Apa yang dimaksud dengan sistem saraf pusat dan berikan contohnya?

Halodoc, Jakarta - Sudah tahu betapa pentingnya sistem atau jaringan saraf pada tubuh manusia? Sistem saraf ini berperan dalam setiap aktivitas yang dilakukan, bahkan aktivitas yang tidak disadari. Contohnya detakan jantung, bernapas, memori, dll. 

Tubuh terdiri dari berbagai macam organ yang bekerja tanpa henti setiap saat. Misalnya jantung bekerja nonstop, meski kamu sedang beristirahat. Nah, semua organ seperti contoh contohnya, terjadi karena adanya sistem dan jaringan saraf pada tubuh manusia. 

Mau tahu lebih jauh mengenai fungsi sistem saraf pada tubuh manusia? Yuk, simak ulasannya di bawah ini.

Baca juga: Dampak Corona pada Otak dan Sistem Saraf

Mengenal Fungsi Sistem Saraf 

Sistem dan jaringan saraf sungguh kompleks dalam mengatur setiap kegiatan dalam tubuh. Ringkasnya, fungsi sistem saraf adalah untuk menerima, mengolah, dan menyampaikan rangsangan dari seluruh organ. Nah, sistem dan jaringan saraf yang kompleks ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.

Pada sistem saraf pusat berperan dalam mengendalikan seluruh pengaturan dan pengolahan rangsangan. Contohnya gerakan, emosi, pernapasan, denyut jantung, pikiran, suhu tubuh, hingga pelepasan berbagai hormon tubuh. 

Sistem dan jaringan saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Kedua organ ini memiliki peran yang berbeda dalam sistem saraf. Otak sebagai pengendali utama tubuh, termasuk proses yang disadari atau tidak, dan penyimpanan segala informasi. 

Bagaimana dengan sumsum tulang belakang? Organ ini berperan dalam pertukaran sinyal atau informasi antara tubuh dan otak, serta pemicu dari gerakan refleks.

Ingat, kedua organ ini perannya amat vital dalam sistem saraf manusia. Jaringan saraf keduanya dilindungi oleh tulang yang kuat, otak dilindungi oleh tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang.

Baca juga: 4 Gangguan Saraf yang Perlu Diketahui

Peran Sistem Saraf Tepi

Peran sistem dan jaringan saraf tepi tidak kalah pentingnya bila dibandingkan dengan sistem saraf pusat. Sistem dan jaringan saraf tepi menyebar ke seluruh anggota tubuh. Sistem saraf tepi berperan dalam pergerakan organ-organ tubuh. Sama seperti sistem saraf pusat, sistem saraf tepi juga terbagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf somatik dan saraf otonom.

Sistem saraf somatik berperan dalam pergerakan organ atau anggota tubuh. Sistem saraf ini menangkap sinyal untuk disalurkan ke sistem saraf pusat. Setelah disalurkan ke sistem saraf pusat, sistem saraf somatik akan menyalurkan respons tersebut ke organ atau anggota tubuh. 

Sistem saraf tepi lainnya adalah sistem saraf otonom. Sistem dan jaringan saraf ini berperan dalam proses tubuh yang tidak disadari, atau berjalan otomatis. Contohnya seperti detak jantung, proses pencernaan, keluarnya keringat, dan sebagainya. 

Nah, sistem dan jaringan saraf tepi ini dibagi-bagi lagi menjadi beberapa bagian. Pertama sistem dan jaringan saraf simpatik yang berfungsi mempersiapkan tubuh menghadapi suatu ancaman. Kedua, sistem saraf parasimpatik yang mempersiapkan tubuh untuk beristirahat. Terakhir, sistem saraf enterik, sebagai pendukung proses sistem pencernaan.

Nah, itulah bagian dan peran dari sistem dan jaringan saraf di tubuh manusia. Tidak main-main bukan peran sistem saraf dalam tubuh? Oleh sebab itu, sistem dan jaringan saraf harus senantiasa dijaga agar dapat bekerja dengan efektif dan maksimal.

Baca juga: 7 Fakta Mengenai Sistem Saraf dalam Tubuh Manusia

Bagi kamu yang ingin tahu cara menjaga sistem dan jaringan saraf, atau memiliki keluhan seputar penyakit saraf, kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan? 



Apa yang dimaksud dengan sistem saraf pusat dan berikan contohnya?

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2021. What Is Your Nervous System?
Very Well Mind. Diakses pada 2021. The Central Nervous System in Your Very Well Mind. Diakses pada 2021. The Peripheral Nervous System.
Live Science. Diakses pada 2021. Nervous System: Facts, Function & Diseases

Tubuh manusia memiliki sistem pengatur kegiatan tubuh yang dikenal sebagai sistem regulasi. Sistem regulasi pada manusia termasuk sistem saraf, hormon, dan pengindraan. Sistem saraf bekerja dengan cepat menanggapi perubahan. Fungsinya disini ada dua, yakni sebagai penerima dan penghantar rangsang ke seluruh bagian tubuh.

Sistem saraf juga berperan untuk memberikan tanggapan terhadap rangsangan tersebut. Sel saraf yang menerima rangsangan disebut sebagai reseptor, sementara sel lainnya yang menanggapi rangsangan disebut sebagai efektor.

Sistem Saraf Sadar dan Tidak Sadar

Sistem saraf manusia dibagi menjadi dua, yaitu sistem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar (otonom).

Sistem Saraf Sadar

Sistem ini terdiri dari dua bagian, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer atau tepi.

Sistem saraf pusat memiliki fungsi untuk mengatur dan mengendalikan sistem koordinasi.  Ini tersusun atas otak dan sumsum tulang belakang. Otak sendiri dibagi lagi menjadi beberapa bagian, yaitu otak depan (prosensefalon), otak tengah (mesensefalon), serta otak belakang (rombensefalon).

Otak depan atau prosensefalon terdiri atau 2 bagian yaitu otak besar (serebrum) dan diensefalon. Pada diensefalon terdapat bagian thalamus dan hipotalamus. Otak besar merupakan bagian terbesar dari otak yang berada di daerah paling ujung depan otak. Otak besar terdiri dari hemisfer kiri dan kanan. Masing-masing hemisfer terbagi menjadi beberapa lobus yaitu lobus frontal, lobus parietal, lobus oksipital, serta lobus temporal.

Talamus merupakan bagian yang berfungsi untuk menerima seluruh informasi sensorik kecuali penciuman. Talamus juga berperan sebagai tempat persepsi emosi.

(Baca juga: Kenapa Kita Mengayunkan Tangan Saat Berjalan?)

Hipotalamus berfungsi sebagai pusat koordinasi sistem saraf otonom dan mengatur emosi, kadar air dalam tubuh, tekanan darah, kadar gula dalam darah dan sebagainya.

Otak tengah atau mesensefalon berada di depan otak kecil (serebelum) dan berperan dalam refleks mata dan kontraksi otot.

Otak belakang atau rombensefalon tersusun atas bagian otak kecil (serebelum), pons varolli, dan medula oblongata atau sumsum lanjutan. Otak kecil merupakan pusat regulasi motorik yaitu dengan mengontrol aktivitas otot dan mengatur keseimbangan tubuh.

Pons varolli atau jembatan varol merupakan serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan. Medula oblongata merupakan bagian yang terdapat pada pangkal batang otak, yang berfungsi sebagai pusat pengontrolan pernapasan dan denyut jantung.

Sumsum tulang belakang atau medula spinalis juga turut berperan dalam sistem saraf pusat. Sumsum tulang belakang berfungsi untuk menghantarkan impuls dari dan menuju otak serta berperan dalam gerak refleks.

Bagian luar (korteks) sumsum tulang belakang berwarna putih dan disebut substansi alba, sedangkan bagian dalam (medula) sumsum tulang berlakang berwarna abu-abu dan disebut substansi grissea.

Selain sistem saraf pusat, sistem saraf sadar juga terdiri dari sistem saraf perifer atau tepi. Ini terdiri dari sel-sel saraf yang berfungsi untuk membawa impuls dari dan menuju saraf pusat. Perifer terdiri dari 31 pasang saraf sumsum tulang belakang (spinal) dan 12 pasang saraf otak (kranial).

Sistem Saraf Tidak Sadar

Sistem saraf tidak sadar atau otonom berfungsi untuk mengendalikan gerak organ visceral yang bekerja tidak sadar. Sistem otonom terdiri dari 2 macam saraf yaitu saraf simpatik dan saraf parasimpatik.

Saraf simpatik berada di pangkal sumsum tulang belakang di daerah dada dan pinggang. Saraf simpatik umumnya berfungsi untuk mempercepat kerja organ-organ tubuh.

Saraf parasimpatik merupakan saraf yang memanjang dari sumsum lanjutan. Pada umumnya, saraf parasimpatik berfungsi untuk memperlambat kerja organ-organ tubuh.

Sistem saraf adalah sistem organ yang berperan mengatur dan mengoordinasikan seluruh aktivitas tubuh. Sistem saraf manusia terbagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi

Ditinjau olehdr. Anandika Pawitri

Sistem saraf manusia terdiri dari miliaran sel saraf yang saling terhubung

Tahukah Anda di dalam tubuh manusia terdapat sekitar 10 miliar sel saraf yang bekerja setiap saat? Semuanya merupakan bagian dari sistem saraf yang menjadi pusat komando tubuh.Fungsi utama dari sistem saraf manusia adalah agar semua bagian tubuh bisa berkomunikasi satu sama lain. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai fungsi, jenis, cara kerja, hingga gangguan sistem saraf manusia.

Apa itu sistem saraf?

Gambar sistem saraf manusia

Sistem saraf adalah sistem organ yang mengatur aktivitas seluruh bagian tubuh. Sistem ini mengoordinasikan semua kegiatan anggota gerak tubuh, seperti berjalan, berbicara, menggenggam, dan menelan, fungsi kognitif otak untuk berpikir dan mengingat.Lalu, sistem saraf juga mengatur aktivitas organ dalam tubuh yang tidak kita sadari seperti pencernaan, pernapasan, dan sebagainya. Sistem saraf manusia juga membantu mengatur bagaimana tubuh bereaksi dalam keadaan darurat.Bagaimana cara kerja sistem saraf? Jaringan saraf manusia bekerja dibantu oleh sel saraf khusus yang disebut neuron.Ketika tubuh menerima rangsangan, sel reseptor akan mengirim informasi ini dalam bentuk impuls berupa arus listrik untuk diteruskan ke saraf sensorik. Setelah itu, sinyal pesan tersebut akan dibawa ke otak untuk diproses dan diartikan. Otak kemudian akan memerintahkan anggota gerak atau organ tubuh untuk merespon sesuai dengan pesan tersebut.Setiap saraf memiliki lapisan luar pelindung, yaitu mielin. Fungsinya adalah untuk menyekat saraf dan membantu menyampaikan pesan.

Fungsi sistem saraf

Fungsi utama sistem saraf adalah untuk membantu semua bagian tubuh agar bisa beroperasi dengan semestinya dan berkomunikasi satu sama lain.Jadi sederhananya, sistem saraf adalah pusat kendali tubuh yang berfungsi menerima dan menafsirkan informasi, dan kemudian mengatur bagaimana tubuh menafsirkan informasi, dan juga mengontrol respon. Jaringan saraf akan mengumpulkan informasi dari dalam dan luar tubuh untuk kemudian diteruskan ke sumsum tulang belakang dan otak. Setelahnya otak akan mengirimkan sinyal ke otot, kelenjar, organ, maupun anggota gerak tubuh untuk merespon dengan tepat.Mengutip dari Cleveland Clinic, sistem saraf berfungsi memengaruhi setiap aspek fungsi tubuh, seperti:
  • Fungsi kognitif: pikiran, ingatan, pembelajaran, dan perasaan.
  • Fungsi motorik: gerakan, seperti keseimbangan dan koordinasi.
  • Proses sensoris indrawi: melihat, menyentuh, mendengar, mencicipi, dan merasakan.
  • Fungsi sistem kardiovaskular dan pernapasan, termasuk ritme jantung dan frekuensi napas.
  • Respon terhadap situasi mendesak, stres, dan nyeri/sakit.
  • Fungsi pencernaan: menjalankan proses pencernaan, termasuk merasakan lapar, haus, dan kapan kita kenyang.
  • Proses tubuh lainnya, seperti pubertas dan produksi hormon dalam sistem endokrin.

Bagian dan struktur sistem saraf manusia

Sistem saraf manusia terdiri dari serabut saraf yang tersusun atas miliaran sel-sel saraf (neuron) yang saling terhubung. Jaringan saraf ini juga menghubungkan otak, sumsum tulang belakang, organ sensorik (mata, telinga, hidung, kulit, dan organ lainnya) dengan seluruh tubuh.Dalam menjalankan fungsinya, jaringan saraf terbagi menjadi dua struktur, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang sebagai pusat komando utama. Saraf tepi terdiri dari sistem saraf somatik dan otonom yang menghubungkan saraf pusat ke seluruh tubuh. Berikut adalah penjelasannya.Otak dan sumsum tulang belakang adalah bagian dari anatomi manusia yang membentuk sistem saraf pusat.Dapat dikatakan, sistem saraf pusat adalah sistem yang menjadi peran utama dalam menerima informasi. Ini karena otak menggunakan jaringan saraf dan bantuan neuron (sel saraf) untuk mengirim pesan ke seluruh tubuh.Pusat kendali utama ini memiliki fungsi untuk menerima informasi atau rangsangan dari semua bagian tubuh. Kemudian menerjemahkan dan mengendalikan informasi tersebut untuk menghasilkan respons tubuh.Informasi yang diterima otak dan tulang belakang termasuk yang berkaitan dengan gerakan seperti menggenggam dan berjalan serta gerakan tak sadar, seperti berkedip dan bernapas. Otak juga memproses bentuk informasi lain yang abstrak, seperti pikiran, persepsi, dan emosi.Otak manusia  berfungsi untuk mengontrol sensasi, pikiran, gerakan, kesadaran, dan juga sebagai pengingat (memori).Permukaan otak dikenal sebagai korteks serebral. Sedangkan bagian terbesar otak, yaitu otak besar (serebrum) berperan dalam hal-hal seperti ucapan, memori, perilaku yang disengaja, dan juga pemikiran.Sumsum tulang belakang terhubung melalui batang otak dan membentang sepanjang tubuh. Bagian sistem saraf pusat ini terlindungi oleh tulang belakang.Fungsi sumsum tulang belakang adalah untuk membawa informasi dari berbagai bagian tubuh ke dan dari otak. Ada pula fungsi lainnya yang mengontrol gerak refleks atau gerakan tidak sadar.Dalam tubuh manusia diperkirakan terdapat 86 miliar neuron yang berada di seluruh bagian otak dan tubuh. Fungsinya adalah untuk berkomunikasi, menghasilkan respon, dan tindakan fisik lainnya.Setiap neuron (sel saraf) memiliki lapisan luar pelindung, yaitu mielin. Fungsinya adalah untuk menyekat saraf dan membantu menyampaikan pesan.Saraf kranial adalah 12 pasang saraf yang berasal dari otak dan melewati lubang di tengkorak.Fungsinya adalah untuk mengumpulkan informasi antara otak dan bagian tubuh, seperti leher dan kepala. Saraf penciuman dan penglihatan dianggap sebagai bagian dari sistem saraf pusat. Fungsi saraf tepi atau saraf perifer adalah mengirimkan informasi dari dan ke otak serta sumsum tulang belakang.Saraf perifer memungkinkan Anda untuk bereaksi terhadap rangsangan dari lingkungan sekitar. Fungsi saraf tepi adalah untuk mengatur sensasi, pergerakan, dan juga koordinasi motorik. Jaringan saraf tepi menyebar dari saraf pusat ke area terluar tubuh, seperti kulit, untuk menjadi jalur penerimaan dan pengiriman rangsangan dari dan ke otak.Sistem saraf tepi terdiri dari:Fungsi sistem saraf somatik adalah untuk menyampaikan informasi saraf sensorik dan motorik dari mata, telinga, kulit, dan otot ke saraf pusat.Cara kerjanya adalah membuat otot berkontraksi, rileks, sehingga memungkinkan tubuh bergerak.Peran utamanya adalah untuk mengatur kelenjar dan organ tubuh tanpa usaha dan tidak disengaja. Sebagai contoh, aliran darah, detak jantung, pencernaan, dan juga pernapasan.Jadi, saraf otonom dapat mengontrol aktivitas yang Anda lakukan tanpa harus memikirkannya. Ada dua cabang sistem saraf ini, yaitu:
  • Sistem simpatik, yang mempersiapkan tubuh untuk merespon dan mengeluarkan energi saat terjadi ancaman. Contohnya, mengaktifkan kelenjar keringat, meningkatkan aliran darah ke otot, meningkatkan laju pernapasan, dan lain-lainnya.
  • Sistem parasimpatis, yang membantu menjaga fungsi tubuh agar tetap normal. Sebagai contoh, setelah ancaman berlalu, sistem ini memperlambat detak jantung dan menjaga pernapasan.

Baca Juga

Adenosine, Ini Cara Kerja, Manfaat, dan Efek SampingnyaMengenal Fungsi Tulang Dada yang Melindungi Organ Penting AndaLangkah yang Harus Dilakukan untuk Mengingat Kenangan Masa Kecil

Macam-macam gangguan pada sistem saraf

Layaknya bagian tubuh lain, gangguan atau penyakit tertentu dapat memengaruhi fungsi sistem saraf Anda. Kerusakan atau penyakit pada  saraf bisa menyulitkan proses  mengirim dan menerima pesan.Sebagai contoh cedera pada saraf bisa membuat Anda merasakan nyeri kronis ataupun sebaliknya, mengalami mati rasa sehingga tidak bisa merasakan sensasi nyeri.Cedera saraf juga bisa menyebabkan sensasi kesemutan yang memunculkan rasa kebas dan seperti tertusuk jarum.Berikut adalah beberapa penyebab paling umum gangguan atau kerusakan saraf:Ada beberapa penyakit yang bisa menjadi penyebab gangguan saraf. Sebagai contoh, infeksi, kanker, diabetes, lupus, hingga rematik.Diabetes dapat menyebabkan neuropati diabetik, sehingga membuat Anda merasa kesemutan dan nyeri pada area kaki.Penyebab stroke adalah ketika salah satu pembuluh darah pada otak tersumbat dan pecah. Produksi darah yang kurang bisa menyebabkan sebagian otak mati.Maka dari itu, tubuh tidak dapat mengirim pesan melalui saraf. Stroke dapat menyebabkan kerusakan saraf yang ringan hingga parah.Gangguan sistem saraf juga bisa terjadi karena cedera kecelakaan, sehingga mengakibatkan saraf terjepit, tegang, atau bahkan terpotong. Selain itu, tabrakan dan jatuh juga bisa merusak sistem saraf pada semua bagian tubuh tanpa terkecuali.Jaringan saraf yang terjepit atau tertekan mengakibatkan sirkulasi darah tidak lancar. Untuk itu, cara kerja saraf pun terganggu. Biasanya, penyebabnya adalah penggunaan berlebihan, tumor, hingga masalah pada area panggul.Obat kemoterapi, obat terlarang, alkohol, dan zat beracun juga bisa menyebabkan neuropati perifer atau kerusakan jaringan saraf manusia.Apabila Anda mempunyai riwayat penyakit ginjal, ini meningkatkan kemungkinan kerusakan saraf karena ginjal sulit menyaring racun.Usia bertambah menyebabkan sinyal neuron tidak lagi secepat dulu. Jadi, mungkin Anda bisa merasakan gerak refleks melambat. Sebagian orang juga bisa mengalami mati rasa pada area tangan, kaki, atau bagian tubuh lainnya. 

Baca Juga

BAB Terasa Nyeri, Mungkinkah Akibat Fistula Ani?Menyelami Sistem Bank Sampah di Indonesia dan ManfaatnyaKembung Hingga Depresi , Kenali 12 Gejala Intoleransi Gluten

Cara menjaga kesehatan sistem saraf

Agar tubuh berfungsi dengan baik, Anda perlu memastikan  jaringan sistem saraf bekerja seperti yang seharusnya. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur, makan makanan bergizi, mengonsumsi vitamin neurotropik, mendapatkan asupan vitamin B12, dan hindari obat-obatan terlarang.Salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan sistem saraf adalah menghindari penyakit yang menjadi faktor risiko kerusakan jaringan saraf.Untuk mengetahui lebih banyak mengenai jaringan dan fungsi sistem saraf manusia, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.

masalah sarafsistem sarafhidup sehat

Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/21202-nervous-system. Diakses pada 22 November 2021Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/307076. Diakses pada 22 November 2021Better Health Channel. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/nervous-system#where-to-get-help. Diakses pada 22 November 2021Verywell Mind. https://www.verywellmind.com/what-is-the-central-nervous-system-2794981. Diakses pada 22 November 2021Verywell Mind. https://www.verywellmind.com/what-is-the-peripheral-nervous-system-2795465. Diakses pada 22 November 2021

Tidak hanya airnya, daging dan minyak kelapa juga memiliki berbagai khasiat untuk kesehatan. Beberapa manfaat buah kelapa yang patut dipertimbangkan adalah mampu menurunkan berat badan, menjaga daya tahan tubuh, hingga menjaga sistem pencernaan.

Manfaat buah kiwi untuk ibu hamil sangatlah baik untuk kesehatan calon ibu dan janin yang dikandungnya. Sebab, buah kiwi mengandung berbagai macam nutrisi yang dibutuhkan selama kehamilan.

Tidak hanya operasi, dokter bedah saraf (neurosurgeon) juga melakukan pencegahan, diagnosis, evaluasi, pengobatan, perawatan, dan rehabilitasi neurologis.

12 Agu 2021|Yanita Nur Indah Sari

Dijawab Oleh dr. Sylvia V

Dijawab Oleh dr. Sylvia V