingin dicapai, dan lain – lain) 2. Tahap 2 (Desain) Desain perancangan adalah membuat spesifikasi secara rinci mengenai struktur aplikasi multimedia yang akan dibuat, gaya, dan kebutuhan bahan (material) untuk aplikasi. Spesiifikasi dibuat rinci sehingga pada tahap berikutnya, yaitu tahap pengumpulan bahan dan pembuatan tidak dibutuhkan keputusan baru, melainkan menggunakan apa yang telah ditetapkan pada tahap desain. Namun, sering terjadi penambahan atau pengurangan bahan, bahkan ada perubahan pada bagian aplikasi pada awal pengerjaan multiedia. Tahap desain multimedia sering melibatkan kegiatan berikut. a. Pembuatan bagan alir (flow chart), yaitu menggambarkan struktur aplikasi multimedia yang disarankan. b. Pembuatan storyboard, yaitu pemetaan elemen – elemen atau bahan (material) multimedia setiap layar aplikasi multimedia. Cara menentukan urutan atau hubungan dalam merancang bagan alir (flow chart) atau peta konsep, antara lain sebagai berikut. a. Ikuti hierarki alami materi. b. Berdasarkan minat pengguna. c. Sudah dikenal sampai yang belum dikenal. d. Konkret sampai yang abstrak. e. Dari yang umum sampai yang spesifik. f. Berdasarkan pertimbangan topik pembahasan. g. Secara kronologis didasarkan pada pemakaian atau kinerja. Hal – hal yang perlu diperhatikan ketika mengembangkan bagan alir adalah sebagai berikut. a. Apakah semua bidang isi yang dibutuhkan telah dimasukkan? b. Apakah semua hubungn diantara modul telah dimasukkan? c. Apakah maksud struktur akan menjadi jelas bagi tim pengembang dan pengguna? 3. Tahap 3 (Pengumpulan Materi) Tahap 3 meliputi hal – hal sebagai berikut. a. Melakukan pengumpulan bahan (material), seperti clipart, image, animasi, audio, grafik, foto, audio, dan lain – lain yang diperlukan untuk tahap berikutnya. b. Bahan yang diperlukan dalam multimedia dapat diperoleh dari sumber – sumber eperti library, bahan yang sudah ada pada pihak lain atau pembuatan khusus yang dilakukan oleh pihak luar. c. Pengumpulan material dapat dilakukan paralel dengan tahap pembuatan (assembly). 4. Tahap 4 (Pembuatan) Tahap 4 mliputi hal – hal berikut. a. Tahap pembuatan (assembly) merupakan tahap seluruh objek multimedia dibuat atau diintegrasikan. b. Pembuatan aplikasi berdasarkan flow chart, storyboard, struktur navigasi, atau diagram objek yang berasal dari tahap desain. c. Menggunakan perangkat lunak authoring yang mempunyai fitur pebuatan flow chart dan desain. Misalnya, Microsoft frontpage, Macromedia, dan lain – lain. 5. Tahap 5 (Pengujian) Tahap 5 meliputi hal – hal berikut. a. Tahap pengujian dilakukan setelah tahap pembuatan dan seluruh bahan (Material) telah dimasukkan. b. Biasanya pada tahap awal dilakukan pengujian secara modular untuk memastikan apaah hasilnya seperti yang diinginkan. c. Aplikasi yang telah dihasilkan harus dapat berjalan dengan baik di lingkungan pengguna (klien) sehingga pengguna dapat merasakan adanya kemudahan dan manfaat dari aplikasi tersebut serta dapat menjalankan sendiri terutama untuk aplikasi yang interaktif. 6. Tahap 6 (Distribusi) Tahap 6 meliputi hal – hal berikut. a. Bila aplikasi multimedia akan digunakan dengan mesin yang berbeda, penggandaan menggunakan CD-ROM, tape, flash disk, atau distribusi dengan jaringan sangat diperlukan. b. Tahap distribusi juga merupakan tahap evaluasi terhadap suatu produk multimedia, diharapkan akan dapat dikembangkan sistem multimedia yang lebih baik di kemudian hari. c. Soal Latihan A. Pilihlah jawaban yang benar! 1. Guna mendapatkan keunggulan dalam bersaing, hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah ... A. Memahami kelemahan – kelemahan para pesaing B. Memahami keunggulan produk bersaing C. Memahami lingkungan perusahaan D. Memahami kebutuhan pelanggan di setiap segmen pasar E. Bangga terhadap produk sendiri 2. Untu membuat desain produk dengan benar, Anda perlu mengenal komponen produk terlebih dahulu. Beriut adalah tiga komponen utama produk, yaitu ... A. Merek, harga, dan manfaat B. Merek, harga, dan kemasan C. Merek, ide, dan harga D. Merek, ide, dan kemasan E. Ide, pemasaran, dan produksi 3. Fase pengembangan produk baru ketika secara fisik produk didesain agar dapat memenuhi ebutuhan pelanggan sekaligus memenuhi spesifikasi teknis disebut fase ... A. Pengembangan konsep B. Perencaan produk C. Desain produk D. Pengembangan ide E. Pemasaran ide 4. Proses desain produk dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan perusahaan lain yang menspelisasikan diri membuat komponen produk tertetu bagi perusahaan. Perusahaan semacam ini disebut ... A. Produsen kontrak B. Distributor utama C. Pemasok D. Perantara E. Konsumen 5. Strategi memproduksi barang dan jasa yang terstandardisasi, tetapi memasukkan beberapa tingkatan kostumisasi pada produk atau jasa akhir disebut ... A. B. C. D. E. Kostumisasi personal Kostumisasi masa Kostumisasi individual Kostumisasi perusahaan Kostumisasi pemasaran 6. Hal berikut yang bukan termasuk faktor – faktor penduung kegiatan usaha adalah ... A. Faktor manusia B. Peluang C. Faktor permodalan D. Faktor mengatur bisnis E. Pengoperasian bisnis 7. Faktor pendukung kegiatan usaha yang menurut sumbernya terbagi menjadi dua, yaitu ... A. Jangka pendek dan panjang B. Rugi dan untung C. Modal sendiri dan asing D. Hambatan dan sukses E. Keberhasilan 8. Faktor pendukung kegiatan usaha menurut lama penggunaannya terbagi dua, yaitu ... A. Pajak dan asuransi B. Sendiri dan asing C. Pemasaran dan penjualan D. Modal jangka pendek dan panjang E. Modal kecil dan besar 9. Hal berikut yang bukan termasuk daktor penghambat kegiatan usaha atau bisnis adalah ... A. Tidak ada dukungan dari orang tua B. Tidak percaya kemampuan sendiri C. Tidak mempunyai semangat wirausaha D. Tidak mempunyai keahlian dalam usaha E. Tidak memiliki modal 10. Modal utama untuk meraih kesuksesan adalah ... A. Tidak tepat dan cocok memilih jenis usaha B. Pola berfikir yang mengarah C. Keuangan kurang sekali D. Tindakan perencanaan usaha kurang sekali E. Keuangan yang tidak terbatas 11. Salah satu yang menjadi dasar pertimbangan dalam memilih lokasi pertokoan adalah ... A. Kedekatan dengan pasar B. Fasilitas pengangkutan C. Kedekatan dengan bahan baku D. Ketersediaan tenaga kerja E. Tingkat kepadatan penduduk 12. Perhatikan beberapa jabatan pekerjaan berikut ini! (1) Job description (2) Job specification (3) Job analysis (4) Job clasification (5) Job allocation Suatu proses untuk membuat uraian pekerjaan sehingga diperoleh keterangan – keterangan pekerjaan untuk menilai jabatan tertentu disebut ... A. (1), (2), dan (3) B. (1) dan (2) C. (3) saja D. (2), (4), dan (5) E. (5) saja 13. Berikut yang termasuk cara seleksi yang tidak berdasarkan ilmu pengetahuan adalah ... A. Surat lamaran pekerjaan B. Rekomendasi dari pihak tertentu C. Ijazah calon tenaga kerja D. Tes/ujian E. Pengalaman kerja 14. Berikut yang termasuk kualifikasi karyawan dalam merekrut tenaga kerja, kecuali ... A. Nama pekejaan B. Pengalaman kerja C. Keahlian D. Pendidikan E. Penampilan fisik 15. Perhatikan beberapa pengujian berikut ini! (1) Aptitude test (2) Intelligence test (3) Achievement test (4) Personality test (5) Skill test Suatu tes yang tujuannya mengukur kesanggupan atau bakat seseorang calon pegawai atau tenaga kerja disebut ... A. (1) saja B. (1) dan (2) C. (3) saja D. (2), (4), dan (5) E. (5) saja B. Jawablah soal – soal berikut dengan benar! 1. Apa pengertian pengembangan usaha menurut Brown dan Petrello? 2. Sebutkan tahapan – tahapan dalam pengembangan usaha menurut produknya! 3. Sebutkan pendekatan – pendekatan dalam merumuskan ide/konsep bisnis! 4. Sebutkan cakupan dari aktivitas model 4GT! 5. Apa yang dimaksud spiral? 6. Apa yang dimaksud produk revisi? 7. Sebutkan aspek strategi dalam pengembangan bisnis! 8. Sebutkan kiat – kiat dalam mengembangkan produk perangkat lunak! 9. Jelaskan yang dimaksud user requiment! 10. Jelaskan yang dimaksud source code management! BAB VI Membuat Standar Laporan Keuangan Laporan keuangan secara sederhana adalah informasi mengenai keuangan sebuah perusahaan yang apat digunakan untuk melihat bagaimana kinerja perusahaan tersebut dalam suatu periode tersebut dalam suatu periode tertentu. Adanya laporan keuangan, para pemimpin atau manajemen dapat melihat lebih jelas kondisi keuangan perusahaan berdasarkan data – data aktual mengenai kondisi perusahaan. Perusahaan yang baik tentunya harus memiliki sistem pelaporan keuangan yang baik dan merata. Tanapa adanya laporan keuangan, perusahaan akan kesulitan menganalisis apa yang terjadi dalam perusahaan dan bagaimana kondisi serta posisi perusahaan. Kompetensi dasar 3.20 menentukan standar laporan keuangan 4.20 membuat laporan keuangan Peta konsep Membuat Standar Laporan Keuangan Meliputi: Definisi Laporan Keuangan Analisis Laporan Keuangan Mempelajari: Mempelajari: Manfaat Laporan Keuangan karakteristik Laporan Metode Analisis Laporan Keuangan Jenis Analisis Setiap usaha pasti memiliki laporan keuangan. Laporan keuangan dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana laju keuntungan dari suatu perusahaan. Suatu perusahaan laporan keuangan yang baik akan menentukan kesehatan keuangan perusahaan. Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset, kewajiban, dan ekuitas. Unsur yang berkaitan dengan penguuran kinerja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagi unsur neraca. Oleh karena itu, marilah pelajari bab berikut dengan seksama! A. Definisi Laporan Keuangan Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara, seperti laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain, serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Selain itu, juga termasuk jadwal dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut. Misalnya, informasi keuangan segmen industri dan georgrafis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. 1. Manfaat Laporan Keuangan Pada dasarnya, laporan keuangan hanya digunakan oleh beberapa pihak yang berkepentingan. Tidak semua orang diperbolehkan untuk menggunakan laporan euangan sebuah perusahaan. Laporan keuangan tidak hanya berguna untuk pengusaha atupun bisnis, tetapi ada beberapa keuangan, seperti pihak – pihak berikut. a. Pemberi Pinjaman atau Kreditor Sebagai pihak yang meminjamkan tambahan modal untuk membantu bisnis Anda tetap berjalan dengan baik, kreditor akan meminta laporan keuangan perusahaan. Laporan ini akan memberikan informasi tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang akan dimanfaatkan oleh kreditor sebagai bahan acuan untuk menolak ataupun menyetujui pinjaman yang diajukan. Kreditor akan memperoleh keyakinan bahwa uang yang akan atau telah mereka pinjamkan tidak jatuh ke tangan yang salah. Jika pinjaman itu disetujui, artinya kreditor yakin bahwa perusahaan tersebut mampu membayar dan mengembalikan pinjaman sesuai jangka waktu yang telah disepakati bersama. b. Pemasok (Supplier) Pemasok (supplier) juga berhak mengetahui laporan keuangan perusahaan, terutama jika Anda membeli barang dengan sistem kredit atau tidak langsung dibayar tunai. Berdasarkan informasi yang disajikan pada laporan tersebut, supplier bisa mengambil keputusan apakah perusahaan Anda memiliki kemampuan membayar tagihan sesuai nominal yang tertera atau tidak. Jika perusahaan dinilai tidak mampu, supplier akan menolak kerja sama dengan perusahaan atau dapat mengajukan negoisasi dalam kerja sama tersebut. c. Manajemen Perusahaan Manajemen perusahaan adalah orang terpenting yang sangat membutuhkan laporan keuangan. Setelah mengetahui laporan keuangan perusahaan, pihak manajemen dapat mengetahui dan memastikan bawa semua proses telah berjalan dengan baik. Laporan keuangan ini juga dapat menjadi acuan dalam mendukung aspek perencanaan bisnis di masa yang akan datang. d. Investor Sebagai penanaman modal pada bisnis, investor pasti selalu ingin tahu apakah modal yang mereka berikan telah digunakan secara tepat. Penggunaan laporan keuangan yang baik, menyebabkan investor akan merasa yakin terhadap bisnis Anda. Mereka tidak akan merasa keberatan untuk menanamkan modalnya ke perusahaan sehingga Anda dapat lebi mudah mengembangkan bisnis dengan modal tambahan dari investor tersebut. Laporan keuangan yang baik adalah bentuk kepercayaan terhadap para investor yang sudah berinvestasi pada bisnis Anda. e. Pemerintah Setiap bisnis yang terlapor akan memiliki kewajiban terhadap pemerintah untuk membayar pajak. Besaran pajak yang dibayarkan akan sesuai dengan besaran angka yang tertulis dari laporan keuangan yang dimiliki oleh bisnis. Makin awal merapikan dan membuat laporan keuangan, Anda akan terhindar dari masalah penting terkait kewajiban pajak. Misalnya, penggelapan pajak terkait masalah hukum atau pengurangan pajak tertanggung yang justru akan memberi keuntungan bisnis. Makin awal merapikan dan membuat laporan keuangan, Anda akan terhindar dari masalah penting terkait kewajiban pajak. Misalnya, penggelapan pajak terkait masalah hukum atau pengurangan pajak tertanggung yang justru akan memberi keuntungan bagi bisnis. f. Pelanggan atau Konsumen Pelanggan atau konsumen yang terkait penjanjian kerja sama untuk mmasarkan produk Anda juga berhak untuk mengetahui laporan keuangan perusahaan. Pelanggan berhak tahu kelangsungan bisnis, terutama jika mereka terkait dengan perjanjian jangka panjang dengan bisnis Anda. Laporan keuangan yang baik akan menunjukkan riwayat bisnis yang baik sehingga akan meyakinkan pelanggan untuk mengambil sebuah kesepakatan kerja sama. g. Karyawan Karyawan biasanya ingin mengetahui laporan keuangan yang dimiliki perusahaan terkait dengan kemampuan gaji yang bisa dibayarkan perusahaan kepada mereka. Laporan keuangan yang baik akan membantu pihak perusahaan untuk bekerja sama dengan karyawan terkait pembayaran terakhir tentang rangkaian aktivitas perusahaan. h. Masyarakat Sebuah perusahaan bisa memberi pengaruh terhadap masyarakat dalam beberapa cara. Misalnya, jumlah orang yang menjadi pekerja di perusahaan dan perlindungan untuk penanam modal dalam negeri. Informasi keuangan perusahaan yang baik dapat membantu masyarakat menyediakan info atau model perkembangan terakhir tentang rangkaian aktivitas perusahaan. 2. Karateristik Laporan Keuangan Berikut beberapa karakteristik dalam membuat laporan keuangan, diantaranya sebagai berikut. a. Dapat Difahami (Understandability) Informasi yang berkualitas adalah informasi yang dapat dengan mudah dipahami oleh pembacanya. Berdasarkan penjelasan tersebut, laporan keuangan juga harus disajikan dengan baik dan sesuai standar kejelasan. Tujuannya agar pemakai informasi laporan keuangan bisa dengan mudah memahami laporan keuangan yang dibuat. Kesulitan konsumen untuk memahami informasi tertentu tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak memasukkan informasi itu ke dalam laporan keuangan. Hal itu karena laporan keuangan harus dibuat secara transparan. b. Relevan (Relevance) Informasi dikatakan relevan apabila dapat mempengaruhi keputusan ekonomi konsumen dan berguna untuk mengevaluasi peristiwa pada masa lalu. Relevansi informasi bermanfaat untuk memprediksi kejadian di masa mendatang dan menegaskan keputusan ekonomi. Prediksi posisi keuangan dan kinerja dimasa depan serta hal lainnya seringkali didasarkan pada informasi posisi keuangan dan kinerja di masa lalu. Oleh karena itu, penyusunan laporan keuangan yang relevan dapat menjadi pendukung pemakai laporan keuangan untuk mengambil suatu keputusan yang akan diambil nantinya. c. Dapat Dipercaya (Reliability) Laporan keuangan dikatakan dapat dipercaya apabila tidak memilik atau bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan materal. Tingkat kejujuran informasi juga akan memengaruhi relevansi. Jika informasi yang disajikan dapat dipercaya maka informasi tersebut akan mekin relevan. Keandalan informasi dipengaruhi oleh hal – hal berikut. 1) Kejujuran dalam Menyajikan Informasi Laporan yang dapat dipercaya adalah laporan yang menggambarkan secara jujur keadaan, transaksi, dan peristiwa yang terjadi. 2) Substansi Mengungguli Bentuk Peristiwa harus dicatat sesuai dengan substansi dan realitanya. 3) Netral Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, tidak bergantung pada kebutuhan, dan keinginan pihak tertentu. Tidak boleh ada informasi yang menguntungkan beberapa pihak saja. 4) Pertimbangan Sehat Ketidakpastian yang dihadapi dalam penyusunan laporan keuangan diakui dengan mengungkapkan hakikat serta tingkatnya dan dengan menggunakan pertimbangan sehat (prudence). Pertimbangan sehat adalah kehati – hatian pada saat melakukan perkiraan dalam kondisi ketidakpastian sehingga aktiva atau pengahasilan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban tidak dinyatakan terlalu rendah. d. Dapat Dibandingkan Lapoaran keuangan yang baik adalah laporan keuangan yang dapat dibandingkan secara antarperiode. Perbandingan tersebut bertujuan untuk mengetahui posisi keuangan dan kesehatan perusahaan. 3. Tujuan Laporan Keuangan Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI), tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut. a. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan. b. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva neto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba. c. Memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di dalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. d. Memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi menganai aktivitas pembiayaan investasi. e. Mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan. 4. Komponen Laporan Keuangan Berikut adalah komponen – komponen dalam laporan keuangan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). a. Neraca Neraca merupakan pembagian lancar dengan tidak lancar serta jangka pendek dan jangka panjang. Perusahaan menyajikan ativa lancar terpisah dari aktiva tidak lancar dan kewajiban jangka pendek terpisah dari kewajiban jangka panjang, kecuali untuk industri tertentu yang diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) khusus. Aktiva lancar disajikan menurut ukuran likuiditas, sedangkan kewajiban disajikan menurut aturan jatuh temponya. b. Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi perusahaan disajikan sedemikian rupa yang menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar. c. Laporan Perubahan Ekuitas Perubahan ekuitas perusahaan menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode bersangkutan. Hal itu berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan. d. Laporan Arus Kas Laporan arus kas adalah laporan yang ditunjukkan untuk memberi informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama satu periode akuntansi. e. Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian jumlah yang tertera dlam neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, serta informasi tambahan serta kewajiban kontijensi dan komitmen. Catatan atas laporan keuangan juga mencakup informasi yang diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) serta pengungkapan – pengungkapan lain yang diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar. Berikut akan disajikan contoh laporan keuangan sederhana yang terdiri atas laporan neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas. Tabel 6.1 Contoh Laporan Neraca Suatu Usaha Micro Service Neraca Per 31 Desember 2005 Aktiva Pasiva Aktiva lancar utang lancar Kas Rp. 8.500.000,00 utang dagang Rp. 12.000.000,00 Piutang dagang Rp. 11.000.000,00 utang listrik dan air Rp100.000,00. Persediaan barang dagang Rp. 18.000.000,00 utang pajak Rp. 3.000.000,00 Perlengkapan toko Rp. 500.000,00 jumlah utang lancar Rp. 15.100.000,00 ta Tabel 6.2 Contoh Laporan Laba Rugi Suatu Usaha Micro service Laporan Laba Rugi Untuk Bulan Yang Berakhir 31 Januari 2008 Pendapatan jasa Rp. 5.000.000,00 Beban – beban: Beban Gaji Rp. 500.000,00 Beban Sewa Rp. 200.000,00 Beban Iklan Rp. 150.000,00 Beban Perlengkapan Rp. 400.000,00 Beban Penyusutan Peralatan Rp. 340.000,00 Tabel 6.3 Contoh Laporan Neraca Suatu Usaha Tanggal 07/02/2009 07/02/2009 07/02/2009 07/02/2009 07/02/2009 07/02/2009 07/02/2009 07/02/2009 07/02/2009 07/02/2009 Keterangan Uang muka dari Ferry setiawan Piutang pada Ferry Setiawan Beli kayu Beli cat Beli besi plat 30cm Beli kunci gembok Biaya angkut barang Kuli bongkar Beli tabung gas untuk las Simpan kas Debet Rp. 1.500.000 Rp. 500.000 Rp. 0 Rp. 0 Rp. 0 Rp. 0 Rp. 0 Rp. 0 Rp. 0 Kredit Rp. 0 Rp. 0 Rp. 50.000 Rp. 75.000 Rp. 250.000 Rp. 25.000 Rp. 150.000 Rp. 75.000 Rp. 25.000 Rp. 200.000 Saldo Rp. 750.000 Rp. 1.250.000 Rp. 5.000.000 Rp. 0 Rp. 5.000.000 saldo Rp. 0 Rp. 5.000.000 Perusahaan Surya Sejati Laporan Perubahan Modal Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2007 Modal Pak Andi 1 Desember 2007 Laba bersih Rp. 39.744.000,00 Rp. 143.416.000,00 Prive pak andi (Rp. 20.000.000,00) Penambahan modal Rp. 19.744.000,00 Modal pak andi 31 desember 2007 Rp. 163.160.000,00 B. Analisis Laporan Keuangan Meskipun tidak memiliki wujud fisik, produsen perangkat lunak dapat dikategorikan dalam perusahaan manufaktur. Oleh karena itu, Anda akan mempelajari analisis laporan keuangan dalam perusahaan manufaktur 1. Metode Analisis Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan meliputi penelaahan tentang hubungan dan kecenderungan atau model untuk mengetahui keadaan keuangan, hasil usaha, dan kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak memuaskan. Analisis dilakukan dengan mengukur hubungan antara unsur – unsur laporan keuangan dan perubahan unsur – unsur itu dari tahun ke tahun untuk mengetahui arah perkembangannya. Laporan keuangan masing – masing pihak mempunyai kepentingan sendiri – sendiri. Perbedaan kepentingan akan membawa perbedaan dalam cara menganalisis laporan keuangan dan perbedaan dalam tekanan – tekanan yang diberikan pada analisis tersebut. Penafsiran atas analisis laporan keuangan suatu perusahaan akan tergantung pada kedudukan dan kepentingan masing – masing pihak terhadap perusahaan yang bersangkutan. Sebagaimana Anda ketahui bahwa manajemen mementingkan laba yang dicapai cukup tinggi, cara kerja cukup efisien, aktiva aman dan terjaga baik, struktur permodalan sehat, dan perusahaan mempunyai rencana yang baik mengenai hari di bidang keuangan maupun dibidang usaha atu operasi. Oleh karena itu, manajemen menyediakan informasi yang lengkap dan terperinci. Pemegang saham, menilai keberhasilan manajemen dalam memimpin perusahaan, terutama ditujukan pada kemampuan perusahaan membayar deviden dan bunga yang dihasilkan dari investasi serta pada kemunginan – kemungkinan yang dapat dicapai perusahaan pada waktu yang akan datang. Berdasarkan sudut pandang kreditur jangka pendek, seperti bank – bank dan pedang – pedagang besar yang penting adalah menilai kemampuan perusahaan dalam membayar utang – utang jangka pendeknya (likuiditas perusahaan). Menurut kreditur jangka panjang, yang penting adalah tingkat pendapatan perusahaan sekarang maupu waktu – waktu yang akan datang, yaitu pospek ekonomis dari perusahaan yang diberi kredit. Tingkat pendapatan perusahaan dapat dinilai berdasarkan kemampuan perusahaan dalam membayar bunga dan angsuran pinjaman secara teratur. Pihak seperti pemerintah dan karyawan perusahaan, kepentingannya berhubungan dengan soal kesempatan kerja, peningkatan hasil produksi, penarikkan pajak sebagai salah satu sumber anggaran belanja negara, dan pelaksanaan kebijaksanaan ekonomi dan pemerintah. Menurut karyawan, yang pentig adalah soal gaji atau upah dan insentif – insentif lainnya. Tujuan analisis laporan keuangan adalah untuk membantu agar pengambilan keputusan dalam bidang keuangan menjadi lebih cepat, cermat, tepat dan akurat. Ada beberapa macam metode dan teknik analisis laporan keuangan yang dapat dibuat. Metode dan teknik analisis laporan keuangan tersebut antara lain sebagai berikut. a. Analisis perbandingan neraca, laporan laba rugi, dan laporan laba yang ditahan dengan menunjukkan hal – hal berikut. 1) Data absolut (jumlah dalam rupiah) 2) Kenaikan dan penurunan dalam jumlah rupiah 3) Kenaikan dan penurunan dalam pesanan 4) Perbandingan yang dinyatakan dalam ratio 5) Persentase dari total b. Analisis perubahan modal kerja c. Analisis model dari rasio unsur – unsur neraca dan data operasi yang ada kaitannya. d. Analisis persentase per komponen dari neraca dan laporan laba rugi, e. Analisis rasio yang memperlihatkan hubungan beberapa unsur neraca, laporan laba rugi, dan kedua laporan keuangan f. Analisis perbandingan dengan rasio industri. g. Analisis perubahan pendapatan neto atau analisis perubahan laba bruto. h. Analisis titik impas (break even analysis). 2. Jenis Analisis Laporan Keuangan Ada beberapa jenis analisis yang dapat dilakukan, yakni analisis internal, eksternal, horizontal, dan vertikal. a. Analisis Internal Analisis dilakukan oleh pihak yang dapat memperoleh informasi secara lengkap dan terperinci mengenai suatu perusahaan. Analisis dilakukan oleh manajemen dalam engukur efisiensi usaha dan menjelaskan perubahan yang terjadi dalam kondisi keuangan. Menurut seorang penganalisis internal, selain laporan – laporan keuangan yang diumumkan pada publik, juga tersedia laporan – laporan intern yang bisa tidak diumumkan dan hanya dipakai untuk maksud – maksud itern. b. Analisis Eksternal Analisis eksternal dilakukan oleh mereka yang tidak bisa mendapatkan data secara terperinci mengenai suatu perusahaan. Analisis dilakukan oleh bank – bank, para kreditur, pemegang saham, calon pemegang saham, dan lain – lain dalam rangka mengukur tingkat likuiditas dan profitabilitas. Menurut seorang penganalisis eksternal, hanya tersedia laporan – laporan keuangan yang lazimnya diumumkan kepada publik, yaitu neraca dan laporan laba rugi. Oleh karena terbatasnya data yang bisa didapatkan mengakibatkan penganalisis eksternal tidak bisa menganalisis lebih mendalam seperti yang dilakukan oleh seseorang penganalisis internal. c. Analisis Horizontal Analisis perkembangan data keuangan dan data operasi perusahaan dari tahun ke tahun guna mengetahui kekuatan atau kelemahan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Analisis ini terdiri dari comparative statements dan index number series. d. Analisis Vertikal Analisis laporan keuangan yang terbatas hanya pada satu periode akuntansi saja. Analisis ini terdiri dari common size financial statement dan ratio analysis. 3. Teknik Analisis Laporan Keuangan Sering kali laporan keuangan disederhanakan untuk mengetahui posisi relatif suatu rekening dalam laporan keuangan. Teknik penyederhanaannya adalah sebagai berikut. a. Teknik Analisis Comon Size Analisis common size mengubah angka – angka yang ada dalam neraca dan laporan laba rugi menjadi persentase berdasarkan dasar tertentu. Angka – angka yang ada di neraca, common base – nya adalah total aktiva. Total aktiva yang dipergunakan adalah 100%. b. Teknik Analisis Indeks Analisis indeks mengubah semua angka dalam laporan keuangan pada tahun dasar menjadi 100. Pemilihan tahun dasar adalah tahun yang di pandang sebagai tahun normal, bukan selalu tahun yang paling awal. Analisis ini dilakukan untuk melihat perkembangan dari waktu ke waku. 4. Laporan Keuangan yang Diperbandingkan Perincian jumlah sen pada analisis laporan keuangan biasanya dapat dihilangkan. Pembualatan data keuangan dan hasil usaha atau operasi dalam ribuan atau jutaan rupiah tidak akan memengaruhi dalam perhitungan rasio, persentase, dan perbandingan karena sifat hubungan itu sebenarnya tidak berubah. Membandingkan data neraca untuk dua periode atau lebih bertujuan untuk mengetahui adanya kenaikan atau penurunan jumlah absolut (dala rupiah) dalam persentase. Perubahan ini penting karena dapat memberi petunjuk arah perkembangan kondisi keuangan perusahaan. Analisis perbandigan tersebut biasanya juga dilengkapi dengan rasio. Rasio ini dihitung dengan cara membagi jumlah rupiah tahun ini dengan jumlah rupiah tahun sebelumnya sebagai tahun dasar. Ratio kurang dari satu berarti jumlah rupiah tahun yang sedang berjalan lebih kecil dari jumlah rupiah tahun dasar. Sebaliknya, rasio lebih dari satu berarti jumlah rupiah tahun yang sedang berjalan lebih besar dari jumlah rupiah tahun dasar. a. Jumlah Kumulatif dan Rata – Rata Analisis perbandingan dapat diperluas dengan menunjukkan jumlah kumulatif dan angka rata – rata tahunan. Selanjutnya, akan dapat dianalisis apakah data yang ada menyimpang dari angka rata – rata tahunan tersebut. Apabila terjadi penyimpangan, dapat dicari faktor – faktor penyebabnya sehingga dapat disimpulkan apakah penyimpangan tersebut menguntungkan atau merugikan. b. Interpretasi Laporan Keuangan yang Diperbandingkan Laporan keuangan yang diperbandingkan, menunjukkan perubahannya secara absolut (dalam jumlah rupiah) dan perubahan secara relatif (dalam persen). Analisis dapat dilakukan dengan melihat perubahan masing – masing unsur secara individual dan melihat gabungan beberapa unsur yang ada kaitannya. Perbedaan – perbedaan yang terjadi dicari faktor – faktor penyebabnya dan dapat dinilai apakah perubahan – perubahan itu bersifat menguntungkan. Soal latihan A. Plilihlah jawaban yang benar! 1. Laporan keuangan yang disusun bulanan atau kuartalan untuk kepentingan manajemen perusahaan disebut ... A. Laporan manajemen B. Laporan interim C. Laporan berkala D. Laporan bulanan E. Laporan kuartalan 2. Hal berikut yang tidak termasuk aktiva lancar adalah ... A. Surat berharga B. Wesel tagih C. Sewa diterima dimuka D. Asuransi dibayar dimuka E. Piutang 3. Perhatikan beberapa hal berikut! (1) Gedung (2) Mesin (3) Perlengkapan (4) Peralatan (5) Tanah Hal yang bukan termasuk aset tetap adalah ... A. (1) dan (3) B. (2) saja C. (2) dan (4) D. (1), (3) dan (5) E. (5) saja 4. Perhatikan beberapa hal berikut! (1) Good will (2) Merek dagang (3) Perlengkapan (4) Paten (5) Wesel bayar Hal yang timbul karena adanya keistimewaan dari perusahaan ditunjuan oleh nomor ... A. (1) saja B. (1), (2), dan (3) C. (3) saja D. (2) dan (4) E. (3) dan (5) 5. Perkiraan – perkiraan dibawah ini adalah liabilitas lancar, kecuali ... A. Wesel bayar B. Hipotek C. Hutang sewa D. Hutang usaha E. Gaji yang masih harus dibayar 6. Diantara pihak – pihak yang mendapatan keuntungan dari suatu laporan keuangan adalah ... A. Auditor B. Konsumen C. Kepala daerah D. Pemilk bangunan E. Pegawai bank 7. Daftar yang menggambarkan posisi aset, liabilitas, dan ekuitas pada suatu saat tertentu disebut ... A. Laporan laba rugi B. Neraca C. Laporan keuangan D. Laporan perubahan modal E. Posisi keuangan 8. Laporan yag menggambarkan tentang hasil bersih perusahaan selama periode tertentu disebut ... A. Balance sheet B. Financial statement C. Trial balance D. Income statement E. Capital statement 9. Bentuk laporan laba rugi komprehensif dilakukan dengan cara mengelompokkan total penghasilan dikurangi total biaya disebut ... A. Mulitiple step B. Account form C. Report form D. Single step E. Vertical 10. Suatu perusahaan jasa memperoleh pendapatan Rp4.000.000,00. Biaya yang harus dikeluarkan Rp1.500.000,00. Modal yang diperoleh sesudah usaha Rp750.000,00. Besar modal awal adalah ... A. Rp2.500.000,00 B. Rp4.000.000,00 C. Rp2.125.000,00 D. Rp3.475.000,00 E. Rp2.825.000,00 11. Penghasilan penjualan karcis Rp2.400.000,00 untuk bulan juni 2018, hasil titipan sepeda motor dan mobil Rp300.000,00, hasi sewa kantin Rp25.000,00, dn hasil reklame Rp750.000,00. Jika laba untuk bulan juni 2018 sebesar Rp650.000,00 maa jumlah beban usaha adalah ... A. Rp4.125.000,00 B. Rp2.625.000,00 C. Rp2.125.000,00 D. Rp3.475.000,00 E. Rp2.825.000,00 12. Jumlah penghasilan sebesar Rp12.000.000,00 jumlah semua beban usaha Rp7.900.000,00 dan modal awal Rp25.000.000,00. Pengambilan prive Rp.2.000.000,00. Selam periode akuntansi penambahan modal sebesarRp2.000.000,00 dan laba diluar usaha sebesar Rp1.000.000,00. Maka besarnya modal akhir dalam ... A. Rp28.100.000,00 B. Rp26.100.000,00 C. Rp30.100.000,00 D. Rp27.100.000,00 E. Rp17.900.000,00 13. Pada akhir periode diperoleh data dari usaha pengangkutan “Soren”. Modal awal Rp20.000.000,00 Pendapatan jasa Rp15.000.000,00 Beban usaha Rp7.000.000,00 Pengambilan prive Rp3.000.000,00 Laba bersih perusahaan pada periode terseut sebesar ... A. Rp2.500.000,00 B. Rp28.500.000,00 C. Rp15.500.000,00 D. Rp8.000.000,00 E. Rp.5.000.000,00 14. Setiap perusahaan di Indonesia wajib menyusun laporan keuangan, terutama ... A. Arus kas dan rekonsiliasi bank B. Neraca dan arus ka C. Neraca dan persediaan barang D. Neraca dan perhitungan laba rugi E. Laporan perubahan modal dan perhitungan laba rugi 15. Berikut ini yang tidak pelu diperhatikan waktu menyusun neraca ialah ... A. Harus ditulis tanggal neraca nya B. Aset tetap dicatat C. Aset lancar disusun menurut kelancarannya. D. Harus berbentuk skontro E. Setelah harta lancar dicatat harta tetap B. Jawablah soal – soal berikut dengan benar! 1. Jelaskan kegunaan laporan keuangan! 2. Jelaskan karakteristik kualitif yang harus dimiliki laporan keuangan agar berguna bagi pemakainya! 3. Jelaska laporan euangan yang wajib disusun setiap perusahaan! 4. Perusahaan memproduksi barang dan menggunakan metode pesanan untuk menghitung harga pokok produksinya. Biaya overhead dibebankan ke produk berdasarkan biaya tenaga kerja langsung. Pada awal tahun diperkirakan total biaya tenaga kerja langsung adalah Rp200.000,00, dan total biaya overhead adalah Rp330.000,00 saldo perkiraan persediaan awal tahun adalah sebagai berikut. Persediaan Bahan Baku .......................................Rp25.000,00 Persediaan Barang Dalam Proses (BDP) ............Rp10.000,00 Persediaan Barang Jadi .......................................Rp40.000,00 Selama tahun berjalan transaksi yang terjadi adalah sebagai berikut. a. Bahan baku yang dibeli secara kredit Rp277.000,00 b. Bahan baku yang dikirim ke pabrik untuk diproses sebesar Rp.280.000,00 termasuk di dalamnya bahan penolong sebesar Rp60.000,00 c. Biaya gaji dan upah adalah sebagai berikut. I) Tenaga kerja langsung Rp180.000,00 II) Tenaga kerja tidak langsung Rp72.000,00 III) Komisi penjualan Rp63.000,00 IV)Gaji bagian administrasi Rp90.000,00 d. Biaya sewa yang telah jatuh tempo sebesar Rp18.000,00 sebesar Rp13.000,00 untuk kegiatan pabrik dan sisanya untuk administrasi dan penjualan. e. Biaya utilitas pabrik sebesar Rp57.000,00 f. Beban iklan yang terjadi Rp140.000,00 g. Beban penyusutan peralatan sebesar Rp100.000,00 sebesar Rp88.000,00 untuk peralatan pabrik dan sisanya untuk administrasi dan penjualan h. Biaya overhead pabrik dibebankan ke produk i. Barang selesai dengan harga pokok produksi sebesar Rp675.000 j. Total penjualan sebesar Rp1.250.000,00 dengan harga produk penjualan Rp700.000,00 5. Dalam keuangan Perusahaan Manufaktur produk mouse computer PT TETIKUS ALAM untuk yang berakhir tahun 2017 adalah sebagai berikut. a. Persediaan barang jadi 1 januari 2017 Rp100.000.000,00 b. Persediaan barang jadi 31 desember 2017 Rp120.000.000,00 c. Persediaan barang daam proses 1 januari 2017 Rp80.000.000,00 d. Persediaan barang dalam proses 31 desember 2017 Rp90.000.000,00 e. Persediaan bahan baku 1 januari 2017 Rp150.000.000,00 f. Persediaan bahan baku 31 desember 2017 Rp130.000.000,00 g. Pembelian bahan baku Rp 600.000.000,00 h. Beban angkut pembelian Rp30.000.000,00 i. Retur pembelian Rp8.000.000,00 j. Potongan pembelian Rp7.000.000,00 k. Penjualan Rp1.500.000.000,00 l. Retur penjualana m. Potongan penjualan n. Beban penjualan o. Beban umum dan administrasi p. Biaya upah langsung q. Biaya overhead r. Beban bunga s. Tarif pajak penghasilan Buatlah laporan labarugi dari laporan di atas! Rp130.000.000,00 Rp 30.000.000,00 Rp70.000.000,00 Rp80.000.000,00 Rp90.000.000,00 Rp100.000.000,00 Rp10.000.000,00 25% 6. Jelaskan jenis – jenis laporan keuangan! 7. Jelaskan aspek – aspek dalamlaporan keuangan! 8. Jelaskan metode dalam laporan keuangan! 9. Jelaskan yang dimaksud dengan analasis internal! 10. Jelaskan yang dimaksud dengan analasis eksternal! 1. 2. 3. 4. Tugas Proyek Uang tunai sekarang misalnya Rp7.000.000,00 Persediaan barang Rp20.000.000,00 Uang total sejumlah Rp11.000.000,00 Modal sebesar Rp16.000.000,00 Aktiva Saldo Pasiva Uang tunai/kas Persediaan barang Saldo keseluruhan Saldo Ulangan Akhir Semester II A. Pilihlah jawaban yang benar! 1. Fase paling awal dalam merencanakan produksi massal adaah ... A. Mengidentifikasi peluang B. Mengupulkan pekerja C. Menambah karyawan D. Mendiskusikannya dengan kolega E. Menerapkan strategi bersaing 2. Nama lain dari kapasitas adalah ... A. Input B. Output C. Throughtput D. Process E. Deliberate action 3. Pernyataan berikut yang merupakan kerugian dalam penerapan sistem produksi kontinu, kecuali ... A. Terdapatan kesukaran untuk menghadapi perubahan produk yang diminta oleh konsumen atau pelanggan B. Proses produksi mudah terhenti karena apabila terjadi kemacetan di suatu tempat/tingkat proses (diawal, ditengah atau dibelakang), maka kemungkinan seluruh proses produksi akan terhenti C. Terdapat kesukaran dalam menghadapi perubahan tingkat permintaan karena biasanya tingkat produksi akan terhenti D. Dapat diperoleh tingkat biaya produksi per unit (unit production cost) yang rendah E. Dapat diperoleh tingkat biaya produksi per unit (unit production cost) yang tinggi 4. Metode dalam lini perakitan yang mampu menghasilkan solusi optimal disebut dengann metode ... A. Matematis B. Sosial C. Ekonomis D. Probabilistik E. Peluang 5. Metode dalam keseimbangan lintas perakitan terdiri dari ... A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5 6. Pihak produsen hardware merakit produk dengan menggunakan komponen asli. Fase ini dinamakan dengan fase ... A. Tooling B. EVT C. DVT D. PVT E. Line balancing 7. Berikut keuntungan penerapan metode bongkar pasang, kecuali ... A. Memudahkan dalam memobilitas atau transportasi B. Memudahkan untuk proses perawatan atau penggantian komponen bagian – bagian dalam C. Memudahkan dalam operasional pekerjaan D. Kontruksi menjadi lebih sederhana E. Mudah bocor 8. Hal berikut bukan merupakan alur dari rute produksi adalah ... A. Operasi B. Operasi urutan C. Pusat – pusat kerja D. Sprptandar E. Bahan baku 9. ISO 9001 berkaitan dengan ... A. Pengendalian lingkungan B. Pengendalian mutu C. Transparansi anggaran D. Pencegahan korupsi E. Peyalahgunaan wewenang perusahaan 10. Prinsip kualitas dalam ISO 9001 terdiri dari ... A. 5 B. 6 C. 7 D. 8 E. 9 11. Strategi yg digunakan perushaan pada tahap penurunan adalah ... A. Promosi secara lancar B. Melakukan rabat C. Diversifikasi produk D. Mencari segmen baru E. Menggarap relung pasar 12. Ciri utama perusahaan dalam tahap perkenalan adalah ... A. Pertumbuhan penjualan sangat rendah B. Pertumbuhan penjualan sanagat tinggi C. Belum memerlukan dana eksternal untuk biaya ekspansi D. Perusahaan belum mengalami kerugian E. Perusahaan tidak mengambil risiko kerugian 13. Pada tahap pertumbuhan, perusahaan telah membuktikan ... A. Produknya berkualitas B. Penantang pasar C. Mampu merebut segmen pasar D. Produk yang ditawarkan diterima di pasar E. Memiliki eeuntungan yang tinggi 14. Jika perusahaan menunjukkan perkembangan ke arah yang bagus, karyawan akan memiliki motivasi untuk ... A. Berkarier B. Naik gaji C. Mendirikan usaha D. Mencari perusahaan lain E. Berhenti 15. Hal berikut yang bukan ciri – ciri pemimpin yang efektif adalah ... A. Strategis B. Eksekutor C. Manajer talenta D. Pengembang SDM E. Diktator 16. Pada prinsipnya, kesalahan yang dilakukan bawahan atau karyawan mencerminkan kegagalan ... A. Pemimpin B. Staf bawahan C. Sistem manajemen D. Perusahaan E. Peralatan 17. Seorang karyawan yang baik harus menunjukkan ... A. Kepatuhan kepada pimpinan B. Kewibawaan C. Kinerja yang baik D. Pelayanan kepada pemimpin E. Kerapian dalam berpakaian 18. Kemampuan seseorang ditunjukkan oleh ... A. Tingkat keahlian B. Tingkat pendidikan C. Tingkat keterampilan D. Kerapian dalam berpakaian E. Kesopanan 19. Kinerja keuangan perusahaan pada dasarnya diperlukan sebagai alat ukur untuk mengukur ... A. Kesehatan perusahaan B. Keberhasilan laporan keuangan C. Penjualan yang bai D. Tingkat produksi yang tinggi E. Efisiensi produksi 20. Berkut yang bukan merupakan tujuan dari kegiatan penetrasi pasar, yaitu ... A. Mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar produ B. Aman dari dominasi pertumbuhan pasar C. Restrukturisasi pasar yang matang oleh manuver dari komputer D. Menantang pasar pesaing E. Meningkatkan penggunaan oleh pelanggan yang ada 21. Hal berikut yang bukan termasuk lingkungan mikro dalam aspek pemasaran adalah ... A. Konsumen B. Pegawai C. Supplier D. Media E. Pemerintah 22. Langkah selanjutnya setelah Anda mampu menentukan dan memenuhi kebutuhan pelanggan adalah ... A. Memilih pasar sasaran B. Memilih pangsa pasar khusus C. Menerapkan strategi untuk menghadapi pesaing D. Memberangus pesaing usaha E. Menambah kualitas barang 23. Iklan yang dikemas seperti berita dinamakan ... A. Iklan kolom B. Iklan advetorial C. Iklan displai D. Iklan elektronik E. Iklan radio 24. Pernyataan berikut yang bukan termasuk kegiatan penetrasi pasar adalah ... A. Mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar produk ini B. Aman dari dominasi pertumbuhan pasar C. Restruktrurasi pasar D. Meningkatkan penggunaan oleh pelanggan yang ada E. Mengikuti pameran 25. Kelompok produsen yang bertujuan menetapkan harga, membatasi suplay, dan kompetisi disebut ... A. Pengusaha B. Kartel C. Konglomerasi D. Perusahaan induk E. Perusahaan cabang 26. Salon “Cantik” tahun 2017 pada pembukuannya memiliki data: Prive Rp.1.000.000,00 Laba usaha Rp.4.500.000,00 Modal awal Rp.12.500.000,00 Modal akhir salon tersebut adalah ... A. Rp.17.000.000,00 B. Rp.4.500.000,00 C. Rp.9.000.000,00 D. Rp.18.000.000,00 E. Rp.19.500.000,00 27. Harta sebuah perusahaan sebesar Rp.32.000.000,00, sedangkan kewajibannya sebesar Rp9.000.000,00. Jadi, besarnya modal perusahaan adalah ... A. Rp.41.000.000,00 B. Rp. 32.000.000,00 C. Rp. 23.000.000,00 D. Rp.13.000.000,00 E. Rp.9.000.000,00 28. Pembelian suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau kelompok investor disebut ... A. Go public B. Kartel C. Holiding company D. Merger E. Akuisi 29. Perhatikan beberapa istilah berikut! (1) Manajemen jasa (2) Manajemen produksi (3) Manajemen perusahaan (4) Manajemen distribusi (5) Manajemen ekonomi Istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan semua aktivitas yang dilakukan manjer untuk membantu perusahaan dalam menghasilkan barang adalah ... A. (2) dan (4) B. (2) saja C. (1) dan (3) D. (1), (2), dan (3) E. (5) saja 30. Perhatikan beberapa hal berikut! (1) Manufaktur yang ramping (2) Manufaktur yang stabil (3) Manufaktur yang fleksibel (4) Manufaktur yang baik (5) Manufaktur statis Mendesain mesin untuk melakukan banyak tugas sehingga mesin tersebut dapat menghasilkan beragam produk marupakan ... A. (1), (2), dan (3) B. (2) dan (4) C. (3) saja

D. (1) dan (5) E. (5) saja B.Jawablah soal – soal berikut dengan benar! Jelaskan yang disebut laporan keuangan! Jelaskan tujuan khusus dari laporan keuangan menurut accounting principles board statement! Jelaskan penggunaan laporan keuangan bagi pemberian pinjaman! Dengan pertolongan saldo perkiraan buku besar PT Laris Jaya yang disajikan dibawah ini, hitunglah persentase biaya produksi tak langsung atas dasarr upah langsung. Pemakaian bahan baku .............................................................. Rp10.080.000,00 Upah langsung ........................................................................... Rp8.400.000,00 Upah tak lansung ....................................................................... Rp2.058.000,00 Biaya peeliharaan pabrik ........................................................... Rp1. 092.000,00 Penyusutan gedung dan mesin pabrik ...................................... Rp819.000,00 Biaya – biaya produksi ta langsung lainnya .............................. Rp1.071.000,000 Berbagai biaya penjualan .......................................................... Rp1.680.000,00 Berbagai biaya umum dan administrasi .................................... Rp2.520.000,00 Biaya bunga ............................................................................... Rp420.000,00 5. Neraca saldo disesuaikan yang disusun dari buku – buku Pabrik Kembang Gula pada akhir bulan juni 2017 memuat pos – pos berikut ini. Persediaan bahan baku (awal) .................................................... Rp9.269.000,00 Persediaan barang dalam proses (awal) ..................................... Rp2.576.000,00 Upah langsung ............................................................................. Rp23.800.000,00 Upah tak langsung ....................................................................... Rp8.890.000,00 Pembelian bahan baku ................................................................ Rp34.820.000,00 Biaya reparasi dan pemeliharaan ................................................ Rp840.000,00 Penerangan, air, dan tenaga listrik .............................................. Rp1.204.000,00 IPEDA dan asuransi pabrik .......................................................... Rp1.064.000,00 Penyusutan gedung pabrik dan pemeliharaan ............................ Rp2.671.000,00 Asuransi gedung pabrik ............................................................... Rp336.000,00 Amortisasi paten atas produk yang diproduksi ........................... Rp688.000,00 Biaya – biaya produksi tak langsung lainnya .............................. Rp966.000,00 Selanjutnya diketahui pula hal berikut: a. Persediaan bahan baku per juni 30 Juni 2018 Rp8.288.000 b. Dari bahan baku seharga Rp1.680.000,00 dan upah langsung sejumlah Rp2.800.000,00, dapat dimasukkan ke harga pokok barang dalam proses per 30 Juni 2018. Hitunglah persentase biaya produksi tak langsung untu bulan Juni 208 yang didasarkan kepada biaya upah langsung. 6. Sebutkan salah satu aspek penting dalam Design for Manufacturing (DFM)! 7. Sebutkan faktor pendorong perkembangan usaha! 8. Sebutkan fakto penghambat perkembangan usaha! 9. Sebutkan tiga tahap perkembangan usaha! 10. Sebutkan dua aspek yang memengaruhi perkembangan usaha! 1. 2. 3. 4.