Bagian organ reproduksi pria yang berfungsi untuk menyimpan sperma sampai matang adalah

Bagian organ reproduksi pria yang berfungsi untuk menyimpan sperma sampai matang adalah

Bagian organ reproduksi pria yang berfungsi untuk menyimpan sperma sampai matang adalah
Lihat Foto

mynewyorkminute.org

Ilustrasi anatomi organ reproduksi pria

KOMPAS.com - Alat reproduksi pria merupakan suatu sistem yang lengkap untuk keberlangsungan pembentukan proses sperma.

Alat reproduksi pria

Secara umum, alat reproduksi pria dibedakan menjadi dua, yaitu alat kelamin bagian luar dan alat kelamin bagian dalam.

1. Alat kelamin bagian luar

Alat kelamin pria bagian luar terdiri dari penis dan skrotum. Penis adalah organ yang berfungsi untuk koitus atau persetubuhan. Di dalam penis terdapat saluran untuk mengeluarkan urine dan semen.

Saat ejakulasi, otot yang terdapat pada tempat keluarnya urine akan menutup agar semen tidak tercampur bersama semen.

Sedangkan skrotum merupakan kulit luar pembungkus testis. Skrotum berfungsi menjaga suhu testis saat pembentukan sperma. Skrotum akan mengendur jika panas, dan mengerut jika dingin.

Baca juga: Organ Reproduksi Wanita dan Fungsinya

2. Alat kelamin bagian dalam

Terdapat organ-organ yang kompleks di dalam alat kelamin pria. Berikut organ yang termasuk alat kelamin bagian dalam.

  • Testis: tempat produksi sperma
  • Tubulus seminiferus: saluran di dalam testis tempat pembentukan sperma
  • Sel induk spermatozoa (spermatogen) dan sel sertoli: sel-sel penyusun tubulus seminiferus
  • Sel interstisiil: sel di tubulus seminiferus yang berfungsi memproduksi hormon testosteron dan hormon kelamin pria lainnya
  • Vasa efferensia: gumpalan tubulus seminiferus
  • Epididimis: kumpulan casa efferensia yang dibentangkan bisa mencapai 6 meter. fungsi dari epididimis pada alat reproduksi pria adalah tempat penyimpanan sperma selama 18 jam
  • Vesikula seminalis dan vas deferens: Saluran dari epididimis menuju kelenjar prostat
  • Duktus ejakularis: saluran yang menghubungkan kelenjar prostat dengan uretra dan memproduksi semen
  • Uretra: saluran di dalam penis untuk keluarnya urine dan sperma.

Jadi, saluran reproduksi pria secara berurutan adalah tubulus seminiferus, vase efferensia, epididimis, vesikula seminalis dan vas deferens, duktus ejakularis, uretra, dan keluar dari ujung penis.

Proses pembentukan sperma

Proses pembentukan sperma di dalam testis disebut dengan spermatogenesis. Proses spermatogenesis dilakukan dalam beberapa tahap sehingga menghasilkan spermatozoa sebanyak empat spermatozoa.

Awalnya, sel spermatogonia akan membelah secara mitosis dan menghasilkan spermatosit primer. Sel spermatosit primer ini akan membelah dua kali secara meiosis dan menghasilkan spermatozoa haploid. Sel ini akan mengalami fase pematangan menjadi sel sperma.

Sel sperma laki-laki dibuat setiap saat oleh testis. pembuatan sel sperma dipengaruhi oleh hormon Follicle Stimulating Hormon (FSH) dan Luteinizing Hormon (LH). Produksi sperma bersamaan dengan produksi hormon testosteron yang mengendalikan produksi FSH dan LH.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

tim | CNN Indonesia

Rabu, 16 Jun 2021 07:23 WIB

Bagian organ reproduksi pria yang berfungsi untuk menyimpan sperma sampai matang adalah

Pria dan wanita memiliki sistem reproduksi yang berbeda. Berikut pengertian, organ, dan fungsi sistem reproduksi pria.. (Foto: iStockphoto/Diy13)

Jakarta, CNN Indonesia --

Sistem reproduksi manusia berbeda antara perempuan dan laki-laki. Berikut pengertian, organ, dan fungsi sistem reproduksi pria.

Sistem reproduksi pria adalah sistem biologis yang terdiri dari organ dan jaringan yang digunakan reproduksi atau berkembang biak pada pria.

Pada sistem reproduksi pria terdapat alat reproduksi atau alat kelamin yang memproduksi sel untuk berkembang biak. Fungsi sistem reproduksi adalah untuk memproduksi sperma untuk berkembang biak.

Sperma akan bertemu dengan sel telur untuk pembuahan atau dikenal juga dengan fertilisasi. Proses fertilisasi akan menghasilkan zigot yang berkembang menjadi embrio dan kemudian menjadi janin.

Organ Reproduksi pria

Bagian organ reproduksi pria yang berfungsi untuk menyimpan sperma sampai matang adalah
Sistem reproduksi pria berfungsi untuk memproduksi sperma. Pada saat bereproduksi sperma akan bertemu dengan sel telur untuk melakukan pembuahan yang akan berkembang menjadi janin. (Foto: Istockphoto/BlackJack3D)

Proses reproduksi pada pria membutuhkan organ-organ reproduksi. Organ reproduksi pria terbagi menjadi dua bagian, yakni organ reproduksi bagian luar dan bagian dalam.

Berikut organ reproduksi bagian luar:

1. Penis

Merupakan organ seks pria yang digunakan dalam aktivitas seksual. Penis salah satu organ yang mengalami perubahan seiring pertumbuhan masa puber pria. Organ penis terbagi menjadi tiga bagian utama yakni:

  • Kepala penis: Pada awalnya bagian ini tertutupi oleh lapisan kulit.
  • Batang penis: Batang penis berfungsi untuk melakukan penetrasi ke dalam vagina. Selain itu berperan sebagai saluran sperma dan urine.
  • Buah Zakar: Posisi buah zakar berada tepat di ujung bawah batang penis. Buah zakar berfungsi memproduksi sperma dan hormon testosteron.
  • Lubang di ujung kepala penis: Saluran keluarnya air kemih dan sperma. Pada bagian ini juga terdapat banyak saraf sensitif.

2. Skrotum

Skrotum merupakan organ reproduksi yang berbentuk seperti kantong. Organ ini terletak di belakang atau pangkal penis. Skrotum juga merupakan tempat berdiamnya testikel atau buah zakar.

Skrotum dikelilingi banyak saraf yang berguna dalam mengatur suhu testis. Suhu yang tepat sangat diperlukan testis untuk memproduksi sperma.

3. Testis

Testis adalah organ vital dari sistem reproduksi pria. Organ ini berada di dalam skrotum dan berperan sebagai tempat produksi bagi sperma dan testosteron. Secara umum, pria memiliki dua buah testis yang berada di kanan dan kiri dengan berbentuk oval.

Pada remaja testosteron yang diproduksi berperan memberikan perubahan pada tubuh saat masa puber berlangsung.

Berikut organ reproduksi bagian dalam:

1. Epididimis

Epididimis merupakan saluran panjang yang berada di belakang testis. Epididimis berfungsi memasak atau mematangkan sperma setelah diproduksi agar bisa membuahi sel telur.

2. Vas deferens

Vas deferens merupakan organ berupa saluran panjang yang berguna mengantarkan sperma keluar saat ejakulasi terjadi. Vas deferens terletak di bagian belakang buah zakar.

3. Vesikula Seminalis

Vesikula seminalis terletak di bagian dasar kantung kemih. Vesikula seminalis berperan memberikan tenaga bagi sperma untuk aktif bergerak.

4. Kelenjar Prostat:

Kelenjar prostat berfungsi memproduksi cairan yang mendorong sperma saat ejakulasi akan terjadi. Kelenjar prostat juga menjaga agar sperma tetap sehat.

5. Uretra

Uretra memproduksi cairan untuk melumasi kantung kemih. Uretra juga berguna mengurangi tingkat keasaman pada saluran kemih setelah urine keluar.

Itulah sistem reproduksi pria yang berbeda dibandingkan sistem reproduksi wanita.

(imb/ptj)

Saksikan Video di Bawah Ini:

TOPIK TERKAIT

Selengkapnya

LAINNYA DARI DETIKNETWORK

Epididimis memegang peran penting bagi kesuburan pria. Gangguan fungsi epididimis dapat menyebabkan munculnya penyakit epididimitis hingga infertilitas pada pria.

Ditinjau olehdr. Karlina Lestari

Gambaran spermatozoa (sel sperma) yang berkumpul di dalam epididimis

Epididimis adalah organ reproduksi pria yang berfungsi dalam mematangkan sel sperma. Bentuknya seperti tabung panjang dan melingkar, yang terletak di  dalam skrotum, dan menempel pada bagian belakang   testis pria. Meski namanya tidak  populer, peran organ reproduksi pria ini sangatlah vital. Fungsi epididimis adalah untuk menyimpan sperma dan mengangkutnya dari testis.Anatomi epididimis terdiri atas tiga bagian, yaitu kepala, badan, dan ekor. Jika sampai salah satu apalagi ketiga bagian tersebut mengalami kelainan, bukan tidak mungkin pria akan mengalami gangguan kesuburan. 

Anatomi epididimis

Saluran epididimis memiliki tiga bagian dengan fungsinya masing-masing, yaitu: 
  • Kepala (caput): terletak di dekat bagian atas testis dan berfungsi menyimpan sperma sampai siap untuk mengalami pematangan.
  • Tubuh (corpus): berbentuk tabung panjang dan bengkok tempat sperma matang. Pematangan ini memakan waktu sekitar satu minggu.
  • Ekor (cauda) : bagian ini yang menjadi jembatan ke saluran deferen atau dikenal juga dengan sebutan ductus deferens maupun vas deferens. Dari sini, sperma diangkut ke saluran ejakulasi.

Fungsi epididimis pada pria

Dalam sistem reproduksi pria, epididimis berfungsi untuk memindahkan sperma dari testis dan menjadi tempat pematangan sperma itu sendiri. Saat sperma berjalan melalui epididimis, terdapat sinyal-sinyal dari sel organ ini yang akan mendorong proses pematangannya.Terdapat ratusan, bahkan ribuan, gen berbeda yang dikeluarkan oleh sel epididimis ketika sperma masuk ke bagian testis yang satu ini. Gen inilah yang kemudian menjadikan sel sperma matang dan siap membuahi sel telur saat pria berejakulasi.

Epididimis terletak di atas testis dan menyambung dengan uretra

Gangguan fungsi epididimis yang ada sejak lahir

Fungsi saluran epididimis tempat pematangan sel sperma dapat terganggu karena berbagai hal, baik karena bawaan lahir maupun penyakit tertentu.Setidaknya terdapat empat jenis gangguan fungsi epididimis yang dapat terjadi akibat bawaan lahir (kongenital), yakni:Normalnya, seluruh bagian epididimis melekat pada testis. Namun, ada beberapa pria yang lahir dengan epididimis tidak melekat sepenuhnya pada testis atau hanya sebagian saja yang menempel.Kondisi ini terjadi ketika ada salah satu bagian epididimis yang tidak berkembang sempurna. Namun, agenesis biasanya terjadi pada salah satu epididimis saja, bukan keduanya.Duplikasi epididimis adalah adanya percabangan dari epididimis utama yang menempel pada testis. Belum dapat dipastikan apa yang menjadi penyebab kondisi ini. Namun, kondisi ini biasanya tidak menimbulkan gejala ataupun keluhan lainnya.

Perbedaan epididimis yang sehat dengan yang meradang

Gangguan fungsi epididimis akibat penyakit

Sementara itu, sejumlah penyakit  turut mengakibatkan gangguan fungsi epididimis, yaitu:Epididimitis adalah peradangan pada epididimis yang umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri. Kondisi ini biasanya terjadi setelah pria berhubungan seksual dengan pasangan yang memiliki penyakit menular seksual, seperti gonore atau klamidia.Pada beberapa pria, epididimitis juga bisa muncul karena infeksi saluran kemih. Penis yang pernah dipasang kateter, tidak disunat, maupun pernah mengalami pembengkakan  prostat  juga berisiko tinggi mengalami epididimitis.Ketika Anda mengalami gangguan  epididimis yang satu ini, skrotum alias kantong testis akan terlihat bengkak, berwarna kemerahan, serta membuat testis terasa nyeri  Anda pun mungkin merasakan sakit ketika buang air kecil, melihat ada cairan yang keluar dari penis (termasuk darah), dan dalam beberapa kasus juga timbul demam.Jangan tunda untuk memeriksakan ke dokter bila Anda mengalami gejala epididimitis di atas untuk menghindari komplikasi seperti skrotum bernanah hingga kemandulan.Dalam perkembangannya, epididimitis turut membuat testis meradang. Radang epididimis yang disertai dengan radang testis ini dikenal sebagai epididimo-orchitis.Dilansir dari American Family of Physician, epididimo-orchitis membuat penderitanya mengalami sejumlah gejala, seperti testis bengkak, dan epididimis membesar serta mengeras.Spermatokel adalah gangguan fungsi epididimis yang ditandai oleh munculnya kista jinak pada organ tersebut. Kista tersebut berisi cairan berwarna putih, dan mengandung sperma.Spermatokel terjadi karena adanya penyumbatan pada saluran epididimis. Namun, belum dapat diketahui secara pasti mengapa hal tersebut bisa terjadi.Selain ketiga masalah di atas, gangguan pada epididimis juga bisa terjadi karena vasektomi, sebagaimana tertulis dalam sebuah tinjauan ilmiah tahun 2016 Vasektomi adalah proses sterilisasi sperma lewat jalan operasi. Prosedur medis ini dilakukandengan cara menyumbat saluran vas deferens sehingga sperma tidak bisa keluar saat ejakulasi.

Baca Juga

5 Penyebab Penis Berurat, Berbahayakah untuk Pria?Kenali Organ Reproduksi Laki-laki dan FungsinyaCara Memanjangkan Penis dengan Pijat, Amankah?

Kapan harus ke dokter?

Gangguan pada saluran epididimis umumnya bersifat serius sehingga Anda disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Terutama jika Anda telah menunjukkan gejala-gejala yang telah disebutkan.Penanganan medis yang cepat dan tepat bertujuan untuk memudahkan proses pengobatan sekaligus mencegah terjadinya komplikasi penyakit pada epididimis yang bisa memengaruhi fungsi organ tersebut.

Cara mengobati penyakit pada epididimis

Cara mengobati gangguan fungsi saluran epididimis tergantung dari jenis penyakit yang menjadi penyebabnya. Oleh sebab itu, dokter perlu melakukan diagnosis terlebih dahulu untuk mengetahui alasannya.Setelah diagnosis dilakukan, barulah dokter dapat menentukan metode pengobatan yang tepat. Pengobatan yang umum dilakukan untuk penyakit pada epididimis meliputi:Obat antiradang diberikan pada pasien yang mengalami radang epididimis, termasuk epididimo-orchitis.Jenis obat radang yang diberikan biasanya berupa obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ketorolac dan piroxicam.Epididimitis umum disebabkan oleh infeksi bakteri. Oleh karenanya, dokter juga akan memberikan resep obat antibiotik pada pasien.Obat antibiotik berfungsi untuk melawan bakteri yang menjadi penyebab infeksi. Antibiotik yang diberikan umumnya ofloxacin, levofloxacin, dan ceftriaxone.Pastikan Anda meminum antibiotik hingga habis sesuai yang diresepkan dokter untuk mencegah risiko kebal antibiotik.Guna meredakan gejala nyeri yang umum dirasakan saat mengalami penyakit gangguan fungsi epididimis, pasien akan diberi obat antinyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen.Pada kasus seperti spermatokel atau kista epididimis, Anda mungkin harus menjalani operasi pengangkatan kista atau disebut spermatokelektomi. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwasanya spermatokelektomi berpotensi menimbulkan komplikasi berupa kerusakan epididimis yang kemudian bisa memengaruhi kesuburan pria.

Baca Juga

Apakah Obat Penumbuh Janggut Benar-Benar Manjur?Jarang Disadari, Kelainan Sperma Ini Mengancam Kesuburan PriaKontrol Diabetes hingga Perbaiki Fungsi Alat Vital, Ini Khasiat Daun Kelor untuk Pria

Catatan dari SehatQ

Mengingat fungsi epididimis dalam reproduksi pria sangat penting, maka menjaga agar organ ini tetap sehat sudah selayaknya Anda terapkan.Menerapkan pola hidup sehat seperti makan makanan bergizi dan olahraga teratur adalah contoh aktivitas yang dapat membantu alat reproduksi pria ini bekerja dengan baik. Selain itu, lakukan pemeriksaan medis secara berkala untuk memantau kondisi kesehatan organ reproduksi Anda. Gunakan fitur chat dokter di aplikasi SehatQ untuk berkonsultasi seputar reproduksi pria langsung dari smartphone.Download aplikasi kesehatan keluarga SehatQ sekarang juga di App Store dan Google Play.

epididimitisinfeksi saluran reproduksikesehatan priareproduksi pria

Healthline. https://www.healthline.com/human-body-maps/epididymis
Diakses pada 27 April 2020
Very Well Health. https://www.verywellhealth.com/epididymis-anatomy-4774615
Diakses pada 27 April 2020
Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/epididymitis/symptoms-causes/syc-20363853
Diakses pada 27 April 2020
Online Wiley Library. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1002/%28SICI%291098-2353%281996%299%3A5%3C337%3A%3AAID-CA7%3E3.0.CO%3B2-9
Diakses pada 27 April 2020

Cara menumbuhkan kumis dengan cepat dapat dilakukan secara alami, dengan menggunakan minyak esensial ataupun cara-cara medis. Mana cara yang paling ampuh menumbuhkan kumis tipis?

Laki-laki kerap dilarang menangis. Padahal, ini bisa berdampak bagi kesehatan mentalnya. Apalagi, menangis juga bisa membawa manfaat.

16 Agu 2021|Annisa Nur Indah

Ada sejumlah cara mempertahankan ereksi yang bisa Anda lakukan agar hubungan dengan pasangan tetap harmonis. Apa saja cara agar ereksi keras dan tahan lama?

25 Mar 2021|Rhandy Verizarie

Dijawab Oleh dr. Dwiana Ardianti

Dijawab Oleh dr. Dwiana Ardianti

Dijawab Oleh dr. Dwiana Ardianti