Bagaimana perbedaan dapat memicu disintegrasi sosial?

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan, setiap orang ingin hidup secara harmonis dalam berkehidupan sehari-hari. Apalagi di Indonesia setiap orang akan tumbuh dengan sadar bahwa Indonesia merupakan negara majemuk yang terdiri dari berbagai macam suku, budaya, agama, ras, dan bahasa yang berbeda-beda. 

Dengan banyaknya hal yang melatarbelakangi perbedaan setiap orang di masyarakat kita memerlukan adanya integrasi demi mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang harmonis. Integrasi yang dimaksud adalah bagaimana setiap orang harus melakukan penyesuain agar dapat memahami dan menerima segala keadaan yang sesuai dengan tatanan kehidupan bermasyarakat.

Integrasi sosial tumbuh di masyarakat dengan paradigma fungsionalisme struktural yaitu untuk mengendalikan konflik dan penyimpangan sosial serta menyatukan hal-hal yang ada di masyarakat demi menciptakan ketertiban sosial. 

Hal tersebut bertujuan untuk menghubungkan perbedaan yang ada karena faktor budaya, agama, kelas sosial, kepentingan, dengan mengurangi kesenjangan yang ditimbulkan. Integrasi sosial tersebut dapat berhasil jika ada ada kepercayaan terhadap menghadapi perbedaan yang ada di masyarakat dengan saling menghargai satu sama lain. Integrasi harus mulai ditanam sedari awal agar masyarakat dapat hidup rukun satu sama lain.

Proses integrasi sosial dalam masyarakat nyatanya tidak bisa terhindar dari adanya konflik. Seperti yang diketahui pula bahwa konflik merupakan fenomena sosial yang akan selalu datang saat berkehidupan bermasyarakat. Namun cara setiap individu ataupun kelompok di masyarakat dalam menghadapi fenomena sosial tersebut kadang berbeda-beda mengenai pemikiran, pendapat, ataupun ide. Hal tersebut pada akhirnya menyebabkan disintegrasi sosial. 

Maka penting bagi kita untuk menyelesaikan konflik yang ada sesuai dengan cara yang dapat diterima oleh setiap orang yang ada di masyarakat. Namun, pada akhirnya hal itu dapat memicu adanya kesenjangan jika disintegrasi terus berlangsung di masyarakat. Salah satu kesenjangan yang paling dapat dirasakan adalah kesenjangan sosial.

Kesenjangan sosial adalah kondisi tidak seimbang yang ada di dalam masyarakat, baik individu maupun kelompok yang pada akhirnya menyebabkan distribusi yang tidak merata di tatanan kehidupan bermasyarakat. 

Perbedaan yang berada di masyarakat tersebut akan menjadi hal yang mencolok sehingga perlu diselesaikan bersama oleh masyarakat. Kesenjangan sosial dapat terpicu akibat adanya disintegrasi dalam kehidupan bermasyarakat seperti perbedaan pendapat dalam kebijakan pemerintah dalam memajukan daerah. Karena perbedaan pendapat sehingga muncul suatu konflik maka dalam kebijakan daerah tersebut pada akhirnya menghasilkan kesenjangan antara masyarakat.

Kesenjangan sosial juga dapat didasari oleh perbedaan Sumber Daya Alam yang ada di suatu daerah sehingga menyebabkan daerah lain merasa tertinggal oleh perbedaan tersebut. Selain itu pengaruh kondisi demografis akan sangat mempengaruhi karena produktivitas setiap warga daerah yang ada akan berbeda. 

Kesenjangan sosial juga akan merasa tertinggal tentang pembangunan daerahnya dibandingkan dengan daerah yang lebih mudah di akses atau dataran rendah. Bahkan globalisasi pun bisa menjadi masalah karena tidak semua orang dapat beradaptasi dengan globalisasi yang ada di masa sekarang. Persebaran penduduk yang tidak merata pun turut mempengaruhi adanya kesenjangan sosial di masyarakat

Dampak yang ada dari kesenjangan sosial tersebut terbagi menjadi dua yaitu positif dan negatif. Dampak negatif yang dirasakan dari kesenjangan sosial adalah kriminalitas akibat banyaknya pengangguran dan kemiskinan, diskriminasi terhadap kelompok lain, perbedaan tingkat kesejahteraan, munculnya kelompok baru dalam masyarakat, dan kecemburuan sosial terhadap kelompok lain. 

Salah satu permasalahan sosial yang berada dalam kehidupan masyarakat adalah disintegrasi. Secara makna, disintegrasi memiliki kebalikan arti dari integrasi. Integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh.

Disintegrasi menjadi masalah karena menjadi penyebab kehancuran dan terpecah belahnya bangsa. Disintegrasi adalah salah satu contoh perpecahan dalam masyarakat. Disintegrasi adalah konsep yang sangat berkaitan dengan konflik dan ketidakstabilan.

Tidak jarang, kemunculan disintegrasi adalah akibat dari adanya kejahatan dan kekerasan. Oleh karenanya dapat diartikan bahwa disintegrasi adalah proses yang bisa terjadi pada kelompok, komunitas, bahkan budaya. Jika berlanjut, disintegrasi akan menyebabkan keruntuhan masyarakat.

Penjelasan Singkat Disintegrasi

Bila merunut pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), disintegrasi adalah proses pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. Disintegrasi adalah tindakan atau proses perpecahan sehingga menimbulkan kehancuran. Disintegrasi adalah proses sesuatu menjadi lemah atau sedang dihancurkan dengan memecah menjadi lebih kecil.

Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa disintergasi adalah ketika satu hal terpecah menjadi beberapa bagian atau tidak ada lagi. Disintegrasi adalah kebalikan dari integrasi. Jika integrasi adalah proses menyatukan banyak hal atau orang, disintegrasi berarti segalanya menjadi berantakan. Disintegrasi adalah ketika semuanya berantakan.

Faktor Penyebab Disintegrasi

Pengetahuan akan disintegrasi menjadi sangat penting diketahui oleh masyarakat. Hal tersebut dapat dipelajari dalam dalam konteks kebangsaan dan pendidikan. Selain itu, perlu diketahui pula bahwa ada beberapa faktor penyebab disintegrasi nasional atau penghambat integrasi sebagaimana dirumuskan Tholib dalam “Modul Pembelajaran PPKn: Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika” (2020).

Advertising

Advertising

Beberapa faktor itu antara lain:

1. Retaknya hubungan toleransi antar golongan. 2. Ketiadaan rasa menghargai terhadap keragaman yang bersifat heterogen. 3. Tidak adanya kesadaran masyarakat ndonesia terhadap ancaman dan gangguan dari luar.

4. Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan hasil-hasil pembangunan. Upaya untuk mencapai proses integrasi nasional dapat dilakukan dengan cara menjaga keselarasan antarbudaya.

Baca Juga

Berikut beberapa contoh dari disintegrasi nasional yang terjadi sepanjang sejarah Indonesia merdeka. Antara lain:

1. Pemberontakan Partai Komunis Indonesia

Pemberontakan ini terjadi akibat perbedaan ideologi antara komunis dan Pancasila. Konflik ini berawal dari sakit hati Amir Syarifuddin yang diberhentikan sebagai menteri. Amir kemudian membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR) yang berisi tiga partai besar komunis dengan tujuan menjatuhkan kabinet Mohammad Hatta.
Usaha-usaha untuk mencapai proses integrasi nasional dan menghindari disintegrasi nasional dapat dilakukan dengan menjaga keselarasan antarbudaya dan rasa persatuan. Hal itu dapat terwujud dengan adanya harmonisasi dari peran pemerintah dan partisipasi masyarakat.

2. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)

Gerakan pemberontakan RMS muncul atas bekingan dari adanya penolakan masyarakat Maluku, terhadap terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mereka menolak jika Negara Indonesia Timur, digabungkan ke dalam NKRI dan ingin mendirikan negaranya sendiri, yaitu Republik Maluku Selatan.

Baca Juga

Pembelotan kelompok ini terjadi pada bulan Maret sampai April 1950 di Makassar, Sulawesi Selatan. Andi Aziz merupakan mantan pasukan KNIL atau tentara Hindia Belanda. Ia bersama pasukannya melakukan pemberontakan karena merasa tidak senang dengan kedatangan APRIS.

Tidak hanya itu, Andi Aziz juga berusaha untuk mempertahankan Negara Indonesia Timur (NIT). Pemberontakan Andi Aziz ditaklukkan oleh pasukan militer Indonesia yang dipimpin oleh Kolonel A.E. Kawilarang.

4. Pemberontakan PRRI dan PERMESTA

Bentuk disintegrasi di Indonesia selanjutnya adalah pemberontakan dari PRRI dan PERMESTA. PRRI merupakan sebuah singkatan dari Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia. Pemberontakan ini terjadi akibat angkatan darat di Sulawesi dan Sumatera merasa tidak diperlakukan dengan adil dibandingkan tentara di Jawa yang lebih sejahtera. Pemberontakan ini mendapat dukungan rakyat, yang kemudian bernama PERMESTA (Perjuangan Rakyat Semesta).

Baca Juga

 Demikianlah penjelasan mengenai disintegrasi yang bisa disebabkan oleh berbagai hal seperti ekonomi, pendidikan, agama, hukum, pembangunan, dan politik. Disntegrasi terjadi di berbagai lapisan kehidupan masyarakat di Indonesia baik yang melibatkan kelompok ataupun organisasi kemasyarakatan dari lingkup yang kecil hingga besar.

Menerka Arah Dukungan Jokowi di Pilpres 2024, Ganjar, Prabowo, atau Puan?

Bagaimana perbedaan dapat memicu disintegrasi sosial?

Perbesar

Ilustrasi demo. (AFP/Oli Scarff)

Liputan6.com, Jakarta Disintegrasi bangsa adalah fenomena yang diakibatkan oleh perpecahan atau konflik sosial. Disintegrasi bangsa dapat memicu berbagai konflik yang lebih besar bahkan tidak menutup kemungkinan melahirkan bangsa baru.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, disintegrasi bangsa adalah keadaan tidak bersatu padu atau keadaan terpecah belah. Dengan begitu, disintegrasi bangsa adalah keadaan tidak bersatu padu yang menghilangnya keutuhan, atau persatuan serta menyebabkan perpecahan. 

Disintegrasi bangsa ini menjadi permasalahan yang cukup serius bagi bangsa dan negara. Bentuk disintegrasi bangsa berupa aksi demonstrasi, pergolakan daerah bagi mereka yang merasakan adanya diskriminasi, aksi kriminalitas yang tak terkendali, perilaku remaja yang menyimpang, serta konflik yang melibatkan isu suku, agama, ras dan antar golongan (SARA).

Berikut ini penjelasan mengenai definisi disintegrasi bangsa beserta penyebab, tanda-tanda, dan upaya pencegahannya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (18/1/2022).

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Bagaimana perbedaan dapat memicu disintegrasi sosial?

Perbesar

Ilustrasi Demo./copyright unsplash

Disintegrasi bangsa adalah sebuah keadaan di mana tidak bersatu padu dan menghilangnya keutuhan atau persatuan suatu bangsa yang akan menyebabkan perpecahan. Ketika hal ini terjadi, bukan tidak mungkin akan terjadi pelepasan wilayah dari suatu negara.

Sedangkan menurut Soerjono Soekanto, disintegrasi bangsa adalah suatu proses pudarnya norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat yang disebabkan perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan. Tergesernya norma dan nilai ini membawa subjektivitas kelompok yang dilandasi atas perasaan senasib dan perjuangan yang sama untuk menetapkan kelompok lain sebagai musuhnya.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Bagaimana perbedaan dapat memicu disintegrasi sosial?

Perbesar

Ilustrasi Demonstrasi Credit: pexels.com/Kaia

Disintegrasi bangsa bisa disebabkan oleh beberapa macam hal. Berikut ini penyebab disintegrasi bangsa adalah:

1. Perbedaan Ideologi

Setiap negara tentu punya ideologi masing-masing yang harus juga dimiliki oleh para warga negaranya. Masalah akan datang ketika muncul berbagai ideologi dengan paham yang tidak sesuai dengan ideologi negara. Contohnya adalah ideologi Indonesia adalah Pancasila. Namun, banyak ideologi selain Pancasila yang berkembang di tengah masyarakat. Keberadaan ideologi selain Pancasila tersebut dapat mengancam persatuan dan dapat menyebabkan kehancuran pada suatu tatanan hidup masyarakat. Seperti komunisme, marxisme dan lain-lain.

2. Demografi yang Timpang

Kesenjangan dalam demografis juga bisa menjadi penyebab dari terjadinya disintegrasi bangsa. Ketika pemenuhan kebutuhan tidak seimbang, rakyat akan berlomba-lomba untuk memenuhi kebutuhannya. Ini bisa memunculkan rasa kecemburuan yang akan menuntut berbagai hal dan bisa berakibat perpecahan.

3. Iklim Politik yang Kurang Sehat

Ini adalah salah satu pemicu yang bisa menyebabkan terjadinya perpecahan. Akan ada oknum yang mempermainkan politik untuk kepentingannya sendiri. Hasilnya, banyak terjadi demonstrasi dan perpecahan di tengah masyarakat ketika membahas masalah politik ini.

4. Menurunnya Tingkat Toleransi di Tengah Masyarakat

Menghormati segala perbedaan adalah hal yang penting dalam hidup berbangsa. Kita tidak boleh membedakan sikap terhadap orang lain hanya karena suku, ras, agama, adat, kondisi ekonomi, kondisi fisik, tingkat pendidikan ataupun hal-hal lainnya. Namun nyatanya saat ini, toleransi dari masyarakat semakin berkurang. Banyak sekali kejadian yang bisa membuat perpecahan bangsa dimulai dari tidak adanya toleransi. Kita harus waspada untuk hal yang satu ini.

5. Kemajuan Ekonomi yang Terhambat

Hal ini bisa menyebabkan kesenjangan yang besar di antara orang-orang yang berkecukupan dengan yang memiliki kekurangan finansial di tengah masyarakat. Tingginya tingkat pengangguran juga merupakan akibat dari lambatnya kemajuan ekonomi. Hal-hal tersebut dapat meningkatkan kriminalitas dan perpecahan di antara penduduk suatu negara.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Bagaimana perbedaan dapat memicu disintegrasi sosial?

Perbesar

Ilustrasi Demonstrasi Credit: pexels.com/Allegra

Disintegrasi bangsa dalam masyarakat Indonesia ditandai oleh beberapa gejala, yang antara lain:

1. Tidak adanya persamaan pandangan (persepsi) antara anggota masyarakat mengenai tujuan yang semula dijadikan patokan oleh masing-masing anggota masyarakat.

2. Perilaku para warga masyarakat cenderung melawan atau melanggar nilai-nilai dan norma-norma yang telah disepakati bersama.

3. Kerap kali terjadi pertentangan antara norma-norma yang ada di dalam masyarakat.

4. Nilai-nilai dan norma-norma yang ada di masyarakat tidak lagi difungsikan dengan baik dan maksimal sebagaimana mestinya.

5. Tidak adanya konsistensi dan komitmen bersama terhadap pelaksanaan sanksi bagi mereka yang melanggar norma-norma yang ada di masyarakat.

6. Kerap kali terjadinya proses-proses sosial di masyarakat yang bersifat disosiatif, seperti persaingan tidak sehat, saling fitnah, saling hasut, pertentangan antarindividu maupun kelompok, perang urat saraf, dan seterusnya.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Bagaimana perbedaan dapat memicu disintegrasi sosial?

Perbesar

Ilustrasi Saling Bekerjasama.

Upaya pencegahan disintegrasi bangsa dapat dilakukan dengan menghilangkan berbagai faktor penyebab disintegrasi bangsa dan menciptakan atau membangun faktor-faktor integrasi. Langkah pertama dalam pencegahan disintegrasi bangsa adalah antara masyarakat maupun pemerintah harus membangun komitmen bersama bahwa disintegrasi bangsa adalah masalah yang harus menjadi prioritas untuk diselesaikan.

Upaya yang selanjutnya, jika komitmen sudah terbangun segera lakukan penataan sistem dan struktur (sebagai landasan dari tindakan politik, hukum, ekonomi dan sebagainya) yang kondusif terhadap terbangunnya integrasi dan sebagai koreksi terhadap sistem dan struktur yang selama ini ditengarai menjadi faktor terjadinya disintegrasi bangsa. Tak hanya itu, sistem dan struktur bermasyarakat dan bernegara (sebagai landasan) tentunya harus dilaksanakan secara konsisten dan bertanggung jawab, sehingga tidak menimbulkan disharmoni dan disorientasi dalam kehidupan masyarakat dan negara.

Lanjutkan Membaca ↓

Bagaimana perbedaan dapat memicu disintegrasi sosial?